• Tidak ada hasil yang ditemukan

蔡良珠 (Marga Tjoa) 的小说. Karmila Seribu Tahun Kumenanti Badai Pasti Berlalu Tesa Sekuntum Nozomi Didera Sesal dan Duka Gema Sebuah Hati Kishi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "蔡良珠 (Marga Tjoa) 的小说. Karmila Seribu Tahun Kumenanti Badai Pasti Berlalu Tesa Sekuntum Nozomi Didera Sesal dan Duka Gema Sebuah Hati Kishi"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

55

附录

蔡良珠(Marga Tjoa)的小说

Karmila 《嘉米拉》

Seribu Tahun Kumenanti 《我等待一千年》

Badai Pasti Berlalu 《风暴必定过去》

Tesa 《迪萨》

Sekuntum Nozomi 《一朵糯奏米》

Didera Sesal dan Duka 《后悔与悲伤》

Gema Sebuah Hati 《心里的回音》

Kishi 《革希》

黄米拉 (Mira W.)的小说

Perempuan Kedua 《第二个女人》

Sampai Maut Memisahkan Kita 《直到死亡分裂我们》

Dikejar Masa Lalu 《被过去追赶》

Dunia Tanpa Warna 《没色彩的世界》

Cinta Menyapa Dalam Badai 《爱情在风暴里打招呼》

Firdaus Yang Hilang 《消失的天堂》

Matahari di Batas Cakrawala 《地平线的太阳》

Sepolos Cinta Dini 《蒂尼纯情之爱》

Galau Remaja di SMA 《中学青年的烦恼》

Dari Jendela SMP 《初中窗口》

Suami Pilihan Suamiku 《我丈夫选择的丈夫》

Satu Cermin Dua Bayang-Bayang 《一面镜子两个影子》

(2)

56

Disini Cinta Pertama Kali Bersemi 《爱情在这里开花》

乐大丽(V.Lestari)的小说

Pelukan Yang Dingin 《寒冷的拥抱》

Ketika Barongsai Menari 《当舞狮子表演》

Mawar Mekar Bukan Karena Memar 《玫瑰不是因为受伤而开放》 Misteri Dua Cinta Dalam Satu 《两合一爱情的神秘》

Paviliun Maria 《玛丽亚的厢房》

Naluri 《本能》

Cinta Sang Naga 《龙的爱》

Misteri Dara 《达拉的神秘》

阿呢斯·杰西卡(Agnes Jessica)的小说

Rumah Beratap Bugenvile 《九重葛花顶的屋子》

Debu Bintang 《星尘》

Jejak Kupu-Kupu 《蝴蝶影子》

Pencari Harta Karun 《宝物寻找》

Three Days Cinderella 《三天灰姑娘》

Merah 《红》 Kuning 《黄》 Hijau 《青》 Biru 《蓝》 Ungu 《紫》 Kesempatan Kedua 《第二次机会》 Pelangi Biru 《蓝色彩虹》

Antara Aku dan Dia 《我和她之间》

(3)

57

Sang Maharani 《皇后》

Bidadari Bersayap Biru 《蓝翅膀的天使 》

(4)

58

致谢

时间过得飞快,不知不觉四年大学的生活即将结束。这四年来 笔者经过了许多事。因为老师与朋友们的关注,支持与鼓励,笔者 终于能走到毕业的顶端。 首先,笔者想感谢主耶稣,感谢他对笔者的恩典,让笔者能讲 这篇论文准时完成。笔者论文的标题是印尼华人作家的印尼语小说 特征,笔者在完成这篇论文的过程中,得到了不少人的帮助,笔者 想借此机会感谢他们。感谢 Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM 作 为建国大学的校长,给笔者机会与信任直至本文得以顺利完成;感 谢建国大学语言与文化学院院长Drs. Johannes A. A. Rumeser, M.Psi,Psi给了笔者很多帮助与支持;感谢建国大学中文系主任许丽 妮老师在四年来已给笔者不少机会、鼓励与信任;感谢张冰晶老师 作为笔者辅导老师,给笔者建议、思想、鼓励、恩爱、指导和信任; 感谢建国大学中文系所有的老师对笔者这四年的教育、培养、帮助、 支持和鼓励。 笔者也非常感谢父母的养育之恩、给了笔者极大的鼓励,无以 回报。感谢笔者的同学和朋友们。由于你们的支持,帮助与鼓励, 笔者才能克服困难疑惑,直至本文才能顺利完成。

