• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN TOPOGRAFI DI AREAL PEMBUKAAN TAMBANG PASIR DESA BUMIHAYU KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGUKURAN TOPOGRAFI DI AREAL PEMBUKAAN TAMBANG PASIR DESA BUMIHAYU KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS : 1980/UN.40.2.6B/PL/2014

PENGUKURAN TOPOGRAFI DI AREAL PEMBUKAAN TAMBANG PASIR

DESA BUMIHAYU KECAMATAN JALAN CAGAK

KABUPATEN SUBANG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar ahli madya Program Studi Survey Pemetaan dan Informasi Geografis

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD GILANG RAHMADANA

1000371

PROGRAM STUDI SURVEY PEMETAAN DAN INFORMASI GEOGRAFIS

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

No. Daftar FPIPS : 1980/UN.40.2.6B/PL/2014

SURVEY TOPOGRAFI DI AREAL PEMBUKAAN

TAMBANG PASIR

DESA BUMIHAYU KECAMATAN JALAN CAGAK

KABUPATEN SUBANG

Oleh

Muhammad Gilang Rahmadana

1000371

Sebuah Laporan yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Program Latihan Akademik pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Muhammad Gilang Rahmadana 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Laporan ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

No. Daftar FPIPS : 1980/UN.40.2.6B/PL/2014

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PROGRAM LATIHAN AKADEMIK

Dengan Judul :

SURVEY TOPOGRAFI DI AREAL PEMBUKAAN TAMBANG PASIR DESA BUMIHAYU KECAMATAN JALAN CAGAK

KABUPATEN SUBANG

Telah diperiksa dan disetujui

Bandung, Januari 2014

Menyetujui :

Dosen Tetap PLA

Ir. Yakub Malik, M.Pd

NIP. 19590101 198901 1 001

Dosen Luar Biasa PLA

Arif Rohman, ST, MT

Ketua Program Studi

Survey Pemetaan dan Informasi Geografi

Prof. Dr. H. Darsiharjo, MS

(4)

ABSTRAK

PENGUKURAN TOPOGRAFI DI AREAL PEMBUKAAN TAMBANG PASIR

DESA BUMIHAYU KECAMATAN JALAN CAGAK KABUPATEN SUBANG

Oleh : Muhammad Gilang Rahmadana (1000371)

Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penggalian, pengolahan, pemanfaatan, dan penjualan bahan galian. Pasir adalah salah satu mineral yang sangat penting bagi manusia, karena mempunyai peranan sangat penting untuk proses pembangunan sebuah bangunan.

Desa Bumihayu yang terletak di kabupaten Subang ini memiliki potensi yang sangat besar, salah satunya adalah potensi pasir yang sangat melimpah. Kebutuhan pasir sendiri sangat penting dalam proses pembangunan, baik pembangunan berskala regional, nasional maupun internasional. Tapi kebanyakan dalam areal penambangan pasir, tidak semua dalam area tersebut adalah pasir dan pasti memiliki kandungan mineral selain pasir.

Oleh karena hal tersebut sebelum melaksanakan proses penambangan pasir, sangat diperlukan persiapan dan perencanaan yang matang untuk menghindari hal yang tidak diinginkan kedepannya. Salah satu persiapan yang sangat dibutuhkan pada proses perencanaan ini adalah melakukan pengukuran topografi, pengukuran ini sangat berfungsi sebagai langkah awal dalam menentukan seberapa banyak pasir yang akan diambil pada proses penambangan di lokasi tersebut.

Proses survey topografi dari dahulu sampai sekarang telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, begitu juga dengan alat yang digunakan diantaranya adalah ETS (Electronic Total Station) dan GPS RTK (Real Time

(5)

ABSTRACT

TOPOGRAPHY MEASUREMENT IN SAND MINING AREA OPENING

BUMIHAYU VILLAGE ROAD DISTRICT DISTRICT forked SUBANG

By : Muhammad Gilang Rahmadana (1000371)

Mining is a series of activities in the framework of the search , excavation , processing , use , and sale of minerals . Sand is one of the minerals that are essential for humans , because it has a very important role for the construction of a building .

Bumihayu village located in the district of Subang has huge potential , one of which is the potential for very abundant sand . Needs sand itself is very important in the development process , both large-scale development of regional , national and international . But mostly sand mining in the area , not all in the area is sand and definitely has a mineral content in addition to the sand .

Therefore it is before carrying out the process of sand mining , is indispensable preparation and careful planning to avoid unwanted future. One preparation that is needed in this planning process is to conduct topographical measurements , these measurements are very useful as a first step in determining how much sand will be taken in the process of mining at that location .

