Print Makalah Lengkap Nakes Teladan Dokter Ferry 2017

(1)

1 1

internasional. Pada kenyataannya, kejahatan narkotika memang telah menjadi sebuah internasional. Pada kenyataannya, kejahatan narkotika memang telah menjadi sebuah kejahatan transnasional yang dilakukan oleh kelompok kejahatan terorganisir ( organized kejahatan transnasional yang dilakukan oleh kelompok kejahatan terorganisir ( organized crime ). Masalah ini melibatkan sebuah sistem kompleks yang berpengaruh secara global dan crime ). Masalah ini melibatkan sebuah sistem kompleks yang berpengaruh secara global dan akan berkaitan erat

akan berkaitan erat dengan Ketahanan Nasiondengan Ketahanan Nasional sebuah al sebuah bangsa. New bangsa. New PsychoaPsychoactive Substancesctive Substances ( NPS ) menjadi salah satu perhatian dunia karena maraknya peredaran, kurangnya penelitian ( NPS ) menjadi salah satu perhatian dunia karena maraknya peredaran, kurangnya penelitian dan pemahaman terkait

dan pemahaman terkait efek sampingnyefek sampingnya.a.

Perkembangan legislasi dan kebijakan terkait masalah NAPZA belakangan ini Perkembangan legislasi dan kebijakan terkait masalah NAPZA belakangan ini mengarah pada upaya untuk mendekriminalisasi pecandu Narkotika, dimana pecandu mengarah pada upaya untuk mendekriminalisasi pecandu Narkotika, dimana pecandu Narkotika

Narkotika diharapkan diharapkan tidak tidak lagi lagi menjalani menjalani pemenjaraan, pemenjaraan, melainkan melainkan menjalani menjalani terapi terapi dandan rehabilitasi, baik medis, psikologis maupun sosial. Hal ini tertuang dalam Undang

rehabilitasi, baik medis, psikologis maupun sosial. Hal ini tertuang dalam Undang – – Undang Undang Narkotika No.

Narkotika No. 35 tahun 235 tahun 2009.009.

Perubahan tersebut didasari oleh fakta bahwa kondisi kesehatan mereka yang Perubahan tersebut didasari oleh fakta bahwa kondisi kesehatan mereka yang mengalami ketergantungan NAPZA pada umumnya mengalami penurunan secara signifikan. mengalami ketergantungan NAPZA pada umumnya mengalami penurunan secara signifikan. Semangat untuk mempersepsikan pecandu dari sudut pandang penyakit tentu sejalan dengan Semangat untuk mempersepsikan pecandu dari sudut pandang penyakit tentu sejalan dengan pasal

pasal 4 4 UndangUndang – – Undang Kesehatan No 36 tahun 2009, yang menyatakan bahwa Undang Kesehatan No 36 tahun 2009, yang menyatakan bahwa “ Setiap“ Setiap Orang Berhak atas Kesehatan “

Orang Berhak atas Kesehatan “

Undang-Undang Narkotika No. 35/2009 mengamanahkan dilakukannya proses wajib Undang-Undang Narkotika No. 35/2009 mengamanahkan dilakukannya proses wajib lapor pecandu narkotika ke Puskesmas, Rumah Sakit dan/atau lembaga rehabilitasi medis dan lapor pecandu narkotika ke Puskesmas, Rumah Sakit dan/atau lembaga rehabilitasi medis dan lembaga rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mendapat pengobatan dan lembaga rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mendapat pengobatan dan perawatan.

perawatan. Untuk Untuk mendukung pelamendukung pelaksanaan ksanaan wajib wajib lapor lapor ini ini disusunlah disusunlah Peraturan Peraturan PemerintahPemerintah tentang Wajib Lapor Pecandu Narkotika dan Peraturan Menteri Kesehatan tentang tentang Wajib Lapor Pecandu Narkotika dan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Rehabilitasi Medis Pecandu, Penyalahguna dan Korban Penyalahgunaan Narkotika. Rehabilitasi Medis Pecandu, Penyalahguna dan Korban Penyalahgunaan Narkotika. Pelaksanaan proses wajib lapor ini memerlukan koordinasi antara instansi - instansi yang Pelaksanaan proses wajib lapor ini memerlukan koordinasi antara instansi - instansi yang terkait dan dukungan dari masyarakat sehingga dapat mencapai hasil yang optimal.

terkait dan dukungan dari masyarakat sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Selain itu, Undang

Selain itu, Undang – – Undang no 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa pada pasal 54 Undang no 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa pada pasal 54 menyebutkan bahwa setiap RS Jiwa wajib menyediakan ruang untuk pasien narkotika, menyebutkan bahwa setiap RS Jiwa wajib menyediakan ruang untuk pasien narkotika, psikotropika

(2)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

(3)

tempat tidur yang ada. tempat tidur yang ada.

Sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 1 Ayat 1 Undang-undang Nomor 36 Tahun Sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 1 Ayat 1 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang

2009 tentang Kesehatan yKesehatan yang menyebutkan :ang menyebutkan :

““Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosialKesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara

yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.sosial dan ekonomis. .”.” Atas dasar definisi

Atas dasar definisi ““ Kesehatan Kesehatan ” tersebut diatas, maka manusia selalu dilihat sebagai” tersebut diatas, maka manusia selalu dilihat sebagai satu kesehatan yang utuh ( holistic

satu kesehatan yang utuh ( holistic ) dari unsur “) dari unsur “ badan badan ” (” ( organobiologi organobiologi ), “), “ jiwa jiwa ” (” ( psiko- psiko-edukatif

edukatif ), ), ““ sosial sosial ” ” (( sosio-kultural sosio-kultural ), yang tidak dititik beratkan pada “), yang tidak dititik beratkan pada “ penyakit penyakit ” tetapi” tetapi pada “

pada “ kualitas hidup kualitas hidup ” yang terdiri dari “” yang terdiri dari “ kesejahteraan kesejahteraan ” dan “” dan “ produktifitas sosial produktifitas sosial ekonomi.”ekonomi.” Adiksi ( ketergantungan narkoba )

Adiksi ( ketergantungan narkoba ) dan gangguan jiwa memiliki hubungan yang erat.dan gangguan jiwa memiliki hubungan yang erat. Adiksi sendiri sebenarnya termasuk juga ke dalam gangguan jiwa yang menurut PPDGJ III ( Adiksi sendiri sebenarnya termasuk juga ke dalam gangguan jiwa yang menurut PPDGJ III ( Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa ) termasuk ke dalam F1. Gangguan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa ) termasuk ke dalam F1. Gangguan Mental dan Perilaku

Mental dan Perilaku Akibat ZAkibat Zat Psikoaktif. at Psikoaktif. Adiksi narkobAdiksi narkoba secara langsung a secara langsung merubah otakmerubah otak yang menyebabkannya tidak bisa menentukan prioritas dalam kehidupan dan merubah sikap, yang menyebabkannya tidak bisa menentukan prioritas dalam kehidupan dan merubah sikap, perilaku, dan cara

perilaku, dan cara berpikir. Di sisi yang laiberpikir. Di sisi yang lain ditemukan juga bahwa orang memakai obatn ditemukan juga bahwa orang memakai obat -obat-obat terlarang seperti narkoba adalah untuk mengatasi kondisi psikisnya yang mengalami terlarang seperti narkoba adalah untuk mengatasi kondisi psikisnya yang mengalami gangguan. Orang dengan gangguan psikotik, depresi dan cemas mencoba dengan berbagai gangguan. Orang dengan gangguan psikotik, depresi dan cemas mencoba dengan berbagai cara untuk mengatasi gangguan alam perasaan dan pikirannya, dan sering sekali akhirnya cara untuk mengatasi gangguan alam perasaan dan pikirannya, dan sering sekali akhirnya jatuh

jatuh dalam dalam penggunaan penggunaan narkoba narkoba yang yang dilarang. dilarang. Ketidaktahuan Ketidaktahuan bagaimana bagaimana cara cara mengatasimengatasi masalah kejiwaan yang dialaminya inilah yang membuat banyak orang kemudian mencari masalah kejiwaan yang dialaminya inilah yang membuat banyak orang kemudian mencari cara alternatif sendiri-sendiri yang sebenarnya tidak tepat.

cara alternatif sendiri-sendiri yang sebenarnya tidak tepat.

Melalui Makalah ini akan disampaikan gambaran tentang kegiatan dan kinerja tenaga Melalui Makalah ini akan disampaikan gambaran tentang kegiatan dan kinerja tenaga kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan Asesmen Pecandu Narkoba dan kegiatan UPT. kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan Asesmen Pecandu Narkoba dan kegiatan UPT. Puskesmas Tanjung Palas yang telah dilakukan untuk meningkatkan status dan derajat Puskesmas Tanjung Palas yang telah dilakukan untuk meningkatkan status dan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya, dan membantu mewujudkan masyarakat Bulungan kesehatan masyarakat pada umumnya, dan membantu mewujudkan masyarakat Bulungan bebas narkoba pada khususny

bebas narkoba pada khususnya.a.

II.

II. TUJUANTUJUAN 

 UMUMUMUM

Untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti Pemilihan Tenaga Kesehatan Untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti Pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Ti

(4)

Cancel Anytime.

(5)



 KHUSUSKHUSUS 1.

1. Terwujudnya misi Puskesmas khususnya poin ke 1 yaitu menyelenggarakanTerwujudnya misi Puskesmas khususnya poin ke 1 yaitu menyelenggarakan pelayanan

pelayanan kesehatan kesehatan masyarakat masyarakat yang bermutyang bermutu, u, merata, merata, adil adil dan tedan terjangkau rjangkau didi Kecamatan Tanjung Palas.

Kecamatan Tanjung Palas. 2.

2. Mensukseskan Program Rehabilitasi Mensukseskan Program Rehabilitasi 100.000 Peny100.000 Penyalahguna Narkobaalahguna Narkoba 3.

3. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat terhadapMeningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya Narkoba serta Gangguan Jiwa y

bahaya Narkoba serta Gangguan Jiwa yang timbul akibat Narkobaang timbul akibat Narkoba 4.

4. Meningkatkan kualitas hidup pecandu narkoba melalui penanganan pecanduMeningkatkan kualitas hidup pecandu narkoba melalui penanganan pecandu narkoba yang lebih humanis dan komprehensif dari pra rehabilitasi sampai narkoba yang lebih humanis dan komprehensif dari pra rehabilitasi sampai pasca rehabilitasi

(6)

Cancel Anytime.

(7)

BAB II BAB II

GAMBARAN UMUM GAMBARAN UMUM

A.

A. ANALISA SITUASIANALISA SITUASI 1.

1. Kondisi GeografisKondisi Geografis

Kecamatan Tanjung Palas merupakan salah satu kecamatan yang terletak di wilayah Kecamatan Tanjung Palas merupakan salah satu kecamatan yang terletak di wilayah Kabupaten Bulungan yang terdiri dari 7 desa dengan luas wilayah ± 1.755.74 KM Kabupaten Bulungan yang terdiri dari 7 desa dengan luas wilayah ± 1.755.74 KM22.. Kecamatan Tanjung Palas merupakan daratan yang di kelilingi oleh sungai

Kecamatan Tanjung Palas merupakan daratan yang di kelilingi oleh sungai – – sungai besar dansungai besar dan merupakan sebagai sarana transportasi masyarakat. Secara geografis daratan Kecamatan merupakan sebagai sarana transportasi masyarakat. Secara geografis daratan Kecamatan Tanjung Palas masih merupakan

Tanjung Palas masih merupakan semak belukar tanah tidur ysemak belukar tanah tidur yang ang belum dikelola dan diolahbelum dikelola dan diolah masyarakat.

masyarakat.

