Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM
PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Prodi Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh:
Sani Husni Sabar 0707215
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
SANI HUSNI SABAR (0707215)
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM
PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
DISETUJUIDANDISAHKANOLEHPEMBIMBING :
Mengetahui Pembimbing I,
Ir.Hj. Rochany Natawidjana, MT. NIP. 195610121985033 001
Pembimbing II,
Ben Novarro Batubara., ST., MT. NIP.19801119200912 1 003
Kepala Departemen Pendidikan Teknik Sipil,
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Kontribusi Persepsi Siswa Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Prilaku Siswa Dalam Pembelajaran Prakrik Di Bidang Keahlian Teknik Bangunan Smk N 3 Kuningan” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Agustus 2014 Yang membuat pernyataan,
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM
PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
SANI HUSNI SABAR (0707215)
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu aset yang sangat penting karena menghasilkan siswa-siswi yang siap untung langsung terjun ke dunia industri. Siswa SMK yangakan masuk kedunia industri harus mengetahui tentang segala yang telah di ajarkan semasa di sekolah salah satunya seberapa besar penting tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini akan memicu terjadinya peningkatan kualitas di dunia kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum mengenai persepsi tentang keselamatan dan kesehatan kerja (k3) siswa Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan dan Teknik Kerja Batu Beton serta mengetahui besar pengaruh terhadap prilaku siswa dalam pembelajaran prakrik di bidang keahlian teknik bangunan SMK N 3 Kuningan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan korelatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan dan Teknik Kerja Batu Beton tahun pelajaran 2014/2015. Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner (angket).
Dari hasil analisis data diperoleh bahwa gambaran persepsi siswa tentang keselamatan dan kesehatan kerja dalam kriteria tinggi dengan persentase 67%, dan gambaran prilaku siswa dalam pembelajaran praktik Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan juga termasuk dalam kriteria tinggi dengan persentase 62%. Terdapat hubungan yang cukup kuat antara kedua variabel tersebut. Dari pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap keselamatan dan kesehatan kerja sangat tinggi dan signifikan terhadap prilaku siswa dalam pembelajaran praktik.
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai wadahpembentukan sumber
daya manusia yang terampil harus berusaha untukmenghasilkan tenaga kerja yang
berkemampuan sesuai kebutuhan duniaindustri. Sehingga diharapkan siswa dapat
menyesuaikan diri untukmemenuhi kebutuhan tuntutan kerja di dunia industri.
Termasuk penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang merupakan
halpenting untuk dilakukan di dalam sebuah proses produksi pada bidang industri.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tugas semua orangyang bekerja,
baik siswa pada saat praktek maupun belajar. Siswa merupakan aset yangpaling
berharga bagi sekolah. Oleh karena itu agar siswa dapatmelaksanakan pekerjaan
dengan aman dan produktif, maka setiap siswaharus waspada dan berusaha agar
selalu dalam keadaan selamat dan sehatdalam bekerja.
Namun pada kenyataannya masih banyak sekolah, yang belummemberikan
perhatian dengan serius materi pelajaran keselamatan dankesehatan kerja. Materi
pelajaran keselamatan dan kesehatan kerja yangsudah diberikan belum efektif karena
hanya dominan pada pengetahuansaja, selain itu pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja di sekolahmasih belum sejalan dengan standar keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)di industri.
Pengetahuan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yangdiajarkan
oleh guru adalah untuk menjaga keselamatan dan kesehatansiswa pada saat bekerja di
sekolah maupun di dalam dunia industri danmenghindarkan siswa terhadap resiko
kecelakaan kerja yang mungkinterjadi. Untuk itu, setiap tempat kerja hendaknya
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kejuruan, khususnya dalam pembelajaran prakteksiswa berhadapan dengan bahan,
peralatan, dan perlengkapan kerja yangmemiliki potensi bahaya.
