• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS CURAH HUJAN UNTUK KEKERINGAN METEOROLOGIS Analisis Curah Hujan Untuk Kekeringan Meteorologis Di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2006-2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS CURAH HUJAN UNTUK KEKERINGAN METEOROLOGIS Analisis Curah Hujan Untuk Kekeringan Meteorologis Di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2006-2015."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS CURAH HUJAN

UNTUK KEKERINGAN METEOROLOGIS DI KABUPATEN KULON PROGO

TAHUN 2006-2015

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Program Studi Geografi

Disusun Oleh : HARIS MUSTAQIM

E100150099

FAKULTAS GEOGRAFI

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

ANALISIS CURAH HUJAN

UNTUK KEKERINGAN METEOROLOGIS DI KABUPATEN KULON PROGO

TAHUN 2006-2015

HARIS MUSTAQIM E100150099

Telah disetujui dan dilaksanakan Ujian Skripsi pada: Hari : ...

Tanggal : ...

Tanda Tangan

Pembimbing I : Drs. H. Yuli Priyana, M.Si (………)

Mengetahui Sekertaris Fakultas

(3)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 10 Oktober 2016 Yang menyatakan,

(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah S.A.W bersabda:

“Dunia dan segala isinya adalah terkutuk kecuali dzikir dan taat kepada Allah S.W.T, serta orang alim dan orang yang belajar”. (HR. Turmudzi)

“Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah memudahkan jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan bagi

orang itu karena ilmu tersebut jalan menuju Surga”. (HR. Turmudzi)

Persembahan

Terimakasih dan penghargaan yang tak terhingga atas do’a, dukungan, motivasi, dan semangat atas terselesaikannya laporan Skripsi ini.

Saya persembahkan Karya ini untuk: Bapak Tarwan dan Ibu Ratmiyati

(5)

v

INTISARI

Kekeringan meteorologis dapat berdampak buruk bagi petani padi karena kekurangan air dalam pemasok pertumbuhannya, sehingga terjadi pengurangan produksi dan penurunan kualitas padi. Kabupaten Kulonprogo menjadi daerah penelitian dengan menimbang beberapa keadaan. Adapun tujuan dari penelitian ini yakni 1)Menganalisis agihan daerah rawan kekerigan di daerah Kabupaten Kulonprogo secara historis dari tahun 2006 – 2015; 2) Menganalisis dampak kekeringan pada bidang pertanian pangan (padi) di daerah Kabupaten Kulonprogo; dan 3)Menentukan klasifikasi zona iklim daerah Kabupaten Kulonprogo sebagai alternatif mengantisipasi bencana kekeringan pertanian.

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode observasi tidak langsung dan wawancara. Kegiatan observasi dilakukan untuk memperoleh data sekunder yaitu data curah hujan dan data produksi pertanian serta luasnya 2006-2015. Data curah hujan dihitung indeks kekeringan tiap bulannya menggunakan metode Standarized Precipitation Indeks. Analisis spasial komparatif digunakan untuk membedakan variasi keruangan tingkat kekeringan meteorologis dari hasil pengolahan indeks kekeringan maksimum tiap tahun, sehingga didapatkan persebaran data dalam bentuk area secara keruangan menggunakan metode Invers Distance Weight dan metode poligon Thiessen untuk klasifikasi zonasi agroklimat Oldeman. Analisis kecenderungan spasial digunakan untuk menjawab ke arah mana (orientasi spasial) suatu perubahan ruang yang terjadi dari dampak kekeringan. Analisis Deskriptif Kualitatif digunakan untuk menjelaskan dan menggambarkan dampak yang ditimbulkan oleh kekeringan terhadap pertanian padi dari data perbandingan hasil produktivitas pertanian padi dengan indeks kekeringan dengan periode tahun yang sama. Wawancara tidak terstruktur dilakukan pada petani terdampak kekeringan dan Dinas Pertanian Kabupaten Kulonprogo untuk mendukung pemutakhiran data serta hasil pengolahan yang dilakukan terkait dengan produksi pertanian.

Hasil Penelitian menunjukkan secara umum Kabupaten Kulonprogo memiliki kondisi iklim yang merata dan tidak mempunyai riwayat kekeringan yang cukup ekstrim. Bulan yang memiliki kemungkinan terbesar untuk kejadian kekeringan adalah bulan Mei, Juni, dan Desember dan wilayah berpotensi rawan kekeringan yaitu Kecamatan Nanggulan, Pengasih, dan Girimulyo. Wilayah Kulonprogo terbagi menjadi dua zonasi agroklimat yaitu zona C2 pada bagian utara dan zona C3 pada bagian selatan.Pemerintah bersama masyarakat Kabupaten Kulonprogo telah membuat kebijakan yang bagus terkait dengan antisipasi bahaya kekeringan dengan penerapan sistem irigasi terpadu kesemua sawah di Kabupaten Kulonprogo, sehingga hasil penelitian menunjukkan faktor curah hujan tidak berpengaruh dalam produktivitas padi.

