• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENGURANGI TINGKAT KECEMASAN SISWA BELAJAR MATEMATIKADI KELAS IV SDN NO. 091473 PLUS TIGABALATA TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENGURANGI TINGKAT KECEMASAN SISWA BELAJAR MATEMATIKADI KELAS IV SDN NO. 091473 PLUS TIGABALATA TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENGURANGI TINGKAT KECEMASAN SISWA BELAJAR MATEMATIKA

DI KELAS IV SDN NO.091473 PLUS TIGABALATA TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh:

Reuni Anggun Mustika Sitorus NIM. 408111090

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas segala kasih dan berkat-Nya yang berlimpah sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Penerapan Quantum Learning untuk mengurangi tingkat kecemasan siswa belajar matematika di Kelas IV SDN No.091473 Plus Tigabalata”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. H. Banjarnahor, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, Bapak Prof.Dr. Asmin, M.Pd, dan Bapak Drs. M. Manullang, M.Pd selaku dosen–dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari rencana penelitian hingga selesai skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Togi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih juga kepada Ibu Kepala sekolah dan Guru bidang studi matematika di SDN No.091473 Plus Tigabalata yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian dan membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda (A.Sitorus), Ibunda tercinta (S.br.Regar) yang selalu berdoa dan telah banyak memberi kasih sayang, dukungan baik moril maupun materil, dan nasehat sehingga perkuliahan dan penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik. Terima kasih kepada abang dan kakak saya (b’Benni, k’Nurlina, b’Cipta, k’Vera, b’Suryanto) serta adik terkasih saya (Novita) yang sudah berdoa dan memberikan dukungan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.

(4)

Reguler Dik B ‘ 08 yang telah memberikan dukungan dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada kakak dan teman kos saya (k’dona, k’sonta, k’pupung, k’roma, k’yuni, k’delvi, k’ema, joice, fitri, sanny, resna, ota, mita, tiur,ocha) yang telah memberi semangat, dorongan dan motivasi kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini.

Medan, Januari 2013 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

LembarPengesahan i

RiwayatHidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

DaftarGambar viii

DaftarTabel ix

DaftarLampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 LatarBelakangMasalah 1

1.2 IdentifikasiMasalah 4

1.3 BatasanMasalah 5

1.4 RumusanMasalah 5

1.5 TujuanPenelitian 5

1.6 ManfaatPenelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1 KerangkaTeoritis 6

2.1.1 Model Pembelajaran 6

2.1.2 Model PembelajaranQuantum learning 8

2.1.2.1Pengertian dan dasar pemikiranQuantum Learning 8 2.1.2.2Aspek yang perlu dikembangkan dalamQuantum Learning 10 2.1.3Penerapan Model PembelajaranQuantum Learning 12

2.1.4Kecemasan 14

2.1.4.1Kecemasan dalam Belajar Matematika 14

2.1.4.2Faktor Penyebab Timbulnya Kecemasan Belajar Matematika 17 2.1.4.3Sumber-sumber Kecemasan Belajar Matematika 18 2.1.4.4Ciri-ciri Siswa yang Cemas Belajar Matematika 21

2.2KerangkaKonseptual 22

BAB III METODE PENELITIAN 24

3.1 LokasidanWaktuPenelitian 24

3.2 SubjekdanObjekPenelitian 24

3.2.1 SubjekPenelitian 24

3.2.2 ObjekPenelitian 24

3.3 JenisPenelitian 24

3.4 ProsedurPenelitian 24

3.5 AlatPengumpul Data 29

(6)

3.5.2 Tes 31

3.5.3 Observasi 31

3.6 TeknikAnalisis Data 32

3.6.1 Reduksi Data 32

3.6.2 Paparan Data 35

3.6.3 MenarikKesimpulan 36

3.7 IndikatorKeberhasilanPenelitian 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37

4.1 DeskripsiHasilPenelitian 37

4.1.1 HasilPenelitianPadaSiklus I 37

4.1.1.1 PermasalahanSiklus I 37

4.1.1.2 PerencanaanTindakanSiklus I 38

4.1.1.3 PelaksanaanTindakanSiklus I 38

4.1.1.4 PengamatanSiklus I 40

4.1.1.5 Analisis Data Siklus I 40

4.1.1.6 RefleksiSiklus I 44

4.1.2 HasilPenelitianPadaSiklus II 45

4.1.2.1 PermasalahanSiklus II 45

4.1.2.2 PerencanaanTindakanSiklus II 46

4.1.2.3 PelaksanaanTindakanSiklus II 46

4.1.2.4 PengamatanSiklus II 47

4.1.2.5 Analisis Data Siklus II 47

4.1.2.6 RefleksiSiklus II 51

4.2 PembahasanHasilPenelitian 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55

5.1 Kesimpulan 55

5.2 Saran 55

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.5.1. Kriteria dalam penilaian angket 30