(5)

59

作者简历

个人资料

姓名 :张丽明

出生日期 :雅加达,1988 年 10 月 20 日

地址 :Gelong Baru Selatan No.63 Jak-Bar 电话或手机号码 :08998907905 电子邮件 :cool_eyezz88@yahoo.com 学习经历 1. 2007至 2011 年 雅加达建国大学 本科 2. 2004至 2007 年 雅加达 Regina Pacis 高中 高中毕业 3. 2001至 2004 年 雅加达 Regina Pacis 初中 初中毕业 4. 1995至 2001 年 雅加达 Bunda Hati Kudus 小学 小学毕业

工作经验

1. 2010年 9 月至 2010 年 12 月 :SITTI 公司的兼职

2. 2010年 8 月至现在 :中文私人补习教师

3. 2008年 3 月至现在 :私人数理化补习班的教师

(6)

60

1. 2009年至 2010 年 :建国大学中文系学生会的成员 2. 2005年至 2007 年 :青少年科学组(KIR)的司库

(7)

61

作者简历

个人资料

姓名 :张丽霞

出生日期 :雅加达,1989 年 1 月 27 日

地址 :Jl. Otista I, Gg Sa’abun No.20 Jak-Tim 电话或手机号码 :08988104248 电子邮件 : Luphjc4_eva@yahoo.com 学习经历 1. 2007至 2011 年 雅加达建国大学 本科 2. 2004至 2007 年 雅加达 Fons Vitae I 高中 高中毕业 3. 2001至 2004 年 雅加达 Marsudirini 初中 初中毕业 4. 1995至 2001 年 雅加达 Marsudirini 小学 小学毕业

(8)

CIRI KHAS NOVEL INDONESIA KARYA NOVELIS

WANITA

TIONGHOA INDONESIA

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata 1

Jurusan Sastra China Oleh

Ester Yuliana – 1100030490 Lidya Theresia – 1100032413

Fakultas Bahasa dan Budaya Binus University

Jakarta 2011

(9)

Fakultas Bahasa dan Budaya Jurusan Sastra China

Binus University

Persetujuan Skripsi

Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa skripsi dengan judul

Ciri Khas Novel Indonesia Karya Novelis Tionghoa Indonesia

Disusun oleh :

Ester Yuliana – 1100030490 Lidya Theresia – 1100032413

telah disetujui dan diterima sebagai salah satu karya ilmiah

mahasiswa bersangkutan pada Jurusan Sastra China-Fakultas Bahasa dan Budaya Universitas Bina Nusantara

Jakarta, ...

Mengetahui, Dosen Pembimbing

Cendrawaty Tjong, BA., M.Lit D2847

(10)
(11)
(12)
(13)

Ucapan Terima Kasih

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul ”Ciri Khas Novel Indonesia Karya Novelis Tionghoa Indonesia” ini dengan baik dan pada waktunya.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak baik dalam bentuk moral maupun materiil, secara langsung maupun tidak langsung selama penulisan skripsi. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM, selaku Rektor Binus University yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di Binus University.

2. Bapak Drs. Johannes A. A. Rumeser, M.Psi, Psi, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Budaya yang telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada penulis selama proses perkuliahan di Binus University.

3. Ibu Andyni Khosasih, SE, BA, selaku Ketua Jurusan Sastra China Binus University sekaligus dosen bimbingan seminar progress yang telah memberikan kesempatan, dukungan, kritik dan saran kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

4. Ibu Cendrawaty Tjong, BA, M.Lit, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan saran dan bimbingan serta kritik yang membangun dalam penulisan skripsi. 6. Seluruh Bapak dan Ibu Fakultas Bahasa dan Budaya, jurusan Sastra

China Binus University atas segala bimbingan dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama di bangku perkuliahan.

(14)

7. Kedua orang tua penulis dan seluruh keluarga yang senantiasa mendukung dalam setiap kegiatan yang penulis jalankan selama kuliah di Binus University.

