• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS): Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Pangulah Baru 1 Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS): Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Pangulah Baru 1 Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012-2013."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Wenny Malasae, 2013

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN PROSES MENULIS

(WRTING PROCESS)

(PenelitianTindakanKelaspadaSiswaKelasV SDN PangulahBaru 1 KecamatanKotabaruKabupatenKarawangTahunAjaran 2012-2013)

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhiSebagiandariSyaratuntukMemperoleh GelarSarjanadalamBidangPendidikan Guru SekolahDasar

Oleh

WENNY MALASAE 0903428

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

LEMBAR PERNYATAAN SKRIPSI ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Metode Penelitian ... 5

F. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II KAJIAN TEORETIK A. Hakikat Pelajaran bahasa Indonesia Sekolah Dasar……… 8

B. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ... 8

C. Pembelajaran Menulis di SD Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa ... 8

1. Keterampilan Menulis ... 9

2.fungsi Menulis ... 10

3.Tujuan Menulis ... 10

D. Pembelajaran Menulis Karangan di SD 1. Pengertian Karangan ... 12

2. Jenis-jenis Karangan ... 12

(3)

4. Jenis-jenis Karangan Narasi ... 15

5. Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Narasi ... 18

E. Pendekatan Proses Menulis (writing process) 1. Pengertian pendekatan proses menulis (writing process) ... 18

2. Kelebihan pendekatan proses menulis (writing process) ... 20

3. Langkah-langkah dalam pendekatan proses menulis. ... 21

4. Aplikasi pendekatan proses menulis di kelas V ... 23

5. Penelitian yang relevan dengan menggunakan pendekatan proses menulis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 26

B. Definisi Operasional 1.Meningkatkan Keterampilan Menulis ... 26

2. Pendekatan proses menulis (writing process) ... 27

C. Desain Penelitian ... 28

I. Indikator Keberhasilan Siklus ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian ... 50

B. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian ... 58

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 78

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Daftar Keadaan siswa SDN Pangulah Baru 1 ... 35

Tabel 3.3 Lembar Observasi Kegiatan Guru Setiap Siklus... 37

Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Setiap Siklus ... 38

Tabel 3.5 Kriteria Aktivitas Belajar Siswa ... 42

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Prestasi Belajar ... 43

Tabel 4.1 Jumlah Siswa SDN Pangulah Baru 1 Tahun Ajaran 2012-2013 ... 45

Tabel 4.2 Keadaan Siswa Kelas V SDN Pangulah Baru 1 Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

Tabel 4.3 Keadaan Kepala Sekolah dan Guru ... 49

Tabel 4.4 Hasil prasiklus ... 51

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas siswa Prasiklus ... 52

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru Prasiklus ... 54

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 ... 61

Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 ... 63

Tabel 4.9 Nilai Hasil Pos tes Siswa Siklus 1 ... 64

Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 73

Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 74

Tabel 4.12 Nilai Hasil Pos tes Siswa Siklus II ... 76

Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Aktivitas Siswa Siklus I dan II ... 79

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Bagan Siklus Perencanaan Pelaksanaan

Model PTK Arikunto ... 28

Gambar 4.1 Diagram Jumlah Siswa Kelas V Tahun Ajaran 2012/2013 ... 46

Gambar 4.2 Posisi Tempat Duduk Siswa ... 48

Gambar 4.3 Diagram Perbandingan Hasil Aktivitas Belajar Siswa ... 80

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Instrumen Penelitian

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan II 3. Dokumentasi

(7)

Wenny Malasae, 2013

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN PROSES MENULIS

(WRITING PROCESS)

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Pangulah Baru 1 Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012-2013)

Oleh

WENNY MALASAE

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya Keterampilan siswa dalam menulis karangan. Rumusan masalah penelitian ini Apakah aktifitas siswa dapat meningkat dengan menerapkan pendekatan proses menulis (writing process), Apakah dengan menggunakan pendekatan (writing process) dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi di kelas V SDN PangulahBaru 1.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa menulis karangan narasi, mengetahui aktifitas siswa pada proses pembelajaran menulis karangan narasi dengan menerapkan pendekatan (writing process), mengetahui dengan menggunakan pendekatan proses menulis dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi. Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menerapkan pendekatan (writing process) dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi. Peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari hasil tes pada setiap siklusnya. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran yaitu pada siklus I 82.81% dan siklus II 91.9%. Pada pembelajaran menulis karangan narasi yaitu adanya peningkatan dari siklus I yaitu dengan rata-rata 63 DSK 55.125% dan pada siklus II meningkat menjadi 75 dengan DSK 90.60%.

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peranan seorang guru dalam proses belajar-mengajar harus mampu mengembangkan perubahan tingkah laku pada siswa.Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor), maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Menurut Sadiman, (Fitri, M. 2010:2) “Dalam mengajar bidang study apapun guru harus berupaya mengembangkan pengetahuan,keterampilan,sikap dan nilai anak didik, sebab ketiga aspek tersebut merupakan pembentuk kepribadian individu”. Belajar adalah proses perubahan prilaku, yang dapat dinyatakan dengan pengetahuan, sikap dan nilai serta keterampilan.

