• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. H. Mujirin M. Yamin, S.E., MS. PEDOMAN ANTI PLAGIARISME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. H. Mujirin M. Yamin, S.E., MS. PEDOMAN ANTI PLAGIARISME"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME ii

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum Wr Wb.

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan karuniah-Nya sehingga buku digital pedoman anti plagiarisme dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini menjadi bagian penting dalam pelaksanaan Tridharma Peguruan Tinggi.

Fakultas Ekonomi Universitas Sulawesi Barat sebagai lembaga Perguruan Tinggi terus berupaya memberikan layanan akademik yang terbaik. Mahasiswa terus didorong untuk meningkatkan soft skill dan hard skill dalam menghadapi perkembangan zaman yang begitu pesat. Saat ini Perguruan Tinggi diperhadapkan dengan fenomena plagiarisme yang dianggap sebagai sebuah penyimpangan terhadap integritas akademik. Kondisi ini mengharuskan sivitas akademika lebih berhati-hati khususnya bagi mahasiswa yang menyusun karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi.

Sebagai wujud komitmen kepada mahasiswa dalam menghasilkan karya tulis ilmiah atau skripsi yang berkualitas, Fakultas Ekonomi menghadirkan buku pedoman anti plagiarisme. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat memahami dengan baik kaidah-kaidah menyusun sebuah karya tulis ilmiah dan terhindar dari tindakan plagiat.

Buku pedoman anti plagiarisme ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah atau skripsi dan juga menjadi rujukan dalam melakukan similarity check di laboratorium masing-masing program studi dalam lingkup Fakultas Ekonomi. Semoga kehadiran buku pedoman ini menjadi ikhtiar bersama dalam menjaga budaya akademik dan menciptakan lingkungan akademik yang baik serta menghasilkan insan akademis yang unggul.

Wassalam..

Majene, Agustus 2021 Dekan Fakultas Ekonomi,

(3)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME iii

(4)
(5)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME v

(6)
(7)
(8)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME viii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

SURAT KEPUTUSAN PENETAPAN BUKU PEDOMAN ... iii

TIM PENYUSUN ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 2

C. Maksud dan Tujuan ... 3

BAB II. PLAGIARISME ... 4

A. Pengertian Plagiarisme ... 4

B. Ruang Lingkup Plagiarisme ... 4

C. Faktor Penyebab Terjadinya Plagiarisme ... 5

D. Penggolongan Plagiarisme ... 6

E. Pencegahan Plagiarisme ... 7

F. Sanksi Plagiarisme ... 13

BAB III. PETUNJUK TEKNIS SIMILARITY CHECK ... 14

A. Garis Besar Prosedur ... 14

B. Bagan Alir Cek Plagiarisme ... 15

C. Contoh Formulir Pada Link Akses ... 16

D. Contoh Surat Keterangan Tingkat Similarity Check ... 17

BAB IV. PENUTUP ... 18

(9)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME ix

DAFTAR BAGAN

(10)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perguruan tinggi sebagai satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi, memiliki peran yang sangat penting dalam upaya meningkatkan daya saing bangsa dan pengembangan sumber daya manusia. Perguruan tinggi berkewajiban untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yang meliputi penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Sivitas akademika sebagai masyarakat akademik yang terdiri atas dosen dan mahasiswa merupakan bagian penting dari perguruan tinggi, memiliki tanggung jawab dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pencarian kebenaran ilmiah, dan pengembangan budaya akademik dengan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan. Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dijelaskan bahwa mahasiswa sebagai anggota sivitas akademika diposisikan sebagai insan dewasa yang memiliki kesadaran sendiri dalam mengembangkan potensi diri di perguruan tinggi untuk menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi, dan/atau profesional. Disamping itu, mahasiswa juga berkewajiban menjaga etika dan menaati norma pendidikan tinggi untuk menjamin terlaksananya Tridharma dan pengembangan budaya akademik.

Dewasa ini, dunia akademik diperhadapkan dalam situasi yang cukup mendesak dengan maraknya plagiat karya ilmiah/karya tulis. Oleh karena itu, seyogyanya perlu pemahaman terkait plagiarisme khususnya bagi mahasiswa yang menyusun karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi. Kejujuran intelektual menjadi modal penting bagi mahasiswa, karena kita ketahui bersama bahwa ilmu pengetahuan berkembang dari pengetahuan yang sudah ada sebelumnya, sehingga ketika menyusun karya tulis ilmiah sudah seharusnya mencantumkan dengan jujur dan jelas sumber rujukan atau kutipan dari karya orang lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar terhindar dari praktik-parktik plagiat.