Kecamatan Tanjung Palas terletak di seberang Ibu kota Kabupaten dengan batas Kecamatan Tanjung Palas terletak di seberang Ibu kota Kabupaten dengan batas - batas sebagai berikut :

batas sebagai berikut : 

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tg. Palas Utara dan Tg. Palas TengahSebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tg. Palas Utara dan Tg. Palas Tengah 

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tg. Palas BaratSebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tg. Palas Barat 

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tg. SelorSebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tg. Selor 

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tg. SelorSebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tg. Selor

Jarak tempuh antar desa dapat ditempuh dengan transportasi jalan darat dan Jarak tempuh antar desa dapat ditempuh dengan transportasi jalan darat dan transportasi sungai dengan waktu tempuh ± 30 menit.

transportasi sungai dengan waktu tempuh ± 30 menit.

2.

2. Kondisi DemografisKondisi Demografis

Penduduk Kecamatan Tanjung Palas terdiri berbagai macam suku, khusus Kecamatan Penduduk Kecamatan Tanjung Palas terdiri berbagai macam suku, khusus Kecamatan Tanjung Palas mayoritas masyarakatnya suku Bulungan dan Dayak, dan jumlah penduduk Tanjung Palas mayoritas masyarakatnya suku Bulungan dan Dayak, dan jumlah penduduk terbanyak yaitu Desa Gunung Putih.

terbanyak yaitu Desa Gunung Putih. Jumlah penduduk kecamatan Tanjung Palas sebanyakJumlah penduduk kecamatan Tanjung Palas sebanyak 11.793 jiwa dan jumlah KK sebanyak 3.077 kepala keluarga. Puskesmas Perawatan Tanjung 11.793 jiwa dan jumlah KK sebanyak 3.077 kepala keluarga. Puskesmas Perawatan Tanjung Palas terletak di Kecamatan Tanjung Palas dengan dibantu 3 puskesmas pembantu dengan Palas terletak di Kecamatan Tanjung Palas dengan dibantu 3 puskesmas pembantu dengan jumlah staf ±54 orang.

(8)

Cancel Anytime.

(9)

Tabel 2.1 Data

Tabel 2.1 Data KependudKependudukanukan

Tabel 2.2 Data Sarana Umum Tabel 2.2 Data Sarana Umum

NO

NO DESA DESA JENIS JENIS SARANASARANA

PENDIDIKAN

PENDIDIKAN IBADAH IBADAH LAIN LAIN

--LAIN LAIN SD

SD SLTP SLTP SLTA SLTA MASJID MASJID MUSHOLLA MUSHOLLA GEREJA GEREJA PASARPASAR 1

1 Tanjung Tanjung Palas Palas Hulu Hulu 11 2

2 Tanjung Tanjung Palas Palas Tengah Tengah 2 2 1 1 11 3

3 Karang Karang Anyar Anyar 1 1 1 1 11

4

4 Gunung Gunung Putih Putih 2 2 2 2 11

5

5 Tanjung Tanjung Palas Palas Hilir Hilir 4 4 1 1 1 1 22 6

6 Teras Teras Baru Baru 1 1 11

7

7 Teras Teras Nawang Nawang 1 1 11

JUMLAH

JUMLAH 12 12 2 2 2 2 5 5 3 3 11

B.

B. SUMBER DAYASUMBER DAYA 1.

1. PETUGAS KESEHATAN UPT. PUSKESMAS TANJUNG PALASPETUGAS KESEHATAN UPT. PUSKESMAS TANJUNG PALAS

Petugas kesehatan di UPT. Puskesmas Tanjung Palas terdiri dari berbagai profesi dan Petugas kesehatan di UPT. Puskesmas Tanjung Palas terdiri dari berbagai profesi dan bidangnya

bidangnya masing-masing. masing-masing. Petugas Petugas kesehatan kesehatan tersebut tersebut bertugas bertugas pada pada setiap setiap poli-poli poli-poli dandan No

No Nama Desa Nama Desa Jumlah RT Jumlah RT Jumlah KK Jumlah KK Jumlah pddkJumlah pddk 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 7. Tg. Palas Hulu Tg. Palas Hulu Tg. Palas Tengah Tg. Palas Tengah Tg. Palas Hilir Tg. Palas Hilir Karang Anyar Karang Anyar Gunung Putih Gunung Putih Teras Baru Teras Baru Teras Nawang Teras Nawang 5 5 4 4 10 10 3 3 19 19 4 4 4 4 327 327 510 510 705 705 235 235 837 837 224 224 239 239 1.221 1.221 2.327 2.327 2.861 2.861 967 967 2.760 2.760 767 767 890 890 Jumlah Jumlah 49 49 3.077 3.077 11.79311.793

(10)

Cancel Anytime.

