• Tidak ada hasil yang ditemukan

YURISDIKSI KENDARI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA T A H U N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "YURISDIKSI KENDARI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA T A H U N"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

YURISDIKSI

YURISDIKSI

YURISDIKSI

YURISDIKSI

PENGADILAN TINGGI AGAMA

PENGADILAN TINGGI AGAMA

PENGADILAN TINGGI AGAMA

PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI

KENDARI

KENDARI

KENDARI

PRO

PRO

PRO

PROV

V

V

VINSI SULAWESI TENGGARA

INSI SULAWESI TENGGARA

INSI SULAWESI TENGGARA

INSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI

KENDARI

KENDARI

KENDARI

T A H U N 2 0 0 7

T A H U N 2 0 0 7

T A H U N 2 0 0 7

T A H U N 2 0 0 7

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wilayah Hukum suatu Pengadilan merupakan kompetensi relatif Pengadilan Tinggi Agama yang meliputi wilayah Provinsi dan Pengadilan Agama yang meliputi wilayah Kabupaten atau Pemerintahan Kota. Dalam hal ini masih sering dijumpai Pengadilan Tinggi Agama dan Pengadilan Agama yang wilayah hukumnya tumpang tindih, sebagai akibat dari adanya pemekaran wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota, kompetensi relatif Pengadilan Tinggi Agama dan Pengadilan Agama tersebut tidak dapat terlaksana sebagimana mestinya, karena perkara yang diterima oleh Pengadilan Tinggi Agama dan Pengadilan Agama tidak sesuai dengan wilayah hukum dan Kabupaten/Kota. Akibatnya perkara tersebut tidak dapat diproses, sehingga kepastian hukum dan asas peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan tidak akan terwujud.

Provinsi Sulawesi tenggara sebelum terbentuk Pengadilan Tinggi Agama Kendari adalah wilayah hukum (Yurisdiksi) Pengadilan Tinggi Agama Ujung Pandang yang sekarang PengadilanTinggi Agama Makassar, meliputi 4 (empat) Pengadilan Agama yaitu Pengadilan Agama Kendari, Pengadilan Agama Bau-bau, Pengadilan Agama Kolaka dan Pengadilan Agama Raha, ternyata ke empat Pengadilan Agama tersebut tidak mampu memberikan pelayanan hukum yang optimal terhadap pencari keadilan karena jarak antara Pengadilan Tinggi Agama Ujung Pandang/Makassar dengan 4 Pengadilan Agama dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara tersebut sangat jauh dan terdiri dari kepulauan.

Bahwa menurut ketentuan pasal 4 ayat (2) dan ayat (3), Pengadilan Agama berkedudukan di Ibu Kota Madya atau Ibu Kota Kabupaten dan daerah hukumnya meliputi wilayah Kota Madya atau Kabupaten sedangkan Pengadilan Tinggi Agama berkedudukan di Ibu Kota Provinsi, dan daerah hukumnya meliputi wilayah Provinsi.

(3)

Bertolak dari hal-hal tersebut di atas, maka kehadiran Pengadilan Tinggi Agama Kendari sangat diperlukan, dan pada Tahun 1995 terbentuk Pengadilan Tinggi Agama Kendari, menyusul pembentukan Pengadilan Agama Unaaha pada tahun 1996 dan hal ini pulalah yang mendorong perlunya menyusun tersendiri wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Kendari dan Pengadilan Agama se wilayah Pengadilan Tinggi Agama Kendari untuk menjadi pedoman dan pendorong dalam pelaksanaan tugas B. Dasar Hukum

Yurisdiksi Pengadilan Tinggi Agama Kendari disusun berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kendari, Nomor : W21-A/SK. 42/OT.01.1/XI/2007 tanggal 9 Juli 2007 tentang pembentukan Tim Penyusun buku Yurisdiksi Pengadilan Tinggi Agama Kendari, sedangkan biaya penyusunan buku tersebut dibebankan pada DIPA Pengadilan Tinggi Agama Kendari tahun 2007

C Tujuan

Tertatanya Yurisdiksi (wilayah hukum) Pengadilan Tinggi Agama dan Pengadilan Agama se wilayah Pengadilan Tinggi Agama Kendari sesuai ketentuan pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama.

(4)

BAB II

GAMBARAN UMUM PENGADILAN TINGGI AGAMA

A. PETA HUKUM PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI

Gambar 1. Peta Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Agama Kendari

B. DASAR HUKUM PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI

Pengadilan Tinggi Agama dibentuk berdasarkan Undang-undang No.3 Tahun 1995, peresmian kantor oleh Gubernur Sulawesi Tenggara 25 November 1995 oleh gubernur Sulawesi Tenggara,sedangkan pelatikan ketua pengadilan Tinggi Agama kendari yang pertama pada tanggal 19 Oktober 1995.

(5)

C. SEJARAH PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI

Sebelum berdirinya Pengadilan Tinggi Agama Kendari,Yurisdiksi pengadilan agama di wilayah provinsi sulawesi tenggara masuk dalam yurusdiksi dalam wilayah yurisdiksi Pengadilan Tinggi Agama Makassar.

Pengadilan Tinggi Agama Kendari berdiri berdasarkan Undang-undang No. 3 tahun 1995 diresmikan pengoperasiannya pada tanggal 25 November 1995.

D. SEJARAH PEMBENTUKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA

1. Sebelum Zaman Pemerintahan Hindia Belanda

Dahulu di Sulawasi Tenggara sudah terdapat kerajaan merdeka yang terdiri dari:

a. Kesultanan Wolio dan Muna di Kepulauan Buton masing-masing terletak di jazirah tenggara pulau Sulawesi

b. Kerajaan Konawe dan Kerajaan Mekongga.

Kerajaan-kerajaan tersebut selama pemerintahan Hindia Belanda berkuasa di Sulawesi Tenggara, masih tetap ada sampai zaman Kemerdekaan RI dan berakhir secara de jure pada tahun 1960 berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959.

Pada tahun1940 Kerajaan Laiwoi (Konawe) dan Kesultanan Buton (minus Wilayah Hadat Mekongga) pada waktu itu termasuk Kerajaan Luwu dibentuk sebagai suatu daerah administratif yang disebut Afdeling Butun dan Lawoi ditetapkan Gubernur Timur Besar (Gourverneur Van Groote Osst) tanggal Februari 1940 Nomor 21.

Berdasarkan penetapan Gubernur Timur Besar tersebut, maka Sulawesi Selatan di bagi dalam 7 (tujuh) afdeling dan salah satu di antaranya adalah Afdeling Buton dan Lawoi ibu kotanya Bau-Bau.

Tiga Onder Afdeling tersebut dikepalai oleh seorang Kontroleur Belanda, berakhir sampai pada fase pendudukan Jepang pada tahun 1942 sampai 1945.

(6)

2. Masa Kemerdekaan Indonesia

Pada tahun 1948 Afdeling Buton dan Lawoi, dipindahkan kembali dari Kendari ke Bau-Bau di bawah kekuasaan Pemerintah Hadat se Sulawesi Selatan dengan pucuk Pemerintah secara collegial (Hadat Tinggi), kemudian berubah menjadi Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan, lengkap dengan dewan pemerintahannya dan akhirnya dilikuidasi, dan tugas-tugasnya dikembalikan kepada gubernur Sulawesi.

Tugas kontroleur pada bekas-bekas Order Afdeling Daerah Sulawesi Tenggara, dijalankan oleh pejabat pamongpraja yang disebut Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) dan wilayah-wilayah Onder Afdeling disebut kewedanaan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1952, Daerah Sulawesi Selatan dibubarkan dan dibentuk 7 (tujuh) daerah swatantra yang berhak mengurus rumah tangganya sendiri dan salah satu di antaranya adalah Daerah Sulawesi Tenggara ibu kotanya Bau-Bau.

Daerah Swantantra Sulawesi Tenggara sebagai daerah Otonomi Tingkat II wilayahnya meliputi bekas Onder Afdeling Buton, Muna, Kendari dan Kolaka dengan mempunyai anggota DPRS (Dewan Perwakilan Rakyat Sementara) sebanyak 23 orang.

3. Proses Pembentukan

Rakyat Sulawesi Tenggara, menyadari bahwa untuk kelancaran jalannya roda pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan daerah, guna untuk mencapai tujuan pembangunan yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 akan mengalami hambatan jika ibu kota provinsi berada di Makassar, mengingat jarak terlalu jauh, hubungan kurang lancar bahkan terputus sama sekali akibat sarana, alat-alat transportasi masih sangat kurang, bahkan hubungan antara 4 ( empat ) kabupaten dalam lingkungan Sulawesi Tenggara sulit dijangkau, di samping faktor keamanan belum terjamin.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan tokoh-tokoh masyarakat memper-juangkan dibentuknya Sulawesi Tenggara menjadi satu provinsi adalah sebagai berikut :

(7)

1. Perjuangan awal pebentukan provinsi dimulai oleh Persatuan Masyarakat Indonesia Sulawesi Tenggara (Permaist) tahun 1950, yang diketuai oleh Yakub Silondae, dengan mulai mengkondisikan adanya suatu Daerah Jazirah Sulawesi Tenggara yang senasib sepenanggunagan baik dalam pendidikan, pembangunan, pemerintahan dan sebagainya, jadi memupuk rasa persaudaraan dari suatu daerah tersendiri atau suatu geografi yang mengikat masyarakat tersebut (Afdeling Buton dan Laiwoi ditambah Onder Afdeling Kolaka).

2. Semangat Permaist ini diteruskan sampai RI akan mengadakan pemilihan umum tahun 1955 dan memperjuangkan agar Sulawesi Tenggara menjadi satu daerah pemilihan terpisah dari Sulawesi Selatan, bahkan menjadi setingkat. Panitia Pemilihan Umum menyetujui dan terbentuklah Daerah Pemilihan Sulawesi Tenggara tersendiri setingkat Sulawesi Selatan sehingga mempunyai wakil-wakil tersediri. Ini embrio pertama terpisahnya Sulawesi Tenggara dari Sulawesi Selatan secara politis konstitusional.

3. Pada tanggal 17 Februari 1957 dilakukan pertemuan antara pemuka masyarakat dari Buton, Muna, Kolaka, Bungku / Mori dan Luwuk Banggai bertempat di ruang belajar SMP (Gedung SMA Negeri) Jalan Gunung Bawakaraeng No. 39 Makassar dan dicapai kesepakatan yaitu :

- Membentuk Badan Pemerintah Daerah Tingkat I yang meliputi wilayah-wilayah Sulawesi Tenggara, Bungku/Mori dan Luwuk Banggai dengan nama Badan Penuntut Provinsi Sulawesi, yang diketahui oleh Saudara Ngitung dari Luwuk Banggai.