(11)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME 2

Fakultas Ekonomi Universitas Sulawesi Barat sebagai bagian dari perguruan tinggi senantiasa berupaya untuk menjaga budaya akademik dan memberikan layanan akademik yang terbaik. Salah satu upaya untuk menjawab tantangan fenomena plagiarisme dikalangan mahasiswa adalah dengan merumuskan pedoman anti plagiarisme guna memberikan pemahaman terkait ruang lingkup plagiat dan mekanisme pencegahannya. B. Dasar Hukum

Penyusunan pedoman anti plagiarisme ini didasari oleh beberapa peraturan hukum yang berlaku, yaitu:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301)

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586)

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336)

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 266, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5599)

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007)

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5500)

(12)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME 3

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 47)

C. Maksud dan Tujuan

Pedoman anti plagiarisme ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan penjelasan kepada mahasiswa terkait plagiarisme dan tata cara pengajuan similarity check dari hasil karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi. Adapun tujuannya agar kualitas dari karya tulis ilmiah atau skripsi mahasiswa dapat di optimalkan dan terhindar dari unsur plagiarisme.

(13)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME 4

BAB II PLAGIARISME A. Pengertian Plagiarisme

Secara etimologi, plagiarisme berasal dari bahasa Latin plagiarius dan bahasa Inggris plagiarism atau plagiary yang artinya penjiplak atau pencuri, jadi plagiat atau plagiarisme merupakan tindakan mencuri (karya/gagasan intelektual) milik orang lain dan mengumumkan atau mengklaim sebagai miliknya (Putra, 2011). Dalam Permendiknas No. 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi disebutkan bahwa:

“plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai”. Plagiarisme berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online adalah penjiplakan yang melanggar hak cipta. Plagiarisme merupakan bentuk ketidakdisiplinan dan ketidakjujuran yang melanggar etika. Plagiat merupakan sebuah tindakan pengambilan karya, ide atau gagasan pemikiran orang lain dengan menjadikan seperti karangan sendiri tanpa menyebutkan sumber rujukan yang menimbulkan persepsi keliru terhadap karya, ide atau gagasan pemikiran tersebut dari asal muasalnya. Orang perseorangan atau kelompok orang yang melakukan tindakan plagiarisme disebut plagiator.

Umumnya di perguran tinggi, lembaga akademik ataupun lembaga riset mempunyai kebijakan tersendiri terkait dengan pencegahan dan penanganan plagiarisme. Dalam berbagai defenisi tentang plagiarisme, isu sentralnya berfokus pada karya orang lain yang digunakan secara tidak etis/unethical karena tidak memberikan kontribusi secara jelas pada karya orang lain tersebut. Selain dari sisi etika, isu sentral plagiarisme adalah persoalan ketidakjujuran akademik/academic dishonesty.

B. Ruang Lingkup Plagiarisme

Plagiat sebagai tindakan yang tidak beretika dalam tatanan akademik perlu dipahami secara seksama, untuk itu guna memperoleh pemahaman

(14)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME 5

yang sama maka perlu memperhatikan batasan atau ruang lingkup plagiat dengan merujuk pada Permendiknas No. 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi, yang meliputi tetapi tidak terbatas pada:

1. Mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai; 2. Mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau

kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;

3. Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai;

4. Merumuskan dengan kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai;

5. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara memadai.

C. Faktor Penyebab Terjadinya Plagiarisme

Tindakan plagiarisme tentu terjadi karena berbagai hal, seperti yang telah dikemukakan oleh Istiana (2013) tentang beberapa faktor pendorong terjadinya plagiat, yaitu:

1. Tidak tersedianya waktu yang cukup (keterbatasan waktu) untuk menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang menjadi beban tanggung jawabnya. Hal ini mendorong seseorang mencari jalan pintas seperti melakukan copy-paste dari karya orang lain.

2. Malas membaca dan melakukan analisis/sintesis terhadap sumber referensi yang dimiliki. Hal ini membutuhkan pendalaman pemikiran terhadap sumber informasi yang dibaca.