8. Seluruh teman-teman penulis yang telah memberikan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi.

9. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah turut membantu hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga semua bantuan, dorongan, jasa dan amal baik dari semua pihak mendapat pahala dan berkat dari Tuhan yang Maha Esa. Akhir kata penulis berharap semoga karya tulis dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan Binus University dan pihak yang membutuhkan pedoman penelitian dan pengembangan lebih lanjut.

Jakarta, 16 Juli 2010

Ester Yuliana & Lidya Theresia

(15)

ABSTRAKSI

Orang Tionghoa Indonesia sudah sejak lama datang Indonesia, selain menetap dan berbaur dengan masyarakat Indonesia, mereka juga banyak menghasilkan karya, salah satunya adalah novel. Kemunculan novel karya novelis Tionghoa Indonesia yang menggunakan Bahasa Indonesia pertama kali dipelopori oleh Marga T. Sejak saat itu, muncul novelis-novelis Tionghoa Indonesia yang lain.

Novel karangan orang Tionghoa Indonesia tidak sedikit jumlahnya dan cukup digemari oleh masyarakat Indonesia, namun masih banyak yang tidak mengetahui novel-novel tersebut adalah karangan orang Tionghoa Indonesia. Dengan alasan ini penulis ingin meneliti ciri khas novel-novel karya novelis Tionghoa Indonesia untuk dapat memahami nilai dan kedudukannya dalam masyarakat.

Metode yang digunakan adalah studi literature. Penulis terlebih dulu menceritakan sejarah singkat sastra Tionghoa Indonesia dan mendeskripsikan ciri khas novel-novel karangan novelis Tionghoa Indonesia, kemudian meneliti nilai dan kedudukan novel-novel tersebut dalam masyarakat. Penulis menyimpulkan tema-tema yang diambil oleh novelis Tionghoa Indonesia lebih dekat dengan masyarakat dan sebagian besar dari mereka sering membahas hal-hal yang berhubungan dengan budaya Tionghoa. Selain itu karya mereka juga memberikan pengaruh bagi masyarakat Indonesia yaitu meningkatkan minat membaca dan beberapa novel mereka pernah dijadikan film.

(16)

Daftar Isi

Ucapan Terima Kasih ... v

Abstraksi ... vii

Ringkasan isi ... 1

(17)

RINGKASAN

Sastra adalah bagian dari budaya. Melalui sastra seorang sastrawan dapat mengemukakan pandangannya dan mengekspresikan diri. Oleh karena itu, sastra pada setiap negara berbeda – beda. Tidak hanya warga lokal suatu negara yang dapat menghasilkan suatu karya sastra, tetapi warga pendatang yang telah menetap dapat menghasilkan karya sastra. Di Indonesia, salah satu etnis asing yang telah lama menatap dan membaur menjadi warga masyarakat Indonesia adalah etnis Tionghoa. Orang Tionghoa di Indonesia memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi negara, termasuk dalam bidang sastra. Namun, masyarakat belum menyadari kehadiran mereka di tengah dunia sastra Indonesia, terutama sejak masa Orde Baru. Oleh karena keadaan tersebut, penulis tertarik menganalisa ciri novel Indonesia karya novelis Wanita Tionghoa di Indonesia, nilai atau pengaruhnya bagi masyarakat.

1. Kelahiran Sastra Tionghoa Indonesia

1.1 Sastra Melayu Tionghoa

Sebelum abad 19, mulai banyak warga China bermigrasi ke Indonesia, kemudian menikah dengan penduduk setempat dan tinggal menetap. Mereka membentuk suatu masyarakat Melayu Tionghoa. Mereka menghasilkan karya sastra dalam bahasa Melayu dan terkadang bercampur dengan beberapa kata atau logat Mandarin.

Sastra Melayu Tionghoa mulai pada abad 19 ( 1870 – 1880 ), diawali dengan menterjemahkan novel China dan Eropa ke dalam bahasa Melayu. Tahun 1917 pemerintah Belanda yang saat itu menjajah Indonesia mendirikan lembaga bacaan untuk masyarakat yang disebut

(18)

Balai Pustaka. Sastra Melayu Tionghoa tidak masuk Balai Pustaka karena dianggap sebagai bacaan liar, bacaan yang dianggap memiliki sifat menghasut dan dianggap karya picisan. Sejak diberlakukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, maka sastra Melayu Tionghoa pun berangsur-angsur berhenti.

