• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Fosforilasi Oksidatif (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Fosforilasi Oksidatif (1)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

HEME SPIN RENDAH SITOKROM OKSIDASE C SEBAGAI HEME SPIN RENDAH SITOKROM OKSIDASE C SEBAGAI

PENDORONG PROSES POMPA PROTON PENDORONG PROSES POMPA PROTON

Oleh: Oleh: Anne Carolina (205040! Anne Carolina (205040! E"a #$lan%ari (2050402! E"a #$lan%ari (2050402!

PROGRAM MAGISTER KIMIA PROGRAM MAGISTER KIMIA BIDANG KH&S&S BIOKIMIA BIDANG KH&S&S BIOKIMIA INSTIT&T TEKNO'OGI BAND&NG INSTIT&T TEKNO'OGI BAND&NG

2005 2005

(2)

ABSTRAK  ABSTRAK 

Sitokrom c oksidase mitokondria berperan penting dalam respirasi seluler  Sitokrom c oksidase mitokondria berperan penting dalam respirasi seluler  aerob, mereduksi oksigen menghasilkan air, dalam proses kopling dengan pompa aerob, mereduksi oksigen menghasilkan air, dalam proses kopling dengan pompa hidro

hidrogen gen melemelewati wati memmembran bran mitomitokondkondria ria dalamdalam. . ResiResidu du aspaspartatartat, , AspAsp-51, -51, anangg !berlokasi dekat permukaan en"im, mengalami perubahan struktur dalam Sinar-#. !berlokasi dekat permukaan en"im, mengalami perubahan struktur dalam Sinar-#. $al ini mengindikasikan bahwa residu ini berperan dalam proses pemompaan $al ini mengindikasikan bahwa residu ini berperan dalam proses pemompaan  proton.

 proton. %eskipun %eskipun bukti bukti keterlibatan keterlibatan mekanistik mekanistik dan dan &ungsional &ungsional dari dari residu residu iniini dala

dalam m proseproses s pemopemompaampaan n protoproton n belubelum m 'ela'elas s diperdiperoleholeh, , mutamutasi Asp-5(si Asp-5(  AsnAsn

da

dari ri en"en"im im hahati ti memempemperlihrlihatkatkan an &un&ungsi gsi pompompa pa proproton ton tantanpa pa memempempengangaruhruhii akti)

akti)itas itas redukreduksi si diokdioksigensigen. . StrukStruktur tur SinaSinar-# r-# *pada resolus*pada resolusi i 1.+1.+1. 1.   dalamdalam  bentuk

 bentuk teroksidasi teroksidasi dan dan reduksi reduksi penuh/ penuh/ menun'ukkan menun'ukkan bahwa bahwa muatan muatan positi& positi& totaltotal a

ang ng dibdibententuk uk selselamama a okoksidsidasi asi memendondoronrong g tratranspnsport ort proproton ton aktakti& i& dardari i ruaruangng mitokondria ke Asp-51 melewati en"im lewat saluran air dan 'aringan ikatan mitokondria ke Asp-51 melewati en"im lewat saluran air dan 'aringan ikatan hid

hidrogrogen, en, aang ng beberlorlokaskasi i di di tantandemdem. . SelSelain ain itu itu redreduksuksi i en"en"im im menmengingindukduksisi  pengeluaran proton dari aspartat ke mitokondria bagian luar.

 pengeluaran proton dari aspartat ke mitokondria bagian luar. 0katan peptida dalam0katan peptida dalam  'aringan

 'aringan ikatan ikatan hidrogen hidrogen menginhibisi menginhibisi trans&er trans&er balik balik proton proton melalui melalui 'aringan.'aringan. erubahan redoks dalam kapasitas saluran air, diinduksi oleh gugus hidroksi erubahan redoks dalam kapasitas saluran air, diinduksi oleh gugus hidroksi &arnesil etil dari

&arnesil etil dari heme spin-rendah. $al ini mengindikasikan bahwa &ungsi saluranheme spin-rendah. $al ini mengindikasikan bahwa &ungsi saluran ai

air r sasama ma e&e&ekektiti&n&na a dedengngan an dadaererah ah pepengngumumpupul l prprototonon. . $a$asisil l inin&r&rarareded mengindikasikan bahwa kon&ormasi Asp-51 dikontrol hana oleh bentuk oksidasi mengindikasikan bahwa kon&ormasi Asp-51 dikontrol hana oleh bentuk oksidasi heme spin rendah. $asil ini

heme spin rendah. $asil ini mengindikasikmengindikasikan bahwa heme spin an bahwa heme spin rendah mendorongrendah mendorong  proses pomp

(3)

BAB I

 PENDAH&'&AN

Sitokrom c oksidase ang berlokasi di bagian dalam membran mitokondria merupakan en"im kunci pada rantai respirasi organisme aerob. 2n"im ini  ber&ungsi dalam katalisis trans&er elektron dari sitokrom c ke oksigen molekular, sehingga ter'adi reduksi men'adi air. Reaksi ini ter'adi melalui proses transport, aitu melalui pemompaan empat proton melewati membran. Sitokrom c oksidase memiliki empat ko&aktor reaksi redoks ang akti&, aitu dua atom 3u pembentuk, dinamakan 3uA

,

suatu heme a spin rendah, serta pusat binuklir heme a4 dan 3uB.