(11)

Tabel 2.3 Ketenagaan Yankes Tabel 2.3 Ketenagaan Yankes

NO

NO TENAGA TENAGA YANKES YANKES PNS PNS PTT PTT MAGANGMAGANG 1

1 Dokter Dokter Umum Umum 3 3 0 0 00 2

2 Dokter Dokter Gigi Gigi 1 1 0 0 00 3

3 Kesehatan Kesehatan Masyarakat Masyarakat 1 1 22 4 4 D3 D3 Akper Akper 18 18 20 20 33 5 5 D3 D3 Akbid Akbid 8 8 9 9 44 6 6 Radiologi Radiologi 1 1 0 0 00 7

7 Analis Analis Kesehatan Kesehatan 1 1 1 1 00 8

8 Apoteker Apoteker 0 0 1 1 00

9

9 Asisten Asisten Apoteker Apoteker 1 1 0 0 00 10

10 Farmasi Farmasi 0 0 1 1 00

11

11 S1 S1 Perawat/Ners Perawat/Ners 2 2 0 0 11 12

12 Kesehatan Kesehatan Lingkungan Lingkungan 1 1 0 0 00 13

13 Perawat Perawat Gigi Gigi 2 2 0 0 00 14 14 D3 D3 Gizi Gizi 1 1 0 0 00 15 15 Lain-lain Lain-lain 0 0 8 8 00 2. 2. KADER KADER Kader

Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat,adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayananan kesehatan. Keberadaan kader sering yang bertugas membantu kelancaran pelayananan kesehatan. Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di Posyandu. Padahal ada beberapa macam kader bisa dikaitkan dengan pelayanan rutin di Posyandu. Padahal ada beberapa macam kader bisa dibentuk sesuai dengan keperluan menggerakkan partisipasi masyarakat atau sasarannya dibentuk sesuai dengan keperluan menggerakkan partisipasi masyarakat atau sasarannya dalam program pelayanan kesehatan.

dalam program pelayanan kesehatan. a.

a. KADER POSYANDU BALITAKADER POSYANDU BALITA Kader

Kader Posyandu BPosyandu Balita yaitu kader yalita yaitu kader yang bertugas ang bertugas di pos di pos pelayanan terpadupelayanan terpadu (posyandu) dengan kegiatan rutin setiap bulannya melakukan pendaftaran, (posyandu) dengan kegiatan rutin setiap bulannya melakukan pendaftaran, pencatatan,

pencatatan, penimbangan baypenimbangan bayi dan balita.i dan balita.

b.

(12)

Cancel Anytime.

(13)

Cancel Anytime.

c.

c. KADER MASALAH GIZIKADER MASALAH GIZI Kader masalah G

Kader masalah Gizi yaitu kader izi yaitu kader yang yang bertugas membantu bertugas membantu petugas Puskesmaspetugas Puskesmas melakukan pendataan, penimbangan bayi dan balita yang mengalami gangguan gizi melakukan pendataan, penimbangan bayi dan balita yang mengalami gangguan gizi (malnutrisi).

(malnutrisi).

d.

d. KADER KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)KADER KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

Kader Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yaitu kader yang bertugas membantu Kader Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yaitu kader yang bertugas membantu bidan

bidan Puskesmas Puskesmas melakukan melakukan pendataan, pendataan, pemeriksaan pemeriksaan ibu ibu hamil hamil dan dan anak-anak anak-anak yangyang mengalami gangguan kesehatan (penyakit).

mengalami gangguan kesehatan (penyakit). e.

e. KADER KELUARGA BERENCANA (KB)KADER KELUARGA BERENCANA (KB) Kader Keluarga Berencana (KB) yaitu

Kader Keluarga Berencana (KB) yaitu kader yang bertugas membantu petugaskader yang bertugas membantu petugas KB melakukan pendataan, pelaksanaan pelayanan KB kepada pasangan usia subur di KB melakukan pendataan, pelaksanaan pelayanan KB kepada pasangan usia subur di lingkungan tempat tinggalnya

lingkungan tempat tinggalnya f.

f. KADER JURU PENGAMATAN JENTIK (JUMANTIK)KADER JURU PENGAMATAN JENTIK (JUMANTIK) Kader Juru Pengamatan Jentik (Jumantik) yaitu

Kader Juru Pengamatan Jentik (Jumantik) yaitu kader yang bertugaskader yang bertugas membantu petugas Puskesmas melakukan pendataan dan pemeriksaan jentik nyamuk membantu petugas Puskesmas melakukan pendataan dan pemeriksaan jentik nyamuk di rumah penduduk sekitar wilayah kerja puskesmas.

di rumah penduduk sekitar wilayah kerja puskesmas. g.

g. KADER UPAYA KESEHATAN KERJA (UKK)KADER UPAYA KESEHATAN KERJA (UKK) Kader Upaya Kesehatan Kerja (UKK) yaitu

Kader Upaya Kesehatan Kerja (UKK) yaitu kader yang membantu petugaskader yang membantu petugas Puskesmas melakukan pendataan dan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja di Puskesmas melakukan pendataan dan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja di lingkungan pos tempat kerjanya.

(14)

Cancel Anytime.

(15)

Cancel Anytime.

Tabel 2.4 Data Kader Tabel 2.4 Data Kader

Tabel 2.5 Sarana Kesehatan Tabel 2.5 Sarana Kesehatan

No

No Sarana Sarana KesehatanKesehatan

Status Status Jumlah Jumlah Pemerintah Swadaya Pemerintah Swadaya 1

1 Puskesmas Puskesmas Perawatan Perawatan 1 1 - - 11 2

2 Pustu Pustu 3 3 - - 33

3

3 Poskesdes Poskesdes 3 3 - - 33

4

4 Pusling Pusling roda roda 4 4 3 3 - - 33 5

5 Pusling Pusling roda roda 2 2 - - - - --6

6 Posyandu Posyandu Balita Balita 10 10 - - 1010

No No NamaNama Desa Desa Posy. Posy. Balita Balita Posy. Posy. Lansia

Lansia Gizi Gizi KIA KIA KB KB JumantikJumantik

U U K K K K PHBS PHBS UU K K S S 1

1 Tg. Tg. Palas Palas Tengah Tengah 8 8 8 8 2 2 - - 2 2 2 2 - - 2 2

--2 Tg.

