• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Perkembangan Indeks Harga Konsumen

No.44/10/14/Th. XX, 2 Oktober 2017

Perkembangan Indeks Harga

Konsumen (Inflasi/Deflasi)

BERITA

RESMI

STATISTIK

• Pada bulan September 2017, Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,24 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 131,90. Dengan demikian Inflasi Tahun Kalender (Januari - September 2017) sebesar 3,01 persen, dan Inflasi Year on Year (September 2017 terhadap September 2016) sebesar 5,08 persen. Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, dua kota mengalami inflasi, yakni Pekanbaru sebesar 0,30 persen dan Dumai 0,05 persen. sedangkan Tembilahan mengalami deflasi sebesar 0,01 persen.

• Inflasi Riau bulan September 2017 terjadi karena adanya kenaikan harga pada enam kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,59 persen, diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,45 persen, kelompok sandang sebesar 0,42 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,18 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,13 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami deflasi sebesar 0,02 persen.

• Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain: cabai merah, rokok kretek filter, daging sapi, perhiasan emas, obat dengan resep, paku, dan lain-lain. Sementara itu komoditas yang menahan inflasi (deflasi) antara lain daging ayam ras, bawang merah, beras, tomat sayur, pepaya, jeruk, dan lain-lain.

• Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 16 kota mengalami inflasi, dengan Inflasi tertinggi terjadi di Kota Medan sebesar 1,08 persen, diikuti oleh Sibolga sebesar 0,93 persen, dan Banda Aceh sebesar 0,62 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Dumai sebesar 0,05 persen. Deflasi terjadi di tujuh kota, dengan deflasi tertinggi di kota Tanjung Pandan sebesar 0,87 persen.

Provinsi Riau

pada bulan

September

mengalami

inflasi sebesar

0,24 persen

dengan IHK

131,90

PROVINSI RIAU

(2)

I. Pendahuluan

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga barang dan jasa berupa inflasi/deflasi di tingkat konsumen di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga di suatu daerah tertentu. Inflasi yang disajikan pada publikasi ini meliputi inflasi bulanan, inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year). Inflasi bulanan merupakan gambaran perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan bersangkutan dengan bulan sebelumnya, sedangkan inflasi tahun kalender merupakan perubahan IHK bulan bersangkutan dibanding dengan IHK bulan Desember tahun sebelumnya atau dikenal juga inflasi kumulatif dari bulan Januari sampai dengan bulan berjalan, dan inflasi inflasi tahun ke tahun (year on year) merupakan perubahan inflasi bulan berjalan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.

II. Inflasi di Provinsi Riau

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada September 2017 di Riau terjadi inflasi sebesar 0,24 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 131,59 pada Agustus 2017 menjadi 131,90 pada September 2017. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 3,01 persen, sedangkan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 5,08 persen.

Inflasi Riau pada bulan September 2017 sebesar 0,24 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga konsumen pada enam kelompok pengeluaran, dengan inflasi tertinggi pada kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,59 persen dengan andil sebesar 0,12 persen. Komoditas utama yang mengalami inflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah rokok kretek filter, rokok kretek, rokok putih, es, dan lain sebagainya. Berikutnya kelompok kesehatan sebesar 0,45 persen dengan andil sebesar 0,02 persen, kelompok sandang sebesar 0,42 persen dengan andil sebesar 0,02 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,18 persen dengan andil sebesar 0,04 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,13 persen dengan andil sebesar 0,03 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen dengan andil sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami deflasi sebesar 0,02 persen dengan andil deflasi sebesar 0,00 persen.

(3)

III. Inflasi Provinsi Riau Menurut Kelompok Pengeluaran

1. Bahan Makanan

Pada bulan September 2017, kelompok Bahan Makanan mengalami inflasi sebesar 0,13 persen atau terjadi kenaikan indeks harga dari 140,30 pada Agustus 2017 menjadi 140,48 pada September 2017. Tingkat Deflasi Tahun Kalender sebesar 1,63 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 3,18 persen.