- Menetapkan cara/garis perjuangan/tuntutan yang diajukan kepada pemerintah yang dilengkapi dengan bahan-bahan yang diperlukan.

- Memberi tugas kepada badan tersebut untuk menampung dan mengkoordinir tuntutan dan kegiatan yang dilakukan di daerah-daerah dan memberi mandat kepada badan tersebut untuk menyampaikan tuntutan pembentukan provinsi dimaksud kepada pemerintah baik dengan jalan perundingan maupun secara tertulis. Badan ini pada bulan Februari 1957

(8)

menyampaikan tuntutannya kepada Menteri antar Daerah RI (F.Lumban Tobing) dalam pertemuan khusus di ruang rapat Gubernur Sulawesi Selatan di Makassar (gubernur Sulawesi saat itu dijabat oleh Andi Pangeran Pettarani). Menteri antar Daerah RI menjelaskan bahwa pembentukan Provinsi Sulawesi Timur masih memerlukan proses lebih lanjut.

4. Pada tanggal 22 Oktober 1958 diutus pula delegasi Sulawesi Tenggara yang ditugasi menyampaikan tuntutan realisasi Residen Koordinator Sulawesi Tenggara sesuai Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 20/2/9 tanggal 27 Februari 1958, serta tuntutan pembentukan Provinsi Sulawesi Timur. Delegasi menemui Menteri Dalam Negeri di ruang kerjanya yang dijabat oleh

Sanusi Harja Dinata menegaskan sebagai berikut :

- Realisasi Residen Koordinator Sulawesi Tenggara saat itu dijabat oleh

Laode Manarfa. Persoalan yang masih harus diselesaikan adalah

penetapan residen koordinator masih menunggu pendapat atau usulan dari gubernur Sulawesi.

- Pada bulan September 1959 diadakan Musyawarah Pimpinan

Pemerintahan Swapraja dan Tokoh-Tokoh Masyarakat se-Sulawesi

Tenggara bertempat di Sekolah Tionghoa sekarang Jalan R.E. Martadinata Kendari. Musyawarah tersebut berhasil mengeluarkan pernyataan menuntut realisasi Residen Koordinator Sulawesi Tenggara serta membentuk Provinsi Sulawesi Timur (minus Luwuk Banggai) dan tim musyawarah memberikan mandat kepada Anggota MPRS asal Sulawesi Tenggara masing-masing :

1. Edi Sabara 2. Yakub Silondae

dibantu oleh tokoh-tokoh masyarakat antara lain :

1. La Ode Hadi 2. Ahmad Syarifuddin 3. Drs. La Ode Munarfa;

(9)

untuk memperjuangkan di Lembaga Tertinggi Negara ( MPRS) dan Kepala Pemerintahan Pusat.

- Hasilnya keluarlah Tap MPRS Nomor XI/MPRS/1960 yang menetapkan bahwa Sulawesi dibagi menjadi 4 (empat) daerah tingkat I yang memberikan landasan kuat untuk melanjutkan perjuangan.

- Selanjutnya Tap MPRS tersebut disosialisasikan oleh Yakub Silondae dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya sampai pada tanggal 11 Juni 1963 yang selanjutnya diadakan musyawarah DPRD dari 4 (empat) daerah tingkat II se

Sulawesi Tenggara bertempat pada Eks. Istana Raja Kendari, sekarang Jalan Jenderal Panjaitan Kendari dengan mengeluarkan keputusan sebagai

berikut :

a. Menuntut segera dilaksanakan realisasi pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara sesuai Ketetapan MPRS Nomor XI/MPRS/1960. b. Tentang tuntutan membentuk Sulawesi Timur, menteri menyatakan

akan mengajukan kepada kabinet dan bila disetujui baru dipersiapkan penyelesaian rancangan undang-undang pembentukannya.

c. Selanjutnya diminta persetujuan DPR-RI agar rancangan undang-undang itu ditetapkan menjadi undang-undang-undang-undang.

d. Delegasi dari pemuka-pemuka masyarakat tersebut adalah pejabat-pejabat atau pegawai negeri dengan susunan keanggotaan sebagai berikut :

1. La Ode Sabora, Kepala Penerangan Kabupaten, selaku ketua; 2. La Ode Abd. Azis, Kepala Distrik Wangi-Wangi, selaku anggota; 3. La Ode Muslim, Kepala Perikanan Laut, selaku anggota;

4. La Ode Muhammad, Kepala Bagian Politik Kabupaten, selaku anggota;

5. La Ode Malim, Pegawai Departemen Dalam Negeri, selaku anggota.

e. Sebelum menemui Menteri Dalam Negeri delegasi ini terlebih dahulu mengadakan pertemuan dan mendapat dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara yang berada di Jakarta.

(10)

f. Pada tanggal 21 Oktober 1958 Saudara La Ode Sabora dan La Ode

Abd. Azis mengunjungi Dewan Nasional dan diterima oleh J.K. TUMAKAKA yang kebetulan berasal dari Bungku/Mori dan beliau

memberikan dukungan dan turut menyetujui, hanya tersirat dalam penjelasan bahwa ditinjau secara psikologis Distrik Bungku / Mori lebih baik tetap dalam wilayah Sulawesi Tengah.

g. Mempersiapkan bahan-bahan perjuangan yang dilengkapi dengan data-data, kemampuan potensi dan keadaan daerah yang akan disampaikan kepada pemerintah;

h. Membentuk Delegasi Sulawesi Tenggara yang diberi mandat menyampaikan tuntutan kepada Pemerintah.

- Pada bulan Agustus 1963 delegasi yang diberi mandat menyampaikan tuntutan dimaksud kepada pemerintah terdiri atas :

1. Kolonel Edy Sabara selaku Pendamping 2. La Ode Abd. Halim selaku Ketua

3. Drs.Abdullah Silondae selaku Wakil Ketua 4. Sikala Pidana selaku Anggota

5. La Ode Muhammad Arsyad selaku Anggota 6. Muhammad Said selaku Anggota

7. La Tobulu selaku Anggota 8. A. Muharram selaku Anggota 9. Abd. Majid selaku Anggota

10. La Ode Rasyid (ditunjuk oleh Delegasi) selaku Anggota Tambahan

11. La Ode Abd. Azis selaku Sekretaris

- Berangkat dari Kendari ke Makassar melaporkan penugasannya kepada Gubernur Sulawesi Selatan Tenggara A. A. RIFAI dan Panglima Kodam Hasanuddin Kolonel M. YUSUF untuk berangkat ke Jakarta. - Pada tanggal 21 Agustus 1963 delegasi diterima oleh Menteri Dalam

Negeri IPIK GANDAMADA didampingi oleh ENI KARIM, Pembantu Menteri Dalam Negeri Bidang Pemerintah Umum dan J. WAYONG Pembantu Menteri Dalam Negeri Bidang Otonomi Daerah bertempat di ruang kerjanya. Dalam pertemuan tersebut delegasi menuntut agar

(11)

pembentukan Daerah Sulawesi Tenggara dapat dilakukan selambat-lambatnya 1 Januari 1964.

- Tuntutan tersebut mendapat tanggapan dari Menteri Dalam Negeri dengan memberikan penjelasan bahwa Rancangan Undang Undang Pembentukan Daerah Tingkat I dimaksud telah disiapkan oleh Departemen Dalam Negeri dan untuk merampungkan perlu ditegaskan batas-batas wilayah dan ibu kotanya.

- Delegasi menyatakan bahwa batas daerah disesuaikan dengan batas wilayah Residen Koordinator Sulawesi Tenggara, sedangkan ibu kotanya belum diambil kesimpulan. Oleh karena itu Menteri Dalam Negeri meminta agar delegasi kembali mengadakan musyawarah guna menetapkan kedudukan ibu kota karena dalam undang-undang harus dicantumkan.

- Setelah delegasi bermusyawarah, maka pada hari Sabtu tanggal 24 Agustus 1963 delegasi kembali menghadap Menteri Dalam Negeri di rumah kediamannya dengan menyampaikan bahwa sesuai hasil musyawarah delegasi, Kota Kendari diusulkan sebagai ibu kota Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara.

- Pada kesempatan ini Menteri Dalam Negeri menegaskan kepada delegasi bahwa dalam waktu dekat sudah dapat mengajukan rancangan undang-undang pembentukan daerah tingkat I dalam sidang kabinet yang selanjutnya akan diteruskan pada DPR GR RI. - Dalam suasana berlangsungnya tuntutan rakyat untuk membentuk

daerah tingkat I terdapat pula kebijakan pemerintah merealisasikan Residen Koordinator Sulawesi Tenggara kepada Bupati Malajong Daeng Liwang bertempat di Kantor Residen Koordinator Sulawesi Selatan di Makassar pada tanggal 21 Juni 1960. Selanjutnya Kantor Residen Sulawesi Tenggara bertempat di Kendari.

(12)

- Pejabat Residen Koordinator Sulawesi Tenggara Malajong Daeng Liwang menyerahkan tugas jabatannya kepada Bupati Konggoasa selaku pelaksana Residen Koordinator.

- Atas perjuangan maksimal tokoh-tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara akhirnya Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara terbentuk berdasarkan Perpu Nomor 2 tahun 1964 jo. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tanggal 23 September 1964.

- Bedasarkan undang-undang tersebut di atas, maka Gubernur Sulawesi Selatan Tenggara Kolonel A. A.Rifai menyerahkan pimpinan Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara kepada Pejabat Gubernur J. Wayong pada tanggal 27 April 1964 bertempat di Gedung Wekoila Kendari.

