• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Website Galeri Maket Lanmark Dunia 3 Dimensi Menggunakan Collada View

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Model Website Galeri Maket Lanmark Dunia 3 Dimensi Menggunakan Collada View"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KREA-TIF: JURNAL TEKNIK INFORMATIKA

http://ejournal.uika-bogor.ac.id/krea-tif

p-ISSN: 2338-2910, e-ISSN:

Vol. 5, No. 2, Oktober 2017, pp. 97-108 DOI : 10.32832/kreatif.v5i2.2204

Model Website Galeri Maket Lanmark Dunia 3

Dimensi Menggunakan Collada View

Fitrah, Satrya Fajar K*, M. Islam Al-Fatih Sitanggang, M. Givi Elgivia Program Studi Teknik Informatika, Universitas Ibn Khaldun, Indonesia

*e-mail koresponden: fitrah.satry@gmail.com

Abstrak

Website galeri landmark dunia dapat disajikan secara menyeluruh dengan menerapkan penyajian objek 3 dimensi. Pemikiran ini didasari ulasan penelitian teknologi tampilan 3 dimensi pada website dengan menerapkan teknologi Collada sebagai teknologi penampil objek 3 dimensi yang diharapkan dapat memenuhi kepuasan dan ketertarikan pengunjung dalam pemantauan objek website galeri landmark dunia. Metode yang telah digunakan meliputi analisis kebutuhan fungsional, proses bisnis sistem yang diajukan, perancangan-perancangan seperti; Data Flow Diagram (DFD) level 0, Data Flow Diagram (DFD) level 1, Entity Relationship Diagram (ERD), skema database serta perancangan antarmuka website dan pengujian blackbox pada tiap fungsi tombol dan proses penampil 3 dimensi. Collada memproses file obj dengan ukuran beragam. Proses penampilan 3 dimensi landmark dunia berjalan dengan baik, kecuali pada file obj berukuran lebih dari 2 mega byte mengalami stuck saat proses pembacaan file.

Kata Kunci: Galeri maket, Landmark dunia, Landmark 3 dimensi, Collada view Abstract

The world landmark gallery website can be presented thoroughly by applying the presentation of 3-dimensional objects. This thinking is based on research reviews of 3 dimensional display technology on the website by applying Collada technology as a 3 dimensional object viewer technology that is expected to meet the satisfaction and interest of visitors in monitoring the object of the world landmark gallery website. The methods used include functional requirements analysis, proposed business process systems, designs such as; Data Flow Diagram (DFD) level 0, Data Flow Diagram (DFD) level 1, Entity Relationship Diagram (ERD), database schema and website interface design and blackbox testing on each key function and 3-dimensional viewer process. Collada processes the obj file with various sizes. The process of 3-dimensional world landmark appearance goes well, except on the obj file sized more than 2 mega byte will experience stuck during the process of reading the file.

Keywords: World landmark gallery, 3-dimensional objects, Collada view

PENDAHULUAN

Pada umumnya, website-website galeri disajikan dalam visual grafis 2 dimensi (Raster) contohnya pada website http://www.listchallenges

(2)

.com/150-most-famous-landmarks-in-the-world. Penyajian 2D tersebut menyebabkan penyampaian informasi item galeri terkesan kaku dan tidak kongkrit, terutama untuk galeri yang berkaitan dengan arsitektur, lansekap, dan perumahan. Agar galeri tersebut dapat dilihat secara mendetail dan komprehensip, maka diperlukan tampilan yang dinamis dalam website, yakni disajikan dalam maket 3 dimensi (3D). Maket adalah bentuk tiruan tentang sesuatu dalam bentuk kecil.[1] Maket juga merupakan bentuk tiruan (gedung, kapal, pesawat terbang, dan lain sebagainya) dalam bentuk tiga dimensi dan skala kecil, biasanya dibuat dari kayu, kertas, tanah liat, dan sebagainya.[2]

Berbeda dengan 2 dimensi yang memperlihatkan sumbu X dan sumbu Y objek, 3 dimensi (3D) merupakan sekumpulan 3 titik dengan dimensi berbeda yaitu X,Y dan Z yang membentuk luasan-luasan yang digabungkan menjadi satu kesauan. Tidak hanya karena penambahan dimensi dari dua menjadi tiga, tetapi lebih utama adalah cara menampilkan suatu realita dari objek yang sebenarnya ke layar tampilan.[3]