(6)

DAFTAR ISI 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...2

1.3 Tujuan ...2

1.4 Manfaat ...2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian GPS ...3

2.1.1 Sinyal GPS ...4

2.1.2 Metode Penentuan Posisi GPS ...5

2.1.2.1 Sistem DGPS ...6

2.1.2.2 Sistem RTK ...7

2.1.2.3 Metode Penentuan Posisi Statik ...9

2.1.3 Kesalahan Dan Bias ...11

2.2 Pengertian Electronic Total Station (ETS) ...13

2.3 Survei Topografi ...14

2.4 Poligon ...14

2.4.1 Poligon Tertutup (loop) ...14

(7)

2.4.3 Poligon Terbuka Terkontrol Tidak Sempurna ...15

2.5 Pertambangan Pasir ...16

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Tempat PLA ...17

3.1.1 Struktur Organisasi ...17

3.1.2 Visi dan Misi ...18

3.1.2.1 Visi ...18

3.1.2.2 Misi ...18

3.2 Metode Pengukuran ...18

3.2.1 Pemasangan Patok ...19

3.2.2 Pengukuran GPS Statik ...20

3.2.2.1 Poligon Tertutup ...20

3.2.2.2 Metode Radial ...21

3.2.2 Pengukuran Menggunakan GPS RTK (Real Time Kinematic) ...21

3.2.3 Pengukuran Menggunakan ETS (Electronic Total Station)...21

3.2.4 Pengukuran Detail Situasi ...22

3.2.5 Pengolahan Data...22

3.3 Masalah Yang Dihadapi ...23

3.3.1 Masalah Eksternal ...23

3.3.2 Masalah Internal ...23

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat PLA ...24

4.1.1 Pengolahan Data GPS Statik ...24

4.1.1.1 Software PC-CDU ...24

4.1.1.2 Software Topcon Link ...26

(8)

4.1.2 Persebaran Titik Hasil Pengamatan GPS ...38

4.2 Data Hasil Pengukuran Menggunakan ETS ...43

4.2.1 Pengukuran Situasi ...43

4.2.2 Pengolahan Data ETS ...43

4.2.2.1 Softwar Topcon Link ...43

4.3 Data Hasil Pengukuran Menggunakan GPS RTK ...47

4.3.1 Pengolahan Data GPS RTK ...47

4.3.1.1 Software Topcon Link ...47

4.3 Penggabungan Data dan Proses Penggambaran ...50

4.3 Software Global Mapper ...50

4.4 Layout Peta...56

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...57

B. Saran ...57

DAFTAR PUSTAKA ...58

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 GPS Geodetik ...3

Gambar 2.2 Struktur Frekuensi dan Parameter Dasar Komponen Sinyal GPS 5 Gambar 2.3 Sistem DGPS ...6

Gambar 2.4 Sistem RTK ...7

Gambar 2.5 Ilustrasi Suatu Sistem VRS ...9

Gambar 2.6 Penentuan Posisi Titik-Titik Dengan Metode Survei GPS ...10

Gambar 2.7 Diagram Alir Pengolahan Baseline GPS ...11

Gambar 2.8 Electronic Total Station ...13

Gambar 2.9 Poligon Tertutup ...15

Gambar 2.10 Poligon Terikat ...15

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...17

Gambar 3.2 Diagram Alur Pengukuran ...18

Gambar 3.3 Metode Radial ...19

Gambar 4.1 Langkah Awal Mendownload Data...25

Gambar 4.2 Proses Memasukkan Data Yang Akan Didownload ...25

Gambar 4.3 Pemilihan Tempat Penyimpanan File ...25

Gambar 4.4 Proses Download Data ...26

(10)

Gambar 4.6 Memasukkan File 2 ...27

Gambar 4.7 Proses Merubah Format ...27

Gambar 4.8 Berhasil Merubah Format...28

Gambar 4.9 Membuka Software Topcon Tools ...28

Gambar 4.10 Membuat New Job ...29

Gambar 4.11 Memasukkan File RINEX ...29

Gambar 4.12 File RINEX Terbuka ...30

Gambar 4.13 Ubah Nama dan Memasukkan Tinggi Antena ...30

Gambar 4.14 Merubah Control Base Menjadi Both ...31

Gambar 4.15 Occupation View ...31

Gambar 4.16 Tampilan Occupation View ...31

Gambar 4.17 Mengurai Sinyal GPS ...32

Gambar 4.18 Proses Editing Sinyal GPS ...32

Gambar 4.19 Proses Editing Selesai ...33

Gambar 4.20 Processing GPS ...33

Gambar 4.21 Baseline Sesudah Diolah ...34

Gambar 4.22 Simbol Pada Citra...36

Gambar 4.23 Lokasi Pengukuran ...36

(11)