Sekolah dasar adalah pengalaman pertama memberikan dasar pembentukan kepribadian individu.Untuk itu perlu membekali siswanya dengan kepribadian, kemampuan dan keterampilan dasar yang cukup, sebagai landasan untuk mempersiapkan pengalamannya pada jenjang yang lebih tinggi.

(9)

Menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan prasaan,ide dan gagasan. Menulis juga merupakan media untuk berkomunikasi kepada orang lain. Salah satu kegiatan menulis adalah mengarang, mengarang merupakan keterampilan menulis, mengarang dapat dipahami keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami tepat seperti yang dimaksudkan oleh penulis atau pengarang.

Menulis narasi yaitu jenis tulisan atau karangan yang sifatnya bercerita, baik berdasarkan pengalaman, pengamatan maupun berdasarkan rekaan- rekaan pengarang, Pada keterampilan menulis narasi, siswa harus mempunyai pengetahuan urutan terjadinya kronologis suatu peristiwa yang diharapkan. Sehingga lebih menuntut pengetahuan dan ketrampilan dari siswa, baik dalam pengetahuan atas ide maupun dalam menggunakan kosa kata.

Untuk memudahkan siswa dalam menulis karangan narasi, sebaiknya tema yang di ambil atau diangkat dari kehidupan siswa sehari-hari atau pengalaman-pengalaman. Dengan demikian, siswa akan mudah untuk mengungkapkan kejadian-kejadian yang dialaminya. Dalam karangan narasi siswa di arahkan menulis kembali pengalaman-pengalamannya, sehingga minat siswa untuk menulis karangan narasi akan lebih besar atau menarik.

(10)

langkah-langkah untuk menentukan plot atau alur belum diketahui siswa, (3) siswa kelas V masih kurang mengerti untuk membedakan antara jenis karangan narasi yang berupa fakta atau fiksi.

Ketidaksukaran ini tidak lepas dari peran lingkungan keluarga,masyarakat, serta pengalaman pembelajaran menulis atau mengarang di sekolah yang kurang memotifasi siswa dan merangsang minat menulis siswa.Hal ini dikarenakan anak hanya melaksanakan tugas yang diperintahkan guru tanpa mengerti makna dari tugas itu sendiri seperti apa dan bagaimana tahapan-tahapan serta unsur-unsur pembentuknya.

Realita yang ada di kelas dengan harapan guru sangatlah jauh berbeda. Kesenjangan ini sangat berpengaruh mengingat pentingnya kemampuan menulis untuk siswa nantinya. Keadaan inilah yang akhirnya menuntut guru untuk harus lebih kreatif lagi dalam menyusun rencana pembelajaran yang akan digunakannya. Salah satu pendekatan yang peneliti yang kira tepat untuk mengatasi masalah menulis adalah pendekatan Proses menulis. Pada pembelajaran menulis, guru tidak hanya meminta siswa menulis kemudian mengumpulkannya. Sangatlah tidak adil apabila kemampuan menulis hanya di nilai dari satu produk tulisan saja tanpa melihat siswa berjuang menjadikan tullisannya baik.

Pendekatan Proses menulis dapat memberikan keleluasaan kepada siswa dalam mengembangkan setiap tulisannya. Dengan Proses menulis, pelaksanaan pembelajaran tidak dilihat dari hasil karangan melainkan proses yang dilakukan oleh siswa. Pendekatan ini juga dapat mempermudah siswa dalam menulis karangan narasi dengan baik, karena pendekatannya lebih terstruktur, artinya pendekatan ini memiliki tahap-tahap pelaksanaan yang teratur, dari mulai perencanaan, penyusunan draf tulisan, perbaikan, penyuntingan dan pempublikasian.

Berdasarkan masalah diatas penulis beranggapan bahwa pentingnya melakukan penelitian untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi.

(11)

Siswa dalam menulis karangan narasi dengan menggunakan Pendekatan Proses menulis (PTK di kelas V SDN Pangulah Baru 1 Kecamatan Kota Baru Kabupaten Karawang )

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan studi penjajakan yang dilakukan peneliti, rumusan masalah yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah aktivitas siswa dapat meningkat dengan menerapkan pendekatan proses menulis (writing process) pada saat proses belajar menulis karangan narasi dengan menggunakan Pendekatan Proses menulis di kelas V SDN Pangulah baru 1 dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi ?

2. Apakah dengan menggunakan pendekatan proses menulis dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi di kelas V SDN Pangulah baru 1 ?

