Program
Pengungkapan Sukarela
PERSEK SALAKI & SALAKI www.salaki-salaki.com Ph.: (021) 290 - 49905 / 49906 TAX ALERT
SS/TAXALERT/10/2021 17 November 2021
1
(Berdasarkan Undang-Undang Harmonisasi
Peraturan Perpajakan)
Terdapat 2 (dua) jenis Pengungkapan Sukarela:
1. Pengungkapan atas Harta Bersih yang diperoleh Wajib Pajak Peserta TA 1 sejak tanggal 1 Januari 1985 – 31 Desember 2015 yang belum atau kurang diungkapkan dalam SPH (“PPS Skema 1”).
2. Pengungkapan atas Harta Bersih yang diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi
(“WPOP”) sejak tanggal 1 Januari 2016 – 31 Desember 2020 (“PPS Skema 2”).
?
Jenis – jenis Pengungkapan Sukarela
Tatacara PPS
1
Bayar uang
PPh Final
sesuai dengan tarif yang berlakuData dan informasi yang disampaikan
tidak dapat
dijadikan sebagai dasar penyelidikan, penyidikan, dan/atau penuntutan pidana terhadap WP.
3 2 4
3 PERSEK SALAKI & SALAKI
www.salaki-salaki.com Ph.: (021) 290 - 49905 / 49906
1
2 1
Ungkapkan
seluruh harta dan hutang yang belum dilaporkan.
Laporkan
Surat Pernyataan untuk pengampunan pajakTAX ALERT
SS/TAXALERT/10/2021 17 November 2021
1 Jan 2022
Periode
Pengungkapan
30 Jun 2022
Batas Waktu Pemberitahuan Pengungkapan
5 PERSEK SALAKI & SALAKI www.salaki-salaki.com Ph.: (021) 290 - 49905 / 49906
Pengungkapan Sukarela
Harta Bersih 1 Jan 1985 – 31 Des 2015 (“PPS Skema 1”)
TAX ALERT
SS/TAXALERT/10/2021 17 November 2021
Persyaratan Utama:
1. WP adalah peserta Tax Amnesty terdahulu
2. Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) belum menemukan data dan/atau
informasi mengenai harta dimaksud.
Lokasi Harta
Bersih Kondisi Harta Bersih
Tarif PPh Final PPS
Skema 1 Dalam Negeri Diinvestasikan pada instrumen
tertentu
6%
Tidak diinvestasikan pada instrumen tertentu
8%
Luar Negeri Direpatriasikan dan diinvestasikan pada instrumen tertentu
6%
Direpatriasikan namun tidak
diinvestasikan pada instrumen tertentu
8%
Tidak direpatriasikan 11%
Persyaratan investasi & repatriasi:
1. Deadline repatriasi paling lambat 30 September 2022 2. Deadline investasi paling lambat 30 September 2023 3. Investasi minimum selama 5 (lima) tahun
4. Investasi pada kegiatan sektor pengolahan sumber daya alam atau
sektor energi terbarukan di Indonesia, dan/atau Surat Berharga Negara
Jika Wajib Pajak yang mengikuti program PPS Skema 1 yang menyatakan mengalihkan dan/atau menginvestasikan harta bersih namun tidak:
- melakukan repatriasi harta bersih paling lambat 30 September 2022;
- menginvestasikan harta bersih pada instrument tertentu paling lambat 30 September 2023; dan/atau
- menginvestasikan harta bersih tersebut hingga 5 (lima) tahun
atas bagian harta bersih yang tidak memenuhi ketentuan
maka dianggap sebagai penghasilan final pada Tahun Pajak
Perlakuan Kondisi Harta Bersih Tambahan PPh Final
Wajib Pajak
mengungkapkan sendiri
Harta Dalam Negeri, tidak diinvestasikan (seharusnya diinvestasikan)
3%
Harta Luar Negeri, direpatriasi, tetapi tidak diinvestasikan (seharusnya diinvestasikan)
3%
Harta Luar Negeri, tidak direpatriasi dan tidak diinvestasikan (seharusnya direpatriasi dan diinvestasikan)
6%
Harta Luar Negeri, tidak direpatriasi (seharusnya direpatriasi, namun tidak wajib diinvestasikan)
4%
Diterbitkan
SKPKB oleh DJP (Pemeriksaan)
Harta Dalam Negeri, tidak diinvestasikan (seharusnya diinvestasikan)
4,5%
Harta Luar Negeri, direpatriasi, tetapi tidak diinvestasikan (seharusnya diinvestasikan)
4,5%
Harta Luar Negeri, tidak direpatriasi dan tidak diinvestasikan (seharusnya direpatriasi dan diinvestasikan)
7,5%
Harta Luar Negeri, tidak direpatriasi (seharusnya direpatriasi, namun tidak wajib diinvestasikan)
5,5%
Pengungkapan Sukarela
Harta Bersih 1 Jan 2016 – 31 Des 2020
(“PPS Skema 2”)
Harta
• Diperoleh sejak 1 Januari 2016 sampai 31 Desember 2020;
• Masih dimiliki per 31 Desember 2020; dan
• Belum dilaporkan di SPT Tahunan FY 2020.
