• Tidak ada hasil yang ditemukan

DELEGASI DPR RI MENGHADIRI AIPA - ERIA JOINT DIALOGUE ON WASTE MANAGEMENT IN THE CONTEXT OF COVID-19 PANDEMIC JAKARTA, 13 JULI 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DELEGASI DPR RI MENGHADIRI AIPA - ERIA JOINT DIALOGUE ON WASTE MANAGEMENT IN THE CONTEXT OF COVID-19 PANDEMIC JAKARTA, 13 JULI 2020"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

2020

DELEGASI DPR RI

MENGHADIRI

AIPA - ERIA JOINT

DIALOGUE ON

WASTE MANAGEMENT IN

THE CONTEXT OF

COVID-19 PANDEMIC

(2)

1

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270

LAPORAN DELEGASI DPR RI

AIPA-ERIA JOINT DIALOGUE ON WASTE MANAGEMENT IN THE CONTEXT OF COVID-19 PANDEMIC

Jakarta, 13 Juli 2020

I. PENDAHULUAN

A. DASAR PENGIRIMAN DELEGASI

Partisipasi Delegasi DPR RI dalam AIPA-ERIA Joint Dialogue on Waste Management in the Context of COVID-19 Pandemic didasarkan pada Surat Undangan sebagai Narasumber Nomor 145/AP.02/07/2020 tanggal 9 Juli 2020. Sidang tahun ini diselenggarakan secara virtual sebagai dampak pandemi Covid-19.

B. SUSUNAN DELEGASI

1. Sdr. Putu Supadma Rudana, MBA (F-Demokrat/Wakil Ketua BKSAP/ Ketua Delegasi)

(3)

2

C. MAKSUD DAN TUJUAN KEIKUTSERTAAN DELEGASI

Maksud keikutsertaan Delegasi DPR RI dalam AIPA-ERIA Joint Dialogue on Waste Management in the Context of COVID-19 Pandemic pada tanggal 13 Juli 2020 yaitu:

- Berpartisipasi dalam forum AIPA untuk berbagi pengalaman dan kondisi terkini terkait penanggulangan sampah lingkungan dan sampah medis akibat COVID-19 serta berdiskusi dengan negara anggota AIPA lainnya terkait fungsi parlemen dalam menyikapi masalah lingkungan tersebut;

- Indonesia serta bertukar gagasan dan pandangan dengan delegasi AIPA lainnya sesuai dengan posisi dan kepentingan Indonesia;

- Menghasilkan laporan dan rekomendasi untuk kemudian dibahas dan diputuskan dalam pertemuan AIPA selanjutnya.

Tujuan keikutsertaan Delegasi DPR RI dalam AIPA-ERIA Joint Dialogue on Waste Management in the Context of COVID-19 Pandemic yaitu:

- Memanfaatkan AIPA-ERIA Joint Dialogue on Waste Management in the Context of COVID-19 Pandemic untuk membina dan mengembangkan hubungan persahabatan dengan negara-negara anggota AIPA;

- Melakukan peran diplomasi parlemen sebagai salah satu unsur penting total diplomacy, dalam rangka memfasilitasi dan mendukung kebijakan politik luar negeri RI terkait pentingnya pendekatan multilateral dalam mengatasi berbagai permasalahan terkait COVID-19, utamanya dalam penanggulangan sampah perkotaan dan sampah medis;

II. AGENDA PERTEMUAN

Agenda AIPA-ERIA Joint Dialogue on Waste Management in the Context of COVID-19 Pandemic adalah:

(4)

3

2.) Welcome speech by Professor Hidetoshi Nishimura, President of ERIA 3.) Opening remarks by Ms. Nguyen Tuong Van, Secretary General of AIPA

4.) Session II – Municipal Solid Waste Management and Its Current or Potential Issues due to COVID-19

