KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYABUKU 3
PANDUAN PENYUSUNAN IDENTIFIKASI
MASALAH DAN ANALISIS POTENSI (IMAP)
(Pendampingan Pengembangan Infrastruktur Permukiman dengan Pola Kuliah Kerja Nyata Tematik)
SAMBUTAN ... III SAMBUTAN ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. KATA PENGANTAR ... IV DAFTAR ISTILAH ... VI 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Penjelasan Umum ... 1 1.2 Tujuan Modul ... 1 1.3 Keluaran ... 2 1.4 Proses ... 2 1.5 Struktur Penyajian ... 3
1.6 Cara Penggunaan Modul ... 3
2 PELAKSANANAAN IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI (IMAP) ... 4
2.1 Gambaran Umum ... 4
2.2 Penyiapan Data IMAP ... 4
2.2.1 Tujuan... 4
2.2.2 Ruang Lingkup Informasi Yang Dikumpulkan ... 4
2.2.3 Sumber Informasi ... 5
2.2.4 Cara Pengumpulan Informasi ... 6
2.3 Penyiapan Peta Sosial dan Infrastruktur Permukiman ... 7
2.3.1 Tujuan dan Manfaat ... 7
2.3.2 Proses Penyiapan Peta ... 7
2.4 Penyiapan Laporan IMAP ... 11
3 PERENCANAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN TINGKAT DESA/KELURAHAN13 3.1 Gambaran Umum ... 13
3.2 Ruang Lingkup Dokumen Road Map Infrastruktur Permukiman ... 13
3.3 Proses Penyusunan ... 14
4 LAMPIRAN ... 17
DAFTAR ISI
APBDesa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa BABS Buang Air Besar Sembarangan
BPB Bina Penataan Bangunan
FGD Focus Group Discussion (Diskusi Terfokus) IMAP Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi KKN Kuliah Kerja Nyata
KK Kepala Keluarga MCK Mandi Cuci dan Kakus
PLP Penyehatan Lingkungan Permukiman (sanitasi) PKP Pengembangan Kawasan Permukiman
RT/RW Rukun Tetangga/Rukun Warga SPAM Sistem Pengelolaan Air Minum SPAL Sistem Pengelolaan Air Limbah
TPS Tempat Pembuangan (sampah) Sementara
TA Tahun Anggaran
3R Reduce, Reuse, Recycle (mengrangi, menggunakan kembali dan Daur Ulang)
1.1 PENJELASAN UMUM
Peta isu dan permasalahan merupakan dasar utama dalam Perencanaan Infrastruktur Permukiman tingkat desa/kelurahan dan dari perencanaan tersebut selanjutnya dijadikan dasar dalam pemilihan tema pendampingan masyarakat berdasarkan sektor. Dalam modul ini mahasiswa dipandu dalam melakukan fasilitasi Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi dan dalam fasilitasi Perencanaan Infrastruktur Permukiman tingkat desa/kelurahan. Pada bagian pertama dibahas proses penyusunan IMAP dan pada bagian kedua dibahas tenntang proses perencanaan infrastruktur permukiman.
1.2 TUJUAN MODUL
Tujuan secara umum dari modul ini adalah memandu fasilitator dalam memfasilitasi/memberikan bantuan teknis kepada masyarakat dalam penyiapan data kondisi eksisting dan perencanaan infrastruktur permukiman tingkat desa/kelurahan. Tujuan secara khusus adalah:
(1) Menjelaskan dan menggambarkan cara pengumpulan data kondisi eksisting
infrastruktur permukiman tingkat desa/kelurahan
(2) Menjelaskan cara penyiapan peta sosial dan kondisi infrastruktur
permukiman tingkat desa/kelurahan
(3) Menjelaskan cara pemanfaatan hasil pemetaan kondisi eksisting dalam
penyiapan rencana pembangunan infrastruktur permukiman tingkat desa/kelurahan
(4) Cara menetapkan target kondisi mendatang yang diharapkan infrastruktur
permukiman tingkat desa/kelurahan
(5) Cara menetapkan strategi dan kegiatan dalam rangka pencapaian target
pencapaian kondisi mendatang yang diharapkan
(6) Cara penyusunan rencana pembangunan infrastruktur permukiman tingkat
desa/kelurahan
1.3 KELUARAN
Dengan menggunakan modul ini dalam fasilitasi akan menghasilkan keluaran sebagai berikut:
(1) Informasi/data kondisi eksisting infrastruktur permukiman mencakup
sektor air minum, penyehatan lingkungan permukiman (sanitasi), penataan bangunan dan pengembangan kawasan permukiman
(2) Peta indikatif situasi sosial dan kondisi infrastruktur permukiman
desa/kelurahan
(3) Road map / Rencana Infrastruktur Permukiman tingkat desa/kelurahan
1.4 PROSES
Proses menyeluruh pelaksanaan modul ini digambarkan sebagai berikut:
Daftar Masalah yang dirasakan oleh masyarakat Kelompok permaslahan berdasarkan sektor Kesepakatan Awal Permasalahan
Data dan potensi yang terverifikasi Laporan hasil IMAP
Perencanaan Infra-struktur Permukiman
jangka menengah Rencana tindakan
spesifik untuk keber-lanjutan infrastruktur
SPAM sada
San PBL Bangkim
Hasil IMAP
Pemanfaat data IMAP
Observasi
Testimoni
Klarifikasi Eksplorasi data Pengelompokan data
Trianggulasi/verifikasi
Penyimpulan Laporan Kajian
1.5 STRUKTUR PENYAJIAN
Modul ini terdiri dari tiga bab: Bab 1 pendahuluan yang berisi penjelasan umum, tujuan, keluaran dan struktur penyajian. Bab 2 Cara pelaksanaan Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi (IMAP), Bab 3 Cara penyusunan Rencana Infrastruktur Permukiman tingkat desa/kelurahan.