Kaitannya dengan keselamatan dan kesehatan kerja pada saat praktik di
workshop dan studio gambar, perilaku siswa dalam penerapan keselamatan dan
kesehatankerja (K3) belum berjalan dengan baik. Hal ini terlihat pada saat siswa
praktik masih ada beberapa siswa yang mengabaikan keselamatan dankesehatan
kerjanya dengan maksimal, penerapan APD (Alat PelindungDiri) juga belum
diterapkan secara maksimal, padahal hal tersebutpenting untuk mencegah kecelakaan
dan penyakit akibat kerja yang terjadidi sekolah. Selain itu juga belum diterapkan
bagaimana cara menanganibahaya yang terjadi pada saat praktik. Dalam praktik
penerapan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangatlah penting.
penerapan merupakan suatu proses atau konsep agar mencapaitujuan yang ditetapkan.
persepsi yang dimaksud dalam penelitian iniadalah saat siswa memperoleh
pengetahuan Keselamatan dan KesehatanKerja (K3) di kelas XII, kemudian siswa
akan menilai atau meresponyadengan cara menolak atau menerima pengetahuan
tersebut, dan terwujuddalam tindakan yang berulang – ulang sehingga akan terbentuk
perilaku.Perilaku itu terdiri dari pengetahuan, sikap, dan tindakan,
sehinggatercapainya suatu hal yang diinginkan dalam penerapan Keselamatandan
Kesehatan Kerja (K3) yaitu terhindar dari kecelakaan kerja.
Disinilah pentingnya penelitian mengenai perilaku siswa dalam menerapkan
keselamatan dan kesehatan keja dan upayapencegahannya untuk penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja disekolah dilakukan sejak dini karena sekolah
menengah kejuruan sebagaisalah satu lembaga pendidikan yang banyak mencetak
lulusan yang siapkerja. Sehingga diharapkan kelak dapat dijadikan bekal bagi siswa
untukmenjaga keselamatan dan kesehatan kerja apabila nantinya mereka bekerjapada
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari uraian diatas, makaperlu dilakukan penelitian tentangseberapa besar perilaku
siswa yang meliputi pengetahuan, sikap dantindakan, dalam penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja, Melihat pentingnya masalah ini, penulis tertarik untuk meneliti
lebih jauh mengenai: “KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU
SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKRIK DI BIDANG KEAHLIAN
TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas di atas,maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran keselamatan dan kesehatan
kerja.
2. Masih banyak siswa yang mengabaikan instruksi kerja sesuai prosedur
keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Proses pembelajaran yang terpusat pada guru, sehingga kurang mendukung
perkembangan siswa.
4. Guru kurang memotivasi siswa untuk lebiha aktif bertanya dalam proses
pembelajaran keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
5. Kurangnya interaksi positif antara guru dengan siswa di dalam kelas.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada perlu adanya suatu pembatasan untuk
memfokuskan permasalahan yang akan dibahas. Pada kesempatan ini peneliti akan
memfokuskan tentang bagaimana perilaku siswa dalam pemahaman Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) siswa kelas XIIpada saat praktik kerja pasangan bata dan
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja pada saat praktik di SMKN
3Kuningan.
1.4 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah persepsi siswa kelas XII tentang keselamatan dan kesehatan
kerja pada saat praktik di SMKN 3Kuningan?
2. Bagaimanakah prilaku siswa kelas XII dalam penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja pada saat praktik di SMKN 3Kuningan?
3. Seberapa besar kontribusi persepsi siswa kelas XII terhadap prilaku siswa
pada saat praktik di SMKN 3 Kuningan?
1.5 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui persepsi siswa kelas XII tentang keselamatandan kesehatan
kerja pada pembelajaran praktik di SMKN 3 Kuningan.
2. Untuk mengetahui prilaku siswa kelas XII dalam penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja pada pembelajaran praktik di SMKN 3 Kuningan.
3. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi persepsi siswa kelas XII terhadap
prilaku siswa pada saat praktik di SMKN 3 Kuningan.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi SMK Negeri 3 Kuningan :
a) Dengan diketahuinya perilaku siswa dalam menerapkan pengetahuan,
sikap dan tindakan siswa tentang keselamatan dankesehatan kerja maka
dapat melatih kesadaran siswa untukmenjaga kesehatan keselamatan dan
keamanan kerja serta peduliterhadap lingkungan sekolah terutama pada
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Memberikan masukan kepada sekolah bahwa keselamatan dankesehatan
kerja sangat penting pada semua pelajaran teori maupunpraktek agar
proses belajar mengajar dapat berjalan lancar.
2. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan, wawasan, sertapengalaman
mengenai keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Bagi pembaca skripsi ini dapat digunakan sebagai informasi mengenai
keselamatan dan kesehatan kerja di sekolah.