5.) Session III

- Medical Waste Management and Its Current and Potential Issues due to COVID-19

- Clinical Waste Management and COVID-19

- Surveillance and Monitoring of Medical Waste Management during the COVID-19 Pandemic

6.) Free Discussion 7.) Conclusion

8.) Summary by Mr Michikazu Kojima, Senior Economist of ERIA

9.) Closing remarks by Professor Hidetoshi Nishimura, President of ERIA

III. JALANNYA PERTEMUAN

Rangkaian AIPA-ERIA Joint Dialogue on Waste Management in the Context of COVID-19 Pandemic terdiri dari Session I - Opening, Welcome speech by Professor Hidetoshi Nishimura, President of ERIA, Opening remarks by Ms. Nguyen Tuong Van, Secretary General of AIPA, Session II – Municipal Solid Waste Management and Its Current or Potential Issues due to COVID-19, Session IIIyang terdiri dari beberapa presentasi yaitu Medical Waste Management and Its Current and Potential Issues due to COVID-19, Clinical Waste Management and COVID-19, Surveillance and Monitoring of Medical Waste Management during the COVID-19 Pandemic, Free Discussion, Conclusion, Summary by Mr Michikazu Kojima, Senior Economist of ERIA, dan diakhiri dengan Closing remarks by Professor Hidetoshi Nishimura, President of ERIA.

(5)

4

Peserta Joint Dialogue yang terdiri dari para pakar serta perwakilan negara anggota AIPA

Sesi I pertemuan ini dibuka oleh tim Sekretariat AIPA. Selanjutnya pertemuan virtual ini diawali dengan Opening Ceremony oleh Professor Hidetoshi Nishimura, President of ERIA. Dalam kesempatan ini ia menyampaikan bahwa kegiatan joint discussion antara AIPA dan ERIA dilaksanakan berdasarkan MoU antara kedua belah pihak terkait isu lingkungan. Selain itu, kerjasama ini juga berdasarkan pada resolusi AIPA terkait isu pengelolaan sampah dan pembangunan berkelanjutan yaitu Resolusi nomor Res.40GA/2019/Org/11 yang berjudul ”Resolution on Establishing AIPA-ERIA Joint Dialogue to Support the Waste Management for Sustainable Development”. Selain itu Professor Hidetoshi juga menekankan bahwa untuk menanggulangi sampah kota maupun sampah medis akibat COVID-19 saat ini diperlukan teknologi yang dapat mengolah semua sampah tersebut agar tidak berbahaya bagi lingkungan. Ia berharap acara joint dialogue ini dapat berfungsi sebagai sarana bertukar pandangan dan ide dan untuk meningkatkan capacity building bagi parlemen anggota AIPA dalam menanggulangi permasalahan seputar sampah kota dan sampah medis.

Sedangkan Ms Nguyen Tuong Van, Secretary General of AIPA dalam pidato pembukaannya menyatakan bahwa saat ini produksi sampah baik sampah rumah tangga

(6)

5

maupun medis meningkat jumlahnya seiring dengan diberlakukannya kebijakan stay at home di berbagai negara. Untuk itu diperlukan kerjasama banyak pihak dalam menangani masalah yang timbul akibat sampah-sampah tersebut. Joint dialogue ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran parlemen anggota AIPA akan pentingnya penanganan sampah yang berdampak buruk bagi lingkungan. Ia juga menjelaskan bahwa selama ini AIPA dan ERIA banyak melakukan kerjasama antara lain penelitian, dialog, diskusi, dan kegiatan terkait lainnya.

