Word Of MouthCommunicationsStudyandIts Impact onPurchasing DecisionsonBlackberryProducts
(Case Study AtUniversity StudentWidyatama)
Sri Wiludjeng
Universitas Widyatama Bandung [email protected]
Sandra Dewi
Universitas Widyatama Bandung
ABSTRACT
Intense competition among peers resulted in the company needs to implement aggressive promotion. Marketers must find ways to attract the attention of consumers so that they make a purchase. One of the ways that can be used by marketers is to use the Word Of Mouth Communication. Word of Mouth Communications process is well expected to influence purchasing decisions. The purpose of this study to determine how respondents Word Of Mouth Communications on BlackBerry products on Widyatama University students, and to know how much of an impact on product purchasing decisions WOMC Blackberry on Widyatama University students. The method used is descriptive method with a sample of students of the Faculty of Business and Management, University of Widyatama. The sampling technique used accidental sampling techniques and statistical tools Spearman Rank analysis. The data used are primary and secondary data. The results showed that the process WOMC significantly impact on product purchasing decisions on University Students Widyatama Blackberry. This, due to WOMC process is one of the most effective promotional tool to strengthen the product purchase decision, because the references of the user is a valuable experience and as a material consideration in the purchase of a product. Therefore, this study suggests that the process of WOMC supported by promotional tools that others, such as through sales promotion, it is suggested that the company continues to develop communication technology according to the needs of Blackberry users.
Keywords: Word Of Mouth Communications, Purchasing Decisions
PENDAHULUAN
Handphone merupakan salah satu dari perkembangan teknologi. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, fungsi handphone tidak hanya sebagai alat komunikasi biasa, tetapi manusia juga dapat mengakses internet, SMS, berfoto dan juga saling mengirim data. Dampak yang ditimbulkan dari handphone mungkin tidak kita sadari sama sekali. Selain memudahkan dalam berkomunikasi sebagai dampak positif yang manusia dapatkan, terdapat pula dampak negatif yang manusia dapatkan sebagai akibat menggunakan handphone atau telepon genggam ini. Handphone pada saat ini tidak hanya digunakan oleh kalangan dewasa saja. Sekarang remaja, bahkan anak-anak pun sudah banyak yang memiliki handphone dengan kecanggihan yang tidak kalah dengan handphone orang dewasa.
Sehingga dampaknya terjadi tidak hanya pada orang dewasa tetapi juga pada anak-anak. Penggunaan telepon selular atau handphone secara tidak langsung juga dinilai dapat mempengaruhi lingkungan pergaulan anak-anak. Hal ini mengakibatkan perilaku konsumtif dikalangan remaja dan anak-anak.
Kepemilikan telepon selular oleh anak berkaitan dengan perkembangan psikhologisnya khususnya dalam mengembangkan kemampuan berinteraksi sosial dan komunikasi serta keinginan untuk diterima di pergaulannya (popularitas). Kreativitas, ego serta kondisi lingkungan (apakah teman-
temannya mempunyai telepon selular) secara psikologis dapat memicu seorang anak untuk memiliki telepon selular. Handphone atau telepon seluler telah menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian besar masyarakat baik remaja maupun anak-anak.
Untuk mendapatkan handphone yang sesuai dengan keinginannya seorang konsumen akan mencari informasi ke berbagai sumber, hal ini dilakukan karena media cetak yang ada belum cukup memberikan informasi yang efektif. Sehingga mereka mencari informasi atau reference yang lain, yaitu informasi langsung dari pengalaman pengguna (orang lain yang te. lah menggunakan), hal ini disebut model Word of Mouth. Saat ini, masyarakat lebih mempercayai model Word Of Mouth yang terjadi diantara mereka ketika ingin mengambil keputusan pembelian, hal ini disebabkan Word Of Mouth lebih jujur dan dapat dipercaya, dikarenakan mereka merasa pemberi informasi memberikan informasi dengan tulus dan tidak memiliki motif tersembunyi seperti, ingin menerima imbalan (seperti saudara, teman akrab, dll). Selain itu penyampaian informasi melalui word of mouth dapat disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan mudah dimengerti, diantara mereka.