1.7Sistematika Penulisan
Penelitian ini disajikan dalam bab-bab yang disusun berdasarkan sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN berisikan latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA berisikan landasan teori, anggapan dasar
dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN berisikan metode penelitian yang
digunakan untuk mendukung pengolahan data yang dikumpulkan selama
penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANberisikan uraian dan
pembahasan hasil penelitian yang diperoleh meliputi deskripsi data, analisis data,
dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN berisikan penjelasan kesimpulan
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
42
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Tempat, Waktu, dan Sasaran Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMKN 3 Kuningan yang berlokasi di di jalan Gunung
Keling,Cirendang-Kuningan 45512, tepatnya di Jurusan Teknik Bangunan SMKN 3
Kuningan.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.
3.1.3 Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian ini adalah siswa yang telah mengikuti kegiatan
pembelajaran keselamatan dan kesehatan kerja dalam penerapan pada saat praktik
yaitu siswa kelas XII SMKN 3 Kuningan.
3.2 Populasi Dan Sampel
3.2.1 Populasi
Sugiyono (2011, hal. 80) mengungkapkan yang dimaksudkan dengan
populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Adapun populasi yang berkenaan dengan penelitian ini adalah siswa SMK N
3 Kuningan kelas XII.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian SMK N 3 Kuningan kelas XII
Program Studi Populasi
TGB Kelas XII 31
43
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jumlah 55
3.2.2 Sampel
Karena subjek populasi dalam penelitian ini berjumlah 55 siswa maka
sampel yang digunakan adalah sampel total adalah seluruh siswa kelas XII, yakni
sebanyak 55 orang siswa.
3.3 Desain Penelitian
Menurut, Nazir ( 2003, hlm. 84) Desain dari penelitian adalah semua proses
yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Penelitian ini
bertujuan melihat hubungan variabel pelaksanaan : Persepsi Siswa Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Prilaku Siswa Dalam Praktik, dan hasilnya
akan diinterpretasikan dengan analisis deskriptif.
Penelitian ini juga dapat digolongkan ke dalam jenis penelitian korelasi
karena bertujuan untuk menunjukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada,
berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu (Arikunto,
2010, hlm.313).
Secara skematis hubungan kedua variabel tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian
Ket:
Variabel X : Persepsi Siswa Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Variabel Y : Prilaku Siswa Dalam Pembelajaran Praktik
44
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan korelatif,
menurut Nazir (2003, hlm.54) “Metode deskriptif adalah suatu metode status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian
deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi. Gambaran atau lukisan secara
sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki”
3.5 Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan makna variabel yang
sedang diteliti. Menurut Singarimbun. M dan Effendi (2003, hlm.46-47) dalam
Riduwan (2012,hlm.313) bahwa “Definisi operasional adalah unsur penelitian
yang memberitahukan cara mengukur suatu variabel”. Dengan kata lain definisi
operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan caranya mengukur suatu
variabel.
a. Kontribusi
Kontribusi adalah segala bentuk tindakan dan pemikiran yang bertujuan untuk
mewujudkan sebuah cita-cita bersama.
b. Persepsi
Pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan.
c. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Suatu pemikiran dan upaya umtk menjamin keutuhaan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur.
45
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembelajaran praktik merupakan suatu proses untuk meningkatkan
keterampilan peserta didik dengan menggunakan berbagai metode yang
sesuai dengan keterampilan yang diberikan dan peralatan yang digunakan.
Berdasarkan definisi operasional yang dijelaskan di atas, maka definisi
secara komprehensif dari judul adalah kontribusi atau sumbangan yang diberikan
oleh pandangan siswa tentang keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan
praktik terhadap perilaku pembelajarannya ketika mengikuti setiap kegiatan
praktik yang dilaksanakan di workshop bangunan dan studio gambar.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan dalam
melakukan suatu penelitian, Menurut Sugiyono (2010, hlm.147) menyimpulkan
bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati. Karena pada prinsipnya meneliti adalah
melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik.
Instrument penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam
penelitian ini adalah angket. Teknik angket (kuesioner) menurut Sugiyono (2011,
hlm.142) adalah “…teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.”