1.6 CARA PENGGUNAAN MODUL
Cara penggunaan modul ini adalah sebagai berikut:
(1) Dalam setiap bab baca penjelasan umum yang berisi gambaran keluaran
yang diharapkan dan langkah langkah yang perlu dilakukan
(2) Gunakan format-format yang disediakan sebagai alat fasilitasi
(3) Untuk memperdalam pemahaman tentang substansi baca pada bagian
bahan bacaan.
(4) Pertimbangkan kondisi lapangan dalam proses fasilitasi karena apa yang
2.1 GAMBARAN UMUM
Kegiatan IMAP adalah proses menemukan dan mengenali gambaran kondisi eksisiting infrastruktur permukiman, permasalahan dan sumber permasalahan serta menganalisis potensi potensi yang bisa dimanfaatkan dalam mengatasi permasalahan tersebut. Dokumen IMAP infrastruktur permukiman adalah dokumen yang berisi:
(1) Data kondisi eksisting infrastrutur permukiman,
(2) Daftar pernyataan permasalahan terkait dengan sektor air minum, sanitasi,
penataan bangunan dan lingkungan serta pengembangan permukiman.
(3) Daftar potensi tentang sektor-sektor di atas yang tersedia di
desa/kelurahan yang bisa dimanfaatkan dalam rangka menyelesaikan permasalahan,
Peta sosial dan infrastruktur permukiman adalah gambaran visual yang diidikasikan dalam peta mengenai status kondisi eksisting infrastruktur permukian, indikasi permasalahan serta lokasi permasalahan tersebut berada,
2.2 PENYIAPAN DATA IMAP
2.2.1 Tujuan
Mengumpulkan informasi menyeluruh mengenai kondisi eksisting infrastruktur permukiman dan data data pendukung yang diperlukan
2.2.2 Ruang Lingkup Informasi Yang Dikumpulkan
Informasi yang dikumpulkan dalam IMAP mencakup informasi umum dan informasi spesifik dari masing masing sektor mencakup sebagaimana tabel beikut:
2 PELAKSANANAAN IDENTIFIKASI MASALAH DAN
ANALISIS POTENSI (IMAP)
Umum Sektor Pengelolaan Air Minum Penyehatan Lingkungan Permukiman (Sanitasi)
Bina Penataan Bangunan Kawasan Permukiman Pengembangan A. Data Kondisi eksisting (1) Data geografis dan kependudukan (2) Kecenderungan
(1) Data keberadaan / status sarana
(2) Data cakupan (3) Data aspek teknis (4) Data aspek kelembagaan (5) Data aspek sosial (6) Data aspek keluangan (7) Data aspek lingkungan
(1) Data jumlah bangunan (rumah) (2) Data status rumah
ber IMB
(3) Data rumah tidak layak huni (4) Data sistem pengelolaan bangunan beresiko (1) Data pengembangan kawasan ekonomi (2) Data pengembangan fasilitas umum B. Data Permasalahan
Daftar permasalahan terkait sektor air minum, penyehatan lingkungan permukiman, bina penataan bangunan dan pengembangan kawasan permukiman
C. Data Potensi Ketersedian sumber daya lokal untuk optimalisasi pelaksanaan dan keberlanjutan pengelolaan sarana/aksi untuk sektor air minum dan sanitasi
Kegiatan dan sumber daya lokal yang bisa dioptimalkan dalam pelaksanaan bina penataan bangunan
Potensi potensi yang bisa dikembangkan dalam menjawab kebutuhan infrastruktur di masa mendatang
Daftar pertanyaan secara lengkap dapat dilihat pada lembar F-2. Alur proses pelaksanaan IMAP adalah sebagaimana tergambar sebagai berikut:
2.2.3 Sumber Informasi
Sumber informasi dalam pengumpulan data IMAP dan pembahasannya adalah :
Data sekunder desa/kelurahan yang terakhir,
Data primer diperoleh dari hasil pertemuan/wawancara dengan perangkat
desa/kelurahan, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum.
