• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Disusun oleh: I Dewa Gede Aditya Dharma Putra NIM PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Disusun oleh: I Dewa Gede Aditya Dharma Putra NIM PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KULKUL SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI

TRADISIONAL DALAM DESA PAKRAMAN DI BALI

(STUDI KASUS DI BANJAR SARI DESA

PAKRAMAN SUKAHET DAN BANJAR PANDE MAS

DESA ADAT KUTA)

SKRIPSI

Disusun oleh:

I Dewa Gede Aditya Dharma Putra

NIM. 1121405021

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(2)

KULKUL SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI

TRADISIONAL DALAM DESA PAKRAMAN DI BALI

(STUDI KASUS DI BANJAR SARI DESA

PAKRAMAN SUKAHET DAN BANJAR PANDE MAS

DESA ADAT KUTA)

SKRIPSI

Disusun oleh:

I Dewa Gede Aditya Dharma Putra

NIM. 1121405021

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu

Komunikasi Pada Program Studi Ilmu Komunikasi

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Pertama, penulis memanjatkan Puji Syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat-Nya tugas akhir berupa skripsi yang berjudul Kulkul

Sebagai Media Komunikasi Tradisional Dalam Desa Pakraman Di Bali (Studi Kasus di Banjar Sari Desa Pakraman Sukahet dan Banjar Pande Mas Desa Adat Kuta) dapat diselesaikan dengan baik. Mengingat keterbatasan yang ada

dalam diri penulis baik dalam hal ilmu maupun pengalaman, maka sudah tentu dalam tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan.

Sebagaimana manusia yang tidak dapat hidup sendiri, sudah tentu dalam penyusunan skripsi ini penulis juga banyak mendapatkan bantuan, baik moril maupun materiil dari berbagai pihak lainnya. Oleh karena itu penulis hendak mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Udayana Prof.Dr.dr.Ketut Suastika,Sp.PD-KEMD.

2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Dr.Drs. I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa, M.Si.

3. Ketua Program Studi Imu Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Ibu Dr. Ni Made Ras Amanda Gegel, S.Sos.,M.Si. 4. Sekretaris Program Studi Imu Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Udayana Ibu I Dewa Ayu Sugiarica Joni, S.Sos.,MA

5. Dosen Pembimbing I yakni Ibu Dewi Yuri Cahyani, S.Sos., M.Si. yang sangat optimal dalam proses membimbing penulis, sabar, teliti, dan selalu memberi arahan yang sangat baik kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Dosen Pembimbing II yakni Ibu I Dewa Ayu Sugiarica Joni, S.Sos.,MA yang

selalu memberikan solusi serta semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Dr. Ni Made Ras Amanda Gegel, S.Sos.,M.Si., Ibu Ni Luh Ramaswati Purnawan,S.S., M.Comn., dan Ibu Ade Devia Pradipta,SE.,MA, selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran, dan banyak masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(6)

8. Seluruh Ibu dosen Program studi Ilmu Komunikasi yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas pengajaran dan pengetahuan yang diberikan selama perkuliahan.

9. Pegawai di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana yang telah banyak membantu penulis dalam urusan administrasi selama penulis mengikuti studi maupun urusan administrasi lainnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana.

10. Kepada Bapak Wayan P. Windia yang telah berbaik hati memberikan informasi awal kepada penulis saat memulai mengerjakan skripsi ini.

11. Kepada Bapak Dewa Oka selaku tukang kulkul yang membantu penulis memberikan data tentang kulkul dalam obrservasi awal mengerjakan skripsi ini.

12. Kepada seluruh narasumber yang telah memberikan banyak informasi dan data yang diperlukan oleh penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

13. Kepada kedua orang tua penulis yaitu I Dewa Gede Oka Adnyana dan Ni Ketut Candrawati yang telah memberikan permakluman atas keterlambatan dari target penyelesaian skripsi dan memberikan semangat, doa, serta dukungan moral untuk menyelesaikan skripsi ini.

14. Kepada adik penulis Dewa Ayu Agung Oka Witya Ninggrum yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

15. Kepada keluarga besar penulis yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

16. Kepada Novi Febriani dan Yoni sebagai tim seperjuangan serta tim motivasi yang sering menemani dalam proses bimbingan, memberikan dukungan serta bantuan dalam menyelesaikan skripsi.

17. Kepada Lolink dan Alit Manuartha yang saling memberikan semangat dan saling memotivasi untuk menyelesaikan skripsi masing-masing.