2 Tg. Palas Palas Hulu Hulu 11 11 9 9 2 2 - - 2 2 2 2 - - 2 2

--3

3 Tg. Tg. Palas Palas Hilir Hilir 18 18 5 5 4 4 - - 4 4 3 3 - - 4 4

--4

4 Karang Anyar Karang Anyar 10 10 6 6 2 2 - - 4 4 3 3 - - 2 2 - -5

5 Gunung Gunung Putih Putih 28 28 10 10 2 2 - - 4 4 9 9 2 2 4 4 -

-6

6 Teras Teras Baru Baru 5 5 3 3 - - - - 2 2 2 2 - - 2 2

--7

7 Teras Nawang Teras Nawang 5 5 7 7 - - - - 2 2 2 2 - - 2 2 -

-JUMLAH

(16)

--Trusted by over 1 million members

Cancel Anytime.

(17)

Cancel Anytime.

C.

C. VISI DAN MISI UPT. PUSKESMAS TANJUNG PALASVISI DAN MISI UPT. PUSKESMAS TANJUNG PALAS

Dengan tidak mengurangi tujuan pembangunan Kesehatan, UPT. Puskesmas Tanjung Dengan tidak mengurangi tujuan pembangunan Kesehatan, UPT. Puskesmas Tanjung Palas juga memiliki Visi dan Misi yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Kesehatan Palas juga memiliki Visi dan Misi yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional.

Nasional.

VISI

Menjadikan puskesmas rawat inap terdepan dan bermutu di kabupaten bulungan. Menjadikan puskesmas rawat inap terdepan dan bermutu di kabupaten bulungan.

MISI

1.

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu, merata, adil danMenyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu, merata, adil dan terjangkau.

(18)

Cancel Anytime.

(19)

Cancel Anytime. BAB III BAB III ASESMEN NARKOBA ASESMEN NARKOBA A.

A. DESKRIPSI SINGKATDESKRIPSI SINGKAT

Dalam rangka Gerakan Rehabilitasi 100.000 pecandu narkoba di tahun 2015 Dalam rangka Gerakan Rehabilitasi 100.000 pecandu narkoba di tahun 2015 Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerinta, Deputi bidang Rehabilitasi Direktorat Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerinta, Deputi bidang Rehabilitasi menggelar kegiatan Training Of Trainers (TOT) dan Peningkatan Kemampuan Petugas menggelar kegiatan Training Of Trainers (TOT) dan Peningkatan Kemampuan Petugas Rehabilitas Dalam Bidang Asesmen Narkotika.

Rehabilitas Dalam Bidang Asesmen Narkotika.

Hal ini juga merupakan tindak lanjut arahan Presiden RI terkait semakin Hal ini juga merupakan tindak lanjut arahan Presiden RI terkait semakin meningkatnya jumlah korban penyalahgunaan narkoba. Badan Narkotika Nasional setiap meningkatnya jumlah korban penyalahgunaan narkoba. Badan Narkotika Nasional setiap tahun telah melakukan

tahun telah melakukan rehabilitasi terhadap pecandu rehabilitasi terhadap pecandu narkoba, namun seiring narkoba, namun seiring meningkatnyameningkatnya jumlah

jumlah pecandu pecandu maka maka mulai mulai tahun tahun 2015 2015 jumlah jumlah rehabilitasi rehabilitasi ditingkatkan ditingkatkan menjadi menjadi 100.000100.000 orang.

orang.

Program ini dilatar belakangi pemikiran bahwa solusi penegakan hukum berupa Program ini dilatar belakangi pemikiran bahwa solusi penegakan hukum berupa pemenjaraan bagi korban peny

pemenjaraan bagi korban penyalahguna narkoba kurang efektif.alahguna narkoba kurang efektif.

Program pelatihan Asesor Narkotika dilaksanakan berdasarkan Surat Kabareskrim Program pelatihan Asesor Narkotika dilaksanakan berdasarkan Surat Kabareskrim Polri Nomor: B/5704/IX/2015 perihal penunjukkan tenaga medis dalam rangka mendukung Polri Nomor: B/5704/IX/2015 perihal penunjukkan tenaga medis dalam rangka mendukung tugas pokok Polri di bidang penanggulangan penyalahgunaan narkoba.

tugas pokok Polri di bidang penanggulangan penyalahgunaan narkoba.

Setelah mengikuti pelatihan ini, para asesor mampu bekerja sama dengan penyidik Setelah mengikuti pelatihan ini, para asesor mampu bekerja sama dengan penyidik narkoba dalam menentukan apakah seorang tersangka berstatus penyalah guna, korban narkoba dalam menentukan apakah seorang tersangka berstatus penyalah guna, korban penyalah gunaan, pecandu atau p

penyalah gunaan, pecandu atau pengedar.engedar.

B.

B. KEGIATAN ASESMEN NARKOBAKEGIATAN ASESMEN NARKOBA

Kegiatan asesmen mulai dilakukan setelah saya mengik

(20)

Cancel Anytime.

(21)

Cancel Anytime.

asesor/terapis perlu terlatih dalam membaca bahasa tubuh klien. asesor/terapis perlu terlatih dalam membaca bahasa tubuh klien.

