• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Agresif pada Siswa Kelas XI SMK Saraswati Salatiga T1 132009093 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Agresif pada Siswa Kelas XI SMK Saraswati Salatiga T1 132009093 BAB IV"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB IV

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini merupakan siswa kelas XI SMK Saraswati

Salatiga yang populasinya berjumlah 478 siswa. Kelas XI SMK Saraswati

Salatiga terdiri dari 5 jurusan yang dibagi menjadi 12 kelas yaitu 2 kelas Teknik

Permesinan (TP), 2 kelas Multi Media (MM), 2 kelas Mekanik Industri (MI), 2

kelas Listrik Industri (LI), dan 4 kelas Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Siswa

kelas XI SMK Saraswati Salatiga masuk dalam kisaran usia 15, 16, dan 17 tahun.

Sebagian besar siswa kelas XI SMK Saraswati Salatiga adalah siswa laki-laki,

akan tetapi pada kelas Multi Media terdapat siswa perempuan yang jumlahnya

dapat dikatakan sudah banyak dibandingkan dengan jumlah siswa perempuan di

kelas lain. Deskripsi subjek penelitian berdasarkan pengelompokan jenis kelamin

terhadap masing-masing kelas dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1

Tabel Subjek Penelitian

Jenis

Kelamin

Kelas XI Total

TPA TKRB TKRA MMB MIA LIB

Laki-laki 33 38 34 23 40 30 198

Perempuan 2 - - 14 - - 16

(2)

2

4.2 Pengumpulan Data

4.2.1 Persiapan Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, penulis terlebih dahulu meminta surat

ijin dari Dekan FKIP UKSW untuk diserahkan kepada kepala sekolah SMK

Saraswati Salatiga. Surat ijin penelitian diserahkan kepada kepala sekolah SMK

Saraswati Salatiga pada tanggal 9 November 2012. Penulis mendapatkan ijin oleh

wakil kepala sekolah SMK Saraswati Salatiga secara lisan.

4.2.2 Pelaksanaan Penelitian

Sebelum dilakukan pengumpulan data, penulis merencanaka jadwal

penelitian dengan guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMK Saraswati Salatiga.

Jadwal penelitian yang telah diberikan oleh guru BK dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Tabel jadwal pengumpulan data

No Hari/Tanggan Waktu Kelas Jumlah

1. Sabtu, 24 November 2012 07.30 – 08.10 XI LIB 30

2. Sabtu, 24 November 2012 08.10 – 08.50 XI TKRB 38

3. Sabtu, 24 November 2012 08.50 – 09.30 XI TKRA 34

4. Sabtu, 24 November 2012 09.30 – 10.10 XI MMB 37

5. Sabtu, 24 November 2012 10.25 – 11.05 XI TPA 35

6. Sabtu, 24 November 2012 11.05 – 11.45 XI MIA 40

Total 214

Pelaksanaan pengumpulan data dilaksanakan secara klasikal pada jam

(3)

3 pengumpulan data dilakukan pada hari Sabtu tanggal 24 November dengan cara

menyebarkan skala perilaku agresif dan skala konformitas kepada responden

siswa kelas XI LIB, XI TKRB, XI TKRA, XI MMB, XI TPA, XI MIA. Pertama,

peneliti memberikan salam kepada siswa kelas XI . Kemudian dilanjutkan

perkenalan diri (“perkenalkanlah nama saya Lisa Yuliana Dewi, saya adalah

mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga”

yang sedang melakukan penelitian guna menyusun Skripsi. Pada kesempatan kali

ini saya ingin meminta tolong adik-adik dalam pengisian skala untuk mengambil

data penelitian pada siswa kelas XI SMK Saraswati Salatiga”). Respon yang

diberikan siswa baik dan setuju untuk mengisi skala. Kemudian peneliti

membagikan 1 lembar skala perilaku agresif dan skala konformitas kepada siswa.

Peneliti meminta siswa untuk mengisi identitas nama, kelas, no absen dan usia

pada kolom yang telah disediakan dalam skala. Peneliti membacakan cara

pengisian dan memberi contoh satu pernyataan pada skala agar siswa dapat

memahami cara pengisian secara benar. Setelah petunjuk pengisian selesai

dijelaskan, siswa diminta untuk mengisi sendiri skala perilaku agresif dan skala

konformitas secara jujur dan peneliti menunggui siswa mengisi sampai pengisian

selesai. Guru BK juga ikut membantu menunggu siswa dalam pengisian skala dan

memberikan peringatan pada siswa agar dalam pengisian jawaban pernyataan

siswa dapat menjawab dengan sungguh-sungguh dan teliti.

