• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERSEPSI PEMUSTAKA MENGENAI KELENGKAPAN KOLEKSI DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERSEPSI PEMUSTAKA MENGENAI KELENGKAPAN KOLEKSI DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 BANDUNG."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

BANDUNG

(Studi Deskriptif pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Perpustakaan dan Informasi

a

Oleh :

Fani Anggraeni Pratiwi 0900875

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

BANDUNG

(Studi Deskriptif pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Bandung)

Oleh

Fani Anggraeni Pratiwi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Perpustakaan dan Informasi

© Fani Anggraeni Pratiwi Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

BANDUNG

(Studi Deskriptif pada Perpustakaan SMA Negeri 1 Bandung)

LEMBAR PENGESAHAN

FANI ANGGRAENI PRATIWI (0900875)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I Pembimbing II

Hj. Riche Cynthia,M.Si NIP. 19761115 2001122001

Dr. Doddy Rusmono, MLIS NIP. 195612221981031005

Mengetahui ;

Ketua Jurusan

Kurikulum dan Teknologi Pendidikann

Ketua Prodi

Perpustakaan dan Informasi

(4)

Fani Anggraeni Pratiwi (0900875), Hubungan Persepsi Pemustaka Mengenai Kelengkapan Koleksi Dengan Motivasi Kunjungan ke Perpustakaan SMA Negeri 1 Bandung. Skripsi, Program Studi Perpustakaan dan Informasi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 2014.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh koleksi perpustakaan yang tidak lengkap dan menurunnya tingkat kunjungan ke perpustakaan sekolah. Masalah yang menjadi kajian dalam penelitian ini difokuskan pada persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi dan motivasi kunjungan ke perpustakaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi dan adakah hubungannya dengan motivasi kunjungan ke perpustakaan. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pemustaka perpustakaan SMAN 1 Bandung, dengan sampel 77 orang yang dihitung menggunakan rumus Yamane dengan metode accidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket (kuesioner) tertutup dengan skala lima kategori Likert dengan analisis data menggunakan studi deskriptif dan korelasi. Berdasarkan hasil analisis data hubungan persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi dengan motivasi kunjungan ke perpustakaan SMAN 1 Bandung cukup baik. Hubungan persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi berpengaruh kuat terhadap motivasi kunjungan ke perpustakaan. Rekomendasi untuk perpustakaan, pemustaka, dan peneliti selanjutnya, agar pemustaka lebih merasakan persepsi yang “sangat baik” mengenai kelengkapan koleksi.

(5)

Motivation Collection With A visit to the Library of SMA Negeri 1 Bandung. Thesis, Library and Information Studies Program, Department of Curriculum and Technology Education, Faculty of Education, University of Indonesia, Bandung, 2014.

This study was motivated by an incomplete library collections and declining visits to the school library. Issues that were analyzed in this study focused on the perceptions of the completeness of the collection user and motivation to visit the library. The purpose of this study was to determine the completeness of the collection user perception and motivation is there to do with a visit to the library. Methods This study uses descriptive method. The population in this study is user library SMAN 1 Bandung, with a sample of 77 persons were calculated using the formula Yamane with accidental sampling method. The instrument used was a questionnaire (questionnaire) closed with a five-category Likert scale with data analysis using descriptive and correlation study. Based on the analysis of data relationships user perceptions regarding the completeness of the collection with a visit to the library motivation SMAN 1 Bandung pretty good. Relationship perceptions regarding the completeness collection user strong influence on motivation visit to the library. Recommendations for libraries, user, and further research, in order to feel more user perception "very good" about the completeness of the collection.

(6)

DAFTAR ISI

PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6

1. Identifikasi Masalah ... 6

2. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, dan HIPOTESIS PENELITIAN A. Persepsi ... 11

1. Pengertian Persepsi ... 11

2. Proses Persepsi ... 13

3. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 14

4. Pengukuran Persepsi ... 15

(7)

C. Kelengkapan Koleksi

1. Pengertian Koleksi ... 16

2. Fungsi Koleksi ... 20

3. Jenis Koleksi Perpustakaan ... 22

D. Motivasi ... 23

1. Pengertian Motivasi ... 23

2. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi ... 25

3. Karakteristik Motivasi ... 28

E. Perpustakaan ... 29

1. Pengertian Perpustakaan ... 29

2. Perpustakaan Sekolah ... 30

3. Tujuan ... 31

4. Fungsi ... 32

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi ... 36

1. Lokasi Penelitian ... 36

2. Populasi Penelitian ... 36

3. Sampel Penelitian ... 36

B. Desain Penelitian ... 37

C. Metode Penelitian ... 39

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 39

1. Variabel Penelitian ... 39

2. Definisi Operasional ... 39

E. Instrumen Penelitian ... 40

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 43

1. Uji Validitas ...45

(8)

G. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ... 48

1. Uji Validitas ... 48

a. Persepsi Pemustaka ... 48

b. Motivasi Mengunjungi Perpustakaan ... 49

2. Uji Reliabilitas ... 50

H. Teknik Pengumpulan Data ... 53

I. Teknik Pengolahan Data ... 53

1. Tahap-tahap Analisis Data ... 54

2. Teknik Analisis Data ... 55

3. Uji Hipotesis ...57

J. Prosedur dan tahap-tahap Penelitian ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Perpustakaan SMA Negeri 1 Bandung ... 60

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 63

1. Karakteristik Data Responden ... 64

2. Persepsi Pemustaka tentang Mengenai Kelengkapan Koleksi ... 66

3. Motivasi Mengunjungi Perpustakaan ... 80

C. Analisis Hasil Penelitian ... 103

1. Hasil Ujin Hipotesis Gabungan ... 104

a) Variabel X (Hubungan Persepsi Pemustaka Mengenai Kelengkapan Koleksi) terhadap Variabel Y (Motivasi Kunjungan ke Perpustakaan SMAN 1 Bandung) ………...…104

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 105

1. Hubungan Persepsi Pemustaka Mengenai Kelegkapan Koleksi Dengan Motivasi Kunjungan ke Perpustakaan SMAN 1 Bandung... 106

(9)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 111 B. Saran ... 112

DAFTAR PUSTAKA ... 114 LAMPIRAN

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, diperlukan suatu penyelenggaraan pendidikan yang dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dalam Pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari pembangunan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, agar dapat tercipta sumber daya manusia yang berkualitas, bertanggungjawab, maju dan mandiri sesuai dengan tatanan kehidupan masyarakat yang berdasarkan Pancasila.