Status cakupan layanan dan ketersediaan innfrastruktur saat iini
Masalah yang dirasakan/dihadapi
dari kondisi dan keterse-diaan saat ini
Potensi yang tersedia di desa/kel yang bisa di-manfaatkan untuk menjawab permasalahan Upaya yang sedang dilakukan oleh desa/kelurahan
2.2.4 Cara Pengumpulan Informasi
Cara mendapatkan informasi dilakukan melalui diskusi terfokus (FGD), dan Transek Walk untuk trianggulasi melalui pengamatan langsung terhadap kondisi fisik lapangan dan dengan cara wawancara dengan masyarakat di lapangan. Urutan kegiatan dalam pelaksanaan IMAP adalah sebagai berikut:
2.3 DISKUSI TERFOKUS
Langkah 1 ; Pertemuan masyarakat ke 1: menghadirkan beberapa orang kunci
untuk melakukan sosialisasi kegiatan KKN Tematik dan pengisian data IMAP (dari F-1) dan pembuatan peta sosial dan infrastruktur diilustrasikan sebagai berikut:
Sebagaimana ilustrasi di atas dalam pertemuan mencakup pleno dan FGD/tugas kelompok untuk melakukan tugas masing-masing kemudian hasil dari tugas kelompok di pertemukan dalam pleno sambil menyempurnakan peta sosial dan infrastruktur yang dibuat.
Langkah 2
Pelaksanaan observasi lapangan untuk melihat kondisi infrastruktur di palapangan dan melakukan wawancara atau testimoni secukupnya dengan masyarakat
Langkah 3
Penyempurnaan data dari hasil pertemuan 1 dan melengkapi peta berdasarkan hasil pengamatan lapangan untuk mempertegas gambaran lokasi-lokasi yang beresiko.
Langkah 4
Pertemuan masyarakat ke 2: melakukan pemaparan hasil penyempurnaan data dan peta untuk mendapatkan masukan akhir dari masyarakat.
Langkah 5
Display peta IMAP di kantor desa/kelurahan (direkomendasikan peta dibuat seukuran triplek untuk mudah dilihat)
Langkah 6
Menyusun dokumen laporan IMAP dan dokumen tersebut disahkan atau ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah sebagai bukti sebagai dokumen resmi yang dilampiri daftar peserta yang terlibat dalam proses pelaksanaan IMAP.
2.4 PENYIAPAN PETA SOSIAL DAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
2.4.1 Tujuan dan Manfaat
Tujuan penyiapa peta adalah menyiapkan peta indikatif tentang kondisi, masalah dan potensi infrastruktur permukiman. Manfaat peta adalah mempermudah pemerintah desa/kelurahan dan pihak-pihak lain mengenai kondisi infrastruktur permukiman sebagai acuan dalam perencanaan dan aksi dalam pengelolaan infrastruktur permukiman
2.4.2 Proses Penyiapan Peta
Penyiapan peta dilakukan secara partisipatif dipimpin oleh salah satu tokoh masyarakat (tugas kelompok ke 2 pada pertemuan masyarakat 1). Hasil yang diharapkan adalah peta sosial dan kondisi infrastruktur permukiman sebagaimana ilustrasi dalam gambar 1.1.Peran mahasiswa (pendamping) dalam proses penyusunan peta ini adalah memberikan instruksi mengenai langkah langkah penyiapan dengan urutan sebagai berikut:
(1) Membantu dalam menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk
menggambar dengan bahan yang bisa dijangkau oleh masyarakat/desa/kelurahan antara lain; kertas ukuran A-0 sebanyak dua, tiga atau empat lembar untuk digabung untuk menghasilkan bidang gambar yang luas dan memudahkan masyarakat untuk memasukkan informasi dalam peta
(2) Meminta pimpinan diskusi untuk menggambarkan peta desa secara umum
mencakup batas-batas wilayah (dusum/lingkungan), dan prasarana dasar misalnya jalan utama, jalan kampung, jembatan dan bangunan umum antara lain sekolah, kantor desa, kantor dusun.
(3) Setelah peta dasar diselesaikan minta pimpinan diskusi untuk memasukan
peta sektor air minum perpipaan dengan cara menetapkan di mana posisi/letak sumber air, jalur pipa utama, pipa cabang, posisi/letak bangunan bak penampungan dan rumah/panel pompa (jika dengan sistem pemompaan), posisi hidran umum dan rumah-rumah yang telah mendapatkan sambungan air minum.
(4) Setelah informasi dasar air minum tergambar, minta pimpinan diskusi
untuk memasukkan peta indikasi sanitasi antara lain, letak SPAL komunal dan jalur perpipaanya (jika ada), daerah rawan BABS, daerah rawan sampah, TPS, daerah rawan diare dan sebagainya.
(5) Peta indikatif Bina Penataan Bangunan yang perlu dimasukan adalah posisi
semua rumah (termasuk rumah yang mendapatkan sambungan air minum), rumah tidak layak huni dan rumah yang telah memiliki IMB dan yang belum memiliki dibedakan warnanya atau diberi kode, posisi lingkungan padat rumah yang beresiko terhadap bencana kebakaran.
(6) Peta indikasi pengembangan kawasan permukiman dengan memasukkan
indikasi di mana lokasi fasilitas umum, lokasi/ ruas jalan kampung yang memerlukan penanganan perbaikan, lokasi sentra home industri, lokasi pasar dan sebagainya.
