• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) PER-ORAL TERHADAP JUMLAH ERITROSIT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) PER-ORAL TERHADAP JUMLAH ERITROSIT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.)."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai Negara tropis Indonesia sangat kaya sayuran dan

buah-buahan. Akan tetapi, patut disayangkan konsumsi sayuran dan buah-buahan

masyarakat kita relatif rendah dibandingkan dengan Negara-negara yang

tidak memiliki sumber daya sebagai penghasil sayuran dan buah-buahan.

Apalagi sayuran dan buah-buahan mengandung komponen gizi dan non

gizi yang sangat besar peranannya bagi kesehatan. Makanan yang beraneka

ragam dan bermutu gizi seimbang terdiri dari tiga kelompok makanan

utama, yaitu sumber zat tenaga (padi-padian, umbi-umbian, dan

tepung-tepungan), sumber zat pembangun (kacang-kacangan, makanan hewani,

dan hasil olahannya), dan sumber zat pengatur (sayuran dan buah-buahan).

Meningkatnya kesadaran untuk hidup sehat telah mendorong konsumen

untuk meningkatkan konsumsi sayuran dan buah-buahan sebagai suatu

bagian dari pola makan yang berdasarkan prinsip back to nature, yaitu gaya hidup yang sedapat mungkin memanfaatkan bahan-bahan segar alami

dalam menu sehari-hari (Made Astawan, 2004).

Pada tahun-tahun terakhir penelitian ilmiah dibidang gizi tidak saja

memfokuskan pada penelitian kandungan zat gizi dalam berbagai makanan

segar, tetapi juga berhasil membuktikan bahwa dibalik itu ada

subtansi-subtansi lain yang manfaatnya luar biasa (Anonim, 2006).

(2)

2

Bayam merah (Amaranthus tricolor L.) adalah salah satu spesies bayam dari sekian banyak anggota suku Amaranthaceae yang dapat dimanfaatkan

sebagai tanaman obat. Kandungan Fe yang cukup tinggi dalam bayam merah

(Amaranthus tricolor L.) menyebabkan bayam merah (Amaranthus tricolor L.) dimanfaatkan untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit kurang darah

(anemia) dan menaikkan kadar haemoglobin darah (Yoanna dan Yovita,

2000).

Besi (Fe) merupakan bagian dari molekul haemoglobin yang mengikat

oksigen ke sel darah merah (eritrosit). Kekurangan zat besi dapat

menyebabkan gangguan pengiriman oksigen (O2) ke berbagai bagian tubuh

(Arnold dan Perry Fox, 1998).

Zat besi diperlukan sebagai suatu komponen dari haemoglobin dalam

sel darah merah (eritrosit). Zat besi juga ditemukan dalam otot sebagai

myglobin, dalam serum sebagai transferen, dalam plasenta sebagai uteroferin,

dan dalam hati sebagai feritrin dan haemosiderin. Zat besi juga mempunyai

peranan penting dalam tubuh sebagai suatu unsur pokok dari sejumlah

enzim-enzim metabolisme (Morns. 1988).

Masukan zat besi setiap hari diperlukan untuk mengganti zat besi yang

hilang melalui tinja, air kencing dan kulit. Kehilangan basal ini kira-kira 14

mg/kg BB/hari atau hampir sama dengan 0,9 mg zat besi pada laki-laki

dewasa dan 0,8 mg bagi wanita dewasa (De Maeyer, 1993).

(3)

3

asam folat, dan glutation (Setiawan, 1999). Zat besi pada daun bayam merah

diperlukan tubuh untuk merangsang pembentukan sel-sel darah merah, maka

akan dilakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PEMBERIAN AIR

PERASAN DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.)PER-ORAL TERHADAP JUMLAH ERITROSIT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.)”.

B. Pembatasan Masalah

Agar tujuan penelitian ini dapat tercapai dan tidak terjadi kesalahan

dalam penafsiran judul, maka perlu dijelaskan tentang batasan masalah yang

diteliti. Adapun batasan-batasan masalah yang terdapat dalam penelitian ini

adalah :

1. Subjek penelitian adalah pengaruh pemberian air perasan daun bayam

merah (Amaranthus tricolor L.) terhadap jumlah eritrosit tikus putih (Rattus norvegicus L.) per oral.

2. Objek penelitian adalah jumlah eritrosit tikus putih (Rattus norvegicus L.). 3. Parameter yang diamati adalah perubahan jumlah eritrosit tikus putih

(Rattus norvegicus L.) setelah pemberian air perasan bayam merah per oral.

C. Perumusan Masalah

Adapun permasalahan pokok yang akan dibahas dalam penelitian ini

adalah “Bagaimanakah pengaruh pemberian air perasan daun bayam merah

(4)

4

D. Tujuan Penelitian

Mengatahui pengaruh pemberian air perasan daun bayam merah per

oral terhadap jumlah eritrosit tikus putih (Rattus norvegicus L.).

E. Manfaat Penelitian

1. Memberikan sumbangan pengetahuan pada masyarakat tentang manfaat

air perasan daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) terhadap jumlah eritrosit tikus putih.

2. Menambah pengetahuan tentang pengaruh pemberian air perasan bayam

Referensi

Dokumen terkait

penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “ Efektifitas Ekstrak Daun Bayam (Amaranthus Tricolor Linn) Dibandingkan Povidone-Iodine 10% Terhadap Penyembuhan Luka

PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L.) YANG DIINDUKSI GLUKOSA SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE PER-ORAL.

Dari latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian mengenai PENGARUH PEMBERIAN KOMBUCHA TEA PER ORAL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus

Berdasarkan hasil uji Anava dua jalur diketahui bahwa pemberian cairan kombucha dengan dosis dan frekuensi yang berbeda pada tikus putih ( Rattus norvegicus L) selama 35

Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh teh bayam merah ( Amaranthus tricolor ) terhadap kerusakan ginjal pada tikus ( Rattus norvegicus ) yang diinduksi

Penelitian uji aktivitas daya antioksidan dari ekstrak bayam merah ( Amaranthus tricolor L. var merah) dan ekstrak bayam hijau ( Amaranthus tricolor L. var hijau) dilakukan

Dalam perhitungan kadar hemoglobin ini, juga menggunakan tikus putih ( Rattus norvegicus) sebanyak 15 ekor yang berumur 2,5 bulan dan diberi ekstrak air daun

Penyusunan skripsi dengan judul “PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricoLor L.) PER-ORAL TERHADAP KANDUNGAN ASAM URAT DARAH TIKUS PUTIH (Rattus