Peran perpustakaan sebagai jantungnya lembaga pendidikan selayaknya mendukung sekolah dalam upaya mencukupi bahan pustaka untuk mwmwnuhi kebutuhan seluruh siswa dan guru, proses belajar-mengajar (PBM) dan menjadi pusat pembelajaran peserta didik. Berikut menurut Sulistyo-Basuki (1993:27) “Perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya”. Fenomena tersebut telah ada sejak dulu dan terus berproses secara alamiah menuju kepada suatu kondisi dan tingkat perbaikan yang signifikan meskipun belum memuaskan semua pihak.

(11)

sumber informasi di atas itu semua bisa kita temui di satu tempat tanpa perlu kita mencari keberbagai tempat yaitu di perpustakaan. Dimana perpustakaan menyedikan jenis-jenis sumber informasi tersebut.

Perpustakaan juga ikut andil dalam perkembangan informasi karena perpustakaan merupakan salah satu tempat untuk memberikan berbagai sumber informasi. Peran perpustakaan dengan bantuan pesatnya kemajuan di bidang teknologi informasi menjadi semakin penting bagi manusia yang sangat haus akan informasi terkini. Dengan demikian perpustakaan-perpustakaan mencoba membuat dan mengembangkan teknologi informasi dengan berbeda-beda bentuk sesuai dengan kebutuhan para pemustakanya. Berkembangnya perpustakaan saat ini mengimbangi keinginan pemustaka yang ingin mendapatkan informasi yang terus mencoba memenuhi kepuasan pemustakanya melalui layanan prima (service excellence), kemajuan layanan perpustakaan kini juga termasuk pesat, kebanyakan pengaruh persepsi akan perpustakaan yang konvensional dan terlalu formal telah terbukti berubah dengan adanya perpustakaan dengan konsep yang jauh lebih modern. Pengaruh membawa nilai untuk mengubah persepsi pemustaka menjadi positif.

Dalam UU N0. 43 tahun 2007, diamanatkan kepada perpustakaan yang berada di sekolah/madrasah suatu keharusan memiliki koleksi buku teks pelajaran yang ditetapkan sebagai buku teks wajib dalam jumlah yang mencukupi untuk melayani semua peserta didik dan pendidik. Pengadaan koleksi perlu didukung pendanaan perpustakaan di sekolah/madrasah yang dialokasikan paling sedikit 5 persen dari anggaran belanja operasional sekolah/madrasah atau belanja barang di luar belanja pegawai dan belanja modal untuk pengembangan perpustakaan.

(12)

mutu perpustakaan, setidaknya perlu dipenuhi Standar Nasional Perpustakaan (SNP).

Perpustakaan yang baik untuk mendukung PBM perlu meyediakan layanan yang memadai. Permendiknas No. 19 tahun 2007 menyatakan bahwa pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah perlu melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut;

1)Menyediakan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya;

2)Merencanakan fasilitas peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan pendidik;

3)Membuka pelayanan minimal enam jam sehari pada hari kerja;

4)Melengkapi fasilitas peminjaman antar perpustakaan, baik internal maupun eksternal;

5)Menyediakan pelayanan peminjaman dengan perpustakaan dari sekolah/madrasah lain baik negeri maupun swasta.

Kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan perpustakaan sekolah/madrasah sangat luas. Tidak hanya sekedar penataan buku, melainkan juga melakukan perencanaan, menggariskan kebijakan, menjalankan prosedur, mengelola koleksi menyiapkan pendanaan, menjadwalkan pengadaan, menyediakan fasilitas, mengorganisasikan SDM (Sumber Daya Manusia) dan memutakhirkan SD (Sumber Daya). kegiatan kebijakan dan prosedur yang diterapkan dalam perpustakaan, manajemen koleksi, pendanaan dan pengadaan, manajemen fasilitas, sumber daya manusia (SDM), Perencanaan. Beberapa kendala dalam pengembangan perpustakaan di lingkungan sekolah/madrasah antara lain: minimnya pustaka yang dimiliki, rendahnya minat baca di kalangan masyarakat, dan sedikitnya alokasi dana yang diberikan untuk pengembangan perpustakaan.

(13)

“pemustaka adalah pengguna fasilitas yang disediakan perpustakaan baik koleksi buku maupun non buku (bahan pemustaka perpustakaan maupun fasilitas lainnya)”.

Pengunjung yang datang ke perpustakaan memiliki berbagai alasasan. Pemustaka akan melakukan kegiatan yang ada pada perpustakaan sesuai dengan tujuannya. Setiap pemustaka memiliki tujuan yang berbeda-beda untuk berkunjung pada perpustakaan. Begitu pula pada perpustakaan sekolah, ada yang hanya sekedar mencari hiburan, ada pula yang bertujuan menikmati layanan atau fasilitas yang disediakan perpustakaan.

Minat baca yang dimiliki oleh pemustaka di SMAN 1 Bandung ini cukup rendah. Dilihat dari data statistik kunjungan siswa pada bulan November kemarin, tercatat dalam satu bulan hanya ada 230 siwa yang berkunjung ke perpustakaan SMAN 1 Bandung. Pertanyaan mengapa remaja berkebiasaan membaca atau tidak membaca, hanya dapat diterangkan bila diketahui keperluan komunikasinya. Perkembangan motivasi membaca juga selalu berhubungan dengan minat siswa. Pada umumnya yang melandasi motivasi membaca pada siswa bertumpu pada dua motif yaitu informasi dan hiburan. Pada dua motif tersebut terjadi hubungan satu sama lainnya. dan bekerjasama, tetapi salah satu dari dua motif itu cenderung lebih dominan. Lebih jauh, dikemukakannya pula bahwa terdapat tiga rangsangan dasar Hans (1972:8) “ada tiga rangsangan dasar; pertama, rangsangan dasar pertama untuk membaca adalah keinginan untuk menangkap dan menghayati yang dijumpai di dunia dalamnya, disadari oleh hasrat berorientasi pada dunia sekelilingnya dan untuk dapat menjelaskan adanya dunia disekelilingnya itu. Kedua, rangsangan dasar kedua untuk membaca berasal dari hasrat untuk mengatasi atau setidaknya melonggarkan keterikatan manusia. Ketiga, dari akar yang sama seperti rangsangan dasar untuk membaca yang kedua, yaitu pengalaman ketidakpuasan dalam keadaan diri sendiri, tumbuh juga rangsangan dasar yang ketiga.

