• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sekretariat : Jl.Trikora Raya No.36. Komplek Rajawali, Halim Perdanakusuma Jakarta Telp , Fax.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sekretariat : Jl.Trikora Raya No.36. Komplek Rajawali, Halim Perdanakusuma Jakarta Telp , Fax."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Sekretariat : Jl.Trikora Raya No.36. Komplek Rajawali, Halim Perdanakusuma – Jakarta 13610 Telp. 021 – 80884031, 8016941 Fax. 021-8019289

RENCANA PROGRAM KERJA

NATIONAL AIR & SPACE POWER CENTRE of INDONESIA (NASPCI)

TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Pendirian Yayasan National Air and Space Power of Indonesia (NASPCI) menggantikan keberadaan Air Power Centre of Indonesia (APCI) yang mengikuti proses dan prosedur berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia dimana NASPCI merupakan counterpart yang penting bagi TNI Angkatan Udara dalam langkah pengembangan Air Power di Indonesia. Tanggung jawab mengembangkan dan memperkuat kekuatan udara bukan hanya berada di tangan TNI Angkatan Udara semata akan tetapi semua elemen dirgantara Nasional seperti instansi, lembaga, perusahaan, baik pemerintah maupun swasta terutama terkait pengembangan dan pembinaan dunia penerbangan. Dalam mengelola Organisasi diperlukan pengelolaan manajemen yang tepat untuk mencapai tujuan dan sasaran yang dikehendaki, perencanaan merupakan awal suatu proses manajemen dalam menentukan tindakan-tindakan di masa depan secara tepat, melalui urutan pilihan yang benar, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dengan keterbatasan kemampuan anggaran organisasi NASPCI yang belum tersedia maka perlu dilaksanakan perencanaan kegiatan jangka pendek dan jangka panjang yang dituangkan dalam bentuk Rencana Program Kerja Organisasi National Air and Space Power Centre of Indonesia (NASPCI) tahun 2016.

b. Rencana Program Kerja Organisasi National Air and Space Power Centre of Indonesia (NASPCI) tahun 2016 ini disusun berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan Air Power Centre of Indonesia (APCI) tahun sebelumnya

(2)

dimana atas dasar kebijakan pengurus organisasi dan para pendiri NASPCI yang baru, menginginkan adanya manajemen yang transparan dan akuntabel dalam setiap pelaksanaan kegiatan organisasi NASPCI sebagai Counterpart TNI AU dan mensinergikannya dengan baik dan benar. Harapan utamanya adalah terdukungnya kontribusi pemikiran tentang Air Power Indonesia berdasarkan kajian-kajian ilmiah dari para praktisi dan akademisi diyakini mampu menemukan pemikiran-pemikiran yang brilian serta terobosan baru untuk meningkatkan Kekuatan Dirgantara atau Air Power Indonesia.

c. Rencana Program Kerja ini merupakan dokumen yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan seluruh program dan kegiatan organisasi National Air and Space Power of Indonesia (NASPCI) dimana dalam setiap pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan sumber anggaran minimum yang diperoleh baik dari donatur maupun sponsor. Dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan dalam kurun waktu mulai dari bulan Januari sampai dengan Desember pada tahun 2016, setiap program kegiatan akan dapat lebih mudah diproyeksikan terlaksana dengan baik apabila tersedianya dukungan dalam bentuk dukungan anggaran biaya yang dikelola dengan baik secara transparan untuk kepentingan berjalannya roda organisasi dimana dengan rencana akhir adalah tercapai dan terlaksananya seluruh rencana program kerja National Air and Space Power of Indonesia (NASPCI) sehingga nantinya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam menetapkan rencana program kerja pada tahun berikutnya.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Rencana Program Kerja dimaksud adalah untuk memberikan gambaran secara garis besar tentang kegiatan dari yayasan National Air and Space Power Centre of Indonesia (NASPCI) yang akan dilaksanakan pada kurun waktu Januari hingga Desember tahun 2016.

b. Tujuan. Sebagai pedoman bagi para pengurus/pelaksana Yayasan NASPCI dan monitoring TNI AU sebagai Counterpart, dalam melaksanakan pencapaian sasaran dan tujuan program kerja serta pelaksanaan kegiatan-kegiatan pada tahun 2016.