3uA menerima elektron dari sitokrom c dan elektron ditrans&er melalui heme a ke

 pusat binuklir tempat ter'adina reduksi oksigen.

Kesetimbangan elektron dicapai dari sitokrom c di luar membran dalam mitokondria *ruang inter membran/ melalui sisi 3u A dan heme spin rendah *heme a/ ke sisi reduksi (. roton ang digunakan untuk pembentukan air dari (,

ditrans&er dari membran dalam mitokondria *ruang matriks/ melalui dua 'aringan ikatan hidrogen ang disebut 'alur K dan 6. Selain dalam proses pompa proton, trans&er proton dan elektron ke sisi reduksi ( menghasilkan perpindahan muatan

 positi& ke ruang intermembran, ang menghasilkan gaa  proton motive  ang

(4)

%utasi residu asam amino di dalam 'alur 6 dapat menebabkan penurunan dalam e&esiensi pompa proton dan penurunan akti)itas reduksi (. engamatan

menun'ukkan bahwa proses ang menertai pompa proton ter'adi melalui 'alur   proton untuk membentuk air. Struktur Sinar-# memperlihatkan bahwa sitokrom c

oksidase dari hati sapi dalam bentuk teroksidasi dan tereduksi penuh pada resolusi (.4 dan (.45 , menun'ukkan adana pergerakan Asp-51 dari subunit 0 *subunit  paling besar ang mengandung heme a dan sisi reduksi (/ dari interior protein

menu'u permukaan inter membran melalui reduksi en"im. 6alam bentuk  teroksidasi, Asp-51 berkontak dengan ruang matriks melalui 'aringan ikatan hidrogen sehingga molekul air dapat melewati ruang dalam matriks *'alur $/. Struktur ini memberikan gambaran bahwa proses pompa proton ter'adi pada Asp-51. Akan tetapi usulan mengenai hal ini belum banak diterima, karena en"im  bakteri dan tumbuhan tidak mempunai residu analog Asp-51 *penomoran dalam

sapi/ dan 'uga karena mutasi 'alur 6 menebabkan penurunan e&isiensi pompa  proton dan akti)itas reduksi (. selain itu tidak ada mekanisme untuk penggerak 

 pompa proton pada Asp-51 ang men'elaskan. %utasi Asp-51 memberikan satu alternati& untuk men'elaskan &ungsi Asp-51. 6alam penelitian ini akan di'elaskan  peranan 'alur $ melalui sisi mutagenesis terarah, struktur Sinar-# dan

(5)

BAB II

 TINA&AN P&STAKA

Semua tahap-tahap en"imatis pada degradasi oksidati& karbohidrat, lemak  dan asam amino didalam sel aerobik menatu men'adi tahap akhir respirasi sel. 6isini ter'adi pengaliran electron dari senawa organik menu'u oksigen, menghasilkan energi untuk membuat AT dari A6 dan &os&at. Rantai respirasi terdiri dari serangkaian protein dengan gugus prostetik ang terikat kuat dan mampu menerima dan memberikan elektron.

ada sel eukariot, hampir semua dehidrogenase spesi&ik ang diperlukan  pada oksidasi piru)at dan bahan bakar lain melalui siklus asam sitrat terletak pada  bagian sebelah dalam mitokondria aitu matriks. %olekul pemindah electron dari rantai respirasi dan molekul en"im ang melakukan sintesa AT dari A6 dan &os&at terbenam dalam membran sebelah dalam. Bahan bakar siklus asam sitrat seperti piru)at, harus dipindahkan dari sitosol *tempat dilakukanna sintesis molekul-molekul tersebut/ melalui membran mitokondria ke dalam bagian matriks disebelah dalam, sebagai tempat akti)itas dehidrogenase.

6emikian pula, A6 ang dibentuk dari AT selama akti)itas ang memerlukan energi dari sitosol harus dipindahkan ke dalam matriks mitokondria, untuk mengikat &os&at kembali, men'adi AT. AT baru ang dibentuk harus dikembalikan ke sitosol.

(6)

7adi membran mitokondria sebelah dalam, merupakan struktur komplek  ang mengandung molekul pembawa electron, se'umlah en"im dan beberapa sstem transport membran.

8ambar roses 9os&orilasi ksidati& dalam %itokondria

Beberapa 'enis gugus pembawa elektron, semuana berikatan dengan protein. 8olonganna antara lain :ikotinamida adenin dinukleotida *:A6/ ang akti&  dengan dehidrogenase; &la)in mononukleotida *9%:/ pada :A6$ dehidrogenase;ubi<uinon atau koen"im =, suatu senawa kuinon isoprenoid ang larut dalam lemak, ang ber&ungsi dalam bentuk ikatanna dengan satu atau lebih  protein; dua 'enis protein ang mengandung pusat besi-sul&ur *9e-S/ sitokrom;

dan tembaga pada sitokrom aa4.

Senawa sitokrom adalah protein mengandung besi pemindah elektron dan  berwarna merah atau coklat, ang beker'a secara berurutan untuk mengangkut elektron dari ubikuinon ke molekul oksigen. 8olongan ini merupakan protein heme, dengan besi ang berada pada kompleks por&irin-besi, atau heme, ang serupa dengan pada hemoglobin.Terdapat tiga kelas sitokrom, a, b, dan c ang

%atri> $?? :A6$  :A6?? ($? ($?? @ 5( $(5 ( e−  – – 0 = 000 0 ) ) B$? B$? ($? 0ntermembrane Space ct c

(7)

 berbeda dalam spektra absorbsi sinarna. Setiap 'enis sitokrom dalam keadaaan tereduksina atau &erro memiliki tiga pita absorbsi ang 'elas pada kisaran sinar  tampak.