1.2 Sastra

Yinhua

Sastra yinhua adalah sastra yang dihasilkan oleh para imigran China di Indonesia dan karya sastra mereka ditulis dalam bahasa Mandarin. Tahun 1900 Zhonghua Hui Guan berdiri . Zhonghua Hui Guan adalah suatu organisasi perkumpulan yang didirikan oleh orang Tionghoa di Indonesia. Sejak saat itu, banyak warga China datang, apalagi pada masa itu di Indonesia terdapat banyak perusahaan penerbitan yang dikelola orang Tionghoa. Namun, sastra Yinhua kurang mendapat perhatian masyarakat Tionghoa Indonesia.

Pada masa Orde Baru, pemerintah Indonesia mengeluarkan perintah melarang segala aktivitas berhubungan dengan kebudayaan dan kepercayaan orang Tionghoa, serta melarang mereka berpartisipasi dalam bidang politik. Pada masa inilah, sastra yinhua otomatis terhenti.

1.2 Sastra Tionghoa Indonesia

Setelah masa Orde Baru sebagian besar keturunan Tionghoa di Indonesia tidak lagi mendapat pengajaran menggunakan bahasa Mandarin, mereka belajar di sekolah-sekolah yang menggunakan bahasa Indonesia. Oleh karena itu mereka tidak mengerti bahasa Mandarin. Orang Tionghoa setelah tahun 1965 tidak bisa bebas berkarya seperti dulu, kegiatan yang boleh dilakukan orang Tionghoa saat itu sangat terbatas. Pada awal tahun 1970-an, muncul seorang

(19)

sastrawan wanita Tionghoa Indonesia bernama Marga Tjoa atau biasa dikenal dengan Marga T. Beliau menjadi pelopor kemunculan kembali sastra Indonesia Tionghoa melalui novel-novel berbahasa Indonesia yang beliau tulis. Tak lama kemudian pada akhir tahun 1970-an muncul Mira Widjaya atau Mira W. Selanjutnya di tengah sastra Indonesia mulai bermunculan novelis-novelis Tionghoa. Beberapa novelis wanita Tionghoa besar yang lain diantaranya V.Lestari dan Agnes Jessica.

2.

Ciri Novel Indonesia Karya Novelis Wanita

Tionghoa Indonesia

2.1 Tema yang dibuat sebagian besar berdasarkan

dengan keahlian dan minat penulis

Berdasarkan teori konsep penciptaan sastra, dalam menciptakan suatu karya sastra seorang penulis harus memiliki dan paham ilmu pengetahuan. Dengan demikian, penulis dapat secara alami menulis dan menguasai hasil karyanya. Penulis kebanyakan juga memilih tema-tema yang sesuai dengan minat mereka.

Marga T., Mira W., dan Agnes Jessica masing-masing menguasai suatu bidang ilmu. Marga T., dan Mira W. merupakan lulusan Universitas Trisakti bidang kedokteran. Oleh karena itu, novel-novel yang mereka tulis berhubungan dengan kehidupan dunia kedokteran. Sedangkan Agnes Jessica adalah mantan guru Matematika SMU Kristen Penabur 1, sehingga novel-novel beliau banyak berhubungan dengan kehidupan remaja dan kegiatan mengajar. Sedangkan V. Lestari menulis novel berdasarkan minatnya terhadap sesuatu yang berbau misteri.

(20)

2.2.1 Cinta, Benci dan Kematian

Cinta dan kematian adalah dua hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia. Sastrawan sering melalui puisi, novel, dan lirik lagu mengutarakan pendapat dan pandangan mereka terhadap cinta.

Cinta dapat dibagi menjadi 5 jenis, yaitu epithumia, eros, storge, philia, dan agape. Epithumia adalah cinta jasmani, penampilan fisik. Eros adalah rasa cinta untuk bersatu dan saling memiliki. Storge adalah cinta keluarga. Philia adalah cinta persahabatan. Agape adalah cinta tanpa pamrih.

Selain kisah cinta, terdapat pula kisah kematian. Kematian adalah suatu hal yang tidak bisa dihindari, suatu saat setiap manusia akan meninggal. Kematian membawa dapat membawa dampak yang besar. Kehilangan orang yang kita cintai dapat menimbulkan perasaan sedih dan kehilangan, namun tidak selamanya kematian adalah hal yang membawa kesedihan, terkadang karena uang, dendam dan kebencian seseorang mengharapkan kematian orang lain. Novelis yang banyak menuliskan tentang kematian dan misteri pembunuhan adalah V.Lestari.