Dalam penelitian ini, angket yang digunakan terdiri dari satu variabel X dan
satu variable Y yang dijabarkan melalui indikator-indikator dan pertanyaan -
pertanyaan. Adapun butir pertanyaan yang akan diajukan bertujuan untuk
mengungkap variable dalam hal ini variable yang akan diungkap adalah seberapa
besar kontribusi Pemahaman Siswa Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(Variable X) dan Prilaku Siswa Dalam Pembelajaran Praktik di SMKN 3
46
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun bentuk angket yang digunakan untuk memperoleh informasi atau data
dari responden yaitu angket tertutup, sebagaimana penjelasan dari Nasution (2009,
hlm.128) bahwa “Angket tertutup terdiri atas pertanyaan atau pernyataan dengan
jumlah jawaban tertentu sebagai pilihan. Responden mencek jawaban tertentu
sebagai pilihan. Responden mencek jawaban sesuai dengan pendiriannya”.
Angket tertutup dipilih oleh peneliti biasanya karena peneliti dapat
menggambarkan terlebih dahulu jawaban yang akan dikeluarkan oleh peserta atau
sampel.
Adapun beberapa keuntungan dan kerugian yang dapat ditemukan dalam
menggunakkan angket tertutup yang dikemukakan oleh Nasution (2009,
hlm.131) yaitu :
Keuntungan dari angket tertutup adalah:
1. Hasilnya mudah diolah, diberi kode dan diskor, bahkan dapat diolah
dengan menggunakan komputer,
2. Responden tidak perlu menulis atau mengekspresikan buah pikirannya
dalam bentuk tulisan,
3. Mengisi angket relatif tidak banyak memerlukan waktu dibandingkan
dengan angket terbuka,
4. Lebih besar harapan bahwa angket itu diisi dan dikembalikan bila angket
itu tertutup.
Kekurangan dari angket tertutup adalah:
1. Keberatan utama ialah bahwa responden tidak diberi kesempatan memberi
jawaban yang tidak tercantum dalam angket itu, sehingga ia terpaksa
mengecek atau memilih jawaban yang tidak sepenuhnya sesuai
pendapatnya.
2. Ada kemungkinan bahwa responden asal-asal saja mengecek salah satu
alternatif sekedar memenuhi permintaan untuk mengisinya, tanpa
memikirkan benar-benar apakah jawaban itu sesuai atau tidak dengan
47
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang dapat menunjukkan konsistensi dalam jawaban. Jawaban yang tidak
konsisten mengandung ketidakbenaran. Kecerobohan menjawab antara
lain disebabkan oleh panjangnya angket itu sehingga menimbulkan
keengganan untuk mengeluarkan waktu yang banyak untuk itu.
Jawaban dalam angket tersebut, untuk Variabel X dan Y penulis menggunakan
Skala dengan bobot nilai atau skor pada setiap angket adalah sebagai berikut:
Sangat setuju = 4
Setuju = 3
Tidak setuju = 2
Sangat tidak setuju = 1
Instrumen ini menggunakan skala Likert dengan empat jawaban; Sangat
Setuju (SS), Setuju (ST), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
(Hamzah, 2011:95)
Untuk membuat instrumen lebih terarah dan sistematis maka perlu dibuat
kisi-kisi instrumen, seperti yang diungkapakan oleh Sugiyono (2011, hlm.113)
“supaya penyusunan instrumen lebih sistematis, sehingga mudah untuk dikontrol, dikoreksi, dan dikonsultasikan pada orang ahli … maka perlu dibuat kisi-kisi….” Pada kisi - kisi didalamnya terdapat variable dan indikator yang akan diteliti dan
dijabarkan menjadi butir – butir instrumen.