Dalam sesi II, Prof. Dr. Enri Damanhuri (ITB) memaparkan presentasi yang merupakan penelitian bersama dengan Michikazu Kojima (Senior Economist ERIA) dengan judul “Municipal Solid Waste Management in the Context of COVID-19 Pandemic”. Dalam paparannya, Prof. Enri menjelaskan bahwa pengelolaan sampah kota yang ada di Indonesia saat ini dilakukan oleh pemerintah daerah, selanjutnya di level kota atau kabupaten. Di kawasan urban, produksi sampah kota saat ini adalah berjumlah sakitar 60,000 ton per hari. Tantangan terbesar dalam pengelolaan sampah adalah anggaran keuangan pemerintah daerah yang terbatas serta keterbatasan teknologi yang tidak sama di tiap daerah. Saat stay at home, banyak masyarakat cenderung membeli barang secara online dan makanan serta minuman secara delivery yang dimana kegiatan ini menghasilkan banyak sampah plastik. Masalah lain terkait sampah adalah masalah kesehatan, utamanya ditimbulkan oleh sampah medis, yang melanda banyak pemungut sampah. Hal ini membutuhkan perhatian serius dari pemerintah, parlemen, serta pihak terkait lainnya untuk bersama-sama menjamin bahwa dengan adanya teknologi pengelolaan sampah di masa mendatang tidak kemudian membuat mereka semakin menderita hidupnya akibat kehilangan pekerjaan sebagai pemungut atau pemilah sampah. Prof. Enri juga memaparkan bahwa Jepang juga mengalami masalah dalam pengelolaan sampah, apalagi dalam kondisi COVID-19 seperti saat ini. Untuk menanggulangi hal ini, pihak swasta atau sektor bisnis dilibatkan untuk bertanggungjawab dalam memilah dan melakukan proses pengelolaan sampah, bersama-sama dengan pemerintah daerah, bahkan hal ini diatur dalam Undang-undang mengenai manajemen sampah yang diterapkan sejak tahun 1971.

(7)

6

Selanjutnya pada sesi III, Prof. Dr. Agamuthu R (Jeffry Sachs Center on Sustainable Development, Sunway University and High Level Foreign Expert, Ministry of Science and Technology, China) menyampaikan presentasi yang berjudul “Clinical Waste Management Under COVID-19 Scenario in Malaysia” menjelaskan mengenai masalah yang timbul akibat sampah medis di Malaysia dan bagaimana idealnya pengelolaan sampah medis harus dilakukan di tengah pandemi COVID-19. Ia menyatakan bahwa di tengah pandemi COVID-19, jumlah sampah medis seperti masker, sarung tangan, dan Alat Pelindung Diri (APD) semakin meningkat jumlahnya dan banyak ditemukan barang-barang tersebut mengendap di sungai bahkan pantai atau lautan. Tentu saja hal ini sangat berbahay mengingat bahaya infeksi yang ditimbulkan akibat sampah-sampah tersebut jika tidak dikelola dengan baik. Terkait hal ini, Malaysia memiliki regulasi untuk mengatur pengelolaan sampah medis yaitu melalui mesin dengan teknologi tinggi. Prof. Agamuthu menyatakan bahwa tidak semua negara memiliki teknologi seperti ini, yang menyebabkan masalah sampah medis menjadi salah satu masalah paling berbahaya di tengah pandemi seperti saat ini.

Pada sesi berikutnya, Mr. Bonsoong Kaigate (Senator, Thai Parliament) memaparkan presentasi yang berjudul “Thailand Infectious Waste Management” yang secara garis besar menjelaskan bahwa Thailand juga memiliki masalah terkait sampah medis yang meningkat jumlahnya saat COVID-19. Menyikapi hal ini, pemerintah Thailand melibatkan sektor swasta untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan, yaitu melalui pengelolaan sampah medis yang menggunakan teknologi pengolahan sampah modern. Beberapa daerah di Thailand menggunakan incinerator yaitu pengolahan sampah yang melibatkan pembakaran bahan organik.

Selanjutnya, pertemuan diisi dengan sesi tanya jawab serta pernyampaian intervensi dari masing-masing delegasi AIPA. Sedangkan di akhir pertemuan, pihak ERIA menyampaikan adanya usulan draf resolusi terkait pengelolaan sampah bagi parlemen anggota AIPA, yang dimana hal ini tidak disampaikan sebelumnya baik di awal pertemuan maupun di ToR yang dikirim oleh pihak AIPA Secretariat sebelumnya.