Tabel 3.5.2. Kisi-kisi Angket Tingkat Kecemasan Siswa 30

Tabel 3.6.1. Kriteria Penilaian Angket 33

Tabel 3.6.2. Kategori Tingkat Kecemasan 33

Tabel 3.6.3. Kriteria Penilaian Observasi 35

Tabel 3.6.4. Persentase Skor Angket Tingkat Kecemasan Siswa 36

Tabel 3.6.5. Persentase Hasil Belajar Siswa 36

Tabel 3.6.6. Hasil Observasi Proses Pembelajaran 36

Tabel 4.1. Deskripsi Tingkat Kecemasan Awal Siswa 38 Tabel 4.2. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus I 42 Tabel 4.3. Deskripsi Kesalahan Siswa Pada Soal Nomor 1 43 Tabel 4.4. Deskripsi Kesalahan Siswa Pada Soal Nomor 2 43 Tabel 4.5. Deskripsi Kesalahan Siswa pada Soal Nomor 3 44 Tabel 4.6. Deskripsi Kesalahan Siswa pada Soal Nomor 4 44 Tabel 4.7. Deskripsi Tingkat Kecemasan Akhir Siswa 49 Tabel 4.8. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus II 50 Tabel 4.9. Deskripsi Kesalahan Siswa Pada Soal Nomor 3 51 Tabel 4.10. Deskripsi Kesalahan Siswa Pada Soal Nomor 4 51

Tabel 4.11. Deskripsi Tingkat Kecemasan Siswa 54

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 25

Gambar 1. Sekolah penelitian 108

Gambar 2. Peneliti Menjelaskan Tujuan Pembelajaran 108 Gambar 3. Peneliti Memberikan Penjelasan Mengenai Materi Bangun

Datar Segiempat

109

Gambar 4. Siswa sangat serius memperhatikan pelajaran

Gambar 5. Perwakilan Siswa Menuliskan hasil Diskusinya Di Depan Kelas

110 110

Gambar 6. Peneliti membagikan angket kecemasan kepada siswa 111 Gambar 7. Siswa menanyakan pernyataan yang tidak dimengerti. 111 Gambar 8. Guru sebagai observer sedang mengobservasi proses

pembelajaran

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pembelajaran I Siklus I 58

Lampiran 2 Rencana Pembelajaran II Siklus I 64

Lampiran 3 Rencana Pembelajaran I Siklus II 70

Lampiran 4 Rencana Pembelajaran II Siklus II 76

Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Siklus I 81

Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus II 83

Lampiran 7 Angket Kecemasan Awal 85

Lampiran 8 Angket Kecemasan Akhir 87

Lampiran 9 Lembar Validasi Angket Kecemasan Awal 89

Lampiran 10 Lembar Validasi Angket Kecemasan Akhir 90

Lampiran 11 Tes Hasil Belajar I 91

Lampiran 12 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I 92

Lampiran 13 Tes Hasil Belajar II 93

Lampiran 14 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II 94

Lampiran 15 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar I 95

Lampiran 16 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar II 96

Lampiran 17 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 97 Lampiran 18 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II

Lampiran 19 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar I

98 99 Lampiran 20 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II

Lampiran 21 Rekapitulasi Skor Angket Kecemasan Siswa

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakangMasalah

Matematika merupakan salah satu ilmu bantu yang sangat penting dan berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika menjadi sarana berpikir untuk menumbuh kembangkan pola pikir yang logis, sistematis, objektif, kritis dan harus dibina sejak pendidikan dasar. Matematika sebagai slah satu mata pelajaran di sekolah dinilai cukup memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas.Mengingat besarnya peranan matematika dalam kehidupan tersebut, diharapkan matematika dapat menjadi pelajaran yang disenangi oleh semua siswa. Namun pada kenyataannya, banyak siswa tidak menyukai matematika dan menjadikannya sebagai salah satu pelajaran yang menakutkan.