(3)

3. Dasar.

a. Akta Notaris Adam Kasdarmadji, SH, MH nomor 16 tanggal 9 April tahun 2000 tentang Pendirian dan pengesahan Yayasan Perhimpunan Kekuatan Dirgantara Indonesia (Air Power Club Of Indonesia, disingkat APCI).

b. Akta Notaris Ny. Hj. Titiek Febriyanti Utami Marwan, nomor 11 tanggal 10 Juni tahun 2007 tentang perubahan Perhimpunan “Pusat Kedirgantaraan Indonesia” Air Power Center Of Indonesia.

c. Disposisi KASAU tanggal 10 Februari 2016, atas Kajian dari Koorsahli Kasau tentang keberadaan APCI dirubah menjadi NASPCI.

d. Bukti Pesan Nama Yayasan dari Ditjen AHU tanggal 25 Februari 2016 dengan nama yayasan PUSAT KEKUATAN UDARA DAN RUANG ANGKASA NASIONAL INDONESIA. Telah memperoleh persetujuan Dirjen AHU Kementerian Hukum dan Ham.

e. Akta Notaris Kristian. S.H. Nomor 19 tanggal 28 Maret tahun 2016 tentang Pendirian Yayasan PUSAT KEKUATAN UDARA DAN RUANG ANGKASA NASIONAL INDONESIA (National Air and Space Power of Indonesia, disingkat NASPCI).

f. Surat Keputusan Menteri Hukum dan Ham, Nomor: AHU-0018691.AH.01.04. 2016. Tanggal 04 April 2016 Tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Yayasan PUSAT KEKUATAN UDARA DAN RUANG ANGKASA NASIONAL INDONESIA (National Air and Space Power of Indonesia, disingkat NASPCI).

4. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang Lingkup. Rencana Program Kerja yayasan National Air and Space Power Centre of Indonesia (NASPCI) tahun 2016 mencakup tujuan dan sasaran, program dan kegiatan serta anggaran.

(4)

b. Tata Urut. Rencana Program Kerja yayasan National Air and Space Power Centre of Indonesia (NASPCI) tahun 2016 ini disusun dengan tata urut sebagai berikut :

1) Bab I Pendahuluan. 2) Bab II Latar Belakang. 3) Bab III Tujuan dan Sasaran . 4) Bab IV Program dan Kegiatan. 5) Bab V Kebutuhan Anggaran. 6) Bab VI Penutup.

BAB II

LATAR BELAKANG

5. Umum. Kekuatan Dirgantara atau Air Power yang kuat adalah hal mutlak dan harus dikelola dengan baik. Tanpa memiliki Air Power yang kuat maka kita tidak memiliki Deterrence Power sehingga kita bisa mengoptimalkan instrumen kekuatan nasional kita dalam bersaing dengan bangsa-bangsa lain untuk memperjuangkan kepentingan nasional bangsa Indonesia. “Kita harus menyadari eksistensi ruang udara dan dirgantara nasional sebagai wilayah kedaulatan dan sekaligus wilayah kelangsungan hidup bangsa, karenanya segenap komponen pertahanan negara, harus merasa terpanggil untuk bersama-sama mewujudkan suatu postur National Air Power yang handal,”.

7. Kondisi Air Power Centre of Indonesia (APCI) saat ini dan Perubahan menjadi yayasan National Air and Space Power Centre of Indonesia (NASPCI). Bahwa Air Power Centre of Indonesia (APCI) yang berkantor di Jl. Trikora Raya No. 36 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta selama ini telah berkiprah dan turut memberikan kontribusi pemikiran tentang pembangunan Air Power Indonesia melalui penyelenggaraan seminar-seminar dalam taraf Nasional dan melibatkan pembicara dan ahli air power baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu APCI sebgai Counterpart TNI AU juga aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka menyambut peringatan hari besar TNI AU dalam bentuk kegiatan kejuaran Golf piala Kepala Staf Angkatan

(5)

