Maret/April 2021
Menemukan Sukacita dalam Kristus
Buku Catatan
Konferensi Anda
Ada di Sini!
bagian tengah
Bersiap untuk
Selalu Memiliki Roh
hlm. 10
MUSIK ADALAH BAGIAN PENTING DALAM hidup saya. Saya senang mema-inkan biola dan viola. Saat saya remaja, ibu saya dipanggil untuk mengajar musik di Pratama. Dia mengajari saya untuk menyukai lagu- lagu dalam Buku Nyanyi-an Anak- Anak, dNyanyi-an saya merasakNyanyi-an Roh kapan pun saya memainkannya. Saya juga menari untuk Louisiana Vintage Dancer dan melukis karya seni kanvas untuk orangtua dan rumah saya. Saya sangat bersyukur dan menghargai orang- orang yang meluangkan waktu
LIAH T.
16, LOUISIANA, AS
melukis karya seni yang kita lihat di gereja. Saya pikir adalah menakjub-kan bahwa lukisan hanyalah satu dari banyak cara orang- orang dapat memba-gikan perasaan mereka mengenai Injil. Di konferensi umum Oktober 2018, Penatua Gerrit W. Gong dari Kuorum Dua Belas Rasul merujuk sebuah lukisan matahari terbenam di balik hutan. Itu sungguh indah! Lukisan itu mengingat-kan saya bahwa matahari amengingat-kan selalu datang setelah malam yang gelap.
Injil adalah hidup saya! Saya senang menghubungkan kasih saya akan seni dengan Injil. Kadang itu bahkan tidak harus lukisan yang bersifat keagamaan bagi saya untuk merasakan kasih Allah. Saya bahkan telah melihat lukisan burung sebelumnya dan berpikir, “Ah, Allah menciptakan burung itu untuk saya.”
Bagikan kisah Anda dan bacalah kisah- kisah dari para remaja lainnya di Instagram
@Strive-toBe [BerjuanguntukMenjadi] poskan
Juga di Dalam …
14 Landasan yang Kuat 16 Perkataan Terakhir17 Orang- Orang dari Sejarah Gereja
2
INTI PASKAH: YESUS KRISTUS YANG HIDUPOleh Penatua Gerrit W. Gong
Dalam merayakan Paskah, kita bersukacita bahwa Yesus Kristus hidup saat ini dan bagi kita semua.
6
BAGAIKAN JENDELA BAGI JIWA ANDAPara remaja bernyanyi di festival lintas agama dan belajar bagaimana musik dapat mempersatukan semua orang percaya.
9
BUKU NYANYIAN PUJIAN PERTAMAEmma Smith menerima tugas untuk mengumpulkan koleksi pertama dari nyanyian pujian Gereja.
10
BERSIAP UNTUK SELALU MEMILIKI ROHOleh Penatua Paul B. Pieper
Kunci untuk memiliki Roh bersama kita setiap hari adalah dengan layak mengambil sakramen setiap minggu.
PADA KOVER: Bersiap untuk Selalu Memiliki Roh, hlm. 10
Foto oleh Cody Bell
BUKU CATATAN
KONFERENSI UMUM ANDA
ADA DI SINI!
Bagian Tengah
Gunakan halaman- halaman ini untuk membantu Anda bersiap bagi dan mendapatkan seba-nyak mungkin dari konferensi umum. Lepaskan itu dan gunakan sebagai buklet terpisah jika Anda mau.
2
14
10
PANDUAN ANDA UNTUK MENERIMA WAHYU PRIBADI SEWAKTU ANDA BERPERAN SERTA DALAM KONFERENSI UMUM. APRIL 2021 BUKU CATATAN-KONFERENSI UMUM
Isi
Maret 2021 Jilid 1 No. 3
Presidensi Utama:
Russell M. Nelson, Dallin H. Oaks, Henry B. Eyring
Kuorum Dua Belas Rasul:
M. Russell Ballard, Jeffrey R. Holland, Dieter F. Uchtdorf, David A. Bednar, Quentin L. Cook, D. Todd Christofferson, Neil L. Andersen, Ronald A. Rasband, Gary E. Stevenson, Dale G. Renlund, Gerrit W. Gong, Ulisses Soares
Editor: Randy D. Funk
Penasihat: Marcos A. Aidukaitis, Michelle D.
Craig, Becky Craven, Sharon Eubank, Cristina B. Franco, Walter F. González, Jeremy R. Jaggi, Jan E. Newman, Adrián Ochoa, Michael T. Ringwood, Bradley R. Wilcox
Direktur Pengelola: Richard I. Heaton Direktur Majalah Gereja: Aaron Johnston Manajer Bisnis: Garff Cannon Editor Pengelola: Matthew C. Godfrey
Asisten Editor Pengelola Cetak:
Paul B. Murphy
Asisten Digital Editor Pengelola: Joshua J. Perkey
Pemeriksa Naskah: David A. Edwards Tulisan dan Pengeditan: David Dickson,
Eric B. Murdock
Asisten Publikasi: Priscilla Biehl Da Silva Direktur Seni: Jeanette Andrews Desain: Mandie Bentley, C. Kimball Bott,
Kelsey Fackrell
Koordinator Properti Intelektual:
Collette Nebeker Aune
Manajer Produksi: Ammon Harris Produksi: Ira Glen Adair, Andria Bird, Julie
Burdett, José Chavez, Bryan W. Gygi, Ginny J. Nilson, Marrissa M. Smith
Prapers: Joshua Dennis, Ammon Harris Direktur Pencetakan: Steven T. Lewis
Direktur Distribusi: Nelson Gonzalez
© 2021 by Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved. Dicetak di Indonesia. Untuk Kekuatan Remaja (ISSN 0164- 5285) diterbitkan setiap bulan oleh The Church of Jesus Christ of Latter- day Saints, 50 E. North Temple St., Salt Lake City, UT 84150- 0024, USA. Periodicals Postage Paid at Salt Lake City, Utah.
Informasi hak cipta: Kecuali diindikasikan
lain, individu dapat mengopi materi dari Untuk Kekuatan Remaja untuk penggunaan pribadi dan nonkomersial mereka (termasuk untuk pemanggil-an Gereja). Hak ini dapat dicabut sewaktu- waktu. Materi visual tidak boleh dikopi jika pembatasan diindikasikan di bagian kredit karya seni terkait. Pertanyaan hak cipta hendaknya dialamatkan ke Intellectual Property Office, 50 E. North Temple St., Fl. 5, Salt Lake City, UT 84150, USA; posel: cor- intellectualproperty@ChurchofJesusChrist.org.
Untuk berlangganan atau mengubah alamat:
Pergilah ke store.ChurchofJesusChrist.org, atau kirimkan informasi alamat lama dan baru ke Distribution Services, Church Magazines, P.O. Box 26368, Salt Lake City, UT 84126-0368,USA. Mohon tunggu 60 hari agar perubahan diterapkan.
POSTMASTER: Send all UAA to CFS (see DMM 507.1.5.2). NONPOSTAL AND MILITARY FACILITIES: Send address changes to Distribution Services, Church Magazines, P.O. Box 26368, Salt Lake City, UT 84126- 0368, USA. Canada Post Information: Publication Agreement #40017431.
UNTUK MENGIRIMKAN NASKAH ATAU SENI:
DARING: Pergilah ke ftsoy.ChurchofJesusChrist.org
dan klik “Submit Your Work.”
POSEL: ftsoy@ChurchofJesusChrist.org POS: For the Strength of Youth Editorial, 50 E. North
Temple St., Rm. 2377, Salt Lake City, UT 84150- 0024, USA. Untuk pengembalian, sertakan amplop berperangko dengan alamat diri.
