• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Pindah Agama di GKJW Jemaat Ponorogo dari Perspektif Konseling Pastoral

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Pindah Agama di GKJW Jemaat Ponorogo dari Perspektif Konseling Pastoral"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1 Catatan Penelitian

Peneliti : Yuedi Kumariyanto

Identitas Responden

Nama / Jenis Kelamin/Umur : Arn /Pr/54 th

Alamat : Ponorogo

Status : Menikah / 2 anak

Pekerjaan : Ibu Rumahtangga

Pekerjaan Suami : Sekretaris Kelurahan

Tanggal Waktu Wawancara : Senin 23 Nopember 2015 Pukul 09.40 – 12.05; 28 Nop.pkl.11.00-

Tempat : Rumah Arn

Pertanyaan Peneliti Jawaban Informan/Inforwoman

1 Selamat Siang Bu Ar, bagaimana kabarnya?

: SLamat siang juga, dan puji Tuhan..alhamdulilah baik-baik. Silahkan masuk pak, ( Bu Ar.

Mempersilahkan masuk ruang tamu), saya senang bapak ke sini, ada perlu ya pak?

2 Iya bu, trimakasih. Ya seperti yang saya katakan beberapa hari lalu bahwa saya ingin datang ke tempat ibu dan hari ini saya menepati janji saya. Bapak ada ya bu?

: Berarti bapak ke sini untuk menepati janji, trimakasih ya pak kedatangannya. Pak Pr, jam segini ya seperti biasanya di kelurahan, perlu sama bapak?

3 Tidak bu, sama ibu saja Saya kesini ingin mendengar kisah keluarga ibu?

: Ah ada saja bapak ini, maksudnya kisah yang mana pak?

4 Maaf ya bu, ibu Ar kan beragama Kristen, sedangkan bapak muslim, jika tidak keberatan, untuk menceritakan bagaimana kisahnya sampai bisa seperti itu?

: Oh itu. Ya banyak orang bertanya seperti bapak, ceritanya begini : (sambil menata duduknya), saya dan pak pr, menikah tahun 1982, di KUA, tapi saya bilang pak pr, dan keluarga. Bahwa setelah

menikah saya akan kembali ke agama Kristen, dan pak pak pri saat itu tak menjawab, setuju tapi dia bilang yang penting nikah dan hidup berkeluarga. 5 Jadi ibu memang sejak sebelum

menikah dulu beragama Kristen?

: Iya,tapi ketika dalam proses pernikahan, ktp saya berubah agama, saya juga disuruh mengucapkan sahadat islam, aduh rasanya pak ( diam sejenak menarik nafas) berat sekali saat itu, padahal sebelumnya saya belajar. Sejak saat itu pak rasanya hidup ini seperti sampah yang sangat busuk, kotor… hidup saya benar-benar merasa kotor, merasa bersalah

6 Oh begitu, jadi ibu saat itu merasa bersalah?

(2)

merasa seperti (intip yang gosong= intip –sisa makanan yang menempel daan gosong pada peralatan memasak nasi )

7 Dengan menaggung perasaan yang terasa kurang baik, ibu lalu kembali ke gereja, dan menjadi Kristen lagi?

: Tidak, saya tidak segera kembali ke Kristen, bahkan suami saya mengajak saya untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan agamanya. Tapi saya hanya kadang-kadang saja ikut. Saya malu dengan keadaan saya, sehingga saya tidak lagi ke gereja, apalagi ketika bertemu orang gereja di jalan, perasaan saya jadi tidak enak, bahkan ada yang menanyakan kenapa tidak menikah di gereja. Wah hati saya makin sakit, hal itu yang menambah saya makin jauh dari gereja. 8 Jadi saat itu dalam hati ibu ada

perasaan tidak nyaman? Lalu bagaimana ibu mengatasi perasaan ibu saat itu?

