• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEMBARAN DAERAH NOMOR:2 TAHUN:1988 SERI:DNO.2 PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TEMBARAN DAERAH NOMOR:2 TAHUN:1988 SERI:DNO.2 PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TEMBARAN DAERAH

PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI

NOMOR:2 TAHUN:1988 SERI:DNO.2

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT

I BALI

KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT

I BALI

NOMOR 2 TAHUN 1988

TENTANG

PEMBENTUKAN

DAN SUSUNAN KEANGGOTAAN MAJELIS

PER.

TIMBANGAN DAN

PEMBINAAN

KEBUDAYAAN

PROPINSI DAERAH TINGKAT

I BALI

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT

I BALI,

Menimbang :

a.

bahwa

Pengarahan

Pembinaan dan

Pengembangan Kebudayaan

di

Daerah

Bali

perlu

lebih

dimantapkan

dan di tingkatkan

dalam rangka pembangunan kebu- dayaan secara keseluruhan guna memelihara

dan

me- Iestarikan budaya bangsa bagi pertumbuhan kehidupan masyarakat, baik materiil maupun

spirituil

;

b. bahwa tanggungjawab Pembinaan

dan

Pengembangan Kebudayaan dimaksud

huruf a,

merupakan tanggung-

jawab

bersama antara Pemerintah, Seniman

dan

Ma-

syarakat,

sehingga

perlu lebih

dikembangkan

lagi

;

c. bahwa Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudaya-

an (LISTIBIYA)

Daerah

Bali

sebngai,,*edah tanggung-

jawab

bersama tersebut dipandang perlu

untuk

disem-

4

(2)

Mengingat

purnakan agar dapat

melaksanakan

fungsi,

peranan

dan

tanggungjawabnya secara

maksimal dan

dengan

sebaik-baiknya ;

d.

bahwa penyempurnaan Majelis Pertimbangan

dan Pembinaan Kebudayaan

dimaksud huruf c,

ditetap- kan dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Ting- kat

I

Bali.

1. Undang-Undang

Nomor 64

Tahun 1958 tentang Pem- bentukan Daerah-Daerah Tingkat

I

Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara

Timur

(Lembaran Negara Re-

publik

Indonesia Tahun 1958

Nomor

115; Tambahan Lembaran Negara

Republik

Indonesia

Nomor 1649)

;

2. Undang-Undang

Nomor 5

Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Pemerintahan

di

Daerah (Lembaran Negara Re-

publik

Indonesia

Tahun 1974 Nomor 38;

Tambahan Lembaran Negara

Republik

Indonesia Nomor

3037)

;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

:

KEPUTUSAN GUBERNUR

KEPALA DAERAH

TING-

KAT I BALI

TENTANG PEMBENTUKAN

DAN

SUSUN-

AN

KEANGGOTAAN MAJELIS PERTIMBANGAN DAN

PEMBINAAN KEBUDAYAAN PROPINSI

DAERAH TINGKAT

I BALI

Pasal 1

Membentuk Majelis

Pertimbangan

dan

Pembinaan Kebudayaan

(LISTIBIYA)

Daerah

Tingkat I

Bali.

Susunan Keanggotaan dimaksud ayat (1) sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini.

Pasal 2

(1)

Majelis

terdiri

dari KetuaKehormatan, Ketua[Jmum,

Wakil Ketua, Ketua

Harian, Sekretaris, Bendahara, Anggota dan Seksi-seksi'

(1)

(2)

(3)

(2)

Pimpinan Majelis

terdiri dari

seorang Ketua Umum, Wakil Ketua dan

2

orang Sekretaris dan Bendahara.

Pasal 3

Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan dimak- sud pasal 1, mempunyai tugas :

a.

LISTIBIYA

menyampaikan kepada Pemerintah perbim- bangan-pertimbangan

tentang

masalah-masalah Kebu- dayaan

dan

Kesenian dalam

arti

yang seluas-luasnya, baik diminta maupun tidak diminta ;

b.

LISTIBIYA

membantu Pemerintah da-lam membina dan mengembangkan Kebudayaan Daerah Bali, menetapkan pola-pola dasar, program

induk

dan program tahunan pembinaan

dan

pengembangan kebudayaan

di

Daerah

Bali ;

c.

LISTIBIYA

berusaha. agar para seniman

di Bali

men- dapat penghargaan yang

wajar

dan penghidupan yang layak ;

d.

LISTIBIYA

mencegah kemerosotan

mutu

kesenian dan kebudayaan

di

Daerah Bali ;

e.

LISTIBIYA

menjaga agar kesenian dan kebudayaan Bali

tidak

dipengaruhi oleh unsur-unsur yang bertentangan dengan Dasar Pancasila Negara Indonesia

dan

unsur- unsur yang merendahkan martabat kepribadian Bangsa Indonesia.