Udara. Adapun dalam perkembangan selanjutnya para pendiri APCI sepakat untuk memperluas cakupan pengembangan tidak hanya pada Air Power saja namun mencakup ruang angkasa sehingga APCI dirasa tidak cukup lagi mewadahi ruang gerak untuk dirgantara dan ruang angkasa. Menyikapi kondisi demikian maka sebagai pemecahan persoalan tersebut didirikanlah Yayasan yang mengakomodir untuk itu dengan nama yayasan National Air and Space Power Centre of Indonesia (NASPCI) dimana organisasi ini berkaitan langsung dengan TNI AU dimaksud susunan organisasi yang tertuang dalam akta pendiriannya adalah sebagai berikut :

Dewan Yayasan National Air and Space Power Centre of Indonesia (NASPCI)

ORGANISASI BENTUKAN UNTUK OPERASIONAL YAYASAN •MARSEKAL TNI AGUS SUPRIYATNA ... KETUA •MARSEKAL MADYA TNI HADIYAN SUMINTAATMADJA ... ANGGOTA •MARSEKAL MUDA TNI SUPRIYANTO BASUKI ... ANGGOTA •MARSEKAL MUDA TNI BARHIM ... ANGGOTA

DEWAN PEMBINA

•MARSEKAL TNI (PURN) CHAPPY HAKIM ... KETUA •MARSEKAL MUDA TNI (PURN) IMAM WAHYUDI ... ANGGOTA •MARSEKAL PERTAMA TNI (PURN) SOEKANARI. SW ... ANGGOTA •DR. TJAHJO TAMTOMO ... ANGGOTA

DEWAN PENGAWAS

•MARSEKAL MUDA TNI DR.USRA HENDRA HARAHAP. MSc, RCDS ... KETUA UMUM. •KOLONEL PNB HARIYANTO AFIF ... KETUA HARIAN •MAYOR SUS AGUSRA YENDRI S.H., M.H. ... SEKRETARIS •HENI SULISTIANI ... BENDAHARA

DEWAN PENGURUS

DEWAN PAKAR DIVISI HUMAS

(6)

BAB III

TUJUAN DAN SASARAN

NATIONAL AIR and SPACE POWER CENTRE of INDONESIA (NASPCI)

8. Umum. Kekuatan udara merupakan kekuatan yang dapat digunakan untuk menguasai, mempertahankan dan mendayagunakan ruang udara, dalam upaya mempertahankan wilayah kedaulatan dan yurisdiksi negara serta menegakkan hukum di udara. Kekuatan udara sebuah Negara harus mampu mendayagunakan seluruh potensinya yang berada di dalam ruang udara secara optimal baik pada masa perang maupun damai. Selain kualitas dan kuantitas kekuatan, dalam rangka pencapaian tujuan kemenangan perang, maka kesuksesan proyeksi penggunaan kekuatan udara sangat mengandalkan bentuk operasi udara yang efektif, efisien, serta mampu berdaptasi dengan perkembangan teknologi dan potensi ancaman yang semakin berkembang pada masa perang dan damai. Dalam masa damai kekuatan udara (Air Power) sebuah Negara digunakan untuk deterrence dalam rangka memperkuat diplomasi dan politik Negara. Dalam pengembangan air power tentunya bukan hanya bertumpu pada elemen angkatan udara semata, elemen lain yang berkewajiban untuk andil dalam memikirkan dan menganalisa kekuatan Negara lain yang menjadi ancaman kemudian dibuat sebuah kajian untuk kemudian dijadikan saran pendapat untuk penguatan air power sebuah

Negara menjadi mumpuni. Dalam elemen lain tersebut keberadaan yayasan National

Air and Space Power Centre of Indonesia (NASPCI) berkiprah demi kemajuan dan berkembangnya Air Power Indonesia.

9. Tujuan dan Sasaran. Keberadaan Pengaruh dari perkembangan lingkungan strategis di tingkat nasional, regional dan internasional yang mempengaruhi air power sebuah Negara dibutuhkan kajian dan pemikiran yang mendalam untuk menjadikannya unggul dari Negara lainnya ditingkat regional dan dengan harapan dapat mensejajarkan diri di dunia internasional. Dalam rangka menjadikan Air Power Indonesia bisa mumpuni itulah yang menjadi tujuan dari keberadaan NASPCI sebagai counterpart TNI AU beserta elemen lain dari komponen bangsa.

10. Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Program kerja organisasi NASPCI setiap tahunnya adalah tumbuh kembangnya kesadaran setiap anak bangsa untuk dapat mengambil peran dalam menggali dan memberikan saran pendapat untuk peningkatan Air Power Indonesia dengan terlaksananya seminar-seminar, jurnal air power dan lain sebagainya.

(7)

BAB IV

PROGRAM DAN KEGIATAN

NATIONAL AIR and SPACE POWER CENTRE of INDONESIA (NASPCI) Tahun 2016

11. Umum. Rencana Kerja dan kegiatan yayasan National Air and Space Power Centre of Indonesia (NASPCI) tahun 2016 ini disusun secara berkesinambungan dengan memperhatikan pelaksanaan program dan pelaksanaan kegiatan tahun sebelumnya yang dilaksanakan oleh APCI, guna keberlangsungan organisasi mengingat kemampuan dukungan anggaran yang diperoleh baik dari donatur maupun sponsor dalam setiap agenda kegiatan tidak dalam jumlah yang memadai sehingga keberlangsungan organisasi dan manajemen penggunaan biaya yang diperoleh masih subsidi silang sisa anggaran dan biaya dari kegiatan sebelumnya, itupun dalam tanda kutip apabila pada kegiatan terdahulu terdapat kelebihan biaya. Namun demikian dalam upaya transparansi dan akuntabilitas pada setiap pelaksanaan program kerja NASPCI tahun 2016, perlu dilaksanakan pelaporan terhadap rencana dan pelaksanaan program kerja NASPCI kepada TNI AU sebagai Counterpart agar pada akhir pelaksanaan program kerja dapat dilakukan evaluasi guna peningkatan program kerja pada tahun berikutnya.

12. Program dan Kegiatan NASPCI Tahun 2016. Pelaksanaan program kerja dan kegiatan yang direncanakan pada tahun 2016 ini adalah sebagai tindak lanjut dari beberapa kegiatan tahun lalu yang sudah dijadikan agenda tahunan oleh APCI dan beberapa program kerja baru yang diharapkan akan dapat meningkatkan peran serta kontribusi NASPCI terhadap Air Power Indonesia meliputi :

a. Melaksanakan Lounching NASPCI, dimana kegiatan dilaksanakan dengan mengundang departemen terkait di Pemerintahan, para pihak terkait kedirgantaraan Nasional dan juga Dewan Pakar yang terdiri dari para ahli, Akademisi dan praktisi kedirgantaraan termasuk didalamnya perusahaan-perusahaan dibidang penerbangan.

b. Melaksanakan penyelenggaraan seminar Air Power dalam rangka hari ulang tahun TNI AU dengan Tema “PERAN NETWORK CENTRIC WAREFARE DALAM MENDUKUNG PROGRAM POROS MARITIM DUNIA” Kegiatan mana

(8)

direncanakan terlaksana pada bulan Agustus tahun 2016, dengan perencanaan awal kegiatan untuk persiapan acara dimaksud mulai bulan Februari 2016.

c. Menyiapkan tim perancang untuk kegiatan rutin 2 (dua) tahunan acara Indonesian Air Show yang pelaksanaannya pucaknya pada tahun 2018. Tim perancang mulai bekerja pada awal Februari 2016 sampai hari “H” dan selesainya pelaksanaan kegiatan di tahun 2018 nanti.

d. Melaksanakan agenda kegiatan rutin tahunan Tournamen Golf Terbuka yang direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2016 dengan memperebutkan piala NASPCI, bertempat di Sentul Highlands Golf Club, Sentul, Bogor-Jawa Barat. Pelaksanaan kegiatan persiapan dimulai dari bulan Januari hingga hari “H” sampai selesainya pelaksanaan.