2 U n t u k K e k u a t a n R e m a j a
Dalam merayakan Paskah, kita bersukacita bahwa
Yesus Kristus hidup saat ini dan bagi kita semua.
Inti Paskah:
Yesus Kristus
yang Hidup
PADA MUSIM PASKAH ini, kita merayakan Yesus Kristus yang hidup. Dengan kasih yang sempurna, Juruselamat kita meyakinkan kita: “Kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yohanes 16:33). Dalam merayakan Paskah, kita bersukacita bahwa Yesus Kristus hidup—tidak hanya pada saat itu, tetapi sekarang; bukan hanya untuk beberapa orang, tetapi untuk semua. Dia telah datang dan terus datang untuk menyembuh-kan yang patah hati, membebasmenyembuh-kan orang- orang tawanan, memulihmenyembuh-kan penglihatan bagi orang buta, dan membebaskan orang- orang yang tertindas (lihat Lukas 4:18). Itu adalah kita masing- masing. Janji penebusan- Nya berlaku, tidak peduli masa lalu kita, masa kini kita, atau keprihatinan untuk masa depan kita.
Hosana dan Haleluya
Pada hari Minggu Palem, Yesus memasuki Yerusalem menunggang anak kuda jantan dan “orang banyak … mengambil daun- daun palem, dan pergi menyongsong Dia” (Yohanes 12:12–13; lihat juga Matius 21:8–9; Markus 11:8–10). Secara tradisional, daun Palem adalah lambang sakral untuk menyatakan sukacita terhadap Tuhan kita. Yang setia menyadari ini sebagai penggenapan nubuat dan dengan sengaja berseru, “Hosana di tempat yang mahatinggi” (Matius 21:9). Hosana artinya “tolong selamatkan kami” (lihat Penuntun bagi Tulisan Suci, “Hosana”).
Oleh Penatua Gerrit W. Gong
4 U n t u k K e k u a t a n R e m a j a
Seminggu setelah Minggu Palem [Palma] adalah Minggu Paskah. Presiden Russell M. Nelson mengajarkan bahwa Yesus Kristus “datang untuk membayar utang yang Dia tidak pinjam karena kita meminjam utang yang tidak bisa kita bayar.”1 Sesungguhnya, melalui Pendamaian Kristus, semua anak Allah “boleh diselamatkan, mela-lui kepatuhan pada hukum dan tata cara Injil” (Pasal- Pasal Kepercayaan 1:3). Saat Paskah, kita menyanyikan haleluya. Haleluya artinya ”puji bagi- Mu Tuhan Yehova” (lihat Bible Dictionary “Hallelujah” [belum diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia, namun rujukan ini terdapat dalam Penuntun bagi Tulisan Suci).
Peristiwa sakral antara Minggu Palem [Palma] dan Minggu Paskah adalah kisah tentang hosana dan haleluya. Hosana adalah permohonan kita agar Allah menyelamatkan. Haleluya mengungkapkan pujian kita kepada Tuhan atas harapan keselamat-an dkeselamat-an permuliakeselamat-an. Dalam hoskeselamat-ana dkeselamat-an haleluya kita mengenali Yesus Kristus yang hidup sebagai inti dari Paskah.
Pemulihan dan Kebangkitan
Pada hari Minggu Paskah, 3 April 1836, di masa- masa awal Pemulihan, Yesus Kristus yang hidup menampakkan diri ketika Bait Suci Kirtland didedikasikan. Mereka yang melihat Dia di sana bersaksi tentang Dia dengan kontras yang saling melengkapi antara api dan air: “Mata- Nya bagaikan nyala api; rambut kepala- Nya putih bagaikan salju murni; air muka- Nya bersinar melebihi kecemerlangan matahari; dan suara- Nya bagaikan bunyi deru perairan luas, bahkan suara Yehova” (Ajaran dan Perjanjian 110:3; penekanan ditambahkan).
Pada kesempatan itu, Juruselamat kita menyata-kan, “Aku adalah yang pertama dan yang terakhir; Aku adalah Dia yang hidup, Aku adalah Dia yang dibunuh; Aku adalah pembelamu di hadapan Bapa” (Ajaran dan Perjanjian 110:4). Sekali lagi, kontras yang saling melengkapi—pertama dan terakhir, hidup dan dibunuh. Dia adalah Alfa dan Omega, yang awal dan yang akhir (lihat Wahyu
“[Kristus] datang
untuk membayar
utang yang tidak
Dia pinjam
kare-na kita meminjam
utang yang tidak
bisa kita bayar.”
—Presiden Russell M.
5
M a r e t / A p r i l 2 0 2 1
CATATAN
1. Russell M. Nelson, dalam
Handel’s Messiah: Debtor’s Prison (video),
ChurchofJesusChrist .org/ media - library. 2. Kata memulihkan,
dipu-lihkan, dan pemulihan,
atau varian lainnya mun-cul 22 kali dalam Alma 40:22–24 dan dalam Alma 41, menekankan baik pemulihan fisik maupun rohani.
Dari ceramah konferensi umum April 2020.
memulihkan tidak hanya apa yang sudah terjadi tetapi juga apa yang bisa terjadi. Karena Dia mengetahui rasa sakit, penderitaan, penyakit kita, “godaan kita dari setiap jenisnya” (Alma 7:11),
Dia dapat, dengan belas kasihan, menolong kita sesuai kelemahan kita (lihat Alma 7:12). Karena Allah adalah “seorang Allah yang sempurna, yang adil, dan seorang Allah yang penuh belas kasihan juga,” rencana belas kasihan dapat “memenuhi tuntutan keadilan” (Alma 42:15). Kita bertobat dan melakukan semua yang kita bisa. Dia meme-luk kita secara kekal “dalam lengan kasih- Nya” (2 Nefi 1:15).
Menyanyikan Lagu- Lagu tentang
Sukacita Abadi
Bersama Anda, di musim Paskah ini, saya ber-saksi tentang Allah, Bapa Kekal kita, dan Putra Terkasih- Nya, Yesus Kristus yang hidup. Manusia fana disalibkan dengan kejam dan kemudian dibangkitkan. Tetapi hanya Yesus Kristus yang hidup dalam bentuk kebangkitan- Nya yang sem-purna yang masih memiliki tanda- tanda penyalib-an di tpenyalib-angpenyalib-an, kaki, dpenyalib-an sisi- Nya. Hpenyalib-anya Dia ypenyalib-ang bisa mengatakan, “Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan- Ku” (Yesaya 49:16; 1 Nefi 21:16). Hanya Dia yang bisa mengatakan: “Aku adalah Dia yang telah diangkat. Aku adalah Yesus yang telah disalibkan. Aku adalah Putra Allah” (Ajaran dan Perjanjian 45:52).
Di masa- masa ini, kita dapat belajar banyak akan kemurahan hati Allah dan potensi ilahi kita bagi kasih Allah untuk bertumbuh dalam diri kita keti-ka kita mencari Dia dan saling menjangketi-kau. “Dan akan terjadi bahwa yang saleh akan dikumpulkan keluar dari antara segala bangsa, dan akan datang ke Sion, bernyanyi dengan nyanyian sukacita abadi” (Ajaran dan Perjanjian 45:71). Pada musim hosana dan haleluya ini, nyanyikan haleluya— karena Dia akan memerintah untuk selama- lamanya! Serukanlah hosana, kepada Allah dan Anak Domba!
1:8; 3 Nefi 9:18; Ajaran dan Perjanjian 19:1; 38:1; 45:7), pemrakarsa dan penyempurna iman kita (lihat Ibrani 12:2; Moroni 6:4).
