• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rift Valley Fever.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rift Valley Fever.pdf"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Rift V

Rift Valley

alley Fever

Fever

Rift Valley Fever adalah salah satu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus RNA dari Rift Valley Fever adalah salah satu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus RNA dari ge

genunuss  Phlebovir Phlebovirusus  dan f  dan famamililyy BunyBunyaviraviridaeidae (Lef(Lefevreevre, , 1!1!"# "# Rift Rift VVallealley y FeveFever r dituditularklarkan an se$se$araara zoonosis oleh nyamuk ke ruminansia dan manusia (%aubney

zoonosis oleh nyamuk ke ruminansia dan manusia (%aubney et alet al#, 1&1"# 'edikitnya ada & spesies#, 1&1"# 'edikitnya ada & spesies nyam

nyamuk uk yanyang g diteditemukamukan n teriterinfeknfeksi si Rift VRift Vallealley y viruvirus s (R(RVFV"VFV", , sebasebagian besar gian besar dari )enisdari )enis  Aedes Aedes  dan  dan Culex

Culex (*(*hehevavalilier er et et alal#, #, ++11" " sesepepertrtii  Ae.  Ae. mcintoshimcintoshi, , Ae. Ae. vexans vexans arabiensarabiensis, is, Ae. Ae. caballus, caballus, Ae.Ae. circ

circumluteoluumluteolus, Ae. s, Ae. tarsalis, Ae. lineatoptarsalis, Ae. lineatopennis, Ae. dentatus, Ae. palpalis, Ae. mcintoshi, Cx. pipiens,ennis, Ae. dentatus, Ae. palpalis, Ae. mcintoshi, Cx. pipiens, Cx. Culex, Cx. theileri, Cx. Poicilipes dan Cx. antennatus

Cx. Culex, Cx. theileri, Cx. Poicilipes dan Cx. antennatus  (epin et al#, +1"# enyebaran infeksi (epin et al#, +1"# enyebaran infeksi penyakit ini ke daerah non endemik kemungkinan besar karena agen penyebab RVF virus (RVFV" penyakit ini ke daerah non endemik kemungkinan besar karena agen penyebab RVF virus (RVFV" mampu memanfaatkan berbagai vektor nyamuk (-urrel

mampu memanfaatkan berbagai vektor nyamuk (-urrel et alet al# 1."## 1."#

Sejarah Penyakit Sejarah Penyakit

enyakit RVF diketahui mulai endemik di Afrika se)ak tahun 11+ (eters dan Linthi$um, enyakit RVF diketahui mulai endemik di Afrika se)ak tahun 11+ (eters dan Linthi$um, 1/"# Virus yang menyebabkan Rift Valley Fever (RVF" pertama kali diisolasi pada tahun 1&, 1/"# Virus yang menyebabkan Rift Valley Fever (RVF" pertama kali diisolasi pada tahun 1&, investigasi dari kasus aborsi domba betina dan kematian domba yang baru lahir di sebuah peternakan di investigasi dari kasus aborsi domba betina dan kematian domba yang baru lahir di sebuah peternakan di Rift Valley, 0enya dan disertai dengan kasus demam pada manusia (%aubney

Rift Valley, 0enya dan disertai dengan kasus demam pada manusia (%aubney et alet al#, #, 1&1"# 1&1"# 'e)ak 'e)ak ituitu R

RVF dilaporkan telah menyerang sebagian negara sub 'ahara, VF dilaporkan telah menyerang sebagian negara sub 'ahara, seperti di 0enya seperti di 0enya dan -adan -anzania (nzania (eeganeegan dan 2ailey, 1."# 3abah berikutnya dengan kasus manusia dilaporkan di Afrika 'elatan (4oubert dan 2ailey, 1."# 3abah berikutnya dengan kasus manusia dilaporkan di Afrika 'elatan (4oubert etet al

al#, 151" dan Lembah Nil ('udan 6 esir" (Abdel63ahab#, 151" dan Lembah Nil ('udan 6 esir" (Abdel63ahab et alet al#, 1!."##, 1!."#