Matematikatelahmenimbulkanketakutantersendiribagisiswa yang tidak menyukainya. Seringkalimatematikadianggapsebagai “momok”, dipersepsisebagaipelajaran yang sulitolehsebagiansiswadi sekolah. Tidak sedikit siswamerasadeg-degan, cemasdantakutsetiap kali mengikutipelajaranmatematika di sekolah. Bahkanadasiswa yang karenabegitutakutnyaterhadapmatematika, sampai “mandikeringat” ketikadimintauntukmengerjakansoal di papantulis.Anggapan tersebut menjadi masalah klasik yang terjadi pada hampir semua jenjang pendidikan dari Sekolah Dasar hingga Pendidikan Tinggi. Pada kenyataannya, masih ada imageyang menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit.

(11)

2

Kecemasan siswa dalam belajar matematika dapatdiartikan sebagai suatu bentuk kecemasan secara khusus terhadap mata pelajaran matematikayang biasanya dialami oleh siswa-siswa di sekolah. Kecemasan dapat dialami olehsiswa manapun, baik yang mempunyaikemampuan akademis tinggi, sedang, maupun yang kemampuan akademisnya rendah.Hanya saja penyebab dan tingkatannya yang berbeda-beda antara siswa satu dengan yang lain.

Selanjutnya Elliot dkk (1996, 342) menyebutkan bahwa“Pada dasarnya kecemasan dalam tingkat yangrendah dan sedang berpengaruh positif terhadap penampilan belajar siswa, salah satunya dapatmeningkatkan motivasi belajar, sedangkan kecemasan siswa pada taraf yang tinggi dapatmengganggu dan memperburuk perilaku belajar siswa”.

Sejalan dengan itu tingkat kecemasan yang dialami siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor.Faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan siswa dapat bersumber dari materi pelajaran, lingkungan, orangtua, diri siswa sendiri dan guru.Guru memegang peranan penting dalam mencari alternatif untuk mengatasi kecemasansiswa dalam belajar matematika.Beberapa alternatif yang dapat ditempuh untuk mengurangi tingkat kecemasan siswaadalah dengan menciptakan suasana belajar yang memberikan rasa aman kepada siswa, suasanasantai tetapi teratur, dan juga dengan kurikulum dan jadwal yang terorganisir secara baik.

Pernyataan ini didukung oleh Fisher (1988, 17) menyebutkan bahwa “Guru kelas dapatmembantu mengurangi kecemasan siswa dengan membuat suasana kelas yang menyenangkan,seperti menggunakan humor, permainan, dan aktivitas dengan tingkat relaksasi tinggi”.

(12)

3

menyelesaikan soal dengan tertuju pada contoh soal tanpa mampu memikirkan kemungkinan jawaban atau bermacam-macam gagasan dalam memecahkan masalah tersebut.

Seperti diungkapkan oleh Abbas (dalam http://depdiknas.go.id)bahwa :“Banyak faktor yang menjadi penyebab kecemasan belajar matematika peserta didik, salah satunya adalah ketidaktepatan penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru di kelas. Kenyataan menunjukkan bahwa selama ini kebanyakan guru menggunakan model pembelajaran yang bersifat konvensional dan banyak didominasi oleh guru”.

Modelpembelajaran yang digunakan guru

hendaknyamampumengatasimasalahminatbelajarsiswa yang

rendah,sertamembuatsiswaaktifdalam proses

belajar.Modelpembelajarantersebuthendaknyadapatditerimaolehsiswa yang

memilikigayabelajar

yangberbeda-beda,sertamampumenimbulkanemosipositifpadadirisiswa.

Karenadenganterciptanyaemosipositifpadadirisiswadandenganlingkungannya, makakegiatanbelajarmatematikatidaklagidianggapsebagaimomokataubeban yang menakutkanbagisiswa.

Dalamhaliniberartidibutuhkansebuahpendekatandalampembelajaran yang dapatmembangunmotivasisiswadalampembelajaran.Salah satunya yaitupendekatanQuantum Learning. Dalam Quantum Learning proses pembelajaran diupayakan menyertakan segala kaitan, interaksi dan perbedaan yang dapat memaksimalkan hasil belajar siswa.