3. Tidak memahami kapan dan bagaimana harus melakukan kutipan. 4. Minimnya perhatian dosen terhadap persoalan plagiarisme.

(15)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME 6

5. Pandangan plagiator yang tidak menganggap tindakan plagiarisme sebagai sebuah bentuk kejahatan

6. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang memberikan pilihan menggiurkan untuk mendapatkan bahan tulisan dengan mudah dan cepat. 7. Berkurangnya semangat dalam menjalani proses pendidikan sehingga

lebih berorientasi pada hasil.

8. Sanksi hukum terhadap pelaku plagiat masih sangat minim. Sanksi yang diberikan hanya sebatas sanksi administrasi.

Apapun alasan seseorang melakukan tindakan plagiat tidak dapat dibenarkan. Plagiat dapat dianggap sebagai kejahatan intelektual dan mencoreng dunia akademik.

D. Penggolongan Plagiarisme

Menurut Soelistyo (2011) plagiat dapat diklasifikasikan dalam beberapa golongan atau jenis, yaitu:

1. Plagiat Kata demi Kata (Word for Word Plagiarism). Jenis plagiat ini mengutip karya orang lain secara kata demi kata tanpa menyebutkan sumber aslinya. Plagiat seperti ini terjadi karena pengutipannya sangat subtansial sehingga seluruh gagasan penulisan benar-benar tersalin.

2. Plagiat Sumber (Plagiarism of Source). Plagiat jenis ini terjadi karena penulis tidak mencantumkan secara jelas sumber referensi yang menjadi rujukan dalam kutipan.

3. Plagiat Kepengarangan (Plagiarism of Authorship). Penulis secara sengaja mengakui karangan milik orang lain.

4. Self Plagiarism. Jenis plagiat ini termasuk ketika penulis mempublikasikan karya lebih dari satu redaksi publikasi dan mendaur ulang karya ilmiahnya. Hal yang penting dalam self plagiarism adalah ketika penulis kembali mengambil karya sendiri, maka seharusnya ada ciptaan karya baru yang memiliki perubahan yang berarti. Ini dimaksudkan karena untuk karya yang lama menjadi bagian kecil dari karya yang baru, sehingga pembaca mendapatkan pemahaman atau hal-hal baru yang betul-betul penulis tuangkan dalam karya tulis yang menggunakan karya lama.

(16)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME 7

Adapun berdasarkan jenis kesengajaan terdiri dari:

1. Plagiat yang Sengaja (Intentional Plagiarism) yaitu plagiat yang secara sadar melakukan tindakan menjiplak, menggunakan dan meminjam milik orang lain berupa ide, gagasan, kalimat, dan teori tanpa mencantumkan sember rujukannya.

2. Plagiat Tidak Sengaja (Unintentional Plagiarisme) yaitu plagiat yang

dilakukan karena ketidak-sengajaan yang disebabkan kurangnya

pemahaman serta pegetahuan dalam mengutip. E. Pencegahan Plagiarisme

Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah terjadinya tindakan plagiarisme baik sengaja maupun tidak sengaja secara subtansi disesuaikan dengan Permendiknas No. 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi, yaitu:

1. Setiap karya ilmiah yang dihasilkan di lingkungan perguruan tinggi harus dilampirkan pernyataan yang ditanda tangani bermaterai yang menjelaskan bahwa karya ilmiah tersebut bebas dari unsur plagiat.

2. Pimpinan perguruan tinggi diwajibkan untuk mengunggah semua karya ilmiah yang dihasilkan pada portal Garda Rujukan Digital (Garuda) atau sejenisnya yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

Adapun upaya lain yang dapat dilakukan yaitu dengan

mensosialisasikan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta kepada semua masyarakat akademis.

Selain itu, ada beberapa cara atau teknik yang dapat dilakukan untuk menghindarkan atau mencegah tindakan plagiarisme yakni melalui pengutipan dan/atau paraphrase, dan adanya layanan cek plagiarisme. Berikut penjelasannya:

1. Pengutipan

a. Pengutipan langsung bersifat orisinil sesuai dengan kata-kata atau

kalimat asli dengan menggunakan dua tanda kutip (“…”) dan

menyebutkan sumber aslinya.

b. Mencantumkan sumber rujukan atau daftar pustaka dengan baik dan benar sesuai kaidah yang ditetapkan oleh kampus.

