• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis pergunakan dalam studi ini adalah Metode Historis,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis pergunakan dalam studi ini adalah Metode Historis,"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang penulis pergunakan dalam studi ini adalah Metode Historis, metode historis ini yang lazim digunakan dalam penelitian sejarah. Metode Historis mengandung pengertian sebagai suatu proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (Gottschalk, 1986 :32). Langkah-langkah tersebut terdiri dari heuristik, kritik atau verifikasi, aufassung atau intepretasi, dan darstellung (historiografi) yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penulisannya yaitu:

Pertama heuristik (Pengumpulan sumber-sumber sejarah), merupakan suatu teknik, suatu seni dan bukannnya suatu ilmu, serta lebih merupakan keterampilan dalam menemukan, menangani dan merinci bibliografi. Dalam hal ini penulis menghimpun dan mengumpulkan sumber-sumber yang relevan yang ada hubungannya dengan penulisan skripsi Pemberontakan Hukbalahap 1942-1953, sumber yang banyak digunakan dalam mengkaji tentang bahasan tersebut ialah sumber sekunder, yaitu sumber/bahan bacaan yang sudah diolah berdasarkan hasil rekonstruksi pemikiran orang lain (Gottschalk, 1986 :35-40). Sumber primer yang tadinya menjadi prioritas utama yang penulis coba cari, ternyata tidak didapatkan. Untuk sumber-sumber sekunder ini penulis dapatkan di perpustakaan UPI, perpustakaan UNPAD, perpustakaan Jurusan pendidikan sejarah, perpustakaan daerah, Perpustakaan Asia-Afrika. Perpustakaan Asia-Afrika untuk saat ini menjadi tempat yang banyak memberikan bahan-bahan tulisan, baik berupa buku,

(2)

Laporan Luar Negeri dan Jurnal Ilmu Politik.Untuk menambah sumber-sumber yang sudah didapatkan oleh penulis, penulis juga melakukan browsing melalui Internet.

Kedua kritik eksternal dan internal atau analisis (menilai sumber). Dalam tahapan ini pertama-tama penulis melakukan kritik eksternal yang mencoba menguji otentitas serta integritas sumber sejarah yang telah dikumpulkan. Selanjutnya dilakukan kritik internal, yaitu mencoba melihat dan menguji dari dalam realibilitas serta kredibilitas isi dari sumber-sumber yang telah dikumpulkan tersebut.

Ketiga interpretasi (menafsirkan sumber sejarah), penulis berusaha memberikan penafsiran terhadap sumber yang diperoleh selama penelitian berlangsung dengan cara menghubungkan fakta-fakta yang diperoleh dari sumber-sumber yang telah teruji melalui proses kritik internal dan eksternal. Dengan demikian fakta-fakta tersebut diberi pemaknaan sendiri oleh penulis sebagai bentuk interpretasi.

Keempat historiografi (penulisan sejarah), penulis akan menyajikan hasil temuannya pada tiga tahap sebelumnya dengan cara menyusun dalam bentuk tulisan yang jelas dalam gaya bahasa yang sederhana dan menggunakan tata bahasa penulisan yang baik dan benar.

Keseluruhan langkah-langkah tersebut di atas pada prakteknya telah penulis jabarkan ke dalam tiga tahapan yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan laporan penelitian.

2.1 PERSIAPAN PENELITIAN

3.1.1 Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian.

Langkah pertama yang dilakukan penulis dalam tahap ini diawali dengan memilih tema penelitian. Penentuan tema penelitian dilakukan setelah penulis membaca sebuah jurnal ilmu politik yang diterbitkan oleh LIPI yang berjudul Dilema Pemerintah Filipina Menghadapi Pemberontakan Komunis yang ditulis oleh Adriana Elisabeth. Dalam tulisan itu dijelaskan

(3)

tentang pemberontakan NPA (New People Army) yang mengusung ideologi komunis. Pemberontakan yang dilakukan oleh NPA ini cukup lama sampai tahun 1988 pada masa pemerintahan Presiden Quezon Aquino. Namun pada awal tulisan ini diterangkan pula mengenai pemberontakan Hukbalahap sebagai cikal bakal pemberontakan NPA yang mempunyai hubungan historis sangat erat. Pemimpin-pemimpin NPA adalah merupakan anggota Hukbalahap yang ingin meneruskan perjuangannya. Dengan demikian penulis merasa tertarik untuk mengajukan tema tersebut.

Dari hasil membaca tersebut terpikir oleh penulis untuk mengangkat fenomena Pemberontakan Hukbalahap sebagai judul skripsi. Langkah selanjutnya adalah penulis mengajukan judul Pemberontakan Hukbalahap 1942-1953 kepada Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi (TPPS). Judul tersebut telah disetujui oleh TPPS Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.