Sebelum terbentuknya Provinsi Sulawesi Tenggara,Wilayah Sulawesi Tenggara masuk dalam wilayah Propinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara dan dikenal berstatus daerah kewedanan. Berkat perjuangan rakyat Sulawesi Tenggara yang gigih dan merasa memiliki tanggung jawab moril dan tanggung jawab sejarah yang harus dibuktikan dengan perbuatan, maka berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1964 jo Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1964 tentang pembentukan daerah Tk.I Sulawesi Tengah dan daerah Tk.I Sulawesi Tenggara, maka resident Y. Wayong merupakan resident Koordinator Sulawesi Tenggara yang kedua yang kemudian beliau diangkat menjadi Gubernur Kepala daerah Tk.I Sulawesi Tenggara yang pertama. Yang mewilayahi 4 Kabupaten Daerah Tk.II yaitu Kabupaten Buton, Kabupaten Kendari, Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Muna, sedangkan Ibu Kota Propinsi Daerah Tk.I Provinsi Sulawesi Tenggara adalah Buton

(13)

BAB III

KETENAGAAN PENGADILAN TINGGI AGAMA

A. NAMA-NAMA KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI

GOLONGAN PENDIDIKAN TAHUN (TERAKHIR) (TERAKHIR) MENDUDUKI NO NAMA/NIP

JABATAN

1 Drs.H.M.Zainal Imamah, S.H., M.H. Pembina Utama Madya ( IV/d) S.2 Hukum 25 -11-1995 s.d. 150110573 Juni 2001 2 Drs.H.M.Juzmi Hakim, S.H. Pembina Utama Madya ( IV/d) S.1 Hukum Juni 2001 s.d

150110750 Januari 2002 3 Dra.H.Alimin Patawari, S.H., M.H. Pembina Utama Madya ( IV/d) S.2 Hukum Januari 2002 s.d.

150110625 April 2006 4 Drs.H.Muh.Djufri Palallo,S.H., M.H.

150110613

Pembina Utama ( IV/e) S.2 Hukun 04-04-2006 s.d. Sekarang

B. PEGAWAI ADMINISTRASI

GOLONGAN PENDIDIKAN (TERAKHIR) (TERAKHIR) KETERANGAN NO NAMA/NIP

1 Drs.Baharuddin Penata Tk.I / III/d S1 Syariah IAIN Makassar 150222982 2 H.M.Jufri HM, S.H. Penata Tk.I / III/d S1 Hukum UNSULTRA 150197129 3 Benyamin Hanif Mudhir Penata Tk.I / III/d SMA 150198963 4 Dra.Hj.Hasmawati HF, M.H. Penata / III/c Magister Hukum UMI 150269494 5 Kudesia, S.H. Penata / III/c S1 Hukum UMI 150295164 6 Salahuddin, S.HI Penata Muda / III/a S1 Syariah STAIN 150314849 7 Basir Ahmad, S.H. Penata Muda / III/a S1 Hukum UNSULTRA 150318866 8 Atirah, S.Ag Penata Muda / III/a S1 Syariah IAIN Makassar 150327924 9 Ahmad Efendi, SE Penata Muda / III/a S1 Ekonomi UNHAS 220001905 10 Arif Syukur,S.Ag Penata Muda / III/a S1 Tarbiyah IAIN 220002115 11 Abdul Azis Yusuf, SE Pengatur Muda / II/a S1 Ekonomi UNHAS 220001917 12 Aminuddin Pengatur Muda / II/a SMU 150330200 13 Yudi Wijaya Pengatur Muda / II/a SMK 220001916

(14)

C. PEGAWAI TEKNIS 1. HAKIM

GOLONGAN PENDIDIKAN (TERAKHIR) (TERAKHIR) KETERANGAN NO NAMA/NIP

1 Drs.H.Ismail Ibrahim,S.H.,M.H. Pembina Utama Madya Magister Hukum UMI 150218726 IV/d 2 Drs.Rusjdy A Said, M.H. Pembina Utama Muda Magister Hukum UMI

150198978 IV/c 3 Drs.Sukiman BP, S.H.,M.H. Pembina Utama Muda Magister Hukum UMI

150206358 IV/c 4 Drs.M.Amin Abbas Pembina Utama Muda S1 Syariah IAIN Makassar

580011933 IV/c 5 Dra.Hj.Aminah Akil, S.H. Pembina Utama Muda S1 Hukum UMI

150198290 IV/c 6 Drs.H.Abd.Muin Thalib , S.H.,M.H. Pembina Utama Muda Magister Hukum UMI 150193281 IV/c 7 Drs.Muallif DT Mangkuto Lelo Pembina Tk I / IV/b S1 Syariah IAIN 150189900 8 Dra.Hj.Ummi Salam, S.H.,M.H. Pembina TK.I / IV/b Magister Hukum UMI 150218656

2. KEPANITERAAN

Daftar Nama Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Agama Kendari

GOLONGAN PENDIDIKAN (TERAKHIR) (TERAKHIR) KETERANGAN NO NAMA/NIP

1 Drs.H.M.Sabang Mar, S.H. Pembina TK.I / IV/b S1 Hukum UNSULTRA 150215065 2 Drs.Farid Penata Tk.I / III/d S1 Syariah IAIN Mks

150207926 3 Drs.Hasnawir Badru Penata Tk.I / III/d S1 Syariah IAIN Mks

150259852 4 Syamsudduha, S.H. Penata / III/c S1 Hukum UNSULTRA

150217445 5 Suhartina, S.H. Penata / III/c S1 Hukum UNHAS

150283773 6 Najmiah Sunusi, S.Ag. Penata / III/c S1 Syariah IAIN Mks 150283665 7 Syamsuddin HS, S.HI. Penata Muda / III/a S1 STAIN 150252039

(15)

BAB IV

WILAYAH HUKUM DAN KEADAAN

PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI

A. FOTO GEDUNG

Gambar. 2. Gedung Kantor Pengadilan Tinggi Agama Kendari

B. DENAH KANTOR

(16)

Gambar 4. Denah Gedung Kantor Lantai Atas

Gambar 5. Denah Ruang Hakim dan Aula PTA Kendari

(17)

C. KETERANGAN GEDUNG

a. Pengadilan Tinggi Agama Kendari terletak di Jalan Wulele No. 8 Kelurahan Bonggoeya Kecamatan Baruga Kota Kendari

b. Dibangun pada tahun 1996 diatas tanah seluas 9.000 M2 dengan hak tanah Negara dan luas bangunan 600 M2 melalui anggaran DIK dilaksanakan oleh CV. ADE GROUP dengan biaya sebesar Rp. 952.793.995,- pengadaan tanah melalui pemberian / hibah dari Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan Surat Keputusan DPRD No.22/DPRD/1998 dan Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara NO. 775/98

c. Kemudian pada tahun 2001 dilaksanakan perluasan berdasarkan DIPA denagn biaya sebesar Rp. 249.821.000,- dilaksanakan oleh CV. TELKOM, dan penambahan perluasan berdasarkan DIPA dengan biaya sebesar Rp. 178.329.000,- sehingga luas bangunan 900 M2.

(18)

D. DATA DAN KEADAAN WILAYAH HUKUM PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI Wilayah Kota / Kabupaten :

a. Pengadilan Agama Kendari meliputi 6 Kecamatan yaitu : 1. Kecamatan Mandonga

2. Kecamatan Baruga 3. Kecamatan Poasia 4. Kecamatan Abeli 5. Kecamatan Kendari 6. Kecamatan Kendari Barat

b. Pengadilan Agama Unaaha meliputi 41 Kecamatan yaitu :

No KAB. KONAWE

1 Kecamatan Wawonii Barat 2 Kecamatan Wawonii Selatan 3 Kecamatan Wawonii Tengah 4 Kecamatan Wawonii Timur 5 Kecamatan Wawonii Utara 6 Kecamatan Soropia 7 Kecamatan Sampara 8 Kecamatan Besulutu 9 Kecamatan Bondoala 10 Kecamatan Lambuya 11 Kecamatan Puriala 12 Kecamatan Uepai 13 Kecamatan Pondidaha 14 Kecamatan Amonggedo 15 Kecamatan Wonggeduku 16 Kecamatan Wawotobi 17 Kecamatan Meluhu 18 Kecamatan Lasolo 19 Kecamatan Molawe 20 Kecamatan Sawa 21 Kecamatan Lembo 22 Kecamatan Unaaha 23 Kecamatan Anggaberi 24 Kecamatan Abuki 25 Kecamatan Tongauna 26 Kecamatan Latoma 27 Kecamatan Asera 28 Kecamatan Langgihima 29 Kecamatan Wiwirano

(19)

30 Kecamatan Routa

KAB KONAWE SELATAN

31 Kecamatan Tinanggea 32 Kecamatan Andoolo 33 Kecamatan Palangga 34 Kecamatan Konda 35 Kecamatan Lainea 36 Kecamatan Kolono 37 Kecamatan Moramo 38 Kecamatan Laonti 39 Kecamatan Ranomeeto 40 Kecamatan Landono 41 Kecamatan Angata

c. Pengadilan Agama Kolaka meliputi 20 Kecamatan yaitu :

No Kecamatan di KAB. KOLAKA

1 Watubangga 2 Tanggetada 3 Pomalaa 4 Wundulako 5 Baula 6 Ladongi 7 Tirawuta 8 Kolaka 9 Latambaga 10 Wolo 11 Samaturu 12 Lambondia 13 Mowewe 14 Uluiwoi

Kecamatan di KAB. KOLAKA UTARA

15 Ranteangin 16 Lasusua 17 Kodeoha 18 Ngapa 19 Pakue 20 BatuPutih

d. Pengadilan Agama Raha meliputi 29 Kecamatan yaitu :

No Kab. Muna ( Raha )

1 Kecamatan Tongkuno 2 Kecamatan Parigi 3 Kecamatan Bone 4 Kecamatan Kabawo 5 Kecamatan Kabangka

(20)

6 Kecamatan Tikep 7 Kecamatan Maginti 8 Kecamatan Tiworo Tengah 9 Kecamatan Lawa 10 Kecamatan Sawerigadi 11 Kecamatan Barangka 12 Kecamatan Kusambi 13 Kecamatan Kontunaga 14 Kecamatan Watupute 15 Kecamatan Katobu 16 Kecamatan Lohia 17 Kecamatan Duruka 18 Kecamatan Batalaiworo 19 Kecamatan Napabalano 20 Kecamatan Lasalepa 21 Kecamatan Wakorsel 22 Kecamatan Pasir Putih 23 Kecamatan Bonejunu 24 Kecamatan Kambowa 25 Kecamatan Maligano 26 Kecamatan Wakorumba 27 Kecamatan Kulisusu 28 Kecamatan Kulisusu Barat 29 Kecamatan Kulisusu Utara

e. Pengadilan Agama Bau-Bau meliputi 4 Kabupaten dan 38 Kecamatan yaitu :

No Kecamatan KOTA BAU-BAU 1 Kecamatan Betoambari 2 Kecamatan Wolio 3 Kecamatan Sorawolio 4 Kecamatan Bungi KABUPATEN BUTON 5 Kecamatan Lasalimu 6 Kecamatan Lasalimu selatan 7 Kecamatan Pasarwajo 8 Kecamatan Siontanipa 9 Kecamatan Wolowa 10 Kecamatan Sampolawa 11 Kecamatan Batuaga 12 Kecamatan Lapandewa 13 Kecamatan Wabula 14 Kecamatan Mawasangka 15 Kecamatan Mawasangka Timur 16 Kecamatan Gu