(14)

juga memperhatikan kenyamanan bagi pemustaka dengan merenovasi bangunan luar dan interiornya dibuat senyaman mungkin. Ini tentu bertujuan untuk memotivasi pengguna agar lebih giat membaca terutama bagi pemustaka yang akan menggunakan fasilitas ruang baca di perpustakaan baik untuk membaca maupun untuk belajar dan berdiskusi. Upaya ini bertujuan untuk menarik dan memotivasi pemustaka agar pemanfaatan koleksi yang disediakan menjadi maksimal.

Siswa sebagai pemustaka, mempunyai kebutuhan akan informasi yang berbeda, oleh karena itu perpustakaan diharuskan menyediakan informasi yang selengkap lengkapnya guna memenuhi kepuasan pemustaka untuk berprestasi, berkompetensi di sekolah. Perubahan demi perubahan dilakukan oleh pihak pengelola perpustakaan SMAN 1 Bandung, guna memberikan pelayanan terbaik. Ini semua ditempuh dengan kerja keras dari tim pustakawan.

Kemajuan perpustakaan harus juga diimbangi dengan koleksi bahan pustaka yang tentunya mendekati sempurna dalam hal kelengkapan dan kekinian. Bahan perpustakaan adalah semua bentuk kemasan yang mengandung informasi yang disimpan-sajikan oleh perpustakaan. Patut disadari bahwa buku memiliki arti yang penting bagi seorang individu. Selain untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan, dengan membaca seseorang bisa mengembangkan daya imajinasi dan daya pikir dari informasi yang diperoleh. Menurut pengamatan penulis fakta menunjukan semakin meningkat kebutuhan informasi pemustaka dan beraneka ragamnya jenis kebutuhan informasi pemustaka yang harus dipenuhi perpustakaan. Sehingga semakin membuka peluang bagi para pemustaka untuk merasa kurang didalam pemenuhan kebutuhan informasinya.

(15)

koleksi yang belum lengkap siswa menjadi ragu untuk datang ke perpustakaan lagi, mereka lebih sering terlihat mengunjungi situs-situs web diluar koleksi perpustakaan di banding ke perpustakaan, padahal perpustakaan sekolah telah bekerja sama dengan guru mata pelajaran untuk memberikan tugas yang materinya ada di perpustakaan.

Dilihat dari statistik kunjungan di bulan November kemarin, tercatat ada 230 siswa laki-laki dan 320 siswa perempuan yang mengunjungi perpustakaan sekolah SMAN 1 Bandung, tentu saja ini sangat menghawatirkan mengingat seluruh siswa di SMAN 1 Bandung berjumlah 1136 siswa, ini hanya sebagian kecil dari keseluruhan jumlah siswa di sekolah ini. Dan hanya 852 siswa yang sudah terdaftar menjadi anggota perpustakaan sekolah.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti sejauh mana persepsi siswa dan pentingnya kelengkapan koleksi bagi pemustaka, dan apakah perpustakaan SMAN 1 Bandung sudah memenuhi semua kebutuhan pemustaka dan adakah hubungannya dengan motivasi mengunjungi perpustakaan, maka penulis mencoba membuat judul penelitian “Hubungan Persepsi Pemustaka Mengenai Kelengkapan Koleksi Terhadap Motivasi Kunjungan ke Perpustakaan SMA NEGERI 1 Bandung”. Alasan penulis mengangkat judul ini karena penulis ingin mengetahui sejauh mana hubungan persepsi pemustaka terhadap kelengkapan koleksi, dan apakah kelengkapan koleksi berpengaruh terhadap motivasi menunjungi perpustakaan.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Kelengkapan koleksi di perpustakaan SMAN 1 Bandung harus memenuhi kebutuhan pemustaka sesuai dengan kurikulum sekolah. Beberapa fakta yang menghambat pemenuhan kebutuhan para siswa adalah sebagai berikut:

(16)

b. Pemustaka masih sering mendapatkan kesulitan untuk menemukan informasi yang sesuai dengan mata pelajarannya.

c. Kurang diminatinya perpustakaan, pemustaka belum memanfaatkan fasilitas perpustakaan secara maksimal.

Berdasarkan hal tersebut, selain merenovasi interior perpustakaan menjadi lebih nyaman dan terlihat menarik bagi pemustaka, pihak perpustakaan seharusnya memperhatikan juga kelengkapan dan kemutahiran semua jenis koleksi di perpustakaan SMAN 1 Bandung agar kebutuhan pemustaka dapat terpenuhi.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka secara umum masalah yang akan dikaji adalah : “Pengaruh Persepsi Pemustaka mengenai Kelengkapan Koleksi terhadap Motivasi Mengunjungi perpustakaan SMA Negeri 1 bandung”.

Permasalahan penelitian tersebut dirumuskan secara khusus, seperti berikut:

1) Bagaimana persepsi pemustaka terhadap kelengkapan koleksi perpustakaan SMAN 1 Bandung ?

2) Bagaimana motivasi pemustaka mengunjungi perpustakaan SMAN 1 Bandung?

3) Adakah hubungan antara persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi dengan motivasi mengunjungi perpustakaan SMAN 1 Bandung?

3. Tujuan Penelitian

(17)

4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang langsung maupun tidak langsung terlibat dalam pengelolaan perpustakaan khususnya bagi para pustakawan dalam upaya memberikan pelayanan prima (service excellence) dan meningkatkan kualitas perpustakaan. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat dalam mengembangkan pengetahuan dan pengalaman di bidang perpustakaan

khususnya dibidang pengembangan khususnya koleksi tercetak dengan

memperhatikan indikator keragaman, kelengkapan, kerelevanan dan

kemutakhiran.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara signifikan untuk pengembangan keilmuan kepada para pemustaka dalam menggunakan koleksi dan memanfaatkan fasilitas perpustakaan sekolah sebagai sarana penunjang untuk belajar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pustakawan, penelitian ini diharapkan dapat memberiakan pencerahan positif bagi profesi dalam upaya pengadaan bahan perpustakaan agar bisa memenuhi kebutuhan pemustaka.

b. Bagi pemustaka, penelitian ini dapat memberdayakan pemustaka merasa nyaman dan merasa terpenuhi kebutuhannya dalam pencarian informasi di perpustakaan sehingga pemustaka bisa sering datang ke perpustakaan.

c. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan, wawasan, serta pengalaman baru sebelum terjun ke dunia kerja tentang upaya memenuhi kebutuhan pemustaka.