Dalam menggambar peta sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pensil terlebih dahulu yang bisa dihapus dan diganti jika ada kesalahan. Setelah semua posisi yang digambar dengan menggunakan pensil sudah tepat/benar baru dipertebal dengan menggunakan spidol.
Gambar 1.1 adalah peta indikatif mencakup keseluruhan infrastruktur. Sebagai gambaran yang lebih konkrit dapat dilihat peta IMAP jaringan layanan SPAM perpipaan dari salah satu desa di Bantul Yogyakarta sebagai berikut:
Contoh peta jaringan SPAM perpipaan di atas adalah contoh peta yang cukup detail mencakun nama pemilik rumah dan posisinya dalam peta yang telah diberi nomor.
2.5 TRANSEK WALK
Transek Walk adalah kegiatan pengamatan secara mendalam mengenai kondisi fisik sarana air minum dengan melakukan penelusuran dimulai dari mata air sampai dengan menerima manfaat.
2.5.1 Proses
Kegiatan transek dilakukan secara tim diikuti oleh orang terlibat di dalam proses pembangunan, dari mahasiswa yang memahami aspek teknis. Selama transek dilakukan pengamatan mengenai kondisi fisik, diskusi untuk melakukan klarifikasi
Gambar 1.2: Ilustrasi Peta Sosial dan Jaringan Pelayanan Air Minum
Rawan bocor
Aliran Tidak Lancar (kurang Tekanan HU Bocor
dan pencatatan dan pengambilan gambar untuk mendokumentasikan hasil transek.
Disamping melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi fisik selama transek juga dilakukan diskusi dengan masyarakat secara acak yang berdekatan dengan sarana untuk mendapatkan informasi seputar sarana selama ini. Secara keseluruhan proses transek digambarkan sebagai berikut:
Urutan perjalanan Aspek yang dilihat dan hal yang perlu diperhatikan Mata air beserta
kelengkapannya
Mata Air
Apakah mata air cenderung mengalami penurunan?. Jika ya seberapa serius dan mengapa?
Apakah tanaman/pohon lindung disekitar mata air mengalami pengurangan?
Apakah kondisi fisik sumber baik dan memenuhi standar kualitas?
Pompa dan panel Jenis pompa
Kemampuan pompa Kondisi dan fungsinya
Tenaga penggeraknya (listrik, genset) Perawatan dan apakah ada petugas khusus Bak Penampungan Kualitas, fungsi dan kecukupan volume
Apakah kualitas cukup baik dan kuat Apakah berfungsi secara optimal
Apakah ada kerusakan dan apa jenis kerusakannya Apakah volume cukup untuk memberikan pelayanan Jalur pipa Kualitas dan fungsinya
Keamanan penanaman pipa
Kerusakan/kebocoran yang pernah/sedang dialami Pipa penyeberangan yang beresiko
Resiko resiko lain yang bisa mengancam keamanan pipa Hidran Umum Jumlah hidran umum dan jumlah pemakai setiap unit
Kondisi fungsi
Kondisi kran dan apakah ada masalah dan sudah diperbaiki
Kualitas, kuantitas dan kontinyitas aliran Keterjangkauan (jarak dari rumah pemakai
Jenis bangunan lain jika ada
Kualitas, kondisi fungsi dan jenis permasalahan yang dihadapi
2.5.2 Hasil Transek
Hasil transek adalah laporan menyeluruh dan mendalam mengenai kondisi fisik sarana beserta faktor-faktor resiko yang mengancam fungsi sarana. Dalam penulisan hasil transek dilengkapi dengan peta jaringan dan memberikan tanda di titik-titik mana saja permasalahan terjadi dari di titik mana saja sumber dari resiko terjadi. (peta dasar diambil dari peta yang dibuat oleh masyarakat pada saat FGD dan hasil transek ini akan melengkapi informasi dari peta tersebut) Hasil transek dibahas dengan masyarakat melalui pertemuan warga untuk dibicarakan jenis permasalahan apa saja yang memerlukan penanganan, siapa yang akan melakukan dan bagaimana caranya.
2.6 PENYIAPAN LAPORAN IMAP
Laporan IMAP adalah dokumen yang berisi data menyeluruh kondisi eksisting infrastruktur permukiman yang dilengkapi dengan penjelasan analitis terhadap permasalahan dan potensi yang ada. Dalam penyusunan laporan IMAP ini mahasiswa sebagai pendamping memegang peran utama dalam membantu menjabarkan penjelasan secara analitis dari data dan hasil observasi lapangan. Isi laporan IMAP dibagi menjadi tiga bagian yaitu; Gambaran kondisi eksisting infrastruktur permukiman, gambaran permasalahan infrastruktur permukiman dan gambaran potensi-potensi yang bisa dimanfaatkan dalam pengelolaan infrastruktur permukiman. Isi secara keseluruhan laporan IMAP adalah sebagai berikut:
Bab 1 : Gambaran Kondisi Eksisting Infrastruktur Pemukiman Desa/Kelurahan
(1) Data Umum : uraian jumlah penduduk, KK, rumah tangga, pembagian
jumlah penduduk berdasarkan jender, mata pencaarian,
(2) Data Akses Umum: gambaran umum akses desa dengan pusat
pemerintahan kecamatan dan kabupaten, dengan pusat layanan kesehatan, dengan lembaga pendidikan, dengan pusat perekonomian misalnya dengan pasar atau tempat penjualan produk masyarakat.
