• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN LOKAL DALAM PEMBUATAN BALOK JILAT TERHADAP TINGKAT KEKERASAN DAN PERUBAHAN KANDUNGAN AIR SELAMA PENYIMPANAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN LOKAL DALAM PEMBUATAN BALOK JILAT TERHADAP TINGKAT KEKERASAN DAN PERUBAHAN KANDUNGAN AIR SELAMA PENYIMPANAN."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN LOKAL DALAM PEMBUATAN BALOK JILAT TERHADAP TINGKAT KEKERASAN DAN PERUBAHAN

KANDUNGAN AIR SELAMA PENYIMPANAN

SKRIPSI

Oleh :

MUHAJIRIN 0910611079

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Fakultas Peternakan

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

Pengaruh Penggunaan Bahan Lokal Dalam Pembuatan Balok Jilat Terhadap Tingkat Kekerasan dan Perubahan Kandungan Air Selama Penyimpanan

Muhajirin, dibawah bimbingan

Prof. Dr. Ir. Khalil, M.Sc dan Dr. Ir. Rusmana W.S.N. M.Rur. Sc

Program Studi Peternakan

Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang 2014

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula terbaik dari balok jilat yang diproduksi menggunakan bahan lokal untuk pakan ternak ruminansia. Penelitian dilakukan 2 tahap. Tahap pertama yaitu untuk mengetahui tingkat kekerasan balok jilat yang ukurannya berbeda (1 kg, 1,5 kg dan 2 kg). Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama (A) berupa formula dan faktor kedua (B) berupa ukuran. Formula yang digunakan 15% gula saka (P1), 10% gula saka (P2), 20% garam (P3) dan 20% dedak padi (P4). Peubah yang diamati yaitu tingkat kekerasan. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (Annova) dan perbedaan antar perlakuan di uji dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) untuk uji lanjut. Penelitian tahap kedua yaitu untuk mengetahui perubahan tingkat kekerasan dan kandungan air selama penyimpanan. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama (A) berupa formula dan faktor kedua (B) berupa waktu pengamatan yang diulang sebanyak 3 kali. Setiap minggu dilakukan pengamatan terhadap 3 ulangan untuk setiap formula. Formula yang digunakan sama dengan formula tahap pertama. Peubah yang diukur adalah kandungan air dan kekerasan. Hasil penelitian tahap pertama menunjukkan bahwa perbedaan formula dan besar ukuran balok jilat memberikan pengaruh perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap tingkat kekerasan. Hasil dari penelitian tahap kedua menunjukkan bahwa waktu penyimpanan memberikan pengaruh perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap perubahan kandungan air, tetapi tidak memberikan pengaruh perbedaan yang nyata (P>0,05) terhadap tingkat kekerasan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa adanya penambahan gula saka dan semakin besar ukuran balok jilat mampu meningkatkan kekerasan. Balok jilat yang menggunakan gula saka semakin lama waktu penyimpanan akan memberikan interaksi terhadap perubahan kandungan air, namun tidak memberikan interaksi pada tingkat kekerasannya.

(3)

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Propinsi Sumatera Barat kaya akan potensi alam sumber mineral berupa

batuan, kulit kerang, dan limbah rumah potong yang berpotensi sebagai bahan

pakan. Salah satu sumber batuan yang dapat digunakan untuk pakan ternak adalah

batu dalam bentuk tepung yang berasal dari Bukit Kamang, Kecamatan Kamang

Mudik, Kabupaten Agam. Tepungbatu Bukit Kamang di samping kaya mineral

kalsium juga mengandung beberapa mineral esensial lainnya, seperti besi (Fe),

mangan (Mn) dan selen (Se). Mineral yang banyak terkandung adalah kalsium

(Ca), yang mencapai 38% (Khalil dan Anwar, 2007)

Kulit kerang berasal dari kerang air laut dan kerang air tawar. Kulit kerang

air laut banyak terdapat didaerah pesisir seperti Pesisir Selatan, Kotamadya

Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agamdan Kabupaten Pasaman.