Selama pengisian skala perilaku agresif dan skala konformitas, tidak ada

(4)

4 dapat disimpulkan bahwa siswa dapat mengerjakan pernyataan dalam skala

dengan baik.

4.3 Analisis Deskriptif

4.3.1 Perilaku Agresif

Skala perilaku agresif dan skala konformitas yang terkumpul sebanyak

214 responden. Diskripsi perilaku agresif pada siswa kelas XI SMK Saraswati

Salatiga dikategorikan ke dalam 3 kategori yaitu, rendah, sedang dan tinggi.

Kategori perilaku agresif pada siswa kelas XI SMK Saraswati Salatiga dapat

dilihat pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3

Kategori variabel perilaku agresif

No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1. Rendah 29 – 57 32 15%

2. Sedang 58 – 86 150 70%

3. Tinggi 87 – 116 32 15%

Total 214 100%

Berdasarkan hasil kategori skala perilaku agresif pada tabel di atas, maka

dapat diketahui bahwa terdapat 32 siswa yang masuk dalam kategori rendah

dengan prosentase 15%, selanjutnya 150 siswa masuk dalam kategori sedang

dengan prosentase 70%, dan 32 siswa masuk dalam kategori tinggi dengan

prosentase 15%. Dengan demikian kategori perilaku agresif siswa terbanyak

(5)

5

4.3.2 Konformitas Teman Sebaya

Diskripsi konformitas teman sebaya pada siswa kelas XI SMK Saraswati

Salatiga dikategorikan ke dalam 3 kategori yaitu, rendah, sedang dan tinggi.

Kategori konformitas teman sebaya pada siswa kelas XI SMK Saraswati Salatiga

dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4

Kategori variabel konformitas teman sebaya

No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1. Rendah 32 – 63 31 14%

2. Sedang 64 – 95 137 64%

3. Tinggi 96 – 128 46 22%

Total 214 100%

Berdasarkan hasil kategori skala konformitas teman sebaya pada tabel di

atas maka dapat diketahui bahwa terdapat 31 siswa yang masuk dalam kategori

konformitas rendah dengan prosentase 14%, selanjutnya 137 siswa masuk dalam

kategori konformitas sedang dengan prosentase 64%, dan 46 siswa masuk dalam

kategori konformitas tinggi dengan prosentase 22%. Dengan demikian kategori

konformitas siswa terbanyak terletak pada tingkat kategori sedang dengan

perolehan prosentase 64%.

4.4 Analisis Korelasi

Analisis korelasi dilakukan dengan menggunakan teknik Kendall’s tau_b

(6)

6

Correlations Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Agresif

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 4.5 koefisien korelasi antara konformitas teman sebaya

dengan perilaku agresif pada siswa kelas XI SMK Saraswati Salatiga, maka

diperoleh rxy= 0,371 dan p= 0,000 < 0,01. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

adanya hubungan yang positif sangat signifikan antara konformitas teman sebaya

dengan perilaku agresif siswa. Artinya apabila skor konformitas teman sebaya

tinggi akan diikuti dengan tingginya skor perilaku agresif, sebaliknya bila skor

konformitas teman sebaya rendah akan diikuti dengan rendahnya skor perilaku

agresif.

4.5 Uji Hipotesis

Hipotesis yang dikemukakan penulis pada bab II adalah ada hubungan

yang positif signifikan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku agresif

(7)

7 Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan yang positif sangat

signifikan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku agresif siswa kelas

XI SMK Saraswati Salatiga tahun ajaran 2012/2013. Hasil ini membuktikan

bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka dapat diketahui

ada hubungan yang positif sangat signifikan antara konformitas teman sebaya

dengan perilaku agresif pada siswa kelas XI SMK Saraswati Salatiga tahun ajaran

2012/2013. Hasil penelitian yang penulis lakukan mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Irawati dan Handayani (2011) dalam Hubungan antara

Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Agresif pada Remaja Anggota Geng

Motor yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat

signifikan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku agresif anggota geng

motor.

Sedangkan hasil penelitian yang penulis lakukan bertentangan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Elderd (2004) mengenai Aggression and

Conformity in College Students yang hasil penelitiannya menunjukkan ada hubungan yang negatif signifikan antara agresifitas dengan konformitas pada

mahasiswa ROTC. Perbedaan hasil penelitian dengan yang dilakukan penulis

terjadi karena perbedaan latar belakang budaya, usia, dan jenis kelamin pada

(8)

8 penelitan mengenai hubungan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku

agresif.

