• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usaha Penggemukan Domba di Kabupaten Situbondo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Usaha Penggemukan Domba di Kabupaten Situbondo"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

USAHA PENGGEMUKAN DOMBA DI KABUPATEN SITUBONDO

Muhammad Yusuf Ibrahim1) yus_bramuz@yahoo.co.id 1)

Dosen Fakultas Hukum, Universitas Abdurachman Saleh

Abstract

Domba sejak dahulu telah populer sebagai salah satu ternak ruminansia sumber pemenuh kebutuhan protein hewani diberbagai Negara, termasuk di Indonesia. Permintaan domba ditiap tahunnya terus meningkat. Pasar penyerap hewan ini sangat beragam. Ada yang bersifat sepanjang tahun maupun bersifat tahunan (hanya pada waktu tertentu). Pemeliharaan ternak domba di Indonesia (khususnya Kabupaten Situbondo) secara tradisional telah dilaksanakan secara turun temurun oleh sebagian besar petani. Selama ini domba tersebut lebih banyak berfungsi sebagai ternak tabungan, yang artinya domba dapat diuangkan (dijual) dengan cepat jika petani memerlukan uang dalam jumlah besar dan mendesak. Sampai saat ini domba sebagai salah satu usaha peternakan rakyat yang dikelola secara sederhana (tradisional), maka tidaklah mengherankan perkembangan usaha peternakan domba di Indonesia (khususnya Kabupaten Situbondo) tidak mengalami perkembangan yang cukup berarti. Usaha peternakan domba di Situbondo saat ini sebagian besar masih berperan sebagai tabungan sehingga tidak atau belum dikelola dengan baik dan belum memperhitungkan input ± output sebagaimana layaknya suatu agrobisnis yang dikelola secara komersial. Untuk itu diperlukan suatu manajemen usaha beternak tertentu dalam menjalankan suatu usaha peternakan domba. Manajemen usaha dipeternakan domba berguna untuk meminimalkan kemungkinan munculnya masalah atau kendala selama usaha berjalan, sehingga peternakan dapat terus berkembang.

Keywords: Peternakan, Domba, Manajemen usaha.

PENDAHULUAN

Di Indonesia, Domba bukan hanya sekedar komoditas sumber pemenuh kebutuhan protein hewani, tetapi juga merupakan komoditas strategis yang memiliki sensitivitas politik, ekonomi dan kerawanan sosial yang tinggi. Misalnya, pertama, domba merupakan salah satu hewan yang digunakan sebagai hewan qurban pada hari raya Idul Adha. Permintaan rutin setiap tahun ini mencapai ratusan ribu ekor, bahkan lebih. Kedua, kebutuhan domba untuk keperluan aqiqah cukup besar. Ketiga, jumlah rumah makan atau restoran penyedia daging

domba terus bertambah, bahkan sate kambing sebenarnya banyak yang menggunakan daging domba. Para petani di Indonesia (khususnya Kabupaten Situbondo) belum mendapatkan keuntungan yang maksimal dari beternak domba, bahkan beternak hanya dijadikan sebagai pekerjaan sampingan atau berfungsi sebagai tabungan. Hal ini dikarenakan minimnya pengetahuan terhadap bagaimana beternak domba secara baik, benar dan modern.

Beternak dapat dikatakan sebagai aktivitas yang paling klasik, artinya semodern apapun alat bantu yang digunakan,

(2)

beternak tetap membutuhkan bantuan alam (rumput) dalam menjalankannya. Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan tehnologi, telah banyak cara atau strategi yang dapat digunakan oleh petani dalam mengefektifkan dan mengefisienkan hasil dalam beternak sehingga dengan menggunakan pengembangan metode beternak domba dengan masa panen mingguan dapat meningkatkan pendapatan petani dan beternak dapat dijadikan sebagai pekerjaan pokok, sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran khususnya yang ada di desa. Pengenalan metode kepada petani desa agar dapat memiliki penghasilan mingguan

dari beternak domba dapat merubah pandangan bahwa beternak domba bukan hanya sebagai tabungan, tetapi dapat juga dijadikan sebagai pekerjaan yang dapat meningkatkan tambahan penghasilan yang menjanjikan, maka secara tidak langsung pengangguran dapat dikurangi dan kemakmuran bagi masyarakat pedesaan dapat tercapai.

Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pengembangan jiwa berkoperasi bagi ibu PKK terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan sebagaimana yang tertera di bawah ini:

Tabel 1. Rangkaian Pelaksanaan Kegiatan :

No. Kegiatan Isi Keterangan

1 Persiapan Pelatihan Terdiri dari berbagai aktivitas:

- Survei tempat pelaksanaan kegiatan

- Pembuatan proposal & penyelesaian administrasi perijinan tempat / lokasi pengabdian masyarakat - Pembuatan modul pelatihan

- Perbanyak modul sesuai dengan jumlah anggota

Dilaksanakan oleh Pengabdi

2 Pelatihan memilih

bakalan domba, cara pemeliharaannya, dan Teori manajemen peternakan yang baik.

a) Pelatihan memilih bakalan domba dan pemeliharaannya (ceramah, diskusi, praktek) b) Materi yang disampaikan:

xTeori manajemen produksi dan keuangan

xPemasaran dan hukum bisnis

Dilaksanakan oleh Pengabdi

3 Monitoring dan

Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dalam beternak domba. Dilaksanakan

oleh Pengabdi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dilaksanakan melalui pemberian materi dan pelatihan-pelatihan dan dilaksanakan secara baik dan lancar. Pelaksanaan pelatihan dilaksanakan

ceramah dan demonstrasi, dilanjutkan dengan pelatihan serta praktek langsung memilih bakalan domba yang akan digemukkan dan cara pemeliharaannya agar dapat dijual dalam waktu 12 minggu. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari yaitu hari Rabu, 7

(3)

2016, mulai pukul 15.00 wib ± 17.00 wib. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di kandang peternakan Al-Ayyubi di dusun karang malang desa trebungan kecamatan mangaran kabupaten situbondo.

Pelaksanaan kegiatan program usaha pemggemukan domba di Kabupaten Situbondo ini diikuti oleh 10 orang, Anwari dan Jaksik serta 8 orang anggota kelompok ternak di desa trebungan dengan materi pokok bahasan dan pelatihan meliputi :

1. Pelatihan memilih bakalan domba dan cara pemeliharaannya.

2. Teori Pemasaran 3. Teori Hukum Bisnis

4. Teori Sumber Daya Manusia.

Keterbatasan waktu pertemuan mengakibatkan tidak semua materi dapat disampaikan secara terperinci.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian diawali pada tanggal 7 Desember 2016 dengan memberikan pelatihan memilih bakalan domba yang akan digemukkan dan cara pemeliharaannya. Proses awal pelatihan dilakukan dengan pemberian contoh, yaitu :

Tabel 2. Jenis kandang dan pemilihan domba

Kandang Jenis Domba Bakalan Jenis Pakan

Kandang Lemprak DEG Hijauan

Kandang Koloni DET Ampas Tahu

Kandang Per ekor Dormas Tumpi Jagung

Merino

Setelah contoh diberikan, kemudian peserta diberikan kesempatan langsung mempraktekkan kegiatan pemilihan bakalan domba. Hal tersebut dapat memberikan informasi bagi peserta bahwa terdapat perbedaan antara jenis domba.

Tahapan pelaksanaan praktek memilih bakalan domba dan cara pemeliharaan. Sebanyak 8 (delapan) tahapan, yaitu :

1. Pilih model kandang yang di inginkan (agar lebih hemat biaya menggunakan kandang koloni, 4 ekor/kandang)

2. Pilih bakalan domba yang memiliki bentuk luwes pada tulangannya dan moncong mulut tumpul.

3. Beri obat cacing pada saat pertama bakalan datang di kandang.

4. Cukur bulu dan mandikan bakalan domba.

5. Beri minum tanpa pemberian hijauan. 6. Beri hijauan 2 kali sehari, pada pagi dan

sore hari.

7. Pakan tambahan berupa ampas tahu yang dicampur dengan tumpi jagung serta sedikit air dan diberikan 2 kali

(4)

sehari pada pagi dan sore hari setelah pemberian pakan hijauan.

8. Setelah 12 minggu domba dapat dijual.

Minimal pemeliharaan domba 12 ekor, dan dipelihara selama 12 minggu. Pada minggu ke-13 dijual 1 ekor dan membeli lagi 1 ekor bakalan domba. Begitu seterusnya sampai pada minggu ke-24, setelah minggu ke-25 menjual domba yang dibeli pada minggu ke-13, begitu seterusnya. Antara penjualan dan pembelian bakalan domba terdapat selisih harga, itulah keuntungan peternak setelah dipotong biaya pakan ternak, maka dengan penjualam bergilir seperti metode diatas, masa panen mingguan dapat terlaksanakan.