Kulitkerang air tawar yang dinamakan dengan kulit pensi banyak terdapat di

daerah sekitar danau Maninjau, danau Singkarak, dan danau Kembar di Solok

Selatan. Kulit kerang mengandung kalsium sekitar 26-30 % (Khalil, 2003).

Limbah rumah potong hewan yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai

pakan sumber mineral adalah tulang. Jumlah pemotongan sapi di Sumatera Barat

termasuk yang tinggi karena masyarakatnya dikenal suka masakan daging sapi

(rendang). Tulang sebagai limbah rumah potong hewan dapat diolah menjadi

bentuk tepung untuk pakan. Di samping mengandung kalsium sekitar 20,8%

tepung tulang juga mengandung mineral posfor sekitar 12,5% (Anwar dan Khalil,

(4)

2 Pemberian mineral pada ternak ruminansia dapat dilakukan dalam bentuk

balok jilat. Disamping sebagai sumber mineral, balok jilat juga sebagai sumber

karbohidrat yang mudah dicerna dan protein. Sebagai sumber karbohidrat yang

mudah dicerna dapat digunakan gula merah yang berasal dari tebu (saka). Saka

banyak diproduksi di Kabupaten Agam yaitu di daerah Lawang, Bukit Batabuah

dan Pandai Sikek. Sumber protein dapat digunakan urea yang tinggi kandungan

Nitrogen Bukan Protein (NPN).

Disamping bahan sumber mineral, karbohidrat dan protein. Pembuatan

balok jilat perlu juga dilengkapi dengan bahan pengeras (seperti semen) dan

garam untuk meningkatkan palatabilitas. Bahan yang digunakan harus bias

dicampur dan tahan digunakan atau disimpan dalam kondisi lapang.

1.2. Perumusan Masalah

1. Umumnya ternak ini dipelihara dan diberi pakan berupa hijauan berupa

rumput dan limbah pertanian. Mutu hijauan yang digunakan relative

rendah, sehingga menyebabkan laju pertumbuhan dan reproduksi masih

rendah. Untuk meningkatkan mutu pakan, sebaiknya ternak diberi pakan

tambahan. Pakan tambahan ini dapat diberikan dalam bentuk balok jilat.

Disamping sebagai sumber mineral, balok jilat juga berfungsi sebagai

sumber protein dan karbohidrat yang mudah dicerna.

2. Disamping dapat memenuhi kebutuhan zat makanan ternak, terutama

mineral, protein dan karbohidrat, balok jilat yang diproduksi menggunakan

bahan lokal juga harus disukai oleh ternak dan dapat digunakan dalam

(5)

3 pembuatan balok jilat harus diseimbangkan dengan bahan lainnya, agar

produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar yang diinginkan.

1.3. Tujuandan Manfaat

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membuat pakan mineral

dalam bentuk balok jilat untuk ternak ruminansia dengan memanfaatkan bahan

baku lokal yang banyak tersedia di SumateraBarat.

Secara rinci tujuan penelitian ini untuk :

1. Mempelajari bentuk formula balok jilat terbaik dengan memanfaatkan

bahan lokal sumber energi dan mineral.

2. Mempelajari perubahan kekerasan dan kandungan air balok jilat selama

penyimpanan.

Manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Meningkatkan nilai guna bahan lokal sebagai pakan sumber mineral untuk

ternak ruminansia.

2. Menyediakan produk pakan mineral yang murah dan praktis digunakan

oleh peternak dilapang.

1.4. Hipotesis

1. Penggunaan gula saka dalam pembuatan balok jilat dan semakin besar

ukuran balok jilat, maka tingkat kekerasan semakin tinggi.

2. Kandungan air akan meningkat dan kekerasan balok jilat akan menurun

selama penyimpanan. Semakin tinggi kandungan gula saka dan garam,

Referensi

Dokumen terkait