(17)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME 8

Contoh pengutipan langsung:

“Tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuwan tertentu, dengan memilih metode penyajian tertentu secara utuh, teratur dan konsisten” (Syamsudin, 1994).

2. Paraphrase

Paraphrase merupakan pengungkapan ide atau gagasan orang lain dengan menggunakan kata-kata atau kalimat sendiri dengan tetap mencantumkan sumbernya secara jelas tanpa merubah makna dari ide atau gagasan tersebut.

Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam melakukan paraphrase, (Bailey, 2006:29-30):

a. Mengubah Kosakata (Changing Vocabulary)

Mengubah kosakata ketika melakukan paraphrase berarti bahwa penulis harus mengganti kata tertentu dengan sinonim yang sesuai untuk menjaga informasi dengan benar.

Kata-kata miring dan bergaris bawah di bawah ini adalah kata-kata yang membutuhkan sinonim untuk melakukan paraphrase.

Kalimat Asli:

Pertumbuhan industri mobil sejalan dengan perkembangan kapitalisme modern (Bailey, 2006:29).

Hasil Paraphrase:

Kebangkitan industri mobil sesuai dengan kemajuan kapitalisme kontemporer (Bailey, 2006:29).

b. Mengubah Kelas Kata (Changing Word Class/Part of Speech)

Mengubah kelas kata ketika melakukan paraphrase berarti bahwa penulis harus mengubah kelas kata dari kata-kata tertentu dari teks aslinya, misalnya mengubah kata benda menjadi kata sifat, kata sifat menjadi kata benda, kata sifat menjadi kata keterangan, dll.

Kalimat asli:

Pada tahun 1920-an teori manajemen Alfred Sloan membantu General Motor menjadi perusahaan mobil yang dominan di dunia (Bailey, 2006:29).

(18)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME 9

Hasil Paraphrase:

Pada 1920-an, dengan bantuan teori manajerial Alfred Sloan, General Motor mendominasi perusahaan mobil dunia (Bailey, 2006:29).

c. Mengubah Urutan Kata (Changing Word Order)

Mengubah urutan kata ketika melakukan paraphrase berarti bahwa penulis harus mengubah urutan kata.

Kalimat Asli:

Pada saat ini, serikat pekerja menjadi semakin militan dalam mempertahankan pekerjaan anggotanya (Bailey, 2006:29).

Hasil Paraphrase:

Saat ini serikat pekerja yang semakin militan membela pekerjaan anggotanya (Bailey, 2006:29).

d. Mengubah kalimat aktif menjadi pasif/sebaliknya (Change sentence active to passive/vice versa)

Kalimat Asli:

Motif sosial memainkan peran yang sangat penting (Bailey, 2006:30). Hasil Paraphrase:

Peran yang sangat penting dimainkan oleh motif social (Bailey, 2006:30). e. Mengubah Teknik Transisi (Changing Transition Techniques)

Kalimat Asli:

Karena baterai mobil listrik harus diisi ulang setiap hari, kita harus membangun lebih banyak pembangkit listrik (Bailey, 2006:30).

Hasil Paraphrase:

Baterai mobil listrik harus diisi ulang setiap hari, oleh karena itu, kita harus membangun lebih banyak pembangkit listrik (Bailey, 2006:30).

f. Mengubah Positif Menjadi Negatif (Changing Positive to Negative) Kalimat Asli:

Orang Amerika menganggap seseorang yang menatap mata mereka adalah orang yang jujur. Sebaliknya, seseorang yang melihat ke bawah atau memalingkan muka, dicurigai tidak jujur (Bailey, 2006:30).

(19)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME 10

Hasil Paraphrase:

Bagi orang-orang dari AS, tidak menatap mata seseorang adalah indikasi tidak mengatakan yang sebenarnya, sedangkan menatap mata seseorang adalah tanda bahwa mereka mengatakan yang sebenarnya (Bailey, 2006:30)

g. Mengubah Struktur Ide (Changing Structure of Idea) Kalimat Asli:

Pernyataan-pernyataan yang tampaknya saling melengkapi dapat masuk dalam satu konteks mungkin tidak tepat dalam konteks lain (1). Misalnya, wanita dalam bisnis biasanya tidak nyaman jika rekan atasan pria memuji penampilan mereka (2); komentar menunjukkan bahwa perempuan diperlakukan sebagai dekorasi visual daripada sebagai pekerja yang berkontribusi (Bailey, 2006:30).

