392
Perancangan Aplikasi Pendukung Keputusan Menggunakan
UML dalam Estimasi Biaya Mobil Listrik
Purwoko Adhi Juniarto*1), Yusuf Priyandari*2) , Wahyudi Sutopo*3)
1,2,3) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta, 57126, Indonesia
Email: adhijuniarto@gmail.com, priyandari@ft.uns.ac.id, wahyudisutopo@gmail.com
ABSTRAK
Mobil listrik merupakan produk yang memiliki struktur yang kompleks karena terdiri dari part yang sangat banyak dan menggunakan sistem produksi make to order. Selain itu, dalam proses pembuatannya melibatkan banyak peneliti dan desainer yang terbagi menjadi tingkatan teknis dan manajerial. Saat ini, perhitungan estimasi biaya belum mengacu kepada engineering bill of material yang menyimpan informasi part dan keputusan terhadap part yang terdiri dari make, buy, dan assembly, sehingga hasil estimasi belum akurat. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem pendukung yang dapat membantu kinerja finance manager dan grup riset dalam melakukan estimasi biaya dengan lebih cepat dan akurat. Perancangan sistem pendukung keputusan menggunakan bahasa pemrograman Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari use case diagram, activity diagram, dan class diagram. Aplikasi yang dibuat mampu merekap informasi bill of material dan aktivitas sebagai dasar perhitungan estimasi biaya. Kata kunci: Estimasi Biaya, Sistem Pendukung Keputusan, UML
1.
PendahuluanEstimasi biaya merupakan perhitungan biaya yang digunakan untuk mengetahui total biaya dari sebuah produk sebelum proses produksi secara aktual terjadi (Kesavan, 2008). Salah satu proses yang paling penting pada perancangan produk yang masih dalam tahap tender adalah estimasi biaya, termasuk di dalamnya bahan baku, tenaga kerja terkait, dan biaya overhead (Son dkk., 2011). Melakukan estimasi biaya di awal secara akurat menjadi hal yang penting bagi banyak pihak termasuk pemilik dalam mengambil keputusan investasi (Gunduz dkk., 2011). Estimasi biaya harus dilakukan secara akurat, karena apabila estimasi terlalu berlebihan maka dapat menyebabkan kerugian (Sutopo dkk, 2014). Estimasi biaya pada suatu produk dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti analogy-based techniques, parametric models, dan
engineering approach (Cavalieri dkk., 2002). Pada estimasi biaya produk yang kompleks
dibutuhkan suatu sistem pendukung yang dapat melakukan perhitungan estimasi biaya secara cepat dan akurat seperti pada proses estimasi biaya pembuatan kapal laut. Estimasi biaya pembuatan kapal dilakukan dengan mengkonfigurasikan engineering bill of material (E-BOM) dengan MySQL dan dibangun pada bahasa pemrograman VB.NET (Son dkk., 2012).
Mobil listrik merupakan salah satu produk yang mempunyai struktur kompleks karena mempunyai karakteristik terdiri dari part yang sangat banyak dan menggunakan sistem produksi
make to order sehingga dibutuhkan perhitungan estimasi biaya yang akurat dan cepat. Dalam
proses pembuatan prototipe mobil listrik melibatkan banyak pihak seperti peneliti dan desainer yang terbagi menjadi beberapa grup riset dengan peran dan tanggungjawabnya masing-masing. Oleh karena itu, dalam perhitungan estimasi biaya melibatkan manajemen taktis yaitu finance
manager dan manajemen operasional yaitu grup riset mobil listrik. Keputusan yang diambil
pada tingkat manajemen taktis termasuk keputusan semi terstruktur (O,brien dan Marakas, 2014), sehingga dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan untuk mendukung proses perhitungan estimasi biaya prototipe mobil listrik.