Adapun kisi-kisi instrumen pada penelitian ini, digambarkan pada tabel
48
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Penelitian
Variabel X - Persepsi Siswa Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(Sebelum Uji Coba)
1. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Prosedur penerapan K3 2. Penggunaan
simbol-simbol/rambu- rambu K3 3. Penggunaan Alat Pengaman
49
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Penelitian
Variabel Y - Perilaku Siswa Dalam Pembelajaran Praktik
(Sebelum Uji Coba)
1. Penyiapan Fisik dan Mental Sebelum Praktik
2. Penggunaan Baju Praktik dan APD 2. Mempelajari Lembar Kerja
Praktik
3. Menggunakan Peralatan Praktik
4. Kedisiplinan Dalam Praktik
7,8,9
1. Perapihan Tempat Praktik 2. Pembersihan Peralatan
Praktik dan APD
11,22,23
50
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.7 Pengujian Validitas dan Realibilitas
3.7.1 Pengujian Validitas
Cara untuk mengetahui validitas suatu instrumen umumnya digunakan
rumus korelasi dengan rumus Pearson Product Moment. Langkah-langkah
perhitungan uji validitas angket adalah sebagai berikut :
1. Menghitung koefisien korelasi
ΣX = Jumlah skor item diseluruh responden
ΣY = Jumlah skor seluruh item dari keseluruhan responden n = Jumlah responden
(Arikunto, 2006, hlm. 170)
2. Menghitung harga t
Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:
2
(Sugiyono, 2011 : 259)
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2) Kaidah Keputusan : Jika t hitung > t tabel berarti valid, sebaliknya
51
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4
Validitas Angket Uji Coba Variabel (X)
(Hasil lengkap dapat dilihat dalam lampiran 2.1) Tabel 3.5
Validitas Angket Uji Coba Variabel (Y)
(Hasil lengkap dapat dilihat dalam lampiran 2.2)
Validitas Nomor Soal Jumlah
Valid 1,3,4,5,6,8,9,10,11,12,13,14,15,17,19,20,21,22,23,24,25 21
Tidak Valid 2,7,16,18 4
Total 25
Validitas Nomor Soal Jumlah
Valid 1,2,3,4,5,6,9,10,12,13,14,16,18,19,20,21,22,23,24,25 20
Tidak Valid 7,8,11,15,17 5
52
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.7.2 Pengujian Realibilitas
Reliabilitas alat ukur adalah ketepatan atau keajegan alat ukur tersebut
dalam mengukur apa yang diukurnya, artinya kapanpun alat ukur tersebut
digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama. Untuk menguji realibilitas alat
ukur dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha.
Langkah-langkah pengujian reliabilitas instrumen sebagai berikut:
a. Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:
(Arikunto, 1991:150)
Dimana:
2
i
S = varians skor tiap-tiap item
2
b. Menghitung harga varians total dengan rumus:
Dimana:
c. Masukkan nilai alpha dengan rumus:
53
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan: r11 = Koefisien reliabilitas
k = Jumlah item pertanyaan
Hasil perhitungan menyatakan besarnya r11 > rtabel, dengan demikian maka
semua data yang dianalisis dengan metode Alpha adalah Reliabel.
Selanjutnya nilai r11 di atas dikonsultasikan dengan pedoman kriteria
penafsiran
0,800 – 1,000 Sangat tinggi
0,600 – 0 ,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Cukup
0,200 – 0,399 Rendah
< 0,200 Sangat rendah (Arikunto, 1991:209)
Hasil yang didapat pada uji reliabilitas untuk variabel X adalah sebesar
0,987 atau bisa dikategorikan reliabilitas sangat tinggi, sedangkan untuk variabel
Y adalah sebesar 0,988 atau bisa dikategorikan reliabilitas sangat tinggi. Untuk
lebih lengkapnya bisa dilihat di lampiran 2.3.
Setelah melakukan uji validitas dan uji reliabilitas dari uji coba instrumen
ini, peneliti menyimpulkan kembali kisi-kisi instrumen penelitian beserta
instrumennya yang semuanya terlampir pada lampiran 3.1 . Kemudian dilakukan
kembali penelitian berdasarkan kisi-kisi instrumen yang telah diperbaharui.
Setelah semua data terkumpul, maka dilanjutkan pada teknik analisis data, yang
akan dijabarkan pada poin selanjutnya.
3.8 Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2010, hlm.207) “Analisis data merupakan kegiatan setelah
data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”. Adapun kegiatan
dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk
54
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan kepada hipotesis yang diuji, tujuan
penelitian, jenis data dan variabel penelitian, oleh karena itu penulis memutuskan
memperoleh data secara statistik. Tujuan dari analisis data yaitu untuk
menyederhanakan data ke dalam bentuk yang dapat dimengerti.
Sebelum menentukan teknik analisis perlu dilakukan uji data. Uji data
dilakukan untuk menentukan teknik analisis yang tepat. Adapun beberapa uji data
yang dilakukan, yaitu:
3.8.1 Pengolahan Skor Mentah Menjadi T-Skor
Untuk pengolahan data dari skor mentah menjadi skor standar,
menggunakan rumus :
T-Skor = 10 Z + 50
= rata-rata seluruh responden S = simpangan baku
Ket: hasil lengkap perhitungan dapat dilihat dalam lampiran
3.8.2 Analisis Variabel X dan Y
Hasil tabulasi kembali dianalisis dan ditafsirkan sesuai sistematika data
yang diperlukan. Dalam menganalisis data, teknik yang digunakan adalah
persentase (%) yaitu dengan melihat perbandingan frekuensi dari tiap item
jawaban yang muncul dari responden.