C. Tujuan Penelitian

Keberhasilan suatu penelitian dinilai dari tujuan yang ingin dicapainya, apabila tujuan itu dapat tercapai maka penelitian itu dapat dikatakan berhasil.Oleh sebab itu, dalam setiap penelitian tujuan yang disusun harus sejelas dan sebaik mungkin.Tujuan penelitian ini berupa segala hal yang ingin dicapai dari suatu kegiatan penelitian.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui aktifitas belajar siswa pada proses pembelajaran menulis karangan narasi dengan menerapkan Pendekatan Proses menulis di kelas V SDN Pangulah baru 1.

(12)

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar Bahasa Indonesia khususnya dalam aspek menulis.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru. Dapat memberikan informasi tentang Pendekatan Proses Menulis b. Bagi Siswa. Membantu siswa mengatasi kesulitan dalam menulis karangan

Narasi dengan menggunakan Pendekatan Proses Menulis

c. Bagi Sekolah. Memberikan sumbangsih yang berarti bagi sekolah untuk dapat meningkatkan taraf kemampuan siswa dalam menulis karangan Narasi, sehingga tidak ketinggalan dengan sekolah lain

d. Bagi Peneliti. Hasil penelitian ini menambah bekal dan wawasan dalam penggunaan teknik mengajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam menulis karangan Narasi dengan menggunakan Pendekatan Proses Menulis

E. MetodePenelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan. Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kasbolah yang dikutip Burhanudin (2009:17) menyatakan bahwa “penelitian tindakan kelas merupakan studi yang sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta

refleksi dari tindakan tersebut”. Sedangkan menurut Arikunto (2010:58),

penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (Action Research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu perbaikan pembelajaran di kelasnya”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa PTK adalah Penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran

(13)

output (hasilbelajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi didalam kelas.

Sebagai suatu metode penelitian, penelitian tindakan kelas memiliki sejumlah kelebihan untuk digunakan oleh guru dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Yang jelas, guru bias melaksanakannya sendiri sambil tetap menjalankan tugas mengajarnya dan kegiatan itu dilaksanakan secara berkelanjutan. Namun demikian, selain memiliki beberapa kelebihan-kelebihan, penelitian tindakan kelas juga memiliki sejumlah kelemahan. Memahami kelebihan dan kelemahan penelitian tindakan kelas ini sangat penting bagi seorang guru karena dengan memahami kelebihan dan kekurangannya, peneliti dapat mengurangi kekurangan dan memaksimalkan kelebihannya.

Sesuai dengan metode penelitian PTK, bahwa metode PTK ini mempunyai tahapan – tahapan sebagai berikut :

1. Perencanaan

a. Menetukan kelas dan subjek penelitian b. Menentukan pokok bahasan pembelajaran c. Membuat skenario pembelajaran

2. Tindakan

a. Melaksanakan skenario yang telah dibuat 3. Observasi

a. Mengamati dan menganalisa hasil dari tindakan

b. mengenal dan merekam dan mendokumentasikan setiap hal dari proses dan hasil dicapai dari tindakan yang direncanakan

4. Refleksi

a. Memproses data yang didapat pada saat dilakukan pengamatan (observasi).

b. Menafsirkan dan mencari ekplanasinya, dianalisis,dan disintesis. c. Mengolah hasil data

(14)

F. SistematikaPenulisan

Skripsi ini diawali dengan bab pendahuluan, dan diakhiri dengan bab penutup. Secara lengkap nya sebagai berikut :

Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisikan : a) latar belakang masalah, b) rumusan masalah, c) tujuan penelitian, d) manfaat penelitian, e) metode penelitian, f) sistematika penulisan.

Bab II berisikan tentang kajian teoritik yang berkaitan dengan teori-teori yang dipakai sebagai dasar penyusunan skripsi.

Bab III merupakan metode penelitian yang terdiri dari : a) lokasi dan waktu penelitian, b) subyek penelitian, c) prosedur penelitian, d) metode pengumpulam data, dan e) analisis data.

Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi a) deskripsi pelaksanaan penelitian, b) deskripsi hasil peneltian, c) pembahasan.

(15)

Wenny Malasae, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Menurut Arikunto (2010:58), penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (Action Research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu perbaikan pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silbus, materi) ataupun output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengatasi masalah pembelajaran yang terjadi pada latar penelitian kelas. PTK sendiri mempunyai pengertian yaitu bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas tertentu melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Peneliti berharap dengan melakukan PTK siswa tidak mengalami kesulitan lagi menulis karangan Narasi dengan pilihan kata yang tepat.

B. Definisi Operasional

Untuk mengatasi kesalahpahaman intrepretasi judul yang digunakan dalam skripsi ini, disajikan definisi operasional sebagai berikut :

1. Keterampilan Menulis Karangan Narasi a. Hakikat Keterampilan Menulis Karangan Narasi

keterampilan menulis menurut Byrne (1979:3) “adalah kemampuan menuangkan buah pikiran kedalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil”.