Dari sebelas subkelompok dalam kelompok bahan makanan, enam subkelompok mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 2,15 persen, diikuti subkelompok ikan diawetkan sebesar 0,96 persen, subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,34 persen, subkelompok ikan segar serta subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya masing-masing sebesar 0,07 persen dan subkelompok sayur-sayuran sebesar 0,06 persen. Sedangkan lima subkelompok mengalami deflasi (inflasi negatif) yaitu: subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 0,94 persen, subkelompok buah-buahan sebesar 0,80 persen, subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,67 persen, subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,44 persen, dan subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,37 persen. Pada September 2017 dari total inflasi Riau sebesar 0,24 persen, kelompok bahan makanan menyumbang andil inflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: cabai merah dengan andil sebesar 0,12 persen, daging sapi dengan andil sebesar 0,03 persen, buncis, udang basah, ketimun, apel, cabe hijau, mie kering instant dengan andil masing-Tabel 1. IHK, Tingkat Inflasi/Deflasi Provinsi Riau Bulan September 2017, Tahun Kalender, Year on Year serta Andil Inflasi/Deflasi September 2017 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Tingkat Tingkat Tingkat

IHK IHK IHK IHK Inflasi/ Inflasi/ Inflasi/ Andil September Desember Agustus September Deflasi Deflasi Deflasi Inflasi/

2016 2016 2017 2017 September 2017 1) Kalender 2017 2) Tahun ke Tahun 2017 3) Deflasi (%) (%) (%) (%) [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] U m u m 125.53 128.05 131.59 131.90 0.24 3.01 5.08 0.24 1 Bahan Makanan 136.15 142.81 140.30 140.48 0.13 -1.63 3.18 0.03 2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan

Tembakau 134.46 137.38 140.62 141.46 0.59 2.97 5.20 0.12 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 120.00 121.27 131.31 131.55 0.18 8.48 9.63 0.04

4 Sandang 111.49 111.24 113.88 114.36 0.42 2.80 2.57 0.02

5 Kesehatan 115.02 115.07 118.13 118.67 0.45 3.12 3.17 0.02 6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 118.87 120.54 122.98 122.95 -0.02 2.01 3.43 0.00 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 120.46 121.15 125.29 125.42 0.10 3.52 4.12 0.02

Kelompok Pengeluaran

[1]

1) Kolom (6) Persentase perubahan IHK September 2017 terhadap IHK Agustus 2017 3) Kolom (8) Persentase perubahan IHK September 2017 2) Kolom (7) Persentase perubahan IHK September 2017 terhadap IHK Desember 2016 terhadap IHK September 2016

(4)

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau pada September 2017 mengalami inflasi sebesar 0,59 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 140,62 pada Agustus 2017 menjadi 141,46 pada September 2017. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 2,97 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 5,20 persen. Dalam kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi, subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 2,20 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,04 persen, dan subkelompok makanan jadi sebesar 0,02 persen. Pada September 2017 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang andil inflasi sebesar 0,12 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: rokok kretek filter dengan andil sebesar 0,10 persen dan rokok kretek dengan andil sebesar 0,01 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar pada bulan September 2017 mengalami inflasi sebesar 0,18 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga dari 131,31 pada Agustus 2017 menjadi 131,55 pada September 2017. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 8,48 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 9,63 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,64 persen, berikutnya subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,26 persen. Sedangkan subkelompok bahan bakar, penerangan dan air dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,02 dan 0,01 persen.

Pada September 2017, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan sumbangan andil inflasi sebesar 0,04 persen dengan komoditas penyumbang inflasi antara lain: paku, besi beton dan sprey dengan andil masing-masing sebesar 0,01 persen.

4. Sandang

Kelompok Sandang pada September 2017 mengalami inflasi sebesar 0,42 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga dari 113,38 pada Agustus 2017 menjadi 114,36 pada September 2017. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 2,80 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 2,57 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 1,55 persen, berikutnya subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,17 persen, sandang anak-anak sebesar 0,13 persen, dan subkelompok sandang wanita sebesar 0,00 persen. Pada September 2017, kelompok sandang menyumbang andil inflasi sebesar 0,02 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi yaitu emas perhiasan dengan andil sebesar 0,02 persen.