Setelah penampakan diri Yesus Kristus, Musa, Elias, dan Elia juga datang. Dengan arahan ilahi, para nabi besar zaman dahulu ini memulihkan kunci- kunci dan wewenang imamat. Dengan demikian, “kunci- kunci dispensasi ini diperca-yakan” (Ajaran dan Perjanjian 110:16) ke dalam Gereja- Nya yang dipulihkan untuk memberkati semua anak- anak Allah.
Secara signifikan, Kitab Mormon menggam-barkan “kuasa dan kebangkitan Kristus” (Alma 41:2)—inti dari Paskah—berkenaan dengan dua pemulihan.
Pertama, kebangkitan mencakup pemulihan jasmani “pada raganya yang tepat dan sempurna”, “setiap anggota tubuh dan tulang sendi,”
“bah-kan sehelai rambut pun dari kepala tidak a“bah-kan hilang” (Alma 40:23). Janji ini memberi harapan bagi mereka yang kehilangan anggota tubuh; mereka yang kehilangan kemampuan untuk meli-hat, mendengar, atau berjalan; atau mereka yang berpikir putus asa karena penyakit tanpa henti, penyakit mental, atau kemampuan yang berku-rang lainnya. Dia menemukan kita. Dia membuat kita utuh.
Janji kedua Paskah dan Pendamaian Tuhan kita adalah, secara rohani “segala sesuatu hendak-nya dipulihkan pada susunanhendak-nya yang tepat” (Alma 41:4). Pemulihan rohani ini, mencermin-kan pekerjaan dan keinginan kita. Itu dipulih-kan “yang baik,” “yang saleh,” “yang adil,” dan “penuh belas kasihan” (Alma 41:13). Tidak heran
nabi Alma menggunakan kata memulihkan 22 kali2 ketika dia mendesak kita untuk “berusaha-lah dengan adil, hakimi“berusaha-lah dengan benar, dan lakukanlah kebaikan secara berkelanjutan” (Alma 41:14).
Karena “Allah Sendiri mendamaikan dosa- dosa dunia” (Alma 42:15), Pendamaian Tuhan dapat
6 U n t u k K e k u a t a n R e m a j a
MEGAN C., ETHAN M., DAN ROMY C. memiliki kesamaan: Mereka menyukai musik khusyuk. Mereka menyukai cara musik itu mengangkat dan mengilhami mereka, cara musik membuat mereka merasakan. Dan mereka senang melihat bagaimana musik mengangkat dan mengil-hami orang lain.
Megan, 18; Ethan, 19; dan Romy, 17, juga memiliki kesamaan: Mereka semua bernyanyi dalam paduan suara lingkungan mereka di Florida, AS. Dan baru- baru ini paduan suara memberi mereka bahkan kesempatan yang lebih besar untuk membagikan kasih mereka bagi musik dengan berperan serta dalam sebuah Festival Musik Lintas Agama.
Oleh Richard M. Romney
Majalah Gereja
Saat mereka bernyanyi bersama paduan suara lingkungan di
festival lintas agama, para remaja ini belajar banyak tentang
bagaimana musik dapat mempersatukan semua orang
percaya.
BAGAIKAN
JENDELA
7 M a r e t / A p r i l 2 0 2 1 ILLUSTRA TIONS BY MARIA F ADEEV A
Para anggota paduan suara menikmati menyantap makan malam dan melayani bersama mereka yang beragama lain.
“Ada paduan suara lonceng, duet vokal, paduan suara besar, paduan suara kecil, duet seruling dan piano, dan sebagai-nya,” jelas Megan. “Setiap kelompok diminta untuk melakukan dua sajian musik.”
Megan melanjutkan, “Kami ingin memastikan bahwa apa yang kami nyanyikan akan membuat orang- orang mengetahui bahwa kami memercayai Yesus Kristus dan juga bahwa kami memercayai Bapa Surgawi. Kami ingin menciptakan suatu perasaan peribadatan.”
Paduan suara memutuskan dua sajian musik yang sebelumnya telah mereka tampilkan, “Great Things and Small Things” [Hal yang Besar dan Hal yang Kecil], oleh Steven Kapp Perry, dan “Sacraments and Symbols” [Sakramen
dan Lambang], oleh Janice Kapp Perry, Steven Kapp Perry, serta Lynne Perry Christensen.
“Lagu pertama adalah riang. Itu mena-warkan kepastian bahwa melalui Allah, Anda dapat melakukan apa pun, apakah itu relatif kecil, atau sangat signifikan,” Ethan bertutur. “Lagu kedua memiliki kekhidmatan yang mendalam. Ini nyaris seperti sebuah nyanyian sederhana, dan itu menciptakan perasaan ibadat yang nyata.”
Selama satu proyek pelayanan, “para wanita di gereja lain sangat ramah,” tuturnya. “Mereka tidak memedulikan agama orang lain. Mereka hanya ada di sana untuk memberikan bantuan. Itu menyejukkan.”
“Kita boleh memercayai hal- hal yang berbeda,” kata Megan, “namun saya selalu menghargai kepercayaan orang lain dan adalah menyenangkan untuk terhubung dengan mereka dalam acara seperti ini di mana kami semua ingin belajar tentang satu sama lain.”
“Gereja kami adalah salah satu anggo-ta terbaru dari persekutuan ini,” Ethan menuturkan. “Jadi saya sangat menghar-gai tentang betapa baiknya mereka kepa-da kami kepa-dan betapa mereka menyambut kami. Saya tahu bahwa di sejumlah tem-pat, orang salah paham terhadap Gereja. Jadi saya selalu menghargai ketika orang dapat menerima perbedaan satu sama lain dan mencari kesamaan yang kita miliki.”
Sehati Sepikir
Dan salah satu hal yang semua kelom-pok agama miliki pada umumnya adalah musik. Festival Musik Lintas Agama akan menjadi kesempatan besar bagi orang- orang percaya untuk bersatu dalam memuji Allah. Paduan suara lingkungan akan menjadi salah satu dari setengah lusin kelompok yang mewakili jemaat di seluruh kota.
“Komunitas kami memiliki persekutu-an lintas agama ypersekutu-ang melakukpersekutu-an bpersekutu-anyak untuk mempersatukan orang- orang dengan kepercayaan [agama] berbeda,” Ethan menjelaskan. Sebagai contoh, kelompok tersebut mengadakan diskusi seputar makan malam Iftar (santap buka puasa ketika umat Islam mengakhiri puasa harian mereka selama bulan suci Ramadhan), menyelenggarakan sejum-lah proyek layanan seperti menyiapkan tas ransel sekolah untuk anak- anak yang membutuhkan, dan mengadakan beberapa makan malam potluck, di mana orang- orang yang tidak saling mengenal duduk berdampingan di meja yang sama dan berbincang tentang makanan, adat- istiadat, serta kepercayaan yang mereka jalani dalam kebudayaan mereka.
Mari Berteman
Gol persekutuan itu, tentu saja, adalah menolong orang- orang dari beragam latar belakang untuk menjadi teman.
“Ada sebuah keluarga Turki yang sela-lu saya lihat ikut makan malam lintas agama, dan mereka menghampiri saya dan berkata, “Kami sangat bahagia dapat bertemu Anda lagi!” Romy bertu-tur. “Di dunia di mana terdapat begitu banyak penganiayaan agama dan kepercayaan, adalah menyenangkan bahwa kita semua dapat datang ber-sama dan sekadar saling berbincang.”
8 U n t u k K e k u a t a n R e m a j a Paduan suara tampil di Festival Musik Lintas Agama.
Latihan, Latihan, Latihan!