Sitokrom pada rantai respirasi disusun dalam urutan b  c1  aa4. Sitokrom b

 berada dalam dua bentuk, menerima elektron dari ubikuinon dan memindahkanna ke sitokrom c1 ang selan'utna memberikan elektron ang

diterima ke sitokrom c. Setiap sitokrom berada dalam bentuk &eri C9e*000/D menerima satu elektron men'adi bentuk &ero C9e*00/D. embawa elektron terakhir  adalah sitokrom aa4  atau oksidase sitokrom ang dapat memberikan elektron

langsung ke oksigen untuk menempurnakan proses transport elektron.

Sitokrom aa4 berbeda dengan sitokrom lain. rotein ini mengandung dua molekul

heme A ang terikat kuat, ang berbeda dari protoheme oada hemoglobin, dalam cincin por&irinna, ang memiliki rantai sisi hidrokarbon ang pan'ang. Eebih  'auh lagi sitokrom aa4 'uga mengandung dua atom tembaga ang esensial. Setelah

komponen sitokrom a menerima elektron dari sitokrom c dab tereduksi men'adi  bentuk 9e*00/, molekul ini memberikan elektronna ke sitokrom a4. Sitokrom a4

tereduksi lalu memberikan elektron kepada molekul oksigen. Fnsur ang  berpartisipasi dengan kedua gugus heme didalam proses ini adalah kedua atom tembaga ang terikat, ang mengalami perubahan redoks kupro-kupri C3u*0/-3u*00/D dalam &ungsina. 0ni adalah suatu tahap ang kompleks dan penting di dalam transport elektron, karena ke empat elektron harus diberikan hampir   bersamaan kepada ( untuk menghasilkan dua $(, dengan mengambil empat $?

(8)

dari medium cair. 6ari semua anggota rantai transport elektron, hana sitokrom aa4 ang dapat bereaksi langsung dengan oksigen.

(9)

BAB III

METODO'OGI PENE'ITIAN

*+ M$,a-ene.i. Terarah (Si,e/%ire,e% M$,a-ene.i.!

7umlah sitokrom c pada mitokodria ditentukan menggunakan western blot. Se'umlah sampel di'alankan pada on G1(H %es :uage gels *:o)e>/ selama ( menit pada (!! dan !3. Kemudian electrotrans&er basah ke membran

nitroselulosa menggunakan sistem :o)e> dengan 5H metanol pada bu&&er trans&er  selama 1 'am pada 4!. 2&isiensi trans&er dipertegas dengan noda trans&er awal  pada gel dan membran menggunakan 2asStain *:o)e>/ and onceau S.

%embran residu noda dicuci menggunakan Tris-bu&&er saline dengan !.(H Tween- (! *TBS-T/,ang diblok semalam menggunakan 1.5H susu bubuk   pada TBS-T. Sitokrom c ditandai menggunakan imunoglobulin antibodi sitokrom c oksidasi dari tikus dengan pengenceran 1 I (!!! dengan TBS-T dengan 1,5H selama 1 hari. 0nkubasi selan'utna menggunakan secondar anti tikus 0g  berikatan dengan horseradish pero>idase *Amersham/ pada pengenceran 1I(!!! selama ! menit, pitana di)isualisasikan menggunakan reagen luminol dan &ilm sinar->.

(10)

*+2 Pe1$rnian Si,o"ro1  O".i%a.e %ari Ha,i Sai %an Kri.,ali.a.i

eniapan pemurnian en"im dengan rekristalisasi berulang adalah  pengkondisian kristalisasi en"im ang sangat penting. Kristal dalam bentuk 

reduksi penuh dan bentuk reduksi ikatan-3 dimulai dengan merendam bentuk  teroksidasi penuh dengan medium ang mengandung askorbat dan se'umlah katalitik sitokrom c sebagai sistem pereduksi dan polietilen glikol *28 !!!/ untuk menstabilkan kristal dibawah atmos&er :( dan 3.

6i&raksi sinar-# dilakukan dengan cara menempatkan kristal pada kapiler  ang sesuai dengan medium perendaman.

Keadaan teroksidasi dan keadaan pengikatan ligan dari en"im dipertegas dengan spektra absorpsi darikristal ini pada kondisi medium ang sama.

Bentuk a"ida disiapkan dengan merendam kristal pada keadaan teroksidasi penuh ke dalam bu&&er ang mengandung a"ida dan 'umlah 28 !!! ang sesuai pada keadaan aerobik. 6ata intensitas diambil menggunakan radiasi snchroton pada 1.!  hoton 9actor, Tsukuba, 7apan, dengan modi&ied Jeissenberg camera untuk makromolekul.

(11)

BAB I3

HASI' DAN PEMBAHASAN

4+ M$,a-ene.i. A./5 %ala1 S$$ni, I Ha,i Sai Si,o"ro1  O".i%a.e

Subunit 0 Asp-51 digantikan oleh Asn melalui metode pembentukan hibrid. ektor ekspresi dibuat untuk memproduksi, di dalam sitosol sel $eEa, ang mengkode subunit 0 dari en"im sapi dengan signal targeting   mitokondria

 pada terminal :- dan ekor heksahistidin pada terminal 3-, untuk penentuan kuantitati& subunit 0 ang terekspresi. Struktur Sinar-# menun'ukkan bahwa terminal 3 subunit 0 mempunai ruang ang cukup untuk menerima tag  *ekor/

$is tanpa mempengaruhi kon&ormasi en"im.