'e)ak itu, banyak 7abah RVF telah dilaporkan di berbagai daerah di Afrika# 0asus terbesar pada 'e)ak itu, banyak 7abah RVF telah dilaporkan di berbagai daerah di Afrika# 0asus terbesar pada manu

manusia sia ter)ter)adi adi di di esiesir r padpada a 1!!1!!61!61!., ., dipediperkirrkirakaakan n ada ada +#+#  infeinfeksi, ksi, dendengan gan 8 8 ter)ter)adiadi kematian# ada tahun +, 7abah ter)adi di Arab 'audi dan 9aman, ini merupakan yang pertama kematian# ada tahun +, 7abah ter)adi di Arab 'audi dan 9aman, ini merupakan yang pertama

(2)

terdeteksi di luar benua Afrika# :al ini meningkatkan kekha7atiran bah7a penyakit ini dapat menyebar lebih lan)ut ke Asia atau ;ropa, atau bahkan untuk 2elahan 2arat (Ahmed et al#, +"#

<ambar= enyebaran distribusi Rift Valley Fever

Agen Etiologi

Agen etiologi penyakit ini adalah Rift Valley Fever Virus (RVFV" yang berpotensi ditularkan oleh spesies yang berbeda dari vektor serangga yang memiliki distribusi global yang luas (<ubler,

(3)

++"# Rift Valley demam virus (RVFV" adalah anggota dari genus  Phlebovirus, salah satu dari lima golongan dalam keluarga Bunyaviridae (%aubney and :udson, 1&1"# Virus ini mengandung tiga genom segmen, yaitu terdiri dari large (L", medium (" dan small ('" (;lliot, 18"# 'egmen L mengkode RNA polimerase yang tergantung RNA virus, dan segmen  mengkode setidaknya dua non6 struktural protein yang fungsinya tidak diketahui, gabungannya disebut sebagai N' dan glikoprotein struktural <n dan <$ (<errard dan Ni$hol, +!"#

'e$ara serologis RVF virus ini mempunyai hubungan dengan genus  Phlebovirus  lain, tetapi dapat dibedakan dengan serum netralisasi tes# :anya ada satu serotipe RVF virus# Virus ini tidak aktif oleh pelarut lemak (misalnya eter" dan dengan natrium kuat atau kalsium hipoklorit (residu klorin boleh melebihi 5 ppm" (FA>, ++"#

Penularan/Penyebaran Penyakit

enularan utama ter)adi le7at gigitan? tusukan nyamuk# Vektor utama penyakit ini adalah Culex  pipiens (esir", Aedes sp (Afrika timur", Culex theileri dan Aides caballus (Afrika 'elatan"# enularan dapat pula ter)adi se$ara kontak langsung dengan )aringan he7an yang baru lahir (pla$enta, fetus" dari sapi, domba atau kambing yang mati abortus akibat RVF (@o7a 'tate niversity +5"# -ransmisi lainnya dapat melalui darah atau )aringan he7an se7aktu mera7at he7an sakit, melakukan bedah bangkai (autopsi" untuk pemeriksaan laboratorik atau pemotongan he7an di R:# %alam )umlah terbatas, dilaporkan ter)adi penularan aerosol pada petugas laboratorium ('oeharsono ++"# %i 7ilayah enzootik seperti 0enya, Bimbab7e dan negara6negara lain di Afrika -engah, RVFV menyebar dalam lingkungan melalui transmisi vertikal pada sesama nyamuk dan transmisi horisontal pada nyamuk dengan he7an (>live et al#, +1+"#

'elain penyebaran 7abah penyakit dalam 7ilayah enzootik RVF, di beberapa dekade sebelumnya penyebaran RVFV ke se)umlah negara lain di dalam dan di luar Afrika, termasuk esir,

(4)

adagaskar, auritania dan Arab 'audi, tampaknya sebagai hasil dari angkutan komersial he7an yang terinfeksi# (<robbelaar et al#, +11"# orbiditas RVF sangat bervariasi, tergantung pada kerentanan host dan faktor lainnya# enurut >@;, he7an muda seperti anak domba, anak an)ing, dan anak ku$ing dianggap Csangat rentanC angka kematian antara !61 persen# %omba dan sapi perah dianggap Csangat rentanC dengan angka kematian antara +6! persen# 'api de7asa, kambing, dan kerbau dianggap Ckurang rentan Cdan mortalitas biasanya kurang dari 1 persen ('A:A, +."#