Perubahan kondisi ini akan menjadi perhatian penting bagi para pemasar dalam memasarkan produknya. Mereka akan menyesuaikan proses promosinya, sesuai proses promosi yang dipercayai oleh konsumennya, dalam menciptakan produk yang banyak dibicarakan oleh konsumennya. Ketika sebuah produk berhasil dibicarakan belum berarti tujuan word of mouth telah berhasil, hal ini banyak ditentukan oleh beberapa faktor dalam mencapai tujuan word of mouth .
Model promosi melalui word of mouth juga dilakukan oleh produsen telepon seluler blackberry dalam memasarkan produk unggulannya yakni smartphone Blackberry.
Fenomena ini juga terjadi di kalangan mahasiswa. Menurut observasi yang dilakukan penulis bahwa hampir semua mahasiswa memiliki telepon selular yang dapat memberikan layanan intenet unlimited. Banyak mahasiswa yang menggunakan seluler dengan merk blackberry. Hal ini menunjukkan adanya proses WOM diantar sesama mahasiswa.
Berdasarkan uraian tersebut diatas perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan judul:
“ Pengaruh Word Of Mouth Comunication terhadap Keputusan Pembelian Produk Blackberry (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Widyatama)”
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis dapat mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut : a. Bagaimana tanggapan tentang word of mouth comunication produk Blackberry pada mahasiswa
Universitas Widyatama ?
b. Bagaimana tanggapan keputusan pembelian produk Blacberry pada mahasiswa Universitas Widyatama ?
c. Berapa besar pengaruh Word of mouth comunication terhadap keputusan pembelian produk Blackberry pada mahasiswa Universitas Widyatama ?
TUJUAN PENELITIAN
a. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan tentang word of mouth comunication produk Blackberry pada mahasiswa Universitas Widyatama ?
b. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan keputusan pembelian produk Blacberry pada mahasiswa Universitas Widyatama ?
c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Word of mouth comunication terhadap keputusan pembelian produk Blackberry pada mahasiswa Universitas Widyatama.
KEGUNAAN PENELITIAN a. Bagi Perusahaan :
Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam menjalankan program-program pemasarannya khususnya program pemasaran promosi.
b. Bagi Pihak lain
Sebagai referensi penelitian selanjutnya
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
WOM bisa memberikan input yang cukup berharga bagi suatu merek karena sering kali WOM adalah opini yang paling jujur dan apa adanya dari konsumen. Respons yang dilakukan bisa jadi cukup signifikan, seperti mencoba mengubah image atau mereposisi dirinya, mengadakan perubahan pada produk dasar atau memperkenalkan produk baru, mengubah service atau customer support-nya kepada pelanggan setelah penjualan, sampai mengkomunikasikan secara langsung kepada pelanggan tentang bukti mengenai performa mereka yang superior.Promosi word-of-mouth atau promosi yang mengandalkan komunikasi dari mulut ke mulut merupakan sebuah bentuk promosi yang masih efektif seiring dengan perkembangan viral marketing. Siapapun, dimanapun, kapanpun bisa melakukan penyebaran pesan dari mulut ke mulut. Pengertian Word Of Mouth Comunication Comunication menurut Salomon (2007 ; 394) adalah :
“ Word Of Mouth is product information transmitted by individuals to individuals “
Senada dengan pendapat sebelumnya, Siverman (2001) mengemukakan efektifnya komunikasi word of mouth (WOM) tidak terlepas dari sifat komunikasi tersebut yang didefinisikannya sebagai berikut: "A form of interpersonal communication consumers concerning their personal experiences with a firm or a product".
Sebagian besar proses komunikasi antar manusia adalah komunikasi dari mulut ke mulut. Hal ini dimaksudkan untuk saling memberikan informasi, saling memberikan pendapat tentang sesuatu produk, sehingga akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Menurut Babin, Barry J, J Lee, Yong-Kie ; Kim, Eun-Fu; dan Griffin, Mitch terdapat 3 indikator Word Of Mouth Comunication, yaitu :
a. Kemauan penyampaian informasi positif b. Merekomendasi produk kepada orang lain
c. Dorongan kepada orang lain untuk melakukan pembelian.