(21)

18 Kecamatan Mawasangka tengah 19 Kecamatan Sangia Mambulu 20 Kecamatan Batu Atas 21 Kecamatan Talaga Raya 22 Kecamatan Siompu Barat 23 Kecamatan Siompu 24 Kecamatan Kadatua

KABUPATEN BOMBANA 25 Kecamatan Poleang 26 Kecamatan Poleang Timur 27 Kecamatan Rumbia 28 Kecamatan Rarowatu 29 Kecamatan Poleang Barat 30 Kecamatan Kabaena 31 Kecamatan Kabeana Timur

KABUPATEN WAKATOBI 32 Kecamatan Binongko 33 Kecamatan Tomia 34 Kecamatan Tomia Timur 35 Kecamatan Kaledupa

36 Kecamatan Kaledupa Selatan 37 Kecamatan Wangi-Wangi

(22)

BAB V

PENGADILAN AGAMA DALAM WILAYAH HUKUM

PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI

A. PENGADILAN AGAMA KENDARI

1. GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA KENDARI Peta Wilayah Hukum Pengadilan Agama Kendari

Gambar. 6. Peta Wilayah Hukum Pengadilan Agama Kendari

Dasar Hukum pembentukan Pengadilan Agama Kendari

Pengadilan Agama Kendari dibentuk berdasarkan keputusan Menteri Agama RI No. 87 tahun 1966,tentang pembentukan Pengadilan Agama/Mahkamah Syariah Kabupaten Kendari yang merupakan tindak lanjut peraturan pemerintah No. 45 tahu 1957,tentang pembentukan pengadilan Agama diluar jawa dan Madura

Sejarah Pembentukan Pengadilan Agama Kendari

Pada awal berdirinya, Pengadilan Agama Kendari disebut Pengadilan Agama Mahkamah / Syariah Kabupaten Kendari. Sejak dibentuknya pada tahun 1967 tidak difasilitasi gedung kantor sendiri, senantiasa pinjam sewa.

(23)

Keberadaan Pengadilan Agama Kendari dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Kendari pada umumnya namunpun seringkali aturan hukum adat didahulukan sebagaimana yang berlaku terutama pada adat masyarakat suku Tolaki, misalnya jika suatu kasus / perkara yang diajukan dengan dalil-dalil berdasar pada hukum Adat, maka yang bersangkutan diberi kesempatan untuk menyelesaikan aturan adatnya, baru kemudian diajukan kembali untuk diproses berdasar kewenangan Pengadilan Agama, sehingga hal tersebut dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Sejarah Pembentukan Kota Kendari

Sejak pemerintahan kolonial Belanda, Kota Kendari telah berusia lebih dari 100 tahun. Pada awalnya dinamakan Kandai yang berarti tokong

( bambu panjang yang digunakan untuk mendayung perahu ) yang tak

terpisahkan dari latar belakang terbentuknya Provinsi Sulawesi Tenggara. Akan tetapi kalau ditinjau dari sisi administrasi yang menjadi patokan sebagai terbentuknya Kota Kendari ditetapkan tanggal 27 September 1995 (hari lahirnya Kota Kendari).

Sebelum terbentuknya Kota Kendari sebagaimana tersebut di muka, kami ulas perkembangan dari tahun 1959. Kota Kendari adalah ibu kota Kabupaten Tingkat II Kendari sesuai dengan Undang - Undang Nomor 29 Tahun 1959 yang masih merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara. Perkembangan berikut dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 Tahun 1964 jo. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tanggal 23 September 1964 sebagai dasar terbentuknya Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara dan juga sebagai dasar Kabupaten Kendari ditetapkannnya sebagai ibu kota provinsi yang terdiri atas dua kecamatan, yaitu :

1. Kecamatan Kendari 2. Kecamatan Mandonga

(24)

Kemudian dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1978 Kabupaten Kendari ditingkatkan menjadi kota administratif yang terdiri dari tiga kecamatan yaitu :

1. Kecamatan Kendari 2. Kecamatan Mandonga 3. Kecamatan Poasia

Dari ketiga kecamatan tesebut diatas terdiri atas 26 Kelurahan, untuk perkembangan selanjutnya sampai tahun 1994 dari tiga kecamatan tersebut telah dimekarkan menjadi 15 kecamatan.

Selanjutnya dengan terbitnya Undang-Undang No. 6 Tahun 1995 yang disahkan pada tanggal 3 Agustus 1995, dilantik sebagai Wali Kota Kendari yang pertama Bapak Drs. Lasjkar Koedoes, pada tanggal 27 September 1995, maka pada tanggal tersebut dikenal sebagai Hari Lahirnya Kota Kendari.

Tidak lama setelah roda pemerintahan berlangsung, maka Kotamadya Kendari dimekarkan menjadi dua daerah pemerintahan yaitu Kotamadya Kendari dan Kabupaten Unaaha. Secara otomatis wilayah kecamatan untuk Kotamadya Kendari terdiri atas tiga kecamatan yaitu Kecamatan Mandonga, Kecamatan Kendari dan Kecamatan Poasia. Ditetapkan pula batas-batas wilayah Kotamadya Kendari sebagi berikut : - Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Soropia dan Kecamatan

Sampara

- Sebelah timur berbatasan dengan Laut Banda

- Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo

- Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Sampara (Kab. Kendari), Ranomeeto dan Kecamatan Konda (Kab.Konawe Selatan ).

Sesuai tuntutan perkembangan zaman dengan bergulirnya awal reformasi akhir tahun 1997 disusul dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan

(25)

Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi, maka Kotamadya Kendari ditingkatkan menjadi Kota Kendari yang selanjutnya pemerintah kota tersebut mengadakan pemekaran wilayah kecamatan dari tiga wilayah kecamatan menjadi enam Kecamatan yaitu :

1. Kecamatan Mandonga 2. Kecamatan Baruga 3. Kecamatan Poasia 4. Kecamatan Abeli 5. Kecamatan Kendari

6. Kecamatan Kendari Barat

Kemudian pada tahun 2006 wilayah kecamatan tersebut dimekarkan lagi sehingga Wilayah Kecamatan Kota Kendari sampai sekarang ini telah menjadi sepuluh wilayah kecamatan yang terdiri dari 64 kelurahan.

2. KETENAGAAN PENGADILAN AGAMA KENDARI a. Ketua Pengadilan Agama Kendari

Daftar Nama Ketua Pengadilan Agama Kelas 1A Kendari

GOLONGAN PENDIDIKAN TAHUN (TERAKHIR) (TERAKHIR) MENDUDUKI NO NAMA/NIP

JABATAN

1 K.H.Hamza Mappa Pembina TK.I/IV/a Sarjana Muda

150

2 Drs. H. Sunusi Khalid,S.H.,M.H Pembina TK.I/IV.d S2 Hukum

150

3 Drs.Sukiman BP.S.H,.M.H. Pembina TK.I/IV.a S2 Hukum 150

4 Drs.Jaharuddin S, S.H. Pembina TK.I / IV/b S1 Hukum UNSULTRA 08-12-2005 150231995

b. Tenaga Administrasi

Daftar Nama Pegawai Administrasi Pengadilan Agama Kendari

GOLONGAN PENDIDIKAN (TERAKHIR) (TERAKHIR) KETERANGAN NO NAMA/NIP

(26)

150265557 2 Andi Muawanah, S.H. Penata Muda TK.I S1 UMI Makassar 150316422 III/b 3 Abdul Mukti Jasri Saleh, S.H. Penata Muda TK.I S1 Hukum UNHAS 150320182 III/b 4 Adnan, S.Ag. Penata Muda TK.I S1 Syariah IAIN Makassar 150317014 III/b 5 Hasnawati, S.HI. Penata Muda / III/a S1 Syariah STAIN Wtmp 220002859 6 Ramadhan Pengatur Muda / II/a SMA 220003901 7 Nanik Sri Rahayu Pengatur Muda / II/a MAN 220003905

c. Tenaga Teknis 1. Hakim

Daftar Nama Hakim

GOLONGAN PENDIDIKAN (TERAKHIR) (TERAKHIR) KETERANGAN NO NAMA/NIP

1 Drs. Mame S Pembina TK.I / IV/b S1 Syariah IAIN Makassar 150236161 2 Drs.H.Kamaruddin, S.H. Penata TK.I / III/d S1 Hukum UNIDAYA

150240546 3 Drs.Adaming, S.H. Penata TK.I / III/d S1 Hukum UNSULTRA

150245944 4 Drs.H.Abd.Kadir Wahab, S.H.,M.H. Penata TK.I / III/d Magister Hukum UMI

150269317 5 Drs.Mukhtar Gani, S.H. Penata TK.I / III/d S1 Hukum

150246255 6 Drs.Akramuddin, M.H. Penata TK.I / III/d Magister Hukum UMI 150272810 7 Drs. Zainal Arifin Penata TK.I / III/d S1 Syariah IAIN

150256274

2. Kepaniteraan

Daftar Nama Panitera / Panitera Pengganti

GOLONGAN PENDIDIKAN (TERAKHIR) (TERAKHIR) KETERANGAN NO NAMA/NIP

1 Drs.Nurdin D Penata TK.I / III/d S1 Syariah IAIN Makassar 150209370 2 M.Ramli R, S.H. Penata TK.I / III/d S1 Hukum UMK Kendari 150202887 3 H. Pasuloi Penata / III/c SMA 150193336 4 Ibnu Hajar Penata / III/c PGAN Makassar 150208134 5 Drs. Sudirman Salima Penata / III/c S1 Syariah IAIN Mks 150283663 6 Nadra, S.Ag Penata / III/c S1 Syariah IAIN Mks

(27)

150283663 7 Tajuddin Penata Muda TK.I / III/b MAN 150201977 8 Fitri Yanti Salli, S.H. Penata Muda / III/a S1 Hukum UNSULTRA 150284222 9 Dra. Faryati Yaddi Penata Muda TK.I / III/b S1 Syariah IAIN Mks 150315861 10 Amnaida, S.H. Penata Muda / III/a S1 Hukum UNIDAYA 150284224

4. Kejurusitaan

Daftar nama Jurusita

GOLONGAN PENDIDIKAN (TERAKHIR) (TERAKHIR) KETERANGAN NO NAMA/NIP

1 Jumaddin Pengatur Muda TK.I / MAN 150314848 II/b 2 Cherman Rahman,S.H Penata Muda TK.I/III.b SI.Hukum

15031

3 Musmarlin Muslim Pengatur Muda / II/a MAN 150330198 4 Sri Mulyani Amin Pengatur Muda / II/a SMU

220001907

E. WILAYAH HUKUM DAN KEADAAN PENGADILAN AGAMA KENDARI 1. Foto Gedung

(28)

2. Denah Kantor/Gedung

Gambar 8.. Denah Gedung Kantor lantai dasar PA Kendari

Gambar 9. Denah gedung kantor PA Kendari lantai atas

(29)

a. Pengadilan Agama Kendari terletak di Jl.Kapten Piere Tendean Kel. Baruga Kec.Baruga kota Kendari Sulawesi Tenggara

b. Dibangun pada tahun 2006 diatas tanah seluas 4000 M2 dengan hak tanah Negara dan luas bangunan 888 M2 melalui anggaran DIPA TA 2006 dilaksanakan oleh CV. dengan biaya sebesar Rp. 2.342.182.000,- (Dua meliar tiga ratus dua puluh empat juta seratus delapan puluh dua ribu rupiah) pengadaan tanah melalui DIPA 2006

c. Kemudian pada tahun ... dilaksanakan rehabilitasi / perluasan berdasarkan ... dengan biaya sebesar Rp. ... dilaksanakan oleh ..., sehingga luas bangunan ... M2 .