5. Struktur Organisasi Penulisan

Penyusunan skripsi ini terdiri atas lima bab. Uraian mengenai isi setiap

(18)

BAB 1 Pendahuluan, berisi uraian umum dan merupakan bagian awal

dari skripsi. BAB 1 pendahuluan berisi latar belakang penelitian,

identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat

penelitian mengenai hubungan persepsi pemustaka mengenai

kelengkapan koleksi dengan motivasi kunjungan ke perpustakaan SMA

Negeri 1 Bandung.

Selanjutnya dalam BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan

Hipotesis Penelitian. BAB II ini mempunyai peran yang sangat penting.

Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik dalam menyusun

pertanyaan penelitian, tujuan serta hipotesis mengenai hubungan

persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi dengan motivasi

kunjungan ke perpustakaan SMA Negeri 1 Bandung.

Kemudian BAB III Metode Penelitian, merupakan penjabaran rinci

termasuk beberapa komponen berikut: lokasi dan subjek populasi/sampel

penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional,

instrumen penlitian, proses pengembangan instrumen, teknik

pengumpulan data serta analisis data mengenai hubungan persepsi

pemustaka mengenai kelengkapan koleksi dengan motivasi kunjungan ke

perpustakaan SMA Negeri 1 Bandung.

Selanjutnya BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari

dua hal utama, yakni: pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan

temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian,

hipotesis, tujuan penelitian dan pembahasan atau analisis temuan

mengenai hubungan persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi

dengan motivasi kunjungan ke perpustakaan SMA Negeri 1

Bandung.yang dikaitkan dengan dasar teoretik yang telah dibahas pada

BAB II Kajian pustaka dan temuan sebelumnya.

Dan yang terakhir, BAB V Simpulan dan Saran. Bab simpulan dan

Saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil

analisis temuan peneliti mengenai hubungan persepsi pemustaka

(19)

perpustakaan SMA Negeri 1 Bandung. Kemudian saran atau rekomendasi

yang ditulis setelah kesimpulan dapat ditujukan kepada para pembuat

kebijakan, para pengguna hasil penelitian seperti pengguna perpustakaan

sekolah SMAN 1 Bandung dan kepada peneliti berikutnya yang berminat

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini berlokasi di Perpustakaan SMA Negeri 1 Bandung yang

beralamat di jalan Ir.H.Djuanda 81/17 Bandung.

2. Populasi

Menurut Nawawi (2001: 141) “populasi adalah keseluruhan obyek

penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan,

tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.”

Berdasarkan pendapat tersebut maka yang menjadi obyek populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 1 Bandung yang mengunjungi perpustakaan pada bulan November-Januari.

3. Sampel

Menurut Nawawi (2001: 152) “teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran yang akan

dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan

penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi.” Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel adalah menggunakan teknik accidental sampling. Menurut Nawawi (2001: 156) “Accidental sampling adalah teknik yang dalam pengambilan

sampelnya tidak ditetapkan lebih dahulu namun langsung mengumpulkan

data dari unit sampling yang ditemuinya, setelah jumlahnya mencukupi pengumpulan datanya dihentikan.”

Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja

yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel bila terlihat orang tersebut cocok sebagai sumber data.Untuk jumlah

populasi yang telah diketahui digunakan rumus Taro Yamane (Rakmat,

(21)

data yang diperoleh dari perpustakaan, jumlah pengunjung perpustakaan dari

bulan November sampai Januari yaitu : 340 siswa.

Dimana :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d = level signifikansi yang diinginkan (umumnya 0,05 untuk bidang

non eksak dan 0,01 untuk bidang eksakta)

Presisi ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%, maka

ukuran sampelnya dapat ditetapkan sebagai berikut:

B. Desain penelitian

Menurut Sugiyono (2012: 14) “... desain penelitian itu harus spesifik, jelas, rinci, ditentukan secara mantap sejak awal, menjadi pegangan langkah demi langkah”. Dalam desain penelitian ini dimulai dari masalah yang bersifat kuantitatif dengan membatasi masalah pada rumusan masalah.

Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan.

Selanjutnya berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti menggunakan

berbagai teori untuk menjawabnya.

Selanjutnya dalam pengumpulan data, peneliti perlu menggunakan

(22)

akurat. Agar instrumen dapat dipercaya, maka penelitian ini harus diuji

validitas dan reabilitasnya. Data yang telah terkumpul dan telah teruju

valditas dan reabilitasnya selanjutnya dianalisis yaitu diarahkan untuk

menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Data hasil analisis

selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan diberikan pembahasan.

Pembahasan terhadap hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam

dan interpretasi terhadap data-data yang telah diolah dan disajikan.

Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, maka selanjutnya dapat

disimpulkan yaitu jawaban singkat terhadap rumusan masalah berdasarkan

data yang telah terkumpul karena peneliti melakukan penelitian bertujuan

memecahkan masalah, maka peneliti berkewajiban memberikan saran-saran.

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel (X) persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi, dan yang menjadi variabel terikat (Y) yaitu motivasi mengunjungi perpustakaan. Hubungan antara variabel X dan variabel Y digambarkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.1.

Hubungan Antar Variabel Variabel Bebas (X)

Variabel Terikat (Y)

Persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi (X)

Motivasi Mengunjungi Perpustakaan (Y)

XY

(23)

C. Metode penelitian

Menurut Sugiyono (2012: 2) “metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Nawawi (2001: 63) “metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian pada saat

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

Sedangkan pendekatan kuantitatif menurut Sugiyono (2012: 8) “penelitian

yang digunakan untuk populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data yang bersifat kuantitatif/statistik”.

D. Variable Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variable penelitian

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2001: 20) “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun obyek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.”