Dalam melakukan wawancara, teknik bertanya dengan pertanyaan terbuka perlu Dalam melakukan wawancara, teknik bertanya dengan pertanyaan terbuka perlu dikuasai oleh asesor/ terapis. Setiap informasi yang diberikan oleh klien merupakan faktor dikuasai oleh asesor/ terapis. Setiap informasi yang diberikan oleh klien merupakan faktor baru yang perlu ditambahkan untuk m

baru yang perlu ditambahkan untuk memperoleh gambaran tentang klien secara utuh.emperoleh gambaran tentang klien secara utuh.

Sementara itu pemeriksaan fisik dilakukan untuk melengkapi informasi tentang klien, Sementara itu pemeriksaan fisik dilakukan untuk melengkapi informasi tentang klien, baik

baik pemeriksaan pemeriksaan umum umum seperti seperti tekanan tekanan darah, darah, nadi nadi dan dan suhu suhu badan, badan, maupun maupun pemeriksaanpemeriksaan penunjang

penunjang lainnya lainnya yang yang diperlukan diperlukan sesuai sesuai dengan dengan kebutuhan kebutuhan dan dan kondisi kondisi klien klien (misalkan,(misalkan, urinalisis, laboratorium lain, radiologi, dan sebagainya).

urinalisis, laboratorium lain, radiologi, dan sebagainya).

Untuk mendapatkan hasil asesmen yang komprehensif di

Untuk mendapatkan hasil asesmen yang komprehensif di gunakan berbagaigunakan berbagai

instrumen yang sudah terstandarisasi dan dilakukan oleh petugas yang sudah terlatih. Empat instrumen yang sudah terstandarisasi dan dilakukan oleh petugas yang sudah terlatih. Empat aspek penting yang perlu dinilai dalam asesmen me

aspek penting yang perlu dinilai dalam asesmen meliputi:liputi: 

 Riwayat penggunaan napza lengkapRiwayat penggunaan napza lengkap 

 Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik 

 Pemeriksaan status mentalPemeriksaan status mental 

 Pemeriksaan penunjang/laboratoriumPemeriksaan penunjang/laboratorium

Kewenangan Asesor Narkoba sangatlah penting, yaitu menentukan seorang pengguna Kewenangan Asesor Narkoba sangatlah penting, yaitu menentukan seorang pengguna itu penyalah guna, korban penyalah gunaan, pecandu ata

itu penyalah guna, korban penyalah gunaan, pecandu ata u pengedar.u pengedar.

Mengingat bahwa asesmen merupakan salah satu upaya dalam penegakan diagnosis Mengingat bahwa asesmen merupakan salah satu upaya dalam penegakan diagnosis dan menentukan tindak lanjut terapi untuk klien, maka diperlukan suatu pemahaman tentang dan menentukan tindak lanjut terapi untuk klien, maka diperlukan suatu pemahaman tentang masalah gangguan penggunaan narkoba dan keterampilan berkomunikasi dari petugas masalah gangguan penggunaan narkoba dan keterampilan berkomunikasi dari petugas kesehatan.

(22)

Cancel Anytime.

(23)

Cancel Anytime.

C.

C. RAPAT KOORDINASI LINTAS SEKTORRAPAT KOORDINASI LINTAS SEKTOR

Dalam penanganan kasus penyalahgunaan narkoba, harus melibatkan seluruh aspek. Dalam penanganan kasus penyalahgunaan narkoba, harus melibatkan seluruh aspek. Tidak hanya dari kesehatan dan kepolisian saja. Sejalan dengan Peraturan Bersama 11 Maret Tidak hanya dari kesehatan dan kepolisian saja. Sejalan dengan Peraturan Bersama 11 Maret

2014, tentang PENANGANAN PECANDU NARKOTIKA DAN KORBAN

PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA KE DALAM LEMBAGA REHABILITASI, dimana PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA KE DALAM LEMBAGA REHABILITASI, dimana peraturan tersebut melibatkan banyak sektor y

peraturan tersebut melibatkan banyak sektor yaitu :aitu : 1.

1. KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIAKETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA 2.

2. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIAMENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA 3.

3. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAMENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 4.

4. MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIAMENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

Proses Pelaksanaan Asesmen Narkotika Proses Pelaksanaan Asesmen Narkotika

(24)

Cancel Anytime.

(25)

Cancel Anytime.

D.

D. PENYULUHAN TENTANG NARKOBAPENYULUHAN TENTANG NARKOBA

Penyuluhan narkoba adalah sebuah upaya secara sadar dan berencana yang dilakukan Penyuluhan narkoba adalah sebuah upaya secara sadar dan berencana yang dilakukan Rapat Bersama BNK, Polres, Dinas Kesehatan,

Rapat Bersama BNK, Polres, Dinas Kesehatan, Pengadilan Negeri dan Kejaksaan NegeriPengadilan Negeri dan Kejaksaan Negeri

Komitmen Bersama Pencanangan Desa Bebas Narkoba di Desa Gunung Putih Kecamatan Komitmen Bersama Pencanangan Desa Bebas Narkoba di Desa Gunung Putih Kecamatan

(26)

Cancel Anytime.

(27)

Cancel Anytime.

lanjut usia pun ada. Diharapkan dengan adanya penyuluhan tentang Narkoba akan semakin lanjut usia pun ada. Diharapkan dengan adanya penyuluhan tentang Narkoba akan semakin meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan bahaya narkoba.

meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan bahaya narkoba.

Penyuluhan Narkotika di Posyandu Lansia Penyuluhan Narkotika di Posyandu Lansia

Penyuluhan Tentang Narkotika dan UU Wajib Lapo

(28)

Cancel Anytime.

(29)

Cancel Anytime.