(3) Data sektoral berisi data sektor air minum, sanitasi, penataan bangunan
dan permukiman dalam betuk tabel dan uraian (naratif secukupnya). Isi data sektoral meliputi cakupan, penjelasan aspek teknis, kelembagaan, sosial dan lingkungan,
(4) Peta sosial dan kondisi eksisting infrastruktur.
Bab 2: Analisis Permasalahan infrastruktur Permukiman
Penjelasan analisis permasalahan meliputi permasalahan pencapaian cakupan dan keberlanjutan sarana, permasalahan terkait; teknis, kelembagaan, sosial, keuangan (untuk keberlanjutan SPAM dan SPAL komunal (jika ada)) dan permasalahan aspek lingkungan.
Bab 3: Analisis Potensi Pendukung Infrastruktur Permukiman berisi penjelasan potensi sumberdaya yang ada di desa dan sekitarnya yang bisa dimanfaatkan dalam pengelolaan infrastruktur pemukiman.
3.1 GAMBARAN UMUM
Rencana Infrastruktur Permukiman tingkat desa/keluarahan adalah sebuah Road Map (peta jalan) pembangunan Infrastruktur Permukiman merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang sebagai arah yang memandu desa/kelurahan dalam merencanakan program pembangunan tahunan bidang infrastruktur permukiman.
Road Map adalah perencanaan sistematis dalam rangka mencapai tujuan kondisi mendatang yang diharapkan yang menggambarkan tahapan pencapaian secara terukur mencakup sasaran, strategi dan kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan. Konsep Road Map Infrastruktur permukiman desa/kelurahan digambarkan sebagai berikut
Keterangan:
Kondisi saat ini adalah hasil IMAP
Kondisi mendatang adalah capaian cakupan yang diharapkan
Rencana kerja adalah rencana kerja menyeluruh dan rencana kerja tahunan
sebagai pencabaran rencana kerja menyeluruh
3.2 RUANG LINGKUP DOKUMEN ROAD MAP INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
(1) Uraian kondisi saat ini mencakup: cakupan dan mutu infrastruktur
permukiman, kondisi lingkungan yang mendukung dan fungsi kelembagaan dalam pengelolaan infrastruktur permukiman
(2) Uraian kondisi mendatang yang diharapkan mencakup target pencapaian
cakupan dan mutu pelayanan, fungsi yang diharapkan dari lingkungan yang
3 PERENCANAAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
TINGKAT DESA/KELURAHAN
Kondisi infrastruktur
permukiman Saat Ini Kondisi infrastruktur Mendatang yang diharapkan
Rencana Kerja untuk Pencapaian
mendukung dan kinerja yang diharapkan dari kelembagaan infrastruktur permukiman
(3) Cakupan dan mutu pelayanan mencakup; cakupan air minum, cakupan sanitasi,
pemenuhan infrastruktur dalam pengembangan permukiman dan cakupan bangunan dan lingkungan yang memenuhi standar keamanan
(4) Lingkungan yang mendukung (Enabling environment) mencakup; kebutuhan
dan fungsi peraturan, kelembagaan, sumber-sumber pembiayaan
Dari ruang lingkup di atas struktur Road Map Infrastruktur Permukiman dapat digambarkan sebagai berikut:
Kondisi Saat Ini Kondisi Mendatang Yang
Diharapkan Rencana Kerja
Cakupan dan Mutu Pelayanan
Cakupan layanan air
minum % peningkatan yang diharapkan Strategi dan upaya yang akan dilakukan dan sumber pembiayaan
Cakupan/akses masy
terhadap sanitasi % peningkatan yang diharapkan Strategi dan upaya yang akan dilakukan dan sumber pembiayaan
Cakupan infrastruktur
pengembangan permukiman
% peningkatan yang
diharapkan Strategi dan upaya yang akan dilakukan dan sumber pembiayaan
Cakupan rumah yang
memenuhi standar keamanan
% peningkatan yang
diharapkan Strategi dan upaya yang akan dilakukan dan sumber pembiayaan Lingkungan Yang Mendukung