Pasal 4

Ketua Umum bertindak mewakili Majelis keluar'mau- pun kedalam, dan bertugas mengkoordinasikan semua kegiatan-kegiatan Maj elis.

Majelis

mengadakan sidang-sidang

Majelis

untuk menggariskan kebijakan dan program kerja tahunan majelis baik dibidang pertimbangan maupun di bidang pembinaan.

Ketua Harian

bertugas melaksanakan seluruh kebi- jakan dan program kerja majelis.

(1)

(2)

(3)

(4)

(4)

(5)

(6)

Ketua

Harian

dengan menggunakan segala daya dan berbugas melancarkan pelaksanaan kebijakan dan pro- gram kerja majelis.

Ketua

Harian memberikan bimbingan, bantuan dan dorongan kepada Seksi-seksi serta pengawasan dan

akhirnya

rnembuat evaluasi

dan

bertanggungiawab kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat

I

Bali.

Sekretaris bertugas melaksanakan segala urusan surat- menyurat baik ke dalam maupun ke luar.

Bendahara bertugas mengatur keuangan majelis serta

lanjut

mempertanggungjawabkan

kepada

Ketua Umum.

Anggota Majelis membantu Pimpinan Harian dalam menetapkan kebijaksanaan dan program Majelis serta dalam hal-hal lain yang dipandang perlu.

Seksi-seksi melaksanakan tugas-tugas tehnis dari Ma- jelis sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Pasal 5

Untuk

menjamin pembinaan

dan

hal-hal

lain

yang

dapat

menunjang pekerjaan Majelis diadakan dana

LISTIBIYA, yang

diselenggarakan

oleh

Bendahara.

LISTIBIYA

mendapatkan sumber keuangan dari ban-

tuan

Pemerintah Daerah dan sumbangan-sumbangan lainnya yang sah dan tidak mengikat.

Pasal 6

Segala biaya yang

timbul

sebagai

akibat

penetapan Ke- putusan

ini

dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan

Belanja

Daerah Propinsi Daerah

Tingkat I Bali

Tahun

1987/1988 m.a. 2.74.L 11.35.

Pasal 7

(1)

Keputusan

ini

mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

(2)

Dengan berlakunya keputusan

ini

maka Kepuhlsan Gubernur Kepald Daerah Tingkat

I

Bali tanggal 3 Juli (e)

(7)

(8)

(1)

(2)

(5)

L972 Nomor 2}lPerbang 7OllVUCll972

tentang Pembentukan Majelis Perbimbangan

dan

Pembinaan Kebudayaan Propinsi

Bali

dan Surat Keputusan Gu.

bernur Kepala Daerah Tingkat

I

Bali tanggal 28 Juni

19 72 Nomor 6 l/Perban e 719 I V I I C I 7 2 tentang susun-

an

Personalia Majelis Pertimbangan

dan

Pembinaan Kebudayaan

fropinsi

Bali, dinyatakan

tidak

berlaku lagi.

Ditetapkan

di :

Denpasar

Pada

tanggal :

2 Januari 1988

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT

I

BALI,

ttd.

Keputusan ini disampaikan kepada :

1. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta.

2. Menteri Pendidikrin dan Kebudayaan Republik Indonesia di Jakarta.

3. Direktur Jenderal Pariwisata Dep. Parpostel di Jakarba.

4.

Direkhrr

Jenderal Kebudayaan Depdikbud Republik Indonesia

di

Ja-

karta.

5. Anggota Muspida Propinsi Daerah Tingkat I Bali di Denpasar.

6. Ketua DPRD Propinsi Daerah Tingkat

I

Bali di Denpasar.

7. Staf Lengkap

Kantor

Gubernur Kepala Daerah Tingkat

I

Bali

di

Den- pasar.

8. Bupati Kepala Daerah Tingkat

II

di BaIi.

$. Dinas/JawatanlLembaga Neveau Propinsi Daerah Tingkat

I

Bali di Den- pasar.

10. Ketua

LISTIBIYA

Daerah Tingkat

I

Bali di Denpasar.

11. Ketua

LISTIBIYA

Daerah Tingkat

II

Kabupaten di Bali.

12. Yang bersangkutan dan berkepentingan.

8

(6)

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat

I

Bali

Nomor : 2

tanggal

:

20 Pebruari 1988

Seri :D Nomor:2

Sekretaris WilaYah/D aerah,

ttd.

Drs. SEMBAH SLTBHAKTI.

NrP.010023939.