Pakan ternak menggunakan pakan hijauan (rumput gajah, rumput lapangan) dengan pakan tambahan ampas tahu yang dicampur dengan tumpi jagung. Pemberiannya 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Dengan metode tersebut, maka dalam perbulan domba yang dipelihara akan mendapatkan kenaikan berat badan sebesar 3-3,5 kg/bulan.

Setelah praktek pemilihan bakalan domba dan pemeliharaan selesai. Pada tanggal 8 desember 2016 dilakukan pelatihan manajemen beternak, diantaranya, produksi dan keuangan, pemasaran dan hukum bisnis.

1. Pelatihan teori manajemen produksi dan keuangan.

Materi yang diberikan yaitu mengenai pengelolaan manajemen usaha mikro, yaitu proses produksi dan keuangan. Permasalahan yang sering terjadi pada usaha beternak domba di masyarakat juga menjadi pembahasan dalam pelatihan ini, sebagai pedoman untuk meningkatkan jumlah wirausaha baru dan peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya warga dusun karang malang. Minimnya pengetahuan tentang proses beternak yang baik merupakan permasalahan yang paling utama. Dengan diadakan praktek langsung dapat memberikan pendidikan cara beternak yang baik agar efektif dan efesien. Materi keuangan diarahkan untuk mengetahui sumber permodalan yang dibutuhkan untuk usaha tersebut. Setelah mengetahui prosesnya, maka peserta bias memulai manajemen usaha yang mandiri dan baik serta mampu mencatat keuangannya berupa besar biaya dan pendapatan yang diperoleh sehingga dapat diketahui keuntungan dan kerugiannya.

2. Pelatihan pemasaran dan hukum bisnis

Pada pelatihan tahap ini, materi yang diberikan yaitu tentang pemasaran usaha dan bentuk-bentuk badan hukum serta persyaratan-persyaratan pendiriannya.

(5)

Manfaat yang bisa diambil oleh peserta, yaitu :

1) Model produk, yaitu bagaimana agar suatu model produk menarik perhatian konsumen untuk membelinya, hal yang terkandung dalam model produk ini termasuk kebersihan kandang, kebersihan ternak, bentuk dan ukuran domba yang akan dipasarkan.

2) Harga jual produk, yaitu dengan menyesuaikan antara total biaya produksi dan laba yang direncanakan, maka akan mengetahui harga jual produk yang sesungguhnya kemudian untuk menjadi pertimbangan apakah harga yang ditawarkan bisa bersaing dipasar atau tidak.

3) Promosi, yaitu langkah untuk mengenalkan produk kepada masyarakat. Langkah pemanfaatan tehnologi adalah yang paling tepat, media pemasaran online sangat

membantu untuk mempercepat proses pemasaran produk, seperti dengan media sosial facebook,

instagram, WA dan lain-lain.

4) Distribusi, yaitu bagaimana membuat produk bias sampai pada konsumen. Penjualan bisa dengan cara direct selling atau penjualan langsung dan juga dengan agen. Langkah-langkah pengenalan produk dengan penjualan langsung tersebut merupakan hal yang paling mudah untuk dilaksanakan bagi usaha-usaha dimasyarakat yang kemudian akan semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat banyak.

Setelah semua pelatihan selesai, peserta dapat mempraktekkan usaha peternakan tersebut dirumahnya masing-masing. Diharapkan berawal dari kesukaan pada ternak tersebut kemudian bisa membuka lapangan pekerjaan baru di masyarakat.

(6)

Tabel 3. Hasil evaluasi pelatihan No Nama Tingkat Kemampuan Rata-rata nilai Keterangan Teori Produksi dan Keuangan Pemilihan bakalan domba dan pemeliharaan Pemasaran dan hukum bisnis

1 Pak Anwari 4 5 3 3.75 Baik

2 Pak Jaksik 4 4 5 4.33 Sangat Baik

3 Pak Toto 3 2 3 2.75 Cukup

4 Pak Asma 5 4 4 4.25 Sangat Baik

5 Pak Kadir 5 5 4 4.5 Sangat Baik

6 Pak Majju 5 5 4 4.5 Sangat Baik

7 Pak Saman 3 3 3 2.75 Cukup

8 Pak Nono 5 4 4 4 Sangat Baik

9 Pak Dayat 4 3 3 3 Baik

10 Pak Ulung 5 5 5 5 Sangat Baik

Hasil diatas memberikan gambaran seberapa jauh peserta yang telah diberikan pelatihan bisa menyerap informasi dan ilmu yang diberikan serta apakah mampu untuk diterapkan bagi peserta. Kedepannya diharapkan melalui program pengabdian yang dilaksanakan ini banyak memberikan manfaat bagi masyarakat dusun karang malang desa trebungan kecamatan mangaran kabupaten situbondo.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari hasil yang telah dicapai atas pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyrakat (PKM) ini, yaitu:

1. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan, pengalaman, serta kreatifitas peserta dalam beternak domba yang baik. Sebelumnya peserta masih belum memahami bagaimana beternak dapat dijadikan sebagai pekerjaan pokok. Dengan pelatihan ini pengalaman peserta semakin bertambah serta dapat menerapkannya di rumah masing-masing.

2. Peluang untuk meningkatkan pendapatan peserta sangat besar. Setelah memahami proses beternak yang baik hingga selesai, akan memunculkan ketertarikan untuk beternak domba. Kesukaan terhadap ternak ini merupakan

(7)

modal utama dalam melanjutkan usahanya.

3. Meningkatnya kesejahteraan peserta dan masyarakat pada umumnya. Hal ini bisa diukur dari perolehan pendapatan dari hasil penjualan domba yang telah digemukkan yang telah dijual kepasar. Hasil laba yang diperoleh akan berhubungan langsung dengan pemenuhan kebutuhan keluarga sehingga tingkat kesejahteraan keluarga peserta dan masyarakat pada umumnya dapat meningkat.

4. Terwujudnya sumber daya manusia yang tinggi, yaitu pendidikan dan keterampilan, kegiatan ini juga merupakan salah satu kegiatan pokok yang wajib untuk dilaksanakan, sebagai organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. Semakin banyak peserta yang berpengalaman dalam membuat produk yang memiliki nilai ekonomis, maka akan semakin bisa menggali potensi dan kreatifitasnya untuk menjadikan sebuah peluang bisnis yang menjanjikan.

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad

Sodiq

&

Zainal

Abidin,

Meningkatkan

Produksi

Susu

Kambing

Peranakan

Etawa.

AgroMedia Pustaka : Jakarta. 2010.

I-Ketut Sutama dan IGM Budiarsana.

Panduan Lengkap Kambing Dan

Domba. Penebar Swadaya : Jakarta.

2009.

Hadi Budiman.

Perbaikan Manajemen

Pakan Dalam Penggemukan Domba

Di Tingkat Petani. Pusat Penelitian

Dan

Pengembangan

Peternakan.

Temu

Teknis

Nasional Tenaga

Fungsional Pertanian 2006.

Tim Penulis MT Farm & Bagus Harianto.

Beternak

Dan

Bisnis

Domba.

AgroMedia Pustaka : Jakarta. 2010.

Gambar

Tabel 1. Rangkaian Pelaksanaan Kegiatan :
Tabel 2. Jenis kandang dan pemilihan domba
Tabel 3. Hasil evaluasi pelatihan  No  Nama  Tingkat Kemampuan   Rata-rata  nilai  Keterangan Teori Produksi dan  Keuangan  Pemilihan bakalan  domba dan  pemeliharaan  Pemasaran  dan hukum bisnis

Referensi

Dokumen terkait

Atas dasar kontradiksi (research gap), yaitu fenomena perkembagan perbankan syariah yang mengesankan dengan rendahnya kualitas sumberdaya manusianya di perbankan syariah

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya pada hari ini kita dapat berkumpul bersama guna mengadakan acara

Watang Sawitto, Kecamatan Duampanua, dan Kecamatan Paleteang, sedangkan jumlah penduduk terkecil yang tercatat berada di Kecamatan Batulappa. Gaya Kepemimpinan Bupati

Berdasarkan kenyataan bahwa pemberian tugas menulis dengan menggunakan alat bantu atau media berupa gambar berseri yang disertai dengan kata-kata kunci efektif untuk

Adapun yang paling dekat yaitu suku kata sa dengan ya dikare- nakan gerakan mulutnya hampir sama sedangkan yang paling jauh yaitu suku kata su dan suku kata ka, sedangkan pada

[r]

Komponen-komponen yang ada dalam sikap pelanggan turut berperan dalam menentukan penilaian terhadap program CRM yang dimiliki oleh Surabaya Plaza Hotel. Teknik

Satuan batuan tersebut berurutan dari tua ke muda yaitu: Satuan Batulempung A, Satuan Batupasir-Batulempung, Satuan Breksi, Satuan Batulempung B, Satuan Batulempung C,