%ari berbagai ke)adian 7abah penyakit RVF ternyata mun$ulnya mengikuti tingginya $urah hu)an dan biasanya ada hubungan dengan ter)adinya genangan air di daratan yang $ukup lama yang terkait erat dengan perkembangbiakan vektor (nyamuk"# royek irigasi selama abad ke6+ di Afrika memi$u ter)adinya 7abah penyakit RVF karena bermun$ulannya nyamuk dalam )umlah yang sangat banyak# :al ini )uga telah dibuktikan melalui timbulnya genangan air di daerah epizootik di 0enya, ternyata )utaan larva  Ae. Mcintoshi menetas dan virus RVF dapat diisolasi dari nyamuk de7asa termasuk nyamuk )antan# %engan demikian penularan transovarial virus memberikan suatu pen)elasan yang dapat diterima akal (<ould dan :iggs, +"#

0arena penyakit RVF ini ditularkan oleh nyamuk  Aedes spp# sebagai vektor, maka kondisi iklim merupakan pemi$u timbulnya penyakit RVF# >leh karena itu, se$ara teori penyakit RVF ini memungkinkan untuk tersebar sampai negara di ;ropa dan Asia termasuk @ndonesia# %isamping itu, selain faktor perubahan iklim, faktor lain seperti perpindahan he7an yang terinfeksi melalui perdagangan (ekspor? impor" atau terba7a melalui vektor nyamuk yang kompeten ke daerah yang bukan epidemik RVF dan menyebar di luar batas geografisnya# >leh karena itu, dapat diantisipasi pen$egahannya melalui kontrol terhadap vektornya disertai dengan melakukan surveilans pada iklim tertentu atau pada keadaan ter)adinya perubahan iklim sebelum ter)adinya penyakit sehingga penyebaran penyakit dapat dihambat (2ahri dan 'yafriati, +11"

(5)

<ambar= 'iklus penyebaran Rift Valley Fever (RVF" (2alenghien , +1&"

Gejala Klinis

Virus dapat menyebar pada tingkat yang sangat rendah, tiba6tiba, tanpa atau dengan sedikit tanda6tanda klinis, transmisi ini men)adikan penyakit sangat sulit untuk dideteksi (FA>, +&"# %i daerah ayotte, pada tahun +/, di mana seroprevalensi hingga ++D (1& he7an diu)i" pada ruminansia diperkirakan tanpa ge)ala klinis# ntuk mendeteksi RVFV, beberapa pengu)ian yang

(6)

tersedia adalah deteksi molekular (R-6*R", deteksi antigen virus, anti6RVF @g atau @g< deteksi daya tahan tubuh (epin et al#, +1" enzyme-linked immunosorbant assay (;L@'A", dan agar gel immunodiusion  (A<@%" (>@;, +."#

asa inkubasi bervariasi dari 1 sampai 8 hari# asa inkubasi 1+6!+ )am untuk anak domba yang baru lahir dan +/6!+ )am pada domba de7asa, kambing, serta sapi ('%A, +1&"# Rift Valley Fever lebih sering menginfeksi he7an muda daripada he7an de7asa (@o7a 'tate niversity +5"# %omba adalah spesies yang paling rentan, sementara sapi, kambing, dan unta tingkatnya bervariasi (Findlay, 1&1"#

ada sapi ditandai dengan demam (1/618 E F ? /6/1 E *", lemah, depresi, diare, dan penyakit kuning# ada sapi de7asa sering mengalami infeksi tanpa ge)ala a7al, penyakit klinis ditandai dengan demam selama +/68 )am, air liur berlebihan, anoreksia, diare berdarah, produksi susu rendah, dan tingkat aborsi yang tinggi pada sapi hamil# ada domba yang baru lahir (kurang dari + minggu usia" ditandai dengan demam (1/618 E F ? /6/1 E *", anoreksia, lemah, sakit perut, pernafasan lebih $epat, dan kematian dalam 7aktu +/6&8 )am# 'ementara pada domba de7asa dan kambing mengalami demam yang berlangsung +/68 )am, anoreksia, lemah, depresi, peningkatan frekuensi napas, muntah, diare berdarah, dan tingkat aborsi mendekati 1 persen ('%A, +1&"#