Kelembagaan Pengelola
SPAM Fungsi yang diharapkan Strategi dan upaya yang akan dilakukan dan sumber pembiayaan
Sistem Iuran dan
peraturan Kemampuan pembiayaan yang diharapkan Strategi dan upaya yang akan dilakukan dan sumber pembiayaan
Gerakan STOP BABS Terbebas dari praktek
BABS Strategi dan upaya yang akan dilakukan dan sumber pembiayaan
Gerakan 3 R Terbebas dari buan
sampah sembarangan Strategi dan upaya yang akan dilakukan dan sumber pembiayaan
Peraturan desa untuk
bangkim Dijalankan Strategi dan upaya yang akan dilakukan dan sumber pembiayaan
Peraturan desa untuk PBL Dijalankan Strategi dan upaya yang akan
dilakukan dan sumber pembiayaan
3.3 PROSES PENYUSUNAN
Penyusunan Road Map dilakukan melalui pertemuan warga menjadi kelanjutan dari pertemuan IMAP (lihat modul IMAP) setalah langkah penyempurnaan data eksisting. Dalam proses penyusunan peserta pertemuan diminta untuk menyepakati besaran target pencapaian kondisi mendatang yang diharapkan
dengan menggunakan format sebagaimana tabel ... di atas. Setelah target kondisi mendatang disepakati selanjutnya peserta diminta dan dipandu muntuk merumuskan kegiatan apa saja yang akan dilakukan untuk mencapai target kondisi yang diharapkan tersebut serta menetapkan kapan/pada tahun ke berapa target dan kegiatan tersebut akan dicapai. Cara praktis dalam memfasilitasi penyusunan Road Map ini adalah sebagai berikut:
Langkah 1
tuliskan indikator cakupan dan mutu pelayanan dan lingkungan yang mendukung sebagaimana tabel .... diatas
Langkah 2
Buatkan kolom target pencapaian untuk diisi bersama dan tuliskan indikasi tersedianya lingkungan yang mendukung pada kolom diantara kondisi eksisting dengan kondisi mendatang
Langkah 3
melihat ulang target pencapaian untuk memastikan target tersebut realistis bisa dilakukan.
Contoh Matrik Perencanaan (Road Map) Infrastruktur Permukiman Tingkat Desa/Kelurahan
URAIAN Thn 2015 Cakupan Target Thn 2020 Kegiatan yang akan dilakukan (contoh) Sumber
Biaya Waktu TA 2 01 6 TA 2 01 7 TA 2 01 8 TA 2 01 9 TA 2 02 0 Cakupan
Jumlah KK yang menikmati air minum
dengan layak
KK KK
Penambahan sambungan rumah (SR) APBDes/Kel x x x x
Pembangunan SPAM perpipaan baru Usulan APBD x
Pembangunan Sumur Gali oleh
masyarakat Swadaya x x x x x
Jumlah KK yang memiliki dan
menggunakan jamban KK KK Gerakan STOP BAB Sembarangan Penyediaan kloset dengan harga APBDes/Kel x x x x x
terjangkau BUMDes x x x x x
Jumlah KK yang mengelola Sampah dengan
sehat KK KK
Gerakan pengelolaan sampah 3R Swadaya x x x x x
Penyediaan TPS sampah di setiap
dusun/RW APBDes/Kel x x
Jumlah rumah yang sudah dilengkapi IMB
Rmh Rmh Sosialisasi IMB disetiap RT APBDes/Kel x
Layanan konsultasi IMB APBDes/Kel x x x x x
Jumlah titik lokasi kumuh dan beresiko
bencana kebakaran Titik Titik Aksi penataan kawasan kumuh Mitigasi resiko bencana kebakaran APBDes/Kel APBDes/Kel x x x x x x x
Jumlah ruas jalan kampung/lingkungan
ruas ruas Penambahan jalan lingungan APBDes/Kel x x
Peningkatan/perluasan jalan lingkungan APBDes/Kel x x x
Jumlah keluarga yang memiliki kegiatan
industri rumah tangga Titik Titik
Pembangunan show room/tempat
pemasaran hasil industri rumah tangga Usulan APBD x
Penyediaan Dukungan
Badan Pengelola SPAM Ada/Tidak Ada/Tidak Pembentukan Badan Pengelola SPAM APBDes/Kel x
Peraturan Sistem Iuran SPAM Ada/Tidak
Ada/Tidak Penetapan dan pemberlakukan iuran SPAM APBDes/Kel x
PERDES/KEL Pengelolaan Lingk. Ada/Tidak Ada/Tidak Penetapan dan pemberlakuan Perdes/kel
