• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI

No.34/02/21/Th. III, 1 Pebruari 2008

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM JANUARI 2008 INFLASI 0,92 PERSEN

Pada Bulan Januari 2008 di Kota Batam terjadi inflasi 0,92 persen. Dari 14 kota IHK di Sumatera tercatat semua kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 4,31 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Jambi sebesar 0,60 persen.

Inflasi Kota Batam terjadi karena adanya kenaikan harga kebutuhan masyarakat yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada enam kelompok barang dan jasa sebagai berikut: kelompok bahan makanan sebesar 1,72 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,38 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,61 persen; kelompok sandang sebesar 1,78 persen; kelompok kesehatan sebesar 3,44 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,13 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga indeks harganya tidak mengalami perubahan dibanding keadaan Bulan Desember 2007.

Inflasi 'year on year' (Januari 2008 terhadap Januari 2007) Kota Batam sebesar 3,47 persen

Gbr 1. Perkembangan Inflasi Kota Batam Januari 2007 s.d Januari 2008 -1 -0,5 0 0,5 1 1,5 2 2,5

(2)

Mengawali tahun 2008 ini perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Batam mengalami kenaikan sebesar 0,92 persen atau naik dari 138,96 pada bulan Desember 2007 menjadi 140,24 pada bulan Januari 2008. Inflasi pada bulan ini terutama dipengaruhi oleh tingginya kenaikan harga beras yang memberi andil terhadap inflasi sebesar 0,26 persen. Selain itu inflasi bulan ini juga dipicu oleh kenaikan harga antara lain: komoditi gas elpiji, minyak goreng, tarif rumah sakit, emas perhiasan, tahu mentah, gula pasir, telur ayam ras dan tempe. Secara garis besar, selama Bulan Januari 2008 tercatat 77 komoditi kebutuhan masyarakat mengalami perubahan harga, 57 komoditi diantaranya mengalami kenaikan harga dan 20 komoditi lainnya mengalami penurunan harga dibanding keadaan pada bulan sebelumnya.

Tabel 1. Inflasi 14 Kota IHK di Sumatera (%)

Januari Year on Year

Kota 2007 2008 2007 2008 (1) (2) (3) (4) (5) 1. Lhok Seumawe 2. Banda Aceh 3. Padang Sidempuan 4. Sibolga 5. Pematang Siantar 6. Medan 7. Padang 8. Pekanbaru 9. Batam 10. Jambi 11. Palembang 12. Bengkulu 13. Bandar Lampung 14. Pangkal Pinang 0,50 2,19 1,31 1,48 1,98 1,01 1,27 2,72 2,26 1,49 0,19 0,11 0,77 2,15 1,89 2,26 1,20 2,51 1,12 1,08 0,87 1,76 0,92 0,60 0,91 1,58 0,68 4,31 9,90 9,44 11,40 8,09 8,78 7,08 10,43 8,60 5,56 11,28 7,55 5,27 3,69 4,87 5,62 11,07 5,75 8,22 7,46 6,50 6,48 6,52 3,47 6,48 8,98 6,53 6,48 4,81 Laju inflasi 'year on year' (Januari 2008 terhadap Januari 2007) Kota Batam tercatat sebesar 3,47 persen, lebih rendah dibanding laju inflasi periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 5,56 persen.

Pada bulan Januari 2008 ini, dari empat belas kota IHK di pulau Sumatera tercatat semua kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 4,31 persen dan inflasi terendah di Kota Jambi sebesar 0,60 persen. Selanjutnya bila dilihat dari 45 kota IHK di Indonesia ternyata semua kota juga mengalami inflasi dengan inflasi

(3)

tertinggi terjadi di Kota Palangkaraya sebesar 5,02 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Manado sebesar 0,10 persen.

Perkembangan IHK Menurut Kelompok Pengeluaran

Dari tujuh kelompok yang menyusun Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Batam Bulan Januari 2008, tercatat enam kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,72 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,38 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,61 persen; kelompok sandang sebesar 1,78 persen; kelompok kesehatan sebesar 3,44 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,13 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga indeks harganya tidak mengalami perubahan dibanding keadaan Bulan Desember 2007.

