• Tidak ada hasil yang ditemukan

Phenomena dari sinar/cahaya yang dibelokan apabila melalui dua medium tranparan yang berbeda kepadatannya (density) dikenal sebagai refraksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Phenomena dari sinar/cahaya yang dibelokan apabila melalui dua medium tranparan yang berbeda kepadatannya (density) dikenal sebagai refraksi"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

• Phenomena dari sinar/cahaya yang dibelokan apabila

melalui dua medium tranparan yang berbeda

(3)

 Apabila sinar/cahaya jatuh pada tubuh kita maka sinar

tadi akan diresobsi oleh tubuh , keadaan ini disebut

opaque

 Apabila sinar/cahaya jatuh pada permukaan cermin maka

sinar tadi akan dipantulkan

(4)

• Kekuatan refraksi dari suatu substans biasanya dibandingkan

dengan udara dan disebut indeks refraksi

• Indeks refraksi :

- Udara = 1

- Cornea = 1,376

- Humor Aquous = 1,336

- Lensa - korteks = 1,386

- nukleus = 1,406

- Vitreous = 1,336

(5)

 Untuk mengukur kekuatan refraksi ditetapkan jarak 1 meter (focal distance 1 meter) kekuatan refraksi 1 Dioptri (1 D)

 Kalau lensa lebih kuat kekuatan refraksi lebih besar, focal distance lebih pendek.

Refraksi 2 D  focal distance 0,5 meter

 Sistem optik pada mata  sinar-sinar yang masuk melalui cornea, aquous, permukaan depan dan belakang lensa, dan vitreous difokuskan pada fovea  Cornea mempunyai curvatura yang besar dengan daya refraksi yang lebih

(6)

 Lensa mempunyai kemampuan untuk akomodasi

 Apabila : - tidak ada kerusakan pada saraf mata dan retina - tidal ada kekeruhan cornea, lensa dan vitreous - ukuran bola mata yang normal

- mata tidak dalam akomodasi

sinar-sinar yang datang sejajar difokuskan pada fovea, keadaan ini disebut

Emmetropia

 Bentuk lain dari emmetropia dengan ketentuan tidak ada kekeruhan atau penyakit disebut Ametropia

(7)

• Bentuk Ametropia :

- Hypermetropia - Myopia

- Astigmatisme - Presbyopia

• Anisometropia  terdapat perbedaan refraksi antara kedua mata Misalnya OD emmetropia, OS Myopia (S - 1.00 D)

• Aniseikonia  terdapat perbedaan didalam bentuk image/gambaran antara kedua mata, misalnya OD emmetropia, OS myopia (S - 4.00 D)

• Ketajaman penglihatan ditentukan dengan melihat objek yang paling kecil pada jarak tertentu

(8)

• Snellen test : 60 meter, 36 meter, 24, 18, 12, 9, 6 mis VOD = 6/60 • Menggunakan feet : 6 meter = 20 feet, mis VOD = 20/20 = 6/6

(9)

• ETDRS = Early Treatment Diabetic Retinopathy Study • Colenbrander chart  typically

- have five letters per line

- geometric progression of letter size from line to line - uniform spacing between the lines

• Classification of vision :

- Normal vision 20/12 - 20/25 - Near normal vision 20/30 - 20/60

20/60 = 1/3  can read newsprint at 33 cm(1 foot) - Moderate low vision 20/70 - 20/160

- Severe low vision 20/200 - 20/400 reading distance 1/10 = 10 cm

- Profound low vision 20/500 - 20/1000 ( RD < 5cm /2 inch) - Near blindness < 20/1000

(10)
(11)

 GEJALA KELAINAN REFRAKSI - Adanya gangguan visus

- Pada anak-anak  sering kedip mata

mengosok-gosok mata menutup satu mata photophobi

(12)

- Pada orang dewasa  mata terasa cape sakit kepala

pusing, mual

• Kelainan lain yang didapat yang ada hubungan dengan kelainan refraksi adalah : - kurvatura kornea

- kedalaman bilik mata depan (BMD) - panjang sumbu bola mata

(13)