e. Melaksanakan penerbitan Jurnal Air Power, Direncanakan peluncuran jurnal 2 kali dalam setahun pada bulan April sebagai bagian dari rangkaian hari ulang tahun TNI AU dan pada bulan Agustus dimana bertepatan dengan hari bakti TNI AU. Selain itu pada setiap bulannya direncnakan terbit satu atau dua tulisan mengenai Air Power atau yang berkaitan dari tulisan Dewan Pakar di Website resmi NASPCI.

f. Melaksanakan penyelenggaraan Forum Group Discuion (FGD) dalam rangka hari bakti TNI AU. Kegiatan mana direncanakan terlaksana pada bulan Agustus tahun 2016, dengan perencanaan awal kegiatan untuk persiapan acara dimaksud mulai bulan Juni 2016.

g. Mengikuti dan mengirimkan utusan atau perwakilan APCI dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Air power yang diselenggarakan oleh instansi/departemen terkait seperti seminar, Forum Group Discussion (FGD) dan lain sebagainya.

h. Menyiapkan saran masukan ke TNI AU dan Pemerintah dalam bentuk Resume pemikiran dalam rangka pengembangan Air Power Nasional.

(9)

BAB V

RENCANA KEBUTUHAN ANGGARAN TAHUN 2016

14. Kebutuhan Anggaran. untuk kebutuhan pelaksanaan seluruh Program Kerja dan kegiatan serta Administrasi rutin organisasi yayasan National Air and Space power Centre of Indonesia (NASPCI) tahun 2016 yang telah direncanakan, pada pelaksanaannya diupayakan dalam bentuk penggalangan Donasi dari Donatur dan pengajuan Propossal terhadap mitra, serta instansi pemerintahan terkait. Dalam penyelenggaraan administrasi perkantoran dan organisasi APCI sangat diharapkan adanya anggaran tetap serta dapat dikelola yang bersumber dari TNI AU ataupun yayasan TNI AU lainnya. Berikut kebutuhan anggaran untuk operasional yayasan adalah sebagaimana lampiran. (Terlampir)

BAB VI PENUTUP

15. Demikian garis besar Rencana Program Kerja National Air and Space Power Centre of Indonesia (NASPCI) Tahun 2016, dengan harapan pelaksanaan program kerja ini akan dapat dilaksanakan dengan baik dan berjalan lancar sesuai rencana yang telah ditetapkan. Rencana Program Kerja Air Power Centre of Indonesia (APCI) Tahun 2016 ini merupakan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan bagi para Pengurus dan pelaksana organisasi National Air and Space Power Centre of Indonesia (NASPCI).

Jakarta, April 2016

Ketua Harian NASPCI

Harriyanto Affif Kolonel Pnb NRP 507833 Mengetahui

Ketua Umum NASPCI

Dr. Usra Hendra Harahap, M.Sc, RCDS Marsekal MudaTNI

Referensi

Dokumen terkait

Anma gerilimi 36 kV'a kadar OG ring şebekelerinden, AG dağıtım şebekelerini beslemek için, 630 kVA’ ya da 1000 kVA anma gücünde, fabrikada monte edilmiş veya

Mencermati hal ini, iklan sebagai produk budaya populer dapat menjadi lahan kajian yang menarik, terutama dalam kaitannya dengan representasi perempuan, juga implikasinya

4.2 Petugas Depo Farmasi memeriksa kelengkapan resep dan persyaratannya, yaitu : Legalisasi berupa cap yang diberikan oleh Tim Penanggulangan Infeksi HIV/AIDS di Poliklinik

Pengujian kuat tekan sejajar serat bambu berdasarkan prosedur ISO 3132-1975 dengan ukuran benda uji adalah t x 20 x 60 mm dan dihitung menggunakan Persamaan 3.4...

Langkah-langkah signifikan perlu dilakukan untuk membasmi gejala lumba haram dalam kalangan remaja. 36

Basis borong adalah target tonase atau jumlah janjang berdasarkan Berat Janjang Rata-rata (BJR) tertentu yang harus didapatkan oleh seorang pemanen dalam satu hari

Dari hasil evaluasi pembelajaran dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan pengajaran berbasis inkuiri diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 66,67

Penelitian mengenai hubungan antara sudut craniovertebral dengan nyeri servikal ini perlu dilakukan karena belum ada data yang memadai mengenai hubungan antara