Setelah mendapat persejutuan dari TPPS mengenai judul tersebut selanjutnya penulis mulai melakukan penyusunan rancangan penelitian dalam bentuk proposal untuk dipresentasikan dalam seminar skripsi.

3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian

Dalam penyusunan rancangan proposal yang akan dipresentasikan dalam seminar, pada dasarnya memuat beberapa hal (1) Judul penelitian, (2) Latar belakang masalah, (3) Perumusan masalah, (4) Penjelasan judul, (5) Tinjauan pustaka, (6) Metode dan teknik penelitian, (7) Sistematika penulisan. Setelah rancangan proposal penelitian dipresentasikan dalam seminar, selanjutnya penulis mendapatkan surat pengesahan penelitian yang dikeluarkan oleh Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan sekaligus penentuan pembimbing I dan II.

(4)

2.2 PELAKSANAAN PENELITIAN

Dalam tahap ini, penulis membagi kedalam empat tahap cara kerja penelitian, yaitu : 3.2.1. Heuristik

Dalam tahap ini, penulis mulai mencari dan mengumpulkan berbagai sumber yang memiliki relevansi dengan pokok permasalahan penelitian yang sedang dikaji oleh penulis yaitu mencari informasi kondisi sosial-ekonomi masyarakat Filipina pada masa penjajahan Jepang, mencari informasi latar belakang Pemberontakan Hukbalahap, mencari informasi jalannya pemberontakan Hukbalahap dan mencari dampak pemberontakan Hukbalahap terhadap kestabilan politik pemerintah Filipina. Dalam mengumpulkan sumber-sumber yang diperlukan untuk bahan pengkajian penelitian ini penulis menggunakan teknik studi literatur. Studi literatur ini digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan fakta dari berbagai sumber yang relevan terhadap penelitian yang dikaji, terutama literatur-literatur asing dan melakukan penelusuran melalui Internet untuk mencari sumber-sumber yang relevan.

Upaya mencari dan mengumpulkan literatur, penulis lakukan dengan mengunjungi perpustakaan baik yang berada di lingkungan Universitas maupun di luar Universitas. Adapun sumber yang penulis dapatkan dari hasil kunjungan di berbagai perpustakaan antara lain : (1) penulis mendapatkan sumber dari perpustakaan UPI Bandung antara lain buku sumber karya Syahbuddin Mangadaralam (1987) yang berjudul Mengenal lebih dekat Filipina. Selain itu juga penulis memperoleh buku sumber karya James C. Scott (1993) dengan judul Perlawanan Kaum Tani yang diterbitkan oleh Yayasan Obor Indonesia. Kemudian penulis juga mendapatkan sumber karya James C. Scott (1989) Moral ekonomi Petani yang diterbitkan oleh LP3S. sumber lain yang didapatkann oleh penulis adalah karya Siti Halimah (2002) Gerakan Petani di Asia Tenggara Tahun 1930-an yang merupakan karya tulis berupa Skripsi Universitas Pendidikan

(5)

Indonesia. (2) penulis mendapatkan sumber dari Perpustakaan Jurusan Pendidikan Indonesia antara lain buku sumber karya Milton Osborne (1971) South East Asia Introductory History. Penulis juga mendapatkan buku sumber mengenai sejarah Filipina secara umum karya D.G.E Hall dengan judul Sejarah Asia Tenggara. (3) penulis mendapatkan buku sumber dari perpustakaan Asia-Afrika antara lain buku karya Raymond Bonner (1992) yang berjudul Waltzing with a Dictactor. Kemudian juga penulis mendapatkan buku sumber karya Sardesai (1989) South East Asia Past and Present. Buku sumber lain yang didapakan oleh penulis adalah karya David joel Steinberg (1971) A Modern History In Search Of South East Asia. Buku sumber lain yang didapatkan oleh penulis adalah karya William Blum (1995) dengan judul Killing Hope: U.S. Military and CIA Intervention Since World War II. (4) penulis mendapatkan buku sumber dari perpustakaan Daerah Jawa Barat antara lain buku karya Kustigar Nadaek dan Atmadji (1986) yang berjudul Revolusi Damai Rekaman Kemelut di Filipina. Kemudian penulis mendapatkan sumber dari tulisan Adriana Elisabeth (1989) yang berjudul Dilema Pemerintah Filipina Dalam Menghadapi Pemberontakan Komunis, yang dimuat dalam Jurnal Ilmu Politik LIPI. (5) penulis mendapatkan buku sumber dari perpusakaan UNPAD antara lain buku karya B.N. Pandey (1980) yang berjudul The Making of Twetieth Century ( South and South East Asia 1945-1979 Problems and policies).