(5)

5. Kesehatan

Kelompok Kesehatan pada September 2017 mengalami inflasi sebesar 0,45 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga dari 118,13 pada Agustus 2017 menjadi 118,67 pada September 2017. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 3,12 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 3,17 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, tiga subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok obat-obatan sebesar 2,40 persen, subkelompok jasa kesehatan sebesar 0,25 persen, dan subkelompok Jasa Perawatan Jasmani sebesar 0,04 persen. Sedangkan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika mengalami deflasi sebesar 0,11 persen. Pada September 2017 kelompok kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi antara lain obat dengan resep dan dokter spesialis masing-masing dengan andil sebesar 0,01 persen, dan sebagainya.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan September 2017 mengalami deflasi sebesar 0,02 persen atau terjadi penurunan indeks dari 122,98 pada Agustus 2017 menjadi 122,95 pada September 2017. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 2,01 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 3,43 persen.

Dari lima subkelompok dalam kelompok ini, satu subkelompok mengalami deflasi yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,29 persen, satu subkelompok mengalami inflasi, yaitu subkelompok rekreasi sebesar 0,06 persen. Sedangkan tiga subkelompok lainnya relatif stabil. Pada September 2017, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memberikan sumbangan andil deflasi sebesar 0,002 persen.

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan pada bulan September 2017 mengalami inflasi sebesar 0,10 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 125,29 pada Agustus 2017 menjadi 125,42 pada September 2017. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 3,52 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 4,12 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,41 persen, berikutnya subkelompok transpor sebesar 0,08 persen. Sedangkan dua subkelompok lain yaitu subkelompok komunikasi dan pengiriman dan subkelompok jasa keuangan relatif stabil.

Pada September 2017, kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan memberikan sumbangan andil inflasi sebesar 0,02 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi adalah sepeda motor, pemeliharaan /service, dan angkutan dalam kota, masing-masing dengan andil sebesar 0,01 persen, dan beberapa komoditas lain masing-masing menyumbang deflasi kurang dari 0,01 persen.

(6)

INFLASI TIGA KOTA DI PROVINSI RIAU

Pada bulan September 2017, dua kota IHK di Provinsi Riau mengalami inflasi, yakni Pekanbaru sebesar 0,30 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 131,65 dan Dumai sebesar 0,05 persen dengan IHK 132,19. Sedangkan Tembilahan mengalami deflasi sebesar 0,01 persen dengan IHK 133,95. Di Kota Pekanbaru pada September 2017, andil inflasi disumbang oleh enam kelompok pengeluaran, yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,15 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,06 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen, kelompok sandang dan kelompok kesehatan masing-masing sebesar 0,02 persen, serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Pekanbaru antara lain: rokok kretek filter dengan andil sebesar 0,13 persen, cabai merah dengan andil sebesar 0,12 persen, daging sapi dengan andil sebesar 0,04 persen, obat dengan resep, emas perhiasan, paku dan buncis dengan andil masing-masing sebesar 0,02 persen, rokok kretek, besi beton, ketimun, apel, mie kering instan, seng, cabe hijau, udang basah, sprey, dokter spesialis ,daun bawang dan pemeliharaan/service masing-masing sebesar 0,01 persen, dan lain-lain. -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 IN FL AS I

Gambar 1. Perkembangan Inflasi Provinsi Riau, Pekanbaru, Dumai & Tembilahan Bulan September 2016-September 2017

Riau Pekanbaru Dumai Tembilahan 0.30 0.06 0 . 1 5 0.05 0 . 0 20.02 0 0 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30

Gbr. 2. Andil Inflasi Kota Pekanbaru Menurut Kelompok Pengeluaran,

September 2017 U m u m K e l o m p o k 1 K e l o m p o k 2 K e l o m p o k 3 K e l o m p o k 4 K e l o m p o k 5 K e l o m p o k 6 K e l o m p o k 7

(7)

Di Kota Dumai, empat kelompok pengeluaran yang memberikan andil/ sumbangan inflasi pada September 2017, yaitu kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan dengan andil sebesar 0,06 persen, diikuti kelompok sandang dengan andil 0,02 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar serta kelompok kesehatan masing-masing memberi andil sebesar 0,01 persen. Dua kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,05 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau relatif stabil.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Dumai antara lain: cabai merah dan seoeda motor masing-masing dengan andil sebesar 0,08 persen, tomat buah dan teri masing-masing dengan andil sebesar 0,04 persen, udang basah dan wortel dengan andil masing-masing sebesar 0,02 persen, pemeliharaan/service, tongkol/ambu-ambu, cabe hijau, cabai rawit, emas perhiasan, kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso, minyak goreng, besi beton, garam, sepatu, kayu balokan, parfum, kelapa, gabus, mie kering instant dan mas masing-masing dengan andil sebesar 0,01 persen, dan sebagainya.