2.2.2 Masalah Remaja

Remaja adalah masa peralihan dari anak – anak menuju masa dewasa. Pada masa ini sering disebut juga masa untuk mencari jati diri. Oleh karena rasa ingin tahu yang besar, remaja sering terjerumus ke dalam masalah – masalah.

Masalah yang paling sering dialami remaja adalah masalah cinta, karena pada masa inilah manusia mulai merasakan ketertarikan terhadap lawan jenis. Selain masalah cinta, remaja mudah terjerumus ke dalam gaya hidup metropolitan, misalnya pergi ke tempat hiburan malam, minum minuman keras, narkotika dan seks bebas. Berawal dari

(21)

sinilah, mereka kemudian terlibat masalah yang lebih berat, misalnya terjangkit HIV/AIDS dan aborsi, bahkan kematian.

Berbeda dengan orang dewasa yang sudah memiliki pemikiran yang lebih matang, dalam menghadapi masalah-masalah yang berat, remaja cenderung sering mengambil jalan pintas. Misalnya saja bunuh diri, aborsi, melarikan diri atau menghindar dari masalah.

Selain memiliki rasa keingintahuan yang besar, remaja umumnya juga memiliki sifat pemberontak. Hal ini disebabkan karena mereka menganggap diri telah cukup dewasa untuk menentukan apa yang mereka inginkan. Jika sifat tersebut tidak dikendalikan dengan baik maka akan tercipta pribadi pemberontak dan liar. Mereka cenderung untuk melanggar aturan – aturan yang berlaku dan merugikan orang lain.

2.2.3 Masalah Keluarga

Sistem keluarga yang tampak jelas pada novel karya novelis wanita Tionghoa Indonesia adalah sistem patriarki, pria sebagai pemegang kekuasaan dalam keluarga. Sistem patriarki tersebut sering menimbulkan masalah-masalah dalam keluarga, antara lain: perselingkuhan, penindasan terhadap kaum wanita dan anak-anak, cara mendidik yang salah yaitu lebih mengutamakan anak laki-laki dibandingkan perempuan.

Namun, penulis menemukan tidak semua masalah keluarga yang terjadi berakar dari adanya sistem patriarki, misalnya dalam hal cara mendidik anak. Pilih kasih dan pemaksaan kehendak orang tua kepada anak tidak hanya berdasarkan gender laki-laki atau perempuan, melainkan dapat disebabkan karena rasa tidak puas terhadap salah satu

(22)

anak, anak tidak diharapkan lahir dan rasa sayang yang berlebihan kepada salah satu anak.

Sistem patriarki yang berlebihan dan ketidakadilan dalam keluarga dapat menimbulkan rasa benci dan dendam terhadap anggota keluarga yang lain, sehingga hubungan antar anggota keluarga menjadi tidak baik dan terjadi perpecahan keluarga.

2.2.4 Masalah Masyarakat

2.2.4.1 Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial adalah pembedaan dalam masyarakat secara horizontal atau sejajar yang didasarkan atas latar belakang sifat-sifat dan ciri-ciri yang tidak sama dalam masyarakat, klan, etnis, dan agama. Kesemuanya itu disebut kemajemukan sosial. Kemajemukan sosial tersebut sering disalahgunakan oleh manusia. Dengan kemajemukan tersebut manusia sering membeda-bedakan antar suku maupun agama, mereka cenderung untuk hidup berkelompok dengan orang-orang yang memiliki kesamaan dengan mereka, bahkan mereka tidak mau bergaul dengan kelompok lain.

Novelis wanita Tionghoa yang banyak membahas tentang diferensiasi sosial dalam novelnya adalah V. Lestari dan Marga T. Misalnya diferensiasi sosial etnis Tionghoa dan Indonesia.

2.2.4.2 Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial adalah pembedaan dalam masyarakat secara vertikal atau bertingkat yang didasarkan atas tingkatan pendidikan, pekerjaan dan harta. Dengan adanya tingkatan-tingkatan tersebut manusia sering kali menilai sesamanya berdasarkan tingkatan status

(23)

sosial mereka. Mereka yang berada di posisi lebih tinggi sering meremehkan dan menindas golongan yang lebih rendah.