(16)

Hal ini berkaitan erat dengan budaya Industrial yang merupakan salah satu tuntutan pembangunan nasional pada masa yang akan datang. Budaya Industrial ini menuntut anggota masyarakat untuk memiliki wawasan, sikap dan berbagai kemampuan yang sesuai dengan budaya tersebut. Salah satu keterampilan yang terpenting adalah keterampilan menulis.

Pengembangan keterampilan menulis perlu mendapat perhatian yang sunguh-sungguh sejak pendidikan dasar. Sebagai aspek keterampilan berbahasa, menulis memang dapat dikuasai oleh siapa saja yang memiliki kemampuan intelektual yang memadai, tetapi keterampilan menulis tidak dapat diperoleh secara alamiah. Keterampilan menulis harus dipelajari dan dilatih dengan sungguh-sungguh.

Dengan demikian, pembelajaran menulis di SD perlu dikembangkan dengan terencana. Siswa perlu mendapat pengetahuan tentang menulis, tetapi setelah itu siswa perlu diberi kesempatan sebanyak-banyaknya untuk mempraktikan menulis dalam berbagai ragam dan berbagai tujuan agar menjadi penulis yang kompeten baik dalam tulisan fiksi maupun nonfiksi.

1. Pendekatan Proses Menulis

Proses menulis merupakan suatu pendekatan untuk mengamati pembelajaran menulis yang penekanannya bergeser dari produk pada proses penuangan apa yang dipikir dan ditulis siswa. Proses menulis bukan linear, melainkan rekursif (berulang). Dengan demikian, kegiatan menulis dilakukan melewati proses yang selesai dalam satu kali atau beberapa kali pengulangan dengan tingkat penekanan yang berbeda selama setiap tahapannya. Proses ini bervariasi bergantung pada pribadi, tingkat kognitif, dan pengalaman menulis.( Resmini, Sundari, Churiyah. 2006:155).

(17)

pempublikasian dan pembahasan. Pada saat menulis anak perlu mendapat bimbingan dalam memahami dan menguasai cara mentransfer pikiran ke dalam tulisan. Oleh karena itu, pembinaan yang diberikan oleh guru pada saat proses menulis berlangsung mulai dari tahap awal sampai tahap pelahiran produk tulisan sangat diperlukan. Intervesi dapat dilakukan guru dengan memantau kegiatan menulis siswa melalui kegiatan observasi dan konferensi, serta dengan melakukan kegiatan memeriksa hasil tilisan tulisan siswa.

b. Desain Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas direncanakan dengan melalui siklus-siklus, setiap siklus terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan (planning), perencanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection) disesuaikan dengan perubahan ke arah peningkatan dan perbaikan proses dalam mengajar. Model siklus yang digunakan dalam penelitian ini adalah siklus yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Tanggart (Arikunto, 2010: 16) yaitu model spiral. Adapun alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas seperti digambarkan sebagai berikut :

Bagan 3.1 Model PTK Arikunto

Perencanaan SIKLUS I

Pengamatan Perencanaan SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

Refleksi Pelaksanaan

(18)

Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas, Model Kemmis dan Taggart (Arikunto, 2012:16)

a. Perencanaan

Rencana tindakan dalam penelitian tindakan kelas disusun berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan, kegiatan perencanaan diawali dengan menyusun rencana pembelajaran dengan meminta pertimbangan dan arahan dari pembimbing. Adapun materi yang hendak diberikan adalah menulis karangan Narasi. Kemudian ditindaklanjuti dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas yaitu observasi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam proses belajar mengajar khususnya pembelajaran menulis karangan Narasi.

b. Tindakan

Pada langkah pelaksanaan tindakan ini, peneliti melaksanakan semua kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan. Tindakan yang dilaksanakan adalah hasil rumusan yang telah ditetapkan bersama. Tujuan utama pada langkah ini adalah meningkatkan kualitas pembelajaran yang manfaatnya dirasakan oleh peneliti maupun siswa. Adapun kegiatannya meliputi kegiatan awal, inti dan akhir.

c. Observasi

Kegiatan ini dilakukan peneliti dengan menggunakan pedoman observasi(instrument-instrumen penelitian) yang telah disiapkan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk melihat hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan. Hasil observasi merupakan bahan pertimbangan untuk melakukan refleksi dari revisi terhadap rencana tindakan yang telah dilakukan untuk rencana tindakan selanjutnya, yang diharapkan lebih baik dari tindakan yang telah dilakukan sebelumnya. Adapun kegiatan observasi/ pengamatan ini dilaksanakan selama proses pembelajaran menulis karangan Narasi.

d. Refleksi

(19)

merupakan kgiatan analisis sintesis, interpretasi dan eksplani terhadap semua informasi yang diperoleh dari penelitian tindakan.