Empat kelompok pengeluaran

memberikan andil/sumbangan inflasi Kota Tembilahan pada September 2017, yaitu kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan dengan andil sebesar 0,07 persen, berikutnya kelompok sandang dengan andil sebesar 0,06 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga dengan andil masing-masing sebesar 0,01 persen. Satu kelompok pengeluaran mengalami deflasi yaitu bahan makanan dengan andil sebesar 0,15 persen. Dua kelompok pengeluaran lainnya relatif stabil.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Tembilahan adalah daging ayam ras dengan andil sebesar 0,24 persen, bawang merah dengan andil sebesar 0,06 persen, petai dengan andil sebesar 0,02 persen, bawang putih, terong panjang, telur ayam ras, kol/ kubis, gula pasir, dan majalah berkala/dewasa dengan andil masing-masing sebesar 0,01 persen, dan 0 .0 5 -0 .0 5 0 0 .0 1 0 .0 2 0 .0 1 0 0 . 0 6 -0.06 -0.04 -0.02 0 0.02 0.04 0.06

Gbr. 3. Andil Inflasi Kota Dumai Menurut Kelompok Pengeluaran, September 2017 U m u m K e l o m p o k 1 K e l o m p o k 2 K e l o m p o k 3 K e l o m p o k 4 K e l o m p o k 5 K e l o m p o k 6 K e l o m p o k 7 -0.01 -0.15 0 0.010.06 0 0.01 0.07 -0.15 -0.1 -0.05 0 0.05 0.1

Gbr. 4. Andil Inflasi Kota Tembilahan Menurut Kelompok Pengeluaran,

September 2017 U m u m K e l o m p o k 1 K e l o m p o k 2 K e l o m p o k 3 K e l o m p o k 4 K e l o m p o k 5 K e l o m p o k 6 K e l o m p o k 7

(8)

IV. INFLASI DI PULAU SUMATERA DAN INDONESIA

Terdapat 23 kota di Sumatera yang menghitung Indeks Harga Konsumen dengan tahun dasar 2012=100. Pada bulan September 2017, 16 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Medan sebesar 1,08 persen, diikuti oleh Sibolga sebesar 0,93 persen, dan Banda Aceh sebesar 0,62 persen, serta inflasi terendah terjadi di Kota Dumai sebesar 0,05 persen. Deflasi terjadi di tujuh kota, dengan deflasi tertinggi di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,87 persen. Dari 10 ibukota Provinsi di Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Medan, Banda Aceh, dan Tanjung Pinang. Berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut: Pekanbaru berada pada urutan ke-10, Dumai urutan ke-16, dan Tembilahan urutan ke-17. Dari 82 kota IHK di Indonesia, 50 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 1,59 persen, diikuti Manokwari sebesar 1,09 persen, dan Medan sebesar 1,08 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kota Depok dan Mamuju masing-masing sebesar 0,01 persen. Deflasi terjadi di 32 kota, dengan deflasi tertinggi di Kota Manado sebesar 1,04 persen, Tanjung Pandan sebesar 0,87 persen, dan Kota Singaraja sebesar 0,78 persen. Berdasarkan urutan inflasi dari 82 kota di Indonesia, Pekanbaru berada pada urutan ke-19, Dumai urutan yang ke-44, dan Tembilahan urutan ke-51. Tabel 2.

Perbandingan IHK dan Inflasi Kota-Kota di Pulau Sumatera Bulan September 2017

Kota IHK September 2017 Inflasi September 2017

[1] [2] [3] MEDAN 135.31 1.08 SIBOLGA 134.17 0.93 BANDA ACEH 123.87 0.62 PEMATANG SIANTAR 134.90 0.55 BATAM 130.18 0.53 PADANGSIDIMPUAN 128.01 0.40 MEULABOH 128.78 0.37 TANJUNG PINANG 129.16 0.33 BUKITTINGGI 126.62 0.31 PEKANBARU 131.65 0.30 BANDAR LAMPUNG 130.28 0.25 LHOKSEUMAWE 125.88 0.16 PANGKAL PINANG 135.08 0.15 PADANG 134.43 0.13 METRO 136.45 0.10 DUMAI 132.19 0.05 TEMBILAHAN 133.95 -0.01 BENGKULU 138.80 -0.04 PALEMBANG 127.19 -0.09 BUNGO 127.98 -0.28 JAMBI 127.54 -0.34

(9)

Tabel 3.