Collada (Collaborative Design Activity) dirancang dan di kembangkan oleh Kronos Group. Collada merupakan standar terbuka, Format ini mendefinisikan skema XML yang memungkinkanpresentasi data 3D. Collada juga merupakan standar terbuka (royalty free). Berdasarkan pada teknologi XML standar, penggunaan format ini telah banyak diadopsi seperrti Google Earth, web 3D engines seperti Paper vision 3D, Google O3D dan Google 3D warehouse. Format dari Collada view bertujuan menyajikan model 3D yang kompleks dengan memungkinkan komunikasi antara alat (tools) dan aplikasi serta beradaptasi dengan platform yang berbeda-beda. Format Collada sangat kompatibel dengan Google earth dan didukung dalam banyak aplikasi web seperti iklan online, game komputer, dunia maya (virtual reality), jejaring sosial (social media), sistem informasi groegrafis (GIS) dan lainnya. File format Collada sendiri adalah (.dae). Collada cocok untuk web koten 3D interaktif atau aplikasi bisnis yang membutuhkan transfer data 3D secara real time.[4]

Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem website baru beserta database yang merupakan kumpulan terstruktur catatan atau data yang disimpan dalam sistem komputer dan diatur sedemikian rupa sehingga dapat dengan cepat dicari dan informasi dapat diambil dengan cepat. Sendangkan MySQL merupakan untuk sistem manajemen database[5] yang diharapkan dapat membuat galeri-galeri ditampilkan lebih dinamis, yakni dengan membuat rancangan website maket landmark 3 dimensi dunia dengan menggunakan Collada view.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode waterfall. Menurut Pressman, metode air terjun atau juga yang sering disebut metode waterfall sering dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna lalu berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), permodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan.[6] Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan tahap seperti berikut:

a. Analisis Kebutuhan

Guna memperoleh hasil analisis sistem, maka dilakukan analisis kebutuhan fungsional dan analisis pada sistem yang digambarkan pada diagram alir (Flowchart) yaitu merupakan gambar atau bagan yang menggambarkan atau mempresentasikan suatu algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan masalah. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.[7]

Flowchart juga merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat

(3)

dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahasa pemrograman

b. Perancangan Sistem

Pada tahap ini dilakukan proses peracangan melalui bahasa PHP (Hypertext Preprocessor) yaitu salah satu bahasa pemrograman web development pertama yang menjadi open source dari awal. Mereka juga menjelaskan bahwa PHP dimulai sebagai proyek yang dipimpin dan dirancang oleh Mr Rasmus Lerdorf. Pada tahun 1995 bulan juni, ia merilis versi 1.0 dari Personal Home Page Tools (nama item aslinya).[8] Perancangan Data Flow Diagram (DFD) yaitu penyajian grafis sebuah sistem dengan empat simbol untuk mengilustrasikan bagaimana data mengalir melalui proses-proses yang saling berhubung.[9] Pada penelitian ini terdapat Data Flow Diagram (DFD) level 0, Data Flow Diagram (DFD) level 1.

Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD) yaitu gambar atau diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis.[10]

Pada tahap perancangan sistem ini juga akan menjelaskan perancangan database dan tabel database yang digunakan dalam membangun sistem serta perancangan script Collada.

c. Implementasi

Tahap ini adalah tahap proses implementasi kode program dengan menggunakan bahasa pemrograman berbasis web. Pada proses inilah penerjemahan desain kedalam bahasa komputer dilakukan, serta proses implementasi penampil 3 dimensi Collada pada program.

d. Pengujian

Tahap ini adalah tahap untuk menguji sistem pada website yang dikembangkan. Metode pengujian dilakukan dengan menggunakan metode blackbox untuk pengujian fungsi dari setiap menu dan proses sistem penampil 3 dimensi Collada yang dibuat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan untuk mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan sistem, meliputi:

1) Analisis Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional sistem mendefinisikan hal-hal yang dibutuhkan oleh sistem yang akan dibangun, antara lain:

a) Kemampuan untuk melakukan input, edit, dan hapus data item .

b) Kemampuan untuk memfasilitasi proses dalam menampilkan item secara 3 dimensi.