HYPERMETROPIA

 Definisi : sinar yang datang sejajar ke bola mata difokuskan dibelakang retina

(14)
(15)

• Penyebab : - Kurvatura hypermetropia, misalnya pada kornea plana (dapat congenital atau akibat trauma/infeksi)

- Indeks hypermetropia oleh karena daya refraksi lensa ↓ - Dislokasi lensa kebelakang

- Aphakia

• Physiologis hypermetropia terdapat pada anak yang baru lahir (80%) ini oleh karena - bola mata lebih kecil

- lensa lebih convex

Antara umur 2 – 25 tahun terjadi penurunan hypermetropia

• Kontraksi m.ciliary menyebabkan kekuatan refraksi lensa bertambah, akomodai meningkat sehingga sebagian hypermetropia dapat dikoreksi

(16)

 Normal jumlah yang dikoreksi cukup besar oleh karena kontraksi yang melibatkan tonus physiologis dari otot ini

 Hypermetropia yang penuh baru terlihat kalau otot tersebut dilumpuhkan. Pada keadaan ini kalau dikoreksi disebut hypermetropia latent

 Pada keadaan normal hypermetropia yang dapat dikoreksi disebut hypermetropia manifest

 Hypermetropia latent + hypermetropia manifest = Hyp. Total

 Hypermetropia latent hanya 1 D, pada orang dengan kelainan refraksi yang besar bisa dibantu dengan kontraksi dar m.ciliary. Sebagian kelainan

refraksi dapat dikoreksi dengan cara ini atau mengoreksi seluruh kelainan refraksi.

 Pada keadaan dimana sebagian kelainan refraksi dapat dikoreksi  hypermetropia fakultatif

(17)

• Apabila kelainan refraksi besar dan tidak bisa dengan usaha akomodasi sehingga sejumlah hypermetropia tetap tidak dapat dikoreksi dan tidak dapat diatasi dengan akomodasi disebut hypermetropia absolut

• Total hypermetropia dibagi kedalam :

1. Hypermetropia latent, secara physiologis diatasi dengan tonus dari m.ciliary

2. Hypermetropia manifest :

- Hypermetropia fakultatif, diatasi dgn upaya akomodasi - Hypermetropia absolut, tidak dapat diatasi dengan

(18)

• Gejala klinik :

- visus masih baik pada jarak 6 meter, kecuali pd H berat

- kekuatan akomodasi berkurang maka visus dekat terganggu - pada akomodasi yg berlebihan timbul eye strain, kadang timbul sakit pada mata, sakit kepala, pusing, mual.

- strabismua convergent (esotropia) • Pemeriksaan funduskopi :

- jarak antara pembuluh darah lebih pendek - optik disk lebih kecil

(19)

• Pengobatan :

- dikoreksi dengan lensa convex (lensa positip)

- pada anak dengan H sedang dan tanpa gejala atau strabismus di follow up saja

• Prognosis :

Pada anak hyermetropia tidak dikoreksi kecuali kalau esotropia muncul

(20)

MYOPIA

 Definisi : sinar yang datang sejajar kebola mata difokuskan didepan retina

(21)
(22)

• Penyebab :

- ukuran bola mata lebih besar (aksial myopia)

- kekuatan refraksi yg lebih besar dari media refraksi * Kornea (kurvatura kornea)

* Lensa (indeks refraksi ) • Kebanyakan myopia adalah mypia aksial

(23)

• Gejala klinik

- Kurang jelas melihat sesuatu pada jarak yang agak jauh misalnya melihat kepapan tulis, tanda-tanda lalulintas, reklame dijalan

- Biasanya penderita myopia terutama anak-anak agak menutup matanya sama seperti melihat dengan pinhole, maksudnya

mengurangi sinar-sinar perifere masuk kemata dan hanya sinar aksial yang tiba pada retina

- Kadang sakit kepala

- Iritasi pada kelopak mata

- Photophobia, nonton TV maju kedepan

(24)

• Pembagian Myopia

- < 3.00 D Myopia ringan - 3.00 D - 6.00 D Myopia sedang - > 6.00 D Myopia berat

• Myopia progresive  perkembangan M yang cepat

• Myopia degenerative terjadi perobahan degenerasi sehingga walaupun dikoreksi dengan lensa negatip visus tidak akan normal