Indeks Harga Konsumen Provinsi Riau dan Perubahannya, September 2017 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran September IHK 2017 % Perub. September 2017 thd Agustus 2017 (Inflasi Bulanan) % Perub. September 2017 thd Des 2016 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. September 2017 thd September 2016 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 131.90 0.24 3.01 5.08 1. BAHAN MAKANAN 140.48 0.13 -1.63 3.18

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 116.01 -0.67 -2.87 -1.76

b. Daging dan Hasil-hasilnya 146.08 -0.94 0.58 2.66

c. Ikan Segar 140.42 0.07 8.84 12.76

d. Ikan Diawetkan 134.21 0.96 6.65 9.44

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 125.01 0.07 0.57 0.41

f. Sayur-sayuran 157.55 0.06 2.64 0.30

g. Kacang-kacangan 128.18 -0.44 -1.78 -1.01

h. Buah-buahan 138.38 -0.80 4.06 1.34

i. Bumbu-bumbuan 207.02 2.15 -19.67 4.77

j. Lemak dan Minyak 120.68 0.34 2.45 1.07

k. Bahan Makanan Lainnya 133.78 -0.37 -2.78 -5.67

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 141.46 0.59 2.97 5.20

a. Makanan Jadi 137.39 0.02 1.65 3.27

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 129.66 0.04 -1.26 1.83

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 159.77 2.20 8.83 11.90

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 131.55 0.18 8.48 9.63

a. Biaya Tempat Tinggal 120.43 0.26 4.77 6.00

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 173.83 -0.02 22.19 24.14

c. Perlengkapan Rumah Tangga 117.66 0.64 0.14 -0.19

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 118.56 -0.01 1.12 1.30

4. SANDANG 114.36 0.42 2.80 2.57

a. Sandang Laki-laki 121.16 0.17 2.49 3.53

b. Sandang Wanita 111.97 0.00 1.61 1.81

c. Sandang Anak-anak 112.78 0.13 1.20 2.23

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 110.46 1.55 6.56 2.51

5. KESEHATAN 118.67 0.45 3.12 3.17

a. Jasa Kesehatan 117.60 0.25 4.41 4.41

b. Obat-obatan 118.64 2.40 3.54 4.64

c. Jasa Perawatan Jasmani 120.66 0.04 5.85 5.85

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 121.58 -0.11 2.01 1.57

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 122.95 -0.02 2.01 3.43

a. Jasa Pendidikan 128.17 0.00 2.28 4.03

b. Kursus-kursus/Pelatihan 144.44 0.00 6.56 9.97

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 104.70 -0.29 0.36 0.40

d. Rekreasi 115.40 0.06 0.39 0.75

e. Olahraga 107.31 0.00 1.06 1.03

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 125.42 0.10 3.52 4.12

a. Transpor 133.30 0.08 1.89 2.24

(10)

Tabel 4.

Indeks Harga Konsumen Kota Pekanbaru dan Perubahannya, September 2017 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran September IHK 2017 % Perub. September 2017 thd Agustus 2017 (Inflasi Bulanan) % Perub. September 2017 thd Des 2016 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. September 2017 thd September 2016 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 125.12 0.30 2.89 5.22 1. BAHAN MAKANAN 136.2 0.26 -2.26 3.33

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 115.31 -0.81 -4.03 -2.69 b. Daging dan Hasil-hasilnya 143.96 0.04 0.69 4.14 c. Ikan Segar 117.74 -0.08 8.85 13.33 d. Ikan Diawetkan 121.94 0.37 4.69 7.86 e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 121.84 0.18 0.80 0.52 f. Sayur-sayuran 160.65 1.06 3.33 -0.73 g. Kacang-kacangan 133.64 -0.58 -3.17 -1.77 h. Buah-buahan 136.74 -0.99 3.99 -0.50 i. Bumbu-bumbuan 211.01 2.08 -19.58 8.16 j. Lemak dan Minyak 120.94 0.26 2.25 -0.12 k. Bahan Makanan Lainnya 146.66 -0.46 -4.31 -7.56

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 134.54 0.76 3.50 5.91

a. Makanan Jadi 135.07 0.03 1.81 3.63 b. Minuman yang Tidak Beralkohol 123.71 0.08 -1.23 2.43 c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 141.3 2.80 10.62 13.63