Tabel 2. IHK, Inflasi dan Andil Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Januari 2008 Kelompok Pengeluaran Indeks Januari 2008 Inflasi Januari 2008 Andil Inflasi (1) (2) (3) (4) U m u m 1. Bahan Makanan

2. Makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 3. Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 4. Sandang

5. Kesehatan

6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga

7. Transpor, komunikasi dan jasa keuangan

140,24 152,32 137,07 124,98 127,68 115,80 153,83 157,25 0,92 1,72 0,38 0,61 1,78 3,44 0,00 0,13 0,92 0,50 0,07 0,15 0,08 0,10 0,00 0,02 1. Bahan Makanan

Indeks harga kelompok bahan makanan pada bulan ini mengalami kenaikan sebesar 1,72 persen atau naik dari 149,75 pada Bulan Desember 2007 menjadi 152,32 pada Bulan Januari 2008. Naiknya indeks kelompok ini pada Bulan Januari 2008 dipicu oleh naiknya indeks sebagian besar sub kelompok yang menyusun kelompok bahan makanan, yaitu: sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar

(4)

5,25 persen; sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 0,49 persen; sub kelompok ikan segar sebesar 0,86 persen; sub kelompok ikan diawetkan sebesar 0,61 persen; sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 3,40 persen; sub kelompok kacang-kacangan sebesar 20,91 persen; sub kelompok lemak dan minyak sebesar 7,52 persen. Sebaliknya dua sub kelompok mengalami penurunan indeks yaitu: sub kelompok sayur-sayuran sebesar 0,52 persen dan sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 7,19 persen. Sedangkan sub kelompok buah-buahan dan sub kelompok bahan makanan lainnya stabil dibanding bulan sebelumnya.

Dengan kenaikan indeks ini berarti kelompok bahan makanan pada bulan Januari 2008 memberikan andil terbesar terhadap pembentuk inflasi umum Kota Batam, yaitu sebesar 0,50 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Pada bulan ini tercatat indeks harga sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol mengalami penurunan sebesar 0,01 persen, namun indeks harga sub kelompok makanan jadi dan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol justru mengalami kenaikan, masing-masing sebesar 0,16 persen dan 1,97 persen. Dengan perubahan indeks harga sub kelompok di atas mengakibatkan indeks harga kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan ini naik sebesar 0,38 persen atau naik dari 136,55 menjadi 137,07.

Dengan naiknya indeks sebesar 0,38 persen pada bulan ini berarti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memberikan andil sebesar 0,07 persen terhadap pembentukan inflasi Batam.

3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Indeks harga kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan ini mengalami kenaikan sebesar 0,61 persen atau naik dari 124,22 menjadi 124,98 pada bulan Januari 2008. Naiknya indeks harga kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar disebabkan oleh naiknya semua indeks sub kelompok yang menyusun kelompok ini, yaitu: indeks sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,19 persen; indeks sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 1,63 persen; indeks sub kelompok perlengkapan

(5)

rumahtangga sebesar 0,17 persen dan indeks sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga juga sebesar 0,17 persen.

Dengan kenaikan indeks sebesar 0,61 persen berarti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan ini memberikan andil sebesar 0,15 persen terhadap pembentukan inflasi Kota Batam.

4. Kelompok Sandang

Pada bulan ini tercatat indeks harga kelompok sandang mengalami kenaikan sebesar 1,78 persen atau naik dari 125,45 pada bulan Desember 2007 menjadi 127,68 pada Bulan Januari 2008. Dengan kenaikan indeks ini berarti kelompok sandang memberikan andil terhadap pembentukan inflasi Batam sebesar 0,08 persen.

Naiknya indeks harga kelompok sandang pada bulan ini disebabkan naiknya indeks sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya yaitu sebesar 6,99 persen. Sedangkan sub kelompok sandang laki-laki dan sub kelompok sandang wanita, indeksnya stabil dibanding keadaan Desember 2007. Sebaliknya sub kelompok sandang anak-anak justru mengalami penurunan indeks sebesar 0,08 persen.