2&isiensi produksi en"im hibrid sapimanusia die)aluasi dengan antibodi ang spesi&ik. Seperti ang ditun'ukkan oleh analisis western blot   dari S6S

mitokondria hati sapi dan Sel $eEa. Antibodi Subunit 0 sapi menun'ukkan pita ang 'elas tapi tidak pada Subunit 0 manusia *9ig. 1A, garis 1 dan (/. Antibodi untuk protein manusia hana bereaksi dengan Subunit 0 manusia tapi tidak  dengan Subunit 0 sapi *9ig 1A, garis 4 dan /.

(12)

8ambar 1A. engaruh mutasi sub unit 0 Asp-51 4 Asn *Asp51Asn/ pada &ungsi sitokrom c oksidase. %itokondria dari hati sapi *'alur 1 dan 4/ dan sel $eEa *'alur ( dan / diperlakukan H S6S 4,5% urea dan di&raksinasi menggunakan S6S A82. ! gram sampel protein dimasukkan kecuali untuk 'alur 1 *(!gram protein/. Antibodi untuk  subunit 0 sapi digunakan untuk 'alur 1 dan (, antobodi sub unit 1 untuk manusia digunakan 'alur 4 dan .

6odesil maltosida melarutkan sitokrom c okidase dari membran mitokondria tanpa mendenaturasi protein dan menghasilkan pita (1! k6a dari Sitokrom c oksidase dalam blue native A82. Antibodi sapi bereaksi dengan

&raksi (1! k6a dari mitokondria ang larut dalam dodesil maltosida. 9raksi ini diisolasi dari sel $eEa trans&ektan gen sapi wild-type *9ig 1B, garis (/.

8ambar 1B. $asil gel elektro&oresis di &raksinasi dengan 1,H dodesil maltosidesolubili"ed metokondria dari tiruan-trans&ektan sel $eEa *'alur 1, dan L/ dan dari sel $eEa menempatkan wild tpe *'alur ( dan 5/ dan sub unit 0 gen mutan Asp51Asn *'alur 4 dan / dari sitokrom c oksidase. ada 'alur 1,(, dan 4,1+!,! dan ! gram  protein diberikan secara berturut-turut. ada 'alur - ditambahkan ! gram protein. Anibodi spesi&ik sub unit 0 untuk sapi digunakan  'alur 1-4 atau manusia pada 'alur -.

(13)

9raksi ang berhubungan diambil dari suatu sel trans&ektan oleh )ektor  ang tidak membawa gen subunit 0 *mock-transfected cell line/ tidak 

menghasilkan pita ang analog *9ig.1B, garis 1/. 6isamping itu antibodi manusia  bereaksi dengan &raksi dari mock-transfected cell line *9ig 1B, garis  dan L/.

Kemudian hasil menun'ukkan bahwa subunit 0 sapi tersusun oleh subunit manusia. Keberadaan pita ang lemah dari &raksi (1! k6a mitondria ang larut dari garis cell transfected   gen sapi wild-tpe *9ig. 1B, garis 5/ menun'ukkan

 bahwa subunit 0 manusia tidak sempurna digantikan oleh subunit 0 manusia dalam

cell transfected . 7umlah residu dari nonhibrid en"im ditentukan secara kuantitati& 

dengan membandingkan intensitas pita dari pita (1! k6a dari mock-transfected 

dan gen wild-type transfected cell  seperti di'elaskan dalam metode aitu men'adi

sekitar (!H *9ig. 1B, garis  dan 5/. ita ang ditun'ukkan dalam 9ig. 1B aitu  pita blue native  A82, tidak se'elas pita hasil S6S A82. Spektrum sinar 

tampak dari mitokondria ang larut dalam dodesil maltosida dan mitokondria tereduksi penuh dari gen wild-type sel trans&ektan menun'ukkan suatu α- pita pada

L! nm, ang karakteristik bagi sitokrom c oksidase nati&. Tidak ada komponen mitokondria ang mempunai absorbansi signi&ikan pada L! nm selain sitokrom c oksidase.

Selan'utna, preparasi en"im hibrid ang larut memperlihatkan akti)itas en"im spesi&ik *la'u oksidasi &erositokrom c per molekul en"im/ ang sama tinggi dengan en"im preparasi ang larut dari sel trans&ektan tiruan. Spektrum dan akti)itas en"im dari en"im hibrid memberikan bukti kuat bahwa en"im hibrid

(14)

membawa kon&ormasi nati&. Sel trans&ektan dengan gen subunit 0 ang termutasi Asp51Asn memperlihatkan e&isiensi produksi en"im hibrid ang sama, seperti halna sel trans&ektan gen wild-type pada garis diatas *9ig. 1B, garis ( dan 4/.

Spektrum absorpsi dan akti)itas trans&er elektron dari preparasi ang bersi&at larut  'uga sama identik dengan en"im hibrid wild-type. $asil ini menun'ukkan bahwa

mutasi Asp51Asn tidak mengganggu struktur 46 en"im.