Patologi anatomi

atologi biasanya menemukan nekrosis hati, splenomegali, dan perdarahan gastrointestinal ('%A, +1&"# -erdapat pula pendarahan berupa titik dan spot pada seluruh permukaan serosa, limphonodus, subkutan, gin)al dan )aringan lainnya# ada beberapa kasus infeksi misalnya pada anak domba, hati mengalami pembengkakan dan pengerasan# 4ika tidak diselubungi darah, maka hati akan tampak ber7arna pu$at $oklat keabu6abuan hingga kuning ke$oklatan serta terlihat spot putih dengan diameter 16+ mm# Vesi$a urinaria mengalami edema dan pendarahan, serta seluruh lymphonodus

(7)

membengkak# 'istem pen$ernaan menun)ukkan perubahan yang bervariasi dari pendarahan hingga nekrosa# enimbunan $airan (as$ites" di rongga perut, rongga dada, dan paru6paru kadang mun$ul, serta karkas )uga ber7arna kekuningan (FA> ++"#

Histoatologi

enampakan hati yang terkena RVF adalah adanya nekrosa di daerah $entrilobular# 2eberapa hati bahkan menun)ukkan penimbunan mineral# :adir pula sel6sel radang limfosit, eosinofil dan neutrofil yang mengalami penyusutan dan peluruhan# ada he7an de7asa lebih sedikit area hati yang mengalami nekrosa, dan hanya pada lobus tertentu (FA> ++"# erubahan pada hati pada domba yang baru lahir berlan)ut dari fo$al, lesi primer, dan ne$rotik hepato$it dengan badan asidofilik dalam 8 sampai 1+ )am untuk pembesaran fo$i primer dan degenerasi parenkim dalam & sampai &8 )am ( *oetzer dan @shak 1.+"#

Pengobatan !an Vaksinasi

Vaksin yang aman sekarang telah tersedia untuk ternak (%ungu, +1", mungkin $ara ini yang efisien untuk melindungi he7an dan manusia dari penularan virus di daerah endemik# 2ahkan )ika bisa bereaksi dengan baik untuk generasi virus rekombinan, vaksin )uga dapat digunakan di daerah infeksi yang sedang berlangsung (<robbelaar, +11"# Ada + vaksin yang tersedia dan biasanya digunakan untuk mengendalikan RVF di negara6negara endemik yaitu vaksin aktif dan vaksin inaktif#

Vaksin aktif 'mithburn menginduksi kekebalan tubuh seumur hidup pada domba dan kambing# Vaksin 'mithburn memiliki potensi pengembalian, sehingga tidak dian)urkan untuk digunakan se$ara luas di daerah6daerah non endemik dan negara yang sedang 7abah ('%A, +1&"# Vaksin yang tidak aktif tidak memberikan kekebalan )angka pan)ang dan dengan demikian memerlukan penguat vaksinasi dan vaksinasi ulangan setiap tahun untuk memberi kekebalan dari infeksi# Vaksin inaktif

(8)

direkomendasikan untuk digunakan pada he7an bunting dan di negara6negara bebas dari 7abah RVF# enelitian dan pengembangan vaksin RVF sedang diupayakan oleh '%A untuk memenuhi kebutuhan Amerika 'erikat dalam hal 7abah RVF di negerinya (@kegami, +"#

Pen"egahan !an Kontrol

2eberapa tindakan pengendalian yang dilakukan yaitu

• menga7asi perpindahan ternak dalam perdagangan dan ekspor

• pengendalian vektor dengan penekanan pada larvasida di tempat perkembangbiakan vektor

• vaksinasi ternak (Ni$olas, +1&"

0arena penyebaran RVF bisa masuk melalui ternak ruminansia domestik dari negara6negara yang terinfeksi, >@; @nternasional menyarankan supaya he7an masuk dari negara yang terinfeksi dilampirkan dengan sertifikat penya)ian keterangan kesehatan he7an dari dokter he7an setempat# -api sampai saat ini, semua rekomendasi ini sering diabaikan seperti di -anzania dan *omoros (*tre6 'ossah, +"# :al ini )uga sering ter)adi di beberapa negara kepulauan yang masih maraknya perdagangan ilegal dengan mengabaikan kesehatan ternak#