Pada tanggal 3 November 2016 s/d 6 November 2016 saya bersama Rombongan dari Pada tanggal 3 November 2016 s/d 6 November 2016 saya bersama Rombongan dari Badan Narkotika Kabupaten Bulungan mengadakan kunjungan ke Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Kabupaten Bulungan mengadakan kunjungan ke Balai Besar Rehabilitasi LIDO Badan Narkotika Nasional dan ke Panti Sosial Pamardi Putra Galih Pakuan ( LIDO Badan Narkotika Nasional dan ke Panti Sosial Pamardi Putra Galih Pakuan ( Kemensos ) di Bogor.

Kemensos ) di Bogor.

Di dalam kunjungan ini kami mendapatkan banyak hal baru sehubungan dengan Di dalam kunjungan ini kami mendapatkan banyak hal baru sehubungan dengan penanganan

penanganan pecandu pecandu narkoba. narkoba. Pertama Pertama adalah adalah tentang tentang fisik fisik dan dan kondisi kondisi tempat tempat RehabilitasiRehabilitasi yang ideal. Kedua tentang kegiatan pecandu narkoba selama berada di Balai Rehabilitasi. yang ideal. Kedua tentang kegiatan pecandu narkoba selama berada di Balai Rehabilitasi. Ketiga tentang pembentukan Intitusi Penerima Wajib Lapor untuk pecandu narkoba sesuai Ketiga tentang pembentukan Intitusi Penerima Wajib Lapor untuk pecandu narkoba sesuai dengan amanah UU no 35 tahun 2009, agar bisa segera dibuka di Kabupaten Bulungan, dengan amanah UU no 35 tahun 2009, agar bisa segera dibuka di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Keempat tentang alur proses pengiriman / rujukan pecandu narkoba dari Kalimantan Utara. Keempat tentang alur proses pengiriman / rujukan pecandu narkoba dari Kabupaten Bulungan ke Balai Besar Rehabilitasi LIDO Badan Narkotika Nasional dan ke Kabupaten Bulungan ke Balai Besar Rehabilitasi LIDO Badan Narkotika Nasional dan ke Panti Sosial Pamardi Putra Galih Pakuan di Bogor.

(30)

Cancel Anytime.

(31)

Cancel Anytime.

F.

F. PEMUSNAHAPEMUSNAHAN NARKOBA BERSAMA LINTAS SEKTORN NARKOBA BERSAMA LINTAS SEKTOR

Mengenai pemusnahan barang sitaan narkotika dan prekursor narkotika, dalam UU Mengenai pemusnahan barang sitaan narkotika dan prekursor narkotika, dalam UU Narkotika

Narkotika dijelaskan dijelaskan bahwa bahwa yang yang memiliki memiliki wewenang wewenang melakukan melakukan pemusnahan pemusnahan itu itu adalahadalah penyidik

penyidik Badan Badan NNarkotika Nasional (“BNN”) atau penyidik Kepolisian Negara RI.arkotika Nasional (“BNN”) atau penyidik Kepolisian Negara RI. Pemusnahan narkotika dan prekursor narkotika adalah bagian dari wewenang penyidikan Pemusnahan narkotika dan prekursor narkotika adalah bagian dari wewenang penyidikan yang diatur dalam UU Narkotika dan Peraturan Kepala BNN 7/2010.

yang diatur dalam UU Narkotika dan Peraturan Kepala BNN 7/2010.

Definisi pemusnahan diatur dalam Pasal 1 angka 5 Peraturan Kepala BNN 7/2010 Definisi pemusnahan diatur dalam Pasal 1 angka 5 Peraturan Kepala BNN 7/2010 yaitu :

yaitu :

“Pemusnahan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk memusnahkan barang “Pemusnahan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk memusnahkan barang sitaan, yang pelaksanaannya dilakukan setelah ada penetapan dari Kepala Kejaksaan Negeri sitaan, yang pelaksanaannya dilakukan setelah ada penetapan dari Kepala Kejaksaan Negeri setempat untuk dimusnahkan dan disaksikan oleh pejabat yang mewakili, unsur Kejaksaan, setempat untuk dimusnahkan dan disaksikan oleh pejabat yang mewakili, unsur Kejaksaan, Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Dalam hal unsur pejabat Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Dalam hal unsur pejabat tersebut tidak bisa hadir, maka pemusnahan disaksikan oleh pihak lain, yaitu pejabat atau tersebut tidak bisa hadir, maka pemusnahan disaksikan oleh pihak lain, yaitu pejabat atau anggota masyarakat setempat.”

anggota masyarakat setempat.”

Dari ketentuan tersebut dapat kita ketahui bahwa pengawasan dalam pemusnahan Dari ketentuan tersebut dapat kita ketahui bahwa pengawasan dalam pemusnahan barang sitaan narkotika disaksikan oleh pejabat y

barang sitaan narkotika disaksikan oleh pejabat yang mewakili unsur:ang mewakili unsur: 1.

1. Kejaksaan Negeri setempatKejaksaan Negeri setempat 2.

2. Kementerian KesehatanKementerian Kesehatan 3.

(32)

Cancel Anytime.

(33)

Cancel Anytime.

Proses Pemusnahan Narkotika Bersama Proses Pemusnahan Narkotika Bersama

Lintas Sektor Lintas Sektor

(34)

(35)

Cancel Anytime.

dengan keilmuan yang saya miliki, saya akan bekerja keras membantu proses penanganan dengan keilmuan yang saya miliki, saya akan bekerja keras membantu proses penanganan penyalah

penyalah guna guna narkoba narkoba di di Kabupaten Kabupaten Bulungan Bulungan agar agar penanganan penanganan terhadap terhadap penyalah penyalah gunaguna tepat sasaran dan tidak selalu berujung pada penjara, namun bisa diarahkan ke Rehabilitasi. tepat sasaran dan tidak selalu berujung pada penjara, namun bisa diarahkan ke Rehabilitasi.