Sedangkan pengertian Keputusan Pembelian menurut Kotler and Keller ( 2008 ) adalah ;
“The process by which consumers through five stages , yaitubpengenalan problems , information search , alternative evaluation , purchase decision , and post purchase behavior , which starts long before the actual purchase made and have an impact long after that “
Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Word Of Mouth Keputusan Beli
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, dapat dihipotesiskan sebagai berikut, “Word Of Mouth Comunication berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian Produk Blackberry”
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Sedangkan data yang digunakan adalah data primer dan data secunder guna mendukung penelitian ini. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini melalui survey dengan teknik penentuan sample yaitu teknik random sampling dengan jumlah sample 300 responden dan kriteria jawaban sebagai berikut :
Tabel 1 Skala Likert
Tingkat Gradasi Pernyataan
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono (2009 :107)
Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah Word Of Mouth Comunication sebagai variabel X, dan Keputusan pembelian sebagai variabel Y. Kedua variabel tersebut diukur dengan data berskala ordinal. Lebih lanjut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel.2.
Operasional Variabel
Variabel Sub Variabel Indikator Skala data Word Of Mouth
Comunication
Informasi Positif a. Informasi tentang Harga b.Informasi tentang kualitas Produk
c.Informasi tentang tempat penjualan
d.Informasi tentang fasilitas produk
Ordinal
Rekomendasi a.Informasi kemudahan dalam mengakses informa
si
b.Informasi kemudahan dalam mengakses media sosial
Penguatan Pembelian
Dorongan untuk membeli produk
Keputusan Pembelian
Pengenalan Masalah
Kebutuhan dan Keinginan Ordinal
Pencarian Informasi
Pencarian Informasi tentang produk yang akan dibeli
Evaluasi Alternatif
Melakukan evaluasi terhadap berbagai alat komunikasi
Keputusan pembelian
Keputusan untuk memilih salah satu alat komunikasi
Perilaku Pasca Pembelian
Kepuasan atau ketidak puasan terhadap produk
Pengolahan data
Data yang telah diperoleh diolah dan dianalis dengan menggunakan Rank Spearman dengan formulasi sebagai berikut :
1 - 6∑ d
12Rs = --- n
3- n
dimana :
Rs = Koefisien korelasi Rank Spearman
d1 = Selisih Rank x dengan Rank Y yang ke 1 n = Jumlah sampelHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Tanggapan responden tentang Word of Mouth Commonication.
Tanggapan responden mengenai Word of Mouth Commonication tentang produk Blackberry dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini (Tabel 3):
Tabel.3
Tanggapan Responden tentang Word Of Mouth Communication
NO Pernyataan SS S CS TS STS Rata-
Rata
Ket.
1 Pemberi informasi memberikan informasi mengenai kualitas produk kepada anda
7 35 4 2 2 3.86 Setuju
2 Pemberi informasi memberikan informasi mengenai harga produk yang terjangkau kepada anda
8 31 6 2 3 3,78 Setuju
3 Pemberi informasi memberikan informasi mengenai tempat penjualan produk
7 35 3 3 2 3,84 Setuju
4. Pemberi informasi memberikan informasi mengenai berbagai fasilitas yang ada dan ditawarkan oleh produk termaksud
6 32 6 3 3 3.70 Setuju
5 Pemberi informasi menyarankan anda intuk menggunakan Blackberry karena dapat memudahkan komunikasi
5 33 7 2 3 3.70 Setuju
6 Pemberi informasi menyarankan anda untuk menggunakan produk Blackberry karena mudah dalam mengakses internet.
7 31 7 3 2 3,76 Setuju
7 Pemberi informasi menyarankan anda menggunakan produk Blackberry karena mudah mengakses media jejaring sosial dan twitter
10 34 6 0 0 4.8 Setuju
8
Pemberi informasi memberikan dorongan kepada anda untuk membeli Blackberry
5 38 7 0 0 3.96 Setuju
Jumlah
Rata- Rata X 30.68
Rata- Rata 3,84 Setuju
Tabel 3 diatas, menjelaskan bahwa pernyataan responden mengenai word of mouth comunication “setuju”, karena berada pada interval 3,25 - 4,00. Artinya informasi-informasi mengenai produk benar adanya. Misalnya;
mengenai kualitas produk, fitur-fitur produk, harga produk, design produk, dll,. Sehingga hal ini dapat mendorong keinginan mahasiswa yang mendapat informasi untuk melakukan pembelian.
B. Tanggapan Responden Tentang Keputusan Pembelian.
Tanggapan responden tentang keputusan pembelian produk Blackberry dapat dijelaskan pada Tabel 4 dibawah ini :
Tabel . 4.
