• Tidak ada hasil yang ditemukan

LP Ruptur Tendon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LP Ruptur Tendon"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN

RUPTUR TENDON RUPTUR TENDON

A.

A. PENGERPENGERTIANTIAN Te

Tendon ndon adaadalah lah jarjaringingan an fifibrobrosa sa yanyang g melmelekat ekat otootot t ke ke tultulang ang daldalam am tubtubuh uh manmanusiusia.a. Pasukan diterapkan pada tendon mungkin lebih dari 5 kali berat badan Anda. . Dalam Pasukan diterapkan pada tendon mungkin lebih dari 5 kali berat badan Anda. . Dalam  beberapa

 beberapa kasus kasus yang yang jarang jarang terjadi, terjadi, tendon tendon dapat dapat snap snap atau atau pecah pecah . . Kondisi Kondisi yang yang membuatmembuat  pecah

 pecah lebih lebih mungkin mungkin termasuk termasuk suntikan suntikan steroid steroid ke ke dalam dalam tendon, tendon, penyakit penyakit tertentu tertentu (seperti(seperti gout atau hiperparatiroidisme.

gout atau hiperparatiroidisme. !eski

!eskipun pun terbiterbilang jarang, sebuah lang jarang, sebuah pecah tendon bisa pecah tendon bisa menjadmenjadi i masalmasalah ah seriserius us dan dapatdan dapat mengakibatkan mengerikan sakit dan cacat permanen jika tidak diobati. "etiap jenis pecah mengakibatkan mengerikan sakit dan cacat permanen jika tidak diobati. "etiap jenis pecah tendon memiliki tanda#tanda dan gejala sendiri dan bisa diobati baik operasi atau medis tendon memiliki tanda#tanda dan gejala sendiri dan bisa diobati baik operasi atau medis tergantung pada beratnya pecah dan kepercayaan dari ahli bedah .

tergantung pada beratnya pecah dan kepercayaan dari ahli bedah . T

Teendndon on adaadalalah h pitpita a jajariringangan n fifibrbrososa a yayang ng flflekseksibibel el teterlrletetak ak di di babagigian an belbelakaakangng  pergelangan

 pergelangan kaki kaki yang yang menghubungkan menghubungkan otot otot betis betis dengan dengan tulang tulang tumit.. tumit.. TeTendon ndon adalahadalah st

struruktktur ur dadalalam m tutubuh buh yayang ng memenghnghububungungkan kan ototot ot ke ke tutulalang. ng. $t$tot ot rarangngka ka daldalam am tutububuhh  bertanggung

 bertanggung ja%ab ja%ab untuk untuk menggerakkan menggerakkan tulang, tulang, sehingga sehingga memungkinkan memungkinkan untuk untuk berjalan,berjalan, melompat, angkat, dan bergerak dalam banyak cara. Ketika otot kontraksi, hal itu menarik  melompat, angkat, dan bergerak dalam banyak cara. Ketika otot kontraksi, hal itu menarik   pada

 pada tulang tulang menyebabkan menyebabkan gerakan gerakan ini. ini. "truktur "truktur yang yang memancarkan memancarkan kekuatan kekuatan kontraksi kontraksi otototot ke tulang disebut tendon. &uptur tendon adalah robek, pecah atau terputusnya tendon

ke tulang disebut tendon. &uptur tendon adalah robek, pecah atau terputusnya tendon

B.

B. FUNGSI FUNGSI TENDTENDONON '.

'. !em!emba%a keba%a kekuakuatan tatan tarik trik tendoendon dari on dari otot ke ttot ke tulaulangng .

. !emba%!emba%a pasuka pasukan koman kompresi presi ketika ketika membumembungkus tngkus tulang sulang seperteperti katri katrolol ).

). !en!enekuk dan mereekuk dan mereganggangkan (flekan (fle* semua send* semua sendi dan i dan otootot untuk menaht untuk menahan tulanan tulang. Tag. Tanpanpa tendon, otot#otot hanya akan menjadi sekumpulan besar di satu bidang dan tidak akan tendon, otot#otot hanya akan menjadi sekumpulan besar di satu bidang dan tidak akan  bisa bergerak.

 bisa bergerak. +.

+. TeTendon yandon yang mengng menghubuhubungkangkan otot den otot dengan tungan tulanlang.g. 5.