Akti)itas trans&er elektron dan pompa proton dari en"im hibrid dalam mitokondria ditentukan dengan mengukur la'u oksidasi sitokrom c dan  pengeluaran elektron oleh preparasi mitoplast dengan keberadaan beberapa reagen  pemblok akti)itas komponen mitokondria lain, termasuk )alimisin dan K3l untuk 

eliminasi potensial membran. Reaksi dimulai dengan penambahan &errositokrom c. ksidasi &erositokrom c ini kemudian diinhibisi oleh 1m% sianida. Sampel mitoplast ang mengandung subunit 0 sapi wild-type mengalami asidi&ikasi awal

diikuti dengan alkalinisasi ang menebabkan reduksi oksigen dan proses  pemompaan proton *9ig. 13, JT/.

(15)

8ambar 13 engeluaran proton oleh sampel mitoplast *.µg protein/ dari sel

$eEa trans&ektan dengan gen wild-tpe *JT/ dan gen subunit 0 mutan Asp51Asn *651:/ setelah penambahan +.1 nmol &erositokrom c. perubahan konsentrasi proton dengan keberadaan 1!nmol karbonil sianida p-tri&luorometoksi&enil hidra"on *933/ per  mg protein mitoplast ang ditun'ukkan dengan ?933

Kur)a ang sama diperoleh dari sampel sel trans&ektan tiruan *tidak  ditun'ukkan/. Karbonil sianida p-tri&luorometoksi &enilhidra"on *933/ memindahkan asidi&ikasi awal *8ambar 13, JT ? 933/. Adaptasi awal alkalinisasi dengan keberadaan 933 menun'ukkan bahwa alkalinisasi karena reduksi ( diabaikan dalam  detik pertama. Kemudian kecepatan pengeluaran

 proton dapat ditentukan dari &ase linear dalam  detik pertama setelah inisiasi reaksi. erkiraan kuantitati& proton dan elektron ang ditrans&er dalam 5 detik   pertama adalah !.L nmol proton *8ambar 13, JT/ dan 1.1 nmol ekui)alen

electron. $al ini berarti perbandingan $? e- adalah sekitar !.+(. Tiga pengukuran

(16)

sel ang sama, memberikan perbandingan !.+4, !.5+, dan !.. $arga ini sama dengan hasil dari sampel mitoplast ang dibuat dari garis sel trasn&ektan tiruan *!.+5 dan !.+(/. Selain itu harga ang sama 'uga ditun'ukkan oleh en"im mamalia lain. $asil ini 'uga menun'ukkan bahwa kon&ormasi nati& en"im ada pada en"im hibrid. reparasi mitoplast termasuk 'uga mutan Asp51Asn dari subunit 0 sapi tidak menun'ukkan adana asidi&ikasi awal *8ambar. 13, 651:/. Asidi&ikasi 'uga tidak terlihat dengan keberadaan 933 *9ig.13, 651: ? 933/. %utan mitoplast memperlihatkan oksidasi &errositokrom ang sensiti& terhadap sianida pada la'u ang lebih cepat sekitar !H dari wild-tpe. Kandungan residu en"im manusia *sekitar (!H/ terlalu rendah untuk mendeteksi proses pompa proton pada kondisi  percobaan ini. $asil ini dipertegas oleh data ang diperoleh dari garis sel trans&ektan gen wild-tpe dan tiga garis sel trans&ektan gen mutan Asp51Asn ang berbeda.

$ipotesis endosimbiosis ang diterima secara luas aitu bahwa asal muasal organel menebutkan gen asal ditrans&er ke inti selama e)olusi. Subunit 0 dan sitokrom b ang memiliki 1( dan + transmembran α-heliks, dikode oleh 6:A

mitokondria oleh semua organisme eukariot. emindahan ang terlihat berhasil dari subunit 0 ke mitokondria adalah bahwa daerah hidro&obik merupakan alat ang mencegah subunit 0 dab sitokrom b mengalami trans&er dari genom mitokondria selama e)olusi. embentukan sistem ekspresi subunit 0 tidak  menggunakan metode pembentukan hibrid seperti digunakan disini karena

(17)

 percobaan untuk pengangkutan apositokrom b *ang lebih kecil dari subunit 0/ ke mitokondria tidaklah berhasil.

4+2 S,r$",$r Sinar/ %ari al$r H

Struktur sinar-# dari sitokrom c oksidase bentuk teroksidasi dan tereduksi  penuh pada resolusi 1.+ dan 1.  memperlihatkan bahwa perubahan kon&ormasional ang besar dari Subunit 0 Asp-51 ter'adi di dekat permukaan sisi intermembran *8ambar (A/.