393
oleh peneliti terdahulu. Penelitian Ardiansyah (2014) menggunakan metode parametrik berbasis
activity based costing untuk menghitung biaya pembuatan prototipe mobil listrik karena sesuai
untuk produk yang masih dalam tahap pengembangan. Dalam perhitungan tersebut terdapat aktivitas-aktivitas yang dibebankan langsung terhadap biaya seperti penelitian, pengujian, pembuatan rancangan, pembelian bahan baku, pembelian bahan komplementer, perakitan dan administrasi. Penelitian Sutopo dkk. (2012) menjelaskan bahwa pembuatan E-BOM sangat penting dalam tahap desain karena berguna sebagai dasar komponen dan kuantitas yang digunakan, urutan proses pembuatan produk, dan digunakan sebagai acuan untuk memperkirakan biaya pembuatan prototipe mobil listrik. Dalam sebuah E-BOM terdapat tiga keputusan yang dapat diambil terhadap suatu part yaitu make, buy, dan assembly. Keputusan tersebut berpengaruh terhadap komponen biaya langsung yaitu pembelian bahan baku, pembelian bahan komplementer, dan perakitan.
Proses perhitungan estimasi biaya mobil listrik pada penelitian sebelumnya masih dilakukan secara manual menggunakan bantuan perangkat Ms. Excel. Hal ini mengakibatkan perhitungan menjadi tidak fleksibel karena apabila terjadi penambahan aktivitas maupun bahan baku, hasil estimasi biaya tidak mengalami perubahan secara otomatis. Selain itu, belum ada kesesuaian antara E-BOM yang dibuat dengan model perhitungan yang digunakan. Perhitungan estimasi biaya belum mengacu pada E-BOM prototipe mobil listrik melainkan hanya berdasarkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan selama proses pembuatan dan daftar pembelian bahan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan suatu sistem pendukung keputusan untuk membantu proses estimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik yang melibatkan beberapa grup riset sehingga hasil perhitungan menjadi lebih cepat dan akurat.
Perancangan sistem dilakukan menggunakan object-oriented system development (OOSD). OOSD merupakan pengembangan dengan membuat model suatu sistem sebagai kumpulan dari objek yang menggabungkan proses dan data (Laudon, 2012). Bahasa pemodelan yang digunakan pada OOSD adalah unified modelling language (UML) yang terdiri dari beberapa diagram. Menurut Nugroho (2010), untuk mengembangkan sistem beorientasi objek cukup dengan menggambarkan use case diagram, skenario / activity diagram, dan class diagram. Pemodelan UML digunakan untuk merancang sistem perhitungan estimasi biaya suatu produk (Nugraha dan Junaedi, 2014; Hasugian dan Sidik, 2014).
2. Metode
Prototipe mobil listrik yang dikembangkan mempunyai karakteristik produksi make to
order, sehingga proses pembuatannya diawali oleh adanya permintaan dari konsumen.
Permintaan berupa tipe mobil dan harga yang dinginkan. Setelah itu dilakukan pembuatan bill of
material (BOM) sesuai dengan jenis mobil listrik yang dikembangkan. Kemudian dapat
diidentifikasi aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan untuk membuat prototipe mobil listrik sesuai dengan BOM. Perhitungan biaya pembuatan prototipe mobil listrik dapat dilakukan setelah finance manager menentukan rate atau nilai dari masing-masing aktivitas. Apabila hasil perhitungan menunjukkan nilai yang feasible atau layak, maka dapat langsung dilakukan pengajuan kepada konsumen. Namun apabila dinilai masih belum layak, maka dapat dilakukan perubahan terhadap aktivitas hingga dapat dinyatakan layak. Apabila harga yang ditawarkan disetujui oleh konsumen maka dapat dilakukan kontrak, namun apabila tidak disetujui maka pemesanan dibatalkan. Gambar 1 menunjukkan metode perancangan aplikasi estimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik.
394
Gambar 1. Metode Perancangan Aplikasi
3. Hasil dan Pembahasan Perancangan Sistem
Bahasa pemodelan yang digunakan pada object-oriented system development adalah
unified modelling language (UML). Tool yang digunakan untuk mendesain sistem adalah activity diagram dan use case diagram. Dalam pembuatan use case diagram perlu
dideskripsikan kebutuhan aktor yang terlibat dalam use case tersebut. Tabel 1 menunjukkan kebutuhan aktor dan use case dalam sistem pendukung keputusan estimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik.
Tabel 1. Kebutuhan Aktor Dan Use Case
No. Kebutuhan Aktor Use Case
1 User melakukan login berdasarkan username,
password, dan grup.