I

(7)

LAMPIRAI{

KEPT]TUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT

I

BALI

TANCCAL : 2 JANUARI

1988

NOMOR : 2TAHUN1988

TEI{TANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN

KEANG-

GOTAAN MAJELIS PERTIMBANGAN

KEBUDAYAAN PROPINSI DAERAH TINGKAT I

BALI

SUSUNAN KEANGGOTAAN MAJELIS PERTIMBANGAN KEBUDAYA.

AN PROPINSI DAERAH TINGKAT

I BALI

KETUA KEHORMATAN

KETUA UMUM

WAKIL KETUA UMUM KETUA HARIAN

SEKRETARIS

BENDAHARA

ANGGOTA-ANGGOTA

SEKSI-SEKSI

1. Prof. DR. Ida Bagus Mantra.

2.

I

Gusti Putu Raka, SH.

3. dr. Anak Agung Made Djelantik.

I

Gusti Ngurah Pindha, BA.

Drs. I.G.B.N. Pandji.

1. DR.

I

Made Bandem'

2.

I

Gusti Ngurah SuPartha, SST.

3. Drs. I Wayan Madra ArYasa' 4.

I

Nyoman Astita, MA.

1. I Wayan Badera, SH.

2.

I

Nyoman Catra, SST.

I Wayan Karta.

1. A.A. Ketut Karang.

2.

I

Wayarr Beratha.

3. I Wayan Simpen, A.B.

4.Ida

Bagus Tilem.

5.

I

Gede Dhama.

6. Ida Bagus Tugur.

7. A.A. Made Cakra.

1.

TARITABUH

:

1. I Wayan Sudana, SST.

10

(8)

2.

I

Ketut Asnawa, SST.

3.

I

Nyoman Sujena, SST.

4. I.B. Karang Arnawa, SST.

5. Ni Ketut

Arini Alit,

SST.

6. I Wayan Rai S. MA.

2. SASTRA/PEDALANGAN : 1.

I

Nyoman Sumandi, MA.

2.

I

Dewa Ngk. Sayang, BA.

3. Drs.

I

Gst. Ngurah Bagus.

4. I Wayan Wija.

5. Drs. Ngh. Mundra.

3. SENI RUPA :

1.

I

Gst. Ngr. Gede Pemecutan.

2. I Wayan Suradnya.

3. Agung Gede Rai.

4. Drs.

I

Nyoman Gunarsa.

5. I Wayan Batik Riti.

6. Drs. P,N. Wardhana.

4. SEKSI ARSITEKTUR : 1.

Ir. I

Made Kertiyasa.

2.

b.I

Gusti Made Putera.

3.

Ir. I

Gusti Ngr. Ananda

Dimitri.

5. SEKSI DRAMA :

1. Cok. RakaTisnu, SST.

2. Drs.

I3.

Anom Ranuara.

3.

I

Wayan Lodra, BA.

4.

A.A.

Raka Payadnya.

6. SEKSI MUSIK :

1. I.G.B. Ngr. Ardjana. BA.

2. Drs. Putu Kusmada.

3.

I

Gst. Ngurah Arsadja, SST.

11

(9)

7. SEKSI DOKUMENTASI/PUBLIKASI :

1.

I

Gede Sukraka, SST.

'

2. Drs.

I

Ketut Murdana.

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT

I BALI,

ttd.

MANTRA.

NrP. 130095383.

L2

Referensi

Dokumen terkait

NIP.. LAMPIRAN II KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TING- KAT I BALI TANGGAL 12 JANUARI 1988 NOMOR 14 TAHUN 1988 TENTANG KETENTUAN BENTUK DAN PENGGUNAAN STEMPEL DINAS,

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penguatan karakter mandiri peserta didik dimunculkan dari hasil integrasi kepala sekolah dalam pemenuhan sarana prasarana

Walaupun secara tegas Pasal 54 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman disebutkan bahwa pelaksanaan putusan pengadilan dalam perkara

Pedoman cara perhitungan kebutuhan tenaga perawat dan bidan menurut direktorat pelayanan keperawatan Dirjen Yan-Med Depkes RI (2001) dengan memperhatikan unit kerja yang ada pada

Secara garis besar, ancaman tersebut dapat kita bagi menjadi dua bagian yaitu malpractice (salah mengobati) yang terkait dengan penguasaan ilmu kedokteran seorang dokter

Dalam konteks inilah pendidikan terasa semakin dituntut peranannya, khususnya untuk dapat menghasilkan manusia Indonesia berkualitas yang dapat memainkan peranannya sesuai

Pemisahan kekuasaan eksekutif dan yudikatif (Departemen Agama dari Peradilan Agama) yang dikehendaki oleh Undang-Undang nomor 35 tahun 1999 tidak lain daripada memantapkan

Pada bab ini diperoleh kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan yang diperoleh dari identifikasi dan estimasi variabel keadaan dari sistem tereduksi dengan metode