• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PT. DJARUM DI PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PT. DJARUM DI PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI

KE PT. DJARUM DI PROVINSI JAWA TENGAH

MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2016-2017 TANGGAL 10 S.D. 12 FEBRUARI 2017

SEKRETARIAT KOMISI VII

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA, FEBRUARI 2017

(2)

I. PENDAHULUAN

Industri rokok merupakan salahsatu industri yang cukup berkontribusi bagi perekonomian di Indonesia dimana wilayah kediri, kudus, malang dan surabaya merupakan sentra utama industri rokok. Industri rokok menyumbang 1,66% dari total Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menghasilkan devisa negara melalui eksport mencapai US$ 700 Juta (2013). Selain itu industri rokok juga menjadi sumber penghidupan bagi 5,98 juta orang pekerja yang terdiri dari 4,28 juta pekerja disektor manufaktur dan distribusi dan 1,7 juta pekerja di sektor perkebunan (petani tembakau dan cengkeh). Sedangkan kontribusi industri rokok terhadap peneriman negara tahun 2014 dalam bentuk cukai, PPN, PD dan PPH diperkirakan sebesar Rp.154 triliun (2014). Khusus untuk kudus dari PAD sebesar Rp. 145 miliar, sebanyak Rp. 108 miliar (74,5%) berasal dari DBH CHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) (sumber: Kemenkeu, BPS, LPEM UI. 2013).

Walaupun industri rokok atau dalam hal ini PT. Djarum telah berkontribusi bagi perekonomian khususnnya di daerah Kudus, Jawa Tengah. PT. Djarum harus tetap berkomitmen dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Sesuai UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), khususnya pasal 68 disebutkan: “Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban”:

a. Memberikan informasi yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara benar, akurat, terbuka, dan tepat waktu

b. Menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup, dan

c. Menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup dan/atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.

Selain itu pada pasal 59 (1) “Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya”.

Terkait dengan hal tersebut, PT. Djarum yang dalam proses produksinya menghasilkan limbah B3 (padat, cair) tentunya berkewajiban untuk mengelolah limbah B3 yang di hasilkannya.

(3)

Berkaitan dengan hal tersebut, Komisi VII DPR RI memandang perlu untuk melakukan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah khususnya ke PT. Djarum. Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan informasi penting terkait masalah lingkungan hidup untuk kemudian ditindaklanjuti oleh Komisi VII DPR RI dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat bersama mitra-mitra terkait sesuai dengan fungsinya.

II. DASAR HUKUM KUNJUNGAN

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI dilaksanakan berdasarkan Hasil Keputusan Rapat Intern Komisi VII DPR RI tanggal 06 Februari 2017 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2016-2017 serta merujuk pada Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1/DPR RI/I/2014 tentang Tata Tertib DPR RI.

III. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

Maksud dan Tujuan diadakannya Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke PT. Djarum di Provinsi Jawa Tengah adalah dalam rangka memastikan terlaksananya UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) termasuk aturan pelaksanaanya serta melihat secara langsung kegiatan pengelolaan lingkungan dan CSR PT. Djarum.

IV. WAKTU DAN LOKASI KEGIATAN

Waktu pelaksanaan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke PT. Djarum di Provinsi Jawa Tengah adalah tanggal 10 – 12 Februari 2017. Adapun agenda tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI selama berada di PT. Djarum adalah sebagai berikut :

1. Peninjauan lapangan ke Instalasi Pengelolaan Limbah dan pelaksanaan program CSR PT. Djarum

2. Pertemuan dengan jajaran direksi PT. Djarum dan dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI serta Pemda setempat.

(Jadwal Terlampir)

V. SASARAN DAN HASIL KEGIATAN

(4)

1. Mendapatkan penjelasan menyangkut pengelolaan limbah Padat, limbah cair, udara, dan limbah B3 lainnya,

2. Sejauhmana perusahaan memanfaatkan limbah B3 yang dihasilkan terutama limbah B3 pada proses produksi, dan limbah tembakau kadaluarsa.

3. Perbandingan volume produksi dengan limbah B3 yang dihasilkan

4. Untuk memperoleh data dan informasi tentang implementasi rekomendasi Amdal PT Djarum Tbk,

5. Realisasi Program CSR dan Bina Lingkungan

Hasil kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI diharapkan bisa menjadi referensi untuk ditindaklanjuti dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan mitra terkait.