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 119.33 0.21 8.40 9.65

a. Biaya Tempat Tinggal 112.13 0.33 5.30 6.79 b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 142.16 -0.02 21.43 23.32 c. Perlengkapan Rumah Tangga 116.96 0.76 0.44 -0.13 d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 117.25 -0.05 0.66 0.87

4. SANDANG 108.93 0.40 2.67 2.07

a. Sandang Laki-laki 112.89 0.13 1.92 1.93 b. Sandang Wanita 105.95 0.00 1.80 2.01 c. Sandang Anak-anak 108.33 0.17 1.05 1.52 d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 108.08 1.53 6.92 3.02

5. KESEHATAN 114.26 0.52 2.83 2.81

a. Jasa Kesehatan 111.27 0.32 2.55 2.55 b. Obat-obatan 113.36 3.06 4.18 5.57 c. Jasa Perawatan Jasmani 113.89 0.00 7.02 7.02 d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 119.66 -0.26 1.88 1.19

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 118.95 -0.04 2.19 4.00

a. Jasa Pendidikan 122.52 0.00 2.32 4.58 b. Kursus-kursus/Pelatihan 134.14 0.00 6.87 11.17 c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 101.15 -0.38 0.62 0.68 d. Rekreasi 115.11 0.01 0.67 1.01 e. Olahraga 105.84 0.00 0.43 0.43

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 121.03 0.01 3.28 3.93

a. Transpor 131.18 -0.05 1.56 1.97 b. Komunikasi & Pengiriman 105.85 0.00 2.79 4.45

(11)

Tabel 5.

Indeks Harga Konsumen Kota Dumai dan Perubahannya, September 2017 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran September IHK 2017 % Perub. September 2017 thd Agustus 2017 (Inflasi Bulanan) % Perub. September 2017 thd Des 2016 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. September 2017 thd September 2016 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 125.91 0.05 3.57 4.99 1. BAHAN MAKANAN 131.51 -0.21 1.48 3.21

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 130.85 -0.32 0.56 0.52 b. Daging dan Hasil-hasilnya 140.8 -1.63 -1.20 -3.76 c. Ikan Segar 122.53 0.67 11.87 15.87 d. Ikan Diawetkan 134.83 4.05 18.38 20.13 e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 129.39 -0.17 0.22 0.78 f. Sayur-sayuran 140.34 -5.51 -4.78 3.30 g. Kacang-kacangan 115.9 0.17 6.45 3.77 h. Buah-buahan 144.09 -0.26 5.70 11.05 i. Bumbu-bumbuan 145.01 2.58 -13.95 -11.75 j. Lemak dan Minyak 107.33 0.90 1.80 3.95 k. Bahan Makanan Lainnya 115.79 0.00 5.76 3.69

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 137.2 0.00 1.30 3.75

a. Makanan Jadi 126.75 0.02 1.56 2.87 b. Minuman yang Tidak Beralkohol 142.45 -0.07 -1.32 1.13 c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 155.27 0.02 2.54 6.90

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 120.48 0.06 7.94 8.98

a. Biaya Tempat Tinggal 114.55 0.03 1.54 2.14 b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 133.61 0.01 23.95 26.76 c. Perlengkapan Rumah Tangga 125.27 0.18 -0.01 0.47 d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 115.56 0.22 3.92 3.82

4. SANDANG 120.49 0.31 3.64 5.83

a. Sandang Laki-laki 131.68 0.39 6.09 12.67 b. Sandang Wanita 126.97 0.00 1.34 1.59 c. Sandang Anak-anak 121 0.00 2.32 6.60 d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 99.46 1.07 4.49 -0.33

5. KESEHATAN 119.41 0.33 5.69 5.73

a. Jasa Kesehatan 119.12 0.06 16.05 16.05 b. Obat-obatan 117.17 0.03 1.78 1.91 c. Jasa Perawatan Jasmani 120.59 0.30 2.45 2.45 d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 120.26 0.59 2.75 2.76

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 119.88 -0.01 -0.03 0.01

a. Jasa Pendidikan 133.63 0.00 0.01 0.01 b. Kursus-kursus/Pelatihan 116.02 0.00 6.61 6.61 c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 111.11 0.00 -0.75 -0.50 d. Rekreasi 106.29 -0.04 -1.10 -1.10 e. Olahraga 110.05 0.00 4.87 4.70

(12)

Tabel 6.