Hasil penelitian yang penulis lakukan menunjukkan perolehan rxy= 0,371

dan p=0,000 < 0,01 yang artinya ada hubungan yang positif sangat signifikan

antara konformitas teman sebaya dengan perilaku agresif siswa kelas XI SMK

Saraswati Salatiga yang artinya, apabila skor konformitas teman sebaya tinggi

akan diikuti dengan tingginya skor perilaku agresif, sebaliknya bila skor

konformitas teman sebaya rendah akan diikuti dengan rendahnya skor perilaku

agresif. Hal ini dapat terjadi karena siswa kelas XI SMK Saraswati Salatiga

masuk pada tahap perkembangan masa remaja, dimana masa remaja merupakan

masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa yang ditandai dengan salah satu

ciri yaitu perubahan sikap dan perilaku. Perubahan yang bersifat universal pada

remaja ialah, meningkatnya emosi yang intensitasnya bergantung pada tingkat

perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Karena perubahan emosi yang terjadi

lebih cepat selama masa awal remaja, maka meningginya emosi lebih menonjol

pada masa awal periode akhir masa remaja (Hurlock, 1999).

Perubahan sikap dan perilaku yang terjadi pada remaja menjadikan remaja

cenderung ingin lebih dekat dengan teman sebaya daripada dengan orang tua.

Sebagian besar remaja melakukan berbagai cara agar dapat diterima oleh teman

sebaya dengan menyesuaikan diri hingga ikut serta dalam menjaga harga diri

anggota kelompok. Usaha yang dilakukan remaja dalam melindungi anggota

kelompok seringkali memicu munculnya perilaku agresif yang dapat

(9)

9 Buss dan Perry (1992) mendefinisikan perilaku agresif sebagai suatu

kecenderungan perilaku yang dilakukan secara sengaja untuk menyakiti orang lain

secara fisik dan verbal, amarah dan permusuhan. Hasil analisis deskriptif

diketahui perilaku agresif siswa kelas XI SMK Saraswati Salatiga yang paling

banyak masuk dalam kategori perilaku agresif sedang. Hal ini menunjukkan

bahwa siswa kelas XI SMK Saraswati Salatiga memiliki potensi untuk berperilaku

agresif jika intensitas tingkat konformitas teman sebaya semakin tinggi.

Perilaku agresif siswa kelas XI SMK Saraswati Salatiga akan tampak jika

siswa sedang bersama kelompoknya dan berhadapan dengan kelompok siswa dari

sekolah lawan, ataupun dengan teman sebaya lainnya. Perilaku agresif siswa kelas

XI SMK Saraswati Salatiga dapat terjadi jika ada kesalahpahaman pendapat antar

teman sebaya dan juga permusuhan yang mendarah daging pada kelompok siswa

dari sekolah lawan dengan alasan menjaga harga diri dan nama baik SMK

Saraswati Salatiga yang dijatuhkan atau dihina oleh siswa dari sekolah lain.

Beberapa kejadian yang cenderung mengarah pada tindakan perilaku

agresif siswa adalah perkelahian antar teman dalam sekolah, perkelahian siswa

kelas XI SMK Saraswati Salatiga dengan siswa sekolah lain, dan tawuran pelajar

dengan membawa benda-benda tumpul dan benda tajam lainnya. Berbagai

tindakan perilaku agresif yang dilakukan siswa dapat terjadi karena faktor

konformitas teman sebaya. Konformitas adalah suatu bentuk pengaruh sosial

dimana individu mengubah sikap dan tingkah lakunya agar sesuai dengan norma

(10)

10 kali menyebabkan siswa tunduk dan patuh pada peraturan serta perspektif

kelompok.

Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa konformitas dan perilaku

agresif siswa kelas XI SMK Saraswati Salatiga terbanyak masuk pada kategori

konformitas dan kategori perilaku agresif sedang. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar siswa kelas XI SMK Saraswati Salatiga masuk dalam suatu

kelompok teman sebaya dengan mentaati nilai dan norma yang berlaku dalam

kelompok yang disebut dengan konformitas teman sebaya. Perilaku agresif dapat

terjadi dan dapat dilakukan oleh siswa jika siswa memiliki intensitas konformitas

teman sebaya yang tinggi.

Setiap siswa kelas XI SMK Saraswati Salatiga yang menjadi anggota

kelompok tertentu berusaha untuk menjaga dan membela kelompoknya. Hal

tersebut dikuatkan dengan temuan pada saat penulis melakukan pengambilan data

penelitian pada hari Sabtu tanggal 24 November 2012 ketika bel pergantian

pelajaran berbunyi siswa-siswa keluar kelas, terjadi perselisihan pendapat antar

siswa kelas XI SMK Saraswati Salatiga yang hampir mengakibatkan perkelahian.