Menurut DePorter(2011) pendekatanQuantum

Learningmerupakansuatupendekatandalampembelajaran yang membiasakanbelajarnyamandanmenyenangkan. Quantum

Learningadalahpembelajaran yang

mengoptimalkanbelajarsiswadanmotivasiberprestasisiswa.

Quantum learning ialahkiat, petunjuk, strategi, danseluruh proses belajar

yang dapatmempertajampemahamandandayaingat,

sertamembuatbelajarsebagaisuatu proses yang menyenangkandanbermanfaat. Quantum learning menciptakankonsepmotivasi,

(13)

4

Membuatsimulasikonsepbelajaraktifdengangambarankegiatanseperti:

“belajarapasajadarisetiapsituasi, menggunakanapa yang AndapelajariuntukkeuntunganAnda, mengupayakan agar segalanyaterlaksana, bersandarpadakehidupan”. Sehingga kegiatan belajar dan mengajar menjadi nyaman dan menyenangkan.

Berdasarkanwawancara dan observasiawal di kelas IV-4 SDN No.091473

PlusTiga Balata, dapat diketahui

siswakurangmemilikimotivasiuntukbelajarmatematika. Selama proses pembelajaranberlangsung,

sebagianbesarsiswakurangmenunjukkanketertarikanuntukmengikutipelajaranmate matika.

Siswacenderungbersikappasifdanmudahsekaliteralihkankonsentrasinyapadahallain di luarpelajaran.Keberaniansiswauntukbertanyakepada guru masihrendah.Apabila

guru bertanyatidakada yang maumenjawab,

jikatidakditunjuk.Selainitubanyaksiswa yang

enggandantidakmaumengerjakansoaldi depankelas, ketika guru menawarkan.Dari hasil wawancarapada tanggal 14 Maret 2012 denganBapakBerto Saragihselaku guru di sekolahtersebut, mengatakanbahwabanyaksiswa yang cemasdantakutdalambelajarmatematika, seringlalaimengerjakan PR matematika, mengalamikesulitandalammemahamisoal,

kurangterampilmengerjakansoal,mudahmelupakanmateripelajaran yang telahdisampaikan guru.

Dari uraian di atas, penulismerasa

tertarikuntukmelakukanpenelitiandenganjudul“PenerapanQuantum

LearninguntukMengurangi Tingkat

KecemasanSiswadalamBelajarMatematika di kelas IV SDN No.091473 Plus Tigabalata”.

1.2. IdentifikasiMasalah

Berdasarkanlatarbelakangmasalah diatas,

(14)

5

1. Persepsi siswa tentang matematika sebagai pelajaran paling sulit. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan siswa.

3. Penerapan model pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi pelajaran dan karakteristik siswa.

4. Penerapan model pembelajaran Quantum Learninguntuk mengurangi tingkat kecemasan siswa.

1.3.PembatasanMasalah

MasalahpenelitianinidibatasipadapenerapanQuantum Learninguntuk mengurangi tingkat kecemasan siswa belajar matematika di kelas IV SDN No.091473 Plus Tigabalata.

1.4.RumusanMasalah

Masalah penelitian ini dirumuskansebagai: BagaimanapenerapanQuantum Learningdapat mengurangi tingkat kecemasan siswa belajar matematika di kelas

IV SDN No.091473 Plus Tigabalata?

1.5.TujuanPenelitian

Tujuandalampenelitianiniadalah:

1. Untukmengetahuiapakah penerapanmodel pembelajaranQuantum Learningdapat mengurangi tingkat kecemasan siswa belajar matematika di

SDN No.091473 Plus Tigabalata.

2. Untukmengetahuibagaimana kecemasan siswa pada matematika selama proses pembelajaran dengan menggunakan penerapanQuantum Learning.

1.6.ManfaatPenelitian

Setelahdilakukanpenelitiandiharapkanhasilpenelitianinidapatmemberikan manfaat yang berartiyaitu :

1. Sebagaimasukanbagi guru maupuncalon guru agar

(15)

6

2. Siswa dapat mengurangi tingkat kecemasannya dalam menghadapi pelajaran matematika.

3. Terciptanya pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

4. Sebagaibahanmasukandanbekalilmupengetahuanbagipenulisdalammengaja rmatematikadimasa yang akandatang.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Be/ajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Penerbit Rineka Cipta Jakarta.