Tanggapan Responden tentang Keputusan pembelian
NO Pernyataan SS S CS TS STS Rata-
Rata
Ket.
1 Anda memiliki akan kebutuhan alat komunikasi
8 35 6 0 1 3.98 Setuju
2 Anda mencari informasi mengenai berbagai macam merk alat komunikasi
9 29 9 1 2 3,84 Setuju
3 Informasi yang anda miliki digunakan untuk mengevaluasi dan membandingkan produk Blackberry
8 32 6 2 2 3.84 Setuju
4 Anda memilih menggunakan produk Blackberry karena keunggulan dibanding dengan produk lain
8 32 4 3 3 3.78 Setuju
5 Anda merasa puas setelah menggunakan produk Blackberry
8 33 5 2 2 3,86 Setuju
Jumlah
Rata- Rata X 19.30 Setuju
Rata- Rata 3,86 Setuju
Tabel 4 diatas, menjelaskan bahwa pernyataan responden mengenai keputusan pembelian produk Blackberry
“Setuju ”, karena berada pada interval 3,25 - 4,00. Artinya, para mahasiswa setuju melakukan pembelian produk Blackberry didasarkan karena adanya informasi dari teman-temannya yang sudah menggunakan produk tersebut, sehingga hal ini akan lebih memperkuat untuk melakukan pembelian produk Blackberry.
C. Hasil Analisis Korelasi Rank Spearman.
Analisis Korelasi Rank Spearman untuk mengetahui hubungan antara variabel Word Of Mouth Comunication terhadap Keputusan Pembelian pada mahasiswa Universitas Widyatama. Hasil analisis antara kedua
variabel tersebut dapat dijelaskan pada Tabel. 5 dibawah ini :
Tabel. 5.
Perhitungan Korelasi Rank Spearman Correlations
VAR00001 VAR00002 Spearman’s rho VAR00001 Correlation Coeficient
Sig. (1-tailed) N
1.000 . 50
.795**
.000 50
VAR00002 Correlation Coeficient Sig. (1-tailed) N
.795**
.000 50
1.000 . 50
** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed) Sumber : data yang diolah
Tabel 5, diatas dapat dijelaskan, bahwa menurut perhitungan korelasi Rs sebesar 0,795, artinya hubungan antara Word Of Moth Communication dengan Keputusan pembelian produk dapat dikatakan “kuat”
dan searah, karena nilai Rs berada pada intval 0,600 - 0,799. Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh Word Of Mouth Communication terhadap Keputusan Pembelian Produk, maka digunakan perhitungan Koefisien Determinasi yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Kd = rs2 x 100%
= 0,795 2 x 100%
= 63,20 %
Perhitungan diatas, dapat dijelaskan bahwa besarnya pengaruh atau kontribusi Word Of Mouth Communication terhadap Keputusan Pembelian produk Blackberry ( Studi kasus pada Mahasiswa Universitas Widyatama) adalah sebesar 63,20 % dan sisanya 36,80 % dipengaruhi oleh faktor lainnya, misalnya kualitas produk, pelayanan penjual, dlsb yang tidak diteliti. Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi pengaruh kedua variabel tersebut digunakan pengujian hipotesis t, dengan rumusan hipotesis :
--- ( n - 2 ) t hitung = rs√ --- 1 - rs2
--- ( 50 - 2 ) t hitung = rs√ --- 1 - 0,7952 t hitung = 9,08
dengan rumusan hipotesis, sebagai berikut :
Ho : rs ≤ 0 ; Word Of Mouth Commnication tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
H1 : rs ≥ 0 : Word Of Mouth Communication berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian.
Kemudian, membandingkan t hitung dengan t tabel dengan kriteria sebagai berikut : Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho akan ditolak dan Ha diterima
Jika t hitung ≤ t tabel maka Ho akan diterima dan Ha ditolak
Hasil perhitungan menunjuk bahwa t hitung = 9,08 lebih besar dari t tabel = 1,678, hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, maka Word Of Mouth Communication mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Produk Blackberry.