(25)

• Pengobatan :

1. Diberikan kaca mata lensa negatip (lensa concave) 2. Kontak lens - soft kontak lens

- RGP (Rigid Gas Permeable lens) 3. Operative :

a. RK  Radial Keratomy Eximer Laser :

b. PRK  Photo Refraktip Keratectomy c. LASIK  Laser Insitu Keratomilieus Epi-Lasik, LASEK

(26)

d. RLE = Refractive Lens Exchange CLE = Clear Lens Extraction

 lensa normal diangkat dan dikuti dengan pemasangan Intra Oculer Lens (IOL)

e. Phakic IOL  iris claw

 posterior chamber

f. Bioptic  kombinasi 2 prosedur misalnya Lasik + Phakic IOL

• Prognosis

- Perobahan degenerasi dpt menyebabkan ggn fungsi penglihatan - Penipisan dan atrophi dari choroid ada hubungan dgn kehilangan fungsi retina pada daerah tersebut

(27)

- Perobahan yg mengenai macula dapat mengurangi ketajaman visus sentral

- Komplikasi retinal detachment dan kekeruhan vitreous mengurangi visus

Kelangsungan :

- pemakain kaca mata harus tiap hari (bukan pada waktu belajar)

- perlu pemeriksaan ulang tiap 6 bulan atau 1 tahun, karena kemungkinan berobah ukuran kaca mata

(28)

ASTIGMATISME

• Kornea  jaringan yg transparant dan avaskuler dengan ketebalan bagian sentral 0,52 mm dan bagian perifere 0,75 – 0,85 mm

- Kuadran superonasal merupakan bagian yg paling tebal dan kuadran inferotemporal merupakan bagian yang paling tipis

- Diameter horisontal kornea pada orang dewasa 12 mm dan diameter vertikal 11 mm

- Pusat optik kornea terletak 6,23 mm dari limbus temporal dan 5,2 mm dari limbus superior

(29)

• Definisi : Astigmat adalah kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk kedalam mata dibias oleh media refraksi dengan kekuatan yang tidak sama.

• Pada astigmat terdapat 2 meridian utama yang saling tegak lurus yaitu meridian dengan kekuatan refraksi yang terbesar yang mempunyai kurvatura yang terpendek dan kekuatan refraksi yang terkecil yang mempunyai kurvatura yang terpanjang

• Astigmat yang terjadi dpt berbentuk gambaran reguler dan irreguler • Astigmat dikatakan reguler jika meridian utama dengan yang lainnya saling tegak lurus dan disebut irreguler jika kedua meridian utama tidak

(30)

• Astigmat reguler disebut WTR (With the Rule), jika meridian dengan kekuatan refraksi terbesarnya dekat dgn orientasi vertikal atau 90 derajat - Kedaan ini dapat dikoreksi dgn menempatkan lensa cylendris plus (+) pada

meridian vertikal atau lensa cylendris minus (-) pada meridian horisontal • Astigmat reguler disebut ATR (Against The Rule) adalah astigmat dengan

kekuatan refraksi terbesar terletak dekat orientasi horisontal atau 180 derajat.

- Keadaan ini dapat dikoreksi dengan menempatkan lensa cylendris plus (+) pada meridian horisontal atau lensa cylendris minus (-) pada meridian

(31)
(32)

• Jika meridian utama lebih besar 30 derajat dari vertikal atau horisontal disebut astigmat oblique

• Pembagian lain : - Simple astigmat  C + 1.00 D X 30 C - 1.00 D X 30 - Compound Astigmat  S + 1.00 D C + 1.00 D X 30 S - 1.00 D C - 1.00 D X 30 - Mixed astigmat  S – 1.00 D C + 1.00 D X 30  S + 1.00 D C - 1.00 D X 30

(33)
(34)

 Pengobatan :

- Myop astigmat  lensa cylendris concave (-)

- Pembedahan : - altering cataract surgery incision size and location - Astigmatisme Keratotomy