pengelolaan infrastruktur (aset) permukiman
APBDes/Kel
17
18
Format F-2a: Data Kondisi Eksisting Infrastruktur Permukiman
Data Umum
Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan
Jumlah dusun Jumlah RW Jumlah RT
Pencaharian Masyarakat
Jenis Pencaharian Jumlah KK %
1. Petani 2. Pedangang 3. Pegawai negeri 4. Buruh perusahaan 5. Lainnya Akses Masyarakat Akses Keterangan
1. Jarak dan waktu tempuh dengan ibu kota kecamatan Km Jam/menit 2. Jarak dan waktu tempuh dengan ibu kota kabupaten/kota Km Jam/menit 3. Jarak dan waktu tempuh desa dengan lembaga pendidikan SLTP Km Jam/menit 4. Jarak dan waktu tempuh desa dengan lembaga pendidikan SLTA Km Jam/menit 5. Jarak dan waktu tempuh masyarakat ke Puskesmas Km Jam/menit 6. Jarak dan waktu tempuh masyarakat untuk ke pasar Km Jam/menit
Sarana dan Prasarana Kawasan Permukiman
Uraian Jumlah Unit Kondisi
Dasar
1. Jalan provinsi 2. Jalan kabupaten 3. Jalan desa/kampung 4. Jembatan
5. Tambatan perahu (untuk desa nelayan) Ekonomi dan Wisata
6. Pasar desa/kelurahan
7. Pos pemasaran industri rumah tangga 8. Tempat Rekreasi
SPAM Perpipaan
Uraian Jml Unit Sistem * Debit
(lt/dtk) Fungsi Pengguna (KK) Iuran (ada/tdk) Lembaga (ada/tdk)
1. SPAM perpipaan bantuan APBN
2. SPAM perpipaan bantuan
lainnya
3. SPAM perpipaan swadaya masyarakat
Total *)
A = Gravitasi (dari sumber langsung dialirkan melui perpipaan tanpa bantuan tenaga pompa) B = Sistem pemompaan penuh tanpa gravitasi
19 Sanitasi Berbasis Masyarakat
Uraian Jml Unit Fungsi Pengguna
(KK) (ada/tdk) Iuran Kelompok Pengelola
SPAL Perpipaan Komunal
SPAL Komunal Bantuan APBN/Pusat
Sanimas
SLBM
USRI
SPAL Komunal Bantuan sumber lainnya MCK (SPAN non perpipaan)
MCK Bantuan Pemerintah
MCK dibangun sendiri/bantuan dari sumber lain Pengelolaan Sampah
Tempat pembuangan sampah sementara
Akses Masyarakat Terhadap Sanitasi
Jumlah Rumah Jumlan Rumah Yang Memiliki
Jamban Pribadi Perkiraan Jumlah KK yang BAB Sembarangan
Dusun/RW Dusun/RW Dusun/RW Dst Total Bangunan Rumah
Jumlah Rumah Jumlah Yang dilengkapi
IMB Jumlah Rumah Tidak Layak Huni Beresiko Terhadap Jumlah Rumah Bencana
Jumlah Bangunan Rumah Dusun/RW
Dusun/RW Dusun/RW Dst Total
Bangunan Sarana Sosial/Ibadah
Jumlah Rumah Jumlah Yang dilengkapi IMB Jumlah Bangunan Sosial Yang Beresiko Terhadap
Bencana
Jumlah Bangunan Tempat Ibadah Masjid Mushola Gereja Pura Vihara Rumah Adat Total
F-2b. Daftar Masalah dan Potensi Infrastruktur Permukiman
Daftar Permasalahan Uraiann masalah Potensi dan Peluang Yang Bisa
Dimanfaatkan untuk Mengatasi Permasalahan
20 Fungsi keembagaan air
minum
Iuran dan peraturan pemanfaatan air minum
Kepemilikan jamban keluarga
Perilaku BAB masyarakat
Perilaku pengeloolaan sampah
Kecukupan Sarpras lingkungan
Kondisi penataan bangunan dan lingkungan
21 F-3 : Format Rencana Kerja Infrastruktur Permukiman
URAIAN Cakupan tahun sekarang Target lima tahun mendatang Kegiatan yang akan dilakukan (contoh) Sumber Biaya Waktu TA 2 01 6 TA 2 01 7 TA 2 01 8 TA 2 01 9 TA 2 02 0
22
Lampiran 3 : Format Laporan IMAP dan Rencana Kerja
Infrastruktur Permukiman
Halaman Judul
Bagian 1: Gambaran Umum Desa/Kelurahan
Gambaran Kependudukan
Mata Pencaharian Masyarakat
Akses terhadap infrastruktur permukiman
Bagian 2: Gambaran Umum Kondisi Infrastruktur Permukiman
Berisi narasi penjelasan kondisi infrastruktur mencakup prasarana dasar (jalan, ekonomi dan umum), prasarana dan sarana air minum, sanitasi dan bangunan rumah diserta dengan tabel/garfik sebagai berikut.