Penelitian ini membahas dua variabel, yakni variabel terikat dan variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi, dan yang menjadi variabel terikat (Y) adalah motivasi kunjungan ke perpustakaan. 2. Definisi Operasional

a) Persepsi

(24)

kejadian berdasarkan pengamatan, pengalaman dan pengawasannya dalam menghadapi berbagai macam situasi dalam kehidupan kita sehari-hari. Objek persepsi didalam penelitian ini mencakup unsur-unsur yang mendukung kelengkapan koleksi yaitu: jenis koleksi, jumlah ilmu pengetahuan, dan ratio pemustaka dengan koleksi. b) Kelengkapan Koleksi

Kelengkapan koleksi di perpustakaan sekolah adalah bahan

perpustakaan yang sesuai dengan kurikulum yang mendekati

sempurna, pemustaka seharusnya membaca 5 buku wajib, 6 buku

pengayaan, dan 1buku rekreasional. Kelengkapan koleksi bisa

dikatakan lengkap bila di satu perpustakaan koleksinya mendekati

sempurna mempunyai koleksi yang mencukupi dan memenuhi

kebutuhan pemustakanya.

C) Motivasi

Motivasi adalah prilaku dalam diri masing masing individu yang mempunyai keinginan atau cita cita untuk mencapai tujuan tertentu yang cenderung untuk tetap focus, motivasi biasanya mendorong individu itu untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks mengunjungi motivasi berperan sebagai kekuatan yang mendorong individu untuk mengunjungi perpustakaan agar tercapai pemenuhan kebutuhan, yaitu mendapatkan informasi. Tinggal bagaimana motivasi tersebut dapat mengarahkan kepada pencapaian tujuan mengunjungi perpustakaan tersebut. Unsur-unsur yang mendukung motivasi yaitu kebutuhan internal, dan kebutuhan eksternal.

E. Instrumen Penelitian

(25)

“Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk di jawabnya.”

Pernyataan tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Nana Sudjana dan Ibrahim (2007: 96) “instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya.” Adapun instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini yang berfungsi sebagai alat pengumpul data adalah observasi, dan angket.

Tabel 3.2 Kisi Kisi Instrumen

Angket Persepsi Pemustaka Mengenai Kelengkapan Koleksi Terhadap

Motivasi Mengunjungi Perpustakaan SMAN 1 Bandung

No Pokok Masalah

 Gambaran tentang jenis koleksi 1,2,5,9,11

 Gambaran jumlah judul dan eksemplar koleksi

3,4,8,12

 Gambaran subjek ilmu pengetahuan gambaran ratio jumlah siswa dengan jumlah koleksi

6,10,13,14,15

 Gambaran koleksi cetak & non cetak 7,16,17,18,19,20

 Gambaran pengadaan bahan pustaka 21,22,23

2 Motivasi mengunjungi

Gambaran kebutuhan internal

 Keinginan untuk melakukan kegiatan

(26)

perpustakaan  Dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan

26,28

 Harapan dan cita cita setelah mengunjungi perpustakaan

37,38

 Penghargaan dan penghormatan atas diri setelah mengunjungi

perpustakaan

32,39

(27)

Angket atau kuesioner ini memiliki keuntungan dan kelemahannya, keuntungannya adalah :

a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden.

d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.

e. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

Sedangkan kelemahan dari angket atau kuesioner adalah :

a. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulang untuk diberikan kembali kepadanya.

b. Sering sukar dicari validasinya.

c. Walaupun dibuat anonym, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.

d. Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. menurut penelitian, angket yang dikirim lewat pos angka pengembaliannya sangat rendah, hingga sekitar 20%.

e. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.

F. Proses pengembangan instrumen

Instrumen merupakan alat pengumpulan data yang dirancang dengan benar

sehingga menghasilkan data yang baik. Sesuai yang dijelaskan diatas bahwa

pada penelitian ini menggunakan angket (kuesioner) yaitu suatu teknik

(28)

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.” (Arikunto 2006: 151)

Dengan angket ini diharapkan peneliti dapat menggali banyak informasi dari subjek yang berkaitan secara langsung dengan masalah penelitian yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini, yaitu persepsi, kelengkapan koleksi, dan motivasi. Persepsi untuk diidentifikasi menyangkut cara pandang responden mengenai jumlah yang dianggapnya memadai untuk dimanfaatkan sesuai ratio antara jumlah siswa dengan jumlah koleksi.

(29)

Tabel 3.3 harus dipenuhi oleh instrumen penelitian, yaitu validitas, dalam Arikunto (2006:168) menyatakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”.

(30)

Rumus yang digunakan:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

rxy = korelasi antara instrumen pertanyaan secara keseluruhan

X= skor tiap butir

Y= skor total

2. Reliabilitas

Reliabilitas “… menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”(Arikunto, 2006:168).

Sedangkan untuk uji Reliabilitas, metode uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas internal consistency atau internal consistency method dengan menggunakan cronbach’s alpha.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mencari reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha adalah :

1. Mencari varians total

Keterangan :

: varians total

: jumlah kuadrat skor total setiap responden

: jumlah kuadrat seluruh skor total dari setiap responden : jumlah responden uji coba

(31)

Keterangan :

: varians butir setiap varians

: jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap varians : jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap item : jumlah responden uji coba

3. Rumus Alpha

Keterangan :

: reliabilitas instrumen : banyaknya butir item : jumlah varians item

: varians total

Perhitungan statistik yang digunakan dalam penelitian ini semuanya dibantu dengan menggunakan program perhitungan statistik Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 16.0 for Windows dan

Microsoft Office Excel 2007. Maksudnya dalam menggunakan aplikasi

(32)

G. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

1. Uji Validitas

a. Persepsi Pemustaka mengenai Kelengkapan Koleksi

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan perhitungan dengan rumus product moment dibantu dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2010 sebelumnya instrumen angket ini telah melalui expert judgment kepada pustakawan, Adapun hasil dari validitas soal variabel X (persepsi pemustakamengenai kelengkapan koleksi) adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Kelengkapan Koleksi (variabel X)

Nomor soal Koef. Korelasi thitung Ttabel Keterangan

(33)