: Ya betul, hati ini tidak nyaman, pokoknya saya merasa bersalah, gelisah, merasa berdosa, hidup ini tidak tenang. Dalam keadaan itu saya ya diam saja, maunya cerita pada suami tapi tidak enak, pada suami ya diam saja, yang penting saya melayani suami sebaik-baiknya.

9 Bu sampai berapa lama ibu memendam perasaan yang ibu katakan tidak enak tadi?

: Saya rasakan sampai kurang lebih empat-lima tahun, karena setelah anak saya yang pertama, pada usia TK, saya ingat saat itu tahun 1986 saya nekat pergi ke gereja secara sembunyi-sembunyi, tanpa sepengetahuan suami, setelah berkali-kali ke gereja, saya didekati seorang ibu majelis,yaitu ibu Bg, saya kenal baik karena ia bidan yang bekerja di Rumah bersalin milik gereja, dan saya sendiri saat itu bekerja di sana. Ia berkali-kali mendorong saya agar kembali ke gereja dan menyuruh saya agar minta dilayani pertobatan, supaya bisa bisa mengikuti perjamuan kudus, tapi saat itu saya belum siap, dan saya menolaknya, baru setahun lebih saya memberanikan diri datang ke pendeta Ch. S, untuk minta pelayanan pertobatan. Permintaan saya diterima, yang selanjutnya dilayanai katekisasi pertobatan sebanyak tiga kali pertemuan, yang kemudian dilayani dalam pertobatan, pada saat itu dilayani pdt. Ch.S ya itulah liku-liku perjalanan hidup saya. 10 Bagaimana persaan ibu ketika kembali

ke gereja? (maksudnya kembali memeluk agama Kristen)

: Ya seperti, lahir baru. Jadi beban perasaan saya yang sebelumnya terasa berat menjadi plong, makanya selanjutnya saya aktif mengikuti kegiatan gereja, apalagi anak saya ikut semangat sekolah minggu, benar … anak saya si Kr, tidak ada yang menyuruh ia minta pergi sendiri ke gereja. 11 Apakah ada seseorang, misalnya

kawan atau saudara, kenalan yang mendorong ibu untuk kembali ke agama Kristen?

(3)

12 Apakah ibu punya keyakinan bahwa Tuhan yang memimpin ibu untuk kembali menjadi Kristen?

: Saya merasa juga begitu, soalnya ketika saya mengingkari iman Kristen, saya merasa takut pada Tuhan, dan merasa berdosa, tapi setelah kembali bertobat, saya merasa selalu dituntun Tuhan. 13 Bu, ketika ibu kembali menjadi Kristen

apakah suami ibu mengetahuinya?

: Pada awalnya suami saya, pak pr, tidak tahu tapi kemudian ia mengetahuinya, dan marah sekali, sampai hubungan kami menjadi tidak baik, ia sering keluar rumah, bahkan dengan terus terang akibat saya ke gereja lagi, ia mengatakan tergoda wanita lain, pada hal saat itu saya hamil anak yang ke dua, pada tahun 1987, tapi itu semua saya hadapi dengan pasrah pada Tuhan, saya tidak mau ribut dengan suami dan saya mengatakan bahwa saya menyerahkan keputusan apapun pada suami, apakah mau menceraikan atau tidak saya menyerah, tapi ternyata suami saya tidak mau, mungkin kasihan melihat saya, atau bagaimana, yang akhirnya kami membuat kesepakatan untuk jalan menurut agama masing-masing.

14 Lalu apakah ada pengaruhnya terhadap hubungan dengan tetangga atau dengan orang-orang yang kenal dengan ibu?

: Ya memang ada, keadaan saya yang pindah lagi ke agama Kristen, suami saya sering mengatakan dipergunjingkan di kantor, tapi anehnya suami saya membela saya, dengan bilang itu urusan pribadi. Tapi lama-kelamaan ya biasa, hanya sementara saja. Dan saya berusaha tetap menjaga hubungan baik dengan tetangga, kawan-kawan suami saya.