Hasil Paraphrase:

(Bailey, 2006:30) Wanita mungkin merasa tidak nyaman setelah menerima komentar positif tentang penampilan mereka dari rekan kerja atau penyelia pria (2). Bagi para wanita ini, pernyataan tersebut memiliki makna tersirat: alih-alih dianggap sebagai karyawan yang produktif, mereka sebenarnya hanya dipandang sebagai bagian dari suasana yang indah (3). Tergantung pada situasinya, kata-kata atau ekspresi yang tampak baik sebenarnya tidak cocok dalam percakapan (1).

Selain itu, ada enam teknik yang dapat dilakukan dalam membuat paraphrase, yaitu synonym subsitution, antonym substitution, change of voice, change of person , referen substitution, dan metaphor substitution (Permatasari, 2020:10-15):

a. Substitusi Sinonim (Synonym Substitution) Kalimat Asli:

Pengusaha lebih menyukai merekrut karyawan wanita dikarenakan mereka seringkali tidak melakukan negosiasi dalam penentuan upah (Permatasari, 2020:10).

(20)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME 11

Hasil Paraphrase:

Pengusaha lebih menyukai mengambil karyawan wanita dikarenakan mereka seringkali tidak melakukan penawaran dalam penentuan gaji Permatasari, 2020:10).

b. Substitusi Antonim (Antonym Substitution) Kalimat Asli:

Saat kondisi bisnis sedang buruk seperti sekarang, uang Rp1.000 pun dapat menjadi sangat berarti. Jika isinya tidak terlalu berbeda, lunch box seharga Rp39.000 pun tentu lebih menarik mata. Hal ini merupakan keputusan yang baik bagi perusahaan untuk menetapkan harga yang lebih murah meskipun hanya berbeda Rp1.000 daripada lunch box lainnya (Permatasari, 2020:11).

Hasil Paraphrase:

Ketika kondisi bisnis tidak baik seperti sekarang, uang Rp1.000 pun jadi berharga. Daripada membeli lunch box dengan harga mahal, jika isinya tidak terlalu berbeda, lunch box seharga Rp39.000 pun lebih menarik mata. Ini keputusan yang tidak salah bagi perusahaan yang menetapkan harga tidak mahal meskipun hanya berbeda Rp1.000 daripada lunch box lainnya (Permatasari, 2020:11).

c. Perubahan Suara (Change of Voice) Kalimat Asli:

Pengusaha lebih menyukai merekrut karyawan wanita dikarenakan mereka seringkali tidak melakukan negosiasi dalam penentuan upah (Permatasari, 2020:12).

Hasil Paraphrase:

Calon karyawan wanita seringkali tidak melakukan negosiasi upah, hal ini menjadi salah satu alasan para pengusaha lebih tertarik merekrut karyawan wanita (Permatasari, 2020:12).

d. Perubahan Orang (Change of Person)

Kalimat Asli:

(21)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME 12

Membaca dengan Esensi” menyebutkan bahwa “membentuk harga dengan berorientasi kepada konsumen”.

Hasil Paraphrase:

(Permatasari, 2020:13) Mencermati kebutuhan konsumen harus dilakukan sebelum menetapkan nilai yang dapat diterima, sebagaimana yang disampaikan Hirose Morikazu dalam buku “Kotler Marketing”. e. Substitusi Referensi (Referent Substitution)

Kalimat Asli:

Akting maupun perawakan artis Choi Ji Woo dan actor Kwon Sang Woo sangatlah sempurna. Kalaupun ada kekurangan, hal itu terletak pada pelafalan mereka. Mereka sering kesulitan membunyikan konsonan di akhir suku kata sehingga suara yang keluarpun terdengar lucu (Permatasari, 2020:14).

Hasil Paraphrase:

Akting dan penampilan artis Choi Ji Woo dan actor Kwong Sang Woo sangatlah sempurna. Kekurangan dari kedua bintang drama tersebut terletak pada pelafalan keduanya. Choi Ji Woo dan Kwon Sang Woo sering kesulitan melafalkan konsonan di akhir suku kata sehingga suara yang keluar terdengar lucu (Permatasari, 2020:14).

f. Substitusi Metafora (Metaphor Substitution) Kalimat Asli:

Rumah tinggalnya berjarak cukup jauh dari sana. Ditempuh dengan berjalan kaki setiap pagi dan sore, saat datang dan pulang (Permatasari, 2020:15).