Berdasarkan pendapat diatas, pada kegiatan ini peneliti (guru) menganalisis temuan-temuan atau informasi yang diperoleh dari hasil observasi, sehingga dapat diketahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan dan hasilnya dijadikan dasar untuk melakukan evaluasi sehingga dapat disusun langkah-langkah tindakan selanjutnya, karena salah satu aspek penting kegiatan refleksi adalah melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan.

c. Prosedur Penelitian

Secara garis besar, prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu : 1. Tahap Persiapan

Adapun langkah-langkah dalam tahap persiapan ini terdiri dari tiga persiapan adalah sebagai berikut :

a. Menganalisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada standar isi mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas v Sekolah Dasar sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), serta menganalisis materi pada buku ajar.

b. Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan pendekatan proses menulis.

c. Menyusun instrument penelitian sebagai alat pengumpul data berupa tes uraian dan lembar observasi. Penyusunan instrument dibuat oleh peneliti dengan bimbingan dosen.

d. Mempersiapkan penelitian serta mengurus surat izin permohonan izin penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

(20)

diwujudkan dalam bentuk tahapan-tahapan siklus yang berkesinambungan dan berkelanjutan, di mana untuk setiap siklus terdiridari 4 (empat) tahapan langkah yang secara gari besar adalah: 1) membuat perencanaan perbaikan, 2) implementasi atau pelaksanaan tindakan yang telah direncanakan, 3) melakukan observasi atau pengamatan atas tindakan perbaikan yang dilakukan, 4) melakukan refleksi, termasuk di dalamnya analisis, interpretasi dan evaluasi atas tindakan mana yang masih perlu diperbaiki lebih lanjut pada siklus berikutnya.

Secara rinci langkah-langkah kegiatan penelitian dalam siklus dijelaskan sebagai berikut:

Siklus 1 : meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut: a) Perencanaan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi:

 Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah

 Merencakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar

 Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar  Memilih bahan pelajaran yang sesuai

 Menentukan skenario pembelajaran sesuai dengan pendekatan yang dipilih, yang dalam hal ini adalah pendekatan proses menulis

 Mempersiapkan sumber, bahan dan alat bantu yang dibutuhkan  Menyusun instrument

 Menyusun format observasi

 Menngembangkan format evaluasi;

 Dan lain-lain persiapan yang berhubungan dengan pelaksanaan tindakan dan kegiatan pembelajaran.

b) Tindakan

(21)

 Guru membuka pelajaran dengan terlebih dahulu melakukan apersepsi untuk menyiapkan mental dan membangkitkan motivasi belajar siswa serta memberitahukan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pemblajaran  Guru bertanya kepada siswa tentang pengalaman liburan kemarin

 Guru menunjukan dua buah gambar berbeda yaitu gambar pantai dan gambar pegunungan

 Guru menempelkannya di papan tulis  Siswa memperhatikan gambar tersebut

 Guru bertanya kembali kepada siswa”siapa yang pernah berlibur ke pantai dan melihat pemandangan indah”.

 Guru menunjuk salah satu siswa untuk menceritakan pengalaman liburan sesuai dengan gambar tersebut

 Siswa bersama dengan guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata

 Guru menjelaskan materi tentang bagaimana mengarang dengan menggunakan pendekatan proses menulis

 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi tersebut

 Guru menguji keterampilan siswa dalam menulis karangan tentang pengalaman liburan mereka dengan menggunakan pendekatan proses menulis

 Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan pelajaran c) Pengamatan (Observasi)

Tahap pengamatan atau observasi ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan perbaikan di atas. Teknik pelaksanaannya untuk pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan format observasi terstruktur yang telah disiapkan sebelumnya, yaitu berupa tabel-tabel isian untuk setiap aspek pengamatan dari aktivitas belajar siswa. Dengan demikian, sambil melakkan tindakan (perbaikan), guru melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar setiap siswa dalam proses pembelajaran.

(22)

Tahap ini merupakan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan, tindakan mana yan sudah brhasil sesuai dengan rencana dan mana yang perlu diperbaiki sebagai acuan unuk menyusun rencana tindakan pada siklus berikutnya.

Siklus II: meliputi tahapan langkah-langkah seperti pada siklus 1, tetapi berbeda bentuk dan sifat tindakan yang dilakukan. Bahkan boleh dikata, siklus II ini merupakan perbaikan dan peningkatan dari siklus I dengan tetap mengacu pada hasil tindakan dan perbaikan pemebelajaran yang ingin dicapai, sebagai berikut:

a) Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II ini mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

 Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan belum teratasi berikut penetapan alternative pemecahannya

 Merumuskan rencana pembelajaran sebagai kelanjutan sekaligus perbaikan dari rencana pada siklus sebelumnya

 Pengembangan program tindakan yang perlu untuk mengatasi masalah yang muncul ataupun yang belum teratasi melalui tindakan pada siklus I. b) Tindakan