Penulis menemukan Novelis wanita Tionghoa yang dalam beberapa novelnya membahas masalah stratifikasi sosial adalah Agnes Jessica dan Marga T. Masalah yang sering dibahas adalah perbedaan status sosial meliputi perbedaan tingkat kekayaan, kedudukan atau jabatan, dan pendidikan seseorang.

2.3 Kepercayaan

2.3.1 Praktek Magi

Dalam kehidupan manusia ada banyak hal yang tidak dapat dimengerti dan dijelaskan. Sejak dulu manusia percaya ada suatu kekuatan yang mengelilingi mereka dan tidak dapat dilihat secara kasat mata. Kekuatan ini melebihi kekuatan manusia dan dapat memberikan pengaruh pada manusia.

Walaupun saat ini di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi sudah berkembang dengan pesat, namun masih ada sebagian masyarakat terutama yang tinggal di daerah pedesaan yang masih mempercayai hal-hal magis, misalnya saat ada seseorang yang sakit, mereka percaya penyebabnya adalah roh-roh jahat yang mengganggu mereka, kemudian mereka mencari dukun atau orang pintar untuk menyembuhkan orang tersebut. Selain itu, masih ada masyarakat yang meminta kekayaan atau keberuntungan melalui bantuan dukun atau roh-roh halus.

Novelis wanita Tionghoa yang banyak membahas tentang praktek magi adalah V. Lestari. Masalah yang dibahas misalnya tentang roh atau arwah orang yang telah meninggal, dukun, dan kepercayaan untuk mendatangkan kekayaan atau keberuntungan.

(24)

2.3.2 Agama

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragama, mereka percaya masih ada kekuatan yang lebih besar dan agung yang melebihi kekutan mereka sendiri yaitu Tuhan. Hal ini juga dapat kita temukan dalam novel-novel karya Novelis wanita Tionghoa.

Agnes Jessica paling banyak membahas tentang agama terutama dalam novel seri Pelangi. Para novelis Tionghoa banyak menceritakan bagaimana manusia berserah pada Tuhan saat menghadapi masalah yang tidak mampu mereka selesaikan sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa manusia masih menyadari dan tidak melupakan campur tangan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

2.4 Menggambarkan Sosok Wanita yang Kuat

Penulis menemukan salah satu ciri novel Indonesia karya novelis wanita Tionghoa adalah tokoh wanita yang digambarkan dalam novel semuanya memiliki pekerjaan. Mereka dapat hidup sendiri dan tidak hanya bergantung pada suami untuk mencukupi kebutuhan ekonomi. Tokoh wanita yang digambarkan adalah sosok yang kuat, tegar dan tidak mudah menyerah.

3. Nilai Karya Sastra Novelis Wanita Tionghoa Bagi

Masyarakat

3.1 Terhadap Dunia Sastra

Karya sastra adalah cerminan masyarakat pada jamannya. Melalui karya sastra penulis dapat mewakili ide atau pemikiran yang terinspirasi dari keadaan sekitarnya.

(25)

Pada jaman Orde Baru karya sastra penulis Tionghoa terutama yang menggunakan bahasa Mandarin sempat hilang karena peraturan pemerintah yang melarang segala sesuatu yang berhubungan dengan China dan bahasa Mandarin. Marga T. dan Mira W. adalah pelopor munculnya kembali karya sastra novelis wanita Tionghoa.

Tema-tema yang dibahas oleh novelis wanita Tionghoa lebih ringan dan mencerminkan masyarakat. Berbeda dengan novel-novel karangan Balai pustaka yang tema ceritanya lebih berat misalnya perjuangan-perjuangan mencapai kemerdekaan. Para novelis ini memberikan warna baru dalam dunia sastra Indonesia.Namun sebagian sastrawan Indonesia mengganggap karya mereka hanyalah roman picisan yang rendah nilainya, padahal karya mereka digemari dan banyak memberikan pengaruh bagi masyarakat.

3.2 Terhadap Masyarakat

Kemunculan karya sastra novelis wanita Tionghoa banyak memberikan pengaruh terhadap masyarakat, misalnya membantu meningkatkan budaya membaca terutama di kalangan remaja. Tema-tema novel karya novelis wanita Tionghoa lebih dekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari sehingga sebagian pembaca dapat merasa terhibur dengan kisah-kisah yang ringan dan mendapat inspirasi serta motivasi dalam menghadapi masalah seperti yang tercermin dalam novel.