3. Data Keterangan Wilayah Hukum Pengadilan Agama Kendari 1. Lokasi dan Luas Wilayah pengadilan Agama Kendari

a. Secara astronomis Kota Kendari terletak antara : 3054’30’’ - 4031’11’’ Lintang Selatan

122023’ - 122039’ Bujur Timur

b. Secara geografis (alam: laut selat, samudera, sungai ) atau secara administratif (kewilayahan) KotaKendari berbatasan sebagai berikut: 1). Sebelah Barat : Kec. Ranomeeto dan Kec. Sampara Kab. Konsel 2). Sebelah Utara : Kec. Soropia Kab. Konawe Selatan

3). Sebelah Timur : Laut Kendari

4). Sebelah Selatan : Kec. Moramo dan Kec. Konda Kab. Konsel c. Kota Kendari meliputi areal seluas 295,85 KM2 .

2. Pembagian Wilayah Hukum a. Wilayah Kota Kendari

1. Kecamatan Mandonga 2. Kecamatan Baruga 3. Kecamatan Poasia 4. Kecamatan Abeli 5. Kecamatan Kendari

(30)

6. Kecamatan Kendari Barat b. Tanah

Berdasarkan hasil pemetaan penggunaan tanah kecamatan diseluruh Kota Kendari dengan luas keseluruhan 295,85 KM2 , dengan luas masing-masing sebagai berikut :

1). Kampung/Perumahan = 5.493 ha atau 16.39 % luas 2). Sawah = 1.329 ha

3). Tambak/kolam = 153 ha

4). Tegalan/Ladang = 5.173 ha atau 15.43 % luas 3. Penduduk

Penduduk Kota kendari seluruhnya 226.056 orang terdiri dari : a. Jenis Kelamin 1). Laki-laki = 110.615 orang 2). Perempuan = .115.441 orang b. Golongan 1). WNI = 226.056 orang 2). WNA = 53 orang c. Jumlah Penduduk setiap Kecamatan :

1. Kecamatan Mandonga = 53.605 orang 2. Kecamatan Baruga = 57.421 orang 3. Kecamatan Poasia = 36.623 orang 4. Kecamatan Abeli = 18.685 orang 5. Kecamatan Kendari = 21.156 orang 6. Kecamatan Kendari Barat = 38.566 orang d. Agama

Di Kota Kendari tahun 2005 tercatat jumlah pemeluk agama : 1) Islam 209.103 orang

2) Kristen Katolik 4.851 orang 3) Kristen Protestan 10.025 orang 4) Hindu 1.400 orang

(31)

5) Budha 820 orang

e. Bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Indonesia dan bahasa Tolaki dzn Bugis

4. Kehidupan Sosial Budaya

Kehidupan sosial budaya masyarakat Kota Kendari dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Jumlah sarana Ibadah :

a. Masjid berjumlah . 225 buah b. Mushalla berjumlah 27 buah c. Gereja berjumlah 18 buah d. Wihara/Pura berjumlah 4 buah 2. Jumlah Sarana Kesehatan

a. Rumah sakit umum berjumlah 2 buah b. Rumah sakit DKT berjumlah - buah c. Rumah sakit swasta berjumlah 9 buah d. Puskesmas berjumlah 11 buah 3. Jumlah sarana Umum lainnya :

a. Pasar tradisional berjumlah 7 buah b. Pasar swalayan berjumlah 6 buah c. Gelanggang olahraga berjumlah 1 buah d. Lapangan olahraga berjumlah 1 buah e. Balai budaya berjumlah 1 buah f. Gedung bioskop berjumlah 1 buah

5. LALU LINTAS DAN PARIWISATA 1. Lalu Lintas

Lalu lintas darat : Sarana Jalan Aspal :

- Jalan Negara = 82,65 km - Jalan Propinsi = 52,48 km

(32)

- Jalan Kabupaten = 245 km - Belum diaspal = 128,07 km Jumlah Kendaraan

- Umum = 1.729 buah - Barang = 2.696 buah - Bus/Mini Bus = 4.019 buah Pelabuhan :

- PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia IV Cab. Kendari Jumlah kunjungan kapal :

- Nasional = 2.957 - Rakyat = 543 - Perintis = 34 - Khusus = 97 - lainnya = 657 2. Pariwisata

Tempat tujuan wisata di Kota Kendari : - Teluk Kendari dengan luas ± 18 Km;

- Pasir Putih Pantai Nambo dengan jarak ± 12 Km ke arah selatan Kota Kendari;

- Pantai Mayaria ± 10 Km ke arah timur selatan dari Kota Kendari; - Pulau Bungkutoko dengan luas ± 500 ha ;

- Hutan Nanga-Nanga terletak ± 4 km dari pusat kota;

- Cagar budaya Makam Raja Sao-sao terletak ± 10 km dari pusat kota ke arah bandara udara;

- Situs terowongan Jepang;

- Kerajinan Gembol di Jalan Chairail Anwar sekitar ± 2 km dari pusat kota;

(33)

F. MASALAH YANG DIHADAPI

No Bidang Pokok Masalah Uraian Saran

tindak lanjut 1. Sumber Daya Manusia 1. Kurangnya staf

administrasi baik untuk Kepaniteraan lebih-lebih pada bagian

kesekretariatan 2. Tenaga hakim belum

memadai 3. Kurannya tenaga

operator kompuiter yang professional apalagi dengan dengan penggunaan internet untuk tahun mendatan 4. Minimnya pegawai yang

mempunyai sertifikasi baik pengadaan barang/jasa maupun bendaharawan

a. Perlu penambahan pegawai untuk staf pada bagian kepaniteraan dan kesekretariatan karena volume kerja semakin bertambah b. Tenaga hakim masih kurang tidak

sesuai dengankelas IA PA c. Perlu adanya tenaga operator

kompuiter yang menguasai penggunaan kompuiter dan internet

d. Perlu adanya pegawai yang lulus dari/memiliki sertifikasi pengadaan barang/jasa dan bedaharawan e. a. Pegawai/staf ditambah minimal 7 (tujuh) orang b. Penambahan hakim untuk 2 (dua) majelis c. Memutus pegawai/staf untuk mengikuti kursus/pelatihan dengan dana yang disediakan dalam DIPA d. Mengikutkan pegawai untuk mengikuti pelatihan sertifikasi dengan biaya yang disediakan dalam DIPA

2 Keuangan 1. Anggaran yang tersedia

dalam DIPA TA 2008 tidak mencukupi terutama pada belanja barang

2. Tidak adanya dana untuk pelaporan SAI sedangkan pelaporannya dilaksanakan setiap bulan

a. Tidak tercukupi dana yang tersedia dalam DIPA TA 2008, teruatama daya dan jasa,bahan operasional kendaraan roda empat dan dua demikian juga pada uang makan pegawai

b. Tida tersedianya dana untuk pelaporan SAI setiap bulan dalam DIPA a. Perlu penambahan, karena belanja tersebut sudah minus terutama daya/jasa dari bulan juli demikian juga uang makan pegawai berahir dibulan September dan bahan operasional kendaraan empat dan dua b. Perlu disediakan dana melalui DIPA TA 2008 Pengadilan Agama Kendari

3 Sarana 1. Kendaraan roda empat

baru satu unit sedangkan roda dua sebanyak lima unit 2 yang rusak berat 2. Belum adanya pagar

dari penataan halaman kantor Pengadilan Agama Kendari 3. Kurangnya

kompuiter/Laptop/Meub elair (meja,kursi,lemari)

a. Menambah dropin kendaraan roda empat dan mengadakan roda dua untuk operasional kantor b. Tidak tersedianya anggaran dalam

DIPA TA 2008 dan TA 2007 c. Mengusahakan adanya

penambahankompuiter/laptop/Me ubelair untuk kelancaran pekerjaan

a. Penambahan sebanya dua unit kendaraan roda empat dan tujuh unit roda dua melalui anggaran DIPA TA 2008 Pengadilan Agama Kendari b. Menjadi prioritas utama untuk disediakan anggaran melaui DIPA TA 2008 Pengadilan Agama Kendari c. Mengadakan penambahan kompuiter lima buah dan lima laptop dan mobilair (meja lima buah)

(34)

B. PENGADILAN AGAMA UNAAHA

1. GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA UNAAHA a. Peta Wilayah Hukum Pengadilan Agama Unaaha

Wilayah Hukum Pengadilan Agama Unaaha meliputi 2 Kabupaten yaitu Kab. Konawe dan Kab. Konawe Selatan (pada tahun 2007 ada penambahan 1 kabupaten pemekaran dari Kab. Konawe yaitu Kab. Konawe Utara)

Gambar 10.. Peta Wilayah Hukum Pengadilan Agama Unaaha

b. Dasar Hukum pembentukan Pengadilan Agama Unaaha

Pengadilan Agama Unaaha dibentuk berdasarkan Keputusan Mentri Agama RI No.210 tahun 1997 tentang pembentukan Kesekretariatan Pengadilan Agama

(35)

Unaaha yang merupakan tindak lanjut Keputusan Persiden RI No.85 tahun 1996 tentang pembentukan Pengadilan Agama Unaaha

c. Sejarah Pembentukan Pengadilan Agama Unaaha ………

d. Sejarah Pembentukan Kota Unaaha

Sebelum berdirinya Pengadilan Agama Unaaha,yurisdiksi Pengadilan Agama Unaaha berada diwilayah yurisdikdi Pengadilan Agama Kendari samapai tahun 1996, dan pada tahun 1996 itu pula presiden mengeluarkan Kepres No.85 tahun 1986 tentang pembentukan Pengadilan Agama diwilaya 9 Kabupaten dan salah satunya adalah Pengadilan Agama Unaaha yang hingga kini yurisdiksinya meliputi 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Konawe, Kabupaten Konawe selatan, Kabupaten Konawe Utara.