5. aal l inini i jujuga ga mememumungngkinkinkakan n tetendndon on untuntuk uk memenyinyimpmpan an dan memudan memulilihkahkan n enenerergi gi papadada ef

efisisieiensnsi i yayang ng titingnggigi. . "e"ebabagai gai cocontntohoh, , seselalama ma lalangngkah kah mamanusnusiaia, , AcAchihilllles es tetendondonn  peregangan sebagai

 peregangan sebagai dorsifle*es sendi pergelangan kaki. dorsifle*es sendi pergelangan kaki. Pada bagian Pada bagian terakhir langkahnya,terakhir langkahnya, sebagai kaki plantar#fle*es (jari#jari kaki menunjuk ke ba%ah, yang disimpan energi sebagai kaki plantar#fle*es (jari#jari kaki menunjuk ke ba%ah, yang disimpan energi elastis dilepaskan. -ebih jauh, karena meregangkan tendon, otot dapat berfungsi dengan elastis dilepaskan. -ebih jauh, karena meregangkan tendon, otot dapat berfungsi dengan

(2)

kurang atau bahkan tidak ada perubahan panjang, yang memungkinkan otot untuk  menghasilkan kekuatan yang lebih besar.

. Ketika otot gastrocnemius (di betis kontraksi (lebih pendek, tendon yang melekat dari otot ke tulang tumit (kalkaneus bergerak.

/. "ebagai memperpendek otot, tendon bergerak ketitik ke ba%ah kaki. 0ni adalah tindakan yang memungkinkan seseorang untuk berdiri di ataskaki seseorang, berlari, melompat,  berjalan normal, dan untuk naik dan turun tangga.

C. LOKASI RUPTUR TENDON

1mpat daerah yang paling umum tempat terjadinya ruptur tendon, antara lain 2 1. Qudriceps

"ebuah kelompok dari + otot, yang 3astus lateralis, medialis 3astus, intermedius 3astus, dan rektus femoris, datang bersama#sama tepat di atas tempurung lutut (patella untuk membentuk tendon patella . "ering disebut 4uad, kelompok otot ini digunakan untuk memperpanjang kaki di lutut dan bantuan dalam berjalan, berlari , dan melompat. 2. Aci!!es

Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris. Pada manusia, letaknya tepat di bagian pergelangan kaki. Tendon Achilles adalah tendon tertebal dan terkuat pada tubuh manusia. Panjangnya sekitar '5 sentimeter, dimulai dari pertengahan tungkai ba%ah. Kemudian strukturnya kian mengumpul dan melekat pada bagian tengah#belakang tulang calcaneus. Tendon ini sangat penting untuk   berjalan, berlari dan melompat secara normal. idera karena olahraga dan karena trauma  pada tendon Achilles adalah biasa dan bisa menyebabkan kecacatan.

(3)

". R#$%$#r cu&& 

&otator cuff terletak di bahu dan terdiri dari + otot2 supraspinatus (yang umum tendon paling pecah, infraspinatus, teres minor, dan m. subskapularis. Kelompok otot ini  berfungsi untuk mengangkat tangan ke samping, membantu memutar lengan, dan

menjaga bahu keluar dari soket tersebut.

'. Bisep

$tot bisep fungsi sebagai fleksor lengan dari siku. $tot ini memba%a tangan ke arah bahu dengan menekuk siku.

(4)

D. ETIOLOGI

'. Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes

. $bat#obatan, seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotik yang dapat meningkatkan risiko pecah

). edera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada olah raga badminton, tenis,  basket dan sepak bola

+. Trauma benda tajam atau tumpul.

E. GE(ALA

'. &asa sakit mendadak dan berat dapat dirasakan di bagian belakang pergelangan kaki atau  betis

. Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan kelemahan

). "ebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon sekitar  cm di atas tulang tumit

+. Tumit tidak dapat digerakan turun atau naik 

F. PATOFISIOLOGI

Kerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (impact atau tidak langsung (o3erloading. edera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah,kontraksi otot yang  berlebihan atau ketika terjadi kontraksi ,otot belum siap,terjadi pada bagian groin muscles (otot pada kunci paha,hamstring (otot paha bagian ba%ah,dan otot guadriceps. 6leksibilitas otot yang baik bisa menghindarkan daerah sekitar cedera memar dan membengkak.

G. PE)ERIKSAAN PENUN(ANG

'. Pergerakan otot, jika pergerakan tersebut lemah atau tidak ada maka dicurigai cedera tendon.

. !usculoskeletal ultrasonografi dapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon, karakter, dan kehadiran air mata. 0a bekerja dengan mengirimkan frekuensi yang sangat tinggi dari suara melalui tubuh. 7eberapa suara yang dipantulkan kembali dari ruang antara cairan interstitial dan jaringan lunak atau tulang. 8ambar#gambar tercermin dapat dianalisis dan dihitung ke dalam gambar. 8ambar#gambar diambil secara real time dan dapat sangat membantu dalam mendeteksi gerakan tendon dan mem3isualisasikan kemungkinan cedera atau air mata. Perangkat ini membuatnya sangat mudah untuk  melihat kerusakan struktural pada jaringan lunak, dan metode yang konsisten untuk 

(5)

mendeteksi jenis cedera. Pencitraan ini modalitas murah, tidak melibatkan radiasi  pengion dan, di tangan ultrasonographers terampil, mungkin sangat handal.