RG1, RG2, RG3, RG4, RG5,
finance manager Login
2 Finance manager dapat input dan update
informasi user Finance manager Manajemen User
3 Finance manager dapat meng-input spesifikasi
mobil dan harga yang diinginkan Finance manager Pemesanan
4 User dapat mengolah data BOM RG1, RG2, RG3, RG4 Manajemen BOM
5 User dapat mengolah data aktivitas RG1, RG2, RG3, RG4, RG5 Manajemen Aktivitas 6 Finance manager melakukan estimasi biaya Finance manager Estimasi Biaya
7 User dapat melihat laporan estimasi Finance manager Laporan
8 Finance manager dapat input dan update rate
aktivitas Finance manager Rate
Keterangan :
RG1 : Research Group 1 Design and Verification RG2 : Research Group 2 Body and Compartment
RG3 : Research Group 3 Chassis and Power-Drive Train RG4 : Research Group 4 Battery Management
RG5 : Research Group 5 Supporting
Dari kebutuhan aktor tersebut, dapat diketahui bahwa sistem yang dirancang terbagi menjadi dua hak akses yaitu finance manager sebagai manajemen taktis dan grup riset sebagai manajemen operasional. Setelah diidentifikasi kebutuhan aktor dan use case maka dapat dibuat
395
Gambar 2. Use Case Diagram
Berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, terdapat delapan aktivitas utama yang dilakukan oleh aktor yaitu login, manajemen user, pemesanan, manajemen BOM, manajemen aktivitas, rate, estimasi biaya, dan laporan sehingga dalam pembuatan activity diagram mengacu pada aktivitas tersebut. Activity diagram manajemen BOM menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh grup riset dalam mengelola informasi mengenai BOM. BOM merupakan acuan utama dalam perhitungan estimasi biaya karena menyangkut informasi kebutuhan part yang dibutuhkan. Activity diagram manajemen BOM ditunjukkan pada gambar 3.
Grup Riset
[data BOM]
Memilih tipe molina
Menginput data BOM
Memilih keputusan part
Pilih "Make" Pilih "Buy" Pilih "Assy" Pilih "Sub-Assy"
Menginput b. komplementer Menginput b. pembantu Akses login Simpan data Menginput b. baku, penelitian, pembuatan rancangan, pengujian
Gambar 3. Activity Diagram
Diagram tersebut menjelaskan hubungan antara E-BOM yang terdiri dari keputusan make,
buy, assembly, dan sub-assembly. Apabila keputusan yang diambil adalah make, maka
396
bahan baku di manajemen aktivitas. Namun apabila keputusannya buy, maka harus mengisi
form pembelian bahan komplementer, sedangkan apabila keputusan yang diambil adalah assembly atau sub-assembly maka harus mengisi form perakitan.
Perancangan Basis Data
Perancangan basis data bertujuan agar data-data yang berkaitan dengan proses estimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik agar dapat tersimpan dengan baik dan memudahkan dalam pengolahan data. Sesuai dengan UML, maka perancangan logik ini menggunakan class
diagram. Class diagram dari sistem pendukung keputusan dalam estimasi biaya pembuatan
prototipe mobil listrik ditunjukkan pada gambar 4.
+get_info() -idestimasi -no_estimasi -tgl_estimasi -keputusan Estimasi +insert() +update() +delete() +get_info() -idmolina -tipe_molina -tahun pembuatan Molina +insert() +update() +delete() -idbom -parent -no_part -nama_part -satuan -kuantitas -keputusan BOM +insert() +update() +delete() +get_info() -idbahanbaku -nama_bbaku -satuan -kuantitas -harga -referensi Bahan_Baku +insert() +update() +delete() +get_info() -idbahanpembantu -nama_bpembantu -satuan -kuantitas -harga -referensi Bahan_Pembantu +insert() +update() +delete() +get_info() -idbahankomplementer -nama_bkomplementer -harga -referensi Bahan_Komplementer +insert() +update() +delete() -idrate -nama_aktivitas -rate_aktivitas Rate +insert() +update() +delete() -idpenelitian -nama_penelitian -jam penelitian Penelitian +insert() +update() +delete() -idpengujian -nama_pengujian -jam pengujian Pengujian +insert() +update() +delete() -idpemb_rancangan -nama_rancangan -jam rancangan Pem_Rancangan +insert() +update() +delete() -idadministrasi -nama_administrasi -jam administrasi Administrasi +insert() +update() +delete() -idpesanan -no_pesanan -tgl_pesanan -nama_pemesan -harga Pesanan
Gambar 4. Class Diagram
Perancangan User Interface
User interface dirancang dengan tujuan agar mempermudah pengguna dalam
menggunakan fitur-fitur yang ada di dalam sistem. Tampilan pertama yang muncul saat mengakses aplikasi adalah halaman login. Form login ditunjukkan pada gambar 5.