5. Kelompok Kesehatan

Walaupun tidak memberikan andil yang terbesar terhadap inflasi Kota Batam Bulan Januari 2008, namun kelompok kesehatan merupakan kelompok yang mengalami kenaikan angka indeks harga tertinggi dibanding kelompok yang lain dengan kenaikan sebesar 3,44 persen atau naik dari 111,95 menjadi 115,80. Kenaikan indeks harga kelompok kesehatan disebabkan oleh kenaikan indeks harga sub kelompok jasa kesehatan sebesar 13,91 persen; sub kelompok jasa perawatan jasmani 3,00 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetik sebesar 0,52 persen. Sedangkan sub kelompok obat-obatan pada bulan ini stabil dibanding keadaan pada Bulan Desember 2007.

Dengan kenaikan indeks sebesar 3,44 persen berarti kelompok kesehatan memberikan andil terhadap pembentukan inflasi Kota Batam sebesar 0,10 persen.

(6)

6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Indeks harga kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan ini tidak mengalami perubahan (stabil) dibanding dengan indeks pada bulan sebelumnya.

7. Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Pada bulan ini indeks harga kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami kenaikan sebesar 0,13 persen atau naik dari 157,05 menjadi 157,25. Naiknya indeks kelompok ini disebabkan terjadinya kenaikan indeks sub kelompok transpor sebesar 0,10 persen dan sub kelompok jasa keuangan sebesar 2,12 persen. Sedangkan sub kelompok komunikasi dan pengiriman dan sub kelompok sarana dan penunjang transpor pada bulan ini tidak mengalami perubahan indeks dibanding bulan Desember 2007.

Dengan kenaikan indeks sebesar 0,13 persen pada bulan ini, berarti kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan memberikan andil sebesar 0,02 persen terhadap pembentukan inflasi Kota Batam.

(7)

Tabel 3. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi 45 Kota di Indonesia

Januari 2008 (Tahun 2002 = 100)

Kota IHK Inflasi

(1) (2) (3) 1. LHOK SEUMAWE 2. BANDA ACEH 3. PADANG SIDEMPUAN 4. SIBOLGA 5. PEMATANG SIANTAR 6. M E D A N 7. PADANG 8. PEKANBARU 9. B A T A M 10. J A M B I 11. PALEMBANG 12. BENGKULU 13. BANDAR LAMPUNG 14. PANGKAL PINANG 15. JAKARTA 16. TASIKMALAYA 17. BANDUNG 18. CIREBON 19. PURWOKERTO 20. SURAKARTA 21. SEMARANG 22. T E G A L 23. YOGYAKARTA 24. JEMBER 25. KEDIRI 26. MALANG 27. SURABAYA 28. SERANG/CILEGON 29. DENPASAR 30. MATARAM 31. KUPANG 32. PONTIANAK 33. SAMPIT 34. PALANGKARAYA 35. BANJARMASIN 36. BALIKPAPAN 37. SAMARINDA 38. MANADO 39. P A L U 40. MAKASAR 41. KENDARI 42. GORONTALO 43. AMBON 44. TERNATE 45. JAYAPURA 160,79 204,80 165,88 163,31 158,34 165,84 161,68 166,31 140,24 165,49 171,79 161,14 159,65 161,10 154,85 167,40 160,15 151,86 152,57 142,35 158,84 160,36 165,08 158,51 154,66 153,84 153,28 159,50 148,59 153,61 171,10 155,24 154,01 160,81 166,94 163,52 163,65 156,07 167,87 152,02 172,64 156,87 149,48 162,96 179,87 1,89 2,26 1,20 2,51 1,12 1,08 0,87 1,76 0,92 0,60 0,91 1,58 0,68 4,31 2,37 1,40 1,39 1,74 1,41 1,48 1,21 1,61 1,25 2,13 1,66 2,17 1,38 1,87 2,50 1,70 3,36 1,60 3,96 5,02 2,89 1,13 2,51 0,10 1,56 2,29 1,94 0,63 3,90 1,70 3,33

(8)

Tabel 4. Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Batam

Desember 2007 dan Januari 2008 (Tahun 2002 = 100)

Kelompok/Sub Kelompok IHK Desember 2007 % Perub thd Nopember 2007 IHK Januari 2008 % Perub thd Desember 2007 (1) (2) (3) (4) (5) UMUM I. BAHAN MAKANAN