8ambar (A erubahan kon&ormasional redoks berpasangan dalam Asp-51.  penggambaran Spektroskopi 'aringan ikatan hidrogen dalam bentuk 

teroksidsi dan tereduksi penuh *struktur biru/pada resolui 1.+ dan 1. , dilihat dari sisi intermembran. 6ua histidin terikat ke 9ea  *besi

(18)

erubahan kon&ormosional ini meliputi penusunan ulang interaksi ikatan hidrogen *8ambar (B/. $arga pKa dari gugus karbonil dipengaruhi oleh lingkunganna. Sebagai contoh, pKa asam asetat adalah .+ dalam air dan .5 dalam methanol. leh karenana lingkungan polar ang non aqueous dari Asp-51

dalam bentuk teroksidasi dihasilkan oleh gugus $ dari dua Ser- dan dua gugus  :$- peptida. $al ini menun'ukkan bahwa Asp-51 hampir seluruhna terprotonasi

dalam bentuk tereduksi. 8ugus karboksil dari residu Asp-51 pada permukaan molekular inter membran berada dalam aqueous, menun'ukkan bahwa gugus

(19)

8ambar (B.Struktur 0katan $idrogen Asp-51 pada keadaan Teroksidasi *kiri/ dan keadaan Tereduksi *kanan/. 8aris tebal menun'ukkan permukaan molecular dimana molekul air berada pada ruang intermembran dapat diakses.erubahan kon&ormasi diinduksi oleh reduksi dari en"im ang diperlihatkan dengan struktur berwarna biru disebelah kanan. Bola berwarna biru *A/ dan hitam *B/ menggambarkan molekul air. 8aris putus-putus menun'ukkan ikatan hidrogen. anah dua menun'ukkan kemungkinan pergerakan molekul air dari Arg-4+ ke Tr-1.

8ugus karbonil dari ikatan peptida antara Tr-! dan Ser-1 dihubungkan dengan Arg-4+ oleh 'aringan ikatan hdrogen ang terdiri dari Tr-41 dan molekul penarik air kedua *9ig. (/. %olewkul air ang terikat dengan ikaan hidrohen ke Arg- 4+ berlokasi sekitar   dari Tr-41. 7arak ini terlalu 'auh untuk membentuk ikatan hdrogen. %olekul air ini kemudian dapat mendekati Tr-41 untuk membentuk ikatan hdrogen setelah berpindah dari Arg-4+, ang diindikasikan oleh tanda panah bertitik. Air ang terikat antara tr-41 dan gugus

(20)

karbonil peptida 'uga terhubung dengan hdrogen ke gugus propionat dari heme

a.

Trans&er proton dimungkinkan ter'adi melalui ikatan peptida. Ketika  proton ditambahkan ke gugus kmarbonil peptida, akan terbentuk asam imidat

C-3*$/M:?$-D. 7ika gugus penerima proton berlokasi dekat bagian M:?$-, proron

akan diambil untuk membentuk enol dari peptida C-3*$/M:-D. Stabilitas ang lebih besar ada pada bentuk keto *-3-:$-/ dibandingkan bentuk enol C-3*$/M:-D. erubahan kon&ormasi dari bentuk ketoenol mengindikasikan  pembalikan ke bentuk keto. eptida tidak memberikan arah ang karakteristik 

trans&er protonmelalui peptida ang menghalangi trans&er proton dari sisi intermembran.

Asp-51 dalam bentuk teroksidasi dihubungkan dengan ikatan hdrogen ke Ser-1 pada permukaanmolekul. ada tempat itu bentuk reduksi dari 'aringan ikatan hdrogen termasuk air ang terikat antara Asp-51 dan Ser-(!5 menghubungkan Asp-51 dengan 'aringan ikatan hdrogen terbentang ke Arg-4+ *9ig (B/. Kemudian Asp-51 dapat dilalui melalui ikatan hdrogen ke kedua sisi molekul bentuk oksidasi. Trans&er proton kebalikan dihalangi oleh ikatan peptida. 6isamping itu struktur sebelumna pada resolusi (.4(.45 menun'ukkan bahwa Asp-51 dalam bentuk teroksidasi dihubungkan ke ruang matriks oleh 'aringan ikatan hdrogen dan terkubur di dalam permukaan inter membran. Sementara itu  bentuk tereduksi en"im, terdesosiasi dari 'aringan ikatan hdrogen dan terpapar ke ruang intermembran. %odel terbaru ini menun'ukan bahwa proses pompa proton

(21)

didorong oleh perubahan pKadari Asp-51 dan trans&er proton tak berarah melalui ikatan peptida berbeda halna dengan usulan ang di'elaskan sebelumna.

Besi heme a ang terikat ke enam nitrogen, *dua dari histidin dan empat

dari &or&irin/ keduana dalam bentuk teroksidasi. 6alam bentuk tereduksi , dua muatan positi& 9e(? dinetralkan oleh dua muatan negati& &or&irin. 6alam bentuk 

teroksidasi, 9e4? mempunai satu muatan positi& ang belum ternetralkan.

Relokasi muatan positi& ini melalui sstem electron π-&or&irin dapat menebabkan

deprotonasi gugus bersi&at asamang berlokasi dekat heme a. struktur terbaru

Sinar-# menun'ukkan bahwa struktur heme a gugus &ormil adalah coplanar 

dengan cincin &or&irin dan dapat berkon'ugasi dengan sstem electron π-&or&irin

dalam kedua bentuk oksidasi. $al ini konsisten denganbuktin resonansi Raman aitu pengaruh bentuk oksidasi besi pada karbonil &ormil ditun'ukkan oleh  pergeseran )ibrasional tarikan 3- dari 1L1!-1L5! cm-1dari oksidasi heme a.