28 0.395 1.822 1.734 Valid

29 0.398 1.842 1.734 Valid

30 0.485 2.353 1.734 Valid

31 0.421 1.967 1.734 Valid

Berdasarkan tabel diatas, dari 31 item diperoleh 23 item valid dan 8 tidak valid. Suatu item dikatakan valid nilai thitung lebih besar dari ttabel, diambil kesimpulan bahwa setelah diujicobakan kepada 20 sampel,pada item pertanyaan yang berjumlah 24 soal yang telah dibuat oleh peneliti terdapat 23 item yang valid.

b. Motivasi Mengunjungi Perpustakaan

Uji validitas variabel Y (motivasi mengunjungi perpustakaan) dalam penelitian ini sebelumnya instrumen angket ini telah melalui expert judgment kepada pustakawan, kemudian setelah mendapat masukan instrument angket diujicobakan kepada sampel,,Adapun hasil dari validitas soal variabel X (persepsi pemustaka tentang layanan sirkulasi mandiri) adalah sebagai berikut.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Motivasi Mengunjungi Perpustakaan (Variabel Y) Nomor

soal

Koef.

(34)

14 0.703 4.199 1.734 Valid

15 0.379 1.738 1.734 Valid

16 0.434 2.047 1.734 Valid

17 0.231 1.006 1.734 Tidak Valid

18 0.502 2.463 1.734 Valid

19 0.399 1.846 1.734 Valid

20 0.360 1.638 1.734 Tidak Valid 21 0.138 0.593 1.734 Tidak Valid

22 0.655 3.679 1.734 Valid

23 0.446 2.116 1.734 Valid

24 0.498 2.434 1.734 Valid

25 0.637 3.510 1.734 Valid

26 0.625 3.399 1.734 Valid

27 -0.011 -0.047 1.734 Tidak Valid

28 0.507 2.493 1.734 Valid

29 0.554 2.826 1.734 Valid

30 0.584 3.056 1.734 Valid

31 0.300 1.333 1.734 Tidak Valid

32 0.678 3.909 1.734 Valid

33 0.565 2.909 1.734 Valid

Berdasarkan tabel diatas, dari 33 item diperoleh 21 item valid dan 12 tidak valid. Suatu item dikatakan valid nilai thitung lebih besar dari ttabel, diambil kesimpulan bahwa setelah diujicobakan kepada 20 sampel,pada item pertanyaan yang berjumlah 24 soal yang telah dibuat oleh peneliti terdapat 23 item yang valid.

2. Uji Reabilitas

(35)

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas X

Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Y

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.889 21

Sumber: hasil perhitungan reliabilitas dari program SPSS 16.0

Hasil uji reliabitis X menggunakan Microsoft Office Excel 2007 pada 23 angket menghasilkan r = 0.832 sedangkan pada variabel Y pada 21 angket menghasilkan r = 0.889. koefisien reliabilitas yang dihasilkan variabel X dan Y, diinterpretasikan dengan menggunakan pedoman kriteria dari Sugiyono (2009:250) dibawah ini:

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(36)

Tabel 3.8

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

± 0,00 – ± 0,199

Dapat ditarik kesimpulan hasil dari uji reliabilitas diatas untuk variabel X (persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi) adalah r = 0.832, dilihat dari tabel interpretasi koefisien korelasi diatas bahwa nilai r = 0.891 terdapat pada tingkat ± 0,08 – ± 1,000 yang berarti pernyataan pada variabel X pada uji reliabelitas sangat kuat. Sedangkan untuk uji reliabilitas variabel Y (motivasi mengunjungi perpustakaan) adalah r = 0.889 dimana nilai tersebut terdapat pada tabel interpretasi koefisien korelasi berada pada tingkat ± 0,60 – ±0,799 yang berarti pernyataan pada variabel Y pada uji reliabilitas kuat.

(37)

H. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket/kuesioner. Menurut Sugiyono (2012: 142) “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti

tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa

diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila

jumlah responden cukup besar dan terbesar di wilayah yang luas.

Pada angket tertutup ini peneliti hanya memberikan pernyataan yang

sudah disediakan oleh peneliti, sehingga responden hanya memilih jawaban

yang sudah disediakan. Data-data yang sudah diperoleh peneliti melalui

metode penelitian ini dapat memperkuat analisis dan memperdalam hasil

yang diperoleh dari penyebaran angket ini.

I. Teknik Analisis Data

Setelah peneliti melakukan penelitian dilapangan dan mengumpulkan data-data, maka langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan analisis data. Data yang dikumpulkan merupakan data yang masih bersifat mentah karena data yang diperoleh masih berupa uraian yang penuh deskripsi mengenai subjek yang diteliti seperti pengetahuan, pengalaman, pendapat maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.

Sugiyono mengemukakan (2011:21) “Metode deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul yang berlaku umum atau generalisasi”. Data tersebut dianalisis sehingga menjadi lebih memiliki makna.

(38)

Persiapan, 2. Tabulasi, 3. Penerapan data sesuai pendekatan penelitian” (Arikunto, 2006:235).

1. Tahap-tahap analisis

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka dilakukan

analisis data sesuai dengan tahap-tahapnya dan teknik dalam penelitian.

Adapun tahap-tahap analisis data dalam penelitian menurut arikunto

(2010: 278-281) sebagai berikut:

a. Persiapan

Kegiatan dalam langkah persiapan antara lain:

1) Mengecek nama dan kelengkapan identititas pengisi

2) Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen

pengumpulan data termasuk kelengkapan lembaran instrumen

3) Mengecek macam isian data. Jika di dalam instrumen terdapat data

yang tidak dikehendaki peneliti maka item perlu didrop.

b. Tabulasi

G.E.R. Burroughas (arikunto, 2010: 279) mengemukakan klasifikasi

analisis data sebagai berikut:

1) Tabulasi data 2) Penyimpulan data

3) Analisis data untuk tujuan penarikan kesimpulan Termasuk ke dalam kegiatan tabulasi ini antara lain:

a) Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor

b) Memberikan kode terhadap item yang diberikan skor

c) Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasi dengan teknik analisis yang akan digunakan

d) Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunakan komputer. Dalam hal ini pengolahan data memberikan kode pada semua varibel, kemudian mencoba menentukan tempatnya di dalam coding sheet (coding form).

c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian

Maksud dari penerapan data ini adalah pengolahan data sesuai

dengan menggunakkan rumus-rumus atau aturan-aturan sesuai

dengan pendeketan penelitian atau desain penelitian, dalam

(39)

2. Teknik analisis data

Teknik yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini

adalah menggunakan statistik deskriptif. Dalam perhitungannya

penelitian ini dibantu dengan media komputer yaitu SPSS. Statistik

deskriptif merupakan proses transformasi data dalam bentuk tabulasi,

sehingga mudah dipahami dan di interpretasikan. Analisis data ini menggunakan analisis statistik deskriptif persentase dengan rumus sebagai berikut:

Sumber Bungsin (2005:172) Keterangan:

P = Persentase f = Frekuensi

N = Jumlah responden 100% = Bilangan tetap

Adapun penyajian data dalam statistik deskriptif melalui tabel, sebagai berikut.