Sewaktu mereka bersiap untuk ber-nyanyi, Ethan menggunakan metode yang telah dia gunakan sebelumnya. “Saya berusaha untuk memprioritaskan
mendalami lagu itu,” tuturnya. “Saya mendapati bahwa ketika saya mampu menaruh perhatian pada makna lagu itu, saya mampu menikmatinya lebih baik. Tentu saja saya memastikan saya dapat menyanyikannya dengan benar, namun saya mendapati bahwa adalah lebih mudah bagi saya untuk melakukan itu ketika saya selaras dengan pesan yang lagu itu coba sampaikan. Saya senang memberi penekanan pada persiapan rohani.”
“Kami masih harus menyanyi di pertemuan sakramen dan berlatih untuk hal- hal lainnya juga,” tutur Megan. “Namun kami tahu pentingnya acara
lintas agama itu, jadi kami memastikan lagu- lagu itu siap. Kami berlatih keras.”
Untuk lagu kedua, paduan suara yang terdiri dari 14 orang dikurangi menjadi 8 anggota. “Kami akan latihan setiap hari Selasa, sebelum Remaja Putra dan Remaja Putri,” kata Megan. “Itu membuat saya memikirkan tentang lagu untuk sepanjang minggu, untuk sepanjang bulan, sungguh. Saya tidak biasa melakukan ini, namun saya menemukan lagu itu di YouTube dan terus memainkannya berulang kali. Saya ingin memperbaiki diri. Saya ingin kami menyanyikan dengan begitu baik sehingga kami akan menyentuh orang lain.”
Ethan, Megan, dan Romy setuju bahwa semua latihan itu memiliki manfaat tambahan. “Saat Anda berlatih lagu- lagu berulang kali,” Romy berkata, “pesan dari lagu- lagu itu melekat dalam
benak Anda dan dalam hati Anda.”
Dalam Benak, dalam Hati
Kehadiran itu dalam benak dan hati mereka jelas menjadi bukti sewak-tu anggota paduan suara bernyanyi. “Kedua lagu itu sungguh indah,” tutur
Romy. “Audiensi menjadi sangat tenang dan semua orang merasakan Roh sewaktu lagu- lagu tersebut dinyanyikan. Kami semua merasa dipersatukan.”
“Lagu pertama telah senantiasa meru-pakan lagu gembira bagi saya,” Megan bertutur. “Saya merasa hal itu berdam-pak terhadap orang- orang di festival. Saya memiliki waktu yang menyenang-kan dalam menyanyimenyenang-kannya dan saya harap mereka semua menikmatinya juga. Dan pada lagu kedua, suara- suara ber-padu begitu indahnya. Saya pikir setiap orang yang mendengarnya merasakan semangat respek dan takjub bagi Allah.”
Di penghujung malam itu, Megan melanjutkan, “Kami dapat berbincang- bincang dengan para peserta dan ang-gota audiensi. Saya tahu orang- orang menanyakan kepada pemimpin paduan suara kami mengenai lagu- lagu yang kami nyanyikan—’Apa jenis musiknya?’ atau ‘Di mana Anda menemukan aran-semen itu?’ Kami dapat berinteraksi dengan satu sama lain dan berbincang mengenai musik yang kami miliki. Saya merasa seakan saya dapat memahami mereka lebih banyak melalui lagu- lagu mereka, dan bahwa mereka mema-hami kami lebih baik karena lagu- lagu kami. Musik bagaikan jendela bagi jiwa Anda.”
APA ARTI MUSIK BAGI SAYA MEGAN: “Ada alasan kita memiliki nya-nyian pujian, dan ada alasan kita memiliki musik secara umum. Saya rasa itu karena Tuhan ingin kita merasakan kedamaian bersama- Nya. Salah satu saat penting saya dapat merasakan Roh adalah ketika saya memikirkan tentang nyanyian pujian sakramen. Itu menolong kita mengingat Juruselamat dan semua yang telah Dia lakukan bagi kita.”
ETHAN: “Musik adalah tentang menyampaikan emosi di balik sebuah pesan. Ada perbedaan antara mengata-kan, ‘Allah dapat membantu saya melalui tantangan,’ yang adalah baik dan benar, dan menyanyikan nyanyian pujian dengan pesan yang sama itu. Itu meminta sedikit lebih banyak dari Anda, sebagai penyanyi. Itu membantu Anda untuk benar- benar memahami pesan- pesan itu dan terhu-bung dengannya pada tingkat yang lebih dalam. Musik berfungsi untuk memper-kuat apa pun yang ingin Anda katakan kepada siapa pun yang mendengarkan.”
ROMY: “Ketika saya mendengarkan musik yang sakral, saya merasa lebih dekat dengan Yesus Kristus. Saya tahu bahwa Yesus Kristus telah menempat-kan musik di bumi ini agar kita dapat bersukacita dan membawa orang lain kepada- Nya. Ketika saya perlu untuk merasakan Roh Kudus, saya menyanyikan nyanyian pujian dalam hati dan benak saya. Itu salah satu cara favorit saya untuk bersukacita.”
PANDUAN ANDA UNTUK
MENERIMA WAHYU
PRIBADI SEWAKTU ANDA
BERPERAN SERTA DALAM
KONFERENSI UMUM.
APRIL 2021
BUKU
CATATAN
-KONFERENSI
UMUM
2
PRESIDEN DALLIN H. OAKS
Penasihat Pertama
didukung sebagai Rasul: 1984
PRESIDEN RUSSELL M. NELSON
Presiden Gereja
didukung sebagai Rasul: 1984
PRESIDEN HENRY B. EYRING
Penasihat Kedua
didukung sebagai Rasul: 1995
PENATUA GARY E. STEVENSON
didukung sebagai Rasul: 2015
PENATUA QUENTIN L. COOK
didukung sebagai Rasul: 2007
PENATUA DALE G. RENLUND
didukung sebagai Rasul: 2015
PENATUA JEFFREY R. HOLLAND
didukung sebagai Rasul: 1994
PENATUA D. TODD CHRISTOFFERSON
didukung sebagai Rasul: 2008
PENATUA DAVID A. BEDNAR
didukung sebagai Rasul: 2004
PENATUA RONALD A. RASBAND
didukung sebagai Rasul: 2015
PENATUA NEIL L. ANDERSEN
didukung sebagai Rasul: 2009
PENATUA DIETER F. UCHTDORF
didukung sebagai Rasul: 2004
PENATUA GERRIT W. GONG
didukung sebagai Rasul: 2018
PENATUA ULISSES SOARES
didukung sebagai Rasul: 2018
PRESIDEN M. RUSSELL BALLARD
didukung sebagai Rasul: 1985
BROTHER STEVEN J. LUND Presiden BROTHER AHMAD S. CORBITT Penasihat Pertama BROTHER BRADLEY R. WILCOX Penasihat Kedua SISTER BONNIE H. CORDON Presiden SISTER MICHELLE CRAIG Penasihat Pertama SISTER BECKY CRAVEN Penasihat Kedua BROTHER MARK L. PACE Presiden BROTHER MILTON CAMARGO Penasihat Pertama BROTHER JAN E. NEWMAN Penasihat Kedua
KUORUM DUA BELAS RASUL
PRESIDENSI UMUM REMAJA PUTRI PRESIDENSI UMUM REMAJA PUTRA
PRESIDENSI UMUM SEKOLAH MINGGU
PRESIDENSI UTAMA
3
Konferensi umum merupakan kesempatan sempurna
bagi Tuhan untuk berbicara langsung kepada Anda.
Sewaktu para hamba Tuhan berbicara, Roh Kudus akan
bersaksi tentang Yesus Kristus (lihat Yohanes 15:26)
dan mengajari Anda “segala sesuatu yang hendaknya
kamu lakukan” (2 Nefii 32:3). Bayangkan itu—saat
Anda dengan penuh doa dan dengan sungguh- sungguh
menyimak pada apa yang para pembicara katakan, Tuhan
dapat memberi Anda wahyu yang dapat dipersonalisasi!