Gambar 4.25 Lokasi Titik Base Utama ...37

Gambar 4.26 Lokasi Titik Base Nanas ...38

Gambar 4.27 Lokasi Titik Beton ...38

Gambar 4.28 Lokasi Titik TS 1 ...39

Gambar 4.29 Lokasi Titik TS 2 ...39

Gambar 4.30 Lokasi Titik TS 5 ...40

Gambar 4.31 Lokasi Titik TS 53 ...40

Gambar 4.32 Lokasi Titik TS 57 ...41

Gambar 4.33 Lokasi Titik ET 1 ...41

Gambar 4.34 Lokasi Titik ET 2 ...42

Gambar 4.35 Lokasi Titik ZN 1 ...42

Gambar 4.36 Import From Device ...42

Gambar 4.37 Add New Station ...44

Gambar 4.38 Cek Tab Advanced ...44

Gambar 4.39 Mendownload Data ...45

Gambar 4.40 Tampilan Data Sebelum Dioalah ...45

Gambar 4.41 Kolom Yang Harus Diisi ...46

Gambar 4.42 Compute Coordinates ...46

(12)

Gambar 4.44 Membuka File ...47

Gambar 4.45 Data GPS RTK ...48

Gambar 4.46 Menyimpan File ...48

Gambar 4.47 Pemilihan Format File ...49

Gambar 4.48 Bagian Pengolahan Data GPS RTK ...49

Gambar 4.49 Membuka File ...50

Gambar 4.50 Memilih File Yang Akan Dibuka ...51

Gambar 4.51 Data Hasil Pengukuran ETS ...51

Gambar 4.52 Data Hasil Pengukuran GPS RTK ...52

Gambar 4.53 Data Yang Telah Digabungkan ...52

Gambar 4.54 Membuat DEM ...53

Gambar 4.55 Tampilan DEM Dari Atas ...53

Gambar 4.56 Tampilan DEM Dari Sisi Lain ...54

Gambar 4.57 Membuat Garis Kontur...54

Gambar 4.58 Menentukan Interval Garis Kontur ...55

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Koordinat GPS Menggunakan UTM ...34

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Desa Bumihayu yang terletak di kabupaten Subang ini memiliki potensi yang sangat besar, salah satunya adalah potensi pasir yang sangat melimpah. Kebutuhan pasir sendiri sangat penting dalam proses pembangunan, baik pembangunan berskala regional, nasional maupun internasional. Tapi kebanyakan dalam areal penambangan pasir, tidak semua dalam area tersebut adalah pasir dan pasti memiliki kandungan mineral selain pasir. Oleh karena hal tersebut sebelum melaksanakan proses penambangan pasir, sangat diperlukan persiapan dan perencanaan yang matang untuk menghindari hal yang tidak diinginkan kedepannya. Salah satu persiapan yang sangat dibutuhkan pada proses perencanaan ini adalah melakukan pengukuran topografi, pengukuran ini sangat berfungsi sebagai langkah awal dalam menentukan seberapa banyak pasir yang akan diambil pada proses penambangan di lokasi tersebut.

Proses survey topografi dari dahulu sampai sekarang telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, begitu juga dengan alat yang digunakan diantaranya adalah ETS (Electronic Total Station) dan GPS RTK (Real Time

Kinematic). Dari dua alat tersebut yang digunakan dalam pengukuran

(15)

1.2 Rumusan Masalah

Sebelum melakukan penambangan pasir, kita terlebih dahulu harus mengetahui bentukan kontur area tersebut dengan baik dan teliti. Dengan kondisi lahan yang kompleks, maka pertanyaan yang muncul adalah :

a) Bagaimana proses pengukuran topografi pada areal pembukaan tambang pasir?

b) Bagaimana hasil peta topografi pada areal pembukaan tambang pasir tersebut?

1.3 Tujuan

Tujuan penyusun melakukan pemetaan topografi yang terletak di Desa Bumihayu ini adalah :

a) Mengetahui proses pengukuran topografi serta pengolahan datanya.

b) Mendapatkan Peta Topografi sebagai hasil dari pengukuran di area pembukaan tambang pasir tersebut.