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya

Ikan segar Ikan diawetkan

Telur, susu dan hasil-hasilnya Sayuran

Kacang-kacangan Buah-buahan Bumbu-bumbuan Lemak dan minyak Bahan makanan lainnya

II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU

Makanan jadi

Minuman yang tidak beralkohol Tembakau dan minuman beralkohol III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS &

BAHAN BAKAR Biaya tempat tinggal

Bahan bakar, penerangan dan air Perlengkapan rumah tangga Penyelenggaraan rumah tangga IV. SANDANG

Sandang laki-laki Sandang wanita Sandang anak-anak

Sandang pribadi dan sandang lainnya V. KESEHATAN

Jasa kesehatan Obat-obatan

Jasa Perawatan jasmani

Perawatan jasmani dan kosmetik VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN

OLAHRAGA Jasa pendidikan

Kursus-kursus/Pelatihan

Perlengkapan / peralatan pendidikan Rekreasi

Olah raga

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN

Transpor

Komunikasi dan pengiriman Sarana dan penunjang transport Jasa keuangan 138,96 149,75 175,68 125,68 148,48 135,50 126,91 183,78 128,91 132,22 153,15 172,95 133,27 136,55 135,60 130,14 140,79 124,22 115,36 152,71 114,39 114,47 125,45 109,37 108,62 110,00 220,10 111,95 115,18 113,06 111,97 110,60 153,83 211,79 104,97 108,93 112,61 100,00 157,05 179,86 115,92 116,97 173,68 0,92 2,70 2,60 1,32 0,26 0,44 1,17 10,27 1,43 0,02 6,61 1,77 0,12 -0,05 0,00 -0,32 0,00 0,21 0,32 0,00 0,33 0,09 0,60 0,00 0,00 0,00 2,41 0,18 0,00 0,00 0,00 0,31 0,23 0,40 0,00 0,00 0,00 0,00 0,38 0,02 0,00 10,99 0,00 140,24 152,32 184,90 126,30 149,75 136,32 131,23 182,82 155,86 132,22 142,14 185,95 133,27 137,07 135,82 132,70 140,77 124,98 115,58 155,20 114,59 114,67 127,68 109,37 108,62 109,91 235,49 115,80 131,20 113,06 115,33 111,17 153,83 211,79 104,97 108,93 112,61 100,00 157,25 180,04 115,92 116,97 177,36 0,92 1,72 5,25 0,49 0,86 0,61 3,40 -0,52 20,91 0,00 -7,19 7,52 0,00 0,38 0,16 1,97 -0,01 0,61 0,19 1,63 0,17 0,17 1,78 0,00 0,00 -0,08 6,99 3,44 13,91 0,00 3,00 0,52 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,13 0,10 0,00 0,00 2,12

Referensi

Dokumen terkait

Prestasi para alumni dari lembaga pendidikan (sekolah) ini perlu didata atau dicatat oleh lembaga. Sebab catatan tersebut sangat berguna bagi lembaga

Temuan penelitian ini sebagai berikut: (1) pengelolaan wisata religi di makam Tuan Guru langsung ditangani oleh juru kunci makam,yang telah dipercayai

Menimbang, bahwa dikarenakan harta yang dihibahkan Penggugat dengan isterinya Ramlah Tambunan harta bersama maka menurut Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh

TUJUAN (T) Mewujudkan Pengembangan & Promosi Inovasi dalam Bidang AN (TDIAN1) Mewujudkan Pengembangan Inovasi dalam Bidang Tata Pemerintahan (TPITP1) Mewujudkan

Dikotomi dalam proses pencapaian tujuan pendidikan dalam interaksi sehari-hari di lembaga pendidikan, menyebabkan dikotomi abituren pendidikan dalam bentuk kepribadian

Secara singkat bilangan muncul akibat kebutuhan manusia. Bilangan yang pertama kali dikenal adalah bilangan asli. Bilangan ini muncul akibat kebutuhan manusia

Junaedin Wadu. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Risiko Produksi Serta Perilaku Petani dan Strategi Menghadapi Risiko produksi Usahatani Padi Sawah di Kecamatan

Kita juga akan melihat TGFU dari perspektif psikologi, Thorpe menganalisis bahawa dalam meletakkan psikologi dalam TGFU sebagai kerangka kerja pendorong.TGFU menekankan pada