397
Gambar 5. Form Login
Contoh tampilan yang ada dalam sistem tersebut adalah form manajemen BOM , yaitu halaman yang berfungsi untuk mengelola informasi bill of material (BOM) prototipe mobil listrik. Informasi yang dikelola antara lain nomor part, nama part, kuantitas dan keputusan. Dari manajemen BOM, diperoleh informasi mengenai keputusan terhadap part, salah satunya adalah keputusan make. Form manajemen aktivitas penelitian merupakan form lanjutan setelah mengisi informasi BOM, khususnya untuk part yang mempunyai keputusan make. Form manajemen BOM dan manajemen aktivitas penelitian tersebut ditunjukkan pada gambar 6 dan 7. Selanjutnya untuk form perhitungan estimasi biaya ditunjukkan pada gambar 8.
Gambar 6. Form Manajemen BOM
398
Gambar 8. Form Estimasi Biaya
Perancangan aplikasi sistem pendukung keputusan untuk membantu finance manager dan grup riset dalam melakukan estimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik dibangun menggunakan Visual Basic.NET 2012 dengan RDBMS MySQL. Pada saat aplikasi dijalankan, maka user harus melakukan login ke dalam aplikasi sesuai dengan username, grup riset, dan
password. Terdapat dua level pengguna yang dapat menjalankan aplikasi yaitu finance manager
sebagai admin dan grup riset yang terdiri dari lima grup.
Perhitungan diawali dengan adanya pesanan dari konsumen, sehingga finance manager harus memasukkan informasi pemesanan di form pemesanan berupa tipe mobil dan harga yang diinginkan. Setelah itu, grup riset mengisi informasi BOM mobil listrik sesuai dengan tugasnya. Dari BOM yang telah dibuat, terdapat empat keputusan yang dapat diambil terhadap part yaitu
make, buy, assembly, dan sub-assembly.
Setelah mengisi informasi tentang BOM, maka selanjutnya grup riset mengakses manajemen aktivitas yang terdiri dari aktivitas penelitian, pembuatan rancangan, pengujian, administrasi, pembelian bahan baku, pembelian bahan komplementer, dan penelitian. Informasi keputusan terhadap part dikonfigurasikan dengan manajemen aktivitas. Part yang mempunyai keputusan make secara otomatis akan muncul dalam form aktivitas penelitian, pembuatan rancangan, pengujian, dan pembelian bahan baku. Pada aktivitas penelitian, pembuatan rancangan, dan pengujian, grup riset dapat secara langsung memasukkan lamanya waktu aktivitas yang diperlukan, sedangkan pada form aktivitas pembelian bahan baku, grup riset harus memasukan informasi tentang bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat part tertentu. Pada part dengan keputusan buy, grup riset memasukkan informasi harga part dalam aktivitas pembelian bahan komplementer. Part dengan keputusan assembly atau sub-assembly, grup riset memasukkan informasi bahan pembantu yang dibutuhkan untuk proses perakitan. Terdapat satu aktivitas yang tidak berhubungan langsung dengan BOM mobil listrik, yaitu aktivitas administrasi. Aktivitas administrasi merupakan aktivitas pendukung selama proses pembuatan prototipe mobil listrik. Setelah semua aktivitas diidentifikasi, diperlukan rate atau nilai dari masing-masing aktivitas untuk melakukan perhitungan estimasi biaya. Dalam hal ini finance
manager mempunyai wewenang untuk menentukan rate aktivitas.