Hasil Paraphrase:

Rumah tinggalnya berjarak cukup jauh dari sana. Dia menempuhnya dengan kekuatan kakinya kala matahari muncul dan kala matahari mengucapkan selamat tinggal. Itulah saat dia datang dan saat dia pulang (Permatasari, 2020:15).

3. Layanan Cek Plagiarisme

Dalam hal proses pencegahan atau pengecekan tingkat plagiarisme (similarity check) dari karya tulis ilmiah atau skripsi mahasiswa, Fakultas

(22)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME 13

Ekonomi Universitas Sulawesi Barat telah menyiapkan software Turnitin untuk memastikan tidak terpenuhinya unsur plagiarisme sesuai kaidah yang berlaku di lingkungan Fakultas Ekonomi, yang dikelola oleh masing-masing laboratorium program studi.

F. Sanksi Plagiarisme

Sanksi bagi para pelaku plagiarisme khususnya di lingkungan akademik, tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 25 ayat 2 dan pasal 70 yang diuraikan sebagai berikut:

Pasal 25 ayat 2:

Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan jiplakan dicabut gelarnya.

Pasal 70:

Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Selain itu, dalam Permendiknas No. 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi juga menjelaskan terkait sanksi bagi para pelaku plagiat khususnya bagi mahasiswa, yaitu:

1. Teguran

2. Peringatan tertulis

3. Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa 4. Pembatalan nilai

5. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa 6. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa 7. Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari proses pendidikan.

(23)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME 14

BAB III

PETUNJUK TEKNIS SIMILARITY CHECK A. Garis Besar Prosedur

1. Mahasiswa mengajukan similarity check ke tim laboratorium masing-masing program studi dengan mengisi formulir pengajuan similarity check yang telah disediakan.

2. Mahasiswa mengupload file skripsi dalam bentuk satu file Doc. (Word)

dengan format file Nama_NIM_Judul melalui link

http://bit.ly/formsimilaritycheckManajemen untuk prodi Manajemen dan http://bit.ly/formsimilaritycheckAk untuk prodi Akuntansi.

3. Mahasiswa wajib melakukan konfirmasi melalui whatsapp ke tim laboratorium masing-masing program studi setelah mengisi formulir pengajuan similarity check dan mengupload file skripsi.

4. Tim laboratorium masing-masing program studi mengunduh file skripsi mahasiswa yang melakukan pengajuan dan melakukan similarity check menggunakan aplikasi yang telah ditentukan, proses dilakukan paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak pengajuan diterima.

5. Jika hasil similarity check menunjukkan hasil <45%, maka Mahasiswa berhak mendapatkan surat keterangan similarity check, jika hasil similarity check menunjukkan hasil >45%, maka Mahasiswa harus melakukan perbaikan dokumen dan melakukan pengajuan ulang.

6. Tim laboratorium masing-masing program studi menerbitkan Surat Keterangan similarity check dan diserahkan kepada Mahasiswa untuk digunakan mendaftar seminar atau ujian hasil.

(24)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME 15

B. Bagan Alir Cek Plagiarisme

Aktifitas Rekaman Dokumen

1. Original file skripsi 2. Formulir pengajuan 3. Hasil similarity check 4. Surat keterangan tingkat

similarity check

Bagan 1. Alir Similarity Check Start

Mahasiswa mengupload file skripsi melalui link yang telah disediakan oleh

masing-masing Prodi

Mahasiswa mengajukan similarity check ke tim laboratorium masing-masing Prodi

dengan mengisi formulir pengajuan

similarity check

Tim laboratorium masing-masing Prodi melakukan

similarity check (indikasi plagiarisme max 45%) End Ya Tidak

Tim laboratorium masing-masing Prodi menerbitkan surat keterangan similarity

check dan diserahkan kepada Mahasiswa

untuk digunakan mendaftar seminar atau ujian hasil

Mahasiswa melakukan konfirmasi ke tim laboratorium masing-masing Prodi setelah mengisi formulir pengajuan similarity check

dan mengupload file skripsi

Tim laboratorium masing-masing Prodi mengunduh file skripsi

(25)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME 16

C. Contoh Formulir Pada Link Akses

Formulir Pengajuan Similarity Check Fakultas Ekonomi

Univeristas Sulawesi Barat

Mohon mengisi data secara lengkap, setelah mengisi formulir ini silahkan melakukan konfirmasi ke pihak laboratorium (Prodi Manajemen: Aiyul Ikhram, Prodi Akuntansi: Nurhidayah). Permohonan akan diproses selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sejak pengajuan diterima