Karenana perubahan dalam bentuk oksidasi heme a dapat diharapkan

mempunai pengaruh elektrostatik ang signi&ikan terhadap Arg-4+ ang terikat dengan ikatan hdrogen ke gugus &ormil, walaupun tidak teradi perubahan kopn&ormasional ang disebabkan oleh sstem Arg-4+-&ormil *9ig (A/. resolusi terbaru dari struktur Sinar-# tidak cukup untuk meneliti perubahan kon&ormasional ang diinduksi oleh pengaruh elektrostatik 9ea. gugus propionat

heme a ang terhubung dengan ikatan hdrogen ke air ang terperangkap *9ig (/,

dapat memicu trans&er proton melewati 'aringan ikatan hdrogen, 'uga oleh  pengaruh elektrostatik dari oksidasi 9ea.

(22)

Arg-4+ ang terhubung dengan ikatan hdrogen ke gugus &ormil heme a,

dimana molekul air dalam ruang matriks dapat masukmelalui saluran air. Saluran di dekat u'ung &ormil, secara skematik diperlihatkan dengan garis putus dalam gambar 4A. ruang ang dapat dilalui air pada saluran, ditentukan oleh perhitungan  permukaan molekul, menun'ukkan bahwa saluran memilki  lubang, ang masing-masing cukup besar untuk mengandungsatu sampai tiga molekul air *&g 4B dan ruang bertitik merah dalam 9ig 4A. gugus $ dari gugus hidro&arnesiletil dari heme a terhubung dengan ikatan hdrogen ke Ser-4+( dekat saluran airdalam

 bentuk oksidasi * 9ig. 4A, struktur merah/. Selama reduksi en"im, ikatan hdrogen $NSer-4+( diputus , memungkinakn gugus $ dari gugus hidroksi&arnesiletil berotasi 1(!° dengan pergerakan dari rantai hidrokarbon dekat

gugus $ C-3$*$/-3$(-3$(-3$M3*3$4/-D dan memungkinkan rotasi 11!° dari

gugus $ Ser-4+( *9ig.4A, struktur biru/, dipasangkan dengan perubahan kon&ormasional dalam pergantian heliks-# ang termasuk Ser-4+(, Eeu-4+1 dan al-4+! *9ig.4A, struktur asam amino merah dan biru dlam $eliks-#/. perubahan kond&ormasiional ini menebabkan terbentukna lubang baru antara gugus hidroksi &arnesiletil dan $eliks-# *9ig 4A, ruang bertitik biru dengan ruang ang tidak ertitik merah dan 9ig. 4B, o)al biru/. erubahan kon&ormasional diatur  olehbentuk oksidasi heme a karena ikatan hdrogen $NSer-4+( ang berlokasi

dekat sstem electron-π &or&irin heme a. posisi dan ukuran empat lubang ang

teramati dalam bentuk teroksidasi tidak dipengaruhi secara signi&ikan selama reduksi *9ig.4 ruang bertitik biru dan merah/. erubahan kon&ormasional redoks

(23)

ang dipasngkan menun'ukkan perubahan kapasitas air dalam saluran, ang sepertina memberikan kontribusi terhadap kumpulan proton e&ekti& dari ruang matriks ke Arg-4+.

8ambar 4A Struktur Sinar-# dari saluran air 'alur $. perubahan kon&ormasional redoks berpasangan dari saluran air. Bagian atas saluran ditun'ukkan. %erah dan biru menun'ukkan struktur dalam bentuk teroksidasi dan tereduksi. ermukaan bertitik merah dan biru menun'ukkan lubang ang dideteksi dalam bentuk teroksidasi dan tereduksi. 8aris putus- putus menun'ukkan 'alur pengubung air ke lubang. 8aris bertitik 

menun'ukkan ikatan hidrogen. Bola kecil menun'ukkan posisi molekul air ang terikat. $is-L1 terikat ke 9ea dari sisi ang

(24)

8ambar 4B Representasi skematik dari perubahan kon&ormasional redoks  berpasangan dalam saluran air. 6aerah ang diberi kotak disebut daerah A. Bola hitam dan biru menun'ukkan molekul air ang terikat. Struktur ang teramati hana pada bentuk tereduksi aitu oleh warna biru.

4+* Anali.i. 6TIR Dari Per$ahan Kon7or1a.i Rea".i Re%o". 8an-Bera.an-an

9T0R digunakan untuk mengidenti&ikasi sisi logam redoks-akti& ang mengatur kon&ormasi Asp-51. Berbeda dengan spektrum 9T0R dari keadaan teroksidasi, en"im keadaan tereduksi pada $(, Asp-51 memberikan puncak pada

(25)

dari 3$ dan 3. erbedaan spektra pada redoks dengan adana sianida dan 3 ang 'uga memberikan pita ang identik pada 1,4+ cm-1  dan 1,5+5 cm-1 .

sianida menstabilkan heme a4  pada keadaan teroksidasi. 7adi en"im tereduksi

dengan adana sianida ang dimiliki oleh heme a4, 3uA  dan 3uB pada keadaan

tereduksi dan heme a4  pada keadaan sianida terikat ang berikatan. Sehingga

spektrum ang berbeda antara en"im teroksidasi pada sianida berikatan dan en"im tereduksi ang mengikat sianida menghasilkan pen'umlahan perbedaan spektra redoks ang diinduksi oleh heme a, 3uA dan 3uB. 6engan kata lain, 3o

menstabilkan 3uBdan heme a4 pada keadaan tereduksi memberikan spektra redoks

ang berbeda ang diinduksi oleh heme a, 3uA. Karena itu hasil ini

mengindikasikan bahwa keadaan terprotonasi dari Asp-51 dikendalikan oleh heme a dan 3uA.

ada titrasi reduksi en"im sapi ini terdapat sianida, dengan penurunan intensitas dua pita adalah proporsional pada ekui)alen elektron ang ditambahkan. Tiga elektron ekui)alen dibutuhkan untuk memenuhi eliminasi dari dua pita pada spektrum ang berbeda. $asil ini mengindikasikan bahwa spektra in&ra merahberubah karena single elektron ekui)alen.