Sarana dan Prasarana Kawasan Permukiman
Uraian Jumlah Unit Kondisi
Dasar
9. Jalan provinsi 10. Jalan kabupaten 11. Jalan desa/kampung 12. Jembatan
13. Tambatan perahu (untuk desa nelayan) Ekonomi dan Wisata
14. Pasar desa/kelurahan
15. Pos pemasaran industri rumah tangga 16. Tempat Rekreasi
SPAM Perpipaan
Uraian Jml Unit Sistem * Debit
(lt/dtk) Fungsi Pengguna (KK) (ada/tdk)Iuran Lembaga (ada/tdk)
4. SPAM perpipaan bantuan
APBN
5. SPAM perpipaan bantuan lainnya
6. SPAM perpipaan swadaya masyarakat
Total *)
A = Gravitasi (dari sumber langsung dialirkan melui perpipaan tanpa bantuan tenaga pompa) B = Sistem pemompaan penuh tanpa gravitasi
C = Campuran ( dengan sistem pemompaan dan dari bak penambupangan dialirkan melalui gravitasi)
Sanitasi Berbasis Masyarakat
Uraian Jml Unit Fungsi Pengguna
(KK) (ada/tdk) Iuran Kelompok Pengelola
SPAL Perpipaan Komunal
SPAL Komunal Bantuan APBN/Pusat
Sanimas
SLBM
USRI
SPAL Komunal Bantuan sumber lainnya MCK (SPAN non perpipaan)
MCK Bantuan Pemerintah
MCK dibangun sendiri/bantuan dari sumber lain Pengelolaan Sampah
23 Akses Masyarakat Terhadap Sanitasi
Jumlah Rumah Jumlan Rumah Yang Memiliki Jamban Pribadi
Perkiraan Jumlah KK yang BAB Sembarangan Dusun/RW Dusun/RW Dusun/RW Dst Total Bangunan Rumah
Jumlah Rumah Yang dilengkapi IMB
Jumlah Rumah Tidak Layak Huni
Jumlah Rumah Beresiko Terhadap Bencana
Jumlah Bangunan Rumah Dusun/RW
Dusun/RW Dusun/RW Dst Total
Bangunan Sarana Sosial/Ibadah
Jumlah Rumah Yang dilengkapi IMB Jumlah Bangunan Sosial Yang Beresiko Terhadap Bencana
Jumlah Bangunan Tempat Ibadah Masjid Mushola Gereja Pura Vihara Rumah Adat Total
Bagian 3: Permasalahan Infrastruktur Permukiman
Permasalahan Umum
Berisi penjelasan permasalahan infrastruktur permukiman secara umum tentang akses masyarakat terhadap infrastruktur lingkungan dikaitkan dengan akses kegiatan ekonomi akses ke pelayanan kesehatan, sarana pendidikan dll.
Permasalahan bidang air minum
Permasalahan SPAM difokuskan pada permasalahan keberlanjutan berdasarkan aspek sosial, aspek teknis, aspek kelembagaan, aspek keuangan dan aspek lingkungan disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Masalah Faktor penyebab
Aspek teknis Masalah terkait kualitas kondisi bangunan sarana
Fungsi dari sarana Kecukupan aliran
Kerusakan yang berkaitan dengan pipa dan bangunan lainnya
Uraiakan berdasarkan hasil diskusi dan analisis anda
24
Aspek sosial Masalah yang berkaitan kepedulian masyarakat dan partisipasi masyarakat dalam menjaga dan merawat sarana
sda
Aspek
Kelembagaan Masalah yang berkaitan dengan keaktifan lembaga badan pengelola sda Aspek
keuangan Masalah yang berkaitan dengan keuangan, kecukupan dan kepatuhan pembayaran iuran
sda
Aspek
lingkungan Masalah yang berkaitan dengan kelestarian sumber, tanaman di daerah tangkapan sumber
sda
Permasalahan sanitasi
Masalah sanitasi juga dilihat berdasarkan aspek keberlanjutan dengan penjelasan sebagai berikut:
Masalah Faktor penyebab
Aspek teknis Kondisi jamban masyarakat berdasarkan standar keamanan dan kemungkinan pencemaran lingkungan
Aspek sosial Masalah BAB di sembarang tempat, kepedulian masyarakat untuk merawat sarana SPAL komunal, MCK, gerakan pengelolaan sampah dll
sda
Aspek
Kelembagaan Masalah yang berkaitan dengan keaktifan lembaga atau kelompok peduli gerakan sanitasi
sda
Aspek
keuangan Masalah kemampuan masyarakat untuk membangun jamban permanen atau biaya biaya untuk kebiatan sanitasi di tingkat masyarakat
sda
Aspek
lingkungan Masalah yang berkaitan pencemaran atau dampak akibat sanitasi / jamban yang tidak sehat
sda
Permasalahan penataan bangunan dan lingkungan
Gambarkan permasalahan yang bekaitan dengan rumah tidak layak huni, rumah yang tidak ber IMB dan potensi resiko terhadap bangunan yang ada di lokasi KKN
Permasalahan penataan kawasan permukiman
Gambarkan permasalahan yang berkaitan kecukupan infrastruktur dasar, ekonomi dan sosial dalam menjawab kebutuhan saat ini dan kebutuhan mendatang.
25
Bagian 4: Peluang dan Potensi
Gambarkan peluang dan potensi yang bisa dimanfaatkan dalam mengatasi permasalahan layanan air minum dan sanitasi, potensi dan peluang untuk mengatasi masalah peranserta, kelembagaan dan keuangan serta potensi yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian dan keamanan lingkungan.
Untuk peluang dan potensi yang berkaitan dengan PKP antara lain potensi kegiatan ekonomi masyarakat yang bisa dikembangkan sebagai keuunggulan desa/kelurahan
Lampiran : Peta Hasil IMAP
Lampirkan peta sosial dan infrastruktur yang telah digambar bersama masyarakat
Rencana Infrastruktur Jangka Menengah Desa/Kelurahan