• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kecerdasan Sosial dengan Perilaku Bullying pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Pringsurat T1 132012059 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kecerdasan Sosial dengan Perilaku Bullying pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Pringsurat T1 132012059 BAB I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Sekolah merupakan tempat pendidikan formal yang tidak hanya mengajarkan peserta didiknya pengetahuan secara kognitif akan tetapi juga mengajarkan kepada peserta didiknya pembelajaran secara psikomotorik dan afektif (perilaku). Sudah semestinya seluruh civitas akademika sekolah mulai dari Kepala Sekolah, Guru, Staff Sekolah maupun siswa menanamkan sikap dan sifat yang menunjukkan kebaikan dan perilaku yang terpuji. Akan tetapi, banyak kita jumpai peristiwa-peristiwa yang justru menunjukkan perbuatan negatif dan tercela yng dilakukan banyak siswa di lingkungan sekolah, seperti perkelahian antar siswa, maraknya geng antar siswa yang menyudutkan salah satu siswa lain, olok-olokan antar siswa dan masih banyak peristiwa negatif lainnya.

(2)

2 Banyak sekali kasus bullying dijumpai di Sekolah dari mulai kasus

bullying ringan sampai pada kasus berat. Salah satu berita yang diberitakan oleh

viva.co.id, bahwa di SMAN 70 Bulungan Jakarta Selatan telah terjadi kasus

bullying dimana 13 siswa kelas XI melakukan tindakan bullying kepada 10 siswa

kelas X sampai para korban mengalami trauma. Ketiga belas siswa kelas XI akhirnya di keluarkan dari sekolah karena tindakannya tersebut.

Sedangkan dalam republika.co.id, kasus bullying juga menimpa siswi kelas V SD di Bukit Tinggi Sumatera Barat, siswi tersebut mendapatkan perlakuan bullying dari ketiga temannya di kelas, dia dipukuli dihajar oleh ketiga temannya di dalam kelas, lantaran menghina ibu dari salah seorang pelaku

bullying.

Hal tersebut membuktikan bahwa perilaku bullying di sekolah yang terjadi di Indonesia masuk dalam kategori yang tinggi. Catatan KPAI menunjukkan 78,3% dari 9 provinsi di Indonesia mengakui pernah melakukan tindakan bullying di sekolah (kpai.co.id)

(3)

3 Sedangkan menurut Olweus (2007) menyatakan bullying adalah ketika seseorang berulang kali dan mempunyai tujuan atau melakukan tindakan jahat dan menyakiti orang lain, ketika ia memiliki waktu yang sulit untuk bergantung pada dirinya sendiri.

Tingkah laku negatif merupakan penyimpangan perilaku sosial. Penyimpangan perilaku sosial merupakan bagian dari proses interaksi sosial seorang individu di dalam kelompoknya. Setiap individu termasuk remaja memiliki kemampuan untuk berinteraksi satu dengan yang lainnya. Perilaku itu ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan, kenangan, atau rasa hormat terhadap orang lain. Menurut Buzan (dalam Sutanto, 2014) ukuran kemampuan diri seseorang dalam pergaulan di masyarakat dan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang-orang di sekeliling atau sekitarnya merupakan pemahaman mengenai kecerdasan sosial.

Dayakisni dan Hudaniah (2009) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mengurangi hambatan untuk berperilaku agresif, seperti bullying adalah rendahnya kesadaran diri. Rendahnya kesadaran diri itu menghasilkan seseorang mempunyai kesempatan untuk berperilaku agresif seperti tindakan bullying. Kesadaran diri itu juga terdapat dalam kecerdasan sosial yang berupa kesadaran sosial,yang mengarah kepada perasaan mampu memahami orang lain (Golemen, 2006).