Tabel 3.9 Penyajian Data

Alternatif Frekuensi Persentase (%)

1 2 3 4 5

Analisis deskriptif yang dilakukan peneliti terbagi menjadi tiga bagian yaitu analisis karakteristik responden, analisis deskriptif pervariabel, dan analisis deskriptif peresponden.

(40)

a. Analisis Karakteristik Data Responden

Analisis karakteristik Data responden dilakukan untuk mengetahui data responden yang terdapat lima item pertanyaan yaitu (1) Jenis Kelamin, (2) Usia, (3) Kelas, (4) Sudah berapa lama menjadi anggota perpustakaan dan (5) Berapa kali dalam seminggu bertkunjung ke perpustakaan

b. Analisis Deskriptif Pervariabel

Analisis deskriptif pervariabel ini untuk mengukur seberapa besar hasil dari jawaban responden setiap pernyataannya.

c. Analisis Data Peresponden

Analisis data peresponden ini untuk mengukur seberapa besar hasil dari variabel X dan Y. Adapun kriteria penilaian persepsi ini penting untuk menilai persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi. Dengan motivasi mengunjungi perpustakaan SMAN 1 Bandung. Dimana rumus ini diperoleh dari buku Teknik Evaluasi Pendidikan, Thoha (2001:100)

Pedoman konversi nilai dengan skala lima adalah sebagai berikut. M + (1,5 x SD) s/d keatas = A

Untuk menafsirkan besar persentase yang diperoleh dari tabulasi data.

Penelitian ini menggunakan penafsiran menurut supardi (Sartika, 2007:76)

(41)

Setelah melakukan analisis data dengan metode deskriptif pendekatan

kuantitatif maka dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat suatu hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel X dan variabel Y, yang pada akhirnya akan diambil suatu kesimpulan penerimaan atau penolakan dari pada hipotesis yang telah dirumuskan.

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis assosiatif (hubungan). Menurut Sugiyono (2012: 182) “hipotesis assosiatif diuji dengan teknik korelasi Pearson Product Moment”. Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran ada tidaknya hubungan antara variabel X (Persepsi Pemustaka mengenai kelengkapan koleksi) terhadap variabel Y (motivasi mengunjungi perpustakaan).

Rumus yang digunakan peneliti untuk menguji hipotesis yaitu rumus korelasi product moment yakni sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2012:183) Keterangan:

rxy = Koefisien Korelasi N = Jumlah Responden

∑XY = Hasil perkalian X dan Y setiap Responden ∑X = Skor X Total

∑Y = Skor Y Total

(42)

Dengan rumus uji signifikansi korelasi product moment sebagai

berikut:

t =

Sumber: Sugiyono (2012: 184)

Tabel 3.10

Kriteria Pedoman Untuk Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono, 2011: 185

J. Prosedur dan Tahap-tahap Penelitian

Tahap-tahap pelaksanaan pada penelitian ini dimulai dari persiapan awal penelitian samapi dengan penyusunan laporan akhir. Dalam tahap-tahap penelitian, peneliti mengacu yang diungkapkan Arikunto (2006:22), yaitu 1. Pembuatan rancangan penelitian.

Langkah-langkah dalam tahapan ini adalah memilihi masalah, studi pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar, memilih pendekatan, dan menentukan variabel dan sumber data.

2. Pelaksanaan penelitian.

(43)

3. Pembuatan laporan penelitian.

(44)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, kenyataan di lapangan menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi terhadap motivasi mengunjungi perpustakaan SMAN 1 Bandung. Hal ini menunjukkan persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi memiliki hubungan yang kuat dengan motivasi mengunjungi perpustakaan SMAN 1 Bandung.

Persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi cukup baik, hal ini ditunjukan dari hasil kuesioner yang diisi langsung oleh para pemustaka. Pemustaka memperoleh gambaran bahwa perpustakaan SMAN 1 menyediakan koleksi buku-buku pelajaran yang lengkap dan mendalam. Namun masih ada sebagian pemustaka yang merasa jenis koleksi di perpustakaan SMAN 1 belum lengkap.

Motivasi pemustaka mengunjungi perpustakaan SMAN 1 cukup baik, ini dapat dilihat melalui gambaran internal dan eksternal, sebagian pemustaka mendasarkan motivasi mengunjungi perpustakaan melalui keinginan pribadinya atau adanya dorongan dari teman atau guru. Sebagian pemustaka merasa senang mengunjungi perpustakaan karena koleksi yang tersedia di perpustakaan SMAN 1 sangat menarik dan beragam, pemustaka merasa nyaman ketika berada di perpustakaan karena ruangan dan fasilitas perpustakaan dirasa menyenangkan, namun masih ada sebagian dari pemustaka yang merasa mengunjungi perpustakaan hanya karena diperintah guru, atau ajakan teman saja karena merasa tidak ada koleksi yang menarik untuk dibaca.

(45)

hubungan persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi tingkat kepuasan pemustaka di Perpustakaan sangat sedang. Sedangkan hubungan persepsi pemustaka mengenai kelengkapan koleksi terhadap motivasi pemustaka mengunjungi perpustakaan signifikan karena banyak motivasi pemustaka untuk mengunjungi perpustakaan dikarenakan faktor kelengkapan koleksi di perpustakaan itu sendiri.