(8)

7

Pertemuan ini ditutup dengan pemyampaian closing remarks oleh Prof. Hidetoshi yang menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh anggota parlemen AIPA yang hadir secara virtual dalam joint discussion ini dan berharap agar pertemuan ini dapat membawa manfaat bagi seluruh delegasi, utamanya dalam menangani pelbagai masalah terkait pengelolaan sampah kota dan sampah medis yang meningkat jumlahnya saat pandemi COVID-19 terjadi.

IV. PARTISIPASI DELEGASI DPR RI

Delegasi Indonesia, Sdr. Putu Supadma Rudana dan Sdri. Dyah Roro Esti, B.A, M.Sc. dalam Sidang Joint Dialogue AIPA - ERIA

Dalam kesempatan ini, Ketua Delegasi, Sdr. Putu Supadma Rudana, MBA, menyatakan bahwa Indonesia mengapresiasi AIPA dan ERIA atas diadakannya joint discussion kali ini yang membahas masalah pengelolaan sampah kota dan sampah medis yang menjadi masalah bukan hanya bagi Indonesia, namun bagi seluruh negara ASEAN. Terkait fungsi

(9)

8

parlemen, Bapak Putu menyampaikan bahwa parlemen berperan penting dalam melakukan fungsi anggaran serta pengawasan terkait pengelolaan sampah, yang termasuk di dalamnya adalah memastikan adanya anggaran yang mendukung pengelolaan sampah yang modern serta ramah lingkungan. Di samping itu, sebagai anggota legislatif perwakilan Bali, ia menambahkan bahwa Bali telah menerapkan kebijakan larangan penggunaan plastik sejak 2018 yang bertujuan untuk zero waste. Bali juga merupakan daerah yang menerapkan prinsip kearifan lokal ”Tri Hita Karana” yang menekankan pada prinsip menjaga harmoni antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia, serta manusia dengan lingkungannya. Bapak Putu menambahkan bahwa prinsip-prinsip kearifan lokal seperti ini harus dipertahankan karena dapat mendukung visi pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan pada kearifan lokal masyarakat adat.

Ketua Delegasi Indonesia, Sdr. Putu Supadma Rudana menyampaikan pandangannya mengenai masalah pengelolaan sampah

Sementara itu, anggota delegasi Sdri. Dyah Roro Esti, B.A, M.Sc. menyatmpaikan pandangannya bahwa saat ini masalah yang terjadi adalah banyak daerah di Indonesia tidak memiliki teknologi incinerator yang cukup untuk mengelola sampah kota maupun sampah

(10)

9

medis yang ada. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menerbitkan panduan pembuangan limbah medis bagi rumah sakit serta fasilitas kesehatan lainnya. Jumlah limbah medis yang meningkat di tengah pandemi cukup membahayakan bukan hanya bagi lingkungan namun bagi masyarakat yang mata pencahariannya memilah serta bersinggungan langsung dengan sampah-sampah tersebut. Di samping itu, Ibu Dyah juga menyatakan bahwa peran teknologi sangat diperlukan dalam pengelolaan sampah untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu mengurangi kesenjangan serta melindungi lingkungan.

Delegasi Indonesia, Sdri. Dyah Roro Esti menyampaikan pandangannya mengenai isu pengolahan sampah medis di tengah pandemi COVID-19

(11)

10

Suasana pada ruangan sidang Joint Dialogue AIPA – ERIA di Ruangan Pimpinan BKSAP, Gedung Nusantara III, Lantai 6.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

- Pertemuan AIPA-ERIA Joint Dialogue on Waste Management in the Context of COVID-19 Pandemic pada tanggal 13 Juli 2020 telah berjalan lancar dan sukses. Delegasi DPR RI berpartisipasi aktif dalam pembahasan seluruh agenda dari awal hingga akhir;

- Pada pertemuan AIPA-ERIA Joint Dialogue on Waste Management in the Context of COVID-19 Pandemic ini pembahasan berfokus pada upaya pengelolaan sampah, baik itu sampah kota maupun sampah medis, yang meningkat jumlahnya saat pandemic COVID-19 terjadi, serta pentingnya upaya kolektif untuk mengurangi kesenjangan serta melindungi lingkungan.