Dia akan memberi tahu Anda apa yang Dia ingin Anda
ketahui, dan apa yang Dia perlu untuk Anda lakukan.
Diagram berikut memperlihatkan bagaimana ini dapat
berhasil:
JADI, MULAILAH
MEMPERSIAPKAN
DIRI SEKARANG
UNTUK
#DENGARLAHDIA.
• Berdoalah agar RohKudus mengilhami Anda. • Tulislah pertanyaan apa
pun yang mungkin Anda miliki.
• Buatlah rencana untuk mendengarkan atau membaca sebanyak mungkin sebisa Anda dari konferensi umum.
DENGARKAN “SUARA TUHAN” SAAT ANDA MENYIMAK SETIAP
PEMBICARA
(lihat Ajaran dan Perjanjian 68:3–4).
ROH KUDUS AKAN BERBICARA DALAM HATI DAN BENAK ANDA
(lihat Ajaran dan Perjanjian 8:2–3).
TULISLAH KESAN- KESAN YANG ANDA TERIMA
(lihat 2 Nefi 29:11).
TINDAKI APA YANG ANDA PELAJARI DAN RASAKAN
(lihat Yohanes 7:17; 1 Nefi 3:7).
Inspirasi
4
Tuhan telah mengilhami
setiap pembicara dengan
pesan spesifik yang Dia ingin
mereka bagikan. Dia juga akan
memberikan pesan- pesan
melalui Roh Kudus yang
disesuaikan bagi Anda.
Simaklah keduanya sewaktu
Anda berperan serta dalam
konferensi umum.
APA YANG SAYA PELAJARI
MENGENAI YESUS KRISTUS
HARI INI?
SESI SABTU
Pagi
5 “TUJUAN DARI KONFERENSI UMUM INI DAN
SETIAP KONFERENSI UMUM ADALAH UNTUK MEMBANTU KITA MENDENGARKAN DIA.”
Presiden Russell M. Nelson1
Apa yang saya rasa Tuhan coba
ajarkan kepada saya?
Apa pesan yang menonjol bagi
saya? Mengapa?
Apa yang akan saya
lakukan sekarang?
6
SESI SABTU
Siang
7
Sewaktu Anda menuliskan
kesan- kesan yang
Anda terima dalam
konferensi umum, Anda
memperlihatkan kepada
Tuhan hasrat Anda untuk
diajar oleh Dia. Sewaktu
Anda menindaki apa yang
Dia ajarkan kepada Anda,
Anda akan menjadi lebih
seperti Dia.
APA YANG MENURUT SAYA
PERLU SAYA LAKUKAN
UNTUK BERADA LEBIH DEKAT
KEPADA JURUSELAMAT?
8
Berdoalah agar Roh Kudus
mengajari Anda sewaktu
Anda berperan serta dalam
konferensi umum. Dia akan
memberi Anda wawasan
yang dikhususkan untuk
Anda. Catatlah kesan- kesan
ini dan buatlah rencana
untuk menindakinya.
SESI SABTU
Malam
9
APA YANG SAYA DIMINTA
UNTUK LAKUKAN YANG
AKAN MENOLONG SAYA
MENJADI LEBIH SEPERTI
YESUS KRISTUS?
“APA YANG DIKATAKAN TIDAK SEPENTING SEPERTI APA YANG KITA DENGARKAN DAN APA YANG KITA RASAKAN.”
10
SESI MINGGU
Pagi
BAGAIMANA SAYA
MERASAKAN KASIH
JURUSELAMAT SELAMA
SESI INI?
Sewaktu Anda mendengarkan
atau membaca pesan- pesan
dalam konferensi umum,
catatlah kesan- kesan rohani
yang Anda terima. Apa
kebenaran yang diajarkan? Apa
yang paling penting bagi Anda?
11 “SAAT- SAAT YANG MENENTUKAN SECARA ROHANI DATANG KETIKA KITA DENGAN
PENUH DOA MENDENGARKAN KONFERENSI UMUM DAN KETIKA KITA MEMATUHI PERINTAH- PERINTAH DENGAN LEBIH BAIK.”
Penatua Neil L. Andersen3
SESI MINGGU
12
SESI MINGGU
Siang
Adalah penting untuk mendengarkan pesan- pesan yang setiap pembicara ajarkan. Adalah sama
pentingnya untuk mendengarkan pesan- pesan yang Roh Kudus coba ajarkan kepada Anda.
13
APA YANG SAYA PELAJARI
MENGENAI PENDAMAIAN
YESUS KRISTUS?
“MEREKA YANG AKAN BERCERAMAH KEPADA KITA
TELAH MENCARI BANTUAN DAN ARAHAN SURGA SEWAKTU
MEREKA MEMPERSIAPKAN PESAN MEREKA .… SEMOGA KITA DAPAT DIPENUHI DENGAN
ROH TUHAN SEWAKTU KITA MENDENGARKAN DAN BELAJAR
ADALAH DOA SAYA.”
RUANGCeria
Dapatkah Anda Menemukan Kecocokan?
Di bawah ini adalah set pasangan yang terdapat dalam tulisan suci. Gunakan ayat- ayat ini untuk membantu Anda mencocok-kan hal- hal yang ada di bagian kiri dengan yang ada di bagian kanan.
Sambungkan ke Konferensi
Ikuti setiap kabel untuk terhubung dengan berbagai cara untuk berperan serta dalam konferensi.
TantanganTangram
Tangram adalah puzzle Cina kuno. Gunting bentuknya di bagian kiri dan lihat apakah Anda dapat membuat kembali patung Malaikat Moroni, lilin, dan burung merpati yang diperlihatkan di sini. Apakah Anda dapat membuat yang lain?
• Ajaran dan Perjanjian 20:77, 79 • Alma 32:26–30 • Yohanes 10:14–15 • 1 Samuel 17:38–40, 46–50 • Markus 6:34–44
15
Konferensi umum mungkin telah usai namun Anda mengalami dengan apa yang Anda pelajari baru
saja dimulai! Apa yang akan Anda lakukan untuk menindaki apa yang Anda dengar dan rasakan?
Anda mungkin memiliki banyak hal yang menurut Anda dapat Anda kerjakan, namun Anda tidak
dapat melakukannya sekaligus. Berikut adalah beberapa pertanyaan untuk membantu Anda
merencanakan langkah- langkah Anda selanjutnya:
3. Apa gol- gol yang dapat Anda
buat atau tekadkan kembali
untuk dilakukan?
2. Manakah dari hal- hal ini yang
Anda rasa paling penting
untuk ditindaki sekarang?
4. Siapa yang dapat Anda mintai
bantuan?
CATATAN
1. Russell M. Nelson, “Pesan Pembuka,” konferensi umum April 2020 (Ensign atau Liahona, Mei 2020, 7).
2. Robert D. Hales, konferensi umum Oktober 2013 (Ensign, atau Liahona, November 2013, 6).
3. Neil L. Andersen, konferensi umum April 2020 (Ensign atau Liahona, Mei 2020, 21). 4. Thomas S. Monson, “Selamat Datang ke Konferensi,” konferensi umum April 2009
(Ensign atau Liahona, November 2009, 6.
5. M. Russell Ballard, konferensi umum April 2020 (Ensign atau Liahona, Mei 2020, 11).
Jadi, APA SELANJUTNYA?
1. Apa yang membuat Anda
merasa terilhami untuk terus
lakukan atau ubah dalam
hidup Anda?
PERLU LEBIH BANYAK SALINAN?
Unduh dan cetak buku catatan ini di
conference.ChurchofJesusChrist.org.