2) Analisis Proses Sistem Diajukan

Proses bisnis sistem yang diajukan untuk web galeri landmark dengan sistem yang menyajikan objek dengan 3 dimensi yang ditanam teknologi Collada., dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

(4)

PROSES BISNIS SISEM YANG DIAJUKAN Web Galeri Maket 3 Dimensi

Pengunjung Admin

Mengisi kolom pencarian

Mencari iem dengan keyword yang sesuai

Menampil kananitem

yg di cari

Database

Mencari item lagi? ya Mulai Login Mengelola (Inpit/edit/ delete) data Mengelola data lagi ? end tidak Tampilkan dalam 3 dimensi? ya Menampilk an item 3 dimensi Collada proses tidak ya Berhasil

verifikasi login tidak

ya

Beri saran? tidak

ya

tidak

Gambar 1. Proses Sistem Yang Diajukan

b. Perancangan Sistem

Perancangan pada sistem ini dapat dilihat dari rancangan diagram-diagram berikut: 1) Perancangan Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk atau simbol-simbol terhadap data yang mengalir dengan proses yang saling berkaitan. Data Flow Diagram pada web ini dijabarkan sebagai berikut.

a)Data Flow Diagram (DFD) Level 0

DFD Level 0 disebut juga dengan diagram konteks. Karena diagram ini merupakan penjabaran aliran data antara para pelaku dengan sistem secara garis besar. DFD level 0 pada web dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.

(5)

Website Galeri Maket

3 dim ens i

Hasil pencarian item Nama item Gambar item Kategori item Deskripsi item Bentuk 3 dim ens i item

Pencarian item Saran Adm in Pengunjung Username Pas sword Nama admin Email admin Nama item Gambar item Kategori item Deskripsi item Penampil collada File .OBJ Mesin pencari item

Pencarian item Username Pas sword Izin login Nama admin Em ail admin Hasil pecarian item

Item tercari Nama item Gambar item Kategori item Deskripsi item tampilan 3 dimens i item

Saran

Gambar 2. Data Flow Diagram (DFD) Level 0

b) Data Flow Diagram (DFD) Level 1

Data Flow Diagram (DFD) level 1 dibuat lebih detail dibandingkan dengan Data Flow Diagram level 0. DFD level 1 bisa dilihat dari Gambar 3 berikut.

Item tercari Saran Nama item Gambar item Kategori item Deskripsi item Nama item Gambar item Kategori item Deskripsi item Fi le .O BJ Pe rm int aa n 3 di m ens i i te m Nama item Gambar item Deskripsi item Kategori item Nama item Gambar item Deskripsi item Kategori item Nama admin Email admin Username Password Nama admin Email admin 1 Manajemen login Admin 2 Mnajemen Admin Nama admin Email admin Username Password Admin Iz in l ogi n Nama admin Email admin Username Password 3 Manajemen item Item Nama item Gambar item Deskripsi item Kategori Kategori item File .OBJ Nama item Gambar item Deskripsi item Kategori item 4 Manajemen penampil item 3 dimensi Permintaan 3 dimensi item

File .OBJ Pe na m pi l 3 di m ens i c ol la da Ta m pi la n 3 di m ens i i te m Pengunjung 5 Manajemen pencarian item N am a i te m Nama item Gambar item Kategori item Deskripsi item Pencarian Item tercari Item tercari Nama item Gambar item Kategori item Deskripsi item N am a i te m Ta m pi la n 3 di m ens i i te m 6 Manajemen Saran (hubungi kami) Saran Saran Saran Saran Pe rm int aa in 3 di m ens i i te m Nama item Gambar item Kategori item Deskripsi item

Gambar 3 . Data Flow Diagram (DFD) Level 1

2) Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) dibuat untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data pada database web galeri maket 3D. Secara konsep, ERD web galeri maket 3D

(6)

dapat dilihat pada Gambar 4 berikut.

Admin Password

User_name*

Mengelola

item memiliki Pencarian item

Kode_item* Nama_item 1 1 Mengelola m tanggal Nama_admin Kode_item** Kode_pencarian* kategori saran Kode_kategori* Nama_kategori memiliki 1 m Mengelola Kode_saran* Email_pengunjung tanggal Kode_kategori** Email_admin Nama_pengunjung

Gambar 4. Entity Relationship Diagram (ERD) Konseptual

3) Perancangan Database

Data-data yang diperlukan dalam sistem rancangan database memerlukan tabel database seperti tabel database admin, dimana field username pada admin menjadi primary key. Selengkapnya dapat di lihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Tabel Database Admin

Field Tipe Keterangan

User_name* Varchar (50) Primary key Password Varchar (50)

Nama_admin Varchar (100)

Email Varchar (50)

Selain tabel database admin, diperlukan juga tabel database item, dimana terdapat field Kode_item yang menjadi primary key, dan field Kode_kategori sebagai foreign key yang terelasi. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Tabel Database Item

Field Tipe Keterangan

Kode_item* Varchar (3) Primary key

Kode_kategori** Varchar (3) Foreign key Nama_item Varchar (50)

Deskripsi Varchar (150)

Tabel database pencarian dibutuhkan untuk menyimpan data pencarian yang akan menjadi acuan pada item terpopuler atau paling banyak dicari pengunjung. Tabel database pencarian memiliki field Kode_pencarian sebagai primary key dan field Kode_item sebagai foreign key terelasi. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.