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI
Tanggapan responden mengenai Word Of Mouth menunjukkan nilai sebesar 3.84, hal ini menunjukkan bahwa konsumen setuju keputusan pembeliannya dipengaruhi oleh Word Of Mouth Communication ( berada pada interval (3.4 - 4.00.), hal disebabkan bahwa konsumen lebih percaya membeli produk apabila proses pembeliannya mendapat referensi yang cukup dari orang lain, karena hal ini akan memperkecil resiko pembelian dan lebih mudah , tidak perlu adanya pengorbanan yang lebih banyak. Sedangkan tanggapan konsumen tentang keputusan pembelian menunjukkan angka sebesar 3.86, hal ini menunjukkan bahwa konsumen setuju melakukan pembelian produk Blakberry (berada pada interval 3.4 - 4.00.), karena produk Blackberry sudah dianggap dapat memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan primer maupun kebutuhan seconder. Sedangkan hasil analisa Koefisien Rank Spearman menunjukkan hasil sebesar 0,795 yang artinya Word Of Mouth Communication mempunyai hubungan yang kuat terhadap Keputusan Pembelian Produk Blackberry dan perhitungan Koefisien Determinasi menunjukkan hasil sebesar 63,20 % , hal ini dapat dijelaskan bahwa Word Of Communication (X1) memberi kontribusi terhadap keputusan pembelian produk Blackberry (X2) sebesar 63,20 % .
Berdasarkan pembahasan tersebut, maka dapat diajukan beberapa saran yaitu, agar perusahaan mampu menciptakan image tentang produk yang ditanganinya melalui , misal merk, kualitas produknya , harga , pelayanan, pelayanan purna jual , dlsb, karena dengan penciptaan image terhadap produknya konsumen/yang telah melakukan pembelian akan mudah mereferensi, memberi informasi tentang pengalaman-pengalamannya pada orang lain. Selain itu, perusahaan juga harus mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan para konsumen dengan jalan, memberikan hadiah, discount,dan telemarketing, dll. sehingga mampu mempertahankan konsumen dan dengan demikian reputasi perusahaan akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Alma Buchari, 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Cetakkan ketujuh. Alfabeta.
Bandung
Belch, George, E. And Belch, Michael A . 2007. Advertising and Promotion. New York : Mc Graw- Hill.
Babin, Barry J, J Lee, Yong-Kie ; Kim, Eun-Fu; dan Griffin, Mitch. 2005 Modelling Consumer Satisfaction and Word of Mouth ; Restaurant Patronage in Korea. The Journal of Service Marketing ; 19,3.ABI/INFORM
Belch, George, E . and Belch. Michael A.2007. Advertising and Promotion New York : Mc Graw Hill D. Aczel, Amir, Sounderpandian, Jayavel. 2004. Complete Business Statics, Fifth Edition.. Mc Graw
Hill. Singapura
Hasan Ali , 2010. Marketing dari Mulut ke Mulut. Cetakkan Pertama. Jakarta. Medpress.
J. Setiadi, Nugroho. 2008. Perilaku Konsumen. Kencana. Jakarta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Marketing Managemet. Twelve.Edition.
Lupiyadi, Hamdani.2006. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Cetakan ke tujuh. Alfabeta, Bandung.
Murti Sumarni, Salamah Wahyuni.2006 Metodologi Penelitian dan Bisnis. Penerbit Andi.
Yogyakarta.
Prisgunanto, Msi, Ilham.206. Komunikasi Pemasaran : Strategi dan Taktik, Bogor : Ghalia Indonesia Sumarwan Ujang.2004. Perilaku Konsumen. Edisi Kedua. Jakarta. Ghalia Indonesia
Sugiono.2004. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Keenam Bandung. Alfabeta.
Sernovitz, Andy. 2006. Word Of Mouth Marketing : How Smart Companies Get people Talking.
Chicago : Kaplan Publishing
Salomon, Michael.2007. Consumer Behaviour : Buying, Having, and Being. 7th Edition.
Schiffman, Lg and Kanuk LL.2007. Perilaku Konsumen. Edisi Sepuluh Jakarta : Ghalia Indonesia Silverman, George. 2001. The Secret of Word of Mouth Marketing: How to Trigger Exponential Sales
Through Runaway Word of Mouth. New York: AMACOM.
Sumber :
http://www2.kompas.com
http://bbawor.blogspot.com/2008/05/pengaruh-penggunaan-telepon-selular.html www.petra.ac.id/~puslit/journals/pdf.php?PublishedID=INT06040104
http://missdsays.blogspot.com/2008/09/kemajuan-teknologi-saat-ini-sangat.html http://kuliahpakjaiz.blog.friendster.com/?p=78