Selain mengunjungi perpustakaan, penulis juga mendapatkan buku sumber dari tempat buku bekas di jalan Dewi Sartika yang kemudian penulis beli. Buku tersebut adalah karya Teodore A. Agoncillo (1990) History Of Filipino People. Kemudian juga penulis mendapatkan buku dari tempat yang sama karya John Bresnan (1988) Krisis Filipina Zaman Marcos dan Keruntuhannya. Sumber-sumber lain yang didapatkan oleh penulis mengenai kondisi sosial-ekonomi, politik dan juga militer Filipina melalui internet dengan situs antara lain :

(6)

http://www.globalsecurity.org/military/library/report/1984/GRR.htm http://www.statecraft.org/chapter3.html http://kajian-indoprogress.blogspot.com/2006/08/politik-gerakan-buruh-di-asia-tenggara.html http://www.asiamaya.com/panduasia/philipina/e-01land/ep-lan12.htm 3.2.2. Kritik

Kritik sumber merupakan tahapan yang dilakukan penulis untuk menyeleksi dan menilai sumber yang layak digunakan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu sumber-sumber literatur yang telah dikumpulkan pada langkah heuristik selanjutnya penulis melakukan langkah kritik sumber. Dari keseluruhan sumber-sumber literatur yang digunakan . maka penulis membaginya ke dalam dua kelompok yaitu :

3.2.2.1 Sumber yang berbentuk buku

1. Tulisan yang membahas tentang kondisi sosial-ekonomi Filipina pada masa Perang Dunia II terdapat dalam buku yang berjudul Crisis in The Philipines : The Marcos Era and Beyond yang diedit oleh John Bresnan (1988) dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Budi Murdono dkk dengan judul Krisis Filipina (Zaman Marcos dan Keruntuhannya). Buku sumber lain yang membahas kondisi sosial-ekonomi Filipina adalah karya Wang Gung Wu (1991) yang berjudul Perubahan Identitas Orang Cina Di Asia Tenggara. Buku sumber lain adalah karya James C. scott (1993) Perlawanan Kaum Tani, dan karya lain dari James.C. Scott (1989) Moral ekonomi petani. Buku lain yang menjadi rujukan penulis adalah karya Samuel.L. Popkin (1986) berjudul Petani Rasional. Sumber lain yang menjadi rujukan

(7)

penulis adalah skripsi karya Siti Halimah (2002) Gerakan sosial Petani Di Asia Tenggara tahun 1930-an.

2. Tulisan yang membahas mengenai peristiwa Pemberontakan Hukbalahap adalah karya Teodore.A. Agoncillo (1990) History Of Filipino people. Buku sumber lain sebagai rujukan penulis adalah karya William Blum (1995) Killing Hope: U.S. Military and CIA Intervention Since World War II. Buku sumber lain adalah karya Kustigar Nadaek dan Atmadji (1986) Revolusi Damai Rekaman Kemelut di Filipina. Buku sumber lain adalah karya Raymond Bonner (1992) Keserakahan Sang Diktaktor. Keluarga Marcos dan Perwujudan Kebijakan Amerika Serikat. Buku sumber lain adalah karya David Joel Steinberg (et.al) (1971) A Modern History In Search Of South East Asia.

3.2.2.2 Sumber yang berbentuk artikel

Sumber tulisan yang ditemukan oleh penulis yang berbentuk artikel adalah karya Adriana Elisabeth (1989) Dilema Pemerintah Filipina dalam Menghadapi Pemberontakan Komunis, yang dimuat dalam jurnal Ilmu Politik Vol. IX. yang diterbitkan LIPI. Tulisan lainnya adalah karya Bridgewater, Grant L. (1987). Philipine Information : Operations During the Hukbalahap Counterinsurgency Campaign dimuat dalam Jurnal IOSPHERE JOURNAL tanpa nomor. Tulisan lain adalah karya Barbara Entenberg, Agrarian Reform and the Hukbalahap Far Eastern Survey, Vol. 15, No. 16 (Aug. 14, 1946), pp. 245-248. Sumber lain adalah karya Russell H. Fifield The Hukbalahap Today Far Eastern Survey, Vol. 20, No. 2 (Jan. 24, 1951), pp. 13-18.

3.2.2.3 Sumber Internet

(8)

Romelino.R. Gojo. .(1984). THE HUKBALAHAP MOVEMENT.{Online} tersedia:

http://www.globalsecurity.org/military/library/report/1984/GRR.htm (15 Juli 2006)

Mc.Douglas. (1987).The Philippines: Resistance and Betrayal.{Online} tersedia:http://www.statecraft.org/chapter3.html, {24 January 2005}

Vedi R Hidiz, Politik Gerakan Buruh Di Asia Tenggara dalam http://kajian- indoprogress.blogspot.com/2006/08/politik-gerakan-buruh-di-asia-tenggara.html

http://www.asiamaya.com/panduasia/philipina/e-01land/ep-lan12.htm.