Indeks Harga Konsumen Kota Tembilahan dan Perubahannya, September 2017 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran September IHK 2017 % Perub. September 2017 thd Agustus 2017 (Inflasi Bulanan) % Perub. September 2017 thd Des 2016 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. September 2017 thd September 2016 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 129.02 -0.01 3.13 3.82 1. BAHAN MAKANAN 144.56 -0.55 -0.68 1.67

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 122.52 0.00 1.50 2.64 b. Daging dan Hasil-hasilnya 127.95 -10.46 3.03 -1.15 c. Ikan Segar 198.59 0.34 5.05 5.65 d. Ikan Diawetkan 106.44 0.00 1.86 2.31 e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 142.71 -0.48 -0.79 -1.18 f. Sayur-sayuran 152.05 0.12 9.76 6.37 g. Kacang-kacangan 112.43 0.04 -0.22 -1.08 h. Buah-buahan 120.23 0.00 0.84 0.84 i. Bumbu-bumbuan 158.98 2.61 -29.36 -13.02 j. Lemak dan Minyak 126.52 0.24 5.41 8.13 k. Bahan Makanan Lainnya 141.51 0.00 0.00 0.00

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 128.43 0.00 0.54 0.51

a. Makanan Jadi 124.08 0.00 0.00 0.00 b. Minuman yang Tidak Beralkohol 135.83 -0.16 -1.37 -2.41 c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 134.23 0.13 3.33 4.09

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 125.96 0.02 10.20 10.54

a. Biaya Tempat Tinggal 127.2 0.00 5.39 5.46 b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 130.19 0.00 27.35 28.33 c. Perlengkapan Rumah Tangga 113.28 0.33 -2.77 -2.23 d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 117.68 0.00 0.75 1.05

4. SANDANG 120.77 0.87 2.42 1.02

a. Sandang Laki-laki 132.01 0.00 0.22 0.22 b. Sandang Wanita 119.28 0.00 0.41 0.41 c. Sandang Anak-anak 110.5 0.00 0.27 0.27 d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 120.17 2.43 6.40 2.31

5. KESEHATAN 114.51 0.01 1.07 1.82

a. Jasa Kesehatan 114.27 0.00 0.00 0.00 b. Obat-obatan 106.3 0.00 0.11 0.15 c. Jasa Perawatan Jasmani 102.46 0.00 0.00 0.00 d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 119.03 0.01 1.91 3.24

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 116.11 0.12 4.04 4.18

a. Jasa Pendidikan 110.42 0.00 6.96 6.96 b. Kursus-kursus/Pelatihan 131.73 0.00 2.98 2.98 c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 123.69 0.00 0.06 -0.43 d. Rekreasi 124.54 0.69 0.20 1.24 e. Olahraga 102.7 0.00 0.00 0.00

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 119.33 0.65 2.79 2.86

a. Transpor 130.53 0.87 3.26 3.31 b. Komunikasi & Pengiriman 98.88 0.00 0.58 0.76 c. Sarana dan Penunjang Transpor 103.29 1.01 7.07 7.07

(13)

Diterbitkan oleh:

Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh

Badan Pusat Statistik

Tabel 7.