INSPIRASI UNTUK ANDA
“SEWAKTU KITA MENDENGARKAN ROH SELAMA … AKHIR PEKAN INI, PERTIMBANGKAN PERSEMBAHAN APA YANG AKAN ANDA BERIKAN
KEPADA TUHAN DALAM KEBENARAN DALAM BEBERAPA HARI MENDATANG. JADILAH BERANI—BAGIKAN DENGAN SESEORANG YANG
ANDA PERCAYAI, DAN YANG PALING PENTING, LUANGKAN WAKTU UNTUK MELAKUKANNYA!”
Presiden M. Russell Ballard5
© 2021 by Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved.
Izin untuk mencetak ulang buklet ini diberikan untuk penggunaan pribadi dan non komersial. Ini termasuk izin bagi para pemimpin lingkungan untuk mencetak sejumlah kecil salinan bagi orang- orang yang mereka layani dalam
kapasitas pemanggilan mereka. Buklet harus dicetak secara keseluruhan. Ini tidak termasuk izin untuk mengepos daring, mendayagunakan ulang, atau mendistribusikan materi ini. Penggunaan tambahan apa pun dari materi ini
memerlukan izin.
9
M a r e t / A p r i l 2 0 2 1
MEMBUA
T BUKU
NYANYIAN
PUJIAN PER
TAMA
OLEH EMILY JOY POWELL, ILUSTRASI OLEH MIKE GRO
VER
Para anggota Gereja di tahun 1830- an menyukai nyanyian pujian sakral.
Melalui Nabi Joseph Smith, Tuhan memberikan sebuah wahyu kepada Emma Smith mengenai
bagaimana dia dapat membantu.
Emma bekerja sama dengan para anggota lainnya untuk mengumpulkan
dan menuliskan nyanyian pujian.
“Karena jiwa- Ku senang akan nyanyian hati”
(AJARAN DAN PERJANJIAN 25:12).
Di awal tahun 1836, buku nyanyian pujian pertama telah tersedia.
… M EMBU AT SE LEKSI DARI NYA NYI AN PU JIAN SA KRAL …
Lihat Para Orang Suci, 1:96, 222.
IKUT LAH A
10 U n t u k K e k u a t a n R e m a j a
IKUT LAH A
KU
SAKRAMEN DAN ROH
Bapa Surgawi tahu kita akan memerlu-kan akses rutin pada bimbingan Roh- Nya, bukan hanya pengalaman besar satu kali saja. Melalui Nabi Joseph Smith, Dia memulihkan tata cara baptisan dengan pencelupan, yang menolong kita menjadi bersih. Kita selanjutnya dipersiapkan untuk menerima karunia
Oleh Penatua Paul B. Pieper
Dari Tujuh Puluh
Bersiap untuk
Selalu Memiliki
ROH NYA
KETIKA SAYA BERUSIA 12 TAHUN, sayapergi bersama keluarga saya untuk mengunjungi pusat sejarah Gereja di bagian utara New York, AS. Di Hutan Sakral, saya ingat merenungkan mengenai Penglihatan Pertama dan penglihatan- penglihatan menakjubkan lainnya yang Joseph lihat dan berpi-kir, “Wow! Seandainya saya memiliki pengalaman rohani yang menakjubkan dengan makhluk surgawi seperti yang dialami Joseph, kehidupan saya akan menjadi mudah.”
Saya sejak itu telah belajar bahwa alih- alih memiliki pengalaman rohani yang hebat dalam hidup saya, saya memerlu-kan pengalaman- pengalaman kecil yang sering untuk menjaga saya kuat dalam kesaksian saya dan keamanan di jalan
pulang ke rumah. Bapa Surgawi tahu bahwa kita akan memerlukan bimbing-an rutin dalam kehidupbimbing-an kita, dbimbing-an Dia mempersiapkan jalan bagi kita untuk menerimanya.
Bagi mereka semua yang memiliki cukup iman kepada Putra- Nya untuk bertobat dan dibaptiskan, Dia membe-rikan karunia Roh Kudus. Melalui tata cara sakramen mingguan, Dia menye-diakan bagi kita kemungkinan untuk “selalu memiliki Roh- Nya bersama [kita]”
jika kita mengingat Juruselamat dan mematuhi perintah- perintah- Nya (Ajar-an d(Ajar-an Perj(Ajar-anji(Ajar-an 20:77). Ini memung-kinkan bagi kita untuk mendapatkan bimbingan setiap hari dari Roh dalam kehidupan kita sewaktu kita menggu-nakan hak pilihan kita untuk membuat keputusan yang akan menolong kita di sepanjang jalan pulang kepada Bapa Surgawi.
11
M a r e t / A p r i l 2 0 2 1
untuk tujuan itu. Jika kita dengan saksa-ma bersiap bagi dan secara rutin meng-ambil sakramen, kita dijanjikan bahwa kita “dapat selalu memiliki Roh- Nya bersama [kita]” (Ajaran dan Perjanjian 20:77; penekanan ditambahkan). Namun, hanya datang ke Gereja dan makan roti serta minum air tidak akan mengizinkan kita untuk memperoleh
janji Tuhan. Persiapan kita yang penuh niat untuk tata cara itu memungkinkan kita untuk menerima kuasa Juruselamat dalam hidup kita.
Para atlet tidak menjadi cakap hanya dengan mengenakan seragam atau berjalan menuju lapangan atau bermain di lapangan. Mereka harus melatih tubuh mereka, belajar teknik, dan latihan untuk dapat menjadi cakap dalam olahraga mereka. Demikian juga, kita harus belajar cara bersiap diri untuk mengambil sakra-men dengan khidmat dan dengan layak agar kita dapat menerima kuasa yang Dia dapat berikan kepada kita.
Satu cara untuk mempersiapkan hati dan roh Anda untuk mengambil sakramen adalah dengan mengadakan wawancara kecil dengan diri Anda sendiri setiap minggu. Saya senang menggunakan Ajaran dan Perjanjian 20:37 untuk mewawancarai diri saya sendiri. Ayat ini memuat persyaratan untuk pembaptisan yang Allah wahyu-kan kepada Nabi Joseph. Itu memuat persyaratan bahwa semua orang yang ingin dibaptiskan harus memenuhinya. Saya mendapati itu membantu saya untuk mempersiapkan diri saya untuk menerima janji- janji yang diperbarui yang tersedia melalui sakramen. Roh kudus melalui pengukuhan, yang
memberi kita kemungkinan akan bim-bingan setiap hari oleh Roh.
Bapa Surgawi tahu bahwa menjadi bersih sekali tidaklah akan cukup dan bahwa kita akan perlu untuk mengingat Juru-selamat dan menjadi bersih lagi dan lagi untuk dapat selalu memiliki Roh bersama kita. Dia memulihkan tata cara sakramen
Bersiap untuk mengambil
sakramen dengan layak
seti-ap minggu dseti-apat menolong
kita untuk selalu memiliki
Roh bersama kita.
12 U n t u k K e k u a t a n R e m a j a
Sudahkah saya merendahkan diri saya
sendiri di hadapan Allah?
Persyaratan pertama yang tertera dalam Ajaran dan Perjanjian 20:37 adalah untuk merendahkan diri seseorang di hadapan Allah. Kita melakukan ini dengan menerima dan bersedia untuk mengikuti kehendak- Nya sebagaimana itu tertulis dalam tulisan suci, diajarkan oleh para hamba- Nya, atau sebagai-mana itu datang kepada kita melalui dorongan.