Tulisan-tulisan tersebut telah membantu penulis mendapatkan fakta-fakta mengenai tema yang dibahas. Dengan demikian keberadaan sumber-sumber dari situs-situs internet dalam skripsi ini sangat penting.

Menurut Helius Sjamsuddin (1996: 104-111), secara umum kritik sumber terbagi dalam dua cara yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal adalah cara untuk melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah. Langkah kritik eksternal ini penulis lakukan dengan cara mempertimbangkan beberapa hal seperti tahun penerbitan, keaslian sumber dan latar belakang penulis. Sementara itu kritik internal adalah kritik yang lebih menekankan pada isi dari sumber sejarah tersebut.

Langkah kritik internal ini penulis lakukan dengan cara mengadakan kaji banding antara sumber tulisan yang satu dengan sumber tulisan yang lain sehingga penulis memperoleh sumber-sumber yang dapat memberikan data dan fakta yang otentik. Kaji banding ini dilakukan agar penulis dapat mengetahui apakah dalam kajian yang terdapat dalam sumber yang satu dengan sumber yang lainnya ada persamaan ataukah perbedaan, pokok-pokok apa saja yang terkandung dalam tulisan dari sumber yang satu dengan sumber yang lain dan apa yang menjadi titik berat

(9)

dalam tulisan dari sumber yang dibandingkan serta sejauh mana unsur subjektifitas dari penulisan tersebut.

3.2.3. Interpretasi

Setelah penulis melakukan tahap heuristik dan kritik maka langkah penelitian selanjutnya adalah interprestasi atau penafsiran sumber. Dalam tahap ini penulis mencoba untuk menafsirkan dan memberi makna dengan cara menghubungkan data dan fakta yang telah diperoleh dari berbagai sumber dan telah dilakukan proses kritik sumber sebelumnya.

Data dan fakta yang telah melalui penafsiran selanjutnya data dan fakta tersebut dihubungkan dan rangkaikan untuk menjadi sebuah rekontruksi yang mampu menjelaskan setiap pokok permasalahan dalam penelitian. Sumber- sumber informasi yang telah melalui penafsiran selanjutnya diususun menjadi kerangka dasar pemikiran untuk memasuki tahap terakhir dari keseluruhan penelitian yaitu tahap penulisan laporan penelitian.

3.2.4. Historiografi

Dalam tahap ini penulis mulai menyajikan hasil interprestasi ke dalam bentuk tulisan sehingga membuat suatu penulisan sejarah mengenai Pemberontakan Hukbalahap 1942-1953. Penulisan sejarah tersebut disajikan dalam bentuk laporan penelitian.

3.3. Laporan Penelitian

Laporan penelitian merupakan tahapan terakhir dari seluruh kegiatan penelitian. Laporan penelitian ini, penulis menuangkan hasil interprestasi terhadap sumber-sumber informasi ke dalam bentuk tulisan yang jelas dengan tata bahasa yang baik dan benar, sehingga laporan

(10)

penelitian ini tersusun secara sistematis. Laporan penelitian ini disusun berdasarkan buku petunjuk penulisan karya ilmiah yang diperoleh dari UPI Bandung.

Hasil tulisan ini, kemudian disajikan dalam sistematika laporan penelitian yang terbagi ke dalam lima bagian yang terdiri dari (1) pendahuluan, (2) tinjauan pustaka, (3) metodologi penelitian, (4) Pembahasan hasil penelitian, (5) kesimpulan.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut terjadi karena lokasi pegerakan yang diteliti oleh Kridijantoro berbeda dengan penelitian yang sekarang, kemudian pada saat itu salah satu pohon pakan

Teknik analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan menggunakan distribusi frekuensi untuk menggambarkan pengaruh pelayanan dan fasilitas terhadap

41/M/SK/6/1991, Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan mempunyai kegiatan yang disebut Jasa Pelayanan Teknis, yaitu jasa yang diberikan dalam bidang teknologi dan

karena menurut saya banyak material yang tidak tergolong serat , misalnya karya DTM, kabel itu benda modern tetapi tiba – tiba ada serat dari bahan alam , itu membuat saya bingung..

Hasil akhir dalam penelitian ini adalah perusahaan dapat mengetahui waktu loading kendaraan alat angkut, berapa jarak yang akan di tempuh kendaraan alat angkut, waktu

Peta topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu

'DUL WRWDO VDPSHO SHGDJDQJ VHURPERWDQ WHUEDQ\DN EHUDGD GDODP UHQWDQJ XVLD WDKXQ 6HOXUXK SHGDJDQJ \DQJ PHQMDGL UHVSRQGHQ DGDODK EHUMHQLV NHODPLQ ZDQLWD GDQ VHEDQ\DN RUDQJ EHUVWDWXV