18. Kepada Ni Made Eggy Eriska yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

(7)

vii

19. Kepada Made Wahya Dogol yang kerap membantu dan memberikan semangat menyelesaikan skripsi ini.

20. Kepada teman-teman seperjuangan Ilmu Komunikasi 2011: Anggun, Fani, Nanda, Mona, Yamada, Febri, Lidya, Intan, Devinda, Yoga, Andre, Yoni, Galuh, Luke, Cokgeg, Vinda, Tri Adnyana, Mery, Juni, Heny dan Tiwi atas kebersamaan sebagai angkatan pertama Ilmu Komunikasi FISIP Unud, suka dan duka, serta pengalaman yang telah dibagi bersama yang tidak akan pernah terlupakan.

21. Kepada adik-adik kelas penulis angkatan 2012, 2013, 2014, dan 2015 atas dukungannya selama ini.

22. Kepada teman-teman Teater Kini Berseri yang selalu memberi dukungan serta motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

23. Teman-teman TBM atas dukungan dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

24. Seluruh rekan-rekan mahasiswa dan sahabat-sahabat penulis lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan, bantuan dan perhatiannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Denpasar, 13 April 2016

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

GLOSARIUM ... xiii ABSTRAK ... xvi ABSTRACT ... xvii BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 5 1.3 Batasan Masalah ... 5 1.4 Tujuan Penelitian ... 5 1.5 Manfaat Penelitian ... 6 1.5.1 Manfaat teoritis ... 6 1.5.2 Manfaat Praktis ... 6 1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.2 Kerangka Konseptual ... 15

2.2.1 Media Komunikasi Tradisional ... 15

2.2.2 Pergeseran dan Ancaman Terhadap Kulkul ... 19

2.2.3 Motivasi Penggunaan Media ... 21

(9)

ix

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Jenis Penelitian ... 26

3.2 Sumber Data ... 27

3.3 Unit Analisis ... 28

3.4 Teknik Penentuan Informan ... 29

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.6 Teknik Analisis Data ... 34

3.7 Teknik Penyajian Data ... 36

BAB IV PEMBAHASAN ... 37

4.1 Gambaran Umum... 37

4.1.1 Desa Pakraman Sukahet ... 37

4.1.2 Desa Adat Kuta ... 39

4.2 Temuan ... 42

4.2.1 Kulkul di Desa Pakramann Sukahet ... 42

4.2.1.1 Awig-awig Penggunaan Kulkul di Desa Pakraman Sukahet ... 44

4.2.1.2 Penggunaan Kulkul Untuk Penanda Aktifitas Keagamaan ... 50

4.2.1.3 Penggunaan Kulkul Untuk Penanda Aktifitas Kemasyarakatan ... 53

4.2.2 Kulkul di Banjar Sari Desa Pakraman Sukahet ... 54

4.2.2.1 Kulkul Untuk Penanda Kegiatan Keagamaan ... 57

4.2.2.2 Kulkul Untuk Penanda Kegiatan Kemasyarakatan ... 58

4.2.2.3 Penggunaan Media Lain Untuk Informasi Kegiatan Keagamaan ... 61

4.2.3 Kulkul di Desa Adat Kuta ... 64

4.2.3.1 Awig-awig Penggunaan Kulkul di Desa Adat Kuta ... 64

4.2.3.2 Penggunaan Kulkul Untuk Penanda Kegiatan Keagamaan ... 69

4.2.2.3 Penggunaan Kulkul Untuk Penanda Kegiatan Kemasyarakatan ... 70

4.2.4 Kulkul di Banjar Pande Mas Kuta ... 71

4.2.4.1 Kulkul Untuk Penanda Kegiatan Keagamaan ... 77

4.2.4.2 Kulkul Untuk Kegiatan Sosial Kemasyarakatan ... 78

(10)

4.3 Analisis ... 87

4.3.1 Eksistensi Kulkul Sebagai Media Komunikasi Tradisonal dalam Masyarakat Modern ... 87

4.3.2 Pergeseran Penggunaan Kulkul Akibat Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 92 BAB V PENUTUP ... 100 5.1 Kesimpulan ... 100 5.2 Saran ... 103 Daftar Pustaka Lampiran

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 25 Gambar 3.1 Analisis Interactive Model, Miles dan Huberman ... 34 Gambar 4.1. Alur penyebaran informasi untuk kegiatan Nyepi di Desa

Pakraman Sukahet ... 52 Gambar 4.2. Alur penyebaran informasi untuk kegiatan di Pura Puseh ... 54 Gambar 4.3. Foto Balai Banjar Sari, bale kulkul beserta kulkul milik Banjar

Sari ... 56 Gambar 4.4. Foto bale kulkul beserta kulkul milik Banjar Sari ... 56 Gambar 4.5. Alur penyebaran informasi untuk kegiatan Nyepi di Desa Adat