55
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
% 100
x N fo P
(Surakhmad, 1998:209)
Keterangan : P = Prosentase jawaban
Fo = Frekuensi jawaban
N = jumlah jawaban responden
Untuk menafsirkan setiap data jawaban selanjutnya digunakan kriteria dari
perhitungan presentase sebagai berikut:
0 % : ditafsirkan tidak seorangpun
1-30% : ditafsirkan sebagian kecil
31-49% : ditafsirkan hampir setengahnya
50% : ditafsirkan setengahnya
51-80% : ditafsirkan sebagian besar
81-99% : ditafsirkan hampir seluruhnya
100% : ditafsirkan seluruhnya
(Ali, 1982:184)
3.8.3 Uji Kecenderungan
Dalam perhitungan uji kecenderungan ini yaitu dengan cara menaksir
rata-rata skor yang diperoleh dibandingkan dengan skor ideal untuk selanjutnya
interval skor yang didapatkan kemudian dikategorikan dalam interpretasi
tertentu. Rumus yang digunakan dalam klasifikasi skor adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kriteria Kecenderungan
Kriteria Kecenderungan Kategori
X ≥ M + 1,5 SD Sangat Baik
M+0,5 SD ≤ X < M+1,5 SD Baik
M-0,5 SD ≤ X < M+1,5 SD Cukup
M-0,5 SD ≤ X < M-1,5 SD Kurang
X<M-1,5 SD Sangat Kurang
56
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ket: hasil lengkap perhitungan dapat dilihat dalam lampiran
3.8.4 Uji Normalitas
Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji normalitas distribusi frekuensi
sebagai berikut :
1. Membuat tabel frekuensi
Langkah-langkah membuat tabel frekuensi :
a. Menentukan rentang skor (R), yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah.
b. Menentukan banyaknya kelas interval (bk), yaitu dengan menggunakan aturan
Sturgers :
bk = 1 + (3,3) log n
(Sudjana, 2002 : 47)
Keterangan :
bk = banyak kelas interval
n = jumlah data
c. Menentukan panjang kelas interval (P), dengan rumus :
P = R (rentang skor)
bk (banyak kelas)
(Sudjana, 2002 : 47)
d. Membuat tabel distribusi frekuensi
Tabel 3.7 distribusi frekuensi
No Kelas
Interval Fi Xi fi . Xi (Xi-M) (Xi-M) 2
fi . (Xi-M)2
57
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Menghitung rata-rata skor (M), dengan rumus :
M =
f. Simpangan baku adalah ukuran keseragaman yang digunakan untuk melihat
homogenitas data dalam pengertian derajat penyebaran skor relatif sama atau
adanya keragaman skor :
S =
g. Membuat tabel distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dalam
Chi-kuadrat ( 2
), yaitu sebagai berikut :
Menentukan batas kelas interval (bk)
- Batas Atas (Ba)
- Batas Bawah (Bb)
Menghitung nilai baku (Z): S
M Xi Z
Mencari luas tiap kelas interval (L) dengan menggunakan daftar F
Menentukan frekuensi harapan (ei): ei = L x n
Menentukan Chi-Kuadrat (2): 2 = ei
58
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Siregar S., 2001 : 15-65)
Kriteria pengujian normalitas yang dilakukan adalah : χ2
hitung< χ2tabel pada taraf
kepercayaan 95 % dengan derajat kebebasan (dk = k - 3), dimana k = kelas
interval, maka data yang diuji berdistribusi normal.Dari hasil perhitungan uji
normalitas distribusi ini akan diketahui apakah variabel yang di uji berdistribusi
normal atau tidak. Jika tidak berdistribusi normal, maka dilanjutkan pada statistik
non parametrik.
Ket: hasil lengkap perhitungan dapat dilihat dalam lampiran
3.8.5 Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan antar
variabel. Jika nilai korelasinya positif maka dapat dilanjutkan perhitungannya
dengan regresi. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menghitung analisis
korelasi adalah menghitung koefisien korelasi dan menentukan kebeartian
korelasi.
Statistik yang digunakan dalam penelitian ini merupakan statistik
inferesial dimana terdiri atas duamacam yaitu parametris dan non parametris.