Selain menjadi salah satu sumber hiburan, karya-karya mereka juga memberikan inspirasi dan motivasi bagi para penulis muda untuk mulai berkarya. Hal ini terlihat dari banyaknya pengarang muda yang membuat novel-novel remaja.

(26)

Karya novelis wanita Tionghoa tidak hanya memiliki nilai bagi pembaca, namun juga memiliki peran dalam dunia perfilman. Karya beberapa novelis Tionghoa juga pernah dijadikan film.

4. Simpulan

Orang Tionghoa sudah lama mulai berkarya. Pada tahun 1965, pemerintah mengeluarkan perintah yang melarang segala hal yang berhubungan dengan China dan bahasa Mandarin, sehingga karya sastra orang Tionghoa di Indonesia sempat terhenti. Pada tahun 1970 muncul Marga T. dan Mira W. sebagai pelopor hidupnya kembali karya sastra orang Tionghoa di Indonesia, kemunculan mereka diikuti kemunculan para penulis lain seperti V. Lestari dan Agnes Jessica.

Penulis menemukan ciri khas novel karya novelis wanita Tionghoa adalah tema yang diambil berdasarkan pada pengetahuan yang dimiliki penulis dan membicarakan masalah-masalah yang dekat dengan kehidupan, misalnya cinta dan kematian, masalah remaja, masalah keluarga serta masalah masyarakat dan kepercayaan. Perbedaan karya mereka dengan para penulis Indonesia adalah sebagian besar penulis Tionghoa sering menceritakan atau menggambarkan hal-hal yang berhubungan dengan tradisi orang Tionghoa. Selain itu tokoh wanita yang digambarkan dalam novel memiliki sifat yang kuat, tegar, tidak mudah menyerah dan tidak hanya bergantung pada suami.

Karya sastra penulis Tionghoa sebenarnya memiliki pengaruh yang besar terhadap sastra Indonesia, kemunculan Marga T. dan Mira W. menjadi pelopor hidupnya kembali sastra Tionghoa Indonesia. Selain itu karya mereka menggambarkan kehidupan nyata, hal ini memberi pengaruh yang besar seperti meningkatkan minat pembaca dan

(27)

membangkitkan semangat remaja untuk mulai menulis dan berkarya. Karya sastra ini juga memberi pengaruh pada dunia perfilman, beberapa novel karya penulis Tionghoa pernah dijadikan film.

(28)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Ester Yuliana

Tempat/ tanggal lahir : Jakarta, 20 Oktober 1988

Alamat : Jln. Gelong Baru Selatan No.63 Tomang, Jakarta Barat Telepon/ HP : 08998907905

E-mail : cool_eyezz88@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL

1. 2007 – 2011 Mahasiswa tingkat akhir Universitas Bina Nusantara jurusan Sastra China

2. 2004 – 2007 Lulus SMU Regina Pacis, Jakarta, Indonesia 3. 2001 – 2004 Lulus SMP Regina Pacis, Jakarta, Indonesia 4. 1995 – 2001 Lulus SD Regina Pacis, Jakarta, Indonesia

PENGALAMAN KERJA

1. Maret 2008 – sekarang Guru les matematika dan fisika 2. Agustus 2010 – sekarang Guru private Mandarin

3. September 2010 – Desember 2010 Part-timer data inputer PT SITTI

PENGALAMAN ORGANISASI

1. 2009 – 2010 Anggota aktivis HIMANDA

(29)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Lidya Theresia

Tempat/ tanggal lahir : Jakarta, 27 Januari 1989

Alamat : Jln. Otista I. Gg Sa’abun No.20 Jatinegara, Jak-Tim Telepon/ HP : 08988104248

E-mail : luphjc4_eva@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL

1. 2007 – 2011 Mahasiswa tingkat akhir Universitas Bina Nusantara jurusan Sastra China

2. 2004 – 2007 Lulus SMU Fons Vitae I Pacis, Jakarta, Indonesia 3. 2001 – 2004 Lulus SMP Marsudirini, Jakarta, Indonesia

Referensi

Dokumen terkait