Ketika kata-kata kasar yang diucapkan oleh kedua siswa yang sedang berselisih

pendapat tersebut terjadi, teman-teman yang menjadi anggota kelompoknya

berlarian datang dan berusaha untuk membela teman kelompoknya yang sedang

berselisih, serta ikut dalam mengucapkan kata-kata kasar yang merupakan salah

satu perilaku agresif verbal meskipun teman-teman dari anggota kelompok

tersebut belum mengetahui apa yang menjadi akar dari permasalahan itu. Hal

(11)

11 Saraswati Salatiga yang siswa anggap sebagai rasa kepedulian, rasa setia kawan

dan rasa persaudaraan yang tinggi.

Rasa kepedulian dan setia kawan yang tinggi antar kelompok teman

sebaya pada siswa SMK Saraswati Salatiga terbukti pada 6 siswa yang secara

terbuka menyatakan bahwa siswa tersebut pernah melakukan tawuran dengan

siswa sekolah lawan dan perkelahian antar siswa atas dasar menjaga harga diri

sekolah, pembelaan, rasa kepedulian dan setia kawan yang tinggi walaupun siswa

tersebut sebenarnya tidak memiliki masalah dengan pihak lawan. Guru BK SMK

Saraswati Salatiga juga menyatakan bahwa pada awal masuk SMK Saraswati

Salatiga siswa tidak menampilkan perilaku agresif. Akan tetapi setelah siswa

masuk pada kelompok teman sebaya siswa menjadi lebih berani menampilkan

perilaku agresif baik disebabkan oleh tekanan dari kelompok sebaya ataupun

berdasarkan contoh dari kelompok teman sebaya yang menampilkan perilaku

agresif seperti tawuran pelajar dan juga perkelahian antar teman sebaya.

Hasil penelitian yang penulis lakukan sejalan dengan teori yang

dikemukakan oleh Koeswara (1988) yang menyatakan bahwa perilaku agresif

dapat terjadi karena faktor yang berasal dari luar individu (faktor eksternal) yaitu

konformitas teman sebaya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

konformitas adalah suatu perilaku yang muncul akibat pengaruh sosial dari teman

sebaya yang menampilkan perilaku tertentu baik dengan maupun tanpa tekanan

dari teman sebaya tersebut. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh

Sears, dkk (1999) yang menyatakan bahwa apabila seseorang menampilkan

(12)

12 tertentu, maka hal itu disebut dengan konformitas. Konformitas yang terjadi pada

siswa kelas XI SMK Saraswati Salatiga merupakan bentuk konformitas yang

arahnya negatif. Karena, konformitas yang terjadi pada siswa kelas XI SMK

Saraswati Salatiga mendorong munculnya perilaku yang buruk yaitu perilaku

agresif siswa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil dari penelitian yang dilakukan

penulis yang menunjukkan ada hubungan yang positif sangat signifikan dapat

terjadi dengan didukung oleh pengisian skala perilaku agresif dan skala

konformitas teman sebaya oleh siswa kelas XI SMK Saraswati Salatiga dengan

sungguh-sungguh. Selain itu adanya dukungan dari guru BK yang ikut serta dalam

menunggu siswa ketika pengisian skala konformitas dan skala perilaku agresif di

setiap kelas membuat siswa memberikan jawaban yang serius pada setiap item

Gambar

Tabel 4.1 Tabel Subjek Penelitian
Tabel 4.2 Tabel jadwal pengumpulan data
Tabel 4.3 Kategori variabel perilaku agresif
Tabel 4.4 Kategori variabel konformitas teman sebaya
+2

Referensi

Dokumen terkait

(1) Universitas Muhammadiyah Malang dapat menerima lulusan program Diploma III dari perguruan tinggi negeri maupun swasta dengan program studi yang sama pada program sarjana

Barang/ Jasa pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkulu Utara, bertempat di Sekretariat

Walapun dari hasil penelitian yang dilakukan di atas menunjukkan ada akibat yang ditimbulkan dari adanya tes dan kesemaptaan, akan tetapi hal tersebut bisa

Di antara „ illah (kausa atau motif hukum) dari terlarangnya memelihara anjing selain untuk kebutuhan yang disebutkan di atas adalah penegasan dan peringatan dari Rasulullah saw,

Pada hari ini Sabtu tanggal Dua Belas bulan Oktober tahun Dua Ribu Tiga Belas, kami Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkulu Utara

Berdasarkan prinsip-prinsip muamalah di atas, dan mengingat pula permintaan mengawinkan itu tidak berlangsung setiap hari yang dapat menghambat pekerjaan membajak

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengobatan dengan menggunakan kalung Bio FIR pada dasarnya tidak dilarang, selama tidak menganggapnya sebagai jimat

[r]