Pelaksanaan program tindakan pada siklus II ini mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada siklus I, sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang sudah ditentukan, anatara lain melalui urutan-urutan langkah sebagai berikut:

Tahap awal pembelajaran:  Guru menucapkan salam

 Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar  Guru mengecek kehadiran siswa

 Menejelaskan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan. Tahap Inti Pembelajaran:

 Siswa diberi contoh karangan Narasi yang sudah disiapkan guru

(23)

 Siswa dijelaskan cara menulis karangan Narasi

 Siswa memperhatikan penjelasan dan contoh guru cara menulis karangan Narasi

 Siswa memeperhatikan enam gambar seri yang dibawa guru untuk digabungkan, sehingga menjadi kalimat yang padu, agar terbentuk menjadi sebuah karangan

 Siswa berlatih menulis karangan Narasi dengan gambar yang ditempelkan guru dipapan tulis

 Guru meminta siswa membacakan hasil penulisan karangannya  Guru memberikan tanggapan, pujian, dan pembetulan

 Siswa merevisi hasil karangan yang telah dia buat, dengan cara menukar hasil kerjanya dengan teman sebangkunya, lalu setelah ditukar dengan teman sebangkunya, siswa harus mengoreksi letak kesalahan karangan yang telah dibuat oleh teman sebangkunya

 Siswa membetulkan karangan yang telah dikoreksi oleh teman sebangkunya

 Siswa membacakan ulang hasil revisi di depan kelas. Tahap Akhir Pembelajaran

 Guru dan siswa merefleksikan pembelajaran

 Guru memberi nasehat dan motivasi siswa agar banyak belajar menulis. c) Pengamatan (Obseravasi)

Sama seperti pada siklus I, tahap ini guru melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan mancatat semua yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

d) Refleksi

Tahap ini sama seperti siklus I, yaitu meliputi kegiatan-kegiatan, antara lain sebagai berikut:

 Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data yang terkumpul

(24)

 Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus III (Jika masih diperlukan)

Siklus III: (Bila diperlukan)

3. Tahap penyelesaian

Kegiatan dalam tahap penyelesaian diantaranya: a. Mengolah data hasl tes

b. Menganalisis data kemudian membahasnya c. Menarik kesimpulan

d. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Karangan Narasi ini dilaksanakan di SDN Pangulah Baru 1 Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah murid-murid Kelas V (lima) SDN Pangulah Baru 1 pada semester genap tahun ajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa 31 yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.

Tabel 3.2

Keadaan siswa SDN Pangulah Baru 1 Karawang tahun ajaran 2012/3013

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

(25)

e. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Karena alat atau instrument ini mencerminkan juga cara pelaksanaannya, maka sering juga disebut teknik penelitian. Tanpa instrument yang tepat, penelitian tidak akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan (Sanjaya,2006:84). Oleh karena itu, instrument penelitian yang dipergunakan dalam Peneliian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut:

1. Lembar observasi

Observasi merupakan teknik pengamatan terhadap objek atau situasi yang diteliti. Observasi adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk mengenali, merekam dan merekomendasikan setiap indicator dari proses dan hasil yang dicapai (perubahan yang terjadi) baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat sampingannya.

(26)

Tabel 3.3

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU Mata Pelajaran :

Kelas/Semester : Waktu :

Berilah tanda (√) pada kolom di bawah ini!

No Kegiatan/Indikator Ya Tidak Penilaian

1 2 3 4 1 Melakukan apersepsi

2 Memotivasi siswa dan menjelaskan materi yang akan dipelajari

3 Pengelolaan kelas

4 Memulai pembelajaran dengan mengujikan Pendekatan Proses menulis

5 Menggunakan media pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran 6 Mengujikan materi pelajaran dalam

bentuk LKS

7 Memberikan pengajaran bimbingan 8 Berperan sebagai fasikitatot dan

moderator dalam pembelajaran 9 Mendorong dan mebrikan peluang

kepada siswa

(27)

Sekor total

Sekor Akhir : Sekor Total=

Tabel 3.4

LEMBAR OBSERVASI SISWA Mata Pelajaran :

Kelas/Semester : Waktu :

No. Aspek yang dinilai 1 2 3 4 Ket

1 Planning 2 Drafting 3 Revising 4 Editing

Sekor Akhir

Keterangan :

4= sangat baik (90-100℅ dari jumlah murid) 3=baik (70-89℅ dari jumlah murid)

2=sedang (50-69℅ dari jumlah murid) 1=kurang (‹ 49℅ dari jumlah murid)

2. Tes Evaluasi

(28)

Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengukur aspek-aspek tertentu dari kepribadian siswa. Dengan menggunakan tes akan digambarkan prestasi serta bakat siswa. Sedangkan menurut (Hadi dan Haryono 2005:177) Tes adalah cara-cara pengumpulan data dengan menggunakan alat atau instrument yang bersifat mengukur. Biasanya tes ini digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan data mengenai hasil peningkatan belajar siswa terhadap penguasaan materi peajaran.