(12)

11 B. SARAN

- Untuk pertemuan-pertemuan selanjutnya, mohon dapatnya pihak AIPA Secretariat mengkomunikasikan lebih detail dengan Sekretariat BKSAP terkait output apa saja yang diharapkan setelah diadakan joint discussion, apakah hanya kesimpulan umum atau pembahasan lain seperti draf resolusi.

VI. PENUTUP

Demikianlah pokok-pokok Laporan Delegasi Partisipasi Delegasi DPR RI dalam AIPA-ERIA Joint Dialogue on Waste Management in the Context of COVID-19 Pandemic pada 13 Juli 2020. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, Juli 2020 a.n. Delegasi Ketua Delegasi,

Ttd.

Putu Supadma Rudana, MBA. A- 563

(13)
(14)

NO COUNTRY / ORGANIZATION NAME DESIGNATION SIGNATURE 1 Hon. Ms. Khairunnisa Ash'ari Member of Parliament

2 Hon. Mr. Pengiran Haji Ali Pengiran Maon Member of Parliament

3 Hon. Mr. Pehin Dato Haji Judin

bin Haji Asar Clerk of the Legislative Council 4 Ms. Dayangku Haryanti Petra Senior Environment Officer 5 Mr. Hj Mohammad Amalul Muttaqin bin Hj Ismail Supporting staff

6 Mr. Mohammad Faiq bin Haji

Mohd Yassin Supporting staff

7 H. E. Ty Sokun Member of Parliament

8 H. E. Mak Vanshita Member of Parliament

9 H. E. San Sarana Member of Parliament

10 Mr. Samnang Rithy Supporting Staff

11 Mrs. Mom Sovadana Supporting Staff

12 Ms. Chea Lida Supporting Staff

13 Mr. Thul Heang Obeserver of the Meeting

14 Hon. Mr. Putu Supadma

Rudana, MBA

Vice Chairperson of the

Committee for Inter Parliamentary Cooperation 15 Hon. Ms. Dyah Roro Esti, W.P., B.A, M. Sc Member of Parliament

16 Ms. Endah TD. Retnoastuti Head Bureau of Interparliamentary Cooperation

17 Mrs. Masyithoh Anissa

Ramadhani Expert Staff

18 Mrs. Yuliana Tansil Interpreter

19 Hon. Mr. Sanya Praseuth Vice-Chairman of Economic, Technology, and Environment 20 Mr. Chanthone Louangphane Technical Staff

21 Hon. Ms. Vivian Wong Shir Yee Member of Parliament

22 Mr. Muthanna bin Saari Staff

23 Mr. Dzulkifli bin Mohamad Deputy Director, Waste, and Hygine Sector, Engineering Services Divison, Ministry of Health

24 Mr. Sofiyudeen bin

Muhammad

Principal Assistant Director, Hospital Operations Section Engineering Services Division, Ministry of Health

25 Ms. Siti Mastura binti Oyop Research Officer

26 Ms. Amy Tam Lay Choon Staff

27 Mr. Than Win Member of Parliament

28 Mr. San Shway Wynn Member of Parliament

29 H. E. Mr. Raneo E. Abu; Deputy Speaker

30 Mr. Dilbert Quetulio Delegation Secretary

31 Ms. Lourdes Rajini Rye Obeserver of the Meeting Indonesia Lao PDR Malaysia Myanmar Philippines PARTICIPANTS LIST

AIPA-ERIA JOINT DIALOGUE ON WASTE MANAGEMENT IN THE CONTEXT OF COVID-19 PANDEMIC

Brunei Darussalam

Cambodia

(15)