2. KETENAGAAN PENGADILAN AGAMA UNAAHA a. Ketua Pengadilan Agama Unaaha

Daftar Nama Ketua Pengadilan Agama Unaaha

GOLONGAN PENDIDIKAN TAHUN (TERAKHIR) (TERAKHIR) MENDUDUKI NO NAMA/NIP

JABATAN

1 H. bahar Makka,S.H,.S.Ag Pembina Muda TK.I/IV/b SI Hukum 1996-2006

2 Drs. H. Abdul Latif Pembina Tk. I / IV/b S 1 IAIN MKS 2006 150236078

b. Tenaga Administrasi

Daftar Nama Pegawai Administrasi Pengadilan Agama Unaaha

GOLONGAN PENDIDIKAN (TERAKHIR) (TERAKHIR) KETERANGAN NO NAMA/NIP

1 Askar, S. Ag Penata Muda TK. I/III/b S 1 Syariah IAIN MKS 150317011 2 La Usi Penata Muda Tk. I/ III/b SMEA

(36)

3 Abd. Rahman M Pengatur Tk. I/II/ d MAN 150272406 4 Tahira Pengatur /II/c MAN

150282284 5 Achmad N, S.HI Penata Muda / III/a S 1 Syariah STAIN KDI

220002858 6 Iskandar, S.HI Penata Muda / III/a S 1 Syariah STAIN KDI 220002120 7 Ramliyanto, A. Md Pengatur /II/c D 3 Ekonomi Akutansi 220002653 8 Abd Latif Pengatur Muda / II/a SMA

220004305

c. Tenaga Teknis 1). Hakim

Daftar Nama Hakim

GOLONGAN PENDIDIKAN (TERAKHIR) (TERAKHIR) KETERANGAN NO NAMA/NIP

1 Drs. Mudjahid, SH., MH Pembina / IV/a S 2 Hukum UMI MKS 150201286 2 Dg. Massese, SH Pembina / IV/a S 1 Hukum Unidayan

150202666 3 Drs. Nasruddin, SH Penata TK.I / III/d S 1 Hukum Unsultra KDI

150269326 4 Drs. Abd. Rahman Penata / III/c S 1 Syariah IAIN MKS

150251587 5 Drs. Nurdin Penata / III/c S 1 Syariah

150257420 6 Dra. Farhanah Penata TK.I / III/d S1 Syariah IAIN Sunan Ampel 150253442

2). Kepaniteraan

Daftar Nama Panitera

NO NAMA/NIP GOLONGAN PENDIDIKAN (TERAKHIR) (TERAKHIR) KETERANGAN

1 Drs. Rahmading, MH Penata / III/c S 2 Hukum UMI MKS 150275986 2 Syamsul Bahri BA Penata / III/c Sarmud IAIN MKS

150231996 3 Abdul Rahman, S. Ag. Penata / III/c S1 Syariah IAIN Mks

150280836 4 Drs. Safar Penata / III/c S 1 Syariah IAIN MKS

150283774 5 Drs. Abbas Penata / III/c S 1 Syariah MKS

150265336 6 Abd. Jabbar, S. Ag Penata / III/c S 1 Syariah UMI MKS 150283664

(37)

3). Kejurusitaan

Daftar nama Jurusita

NO NAMA/NIP GOLONGAN PENDIDIKAN (TERAKHIR) (TERAKHIR) KETERANGAN

1 La Usi Penata Muda TK.I/III/b SMEA

150203296

2 Tasminah Pengatur /II/c MAN 150289590

3. WILAYAH HUKUM DAN KEADAAN PENGADILAN AGAMA UNAAHA a. Foto Gedung

(38)

b. Denah Kantor/Gedung

Gambar 12.a Denah lantai dasar Kantor Pengadilan Agama Unaaha

Gambar 12.b Denah lantai atas Kantor Pengadilan Agama Unaaha

Keterangan Gedung :

a. Pengadilan Agama Unaaha terletak di Jalan Inolobunggadue II No. 2 Kabupaten Konawe

(39)

b. Dibangun pada tahun 2002 diatas tanah seluas 3.028 M2 dengan hak tanah Negara dan luas bangunan ... M2 melalui anggaran DIP 2002 dilaksanakan oleh CV. dengan biaya sebesar Rp. ... pengadaan tanah melalui ...

c. Kemudian pada tahun 2006 dilaksanakan rehabilitasi / perluasan berdasarkan DIPA dengan biaya sebesar Rp. ... dilaksanakan oleh ..., sehingga luas bangunan ... M2 .

c. Data Keterangan Wilayah Hukum Pengadilan Agama Unaaha 1. Lokasi dan Luas Wilayah pengadilan Agama Unaaha

a. Secara astronomis Wilayah Hukum Pengadilan Agama Unaaha pada tahun 2005 meliputi 2 Kabupaten (pada tahun 2007 ada penambahan 1

kabupaten pemekaran dari Kab. Konawe yaitu Kab. Konawe Utara) masing-masing :

a). Kabupaten Konawe terletak antara : 3,000 – 4,250 Lintang Selatan 121,730 – 122,150 Bujur Timur b). Kabupaten Konawe Selatan terletak antara :

3058’56’’ – 4031’52’’ Lintang Selatan 121,580 – 123,160 Bujur Timur

b. Secara geografis (alam: laut selat, samudera, sungai ) atau secara administratif (kewilayahan) sebagai berikut :

a). Batas wilayah Kabupaten Konawe : 1). Sebelah Barat : Kab. Kolaka

2). Sebelah Utara : Prop. Sulawesi Tengah 3). Sebelah Timur : Laut Banda dan Laut Maluku 4). Sebelah Selatan : Kab. Konawe Selatan b). Batas wilayah Kabupaten Konawe Selatan :

1). Sebelah Barat : Kab. Kolaka

2). Sebelah Utara : Kab. Konawe dan Kota Kendari 3). Sebelah Timur : Laut Banda dan Laut Maluku

(40)

4). Sebelah Selatan: Kab. Bombana dan Kab. Muna c. Luas wilayah hukum Pengadilan Agama Unaaha

Luas Daratan Luas Perairan

Kab. Konawe 11.669,91 KM2 11.960 KM2

Kab. Konawe Selatan 45.142,10 KM2 9.368 KM2

Total Luas Wilayah 56.612,01 KM2 21.328 KM2

2. Pembagian Wilayah Hukum

Wilayah Hukum Pengadilan Agama Unaaha meliputi 41 Kecamatan, yaitu 30 Kecamatan di Kab. Konawe dan 11 Kecamatan di Kab. Konawe Selatan.

a. 1. Wilayah Kabupaten Konawe

No Kecamatan No Kecamatan

1 Wawonii Barat 16 Wawotobi

2 Wawonii Selatan 17 Meluhu

3 Wawonii Tengah 18 Lasolo

4 Wawonii Timur 19 Molawe

5 Wawonii Utara 20 Sawa

6 Soropia 21 Lembo 7 Sampara 22 Unaaha 8 Besulutu 23 Anggaberi 9 Bondoala 24 Abuki 10 Lambuya 25 Tongauna 11 Puriala 26 Latoma 12 Uepai 27 Asera 13 Pondidaha 28 Langgihima 14 Amonggedo 29 Wiwirano 15 Wonggeduku 30 Routa

a. 2. Wilayah Kabupaten Konawe Selatan :

No Kecamatan No Kecamatan 1 Tinanggea 7 Moramo 2 Andoolo 8 Laonti 3 Palangga 9 Ranomeeto 4 Konda 10 Landono 5 Lainea 11 Angata 6 Kolono b. Tanah

(41)

Berdasarkan hasil pemetaan penggunaan tanah kecamatan diseluruh Kabupaten Konawe dengan luas masing-masing sebagai berikut :

Luas (ha) Kampung/

Perumahan Sawah Tambak/ Kolam Tegalan/ Kebun Ladang Kab.Konawe 46.118 35.828 82.426 120.464 Kab. Konsel 34.103 19.038 1.226 26.640 18.487 JUMLAH 80.221 54.866 83.652 147.104 3. Penduduk

Penduduk Kab . Konawe dan Konawe Selatan seluruhnya 494.723 orang terdiri dari: a. Jenis Kelamin Laki-laki (orang) Perempuan (orang) Jumlah Penduduk (orang) Kab.Konawe 134437 128752 263189 Kab. Konsel 119111 112423 231534 JUMLAH TOTAL 253548 241175 494723 1). Laki-laki = 253.548 orang 2). Perempuan = 241.175 orang b. Golongan 1). WNI = 494.723 orang 2). WNA = 6 orang c. Jumlah Penduduk setiap Kecamatan :

c. 1. Wilayah Kabupaten Konawe

No Kecamatan Jumlah Penduduk

(orang) 1 Wawonii Barat 6602 2 Wawonii Selatan 5505 3 Wawonii Tengah 2871 4 Wawonii Timur 8243 5 Wawonii Utara 5323 6 Soropia 11322 7 Sampara 11278 8 Besulutu 7415 9 Bondoala 12066 10 Lambuya 10938 11 Puriala 6950 12 Uepai 10151 13 Pondidaha 9012 14 Amonggedo 9108 15 Wonggeduku 17253 16 Wawotobi 25523 17 Meluhu 4705 18 Lasolo 9236 19 Molawe 4629

(42)

20 Sawa 5964 21 Lembo 4353 22 Unaaha 18992 23 Anggaberi 5694 24 Abuki 14037 25 Tongauna 12967 26 Latoma 2125 27 Asera 11312 28 Langgihima 2326 29 Wiwirano 6016 30 Routa 1273 JUMLAH 263189

c. 2. Wilayah Kabupaten Konawe Selatan :

No Kecamatan Jumlah Penduduk (orang) 1 Tinanggea 32875 2 Andoolo 24965 3 Palangga 21355 4 Konda 19766 5 Lainea 24760 6 Kolono 13116 7 Moramo 18068 8 Laonti 8872 9 Ranomeeto 18522 10 Landono 20431 11 Angata 28804 JUMLAH 231534 d. Agama

Di wilayah hukum Pengadilan Agama Unaaha tahun 2005 tercatat jumlah pemeluk agama : Agama (orang) Islam Kristen Katolik Kristen

Protestan Hindu Budha

Kab. Konawe 251417 456 4488 6820 8

Kab. Konsel 212535 4116 3377 11236 240

JUMLAH 463952 4572 7865 18056 248

1) Islam 463.952 orang 2) Kristen Katolik 4.572 orang 3) Kristen Protestan 7.865 orang 4) Hindu 18.056 orang 5) Budha 248 orang

(43)

d. Bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Indonesia dan bahasa Tolaki, Mekongga, Bugis, Jawa dan Bali.

4. KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA

Kehidupan sosial budaya masyarakat Kota Unaaha dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Jumlah sarana Ibadah :

Tempat peribadatan

(buah) Masjid Mushalla Gereja Wihara Pura

Kab. Konawe 400 16 32 1 20

Kab. Konsel 323 42 45 3 23

JUMLAH 723 58 77 4 43

a. Masjid berjumlah . 723 buah b. Mushalla berjumlah 58 buah c. Gereja berjumlah 77 buah d. Wihara berjumlah 4 buah e. Pura berjumlah 43 buah b. Jumlah Sarana Kesehatan

Sarana Kesehatan

(buah) RS umum RS DKT RS Swasta Puskesmas

Kab. Konawe 1 - - 20

Kab. Konsel - - - 17

JUMLAH 1 - - 37

a. Rumah sakit umum berjumlah 1 buah b. Rumah sakit DKT berjumlah - buah c. Rumah sakit swasta berjumlah - buah d. Puskesmas berjumlah 37 buah 3. Jumlah sarana Umum lainnya :

a. Pasar tradisional berjumlah 2 buah b. Pasar swalayan berjumlah - buah c. Gelanggang olahraga berjumlah - buah d. Lapangan olahraga berjumlah 2 buah e. Balai budaya berjumlah 1 buah

(44)

f. Gedung bioskop berjumlah - buah 5. LALU LINTAS DAN PARIWISATA

d. Lalu Lintas

d.1.Kabupaten Konawe Lalu lintas darat :

Sarana Jalan Aspal = 543,90 km - Jalan Negara = 118 km - Jalan Propinsi = 476 km - Jalan Kabupaten = 747 km Jumlah Kendaraan - Mikrolet = 85 buah - Truk = 53 buah e. Pariwisata

Tempat tujuan wisata :

Pantai Karang Tanjung Toronipa di Kecamatan Soropia ± 13 km dari kota Kendari ke arah timur, Pantai Tanjung Taipa, Pantai Batu Gong, Pemandian Air Panas Sonai

Jumlah Hotel/akomodasi = 13 perusahaan Jumlah wisatawan = 5.066 orang d.2.Kabupaten Konawe Selatan

Lalu lintas darat : Sarana Jalan : - Jalan Aspal = 396,8 km - Jalan Negara = 111,5 km - Jalan Propinsi = 262,4 km - Jalan Kabupaten = 618,5 km - Jalan seluruhnya = 992,8 km Jumlah Kendaraan

(45)

Pelabuhan :

- Pelabuhan feri Torobulu Jumlah kunjungan kapal : - Nasional = 2.957 - Rakyat = 543 - Perintis = 34 - Khusus = 97 - lainnya = 657 Bandara Udara :

- Bandara Udara Wolter Mongisidi Kendari

Jumlah Kedatangan 1205 kali dengan jumlah 125.886 penumpang f. Pariwisata

Tempat tujuan wisata :

- Pesona Air terjun Moramo - Pantai Nambo

- Pantai Torobulu - Pulau Bokori

Jumlah Hotel/akomodasi = 3 perusahaan Jumlah wisatawan = 1.736 orang

(46)

6. MASALAH YANG DIHADAPI

No Bidang Pokok Masalah Uraian

Saran tindak lanjut

1.

2.

3.

Sumber Daya Manusia

Keuangan

Sarana

Kurangnya karyawan dan unsur kepaniteraan, kesekretariatan dan kejurusitaan Masih Kurangnya

Anggaran Sehingga Sarana Prasarana Gedung Maupun Pegawai Belum Memadai

Fasilitas gedung atau kantor utamanya hal meubelair masih dibawah standar Perlu diangkat pegawai / karyawan baru untuk mengisi kekosongan utamnya staf Perlu penambahan anggaran untuk memenuhi kebutuhan dan fasilitas lainnya Perlu penambahan untuk kelengkapan meubelair Semoga tahun 2008 akan datang sudah terpenuhi,

Semoga diperhatikan pada masa yang akan datang, semoga diberikan anggaran untuk pengadaan meubelair pada tahun 2008

(47)

C. PENGADILAN AGAMA KOLAKA

1. GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA KOLAKA a. Peta Wilayah Hukum Pengadilan Agama Kolaka

Pada tahun 2007 Wilayah Hukum Pengadilan Agama Kolaka meliputi 2 Kabupaten yaitu Kab. Kolaka dan Kab. Kolaka Utara

Gambar.13. . Peta Wilayah Hukum Pengadilan Agama Kolaka

b. Dasar Hukum pembentukan Pengadilan Agama Kolaka

Pengadilan Agama Kolaka dibentuk berdasarkan Keputusan menteri agma RI No. 87 Tahun 1966 tentang Pembentukan Pengadilan Agama / Mahkamah Syariah (Pengadilan Agama /Mahkamah Syariah Kabupaten Kolaka) yang merupakan tindak lanjut Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 1957

(48)

tentang Pemnbentukan pengadilan Agama diluar Jawa dan Madura dan sebagian Kalimantan Selatan.

c. Sejarah Pembentukan Pengadilan Agama Kolaka

Pengadilan Agama atau disebut juga Mahkamah Syariah terbentuk di Kolaka pada tahun 1971 dengan berkantor di gedung Departemen Agama Kabupaten Kolaka (menumpang) selama lebih kurang satu tahun, kemudian pindah dari rumah ke rumah penduduk selama 6 (enam) kali samapai tahun 1979 baru menempati kantor yang verstatus balai sidang dan diresmikan K.H. Saleh Thaha dalam hal ini ketua pengadilan Tinggi Agama Ujung Pandang pada waktu itu.

Pengadilan Agama Kolaka pertama dipimpin oleh K.H. Muhammad B dan dibantu oleh 2 9dua) orang staf kemudian pada tahun 1978 baru mendapat tambahan pegawai dua orang dan demikian seterusnya setiap tahun mendapat tambahan pegawai dan sekarang ini Pengadilan Agama Kolaka telah memiliki sejumlah 27 (dua puluh tujuh) personil dan dipimpin oleh drs. H. Muhammad Hasbi, M.H.

d. Sejarah Pembentukan Kota Kolaka

Untuk menjadikan Kolaka dari status kewenangan menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II adalah melalui perjuangan rakyat Kolaka yaitu pada tanggal 24 Agustus 1951 dalam suatu pertemuan di Kendari dengan Pemerintahan setempat dan pemuka-pemuka masyarakat Sulawesi Tenggara bahwa Kolaka dan Kendari menuntyut Kabupaten tersendiri, sehingga di Sulawesi Tenggara akan dibentuk 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Buton/Muna dan Kabupaten Kolaka/Kendari. Dan pada tahun 1959 Pembentukan Daerah Tk II di Sulawesi, dimana Kolaka menjadi salah satu Kabupaten dengan dasar Undang-undang Nomor : 29 Tahun 1959 dan daerah Tk. II Kolaka tersebut terdiri 3 Kecamatan yaitu :

a) Kecamatan Kolaka dengan ibukotanya Wundulako b) Kecamatan Tirawuta ibukotanya Rate-rate

(49)

Kemudian dengan Keputuasn Menteri Dalam Negeri dan otonomi daerah ditetapkan pengangakatan Bupati Kepala daerah yang pertama dan untuk Kabupaten Daerah Tk. II Kolaka ditetapkan Bapak Yakob Silondae sebagai Bupati Kepala daerah Tk. II Kolaka yang dilantik pada tanggal 29 Pebruari 1960, maka tanggal dan tahun tersebut yang merupakan hari jadi Kabupaten Kolaka.

2. KETENAGAAN PENGADILAN AGAMA KOLAKA a. Ketua Pengadilan Agama Kolaka

Daftar Nama Ketua Pengadilan Agama Kolaka

GOLONGAN PENDIDIKAN TAHUN (TERAKHIR) (TERAKHIR) MENDUDUKI NO NAMA/NIP

JABATAN

1 K. H. Muhammad P II/dI UGA 1971 s.d 1983 2 Drs. H. Muslimin Simar, S.H.,M.H. III/d S.2 1983 s.d 1991 3 K. H. Hamzah Mappa IV/a SLTA 1991 s.d 1997 4 Drs. Abd. Muin Thalib, S.H.,M.H IV/a S.2 1997 s.d 2004 5 Drs. H. Burhanuddin, S.H IV/a S.1 2004 s.d 2006 6 Drs.H.Muhammad Hasbi, M.H. Pembina Tk.I / IV/b Magister Hukum UMI 11-05-2006 s.d

150197278 sekarang

b. Tenaga Administrasi

Daftar Nama Pegawai Administrasi Pengadilan Agama Kolaka

GOLONGAN PENDIDIKAN (TERAKHIR) (TERAKHIR) KETERANGAN NO NAMA/NIP

1 Abd. Muin HM Penata Muda TK. I/III/b PGA 6 Tahun 150205042 2 Abd. Rahman, S.H. Penata Muda / III/a S1 Hukum UMK Kendari

150249431 3 Burhan Penta Muda TK.I/III/b KPAA

150201976 4 Maswarni Bugis, S.Ag Penata Muda Tk.I / III/b S1 Syariah IAIN Mks

150298656 5 Marwan Wahdin, S.HI Penata Muda / III/a S1 Syariah IAIN Mks

220001914 6 La Saleda Pengatur Muda / II/a SMA 220003916 7 M. Aris Jufri Pengatur Muda / II/a SMA 220004172

(50)

c. Tenaga Teknis 1). Hakim

Daftar Nama Hakim

GOLONGAN PENDIDIKAN (TERAKHIR) (TERAKHIR) KETERANGAN NO NAMA/NIP

1 Hj.St.Tawaningsih, S.H. Pembina / IV/a S1 Hukum Unsultra 150169257 2 Drs.Muh.Yunus Hakim, M.H. Pembina Tk.I / IV/b Magister Hukum UMI