Kuta ... 70 Gambar 4.6. Alur penyebaran informasi untuk kegiatan di Pura Desa ... 71 Gambar 4.7. Foto Bale kulkul beserta kulkul milik Banjar Pande Mas Kuta ... 72

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Awig-awig Desa Pakraman Sukahet yang mengatur tentang kulkul ....44 Tabel 4.2 Awig-awig Desa Adat Kuta yang mengatur tentang kulkul ... 64 Tabel 4.3 Awig-awig Banjar Pande Mas Kuta yang mengatur tentang kulkul ... 73

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Daftar Pertanyaan Lampiran 2: Biodata Narasumber Lampiran 3: Transkrip wawancara Lampiran 4: Awig-awig Kulkul Lampiran 5: Foto-Foto dan Arsip Lampiran 6: Izin Penelitian

(14)

GLOSSARY

Awig-awig : Ketentuan yang mengatur nilai dan norma sosial masyarakat dalam masing-masing desa adat di Bali. Bale Kulkul : Tempat meletakan kulkul.

Banjar : Bagian terkecil dari desa adat yang setingkat dengan RT-RW.

Banten : Sesajen yang dipersembahkan dalam upacara adat di Bali.

Dalem Setra : Wilayah di desa adat yang terdiri atas kelompok masyarakat yang memiliki hak atas setra (kuburan) serta Pura Dalem. Desa Adat/

Desa Pakraman : Kesatuan masyarakat hukum adat di Provinsi Bali . Dresta : Pedoman yang dijadikan sebagai standar nilai untuk

menjalankan kebiasaan-kebiasaan yang sudah melekat pada kehidupan di masyarakat dan dilaksanakan secara turun temurun

Eka Likita/Elikita : Suatu tulisan profil menguraikan tentang sesuatu hal yang berkaitan dengan Desa Adat.

Gamelan : Perangkat alat musik tradisional.

Kulkul : Alat komunikasi tradisional di Bali yang terbuat dari kayu.

Krama : Warga

Krama Adat : Warga desa adat

Megebagan : Datangnya warga ke rumah duka.

Melasti/melis : Upacara untuk melebur segala macam kotoran pikiran, perkataan dan perbuatan, serta memperoleh air suci untuk kehidupan yang pelaksanaannya dapat dilakukan di laut, danau, dan pada sumber/ mata air yang disucikan.

(15)

Ngaben : Ngaben merupakan upacara kremasi atau pembakaran jenazah di Bali, Indonesia.

Ngayah : Aktivitas warga yang mempersiapkan sebuah perhelatan adat maupun kegiatan di Bali yang dilaksanakan secara gotong-royong secara tulus ikhlas dan tanpa pamrih

Ngeringkes : Upacara yang bertujuan untuk pengembalian atau penyucian asal mula dari manusia yaitu berupa huruf2 / aksara suci yang harus dikembalikan lagi sebagai bagian dari upacara ngaben

Nyepi : Hari raya umat Hindu di Bali untuk memperingati tahun baru Çaka (tahun baru Bali).

Nyiramin : Upacara memandikan dan membersihkan jenazah yang biasa dilakukan di halaman rumah keluarga yang bersangkutan.

Odalan : Upacara agama/ peringatan dimana mulai distanakannya Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) pada sebuah pura (tempat suci). Ogoh-ogoh : Boneka raksasa terbuat dari bamboo atau bahan lainnya

yang diarak pada saat hari raya Pangerupukan yaitu sehari sebelum hari raya Nyepi, perlambang sifat buruk manusia.

Palemaha : Hubungan yang baik antara manusia dengan lingkungan Pangempon : Status warga adat yang bertanggung jawab mengurus

keberadaan Pura tertentu.

Pangerupukan : Upacara untuk mengusir Roh-roh jahat yang dilaksanakan satu hari sebelum hari raya Nyepi

(16)

Parhyangan : Hubungan yang baik antara manusia dengan Tuhan Pawongan : Hubungan yang baik antara manusia dengan manusia Pecaruan : Sebuah ritual suci yang kerap digelar untuk

mengharmonisasi hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya.

Petedunan : Kegiatan berkumpulnya warga di suatu tempat (Pura atau Banjar) untuk melakukan suatu kegiatan ataupun membahas sesuatu.

Prajuru : Pengurus organisasi adat

Pura Kahyangan Tiga : Pura untuk memuja Tuhan dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Tri Murti yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa yang terdiri dari Pura Desa, Pura Puseh, dan Pura Dalem.

Sekaa : Kelompok suka-duka atau kelompok di masyarakat adat.