-indakan karantina dan kontrol )uga harus segera dilakukan )ika mun$ul dugaan penyakit ini pada suatu 7ilayah tertentu# inimal radius 1 km dari 7ilayah yang terkena harus dilakukan kontrol se$ara intensif (Aziz ,+."# embatasi atau melarang pergerakan ternak merupakan upaya yang $ukup efektif dalam memperlambat perluasan virus dari daerah yang terinfeksi ke daerah6daerah yang tidak terinfeksi# %aerah berisiko )uga harus ditentukan berkaitan dengan kondisi geografis, arah angin, dan kehadiran vektor (@>3A 'tate niversity, +!"#

emantauan yang berkelan)utan serta pelaporan setiap ter)adi kasus dan kematian merupakan hal yang sangat penting# 'etiap ter)adi kasus baru harus dilaporkan dan dilakukan peningkatan

(9)

penga7asan di seluruh 7ilayah# 0asus pada he7an harus dilaporkan kepada otoritas veteriner# Namun, kontrol pada 7ilayah epidemi tidak hanya dilakukan oleh dokter he7an, tetapi diperlukan pendekatan multilembaga antara otoritas veteriner dan kesehatan# emberitaan se$ara resmi terkait kasus RVF )uga harus selalu dilaporkan kepada masyarakat se$ara profesional sehingga epidemi dapat terungkap (Aziz, +."#

(10)

#aftar Pustaka

Abdel63ahab 0', ;l 2az L, ;l6-ayeb ;, >mar :, >ssman A, G 9asin 3# 1!.# Rift Valley Fever virus infe$tions in ;gypt= athologi$al and virologi$al findings in man# !rans " #oc !rop  Med $yg# !+= &+H&8#

Ahmed 4, 2ouloy , ;rgonul >, Fooks A, a7eska 4, *hevalier V, %rosten *, oormann R, -ordo N, Vatansever B, *alistri , ;strada6ena A, irazimi A, nger :, 9in :, G 'eitzer # +# @nternational net7ork for $apa$ity building for the $ontrol of emerging viral ve$tor6borne zoonoti$ diseases= Arbo6Boonet#  %uro #urveill# 1/118

Aziz @A# +.# Rift valley fever= the storyunfolds# #udanese & o Public $ealth &(1"# 561#

2ahri ', G 'yafriati -# +11# e7aspadai un$ulnya 2eberapa enyakit :e7an enular 'tategis di @ndonesia# 'A"!A()A. Vol# +1 No# 1

2alenghien -, *ardinale ;, *hevalier V , ;lissa N, FaillouI A2, Nipomi$hene -44, Ni$olas <, Rakotoharinome V, Roger , G Bumbo 2# +1&# -o7ards a better understanding of Rift Valley fever epidemiology in the south67est of the @ndian >$ean# *eterinary "esearch. //=!. *tre6'ossah *, G Albina ;# +# Rift Valley Fever= Veterinary aspe$ts and impa$t for human health#

 Med !rop# 8=&5.H&81#

*hevalier V, epin , lee L, G Lan$elot R# +1# Rift Valley feverJA threat for ;uropeK#  %uro #urveillance# 15(1", &H/#

*oetzer 4A3, G @shak 0<# 1.+# 'euential development of the liver lesions in ne76born lambs infe$ted 7ith Rift Valley fever virus# @# a$ros$opi$ and mi$ros$opi$ pathology# )nder-stepoort &ournal o *eterinary "esearch. /=1&61.#

*oetzer 4A3, -hompson <R, G -ustin R%# +/#  +nectious iseases o ivestock ith #pecial  "eerence to #outhern Arica. second ed.   >Iford niversity ressM *ape -o7n, 'outh Afri$a#

1&!61!#

%aubney R, :udson 4R, G <arnham *# 1&1# ;nzooti$ hepatitis of Rift Valley fever# An undes$ribed virus disease of sheep, $attle, and man from ;ast Afri$a# !he &ournal o Pathology and Bacteriology. &/, 5/5H5!#

%ungu 2, Lou7 @, Lubisi A, :unter , von -ei$hman 2, G 2ouloy # +1# ;valuation of the effi$a$y and safety of the Rift Valley Fever *lone 1& va$$ine in sheep# *accine# +.=/5.1H/5.!#