(7)

Tabel 3. Tabel Database Pencarian

Field Tipe Keterangan

Kode_pencarian* Varchar (10) Primary key Kode_item** Varchar (3) Foreign key

Tanggal Date

Tabel database kategori dibutuhkan untuk menyimpan dan menentukan kategori pada item sehingga pengunjung dapat mencari item dengan lebih mudah. Tabel database kategori memiliki field Kode_kategori sebagai primary key. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Tabel Database Kategori

Field Tipe Keterangan

Kode_kategori* Varchar (3) Primary key Nama_kategori Varchar (15)

Tabel database saran dibutuhkan untuk menyimpan saran-saran yang diajukan dari pengunjung, seterusnya menjadi laporan saran untuk pihak admin. Tabel database saran memiliki Field Kode_saran sebagai primary key. Selengkapnnya dapat dilihat pada Tabel 5 berikut.

Tabel 5. Tabel Database Saran

Field Tipe Keterangan

Kode_saran* Varchar (3) Primary key Nama_pengunjung Varchar (15)

Email Varchar (50)

Tanggal Date

Subjek Varchar (100)

4) Perancangan Scipt Collada

Script Collada yang akan ditampilkan berikut adalah script Collada pada file utma Collada yaitu pada file Collada.php. dan penanaman kode pemanggil Collada pada script website pada file tengah.php galeri maket 3 dimensi.

Script Collada pada Collada.php pada perancangan sistem ini adalah sebagai berikut.

<?php

err or _r eporti ng( 0);

$denah = $_GET[ denah]; $obj = $_ GET[' obj' ]; ?>

<canvas i d="canvas" ></ canvas> <scri pt >

var canvas = docu ment. get El e ment ByI d(' canvas' ); var engi ne = ne w BABYL ON. Engi ne( canvas, tr ue); var get Obj = ' <?php echo $obj ; ?>' + ' . obj';

var cr eat eScene = f uncti on () {

BABYL ON. OBJFi l eLoader . OPTI MI ZE_WI TH_ UV = tr ue; var scene = ne w BABYL ON. Scene( engi ne);

ne w BABYL ON. He mi spheri cLi ght ("li ght 1", new BABYLON. Vect or 3( 0, 1, 0), scene) ; var ca m = new BABYL ON. Ar c Rot at eCa mer a( " Ar c Rot at eCamer a", 0, 15, 15, BABYL ON. Vect or 3. Zer o(), scene);

ca m. set Posi tion( ne w BABYL ON. Vect or3( 2000, 200, 15)); ca m. att achCont r ol ( canvas, f al se);

var mat eri al = new BABYLON. St andar dMat eri al (" mat eri al ", scene); var l oader = ne w BABYL ON. Asset s Manager( scene);

(8)

var mount = loader. add Me shTask(" mount ", "", " asset/mo unt ai n/ ", get Obj );

mo unt. onSuccess = functi on (t ask) {t ask.l oaded Meshes[ 0]. posi ti on = ne w

BABYL ON. Vect or 3( 0, 50, - 10);} l oader.l oad();

r et ur n scene; };

var sc = cr eat eScene();

engi ne. r unRender Loop(f uncti on(){ sc. r ender();});

</ scri pt >

Script Collada yang telah disiapkan akan ditanamkan ke dalam script website tepatnya pada file tengah.php melalui sebuah kode pemanggil. Kode pemanggil Collada ini berupa pemanggilan terhadap file .obj berdasarkan nama dari item. Kode pemanggil tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

<a hr ef =' mod_3d/ obj _3d. php?obj =$r[ nama _pr oduk]' titl e=' $r[ na ma_pr oduk]' cl ass='' > <i mg sr c='i mages/t o mbol 3D. png' / ></ a></ di v>

</ di v>

Kode tersebut menunjukan pemanggilan penampil 3 dimensi Collada dengan file ekstensi Obj yang telah tersedia pada database berdasarkan nama file yang sama dengan nama item melalui aktivitas klik pada gambar tombol “Lihat 3 Dimensi” yang tertera pada halaman website.

c. Implementasi

Barikut ini adalah cuplikan-cuplikan dari implementasi sistem berupa tampilan-tampilan halaman yang telah dirancang, baik tampilan pada halaman website dan juga tampilan pada halaman admin.