Indeks Harga Konsumen 82 Kota di Indonesia dan Perubahannya, September 2017 (Tahun 2012 = 100,00) No. Kota IHK September 2017 % Perub. September 2017 thd Agustus 2017 No. Kota IHK September 2017 % Perub. September 2017 thd Agustus 2017 (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 1 MEULABOH 128.78 0.37 42 KEDIRI 126.09 0.31 2 BANDA ACEH 123.87 0.62 43 MALANG 130.07 0.05 3 LHOKSEUMAWE 125.88 0.16 44 PROBOLINGGO 126.00 0.11 4 SIBOLGA 134.17 0.93 45 MADIUN 127.70 0.12 5 PEMATANG SIANTAR 134.90 0.55 46 SURABAYA 129.85 0.26 6 MEDAN 135.31 1.08 47 TANGERANG 136.78 0.32 7 PADANGSIDEMPUAN 128.01 0.40 48 CILEGON 136.74 0.12 8 PADANG 134.43 0.13 49 SERANG 138.70 0.04 9 BUKITTINGGI 126.62 0.31 50 SINGARAJA 136.19 -0.78 10 TEMBILAHAN 133.95 -0.01 51 DENPASAR 125.64 -0.33 11 PEKANBARU 131.65 0.30 52 MATARAM 127.42 0.20 12 DUMAI 132.19 0.05 53 BIMA 131.46 -0.57 13 BUNGO 127.98 -0.28 54 MAUMERE 123.82 0.59 14 JAMBI 127.54 -0.34 55 KUPANG 129.55 0.33 15 PALEMBANG 127.19 -0.09 56 PONTIANAK 140.14 0.24 16 LUBUKLINGGAU 126.79 -0.45 57 SINGKAWANG 131.24 0.71 17 BENGKULU 138.80 -0.04 58 SAMPIT 129.82 -0.28 18 BANDAR LAMPUNG 130.28 0.25 59 PALANGKA RAYA 126.78 -0.24 19 METRO 136.45 0.10 60 TANJUNG 128.92 -0.62 20 TANJUNG PANDAN 136.74 -0.87 61 BANJARMASIN 130.58 0.11 21 PANGKAL PINANG 135.08 0.15 62 BALIKPAPAN 133.51 0.20 22 BATAM 130.18 0.53 63 SAMARINDA 132.99 -0.17 23 TANJUNG PINANG 129.16 0.33 64 TARAKAN 139.98 -0.24 24 DKI JAKARTA 129.94 0.05 65 MANADO 128.26 -1.04 25 BOGOR 130.43 0.59 66 PALU 132.06 -0.13 26 SUKABUMI 129.13 -0.02 67 BULUKUMBA 136.31 -0.06 27 BANDUNG 128.21 0.11 68 WATAMPONE 126.73 -0.14 28 CIREBON 125.44 -0.14 69 MAKASSAR 130.61 -0.08 29 BEKASI 126.13 0.26 70 PARE-PARE 125.44 0.10 30 DEPOK 128.56 0.01 71 PALOPO 127.48 -0.04 31 TASIKMALAYA 128.54 0.24 72 KENDARI 125.89 -0.76 32 CILACAP 132.12 0.25 73 BAU-BAU 132.65 0.14 33 PURWOKERTO 126.71 -0.06 74 GORONTALO 126.32 0.10 34 KUDUS 135.51 0.10 75 MAMUJU 129.55 0.01 35 SURAKARTA 124.64 -0.06 76 AMBON 127.74 -0.23 36 SEMARANG 128.07 0.34 77 TUAL 153.62 1.59 37 TEGAL 126.19 0.12 78 TERNATE 131.86 -0.51 38 YOGYAKARTA 126.78 0.13 79 MANOKWARI 124.67 1.09 39 JEMBER 125.83 0.06 80 SORONG 128.93 -0.12 40 BANYUWANGI 125.10 -0.02 81 MERAUKE 131.51 -0.64 41 SUMENEP 125.89 0.03 82 JAYAPURA 129.04 -0.64

Gambar

Gambar 1. Perkembangan Inflasi Provinsi Riau, Pekanbaru, Dumai & Tembilahan  Bulan September 2016-September 2017

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan superdisintegrant yaitu Explotab ® dalam formulasi dapat meningkatkan waktu hancur tablet, Explotab ® adalah salah satu dari super disintegrant yang efektif

Strategi dalam menjaga citra perusahaan menurut Bapak Eric tidak bisa dijabarkan, akan tetapi bisa dilakukan dengan menjaga hubungan baik dengan clien, menjaga komunikasi,

Luas Wilayah, Ketinggian dari Permukaan Laut dan Kedalaman Air Tanah (Sumur) Dirinci Menurut Desa dalam Wilayah Kecamatan Patani Utara,

pergaulan bebas remaja di Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo karena pengaruh perkembangan teknologi dan informasi yang negatif terhadap remaja yang kurang diawasi penggunaannya di

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah dasar, (2) Kandungan nilai karakter gotong royong pada

Proses transfer gen dari Agrobacterium tumefaciens ke dalam genom tanaman terjadi melalui beberapa tahap yaitu kolonisasi bakteri, induksi sistem virulensi bakteri,

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo

ini membahas data dari temuaan di lapangan yang meliputi analisis hukum Islam terhadap praktik utang-piutang yang digunakan untuk usaha, serta analisis hukum