). Pemeriksaan dengan sinar#9.

H. PENGOBATAN

Tujuan pengobatan adalah untuk mengembalikan ke keadaan normal dan memungkinkan  pasien untuk melakukan apa yang dapat dilakukan sebelum cedera.Tindakan pembedahan dapat dilakukan, dimana ujung tendon yang terputus disambungkan kembali dengan teknik   penjahitan. Tindakan pembedahan dianggap paling efektif dalam penatalaksanaan tendon

yang terputus.

Tindakan non pembedahan dengan orthotics atau theraphi fisik. Tindakan tersebut  biasanya dilakukan untuk non atlit karena penyembuhanya lama atau pasienya menolak 

untuk dilakukan tindakan operasi.

I. KO)PLIKASI

Komplikasi rupture tendon yaitu infeksi. infeksi adalah adanya suatu organisme pada  jaringan atau cairan tubuh yang disertai dengan gejala klinis, masuk dan berkembang biaknya  bibit penyakit atau parasit, mikroorganisme kedalam tubuh manusia. Penyakit yang

disebabkan oleh suatu bibit penyakit seperti bakteri, 3irus, jamur dan lain#lainnya.

(. ASUHAN KEPERA*ATAN '. Pengkajian

Pada fase a%al cidera, terlihat bengkak dan timbul memar pada area luka. Pada kondisi yang telah lama dan pembengkakan telah berkurang, kondisi klinik tidak begitu  jelas dan hanya menyisakan suatu bekas trauma pada tendon %alaupun dengan melakukan pemeriksaan dapat mendeskripsikan kelainan pada tendon. Pase kedua tinjau adanya keluhan nyeri tekan. 6ase ketiga tinjau ketidakmampuan dan nyeri hebat dalam melakukan planterfleksi.

. Diagnosa kepera%atan

Diagnosa kepera%atan yang sering muncul pada klien rupture tendon, antara lain 2 a. :yeri berhubungan dengan konfresi saraf, kerusakan neuromuskuloskeletal

 b. &esiko tinggi trauma berhubungan dengan ketidak mampuan mengerakkan tungkai dan ketidaktahuan cara mobilisasi yang adekuat.

c. &esiko tinggi infeksi berhubungan dengan luka pasca#bedah. d. ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan tendon.

e. Ansietas berhubungan dengan rencana pembedahan, kondisi fisik, perubahan peran keluarga, kondisi status sosioekonomi.

(6)

). &encana kepera%atan N O DIAGNOSA RENCANA KEPERA*ATAN TU(UAN + KRITERIA HASIL INTER,ENSI

' :yeri berhubungan dengan agen injury (biologi, kimia, fisik, psikologis, kerusakan  jaringan

D"2

!engungkapkan secara 3erbal

D$2

Posisi untuk menahan nyeri, tingkah laku berhati# hati, gangguan tidur, terfokus  pada diri sendiri.

NOC-"etelah dilakukan

tindakan kepera%atan selama '*+ jam pasien tidak mengalami nyeri dengan criteria hasil2

'. !ampu mengontrol nyeri. . !elaporkan bah%a nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri. ). !ampu mengenali nyeri(skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri

NIC-'. -akukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk  lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan factor   presipitasi

. $bser3asi reaksi non3erbal dari ketidaknyamanan

). 7antu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

+. ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri speerti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

5. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan

. Ajarkan tentang teknik   nonfarmakologi2 napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat atau dingin

/. 7erikan analgetik untuk   mengurangi nyeri

;. Tingkatkan istirahat

<. 7erikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa

(7)

lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari  prosedur 

'=. !onitor 3ital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesic  pertama kali

 &esiko trauma

internal:

Kelemahan, penglihatan menurun, penurunan sensasi taktil, penurunan koordinasi otot, tangan#mata, kurangnya edukasi keamanan, keterbelakangan mental,

 Eksternal:

-ingkungan.