(4)

4 Orang dengan kecerdasan sosial rendah akan menemui kesulitan saat memulai suatu interaksi dangan seseorang atau sebuah kelompok baik kelompok kecil maupun besar. Orang tersebut tidak dapat memanfaatkan dan menggunakan

kemampuan otak dan bahasa tubuhnya untuk “membaca” teman bicaranya,

sehingga hal ini sangat mempengaruhi kesadaran diri orang tersebut untuk bertindak diluar toleransi dilingkungannya, sehingga orang tersebut rentang melakukan tindakan yang mengarah ke perilaku bullying saat berhadapan dengan teman di sekitarnya.

Wulandari (2010) melakukan penelitian dengan judul Hubungan kecerdasan sosial dengan perilaku agresif pada siswa SMK Muhammadiyah Piyungan Yogyakarta dengan hasil yang menunjukkan nilai rxy –0,421 dengan p= 0,001(p<0,01) dengan angka tersebut membuktikan bahwa ada hubungan negatif dan signifikan antara kecerdasan sosial dengan perilaku agresif pada siswa SMK Muhammadiyah Piyungan Yogyakarta. Sedangkan dari hasil pra penelitian mengenai hubungan kecerdasan sosial dengan perilaku agresif pada siswa kelas Xl PM SMK T & I kristen Salatiga yang di lakukan oleh Susanto (2014) menunjukkan nilai rxy 0,632 dengan p=0, 000. Dengan hasil tersebut membuktikan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan sosial dan perilaku agresif pada siswa SMK T& I Kristen Salatiga.

(5)

5 dengan guru pembimbing menyatakan bahwa sering terjadi tindakan bullying yang dilakukan oleh siswa kelas X Negeri 1 Pringsurat seperti mengejek, olok-olokan, bertengkar, pengkucilan dalam pergaulan. Kedua penelitian tersebut memiliki variabel bebas yang sama dengan penelitian ini, yaitu kecerdasan sosial. Untuk variabel terikatnya, keduanya menggunakan perilaku agresif. Sedangkan dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah perilaku bullying. Perilaku agresif sendiri memiliki kaitan dengan perilaku bullying. Bullying merupakan salah satu dari manifestasi perilaku agresif (Krahe dalam Suharto, 2014). Sedangkan Dayakisni dan Hudaniah (2009) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mendukung perilaku agresif, termasuk bullying adalah rendahnya kasadaran diri. Rendahnya kesadaran diri itu menyebabkan seseorang memiliki kesempatan untuk berperilaku agresif, yaitu tindakan bullying.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan peneliti sebagai berikut. Adakah hubungan yang signifikan antara kecerdasan sosial dengan perilaku bullying pada siswa kelas X di SMK Negeri 1 Pringsurat

1.3Tujuan Penelitian

(6)

6 1.4Manfaat Penelitian

1) Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini di harapkan mampu memberikan sumbangan bagi teori kecerdasan sosial dan keterkaitanya dengan perilaku bullying.

2) Manfaat praktis

Referensi

Dokumen terkait

Most of the Public relations practitioner in university have played their role as communication technician, expert prescriber where they have to define the program,

Sebuah taman berbentuk segitiga sama kaki dengan panjang sisi yang sama 5 m, panjang sisi lainya 12 dan tinggi 7 m.. Jika taman tersebut akan ditanami rumput dengan biaya Rp

Menyatakan dengan sesungguhn ya bahwa skripsi yang berjudul: ” Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jember Dalam Pembelian Kartu

Sehubungan dengan pelelangan sederhana Pengadaan Bahan Uji Perekayasaan Tabung (Lelang Ulang) DIPA Tahun Anggaran 2016, dengan ini kami memberitahukan bahwa

Pembuktian Kualifikasi sebagaimana dimaksud pada butir 29 Pembuktian kualifikasi terhadap calon pemenang serta calon pemenang cadangan 1 dan 2 ( apabila ada

Keywords: maintenance performance measurement, Adapted Balanced Scorecard model, Data Envelopment Analysis, Analytic Hierarchy Process,

Diantara kelompok besaran di bawah ini yang hanya terdiri dari besaran pokok saja adalah .... Kuat arus,

Total Productive Maintenance (TPM) sebagai suatu konsep perawatan yang memgorganisasikan seluruh karyawan dari manajemen puncak sampai personil bawah produksi,