1) Halaman Utama

Pada halaman utama (home), selain terdapat tampilan statis juga terdapat daftar item dengan susunan berbanjar maksimal 3 secara berurutan berdasarkan item berbaru dan sesuai jumlah item tersedia dengan tombol Lihat 3 Dimensi dengan tombol selengkapnya pada tiap item untuk melihat item secara 3 dimensi dan deskripsi item. Tampilan halaman utama secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Tampilan Halaman Utama

2) Halaman Profil

Pada halaman profil, selain terdapat tampilan stais juga terdapat penjabaran dari profil website galeri maket landmark 3 dimensi ini. Tampilan halaman profil secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 6.

(9)

Gambar 6. Tampilan Hamalan Profil Website

3) Halaman Semua Item

Pada halaman semua item, selain terdapat tampilan statis juga terdapat daftar item dengan susunan berbanjar maksimal 3 secara berurutan berdasarkan item berbaru dan sesuai jumlah item tersedia dengan tombol Lihat 3 Dimensi dengan tombol selengkapnya pada tiap item untuk melihat item secara 3 dimensi dan deskripsi item. Halaman ini sama seperti halaman utama (Home) Tampilan halaman semua item secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Tampilan Halaman Semua Item

4) Halaman Hubungi Kami

Pada halaman hubungi kami, selain terdapat tampilan statis juga terdapat tampilan formulir hubungi kami (administrator) untuk pengunjung. Tampilan halaman hubungi kami secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 4.9 berikut.

(10)

Gambar 8. Tampilan Halaman Hubungi Kami

5) Tampilan Item 3 Dimensi

Tampilan munculan 3 dimensi ini hanya terdapat gambar item 3 dimensi setelah pengunjung melakukan klik pada tmbol Lihat 3 Dimensi suatu item pada website galeri maket landmark 3 dimensi ini. Cuplikan tampilan 3 dimensi item dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Tampilan Item 3 Dimensi

6) Tampilan Login Administrator

Halaman admin merupakan bagian halaman yang mengatur item (item) dan beberapa bagian lain terhadap website. Admin membutuhkan login terlebih dahulu untuk masuk ke halaman halaman admin. Berikut cuplikan login dapat dilihat pada Gambar 10 berikut.

(11)

Gambar 10. Tampilan Login Administrator

d. Pengujian

Pengujian merupakan pengukuran aplikasi yang telah dibuat dijalankan menggunakan web browser, pengujian dilakukan untuk mengetahui kekurangan aplikasi yang telah dibuat, sehingga dapat melakukan perbaikan sesuai yang dibutuhkan. Pengujian ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi berjalan sudah sesuai tujuan. Pengujian pada sistem dilakukan dengan pengujian yang disebut Pengujian Blackbox. Secara umum seluruh item pengujian di Halaman Website dan Administrator berhasil dengan baik.

Pengujian Blackbox Pada Penampil Collada

Pengujian blackbox terhadap sistem pada penampil item 3 dimensi Collada dilakukan dengan mencoba file Obj sebagai file yang diproses secara bervariasi, baik ukuran maupun hasil convert dari file 3 dimensi ekstensi lain. Pengujian blackbox ditunjukan pada 3 kriteria pengujian yaitu sebagai berikut.

a) Pengujian file Obj berukuran dibawah 2 mega byte

Deskripsi Uji: Menguji penambahan dan proses penampilan 3 dimensi item dengan file .obj dibawah 2 MB.

Skenario: Admin telah meletakkan file ekstensi .obj pada direktori ‘mod_3D/asset/mountain’ lalu menambah item dengan nama yang sama dengan file .obj dam memilih tombol Lihat 3 Dimensi pada halaman website.

Output Harapan: File 3 dimensi muncul sesuai nama item Hasil: OK

b) Pengujian file Obj berukuran diatas 2 mega byte

Deskripsi Uji: Menguji penambahan dan proses penampilan 3 dimensi item dengan file .obj diatas 2 MB.