1.4 Manfaat

Manfaat yang didapatkan oleh penyusun melakukan pemetaan topografi yang terletak di Desa Bumihayu ini adalah :

a) Hasil pengukuran topografi ini dapat membantu pekerjaan selanjutnya seperti survey geologi serta perhitungan lainnya yang dilakukan sebelum melakukan proses penambangan pasir.

b) Sebagai studi untuk penelitian dengan judul Pengukuran Topografi Di

(16)

BAB III

METODE PENGUKURAN

3.1 Deskripsi Tempat PLA

Penulis melaksanakan PLA (Program Latihan Akademik) di PT. Zenit Perdana Karya, yang beralamat di Jl. Tubagus Ismail Dalam No.9 Bandung. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2012 yang dipimpin oleh Jogi Saut Hasudungan N, ST. Perusahaan ini terhitung perusahaan yang sangat muda, namun pengalaman masing-masing pendiri perusahaan ini sebelumnya diyakini dapat menjadikan perusahaan ini menjadi salh satu konsultan pemetaan terbaik. Dalam satu tahun terakhir perusahaan ini telah melaksanakan berbagai proyek, misalnya pengukuran topografi dan utilitas di areal stasiun gas PGN Surabaya, pengukuran topografi di Jalan Cagak Subang, dan lain sebagainya.

3.1.1 Strtuktur Organisasi

(17)

3.1.2 Visi dan Misi

3.1.2.1 Visi

Menjadikan PT. Zenit Perdana Karya menjadi perusahaan konsultan bertaraf Internasional yang berbasiskan teknologi Geodesi dan Geomatika.

3.1.2.2 Misi

a. Mengelola perusahaan secara professional dan mandiri

b. Membangun jejaring kerjasama yang saling menguntungkan dengan berlandaskan saling percaya dan kekeluargaan

c. Menjaga mutu dan meningkatkan inovasi di bidang geodesi dan geomatika d. Memenuhi aturan mengenai keselamatan kerja yang berlaku secara

nasional maupun internasional

3.2 Metode Pengukuran

(18)

3.2.1 Pemasangan Patok

Pemasangan patok meliputi patok Bench Mark (BM) dan patok kayu sebagai patok bantu dengan rincian sebagai berikut :

a) Bench Mark (BM)

Bench Mark yang terbuat dari beton paralon 3 inch dengan tinggi 1 meter.

BM ini merupakan titik acuan awal untuk keseluruhan titik patok kayu tempat berdiri alat berikutnya. Pengukuran koordinat BM dilakukan dengan pengamatan GPS. BM dicat dengan warna merah

Gambar 3.3 Dimensi Patok Tower

(19)

b) Patok Kayu

Patok kayu merupakan titik bantu berdiri alat ETS yang tersebar di seluruh area. Beberapa diukur dengan pengamatan GPS dengan metode poligon.

Gambar 3.5 Pengukuran patok kayu dengan GPS

3.2.2 Pengukuran GPS Statik

Pada saat melaksanakan pengukuran yang dilakukan adalah mengambil data koordinat pada patok/BM dengan pengukuran GPS Statik. Patok/BM yang telah dibuat sebelumnya berfungsi sebagai titik pengikat pada saat pengukuran data topografi.

3.2.2.1 Poligon Tertutup

(20)

3.2.2.2 Metode Radial

Pada saat melakukan pengambilan data GPS Statik metode yang digunakan adalah radial, dikarenakan jarak antara titik yang tidak terlalu jauh. Pengambilan data pada setiap patok/BM dilakukan dengan durasi waktu 1 jam untuk setiap patok/BM (kecuali base).

Gambar 3.6 Metode Radial (Hasanuddin Z. Abidin, 2007)

3.2.2 Pengukuran Menggunakan GPS RTK (Real Time Kinematic)

Dalam pengambilan data topografi, penulis menggunakan GPS RTK (Real

Time Kinematic) terlebih dahulu. Dengan menggunakan GPS RTK (Real Time Kinematic), penulis dapat melakukan pengambilan data pada areal terbuka

dengan cepat, dikarenakan pengukuran hanya dilakukan oleh penulis dan satu tenaga lokal sebagai perintis jalan untuk pengambilan data. Hal ini dapat membantu mengestimasikan waktu pengukuran yang diberikan dan dapat memperhitungkan kapan menggunakan alat selanjutnya, yaitu ETS (Electronic Total Station).