Pengujian Aplikasi
Tahap pengujian aplikasi merupakan tahap menerapkan sistem pendukung keputusan estimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik untuk uji coba menghitung estimasi biaya pada periode tertentu. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah aplikasi yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik. Pengujian sistem meliputi menu utama, menu manajemen BOM, menu
399
dengan baik, namun masih terdapat beberapa fitur yang tidak berjalan dengan baik.
Pada saat mengakses tampilan atau form baik manajemen BOM, manajemen aktivitas, estimasi biaya, dan pengaturan dapat berjalan dengan baik tanpa terjadi bug. Proses memasukkan informasi BOM dapat berjalan dengan baik meskipun hanya dapat digunakan untuk BOM mobil listrik dari level 0 sampai level 3. Apabila ingin memasukkan informasi aktivitas, maka data part sudah dikonfigurasikan dengan keputusan part yang ada di dalam data BOM, sehingga proses input aktivitas dapat berjalan dengan baik. Selain itu, aplikasi juga mampu memberikan fitur untuk mengatur rate dari masing-masing aktivitas, sehingga finance
manager dapat meng-update rate aktivitas. Terdapat fitur tambahan seperti login dan
pengaturan pengguna yang dapat diakses dengan baik. Namun aplikasi masih terdapat kekurangan pada saat pengujian laporan, sehingga diperlukan perbaikan dalam pemrogramannya.
4. Simpulan
Sistem pendukung keputusan untuk melakukan estimasi biaya pembuatan prototipe mobil listrik dibangun dalam bentuk aplikasi berbasis Visual Basic.NET dengan RDBMS MySQL. Aplikasi tersebut dapat membantu kinerja dari finance manager dan grup riset terkait untuk melakukan estimasi biaya dengan lebih akurat dan cepat. Dengan aplikasi ini, perhitungan biaya aktivitas yang meliputi penelitian, pembuatan rancangan, pengujian, perakitan, pembelian bahan baku dan komplementer didasarkan pada E-BOM sehingga perhitungan dapat lebih akurat. Namun pada beberapa fitur yang ada di dalam aplikasi belum dapat dijalankan dengan baik, sehingga diperlukan perbaikan dalam pemrogramannya.
Daftar Pustaka
Ardiansyah, R. 2014. Pengembangan Model Estimasi Biaya Parametrik Berbasis Activity Based Costing Dalam Pembuatan Prototype Mobil Listrik. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Cavalieri, S., Maccarrone, P., dan Pinto, R. 2004. Parametric vs Neural Network Models for The Estimation of Production Costs: A Case Study in The Automotive Industry.
International Journal Production Economics. 91: 165-177.
Gunduz, M., Ugur, L.O., & Ozturk, E. 2011. Parametric Cost Estimation System for Light Rail Transit and Metro Trackworks. Expert Systems with Applications. 38: 2873-2877.
Kesavan, R., Elanchezhian, C., & Ramnath B. 2008. Process Planning and Cost Estimation. New Delhi: New Age International Publishers.
Hasugian, H. dan Sidik, F. Rancang Bangun Sistem Informasi Penentuan Harga Pokok Produksi Studi Kasus: PT. Fajar Metalindo Abadi. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia. Laudon, K.C. dan Laudon, J.P. 2012. Manajemen Information System: Managing the Digital
Firm. New Jersey: Prentice-Hall.
Nugraha, R.W. dan Junaedi, Z. 2014. Perangkat Lunak Sistem Perhitungan Dasar Harga Pokok Produksi (HPP) Percetakan Buku dengan Mengunakan Metode Activity Based Costing Berbasis Website. Jurnal
LPKIA Vol 4. No.1
Nugroho, A. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Yogyakarta: CV Andi Offset.
O’Brien, J.A. dan Marakas, G.M. 2014. Management Information Systems. New York: McGraw-Hill.
Son, M., Lee, S.C., Kwon, K., Kim, T., dan Sharma, R. 2011. Configuration Estimation Method for Preliminary Cost of Ships Based on Engineering Bills of Materials. The Japan Society
400
Sutopo, W., Yuniaristanto, dan Ardiansyah R. 2014. Analisis dan Estimasi Biaya. Surakarta : UNS Press.
Sutopo, W., Cahyani, R.D., Danardono, D., dan Nizam, M. 2012. An Engineering Bill of Material Model to Develop Mock-Up of Electric Car. International Conference and