Atkinson, R.L.,Atkinson, R.C.,Hilgard, E.R. 2001. Pengantar Psikologi. Jilid Dua. Alih Bahasa : Widjaja Kusuma. Batam : Interaksara.

Bobbi De Porter & Mike Hemacki. (2000) Quantum Learning. Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan Peneijemah: Alwiyah Abdurrahman. Cetakan VII. Bandung :KAIF A

Elliot, S.N, Kratochwill, T.R.,Litllefield, J.,Travers, J.F. 1996. Educationa/Psychology. Second Edition. Madition Brown dan Benchmark Company.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2009), Buku Pedoman Penulisan dan Proposal Penelitian Mahasiswa Kependidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Hartanti, 1997. Hub1.mgan Antara Konsep Diri dan Kecemasan Menghadapi Masa Depan Dengan Penyesuaian Sosial anak-anak Madura. Jurnal Psikologi Pendidikan : Anima, 12, 46, 2007

Hurlock, E.B. 1997. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih Bahasa : lstiwidayanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.

Hauck, P. 1992. Mengapa Harus Takut?. Penerbit Arcan, Jakarta

J.P. Chaplin. 1999. Kamus Lengkap Psikologi.

Kartono, K.,Gulo, D. 1987. Kamus Psikologi. Bandung: Pionir Jaya.

Kartono, K. 2002. Patologi Sosial 3 : Gangguan-Gangguan Kejiwaan. Jakarta: PT Raja Grafmdo Persada.

M. Sustrapradja. 1978. Kamus Istilah Pendidikan.

Sanjaya, W, (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

57

(17)

58

Slameto. 2003. Be/ajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia : Konstantasi Keadaan Masa Kini Menuju harapan Masa Depan. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departeman Pendidikan Nasional.

Soemanto, W. 1998. Psilwlogi Pendidikan : Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Soejono. 1988. Pengajaran Matematika Untuk Sekolah Menegah. Debdikbud, Jakarta.

Sriyanto, H.j, 2008, Membaca Kecemasan Anak Terhadap Matematika. (http:/ /rumahmatematika.com/2008/08/07

/membaca-kecemasan-anak-terhadap.html(accessed Maret 2012)

Sudjono. A, 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sudrajad, (2009), Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan Model Pembelajaran. htpp:/ /akhmad sudrajad. wordpress.com/

Tim Pelatih PGSM. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud, Jakarta.

Togi, 2004. lmplementasi Model Pembelajaran Berbasis Portofolio dalam lnovasi Pendidikan Matematika Realistik Seminar Nasional dan Workshop Pendidikan Matematika.

Trianto, 2007, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Prestasi Pus taka, Jakarta.

Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Wena, Made, (2009), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

---,2009, Meningkatkan Kemampuan berpikir Kreatif siswa, http://.suaraguru.wordpress.com(accessed Maret 2012).

Gambar

Gambar 3.1.Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Referensi

Dokumen terkait

Merujuk pada beberapa kasus yang melibatkan beberapa bank tersebut diatas, yang hampir semuanya diakibatkan oleh salah dalam melakukan analisis sbagai

TAPM yang berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru Studi pada Gugus I dan II Sekolah Dasar Negeri

Di bagian tengah, perkembangan satuan dicirikan oleh perlapisan sedang batugamping bioklastik dengan ketebalan 30-40 cm, batas tegas, serta fragmen yang terdiri dari

Berdasarkan hasil penelitian ini, sistem rekomendasi dapat digunakan oleh calon siswa untuk menentukan pilihan sekolah menengah atas sesuai dengan kriteria yang diajukan

Untuk total rata-rata perubahan nilai dari masing-masing jenis kelamin adalah 12,44 untuk pengguna laki-laki, 12,89 untuk pengguna perempuan Hasil analisis deskriptif pada kelompok

Hasil evaluasi kesesuaian lahan dengan rencana umum tata ruang di Kecamatan Matesih diketahui bahwa perencanaan pengembangan lahan untuk tanaman durian dan duku hanya bisa

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database