(6)

vi

ABSTRACT

Meteorological drought may adversely affect rice farmers due to lack of water in the supplier of its growth, resulting in a reduction in production and a decrease in the quality of rice. Kulon Progo Regency research areas by considering some circumstances. The purpose of this study namely 1) Analyze Shareable kekerigan prone areas in the area of Kulon Progo Regency historically from year 2006 to 2015; 2) To analyze the impact of drought on agriculture food (rice) in the area of Kulon Progo Regency; and 3) determine the classification of climatic zones as an alternative area of Kulon Progo Regency anticipate agricultural drought disaster.

The method used is the method of indirect observation and interviews. Observation activities conducted to obtain secondary data is data of rainfall and agricultural production as well as the extent of the data from 2006 to 2015. Data rainfall drought index calculated each month using methods Standarized Precipitation Index. Comparative spatial analysis is used to distinguish the spatial variation of meteorological drought level of the processing of the maximum drought index each year, so the distribution of the data obtained in the form of spatial area using the Inverse Distance Weight and Thiessen polygon method for classification of agro-climatic zoning Oldeman. Spatial trend analysis used to answer to which direction (spatial orientation) a change in the space that occurs from the effects of drought. Qualitative Descriptive Analysis is used to explain and illustrate the impact of the drought on rice farming from the data comparison of agricultural productivity of rice with a drought index with the same period of the year. Unstructured interviews conducted on farmers affected by drought and District Agriculture Office Kulonprogro to support the updating of the data and the results of the processing performed related to agricultural production.

Results show generally Kulon Progo Regency has a uniform climate conditions and do not have a history of fairly extreme drought. Months have the greatest possibility for the occurrence of drought is the month of May, June and December and drought prone regions potentially namely Sub Nanggulan, Compassionate, and Girimulyo. Kulonprogro region is divided into two zones, namely agro-climatic zones in the northern part C2 and C3 zone in the selatan.Pemerintah with the community of Kulon Progo Regency has made a good policy associated with the anticipation of drought with the implementation of an integrated irrigation system all of the fields in Kulon Progo Regency, so that the results showed precipitation is not influential factor in the productivity of rice.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya serta shalawat dan salam yang selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul, “Analisis Curah Hujan Untuk Kekeringan Meteorologis Di

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2006-2015” dengan baik.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian laporan Tugas Akhir, yaitu : 1. Drs. Priyono, M.Si selaku Dekan Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah

Surakarta yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk belajar di Fakultas Geografi UMS;

2. Drs. H. Yuli Priyana, M.Si selaku pembimbing dari kampus yang telah banyak memberi bimbingan dan masukkan dalam penyusunan Skripsi.

3. Agus Anggoro Sigit, S.Si, M.Sc selaku dosen penguji yang telah memberikan saran, kritik dan arahan demi keberlangsungan laporan skripsi ini yang lebih baik;

4. Ir. Taryono, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan saran, kritik dan arahan demi keberlangsungan laporan skripsi ini yang lebih baik;

5. Kepala Badan Meteorologi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta beserta jajarannya yang telah membantu dalam penyediaan data peneitian.

6. Ir. Tri Hidayatun selaku Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Kulonprogo yang bersedian sebagai narasumber penelitian.

7. Seluruh staff pengajar dan karyawan Fakultas Geografi UMS yang telah

memberikan banyak ilmu serta membantu dalam proses penelitian skripsi ini; 8. Keluarga penyusun (ayah, ibu, dan kaka) yang selalu memberikan dukungan

moral maupun material dalam menyelesaikan kuliah

(8)

viii

Mei wulandari, Andri Pratiwi, Ivan, Dion Prabu, Ilham, Ibnu, Restu, dan semua teman-teman serta kaka kelas selama kuliah.

Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam laporan ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan penulisan laporan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis sendiri, tetapi juga dapat bermanfaat untuk semua orang. Semua kesalahan itu datangnya dari diri penulis sendiri dan semua kebenaran itu

datangnya dari Allah SWT, selalu bersemangat demi terwujudnya harapan masa depan gemilang, dengarkan selalu nasehat orang lain yang membangun untuk membenahi kesalahan di masa lalu yang telah diperbuat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 22 Oktober 2016 Penulis

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

PERNYATAAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

INTISARI ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR ALGORITMA ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Pengantar ... 1

1.1.1 Latar Belakang ... 1

1.1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.2 Telaah Pustaka dan Penelitian Sebelumnya... 5

1.2.1 Telaah Pustaka ... 5

1.3 Penelitian Sebelumnya ... 15

1.4 Kerangka Penelitian ... 19

1.5 Batasan Operasional ... 20

1.6 Metode Penelitian ... 22

1.6.1 Alat dan Bahan ... 22

1.6.2 Populasi atau Objek Penelitian... 23

(10)

x

1.6.4 Metode Sampling ... 23

1.6.5 Metode Pengumpulan Data ... 25

1.6.6 Metode Pengolahan data ... 25

1.6.7 Metode Analisis Data ... 31

BAB II KONDISI GEOGRAFI DAERAH PENELITIAN ... 33

2.1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi ... 33

2.2 Kondisi Topografi ... 35

2.3 Kondisi Geomorfologi ... 35

2.4 Kondisi Geologi ... 36

2.5 Jenis Tanah ... 38

2.6 Kondisi Hidrologi ... 39

2.7 Kondisi Klimatologi ... 42

BAB III HASIL PENELITIAN ... 45

3.1 Pola persebaran kekeringan meteorologis maksimum Kabupaten kulonprogo. ... 45

3.1.1 Kekeringan Meteorologis tahun 2006 ... 45

3.1.2 Kekeringan Meteorologis tahun 2007 ... 48

3.1.3 Kekeringan Meteorologis tahun 2008 ... 50

3.1.4 Kekeringan Meteorologis tahun 2009 ... 52

3.1.5 Kekeringan Meteorologis tahun 2010 ... 54

3.1.6 Kekeringan Meteorologis tahun 2011 ... 56

3.1.7 Kekeringan Meteorologis tahun 2012 ... 58

3.1.8 Kekeringan Meteorologis tahun 2013 ... 60

3.1.9 Kekeringan Meteorologis tahun 2014 ... 62

3.1.10 Kekeringan Meteorologis tahun 2015 ... 64

3.2 Pergeseran kekeringan maksimum. ... 66

3.3 Probabilitas kekeringan dimasa depan ... 68

(11)

xi

3.5 Zona agroklimat di Kabupaten Kulonprogo ... 72

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 74

4.1 Kekeringan Meteorologis di Kabupaten Kulonprogo tahun 2006 sampai 2010. ... 74

4.2 Dampak Kekeringan Meteorologis. ... 77

4.3 Zona Agroklimat Oldeman Kabupaten Kulonprogo. ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 80

5.1 Kesimpulan ... 80

5.2 Saran ... 80 DAFTAR PUSTAKA

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Alir Penelitian...21

Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Kulonprogo...33

Gambar 3.1. Peta Kekeringan Meteorologis Maksimum tahun 2006...46

Gambar 3.2. Peta Kekeringan Meteorologis Maksimum tahun 2007...48

Gambar 3.3. Peta Kekeringan Meteorologis Maksimum tahun 2008...50

Gambar 3.4. Peta Kekeringan Meteorologis Maksimum tahun 2009...52

Gambar 3.5. Peta Kekeringan Meteorologis Maksimum tahun 2010...54

Gambar 3.6. Peta Kekeringan Meteorologis Maksimum tahun 2011.. ...56

Gambar 3.7. Peta Kekeringan Meteorologis Maksimum tahun 2012... ...58

Gambar 3.8. Peta Kekeringan Meteorologis Maksimum tahun 2013.. ...60

Gambar 3.9. Peta Kekeringan Meteorologis Maksimum tahun 2014. ...62

Gambar 3.10. Peta Kekeringan Meteorologis Maksimum tahun 2015... ...64

Gambar 3.11 Grafik Perbandingan Luas Lahan Sawah Tahun 2006 Sampai 2015 Di Kabupaten Kulonprogo ...69

Gambar 3.12 Grafik perbandingan rata-rata tahunan dari produktivitas padi selama 10 tahun (tahun 2006 sampai tahun 2015) di Kabupaten Kulonprogo...70