32 Ms. Ann Marie D. Santos Obeserver of the Meeting

33 Hon. Mr. Wayo Assawarungruang Vice-Chairperson of the Standing Committee on Public Health; HoR 34 Hon. Mr. Krisda Tanrerdtit Member of Parliament

35 Ms. Supisra Kankaew Foreign Affair Officer 36 Ms. Piraporn Napuksornchainant Foreign Affair Officer 37 Hon. Mr. Dinh Cong Sy Member of Parliament

38 Mrs. Tran Thi Ninh Official of the Foreign Afffairs Department

39 Prof Enri Damanhuri

Professor at Department of Environmental Engineering, Faculty of Civil, Institute Teknologi Bandung

40 Prof Agamuthu Periathamby Senior Proffesor in Jeffrey Sachs Center on Sustainable Development, Sunway Univeristy

41 Asst. Prof. Hon. Boonsong

Kaigate

Member of the Senate; Spokesperson to the Standing Committee on Public Health, Thailand

42 Prof. Hidetoshi Nishimura President

43 Mr. Michikazu Kojima Senior Economist

44 Dr. Ayumi Kodama Deputy Director General (ERIA Representative to ASEAN)

45 Mr Fusanori Iwasaki Executive Assistant to the President 46 Mr. Hendro Putra Johannes Research Associate

47 Ms. Ellen Putri Edita Research Associate

48 Ms. Tyagita Silka Hapsari Communications Supervisor

49 Ms. Nadira Priastianda Senior Assistant to Deputy Director General 50 Mrs. Hon. Nguyen Tuong Van Secretary General

51 Mr. Mario Pandu Dewono Deputy Secretary General 52 Ms. Royyan Hadela Isnanda Publicity Officer 53 Mr. Sandi Nursahamdani Education Officer 54 Mr. Resky Wiwoho Director of ICT Directorate 55 Ms. Anggayasti Ajengpadmitha ICT Officer

56 Mr. Efran Arieza ICT Officer

57 Ms. Salma Dhiya Effendi Intern

Thailand

Viet Nam

ERIA Speakers

(16)

EXPLANATORY NOTE ON

WASTE MANAGEMENT FOR NEW NORMAL AMID COVID-19 BACKGROUND

Based on the latest update situation as of 29 June 2020, World Health Organization (WHO) confirmed more than 10 million cases of the coronavirus disease (COVID-19) globally (WHO, 2020). The rapid increase of COVID-19 pandemic has caused unprecedented problems in the field of waste management such as an increase in medical waste and plastic waste.

A large amount of medical waste is an unavoidable consequence because of the large number of the patients infected by COVID-19. In Malaysia, there was 27% growth of medical waste in March 2020, jumping over 10% growth from the previous month (Hakim, 2020), while, in Jakarta, Indonesia, the growth was 30% (Rikin, 2020). It is necessary to appropriately dispose the medical waste to prevent the virus from spreading widely. However, there are not enough waste collection system and equipment like incinerator to control the increasing amount of medical waste.

As people stay home and restaurants cannot open due to the national policy of the large-scale social restriction to prevent the spread of the virus, people tend to rely more on food delivery services (Brunell, 2020). Since the food is wrapped by plastic package, which cannot be reused for infection control, the plastic waste has been increasing. An increase in plastic waste, which may be contaminated with the virus, raises the risk of virus infection for garbage collectors. As weak infectious waste management systems in ASEAN countries could lead to a rapid increase in COVID-19 cases, it is important to apply rapid adaptation of COVID-19 infection control measures to current waste management policies. Adopting policies mitigates pandemics in the short term and improves waste structures in the long term.

ACTION TAKEN: JOINT DIALOGUE OF AIPA AND ERIA

To sustainably implement proper waste management in adopting to new lifestyles after the COVID-19 pandemic, monitoring will be needed taking into account each country’s particular conditions and regulatory systems.

The ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) and the Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) will hold a dialogue to discuss the role of parliamentarians in taking specific actions.

(17)

REFERENCE

World Health Organization (WHO) (2020), ‘Coronavirus Disease 2019(COVID-19) Situation

Report – 161’,

https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/situation-reports/20200629-covid-19-sitrep-161.pdf(Access 30, June, 2020)

Hakim, A. (2020), The world is producing way more medical waste, including Malaysia. The Rakyat Post. https://www.therakyatpost.com/2020/04/04/the-world-is-producing-way-more-medical-waste-including-malaysia/ (accessed 24 April 2020).

Rikin, A.S. (2020). Limbah medis Covid-19 harus dimusnahkan dengan insinerator bersuhu 800 derajat Celsius. [Covid-19 Medical Waste must be destroyed with an incinerator with a temperature of 800 degrees Celsius]. https://www.beritasatu.com/nasional/624043-limbah-medis-covid19-harus-dimusnahkan-dengan-insinerator-bersuhu-800-derajat-celsius (accessed 30 April 2020).

Brunell, D. C. (2020), Medical waste piles up during outbreak. The Spokesman-Review. https://www.spokesman.com/stories/2020/apr/09/don-c-brunell-medical-waste-piles-up-during-outbre/ (accessed 27 April 2020).

(18)

DRAFT RESOLUTION ON

THE WASTE MANAGEMENT FOR NEW NORMAL AMID COVID-19

The Forty-first AIPA General Assembly:

Recalling the Resolution on “Establishing AIPA-ERIA Joint Dialogue to Support the Waste

Management for Sustainable Development” adopted during the 40th AIPA General Assembly in

Thailand;

Considering that a rapid increase in coronavirus disease 19 (COVID-19) pandemic has caused unprecedented problems in the field of waste management such as an increase in medical waste and plastic waste;

Taking into accountthat the importance of supply chain of waste has not been recognized, while addressing the flow of medical and other essential supplies is described in the “Hanoi Plan of Action on Strengthening ASEAN Economic Cooperation and Supply Chain Connectivity in Response to the COVID-19 Pandemic” published in April 2020;

Realizing that there are not enough waste collection system and equipment like incinerator in hospitals to control the increasing amount of medical waste, while a large amount of medical waste is an unavoidable consequence because of the large number of the patients infected by COVID-19;

Realizing further that an increase in plastic waste from home due to lifestyle change by the national policy of the large-scale social restriction raises the risk of virus infection for garbage collectors and informal sector;

Recognizing that it is important to apply rapid adaptation of COVID-19 infection control measures to current waste management policies, as weak infectious waste management systems in ASEAN countries could lead to a rapid increase in COVID-19 cases;

Convinced by the crucial role played by Member Parliaments of ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) in developing national plans and regulations which include appropriate actions and systems for waste management;

Viewing with appreciation the interest expressed by ERIA to support AIPA in monitoring and taking concrete actions to sustainably implement proper waste management in adapting to new lifestyles after the COVID-19 pandemic.

Hereby resolves to:

Support the Waste Management for New Normal amid COVID-19, which will monitor and discuss proper waste management from the perspective of social system adjusting to ‘new

(19)

normal’ after the COVID-19 pandemic in the long term in the Joint Dialogue between AIPA and ERIA;

Task AIPA Secretariat to coordinate with AIPA Member Parliaments and ERIA in the

materialization of the Joint Dialogue.

(20)

Sekretariat Kerja Sama Organisasi Regional Biro Kerja Sama Antar Parlemen

Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Gedung Nusantara III Lt. 6, Komplek Gedung MPR DPR DPD RI Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270 Telp.: 021 5715 294; Faks.: 021 5715 295

Email : [email protected]

h�p://ksap.dpr.go.id

Referensi

Dokumen terkait