Pelatihan Asesor Narkotika di Hotel Singgasana Makassar tgl 23 s/d 28 November tahun 2015 oleh BNN Pelatihan Asesor Narkotika di Hotel Singgasana Makassar tgl 23 s/d 28 November tahun 2015 oleh BNN

(36)

(37)

Cancel Anytime.

Penyalahguna narkoba yang akan di rehabilitasi Penyalahguna narkoba yang akan di rehabilitasi

(38)

(39)

Cancel Anytime.

BAB IV BAB IV

PEMBAHASAN KEGIATAN PEMBAHASAN KEGIATAN

Kegiatan Asesmen Narkoba di Kabupaten Bulungan sudah saya lakukan sejak tanggal Kegiatan Asesmen Narkoba di Kabupaten Bulungan sudah saya lakukan sejak tanggal 1 Januari 2016 s/d sekarang. Kita tahu bahwa Tanjung Selor sebagai Ibukota Provinsi 1 Januari 2016 s/d sekarang. Kita tahu bahwa Tanjung Selor sebagai Ibukota Provinsi termuda di Indonesia berada dalam masa pembangunan infrastruktur dan memerlukan proses termuda di Indonesia berada dalam masa pembangunan infrastruktur dan memerlukan proses yang panjang untuk melengkapi segala kebutuhan di kota ini.

yang panjang untuk melengkapi segala kebutuhan di kota ini.

Dalam UU no 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan Dalam UU no 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan Asesmen perlu dibentuk Tim Asesmen Terpadu ( TAT ) dan Instit

Asesmen perlu dibentuk Tim Asesmen Terpadu ( TAT ) dan Instit usi Penerima Wajib Lapor (usi Penerima Wajib Lapor ( IPWL ).

IPWL ).

Tim Asesmen Terpadu Adalah tim yang terdiri dari tim dokter/medis dan tim hukum Tim Asesmen Terpadu Adalah tim yang terdiri dari tim dokter/medis dan tim hukum yang ditetapkan oleh pimpinan satuan kerja setempat berdasarkan surat keputusan Kepala yang ditetapkan oleh pimpinan satuan kerja setempat berdasarkan surat keputusan Kepala Badan Narkotika Nasional, Badan Narkotika Propinsi, Badan Narkotika Nasional Badan Narkotika Nasional, Badan Narkotika Propinsi, Badan Narkotika Nasional

(40)

(41)

Cancel Anytime.

Setelah ada kordinasi dari Kepala Dinas Kesehatan, Kepolisian Resor Narkoba, Badan Setelah ada kordinasi dari Kepala Dinas Kesehatan, Kepolisian Resor Narkoba, Badan Narkotika,

Narkotika, saya saya menjalankan menjalankan amanah amanah sebagai sebagai Asesor Asesor Narkotika Narkotika di di Kabupaten Kabupaten BulunganBulungan sampai dengan saat ini.

sampai dengan saat ini.

Mengenai pembentukan Institusi Penerima Wajib Lapor di Kabupaten Bulungan, Mengenai pembentukan Institusi Penerima Wajib Lapor di Kabupaten Bulungan, masih dalam proses pengajuan ke Kementrian Kesehatan dengan Rekomendasi dari BNN masih dalam proses pengajuan ke Kementrian Kesehatan dengan Rekomendasi dari BNN Provinsi, sekarang masih menunggu Surat Keputusan ( SK ) dari Kementrian Kesehatan. Provinsi, sekarang masih menunggu Surat Keputusan ( SK ) dari Kementrian Kesehatan.

Kegiatan Asesmen ini tetap saya jalankan walaupun belum ada IPWL di Kabupaten Kegiatan Asesmen ini tetap saya jalankan walaupun belum ada IPWL di Kabupaten Bulungan, karena :

Bulungan, karena : 1.

1. Saya sebagai tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan pelatihan tentangSaya sebagai tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan pelatihan tentang Narkoba merasa

Narkoba merasa bahwa sudah kewajiban sabahwa sudah kewajiban saya menangani semua masalah ya menangani semua masalah pecandupecandu atau penyalahguna narkoba di Kabupaten Bulungan sesuai dengan materi atau penyalahguna narkoba di Kabupaten Bulungan sesuai dengan materi pelatihan yang saya dapatkan.

pelatihan yang saya dapatkan. 2.

(42)

(43)

Cancel Anytime.

Cancel Anytime. 0 0 10 10 20 20 30 30 40 40 50 50

LLaakki i - - LLaakki i PPeerreemmppuuaann

2016 2016 2017 2017

(44)

Cancel Anytime.

BAB V BAB V

KEGIATAN LAIN DI UPT. PUSKESMAS TANJUNG PALAS KEGIATAN LAIN DI UPT. PUSKESMAS TANJUNG PALAS

A.

(45)

Cancel Anytime.

C.

(46)

Cancel Anytime.

Cancel Anytime. BAB VI BAB VI PENUTUP PENUTUP KESIMPULAN KESIMPULAN

Masalah penyalahgunaan khususnya pada remaja adalah ancaman yang sangat Masalah penyalahgunaan khususnya pada remaja adalah ancaman yang sangat mencemaskan bagi keluarga khususnya dan suatu bangsa pada umumnya. Pengaruh narkoba mencemaskan bagi keluarga khususnya dan suatu bangsa pada umumnya. Pengaruh narkoba sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan pribadinya, maupun dampak sosial yang sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan pribadinya, maupun dampak sosial yang