150221255 3 Drs. Sumarwan, M.H. Penata TK.I / III/d Magister Hukum UMI

150256126 4 Drs. Yadi Kusmayadi, M.H. Penata TK.I / III/d Magister Hukum

150260809 5 Drs. Muntasir Penata TK.I / III/d S1 Syariah IAIN 150260472

2). Kepaniteraan

Daftar Nama Panitera

GOLONGAN PENDIDIKAN (TERAKHIR) (TERAKHIR) KETERANGAN NO NAMA/NIP

1 Drs. Paliama Karib Penata TK.I / III/d S1 Syariah IAIN Mks 150202665 2 Dra. Hj. Rosmini Penata Tk.I / III/d S1 Syariah IAIN Mks

150272404 3 Drs.Abd. Samad Penata / III/c S1 Syariah IAIN Mks

150253250 4 Muh. Ilyas S, BA Penata / III/c Sarmud IAIN Mks

150217439 5 Hj. St. Nahriah Penata Muda TK.I / III/b PGA 6 Tahun

150189323 6 Muharrar Syam, BA Penata Muda / III/a Sarmud IAIN Mks 150251629

7 Abd. Razak Penata Muda TK.I / III/b SP IAIN 150197542 8 Muh.Idris Abdullah, S.H. Penata Muda TK.I / III/b S1 Hukum UMI 150300188 9 Hayat Jusa,S.Ag Penata Muda / III/a S1 UMI Syariah 150253243 10 Haris,S.HI Penata Muda / III/a S1 Syariah STAIN Kdi 150284221

(51)

3). Kejurusitaan

Daftar nama Jurusita

GOLONGAN PENDIDIKAN (TERAKHIR) (TERAKHIR) KETERANGAN NO NAMA/NIP

1 Dra.Sitti Musyayyadah Penata Muda / III/a S.1 Syariah IAIN 150327929

2 Dra. Samsang Penata Muda / III/a S.1 Syariah IAIN 150330197

3. WILAYAH HUKUM DAN KEADAAN PENGADILAN AGAMA KOLAKA a. Foto Gedung

(52)

b. Denah Kantor/Gedung

Gambar 14. Denah Kantor Pengadilan Agama Kolaka

Keterangan Gedung :

a. Pengadilan Agama Kolaka terletak di Jalan Pemuda No. 3 Kabuapten Kolaka b. Dibangun pada tahun 1979 diatas tanah seluas 936 M2 dengan hak tanah

melalui Hibah Pemda Kolaka dan luas bangunan 160 M2 melalui anggaran DIP Tahun 1979 dilaksanakan oleh CV. GRIMULYA dengan biaya sebesar Rp. 8.900.000,-

c. Kemudian pada tahun 1994 dilaksanakan rehabilitasi / perluasan berdasarkan DIP. Tahun 1994 dengan biaya sebesar Rp. 13.320.000,- dilaksanakan oleh CV. ARDINA sehingga luas bangunan 260 M2 sehingga total biaya bangunan Rp.22.220.000,-

c. Data Keterangan Wilayah Hukum Pengadilan Agama Kolaka 1. Lokasi dan Luas Wilayah pengadilan Agama Kolaka

a. Secara astronomis Wilayah Hukum Pengadilan Agama Kolaka pada tahun 2007 meliputi 2 Kabupaten Kab. Kolaka dan Kab. Kolaka Utara masing-masing :

(53)

2,000 – 5,000 Lintang Selatan 120,450 – 124,600 Bujur Timur b). Kabupaten Kolaka Utara terletak antara :

2,000 – 5,000 Lintang Selatan 120045’– 124060’ Bujur Timur

b. Secara geografis (alam: laut selat, samudera, sungai ) atau secara administratif (kewilayahan) sebagai berikut :

a). Batas wilayah Kabupaten Kolaka : 1). Sebelah Barat : Teluk Bone 2). Sebelah Utara : Kab. Kolaka Utara 3). Sebelah Timur : Kab. Konawe Selatan 4). Sebelah Selatan: Kab. Bombana

b). Batas wilayah Kabupaten Konawe Selatan : 1). Sebelah Barat : Teluk Bone

2). Sebelah Utara : Kab. Luwu Sulawesi Selatan 3). Sebelah Timur : Kab. Kolaka

4). Sebelah Selatan: Kab. Kolaka

c. Luas wilayah hukum Pengadilan Agama Kolaka

Luas Daratan Luas Perairan Kab. Kolaka 6.918,38 KM2 15.000 KM2 Kab. Kolaka Utara 3.391,62 KM2 5.000 KM2

Total Luas Wilayah 9.310,00 KM2 20.000 KM2

2. Pembagian Wilayah Hukum

Wilayah Hukum Pengadilan Agama Kolaka meliputi 20 Kecamatan, yaitu 14 Kecamatan di Kab. Kolaka dan 6 Kecamatan di Kab. Kolaka Utara Selatan.

a. 1. Wilayah Kabupaten Kolaka :

No Kecamatan No Kecamatan

1 Watubangga 8 Kolaka

2 Tanggetada 9 Latambaga

(54)

4 Wundulako 11 Samaturu

5 Baula 12 Lambondia

6 Ladongi 13 Mowewe

7 Tirawuta 14 Uluiwoi

a. 2. Wilayah Kabupaten Kolaka Utara :

No Kecamatan No Kecamatan 1 Ranteangin 2 Lasusua 3 Kodeoha 4 Ngapa 5 Pakue 6 Batu Putih b. Tanah

Berdasarkan hasil pemetaan penggunaan tanah kecamatan diseluruh Kabupaten Konawe dengan luas masing-masing sebagai berikut :

Luas (ha) Kampung/

Perumahan Sawah Tambak/ Kolam Tegalan/ Kebun Ladang Kab.Kolaka Kab. Kolut 4.4141 3.035 1.716 21.959 JUMLAH 3. Penduduk

Penduduk Kab . Kolaka dan Kolaka Utara seluruhnya 505.994 orang terdiri dari : a. Jenis Kelamin Laki-laki (orang) Perempuan (orang) Jumlah Penduduk (orang) Kab.Kolaka 137706 269211 406917

Kab. Kolaka Utara 50099 48978 99077

JUMLAH TOTAL 187805 318189 505994 1). Laki-laki = 187.805 orang 2). Perempuan = 318.189 orang b. Golongan 1). WNI = 505.994 orang 2). WNA = - orang c. Jumlah Penduduk setiap Kecamatan :

(55)

No Kecamatan Jumlah Penduduk (orang) 1 Watubangga 26594 2 Tanggetada 11005 3 Pomalaa 22649 4 Wundulako 15782 5 Baula 8424 6 Ladongi 26497 7 Tirawuta 20590 8 Kolaka 29809 9 Latambaga 23372 10 Wolo 21843 11 Samaturu 16905 12 Lambondia 25563 13 Mowewe 13589 14 Uluiwoi 6589 JUMLAH 269211

c. 2. Wilayah Kabupaten Kolaka Utara :

No Kecamatan Jumlah Penduduk

(orang) 1 Ranteangin 14587 2 Lasusua 17172 3 Kodeoha 14867 4 Ngapa 16369 5 Pakue 20699 6 BatuPutih 12879 JUMLAH 96573 d. Agama

Di wilayah hukum Pengadilan Agama Kolaka tahun 2005 tercatat jumlah pemeluk agama : Agama (orang) Islam Kristen Protestan/ Katolik Hindu/Budha Kab. Kolaka 251792 9276 5929 Kab. Kolut 98802 274 1 JUMLAH 350594 9550 5930 1) Islam 350.594 orang 2) Kristen 9.550 orang 3) Hindu/Budha 5.930 orang

e. Bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Indonesia dan bahasa Tolaki dan Bugis.

(56)

4. KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA

Kehidupan sosial budaya masyarakat Kab. Kolaka dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Jumlah sarana Ibadah :

Tempat peribadatan

(buah) Masjid Mushalla Gereja Wihara Pura

Kab. Kolaka 354 35 68 - 10

Kab. Kolaka Utara 142 36 1 - -

JUMLAH 496 71 69 - 10

a. Masjid berjumlah . 496 buah b. Mushalla berjumlah 71 buah c. Gereja berjumlah 69 buah d. Wihara berjumlah - buah e. Pura berjumlah 10 buah

2. Jumlah Sarana Kesehatan

Sarana Kesehatan

(buah) RS umum RS DKT RS Swasta Puskesmas

Kab. Kolaka 1 - 1 12

Kab. Kolaka Utara - - - 5

JUMLAH 1 - 1 17

a. Rumah sakit umum berjumlah 1 buah b. Rumah sakit DKT berjumlah - buah c. Rumah sakit swasta berjumlah 1 buah d. Puskesmas berjumlah 17 buah 3. Jumlah sarana Umum lainnya :

a. Pasar tradisional berjumlah - buah b. Pasar swalayan berjumlah - buah c. Gelanggang olahraga berjumlah 1 buah d. Lapangan olahraga berjumlah 1 buah e. Balai budaya berjumlah 1 buah f. Gedung bioskop berjumlah - buah

Gambar

Gambar 1. Peta Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Agama Kendari  B.  DASAR HUKUM PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
Gambar 3. Denah Gedung Kantor Lantai Dasar PTA Kendari
Gambar 4.   Denah Gedung Kantor Lantai Atas
Gambar 8.. Denah Gedung Kantor lantai dasar PA Kendari
+7

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Toddler.. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah,

Bertolak dari uraian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa baik atau buruknya kepribadian siswa dapat diprediksi melalui faktor komunikasi dalam keluarga

Membaring adalah suatu pekerjaan yang dilakukan di atas kapal untuk menentukan kedudukan atau posisi kapal dengan cara menentukan arah (sudut) sesuatu benda yang dibaring

Tabel 5. Pada kenyataannya memang tidak ada perusahaan yang bangkrut, sehingga model Grover tidak memiliki tingkat kesalahan dalam memprediksi kebangkrutan.

1) Konselor mengucapkan salam, menanyakan kabar peserta didik, dan mengajak berdoa untuk memulai kegiatan konseling behavioristik dengan penuh semangat dan perhatiaan dengan

Gambar 3 nampak bahwa bentuk otak fetus mencit uk 18 hari semakin mengecil dan berat otak serta ukuran morfometri mengecil seiring dengan peningkatan dosis

Proses, materi dan metoda pembelajaran yang telah disiapkan bertujuan untuk alih pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang terkait dengan pencapaian kompetensi dan

http://rangkuman-pelajaran.blogspot.com Page 10 SKL 37 : Menentukan nilai rata-rata dari data yang disajikan dalam bentuk diagram batang.. Contoh soal