Saya bertanya kepada diri sendiri apakah saya melawan Allah mengenai apa pun dalam hidup saya saat ini. Apakah saya menolak arahan- Nya? Apakah saya memperhatikan ajaran- ajaran dari para hamba- Nya? Jika saya tidak memper-hatikan, saya membuat rencana untuk memperbaiki diri dan bertekad untuk melakukan lebih baik sewaktu saya ber-siap untuk mengambil sakramen. Allah mahatahu—ketika saya tahu bahwa Dia dapat melihat gambaran besar bagi hidup saya, adalah lebih mudah untuk meren-dahkan diri saya sendiri di hadapan- Nya dan memercayai bahwa Dia akan mem-bimbing saya menuju yang terbaik.
karena saya berpikir saya harus, atau apakah saya benar- benar ingin menjadi lebih bersih lagi?” Saya melihat kembali pada dosa- dosa dan kesalahan saya dari minggu itu dan saya bertanya kepada diri sendiri apakah saya benar- benar berubah dan menyingkirkannya. Sewak-tu Anda memiliki hasrat unSewak-tuk menjadi bersih, Anda akan melihat, melalui Roh, segala sesuatu yang Anda perlu perbaiki, dan Dia akan terus mendorong Anda untuk bertobat dan membuat pilihan- pilihan yang lebih baik.
Pengakuan kepada Tuhan (dan kepada orang lain yang mungkin telah kita sakiti atau singgung perasaannya jika perlu) adalah bagian dari persiapan kita. Tanyakan kepada diri Anda sendiri, “Adakah sesuatu yang perlu saya ubah
yang belum saya lakukan?” Adakah sesuatu yang saya masih perlu perto-batkan? Mengatasi masalah melalui pertobatan yang tulus dapat membuat kita memenuhi syarat untuk secara layak mengambil sakramen.
Apakah saya bersedia mengambil ke atas
diri saya sendiri nama Yesus Kristus?
Setiap perjanjian yang kita buat menandakan komitmen untuk meng-ambil nama Kristus dengan lebih sepenuhnya ke atas diri kita. Saat kita dibaptiskan, kita memperlihatkan kese-diaan kita untuk mengambil ke atas diri kita nama Yesus Kristus dan menaati perintah- perintah- Nya. Ketika kita membuat perjanjian tambahan di bait suci atau menerima pemanggilan, kita lebih lanjut mengambil ke atas diri kita perkara Kristus dan ajaran- ajaran- Nya. Memperlihatkan kesediaan kita untuk mengambil ke atas diri kita nama- Nya sebagai bagian dari sakramen setiap minggu artinya bertekad kembali ter-hadap semua perjanjian dan
komit-Apakah saya memiliki hati yang hancur
dan jiwa yang menyesal?
Memiliki hati yang hancur dan roh yang menyesal terkait dengan kerendahha-tian. Itu artinya bersedia untuk tunduk pada kehendak Allah. Menjadi rendah hati artinya mengatakan kami minta maaf dan untuk mengampuni bahkan ketika itu sulit atau ketika kita mung-kin merasa orang lain yang bersalah. Dapatkah Anda mengatakan, “Saya tidak punya perasaan buruk terhadap siapa pun?” Pernahkah Anda menyakiti siapa pun yang ada di sekitar Anda, atau apakah Anda memiliki perasaan buruk terhadap seseorang? Apakah Anda perlu meminta maaf?
Ketika saya memiliki hati yang hancur dan jiwa yang menyesal, saya bersedia untuk membuat upaya untuk memulih-kan segala sesuatu menjadi baik dengan Allah dan orang- orang di sekitar saya. Saya berusaha untuk menyingkirkan pikiran dan perasaan negatif terhadap orang lain. Roh tidak bersemayam ber-sama kita ketika kita memiliki perasaan suka bertengkar, jadi menyingkirkan perasan itu adalah langkah penting dalam mempersiapkan diri kita untuk menerima janji sakramen.
Apakah saya berhasrat untuk menjadi
bersih kembali, dan dapatkah saya
melihat bahwa saya telah bertobat
dari semua dosa saya?
Persyaratan lain dalam Ajaran dan Per-janjian 20:37 adalah untuk “benar- benar bertobat dari semua dosa kita.” Ketika kita dibaptiskan, kita dibasuh bersih dari dosa- dosa kita. Kita membuat janji untuk berusaha mematuhi perintah- perintah Allah dan bertobat ketika kita berbuat kesalahan.
Saya bertanya kepada diri sendiri,” Apa-kah saya mengambil sakramen hanya
MENGGUNAKAN TULISAN
SUCI SEBAGAI PANDUAN
SAYA, BERIKUT ADALAH
BEBERAPA PERTANYAAN
YANG SAYA AJUKAN
KEPADA DIRI SAYA SENDIRI
UNTUK MEMASTIKAN
APAKAH SAYA SIAP UNTUK
MENGAMBIL SAKRAMEN.
13
M a r e t / A p r i l 2 0 2 1
berkomitmen hari ini kepada Kristus dan perjanjian- perjanjian saya dengan Dia seperti saya berkomitmen pada hari pertama kali saya berkomitmen?”
Apakah saya memiliki kebulatan tekad
untuk melayani Dia sampai akhir?
Kita berjanji kepada Tuhan ketika kita membuat perjanjian pembaptisan kita bahwa kita akan berjuang untuk mena-ati perintah- perintah- Nya. Dua perintah terbesar adalah untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama Anda (lihat Matius 22:36–40). Kita memperlihatkan kasih kita kepada Allah dan sesama kita dengan melayani mereka.
Saya bertanya kepada diri sendiri, “Apakah saya meluangkan waktu untuk
melayani? Apakah saya enggan untuk melayani atau apakah saya bahagia untuk melayani?” “Apakah saya beru-saha untuk meningkatkan pemanggilan saya?” Melayani sesama adalah cara yang hebat untuk mempersiapkan diri untuk mengambil sakramen. Sesung-guhnya, paling sering dalam melayani sesama adalah bahwa kita memerlukan bimbingan Roh.
Satu cara untuk mempersiapkan hati dan roh Anda untuk mengambil sakramen
adalah dengan mengadakan wawancara kecil dengan diri Anda sendiri setiap
minggu .… Saya mendapati itu membantu saya untuk mempersiapkan diri saya
untuk menerima janji- janji yang diperbarui yang tersedia melalui sakramen.
FOTO DARI GETTY IMAGES
men yang telah kita buat sebelumnya dengan- Nya.
Dalam mengevaluasi persiapan saya untuk mengambil sakramen, saya mengajukan kepada diri saya sendiri pertanyaan seperti:
“Apakah saya melakukan yang terbaik semampu saya untuk menjadi teladan akan Kristus dan ajaran- ajaran- Nya? Apakah saya menepati semua janji yang saya buat terkait dengan perjanjian-
perjanjian saya? Apakah saya
MEMERCAYAI JANJI- JANJI TUHAN
Sewaktu kita dengan penuh niat mempersiapkan diri setiap minggu untuk dengan layak mengambil sakramen, kita akan memenuhi syarat untuk selalu memiliki Roh untuk memengaruhi dan membim-bing hidup kita. Itu adalah janji dari Tuhan.
14 U n t u k K e k u a t a n R e m a j a
DUA PULUH REMAJA putri berdiri di sebelah saya, mena-tap pada tembok kayu setinggi 16 kaki. Tantangan kami adalah membantu setiap gadis untuk naik sampai ke atas. Bagi banyak gadis, ini adalah tahun pertama mereka di perkemahan Remaja Putri. Gadis- gadis yang lebih besar dan saya adalah pemimpin remaja, namun kami tidak pernah berperan serta dalam kegiatan seperti ini. Kami semua menyimak pada peraturan dengan antisipasi. Setiap remaja putri harus berhasil naik ke atas tem-bok. Begitu seseorang berhasil, dia dapat berdiri di atas platform dan membantu menarik orang lain. Namun, jika dia menyentuh tanah, dia tidak diizinkan lagi untuk mem-bantu menarik sisa gadis- gadis itu.