VI. ANGGOTA TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI

Adapun anggota Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI yang melakukan Kunjungan ke PT. Djarum di Provinsi Jawa Tengah, diantaranya:

No. NAMA PESERTA No.Angg. FRAKSI JABATAN

1. H. Hadi Mulyadi, S.Si, M.Si 120 PKS Ketua Tim

2. H. Gus Irawan Pasaribu SE,Ak, MM,CA 290 PGerindra Ketua Kom7

3. Ir. H. Daryatmo Mardiyanto 170 PDIP Anggota

4. Dody Maryadu Oekoen 167 PDIP Anggota

5. Yulian Gunhar, SH., MH 136 PDIP Anggota

6. Adian Napitupulu SH PDIP Anggota

7. Drs. H. Bambang Heri Purnama, ST. MH 305 PGolkar Anggota

8. H. Dito Ganinduto, MBA 278 PGolkar Anggota

9. Ir. H. Harry Poernomo 358 PGerindra Anggota

10. Muhammad Nasir 405 PDemokrat Anggota

11. Ir. H. Tjatur Sapto Edy, MT 481 PAN Anggota

12. H. Agus Sulistyono, ST. MT 61 PKB Anggota

13. Dr. Andi Jamaro Dulung, M.Si 542 PPP Anggota

14. Dr. Kurtubi SE., M.Sp., M.Sc 26 PNasdem Anggota

Bagian II

(5)

Pelaksanaan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI pada tanggal 10-12 Februari 2017 yang bertempat di PT. Djarum Oasis Kretek Factory di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Pada pertemuan tersebut dihadiri oleh Thomas Budi Santoso (Direktur Produksi PT. Djarum) beserta jajarannya. Selain itu dihadiri juga oleh Ir. Sigit Reliantoro MSc. (Sesdirjen Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan KLHK) beserta jajaran KLHK RI.

Adapun beberapa informasi penting yang di peroleh dari serangkaian kegiatan yang merupakan hasil Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke PT.Djarum di Kudus, Jawa Tengah diantaranya:

- Dalam upaya melakukan konservasi Air, saat ini PT. Djarum telah mempunyai kolam penampungan dengan kapasitas 100.000 m3, dan direncanakan akan dikembangkan

menjadi 210.000 m3 pada tahun 2017. Pengembangan ini dilakukan agar kedepan PT.

Djarum tidak lagi menggunakan air tanah (zero air tanah) karena untuk memenuhi kebutuhan airnya akan menggunakan air dikolam penampungan yang berasar dari air hujan

- Selain itu PT. Djarum juga telah memiliki sebanyak 75 titik sumur resapan dengan kedalaman masing-masing ± 10 meter. PT. Djarum juga giat melakukan penghijauan di wilayah PT. Djarum Oasis Kretek Factory. Untuk saat ini penghijauan telah mencapai 50% dari total keseluruhan lahan PT. Djarum Oasis Kretek Factory.

- Dalam hal pengelolaan limbah padat (non product output). Untuk bekas pembungkus (keranjang dan tikar) diolah dengan Boiler Biomass dan Composting. Untuk kertas bekas bahan bungkus diolah bekerjasama dengan pihak ketiga (pembuburan kertas). Sedangkan untuk sampah domestik dikirim ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir)

- Untuk pengendalian pencemara udara, terutama untuk mengurangi emisi CO2. PT.

Djarum telah mengganti penggunaan BBM untuk proses produksi dengan menggunakan CNG (compressed natural gas) dan biomass boiler. Dengan penggunaan CNG hanya menghasilkan emisi CO2 sebesar 183 kg CO2/ton steam dan biomass tidak menghasilkan

CO2. Dibandingkan jika menggunakan BBM (solar) yang akan menghasilkan emisi CO2

sebesar 214 kg CO2/ton steam.

(6)

Berdasarkan hasil uji emis tersebut, telah Memenuhi Permen LH No.07/2007 Tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Ketel Uap

- Dalam hal pengelolaan limbah cair, PT. Djarum menggunakan cara fisika dn biologi. Khusus secara biologis dengan memanfaatkan bakteri khusus yang dikembang biakkan sendiri. Berdasarkan hasil analisa WTCP (Water Treatment & Composting Plant) di peroleh hasil sebagai berikut:

Hasil analisa WTCP telah memenuhi Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No 5 Tahun 2012 Tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No 10 Tahun 2004, Tentang Baku Mutu Air Limbah, Industri Rokok dan/atau Cerutu.

- Terkait pengelolaan limbah B3. PT Djarum memiliki ijin penyimpanan. Sedangkan untuk kegiatan pengumpulan dan pengolahan di serahkan kepada pihak ketiga. Pihak ketiga

(7)

yang mengolah limbah B3 PT. Djarum yaitu PT. Wiraswasta Gemilang indonesia, PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) dan PT. Muhtomas.