Skenario: Admin telah meletakkan file ekstensi .obj pada direktori ‘mod_3D/asset/mountain’ lalu menambah item dengan nama yang sama dengan file .obj dam memilih tombol Lihat 3 Dimensi pada halaman website.

Output Harapan: File 3 dimensi muncul sesuai nama item

Hasil: Gagal/Pembacaan file Obj error/stuck dan objek tidak tampil c) Pengujian file Obj hasil konversi ekstensi lain

(12)

.obj hasil konversi file berekstensi 3 dimensi lain.

Skenario: Admin telah meletakkan file ekstensi .obj pada direktori ‘mod_3D/asset/mountain’ lalu menambah item dengan nama yang sama dengan file .obj dam memilih tombol Lihat 3 Dimensi pada halaman website.

Output Harapan: File 3 dimensi sempurna dan muncul sesuai nama item

Hasil: Gagal/ File 3 dimensi dan muncul sesuai nama item tetapi tidak sempurna.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan bahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Collada sebagai penampil objek 3 dimensi berhasil diterapkan pada website galeri landmark dunia dan dapat dijadikan sebagai acuan penampil objek 3 dimensi pada website galeri serupa. Setelah melakukan pengujian blackbox untuk mengetahui sistem yang dibuat sudah sesuai atau tidak dengan rancangan, penampil Collada berjalan dengan baik dalam memproses file ekstensi obj, akan tetapi terdapat kendala yaitu ukuran file .obj yang diproses lebih dari 2 mega byte akan mengalami crash/stuck saat loading tampilan 3 dimensi serta apabila file .obj yang akan diproses merupakan hasil convert dari file ekstensi lain, maka tampilan objek 3 dimensi menjadi tidak sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Amran. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Pustaka Setia, Jakarta.106.

[2] KBBI [Kamus Besar Bahasa Indonesia]. 2017. Arti Kata Maket [Internet]. [diakses 2017 April 20]. Tersedia pada: http://www.kbbi.web.id/maket.

[3] Simarmata J. 2007. Grafika Komputer. Andi, Yogyakarta.

[4] Barnes M, Finch E. 2008. Digital Asset Schema Relase: 1.5.0 Sony Computer Entertainment Inc. Collada. Technical Report.9-10.

[5] Nixon R. 2009. Learning PHP, MySQL, and JavaScript, O’Reilly Media, Inc. 1005 Graveinstein Highway North, California.299.

[6] Pressman R. 2005. Rekayasa Perangkat Lunak. Pendekatan Praktisi. Andi, Yogyakarta.45-65.

[7] Sismoro H. 2005. Pengantar Logika Informatika. Algoritma dan Pemrograman Komputer. Andi, Yogyakarta.33.

[8] Peter M, Mladen G, Brian D. Pro PHP Programing. 2010. Apress. Xvii.

[9] Raymond M, George, Schell. 2007. Sistem Informasi Manajemen Terjemahan (10). Penerbit Salemba.214.

[10] Al-Fatta H. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Andi, Yogyakarta.121-122.

Gambar

Gambar 1.  Proses Sistem Yang Diajukan
Gambar 3 . Data Flow Diagram (DFD) Level 1  2) Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 4.  Entity Relationship Diagram (ERD) Konseptual  3) Perancangan Database
Tabel 3. Tabel Database Pencarian
+5

Referensi

Dokumen terkait

Contoh perintah untuk analisis E2D dari trace file skenario grid 7 dengan protokol OLSR dan jumlah node 25 seperti Gambar 4-32 dan hasilnya dapat dilihat pada Gambar 4-33. Gambar

Pada masa awal tanam mempunyai ketersediaan air yang mencukupi meskipun tidak terlalu banyak, tetapi masa tanam selanjutnya sangat kekurangan air..

kapasitas baru (3800 barrel/hari) hasil dari perhitungan pada kapasitas yang lama (1900 barrel/hari) dijadikan dasar untuk menghitung kebutuhan fuel oil dan fuel

Apakah terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dan kemampuan berpikir kreatif dalam memengaruhi hasil belajar Bahasa Indonesia pada

Individu yang optimis terhadap kondisi penyakitnya, seperti dalam menghadapi berbagai macam persoalan yang baik maupun buruk individu dapat menghadapinya dengan pemikiran

Selanjutnya untuk 2 – 5, tentukan volume benda putar yang dihasilkan jika daerah yang ditentukan berikut diputar terhadap sumbu atau garis yang diberikan; 2.. A diputar terhadap

Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam upaya meningkatkan hasil pertanian dengan menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa dengan

[r]