NOC-"etelah dilakukan tindakan kepera%atan selama *+  jam klien tidak mengalami trauma dengan criteria hasil2

Klien bebas dari trauma fisik 

NIC-'. "ediakan lingkungan yang aman untuk pasien

. 0dentifikasi kebutuhan keamanan pasien sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif   pasien dan ri%ayat penyakit

teradahulu pasien

). !enghindarkan lingkungan yang berbahaya

+. !emasang side rail tempat tidur 

5. !enyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih

. !enempatkan saklar lampu yang mudah dijangkau pasien /. !embatasi pengunjung

;. ontrol lingkungan dari kebisingan

<. 7erikan penjelasan kepada  pasien dan keluarga tau  pengunjung adnaya perubahan status kesehatan dan penyebab  penyakit

) &esiko infeksi

6actor#faktor resiko2

Prosedur in3asif, kerusakan  jaringan dan peningkatan  paparan lingkungan,

NOC-"etelah dilakukan tindakan kepera%atan selama *+ jam pasien tidak mengalami infeksi

NIC-'. Pertahankan teknik aseptic . 7atasi pengunjung bila perlu ). uci tangan sebelum dan

(8)

malnutrisi, peningkatan

paparan lingkungan  pathogen, imunosupresi tida

k adekuat pertahanan sekunder (penurunan b, leucopenia, penekanan respon inflamasi penyakit kronik malnutrisi

 perubahan primer tidak  adekuat (kerusakan kulit, trauma jaringan, gangguan  peristaltic

dengan criteria hasil 2

'. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi

. !enunjukkan

kemampuan untuk  mencegah timbulnya infeksi

). >umlah leukosit dalam  batas normal +. !enunjukkan perilaku hidup sehat 5. "tatus imun, gastrointestinal, 8enitourinaria dalam  batas normal kepera%atan

+. 8unakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung

5. 8anti letak 0? perifer dan dressing sesuai dengan petunjuk  umum

. 8unakan kateter intermitten untuk menurunkan infeksi kandung kemih

/. Tingkatkan intake nutrisi ;. 7erikan terapi antibiotic

<. !onitor tanda gejala infeksi sistemik dan local

'=. Pertahankan teknik isolasi

''. 0nspeksi kulit dan membrane mukosa terhadap kemerahan,  panas, drainase.

'. !onitoring adanya luka '). Dorong masukan cairan '+. Dorong istirahat

'5. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi

'. Kaji suhu badan pada pasien neutropenia setiap + jam.

+ 8angguan mobilitas fisik    berhubungan dengan2

8angguan metabolisme sel, keterlambatan perkembangan  pengobatan, kurang support lingkungan, keterbatasan ketahanan kardio3askuler, kehilangan integritas struktur  tulang.

NOC-"etelah dilakukan tindakan kepera%atan selama /*+  jam gangguan mobilitas

fisik teratasi dengan kriteria hasil2

'. Klien meningkat dalam akti3itas fisik 

. !engerti tujuan dan  peningkatan mobilitas ). !em3erbalisasikan

 perasaan dalam

NIC-'. !onitoring 3ital sign sebelum atau sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan.

. Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan

). 7antu klien untuk   menggunakan tongkat dan cegah terhadap cedera

+. Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan tentang teknik  ambulasi.

(9)

meningkatkan kekuatan dan kemampuan  berpindah.

+. !emperagakan

 penggunaan alat bantu untuk mobilisasi

5. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi

. -atih pasien dalam  pememnuhan kebutuhan AD-s secara mandiri sesuai kemampuan.

/. Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan AD-s.

;. 7erikan alat bantu jika klien memerlukan.

<. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan  bantuan jika diperlukan

5 Ansietas b.d factor   keturunan, situasional, stress,  perubahan status kesehatan, ancaman kematian,  perubahan konsep diri, hospitalisasi d.d insomnia, kontak mata kurang, kurang istirahat, iritabilitas, takut, nyeri perut, penurunan tekanan darah, denyut nadi, gangguan tidur, peningkatan tekanan darah, nadi, &&.

NOC-"etelah dilakukan asuhan selama '*+ jam

kecemasan klien teratasi dengan criteria hasil2

'. Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas.

. ?ital sign dalam  batas normal.

). Postur tubuh, ekspresi %ajah,  bahasa tubuh, dan tingkat akti3itas menunjukkan

 berkurangnya kecemasan

NIC-'. 8unakan pendekatan yang menenangkan.

. :yatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku pasien

). >elaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama  prosedur.

+. Temani pasien untuk   memberikan keamanan dan mengurangi takut.

5. 7erikan informasi factual mengenai diagnosis, tindakan  prognosis.

. -ibatkan keluarga untuk   mendampingi klien.

/. 0nstruksikan pada pasien untuk  menggunakan teknik relaksasi. ;. Dengarkan dengan penuh

 perhatian.

(10)

'=. 7antu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan. ''. Dorong pasien untuk  

mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi.

'. Kelola pemberian obat anti cemas

Referensi

Dokumen terkait