- Adapun perbandingan antara volume produksi dengan limbah B3 khususnya yang dihasilkan dari kegiatan suporting utilitas dan laboratorium adalah; kapasitas produksi mencapai 60 miliar batang pertahun atau setara 60.000 ton dengan jumlah limbah B3 yang dihasilkan mencapai 32,82 ton pertahun. Adapun volume limbah B3 berdasarkan jenisnya sebagai berikut:

- Dalam hal ketaatan dalam pengelolaan limbah B3, PT. Djarum melakukan pengujian secara berkala melalui laboratorium yang telah terakreditasi. Dan membuat laporan pelaksanaan dan pemantauan lingkungan setiap 6 bulan sekali. Untuk limbah cair dilakukan pelaporan dan pemantauan setiap 1 bulan sekali dan setiap 6 bulan sekali bersama-sama dengan periode laporan pelaksanaan dan pemantauan lingkungan. Untuk kualitas udara dilakukan setiap 3 bulan sekali untuk hasil pengujian ambien dan setiap 6 bulan sekali bersama-sama dengan periode laporan pelaksanaan dan pemantauan lingkungan. Sedangkan untuk limbah B3 dilakukan setiap 3 bulan sekali - Terkait peringkat Kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang

dikembangkan oleh KLHK (Proper), PT. Djarum sejak tahu 2012 hingga tahun 2015, memperoleh peringkat Proper Biru.

- Sedangkan untuk kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) PT. Djarum dialokasikan untuk kegiatan bakti pendidikan, bakti olahraga, bakti lingkungan, bakti sosial dan bakti budaya.

Bagian III

(8)

Dari hasil Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke PT. Djarum di Kudus, Jawa Tengah, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Berdasarkan penilaian tata kelola air (konservasi Air), pengelolaan limbah B3, pengendalian pencemaran udara, dan pengendalian pencemaran air, PT. Djarum telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku (telah memenuhi semua aspek yang dipersyaratkan oleh KLHK) dan ini merupakan nilai minimal yang telah dicapai oleh PT. Djarum. Sehingga kedepannya diharapkan agar kegiatan pengelolaan lingkungan hidup PT. Djarum dapat semakin ditingkatkan.

Selain itu, tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI, menyarankan sebagai komitmen pelaksanaan CSR perusahaan, PT. Djarum diharapkan memberikan bimbingan ke petani tembakau yang ada di indonesia dan khususnya petani tembakau di NTB agar mampu mengolah tembakaunya sehingga bernilai ekonomi agar perekonomian petani tembakau didaerah tersebut semakin meningkat.

Bagian IV

PENUTUP

Demikian Laporan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke PT. Djarum di Kudus, Jawa Tengah. Laporan ini diharapkan dapat menjadi informasi penting untuk ditindaklanjuti oleh Komisi VII DPR RI bersama mitra-mitra terkait sesuai dengan fungsinya .

Jakarta, Fabruari 2017 Tim Kunjungan Kerja Spesifik

Komisi VII DPR RI Ketua Tim,

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Dari dua analisis yang dilakukan, pada analisis data menggunakan seluruh peubah prediktor, diperoleh nilai dugaan dan nilai jarak antar kuantil yang tidak jauh berbeda

dipertimbangkan konsumen dalam membeli susu formula balita pada pasar swalayan di Kota Yogyakarta untuk faktor iklan adalah variabel gambar kemasan (factor loading

Aquinas mengokohkan pendapatnya tentang vision intelek akan Allah dengan mengutip injil Matius 5:8 yang berbunyi: “Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan

Analisis major element dan trace element conto endapan lumpur hasil pemboran yang dilakukan pada penelitian tahun yang lalu menunjukkan relatif tidak adanya peningkatan

Pengaruh positif yang ditunjukan dari nilai Beta tersebut searah dengan arah yang diajukan pada hipotesis bahwa pajak warkop berpengaruh positif terhadap pendapatan

Uji pengaruh jenis inang dilakukan di laboratorium mengunakan larva penggerek batang tebu sehat yang telah dipelihara sebelumnya di laboratorium dan larva

Senyawa aktif ekstrak Piperaceae memiliki kerja yang cepat pada serangga dan sangat efektif untuk beberapa serangga yang menunjukkan resistensi terhadap piretroid

Dalam percobaan ini, durasi rendam 30 menit memberikan daya hidup yang paling tinggi pada tahap dehidrasi jaringan sebelum pembekuan dalam nitrogen cair.. Namun setelah