Email :

Nama Lengkap :

Nim :

Nomor WA :

Judul Skripsi :

Upload Dokumen (Ms. Word)

*Syarat dokumen : dokumen berisikan Skripsi BAB I – BAB V dalam

(26)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME 17

D. Contoh Surat Keterangan Tingkat Similarity Check

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

FAKULTAS EKONOMI

Alamat: Jalan Prof. Dr. Baharuddin Lopa, SH, Lutang, Majene, Sulawesi Barat SURAT KETERANGAN TINGKAT SIMILARITY CHECK

No:………..

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Jabatan : Ketua lab. prodi………

Dengan ini menyatakan bahwa telah dilakukan similarity check karya ilmiah atas

Nama :………..

Nim :………

Prodi/Konsentrasi :………../……….

Judul Kaya Ilmiah :………...

……….. ………..

Tahun :…………

Tingkat Similarity : ………%

Aplikasi Similarity : Turnitin

Adapun Hasil Pengecekan Similarity TERLAMPIR

Demikian surat keterangan hasil similarity check ini dibuat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan dengan semestinya.

Majene, ……….. Ketua Lab. Prodi………..

Nama Ketua Lab. Prodi…………

(27)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME 18

BAB IV PENUTUP

Pedoman anti plagiarisme ini dibuat dalam rangka mengantisipasi terjadinya tindakan plagiarisme dikalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sulawesi Barat. Melalui pedoman ini diharapkan mahasiswa mendapatkan pemahaman dan penjelasan terkait plagiarisme, dapat memahami cara melakukan pengecekan tingkat plagasi/similarity check di masing-masing laboratorium program studi, dan dapat menyusun karya tulis ilmiah atau skripsi yang berkualitas. Semoga dengan adanya pedoman ini pula budaya akademik di lingkungan Fakultas Ekonomi tetap terjaga.

(28)

PEDOMAN ANTI PLAGIARISME 19

DAFTAR PUSTAKA

Bailey, Stephen. 2006. Academic Writing a Handbook for International Student. London: Routledge.

Istiana, Purwani. 2013. Perpustakaan dan Plagiarisme. Workshop Literasi Informasi bagi Pustakawan, Universitas Sanata Dharma, 14 Mei 2013,1-14. https://www.researchgate.net/publication/270050389

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Versi Online. https://kbbi.web.id/plagiat. diakses tanggal 12 Agustus 2021.

Permatasari, Neneng Andalusia. 2020. Disampaikan pada acara Library Care

Perpustakaan Universitas Islam Bandung.

http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/26601/fulltext_pe rmatasari_parafrase_2020.PDF?sequence=1&isAllowed=y diakses tanggal 13 Agustus 2021

Putra, R.M.S. 2011. Kiat Menghindari Plagiat. Jakarta: Indeks

Soelistyo, Henry. 2011. Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan Etika. Yogyakarta: Kanisius

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan

Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 266, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5599)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil zimogram dijumpai 1 pita protein yang menunjukkan aktivitas amilolitik yang terdapat di atas gel pemisah dengan berat molekul yang belum

Kristiadi (1994:93) dalam Pasolong (2011,hlm 67), mengatakan bahwa birokrasi adalah merupakan struktur organisasi di sektor pemerintahan, yang memiliki ruang lingkup

Namun disamping kepatuhan sebagai faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang kepatuhan sendiri dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya

Tujuan penelitian dalam Tugas Akhir ini adalah mempelajari perilaku lentur balok baja yaitu riwayat pembebanan mulai dari nol sampai kondisi plastis, mempelajari

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan penguatan bagi pelaku UMKM di Desa Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah tentang

Murniasih dan Livana 10 , menyatakan bahwa anak yang telah diberikan imunisasi BCG (ada jaringan parut atau scar pada lengan kanan) dan ternyata menderita TB