Sekaa TerunaTeruni : Kesatuan pemuda dan pemudi yang terdapat pada suatu banjar adat di Bali.

Subak : Organisasi adat atau organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah di Bali

Tri Hita Karana : Secara harfiah diartikan sebagai tiga penyebab kebahagiaan yang terdiri dari pawongan (hubungan yang baik antara manusia dengan sesame manusia), palemahan (hubungan yang baik antara manusia dengan lingkungan atau alam), parhyangan (hubungan yang baik antara manusia dengan Tuhan)

Upakara : Bahan-bahan dan sarana untuk membuat banten atau sesajen untuk sarana yadya

(17)

ii

Abstrak

Bali merupakan pulau yang kaya akan warisan budaya dan kesenian tradisional yang beragam. Salah satunya adalah alat komunikasi tradisional yaitu kulkul. Kulkul adalah alat komunikasi bagi organisasi tradisional Bali (desa adat, banjar adat, dan subak). Desa Pakraman Sukahet dan Desa Adat Kuta menjadi fokus pengamatan dalam penelitian ini dengan mengerucut kepada masing-masing satu banjar adatnya, yaitu Banjar Sari dan Banjar Pande Mas Kuta. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui perkembangan penggunaan kulkul sebagai media komunikasi dalam desa pakraman di Bali dan ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan kulkul sebagai media komunikasi tradisional dalam desa pakraman di Bali. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus analisis situasional. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interactive model, Milles dan Huberman. Hasil pembahasan dalam penelitian ini menunjukan bahwa eksistensi kulkul di kedua desa adat tersebut masih terjaga dan masih aktif digunakan sesuai dengan fungsinya di tengah perkembangan globalisasi, khususnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Di samping pengunaan kulkul yang masih aktif, penggunaan kulkul bulus di Desa Adat Kuta sudah ditinggalkan. Penggunaan kulkul pemuda juga sudah tidak aktif lagi di Banjar Sari dan Banjar Pande Mas Kuta.

(18)

Abstract

Bali is an island that is rich by various traditional arts and cultures heritage. One of those is a traditional communication tool called kulkul. Kulkul is a communication tool that is used by the balinese (desa adat, banjar adat, sekaa and subak). Dea Pakraman Sukahet and Desa Adat Kuta became the focused on the observation of this research. This research will be focused on each of the banjar, they are Banjar Sari and Banjar Pande Mas. The aims of this research are to know the development of the using of the kulkul as a means of communication within the villages in Bali and to know the factors that are influencing the existence of the kulkul as a traditional means of communication within villages in Bali. The methods of collecting the datum is by using the observation method, interview, and study of literature. This is a qualitative research and using the situational analytical case study method. The analytical method used in this study is interactive model analysis by Milles and Huberman. The result of the research shows that the existence of kulkul in the two villages is still kept by the society and is still actively used as its function in this developing globalization era, particularly the development of the communication information and technology. Besides the use of kulkul that is still active, the use of the other kinds of kulkul called kulkul bulus is already leaved by the society at Desa Adat Kuta. The used of the youth kulkul also not so actively used at Banjar Sari and Banjar Pande Mas Kuta.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini ialah mengetahui silabus yang digunakan untuk mengajar vokal klasik baik SMK N2 Kasihan juga jurusan musik ISI Yogyakarta, persiapan pengajar

Secara politis beberapa bentuk identitas nasional Indonesia yang dapat menjadi pembangun jati diri bangsa Indonesia meliputi: bendera negara Sang Merah Putih,

Pompa hidram terdiri dari beberapa komponen yang membentuk suatu sistem, yang meliputi klep buang, klep tekan, tabung udara, pipa masuk / penghantar, pipa keluar

Cara ini memungkinkan kita untuk melihat, pada initial flowing period, apakah fluida yang masuk ke dalam drill pipe tersebut berupa gas, minyak atau air, bahkan dapat

a. Perpanjangan keikutsertaan, hal ini dimaksudkan untuk menghindari perasaan asing di lokasi penelitian dan menghilangkan distrorsi data. Perpanjangan keikutsertaan

Kemudian, akan dilakukan uji statistik terhadap hasil dari persamaan matematika yang telah digunakan dengan memakai uji t-statistik untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari

Peranan guru dalam strategi pembelajaran ini tidak berkurang, meskipun aktivitas pembelajaran lebih banyak pada siswa. Disini guru tidak berperan sebagai

Pada penelitian ini akan dilakukan konversi biji alpukat menjadi bio-oil dengan metode pyrolysis menggunakan katalis zeolit alam.. Pemilihan zeolit alam sebagai