15 Bagaimana dengan pembinaan terhadap anak-anak?

: Kami pada saat itu membuat kesepakatan, tentang agama terserah pada anak, tapi saya mengakui karena anak-anak dekat dengan ibunya ya sejak kecil ketika makan, mau tidur kalau tidak ada ayahnya, mereka saya ajari berdoa. Dan akhirnya ketika suadah besar, kedua anak ikut saya semua ke gereja.

16 Apakah suami ibu tidak protes dengan keadaan anak-anak yang ikut agama ibu?

: Ya pernah disampaikan oleh suami, bahwa ia merasa sendiri, tidak punya teman dalam

keluarga. Itu disampaikan ketika bersama, hal itu menyentuh hati saya dan anak-anak.

17 Bagaimana respon ibu dan anak-anak ketika bapak (suami ibu) yang muslim merasa sendiri?

: Saya berusaha melayani dan mendampingi suami sebaik-baiknya, dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat bulan puasa, saya dan anak-anak ikut menyediakan makan sahur dan saat berbuka. saya dan anak-anak saat bulan puasa ya ikut mendampingi puasa, saat idulfitri anak saya pasti menyediakan waktu untuk kumpul dan

(4)

untuk selalu komunikasi dengan baik. Makanya kalau ada kegiatan gereja yang antar jemput ya bapak.

18 Jadi sekarang bapak maupun ibu bisa menerima kenyataan yang berbeda agama itu ya?

: Ya, saya merasa begitu. Tolong bantu doa agar supaya kami bisa selalu hidup rukun, dan dapat menjaga hubungan baik dalam keluarga, serta dengan saudara-saudara.

19 Bu, maaf apakah sebelum

memutuskan untuk kembali ke agama Kristen, pernah mengalami

kekecewaan dengan agama lain?

: Tidak, sungguh tidak. Saya memang merasa tidak bisa, ya tidak tahulah.

20 Apakah ketika masuk kembali ke agama Kristen, ibu lakukan dengan sadar?

: Ya, tentu pak, artinya sudah saya pertimbangkan dengan kesadaran diri sendiri, bukan karena peksaan orang lain, atau pihak gereja, tapi atas kesadaran sendiri.

21 Bu, apa harapan ibu saat ini, kepada suami, tetangga atau kepada gereja?

Harapan saya, kepada keluarga, atau orang lain, begitu juga gereja bisa menerima kami apa adanya. Dan kami juga berharap gereja bisa mendampingi kami apapun keadaannya. Karena terus terang kadang perasaan kawatir, khususnya saya sedikit-sedikit masih ada.

22 Baiklah bu, trimakasih atas semuanya ya bu? salam saya untuk pak pr, ( kemudian memohon pamit).

Referensi

Dokumen terkait

AUTOMATIC TREE DATA REMOVAL METHOD FOR TOPOGRAPHY MEASUREMENT RESULT USING TERRESTRIAL LASER SCANNER.. Hiroshi Yokoyama a , Hirofumi Chikatsu

Centrifugal Pump At any point during acceleration and while the motor is operating at full-load speed, the amount of torque produced by the motor must always exceed the

If the rotor and the rotating magnetic field were turning at the same speed no relative motion would exist between the two, therefore no lines of flux would be cut, and no

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

kegiatan lainnya seperti belajar mandiri, kegiatan ekstrakurikuler, rekreasi, istitahat dilakukan mahasiswa selama 16 – 17 jam dan kegiatan tersebut berinteraksi dengan teman,

Tata cara ini juga mencakup prosedur yang digunakan untuk menyiapkan contoh uji beton yang mengandung ukuran agregat lebih besar dari ukuran agregat nominal, dan bila

Bagi para Calon Penyedia Jasa / Peserta Pelelangan yang keberatan terhadap hasil pelelangan ini diberikan kesempatan untuk memberikan sanggahan selama 3 (tiga)

Karena ktia telah mengetahui, bahwa perang Pasifik yang mungkin datang bagi kita masih belum berarti satu kemerdekaan dan kita tak dapat menunggu sampai armada Belanda dan