3.2.3 Pengukuran Menggunakan ETS (Electronic Total Station)

(21)

3.2.4 Pengukuran Detail Situasi

Proses pemetaan situasi menggunakan alat ETS (Electronic Total Station) dan juga menggunakan GPS RTK (Real Time Kinematic). Agar didapatkan pendekatan dengan sistem peta google earth (Datum WGS 84), maka dilakukan pengukuran titik BM menggunakan GPS geodetic dual frekuensi selama 1 jam pengamatan.

3.2.5 Pengolahan Data

Data hasil pengukuran menggunakan ETS (Electronic Total Station) dan GPS RTK (Real Time Kinematic) langsung diolah di camp pada malam harinya, yang bertempat di Desa Bumihayu Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang. Pengolahan data tersebut berupa hasil yaitu gambar topografi baik dalam bentuk dua dimensi (2D) maupun dalam bentuk tiga dimensi (3D). Dan software yang digunakan diantaranya :

a) PC-CDU RTK hanya untuk pengolahan na saja

c) Topcon Tools

Software ini digunakan untuk pengolahan data GPS Statik yang berfungsi untuk memastikan koordinat yang fix hasil dari pengamatan

d) Global Mapper

(22)

3.3 Masalah Yang Dihadapi

Dalam melakukan pengukuran topografi menggunakan ETS (Electronic

Total Station) dan GPS RTK (Real Time Kinematic), banyak terdapat berbagai

masalah dan kendala di lapangan, diantaranya:

3.3.1 Masalah Eksternal

a) Tenaga lokal yang digunakan adalah warga yang tinggal di sekitar area pengukuran.

b) Karena warga yang tinggal di sekitar area pengukuran wajib diberdayakan, maka beberapa hal dalam pengukuran mengalami pelambatan progress.

3.3.2 Masalah Internal

a) Luas area yang wajib dilakukan pengukuran adalah 12 Ha, tapi ada tambahan 28 Ha yang (sebenarnya tidak diwajibkan) sehingga total menjadi 40 Ha.

b) Pada saat pengukuran sedang berlangsung, area ditambahkan 25 Ha lagi, sehingga total area yang diukur adalah 65 Ha.

c) Lahan wajib diukur adalah lahan terbuka dengan luas 12 Ha, lahan ini diukur dengan alat GPS menggunakan metode RTK

d) Tidak adanya survei awal, sehingga para personil surveyor baru mengetahui medan lapangan pada saat pengukuran sedang berlangsung, hal ini menghambat proses pengukuran.

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan pada area pembukaan tambang pasir serta pengolahan datanya dapat disimpulkan bahwa :

a) Jumlah BM/patok yang diukur dengan GPS statik berjumlah 13 titik yang berfungsi sebagai titik awal pada pengukuran situasi dan tersebar di seluruh area pengukuran.

b) Pengukuran situasi untuk mendapatkan data lapangan menggunakan 2 alat ukur, yaitu ETS (Electronic Total Station) dan GPS RTK (Real Time

Kinematic).

c) Proses pengolahan data dilakukan secara berurutan yang dimulai dengan pengolahan data GPS Statik untuk mendapatkan hasil koordinat fix, setelah itu baru dilaksanakan pengolahan data hasil pengukuran ETS dan GPS RTK, hasil seluruh pengolahan digambar menjadi peta kontur atau peta topografi yang merupakan hasil akhir.

d) Peta yang diperoleh adah peta topografi skala 1 : 2500 serta dengan interval kontur 1.25 meter.

5.2 Saran

Penyusunmemberikan saran saatpengukuran survey di lapangan menggunakan ETS (Electronic Total Station) dan GPS RTK (Real Time

Kinematic) serta dibantu dengan GPS Statik, diantaranya :

a) Periksadanpastikansemuapersiapandarialatpengukuranmaupunfisikpersoni l surveyor agar dapatmelakukan proses pengukurandengan lancer.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Hasanuddin Z. (2007). Penentuan Posisi GPS Dan Aplikasinya, Cetakan ke-

3, Jakarta, PT Pradnya Paramita.

Sosrodarsono, S. dan Takasaki, M. (1997). Pengukuran Topografi dan Teknik

Pemetaan, Cetakan ke- 4, Jakarta, PT Pradnya Paramita.

http://ml.scribd.com/doc/139002276/Bahan-Ajar-Ts - Direktorat Pengukuran Dasar

BPN (20 Oktober 2013)

http://wikipedia.co.id/2013/08/Pertambangan Pasir (23 Oktober 2013)

Gambar

Tabel 4.2 Koordinat GPS Menggunakan Geodetik/DMS ...............................35
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.2 Diagram Alur Pengukuran
Gambar 3.4 Bentuk fisik BM di lapangan
+2

Referensi

Dokumen terkait