Bardasarkan uraian di atas tes diberikan kepada siswa sebelum ataupun sesudah serta ingin mengetahui langkah-langkah pada saat menggunakan Pendekatan Proses Menulis. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan sehingga diharapkan setelah menggunakan Pendekatan Proses Menulis, kemampuan siswa dalam menulis karangana Narasi dapat meningkat.

f. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setia kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti (Sanjaya,2009:86). Masih menurut Sanjaya, dalam PTK observasi menjadi instrument utama yang digunakan untuk mengumpulkan data. Hal ini disebabkan observasi sebagai proses pengamatan langsung, merupakan instrument yang cocok untuk memantau kegiatan pembelajaran baik perilaku guru maupun perilaku siswa.

(29)

Alat dan cara mencatat hasil obsrvasi yang digunakan adalah skla nilai. Di dalamnya terdapat atau tercantum: a)nama objek yang diobservasi diantaranya: siswa dan guru, b) gejala yang muncul selama proses pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan Menulis Karangan Narasi dengan menggunakan Pendekatan Proses Menulis dapat meningkat pada setiap siklusnya, dan c) kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan setiap gejala tersebut dengan mempergunakan skala angka.

Adapun isi dari observasi ini adalah mengenai pelaksanaan aktivitas siswa, aktivitas guru, dan suasana pembelajaran selam berlangsungnya proses pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan Menulis Karangan Narasi dengan menggunakan Pendekatan Proses Menulis. Lembar observasi ini diisi setiap siklus. Aktivitas pembelajaran yang diamati, mulai dari awal sampai akhir proses pembelajaran. Kemudian ketika mengisi lembar observasi tersebut, observer memberikan penilaian dan komentarnya. Apakah pembelajaran sudah berlangsung sesuai dengan yang diharapkan atau belum.

Adapun langkah-langkah dalam menyusun lembar observasi ini meliputi: a. Terlebih dahulu mempersiapkan waktu dan tempat untuk melaksanakan

observasi

b. Menetukan subjek yang akan diobservasi

c. Menentukan aspek-aspek apa saja yang akan diobservasi d. Pengisian lembar observasi

e. Menarik kesimpulan dari hasil observasi

Awal pengumpulan data adalah data mentah yang diperoleh melalui observasi, tes, dan berdiskusi dengan guru kelas di SDN Pangulah Baru 1 mengenai keterampilan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan Menulis Karangan Narasi.

Data observasi penelitian yaitu data yang diperoleh dari hasil aktivitas guru dan siswa selama proses belajar mengajar. Observasi dilakukan secara bertahap pada setiap siklus. Semua hasil observasi itu dicatat melalui skala nilai(rating scale).

(30)

Tes evaluasi adalah serentetan permasalahan atau soal yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan dan kemampuan siswa terhadap konsep-konsep yang sudah dimiliki. Tes instrument pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran (Sanjaya,2006:99).

Tes yang digunakan dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan Pendekatan Proses Menulis di kelas V ini berdasarkan cara pelaksanaan, instrument tes yang digunakan dalam penelitian ini jenis tesnya adalah tes tertulis.

Dalam tes kemampuan menulis karangan Narasi dengan menggunakan Pendekatan Proses Menulis, ada beberapa komponen yang diajukan diantaranya tanda baca, keterpaduan kalimat, kerapihan tulisan, dan ketelitian serta kreatifitas. Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Data tes dihimpun dari hasil evaluasi berupa tes yang berbentuk nilai yang didapat oleh siswa kelas V yang dijadikan subjek penelitian.

g. Teknik Pengolahan data

Data yang telah terkumpul dianalisis melalui tahap-tahap berikut. Pertama, mengoreksi hasil tulisan siswa. Menganalisis data berupa kemampuan penalaran induktif dalam tulisan narasi.

Pada penilaian ini digunakan metode deskriptif. Dengan membandingkan nilai belajar siswa sebelum menggunakan metode yang dipakai untuk penelitian dan setelah menggunakan metode tersebut.

(Sudjana, 2001:109) Jumlah hasil kognitif siswa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(31)

(Nasution, 1996:124)

Kategori nilai ditetapkan dengan skala % 50% - 59% = Kurang Baik 60% - 69% = Cukup Baik 70% - 79% = Baik

80% - 100% = Amat Baik (Sudjana, 2001:133)

I. Indikator Keberhasilan siklus

Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas, keberhasilan peneltian ditandai adanya perubahan menuju arah perbaikan. Indikator keberhasilan tindakan terdiri atas keberhasilan aktivitas dalam proses pembelajaran dan tes hasil belajar.