Awalnya kami kesulitan, tetapi segera kami berhasil beker-ja sama dan mulai mengangkat gadis- gadis itu. Beberapa takut diangkat begitu tinggi meski ada perlindungan keamanan. Yang lain gugup menggunakan kekuatan mereka sendiri untuk mencapai atas. Kami semua perlu meningkatkan kepercayaan kami dan saling mendukung. Akhirnya, kami berhasil menyelesaikan tantangan itu. Sewaktu remaja putri terakhir menuruni tembok, kami berkumpul untuk membahas banyak pelajaran dari kegi-atan memanjat tembok itu.
Kami semua menghadapi hal- hal yang tampaknya mustahil untuk diatasi. Tetapi, kami tidak sendirian. Orang- orang di sekitar kami membantu mengangkat dan memberikan dukungan. Bapa Surgawi dan Yesus Kristus ada untuk memberikan bantuan dan kekuatan ketika kita berpaling kepada Mereka.
Megan B., Ohio, AS
“Sebagai wanita dan pria yang menepati
perjan-jian, kita perlu untuk saling mengangkat dan
saling menolong untuk menjadi orang- orang
yang Tuhan ingin kita menjadi.”
Sister Linda K. Burton, mantan Presiden Umum Lembaga Pertolongan, konferensi umum April 2015 (Ensign atau Liahona, Mei 2015, 29).
LANDASAN YANG KUAT
TEMBOK YANG
HARUS DIPANJAT
15
M a r e t / A p r i l 2 0 2 1
“SAYA BERJANJI SAYA AKAN
DATANG”
SAYA SELALU INGIN membagikan Injil kepada orang lain, namun selama bertahun- tahun saya tidak berhasil. Sampai saya berteman dengan seorang anak lelaki bernama Tiago. Kami tinggal saling berdekatan, jadi kami berjalan bersama pulang ke rumah seusai sekolah setiap hari.
Suatu hari, kami mengambil rute yang berbeda pulang ke rumah dan mele-wati gedung gereja di mana saya pergi ke gereja. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya telah menjadi anggota Gereja sudah lama sekali. Saya memberi tahu dia apa yang kami percayai dan betapa keluarga saya sangat diberkati karenanya. Saya mengajak Tiago ke gereja hari Minggu itu, dan dia berkata dia akan datang.
Hari Minggu tiba, dan saya bersemangat menunggu dia di gereja, namun dia tidak datang. Kemudian di minggu itu, saya mengajaknya lagi. Ini terjadi sela-ma dua atau tiga bulan, namun dia selalu memiliki alasan untuk tidak datang. Namun saya tidak berhenti mengajak dia.
Suatu hari Minggu pagi, saya berada di pertemuan sakramen dan melihat menengok untuk melihat Tiago berdiri di sana. Saya terkejut melihat dia, namun dia datang dan duduk di samping saya dan berkata, “Saya berjanji saya akan datang!”
Saya memperkenalkan dia kepada para misionaris, dan mereka mulai meng-ajarnya. Kemudian, dia dibaptiskan. Sekarang kami berdua sedang memper-siapkan diri untuk pergi menjalankan misi. Saya sangat senang saya tidak menyerah terhadap dia!
Meiry R., Brasil
PERCAYALAH PADA
WAKTU ALLAH
BIBI SAYA MENGALAMI perceraian ketika putra sulungnya baru saja dibaptis. Untuk menjaga hubungan yang penuh damai dengan ayah biologis anak- anaknya, dia ingin mendapatkan izin darinya agar anak- anak mereka yang lain dibaptiskan. Sayangnya, dia tidak mau memberi-kan izin selama beberapa tahun.
Bibi saya akhirnya memutuskan bahwa dia ingin anak- anaknya dibaptiskan terlepas dari ayah mereka yang tidak menyetujui. Namun setelah bibi saya dan sepupu saya berpuasa dan berdoa mengenai keputusan itu, setiap orang menerima kesan bahwa mereka harus terus menunggu. Minggu yang sama itu, ayah biologis sepupu saya mengatakan kepada bibi saya bahwa dia ingin anak- anaknya bertemu dengan para misionaris dan dibaptiskan. Saya masih ingat sukacita yang saya rasakan ketika ibu saya memberi tahu saya kabar itu. Saya tahu Bapa Surgawi telah member-kati sepupu- sepupu saya setelah bertahun- tahun menanti dengan sabar.
Kita mungkin tidak selalu mengetahui kapan Tuhan akan menjawab doa- doa kita, namun saya tahu bahwa Dia selalu akan menjawab. Saya tidak tahu mengapa Bapa Surgawi ingin sepupu- sepupu saya menunggu untuk dibaptiskan, namun saya sungguh tahu bahwa Dia member-kati mereka karena kesetiaan mereka.
Bre J., Florida, AS
ILUSTRASI OLEH AL
16
DITUGASKAN: dipilih, ditugasi, dan diberi wewenang
Wahyu
Berkelanjutan
Oleh Penatua Quentin L. Cook
Dari Kuorum Dua Belas Rasul
Dari ceramah konferensi umum April 2020.
NABI JOSEPH SMITH MENERIMA wahyu demi wahyu. Banyak wahyu yang diterima oleh Nabi Joseph telah diles-tarikan bagi kita dalam Ajaran dan Perjanjian.
Selain itu, kita diberkati dengan wahyu berkelanjutan hingga para nabi yang hidup yang adalah “perantara yang Tuhan tugaskan yang diwenangkan untuk berbicara bagi Dia.”1
Wahyu pribadi juga tersedia bagi mereka semua yang dengan rendah hati mencari bimbingan dari Tuhan. Itu sama pentingnya dengan wahyu kenabian.
Wahyu pribadi didasarkan pada kebenaran- kebenaran rohani yang diterima dari Roh Kudus. Roh Kudus adalah pemberi wahyu dan pemberi kesaksian akan segala kebenaran, khususnya yang berkenaan dengan Juruselamat. Tanpa Roh Kudus, kita tidak dapat benar- benar mengetahui bahwa Yesus adalah Kristus. Peranan akbar- Nya adalah untuk memberikan kesaksian akan Bapa dan Putra serta gelar Mereka dan kemuliaan Mereka. Saya meyakinkan Anda bahwa bimbingan penuh wahyu dapat diterima oleh kita masing- masing sewaktu kita dengan rendah hati bekerja di kebun anggur Tuhan. Permohonan saya yang rendah hati adalah agar kita masing- masing mau mencari wahyu berkelanjutan untuk membimbing hidup kita dan mengikuti Roh sewaktu kita menyembah Allah Bapa dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. PEMBERI WAHYU ATAU PEMBERI KESAKSIAN: seseorang yang membantu Anda mengetahui dan memahami kebenaran AKBAR:
memengaruhi hal- hal yang datang di kemudian hari
BAGAIMANA ANDA MENERIMA WAHYU?
CATATAN
1. Hugh B. Brown, “Joseph Smith among the Prophets” (Sixteenth Annual Joseph Smith Memorial Sermon, Logan Institute of Religion, 7 Desember 1958), 7.
IL
USTRASI OLEH BEN SIMONSEN
Emma Smith
ILUSTRASI OLEH P
ATRICIA CASTELAO
1804–1879
Bekerja sebagai guru sekolah. Presiden Pertama Lembaga Pertolongan.
Menyusun buku nyanyian pujian pertama Gereja.
Bahkan semasa kanak- kanak, Emma selalu merasakan rasa dedikasi yang tinggi bagi Allah. Dia berdedikasi untuk melayani orang lain dan dipanggil sebagai “wanita pilihan” oleh Tuhan (Ajaran dan Perjanjian 25:3).