B. Saran

1. Saran untuk Pemustaka

Pemustaka harus lebih peka terhadap informasi yang disediakan oleh perpustakaan, agar ketika perpustakaan menyediakan koleksi baru diperpustakaan dapat digunakan dengan maksimal. Selain itu pemustaka diharapkan tidak merasa malu untuk bertanya apabila ingin mendapatkan informasi yang lebih jelas tentang jenis koleksi di perpustakaan. Pemustaka juga harus merawat fasilitas dan semua jenis koleksi yang berada di perpustakaan agar tetap terjaga dengan baik.

2. Saran untuk Perpustakaan

a. Perpustakaan SMAN 1 khususnya dapat terus mengembangkan kelengkapan koleksi yang ada di perpustakaan, sehingga pemustaka merasa tertarik untuk selalu datang ke perpustakaan karena koleksi yang berada di perpustakaan selalu up to date, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan citra perpustakaan ke arah perpustakaan yang lebih baik dan modern.

b. Penataan buku di rak harus diperhatikan, dan koleksi buku yang terbaru harus dipajang di rak seperti seharusnya, agar pemustaka tidak kesulitan untuk menemukannya.

c. Apabila terlihat pemustaka yang kebingungan untuk mencari informasi atau menemukan koleksi yang mereka butuhkan harap dibantu.

(46)

mengunjungi perpustakaan sangat berkaitan dengan kelengkapan koleksi.

3. Saran untuk peneliti selanjutnya

(47)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Bungsin, B. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

Cholid,Narbuko. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor

Furqon. 2011. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Hermawan, Rachman dan Zulfikar Zen. 2010. Etika Kepustakawanan:suatu Hernon, Peter dan Altman Ellen. 1995. Service Quality in Academic Library. New

Jersey:Ablex Publishing corporation.

Irawan, Hadi. 2002. Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Elex Media Komputer. Journal.unair.ac.id/filesPDF/jurnal%20Devy%20fransisca.pdf.

Kanisius

Kotler, Philip. 2003. Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall. Lasa, HS. 2008. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media. Lexy, Moleong.1994. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Martini, Nina A dan Ida Farida. 2010. Psikologi Perpustakaan. Jakarta:

Universitas Terbuka.

(48)

pendekatan terhadap kode etik pustakawan Indonesia. Jakarta: SagungSeto.

Perpustakaan Nasional RI. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 Rahayu, Makmuroh Sri. 2009. Psikologi Umum 1 jilid 2 [Diktat Kuliah].

Universitas Islam Bandung, Bandung, Indonesia.

Rahayuningsih. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rakhmat, Jalaluddin. 1996. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Remaja Rosdakarya

Rochaety, Eti, dkk. 2006. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sarwono, Sarlito. 2009. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Press Septiyanto, Tri dan Umar Sidik. 2003. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan

Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora IAIN Sunan Kalijaga.

Sinaga,D. (2007). Mengelola Perpustakan Sekolah. Jakarta: Kiblat Buku Utama. Sudjana N dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan penilaian Pendidikan. Bandung:

Sinar Baru Algensindo

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukandarrumidi, 2006. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: UGM Press Sukmadinata, N. S. 2008. Metode penelitian pendidika. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

(49)

Sulistyo-Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sulistyo-Basuki. 1994. Periodisasi Perpustakaan Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suparman, 2007. Kajian Kepuasan Pengguna Terhadap Kualitas Layanan Perpustakaan Institut Pertanian Bogor (Tesis). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan.Yogyakarta: Kanisius.

Suryana, Lelywati Idham. 2011. Psikologi Umum II (sensasi dan persepsi). Bandung: Universitas Islam Bandung Fakultas Psikologi.

Sutarno. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto Sutrisno,Hadi. 1986. Metode Research. Jakarta: Andi Offset Suwarno, Wiji. 2009. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto Suwarno, Wiji. 2011. Perpustakaan dan Buku. Jogjakarta: Ar-Ruzz media Suwarno, Wiji.2010. Ilmu Perpustakan dan Kode Etik Pustakawan. Jogjakarta:

Ar-Ruzz media

Thoha, Chabib. 2001. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Tjiptono, Fandji. 1996. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi.

Walgito, B. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi.. Yusup, Pawit M. 2001. Pengantar Aplikasi Teori Ilmu Sosial Komunikasi Untuk

(50)

Yusup, Pawit.M. 2009. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta: Bumi Aksara

---.2013. Electronic Library. Diakses pada tanggal 16 november 2013

http://www.elib.unikom.ac.id/files/disk1/466/jbptunikompp-gdl-sangrajuli-23260-02.bab-t.pdf

---.2013. Electronic Library SMAN 1 Bandung

Gambar

Tabel 3.1.
Tabel 3.2 Kisi Kisi Instrumen
Tabel 3.3 Skala Likert
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kelengkapan Koleksi (variabel X)
+6

Referensi

Dokumen terkait

Iklan Baris.. Iklan Baris Iklan Baris APARTMENT DIJUAL Serba Serbi Iklan Baris Iklan Baris AHLI WC BAHAN BANGUNAN APARTMENT DIKONT BATU AKIK INDEKOST BIRO BANGUNAN BIRO JASA

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar bahasa Indonesia pada materi menceritakan kembali legenda daerah setempat yang dibaca

Dalam penelitian ini, waktu aerasi yang digunakan adalah 30 menit, tetapi pada penggunaan bubble aerator kadar Mn rata-rata turun menjadi 0,43 mg/l, hasil ini belum sesuai

Pada waktu itu, belahan bumi utara mengalami musim semi dan belahan bumi selatan mengalami musim gugur; waktu siang di belahan bumi utara lebih panjang daripada waktu malamnya.. Pada

Sedangkan Pengeluaran Sekunder meliputi: (a) Bantuan untuk orang yang belajar agama di Madinah; (b) Hiburan untuk para delegasi keagamaan; (c) Hiburan untuk para utusan suku dan

Pada hari ini Selasa tanggal sembilan bulan Juni tahun dua ribu lima belas, mulai pukul 14.00 sampai dengan 15.00 Waktu server, Pokja I (satu) Unit Layanan Pengadaan

Memperhatikan Hasil Evaluasi Pengadaan Bahan Habis Pakai/Alat Habis Pakai Anggaran BPJS Kesehatan bulan Pebruari s/d Desember Tahun 2017 yang dituangkan dalam Berita Acara

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta Jalan Let.. 24, Cawang