(13)

xiii

DAFTAR ALGORITMA

Persamaan 1.1 Rumus Solvin ...24

Persamaan 1.2 Reciprocal Method...26

Persamaan 1.3 Rata-rata hujan metode aritmatika ...26

Persamaan 1.4 Standar deviasi...26

Persamaan 1.5 Standardized Precipitation Index ...27

Persamaan 1.6 Pergeseran Kekeringan ...28

Persamaan 1.7 Probabilitas...28

Persamaan 1.8 Invers Distance Weighting (IDW)...30

Persamaan 1.9 interpolasi Invers Distance Weighting (IDW)...30

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 01.1 Unsur Hidrometeor ...6

Tabel 1.2 Zona Agroklimat Klasifikasi Oldeman ...14

Tabel 1.3 Ringkasan Penelitian Sebelumnya ...21

Tabel 1.4 Penentuan Sampel wawancara ... 24

Tabel 1.5. Klasifikasi Tingkat Kekeringan...27

Tabel 1.6 Kriteria Bulan menurut Oldeman...28

Tabel 1.7 Klasifikasi Iklim Pulau Jawa Menurut Oldeman...29

Tabel 2.1 Nama, Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah Desa/Kelurahan ...34

Tabel 2.2 Jenis Tanah dan Sebarannya di Kabupaten Kulon Progo...35

Tabel 2.3 Nama DAS, Sub DAS dan Luasannya di Kabupaten Kulon Progo ...40

Tabel 2.4 Zona Iklim Berdasarkan Klasifikasi Schmidt-Fergusson ...42

Tabel 2.5 Jmlah Curah Hujan (mm) per-bulan di Kabupaten Kulonprogo Tahun 2006-2015...43

Tabel 03.1.Data SPI Tiap Stasiun tahun 2006...45

Tabel 3.2.Data SPI Tiap Stasiun tahun 2007...47

Tabel 3.3.Data SPI Tiap Stasiun tahun 2008.. ...49

Tabel 3.4.Data SPI Tiap Stasiun tahun 2009. ...51

Tabel 3.5.Data SPI Tiap Stasiun tahun 2010. ...53

Tabel 3.6.Data SPI Tiap Stasiun tahun 2011.. ...55

Tabel 3.7.Data SPI Tiap Stasiun tahun 2012.. ...57

Tabel 3.8.Data SPI Tiap Stasiun tahun 2013.. ...59

Tabel 3.9.Data SPI Tiap Stasiun tahun 2014.. ...61

Tabel 3.10.Data SPI Tiap Stasiun tahun 2015...63

Tabel 3.11.Pola Pergeseran Kekeringan Maksimum Tiap Tahun.. ...66

Tabel 3.12. Probabilitas kekeringan di masa depan...68

Tabel 4.1.Frekuensi Kejadian Kekeringan Maksimum tahun 2006 – 2015...74

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 :laporan secara tertulis hasil wawancara mendalam ... -1-Lampiran 2 :Hasil Wawancara dengan Petani ... -3-Lampiran 3: Data Curah Hujan Selama Sepuluh Tahun (2006 -2015) Stasiun Kokap ... -13-Lampiran 4: Data Curah Hujan Selama Sepuluh Tahun (2006 -2015) Stasiun Brosot ...

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji statistik chi square dengan nilai P-value sebesar 0,041 menunjukan bahwa pemberian Asi dini terdapat hubungan yang signifikan dengan involusio uterus

“pendidik ya guru, kalo di sekolah ya guru, kalo di kelompok belajar ya apa itu istilahnya, fasilitator, pendamping, lah kalo kriteria itu kan sesuai dengan siswanya, kalo

Hal itu menjadikan salah satu partai memiliki basis massa yang kuat di Sidoarjo ini dalam proses kandidasi pengusungan calon wakil Bupati Sidoarjo tahun 2015 ini nampak

kerja, ada hubungan yang signifikan antara tekanan panas dengan stres kerja, ada hubungan yang signifikan antara kelelahan kerja dan stres kerja untuk penelitian lebih

Kemandirian pemerintahan daerah terutama dalam hal anggaran harus didukung oleh aparatur pemerintahan yang memiliki jiwa entrepreneur.Entrepreneur pada proses

Perancangan Pusat Kerajinan Batik Pesisiran Banyuwangi merupakan tempat untuk seluruh aktivitas kerajinan batik pesisiran Banyuwangi, yang didalamnya dapat mewadahi sarana

Selain konflik yang terjadi di Surakarta, di Sidobunder juga terjadi pertempuran, antara pihak Indonesia melawan pasukan Belanda.. Berbeda dengan konflik di

Penerapan pengembangan metode pembelajaran yang tepat untuk mengimbangi kemajuan teknologi saat ini yakni memanfaatkan perangkat bergerak dalam proses kegiatan