Titrasi redukri& en"im sianida terikat, dimonitor menggunakan keadaan oksidasi dari tempat logam redoks akti&, heme a, 3uA dan 3uB. Sehingga 'ika dua

atau tiga elekron dibutuhkan untuk perubahan spektra in&ra merah, ma'a perubahn spektra tidak akan terlihat dibawah satu atau dua elektron secara ekui)alen.

(26)

Karena itu 3$ dari Asp-51 dipisahkan selama reduksi hana satu tempat logam, selain heme a atau 3uA.

2lektron e<ui)alen dari sitokrom c ditrans&er dari 3uA ke heme a kemudian

dari heme a ke tempat reduksi (.'adi heme a dapat memberikan tanda sebagai

tempat kontrol logam pada kon&ormasi Asp-51.

4+4 Me"ani.1e

Pro,on/P$1in-%ekanisme keseluruhan berdasarkan hasil kesimpulan adalah I ketika heme a berada pada keadaan teroksidasi, Arg-4+ terprotonasi pertama walaupun dibawah muatan positi& dari heme a, karena molekul air pada ruang matriks accessible ke Arg-4+ melalui terowongan air.Asp-51 terkubur didalam protein dan terprotonasi. Selama heme a mengalami reduksi, dimana kehilangan muatan  positi& di heme a, Asp-51 keluar ke ruang intermembran dan kapasitas terowongan air meningkat. Karena itu molekul air akan bergerak ke ruang matriks, ketika  proton pada Asp-51 dilepaskan ke ruang intermembran. Selama heme a mengalami oksidasi, Asp-51 bergerak ke belakang ke interior protein dan memperlihatkan muatan positi& pada heme a menurunkan a&initas dari &ormil oksigen untuk membagi proton dengan Arg-4+. penurunan akti)itas promosi  proton trans&er dari Arg-4+ ke Asp-51. gugus propionat ikatan hidrogen pada air   'uga mempercepat proton trans&er sepan'ang 'aringan ikatan hidrogen.

(27)

8ambar . %ekanisme roton pumping ang diusulkan. Besi, por&irin dan gugus samping &ormil dari heme a diperlihatkandengan 9ea, r dan 3$.

3$ pada r menun'ukkan satu gugus propionat dari heme a.

Tanda kurung *C D1Oand C D!/ menun'ukkan 'umlah muatan dari enam koordinat heme Jarna kotak ang lebih hitam menun'ukkan keadaan struktur ang stabil dan keadaan intermediet.

anah tebal menun'ukan pengaruh elektrostatik dari 'umlah muatan  positi& heme a dan proton trans&er selama heme a mengalami

oksidasi.

8aris putus-putus menun'ukkan ikatan hidrogen ang menghubungkan Arg-4+ dengan Asp-51,termasuk ikatan peptida ang menghalangi re)erse trans&er dari sisi intermembran.

$asil Arg-4+ ang terprotonasi mengekstrak proton dari molekul air pada terowongan air sebelum kapasitas terowongan air menurun men'adi pemaksaan keluar $-. Keikutsertaan gugus &ormil heme a dan molekul air disekitar proton

(28)

K2S0%FEA:

1. %utasi Asp-51  Asn dari en"im hati memperlihatkan &ungsi pompa proton tanpa mempengaruhi akti)itas reduksi dioksigen

(. Struktur Sinar-# *pada resolusi 1.+1.  dalam bentuk teroksidasi dan reduksi  penuh/ menun'ukkan bahwa muatan positi& total ang dibentuk selama

oksidasi mendorong transport proton akti& dari ruang mitokondria ke Asp-51 melewati en"im lewat saluran air dan 'aringan ikatan hidrogen, ang berlokasi di tandem.

4. $asil in&rared mengindikasikan bahwa kon&ormasi Asp-51 dikontrol hana oleh  bentuk oksidasi heme spin rendah. $asil ini mengindikasikan bahwa heme

(29)

6A9TAR FSTAKA

Eehninger, E. 11. Dasar-dasar Biokimia.Alih bahasa I 6r %agg Thenawid'a'a.

2disi kedua.enerbit 2rlangga. 7akarta.

%ichel $. 1+. The %echanism o& proton pumping b ctochrome c o>idase.:AS95, 1(+1-1(+(.

Tsukihara, T., Shimokata, K., Kataama, P., Shimada $, %uromoto K, Aoama $, %ochi"uki %, Shin"awa K, Pamashita 2, Pao %, 0shimura P, Poshikawa S. (!!4.The Low Spin eme of !ytochrome c o"idase as the driving element  of the proton pumping process.:AS 00.154!-154!.

Poshikawa, S., Shin"awa-0toh, K., :akashima, R., Paono, R., Pamashita, 2.,

0noue, :., Pao, %., 9ei, %. 7., Eibeu, 3. ., %i"ushima, T., et al. *1+/ Science 20; 1(4G1(.

Referensi

Dokumen terkait