Sengketa
• Tidak sedang dilakukan pemeriksaan Tahun Pajak 2016 – 2020;
• Tidak sedang dilakukan pemeriksaan bukti permulaan Tahun Pajak 2016 – 2020;
• Tidak sedang dilakukan penyidikan atas tindak pidana di bidang perpajakan;
• Tidak sedang berada dalam proses peradilan atas tindak pidana pajak; dan/atau
• Tidak sedang menjalani hukuman pidana pajak.
SPT Tahunan
• Telah melaporkan SPT Tahunan FY 2020.
• SPT Tahunan FY 2016 – 2020 yang dibetulkan setelah UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (“UU HPP”) diundangkan dianggap tidak disampaikan.
• Jika WPOP belum menyampaikan SPT Tahunan Tahun Pajak 2020 sampai dengan UU HPP diundangkan, maka berlaku ketentuan:
1. WPOP wajib menyampaikan SPT 2020 yang mencerminkan harta yang telah dilaporkan dalam SPT 2019 ke belakang yang disampaikan sebelum UU HPP diundangkan ditambah harta yang bersumber dari penghasilan di tahun 2020; dan
2. Harta bersih yang dimiliki selain poin nomor 1, harus diungkapkan dalam surat pemberitahuan pengungkapan harta.
Persyaratan – persyaratan Umum
Mencabut Permohonan
• Pengembalian kelebihan pembayaran pajak;
• Pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi;
• Pengurangan atau pembatan surat ketetapan pajak yang tidak benar;
• Pengurangan atau pembatalan Surat Tagihan Pajak yang tidak benar;
• Keberatan;
• Pembetulan;
• Banding;
• Gugatan; dan/atau
• Peninjauan Kembali.
Persyaratan – persyaratan Umum (lanjutan)
Lokasi Harta
Bersih Kondisi Harta Bersih
Tarif PPh Final PPS
Skema 2 Dalam Negeri Diinvestasikan pada instrumen
tertentu
12%
Tidak diinvestasikan 14%
Luar Negeri Direpatriasikan dan diinvestasikan pada instrumen tertentu
12%
Direpatriasikan namun tidak diinvestasikan
14%
Tidak direpatriasikan 18%
Persyaratan investasi & repatriasi:
1. Deadline repatriasi paling lambat 30 September 2022 2. Deadline investasi paling lambat 30 September 2023 3. Investasi minimum selama 5 (lima) tahun
4. Investasi pada kegiatan sektor pengolahan sumber daya alam atau
sektor energi terbarukan di Indonesia, dan/atau Surat Berharga Negara
Jika Wajib Pajak yang mengikuti program PPS Skema 2 yang menyatakan mengalihkan dan/atau menginvestasikan harta bersih namun tidak:
- melakukan repatriasi harta bersih paling lambat 30 September 2022;
- menginvestasikan harta bersih pada instrument tertentu paling lambat 30 September 2023; dan/atau
- menginvestasikan harta bersih tersebut hingga 5 (lima) tahun
atas bagian harta bersih yang tidak memenuhi ketentuan
maka dianggap sebagai penghasilan final pada Tahun Pajak
Perlakuan Kondisi Harta Bersih Tambahan PPh Final
Wajib Pajak
mengungkapkan sendiri
Harta Dalam Negeri, tidak diinvestasikan (seharusnya diinvestasikan)
3%
Harta Luar Negeri, direpatriasi, tetapi tidak diinvestasikan (seharusnya diinvestasikan)
3%
Harta Luar Negeri, tidak direpatriasi dan tidak diinvestasikan (seharusnya direpatriasi dan diinvestasikan)
7%
Harta Luar Negeri, tidak direpatriasi (seharusnya direpatriasi, namun tidak wajib diinvestasikan)
5%
Diterbitkan
SKPKB oleh DJP (Pemeriksaan)
Harta Dalam Negeri, tidak diinvestasikan (seharusnya diinvestasikan)
4,5%
Harta Luar Negeri, direpatriasi, tetapi tidak diinvestasikan (seharusnya diinvestasikan)
4,5%
Harta Luar Negeri, tidak direpatriasi dan tidak diinvestasikan (seharusnya direpatriasi dan diinvestasikan)
8,5%
Harta Luar Negeri, tidak direpatriasi (seharusnya direpatriasi, namun tidak wajib diinvestasikan)
6,5%
Ikut PPS Skema 2 tetapi tidak dideklarasi 100%
Pada saat ditemukan oleh DJP, atas harta yang belum atau kurang
diungkapkan maka akan dianggap sebagai tambahan penghasilan yang bersifat final pada Tahun pajak 2022.
Terhadap penghasilan tersebut:
- Dikenai PPh Final dengan tarif 30%; dan
- Dikenai sanksi administrasi berupa bunga sesuai dengan Pasal 13 ayat (2) UU KUP
melalui penerbitan SKPKB oleh DJP
Contact Us
PERSEK SALAKI & SALAKI www.salaki-salaki.com Ph.: (021) 290 - 49905 / 49906
17
Isi informasi ini diperuntukan bagi keperluan informasi secara umum, dan tidak boleh digunakan untuk menggantikan jasa konsultasi oleh penasihat profesional.
© 2021 Persek Salaki & Salaki Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi : www.salaki-salaki.com
Apabila anda memiliki pertanyaan dan ingin
mengetahui tentang tata cara pengajuan PPS Skema 1 maupun PPS Skema 2, anda dapat menghubungi :
021 – 290 49905 / 49906 / 49908
info@salaki-salaki.com
TAX ALERT
SS/TAXALERT/10/2021 17 November 2021