Untuk analisis korelasi penelitian ini dipilih dua alternatif. Pertama jika data
berdistribusi normal, maka korelasinya menggunakan product moment. Alternatif
kedua adalah jika data berdistribusi bebas, maka korelasinya dianalisis
menggunakan korelasi spearman rank.
a. Alternatif Pertama (Jika Data Berdistribusi Normal)
Untuk data bebas berdistribusi maka menghitung koefisien korelasinya dapat
menggunakan rumus product moment dibawah ini :
59
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X = Skor variabel X
Y = Skor variabel Y
n = Jumlah responden
b. Alternatif Kedua (Jika Data Bebas Berdistribusi)
Untuk mencari koefisien korelasi dengan menggunakan rumus korelasi
spearman rank, yaitu:
Dimana :
ρ = koefisien korelasi spearman rank
∑b12 = jumlah kuadrat skor yang berpasangan
n = Banyaknya responden
(Sugiyono, 2012 hlm. 228)
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien yang ditemukan
tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada tabel berikut : (Sugiyono,
2012 hlm. 231)
Tabel 3.8
Tabel Pedoman Untuk Memberikan Interfretasi Terhadap Koefisien
Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20-0,399
0,40-0,599
0,60-0,799
0,80-1,00
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
60
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Koefisien korelasi positif terbesar = 1 dan koefisien korelasi negative terbesar
= -1, sedangkan yang terkecil = 0 (Sugiyono, 2012, hlm.226). korelasi positif
adalah tingkat hubungan antara dua variable yang mempunyai ciri, bahwa
perubahan variable independent X (variable bebas X) di ikuti variable depedent Y
(variable tidak bebas) secara searah, sementara korelasi negative secara
berlawanan. (Supangat, 2010 hlm.340).
3.8.6 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui diterima atau tidaknya
hipotesis yang diajukan. Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dapat
digunakan rumus sebagai berikut:
2 1
2
r n r t
(Sudjana, 2005: 380)
Hipotesis yang harus diuji adalah Ho : ρ = 0 melawan Ha : ρ ≠ 0
Ho : ρ = 0 (tidak terdapat hubungan antara variabel)
Ha : ρ≠ 0 (terdapat hubungan antara variabel)
Dengan tingkat signifikansi dan tak tertentu, dengan ketentuan terima Ho jika
t (1-1/2α) < t < t (1-1/2α), atau dengan kata lain jika t hitung < t tabel,
maka Ho diterima, begitupun sebaliknya jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak.
3.8.7 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya presentase
sumbangan (kontribusi) variable X terhadap variabel Y, koefisien determinasi
dihitung dengan rumus:
KP=r2x100% Dimana :
61
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi.A,H.(1998). Psikologi Umum. Rineka Cipta: Jakarta
Alwi, Hasan. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga: Jakarta Balai Pustaka.
Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Buchari,( 2007). ,Manajemen Kesehatan Kerja dan Alat Pelindung Diri. Universitas Sumatera Utara.
Departemen Kesehatan (2010) Kumpulan Peraturan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3), Kementrian Kesehatan ; Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prop. Jawa Barat.
Edi Trianto.( 2008). Pengaruh Fasilitas Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Siswa
Kelas 1 SMKN 2 Wonosari Jurusan Teknik Mesin, Universitas Sarnawiyata Taman Siswa. Tidak diterbitkan.
Furqon. (2011). Statistika Terapan . Bandung: CV Alfabeta.
M. Ngalim Purwanto. (1988). Psikologi Pendidikan, Penerbit Remadja (RK) Karya CV. Bandung.
Notoatmodjo, Soekidjo. (1997). Metodologi Penelitian Kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Otnam.H. (2004). Persepsi terhadap prilaku seseorang (online)
http://otnamharfira.wordpress.com/2010/02/18/persepsi/. (8 agustus 2014).
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.Rineka Cipta
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta.
Sujanto, Agus. (2004). Psikologi Umum. BUMI AKSARA: Jakarta.
Suma'mur .(1985). Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Jakarta :Gunung Agung
Suma’mur P.K. (1981). Keselamatan Kerja dan Pencengahan Kecelakaan. CV Hadji Maeagung,
Jakarta.
Sani Husni Sabar, 2014
KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3 KUNINGAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Undang-undang RI No.1 tahun 1970. (1970 ). Tentang keselamatan dan kesehatan kerja, Aneka Ilmu, Semarang.
UPI.( 2013 ). Kurikulumketentuanpokokdanstruktur program. Bandung : UPI
Walgito, Bimo. (1974). Pengantar Psikologi Umum. ANDI: Yogyakarta.