* Cornea Relaxation Incisions (CRIs) * Limbal Relaxation Incisions (LRIs) - Implanting Toric IOL (Phakic IOL)

- Eximer Laser Ablation ( PRK, LASIK, LASEK)

(35)

PRESBYOPIA

• Teori Helmholtz :

Akomodasi  terjadi kontraksi m ciliary, relaksasi ligamentum

suspensory sehingga lensa lebih spheris (peningkatan ketebalan, penurunan diameter) dan pada waktu bersamaan lensa terdorong kedepan

• Akomodasi  kekuatan untuk merobah fokus

• Akomodasi untuk melihat dekat oleh karena kontraksi m.ciliary bagian circulair (m.Muller) yg diatur secara parasympatis

• Akomodasi untuk melihat jauh olah katena kontraksi dari m ciliary bagian meridian (m Bruche) diatur secara sympatis

• Fuchs membedakan

- Physical accomodation

(36)
(37)

 Physical accomodation yaitu perobahan physic (bentuk) dari lensa dan diukur denga dioptri (D)

 Kalau kekuatan konvergensi dari mata meningkat 1 D dikatakan akomodasi 1 D

 Physiological komponen adalah suatu unit dinyatakan dalam myodioptri yaitu kekuatan kontraksi dari m.ciliary yang dibutuhkan untuk menaikan kekuatan refraksi dari lensa 1 D

 Pada umur yg agak lanjut (>40 thn) physical accomodation mulai

berkurang, lensa menjadi keras dan kurang pergerakan/penyesuaian sesuai kekuatan elastis dari kapsul dan keadaan ini disebut presbyopia

(38)

• Teori Schachar

Otot (m.ciliary) berasal dari mesoderm dan berkembang seumur hidup. Perkembangan/pertumbuhan m.ciliary menyebabkan ruangan bilik mata belakang (BMB) menjadi sempit sehingga kekuatan kontraksi m.ciliary berkurang, akomodasi berkurang, timbul presbyop

• Far point (punctum remotum) yaitu sesuatu yang letaknya jauh tetapi masih dapat dilihat dgn jelas. Disini m.ciliary relaksasi (parasympatis) dan

kekuatan refraksi minimum.

• Kalau kekuatan akomodasi maksimal sehinga sesuatu yang letaknya dekat tetapi masih dapat dilihat dengan jelas disebut near point (punctum

proximum) disini kekuatan refraksi maksimal

(39)
(40)

• Perbedaan refraksi pada kedua keadaan diatas yaitu apabila istirahat dengan minimal refraksi dan ketika akomodasi penuh dengan maksimal refraksi disebut amplitudo of accomodation

• Gejala :

- Mata emmetrop presbyop timbul pada umur 40 - 45 tahun - Tulisan yang cetakannya dgn huruf kecil mulai tidak terbaca

- Kadang dibutuhkan lampu yang lebih terang supaya dapat terbaca

- Kalau agak lama timnbul keluhan eye strain berupa kelelahan pada mata, sampai sakit kepala.

(41)
(42)
(43)

• Terapi : diberikan lensa convex (+) Diperkirakan pada umur :

- 40 tahun membutuhkan 1.00 D - 45 tahun membutuhkan 1.50 D - 50 tahun membutuhkan 2.00 D - 55 tahun membutuhkan 2.50 D - 60 tahun membutuhkan 3.00 D Dengan jarak baca kurang lebih 33 cm

• Distancia pupil diukur dari pinggir pupil bagian nasal pada mata kanan kepinggir pupil bagian temporal pada mata kiri ataupun sebaliknya

(44)

• Lebih mudah distancia pupil diukur dengan mengukur corneal light reflex yang terlihat pada cornea kalau sinar lampu senter diletakan pada dahi

• Distansia pupil yang diukur untuk melihat dekat, untuk melihat jauh ditambah 2 – 3 cm

• Near reflex : - Accomodasi - Miosis

- Konvergensi

Waktu melihat dekat bola mata konvergensi dan pada waktu melihat jauh posisi bola mata kembali sejajar

(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

Referensi

Dokumen terkait