;lliott, R## 18# !he Bunyaviridae# Ne7 9ork G London= lenum ress#

FA># ++# Preparation o "it *alley ever contingency plans # FA> Animal :ealth anual# Rome# Findlay <# 1&1# Rift Valley fever on enzooti$ hepatitis# !rans " #oc !rop Med $yg # +5=++H+8+# Food and Agri$ulture >rganization of the nited Nations# +&#  +n Preparation o "it *alley /ever

Contingency Plans#

<errard 'R, G Ni$hol '-# +!# 'ynthesis, proteolyti$ pro$essing and $ompleI formation of N6 terminally nested pre$ursor proteins of the Rift Valley fever virus gly$oproteins# *irology. &5!(+"= 1+/6&&#

<ould ;A, G :iggs '# +#  +mpact o climate change and other actors on emerging arbovirus diseases. !ransactions o !he "oyal #ociety o !rop. Med. $ygiene.  1&= 1 H 1+1

<ubler %4# ++# !he global emergence0resurgence o arboviral diseases as public health problems # Ar$h# ed# Res# &&, &&H&/+

<robbelaar AA, 3eyer 4, Leman A, 0emp A, a7eska 4-, G '7anepoel R# +11# ole$ular epidemiology of Rift Valley fever virus#  %merg +nect is. 1!=++!H++!8#

(11)

@kegami -, akin '# +# Rift Valley fever va$$ines# *accine. +!= %8H%!+#

@>3A 'tate niversity# +5# "it *alley /ever# -he *enter for Food 'e$urity and ubli$ :ealth#

@>3A 'tate niversity# +!#  "it valley ever +nectious enzootic hepatitis o sheep and cattle # Ames= *ollege of veterinary edi$ine, @>3A 'tate niversity#

4oubert 4%, Ferguson AL, G <ear 4# 151#  "it *alley ever in #outh Arica1 2. !he occurrence o human cases in the )range /ree #tate, the north-estern Cape province, the estern and southern !ransvaal. An epidemiological and clinical indings # ' Afr ed 4# +5=.H.1#

Lefevre *# 1!# Actualite de la ievre de la *allee du "it 3uels enseignements tirer des epidemies de 4566 et 4576 # ed -rop# (ars" 5!# 81H8/#

eegan 4, 2ailey *L# 1.#  "it *alley ever. +n !he arboviruses1 epidemiology and ecology # ;dited by onath -# 2o$a Raton= *R* ress @n$# 51H!8#

Ni$olas <, %urand 2, %urboz R, Rakotondravao R, G *hevalier V# +1&# %es$ription and analysis of the $attle trade net7ork in the adagas$ar highlands= potential role in the diffusion of Rift Valley fever virus# Acta !rop. 1+8=1H+!#

>@;# +.# Manual o iagnostic !ests and *accines !errestrial Animal.  *hapter +#1#1/,

>live , <oodman ', G Reynes 4# +1+# -he role of 7ild mammals in the maintenan$e of rift valley Fever virus# & 'ildl is# /.=+/1H+88#

eters, *# 4# G Linthi$um, 0# 4# 1/#  +n $andbook o (oonoses, section B., *iral, 2nd edn, pp.  1+5H  1&.# ;dited by <# 3# 2eran G 4# :# 'teele# 2o$a Raton, FL = *R* ress#

epin , 2ouloy , 2ird 2:, 0emp A, G a7eska, 4# +1# Rift Valley fever virus (2unyaviridae= hlebovirus"= An update on pathogenesis, mole$ular epidemiology, ve$tors, diagnosti$s and prevention# *eterinary "esearch, /1, 81H1#

'oeharsono# ++# Penyakit Menular ari $ean ke Manusia# 9ogyakarta= enerbit 0anisius#

-urrel 4, 2ailey *L, G 2eaman 4R# 1.# Ve$tor $ompeten$e of a :ouston, -eIas strain of Aedes albopi$tus for Rift Valley fever virus# &. Am. Mos3. Control Assoc# /, /H.#

'A:A# +.# /oreign Animal iseases. 6th %d# 2o$a Raton, FL= 2o$a ubli$ations <roup# &8 H &!5#

Referensi

Dokumen terkait