Tabel 3.5

Indikator Keberhasilan Aktivitas dalam Pembelajaran No Aspek yang dinilai Indikator

Keberhasilan

Cara mengukur

1 Mengerjakan tugas 70℅ Dilihat saat aktivitas

2 Bertanya 70℅ Proses pembelajaran

3 Menjawab 70℅ berlangsung

4 Keaktivan 70℅ Dilihat saat aktivitas

(32)

Selanjutnya untuk prestasi belajar siswa dapat ditetapkan pedoman kriteria kualifikasi sebagai berikut:

Tabel 3.6

Kriteria Penilaian Prestasi Belajar No Aspek yang dinilai Indikator

keberhasilan

Cara Mengukur 1 Gagasan atau ide 70% Pengembangan

gagasan-gagasan dalam karangan sesuai dengan tema yang telah ditentukan dan

semua paragraf dalam karangan sesuai dengan kerangka karangan yang dibuat.

2 Ejaan 70% Cerita yang dikemukakan

jelas,tidak ada kesalahan penulisan huruf, kata, dan pemakaian tanda baca

(33)

(34)

Wenny Malasae, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran menulis karangan narasi dengan menngunakan pendekatan proses menulis (writing process )dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V SDN PangulahBaru I. Peningkatan tersebut dapat dlihat dari keaktifan Planning, drafting, revising, dan editing siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan rata-rata persentase keseluruhan pada siklus I 82.81% dan siklus II 91.9%.

(35)

B. Saran

Berikut ini penulis kemukaka nbeberapa saran sehubungan dengan berakhirnya penelitian, untuk itu mudah-mudahan saran penulis ini berguna bagi siswa KelasV SDN Pangulah Baru 1 dan guru serta pembaca skripsi ini.

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis menyatakan saran-saran sebagai berikut

1. Siswa kelasV SDN Pangulah Baru I Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang perlu meningkatkan kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan yang baru guna memecahkan suatu masalah dalam pembelajaran di dalam kelas. 2. Peningkatan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dapat meningkatkan keterampilan berbahasa siswa khususnya dalam pembelajaran menulis karangan narasi.

(36)

Wenny Malasae, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatau Pendekatan Prakik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S, Suhardjono dan Supardi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Burhanuddin TR. (2010). Pendekatan, Metode dan teknik penelitian pendidikan. Purwakarta: UPI Purwakarta.

Fitria, M (2010). Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Media Gambar. Tidak diterbitkan

Finoza, L. (2009). Komposisi bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi Insan Mulya Gie. T, L. (2002). Terampil Mengarang. . Yogyakarta : Andi Offset

Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Jakarta: Depdiknas.

Keraf, G. (1985). Argumentasi dan Narasi. Ende Flores : Nusa Indah .(2001). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia

Hadi, A dan Haryono.(2005). MetodologiPenelitianPendidikan. Bandung: CV..PustakaSetia

McCrimmon. 1984. Writing with a purpose. U.S.A: Houghton Mifflin Company tersedia:http:// opac.web.id/writing-with-a-purpose1984.html.[12 februari 2013]

Semi, M.A. (2003). Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Resmini, N, Sundari, N, Churiyah, Y. 2006. Membaca dan Menulis di SD Teori dan Pengajarannya. Bandung: UPI Press

Resmini, N, Hartati, T, Churiyah, Y. (2006). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung : UPI Press

Rofi’uddin 2012. Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di kelas tinggi. Madura

(37)

Sudjana, N, dan Rivai, A. 2001. Media Pengajaran. Jakarta : Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, N. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakrya.

Sanjaya,W 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta Kencana 2006.

Parera. J, D. (1984). Belajar Mengemukakan Pendapat. Jakarta: Erlangga.

Resmini, N. (2007). Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Di Kelas Tinggi. Bandung : UPI PRESS

Rusyana, Y, (1988). Bahasa dan sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: Diponegoro.

Santosa, P, dkk. (2009). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta : Universiatas Terbuka.

Sumarsono. (2004). Buku Ajar Filsafat Bahasa. Jakarta: Gramedia Widiasarana. Suriamiharja, A. (1996). Petunjuk Praktis Menulis. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III

Syafi’ie, I. (1988). RetorikadalamMenulis.Jakarta: Depdikbud.

Tarigan, H. G. (1982). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa

Tarigan, H. G (1986). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana

Uno, H, Lamatenggo, N., & Koni, S. M. (2011). Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: PT. Bumi Aksra.

Yunus, S, M. (2009). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas terbuka Zainurrahman. (2007). Menulis dari teori hingga Praktik. ALFABETA

BANDUNG.

Gambar

Gambar 4.1 Diagram Jumlah Siswa Kelas V Tahun Ajaran 2012/2013  ........  46
gambar pegunungan
Tabel 3.2 Keadaan siswa SDN Pangulah Baru 1
LEMBAR OBSERVASI SISWATabel 3.4
+3

Referensi

Dokumen terkait

Bagi guru, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan pengetahuan mengenai upaya yang dapat dilakukan guru dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan