• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN PEMENUHAN AIR BAKU DI KECAMATAN GUNEM KABUPATEN REMBANG ( Design Of Raw Water Supply In Gunem District, Rembang ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN PEMENUHAN AIR BAKU DI KECAMATAN GUNEM KABUPATEN REMBANG ( Design Of Raw Water Supply In Gunem District, Rembang ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

ANALISIS SUMBER AIR DAN KETERSEDIAAN AIR

6.1 SUMBER AIR EXISTING

Sumber air existing yang digunakan oleh PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih di daerah Kecamatan Gunem berasal dari reservoir yang terletak di Kecamatan Sulang. Reservoir tersebut mengambil sumber air dari Embung Jatimudo yang terletak di Desa Jatimudo Kecamatan Sulang. Untuk daerah pelayanan reservoir tersebut mencakup daerah Kecamatan Sulang dan sebagian daerah Kecamatan Gunem.

Dari data PDAM, bahwa di Kecamatan Gunem yang sudah terlayani air bersih yaitu Desa Gunem. Dari jumlah penduduk Desa Gunem yaitu 2218 jiwa (tahun 2006) hanya 950 jiwa yang terlayani. Jika diprosentasi sebesar 4.05% yang sudah terlayani air bersih di Desa Gunem. Adapun peta jaringan pipa existing PDAM Kabupaten Rembang dapat dilihat pada gambar 6.1.

6.1.1 DATA SUMBER AIR DI KECAMATAN GUNEM

Tabel 6.1 Data Sumber Air di Kecamatan Gunem

No Nama Sumber Air Lokasi Debit (Lt/dt) Fungsi Kondisi S.A Sistem Air Baku Aksebilitas Jarak (km)

1 M.A. Dowan Desa Dowan 12 Irigasi Kering Belum ada Berat

(pegunungan) 11

2 M.A. Nglondro Desa Suntri 11 Irigasi Kering Belum ada Berat

Suruhan Desa Trembes 10 Irigasi Menyusut Belum ada

Sedang (Jalan

Setapak) 5

11 Embung

Pasucen Desa Pasucen 5 Irigasi Menyusut Belum ada

Berat

(pegunungan) 11

12 Waduk Panohan Desa Panohan 30 Irigasi dan air minum Baru Belum ada Mudah (Jalan Lebar) 5

(2)
(3)

6.2 PEMILIHAN SUMBER AIR

Dari beberapa sumber air baku yang ada di Kecamatan Gunem, maka dilakukan analisis kelayakan untuk menentukan prioritas perencanaan sumber air baku. Analisis kelayakan dilakukan dengan cara penilaian/pembobotan terhadap faktor yang telah ditetapkan, sehingga akan didapat rangking dengan jumlah bobot tertinggi yang akan dipilih sebagai sumber air baku di Kecamatan Gunem.

Setelah mendapatkan sumber air terpilih, maka harus dilakukan perhitungan neraca keseimbangan air yaitu ketersediaan air pada sumber air baku harus dapat mencukupi kebutuhan air di daerah rencana. Kriteria Kelayakan dan Pembobotan Analisis Penentuan Prioritas Perencanaan Sumber Air Baku di Kecamatan Gunem didasarkan pada beberapa aspek dengan bobot sebagai berikut :

a). Hidrologi, didasarkan pada kuantitas air atau debit (lt/dt) yaitu : Tabel 6.2 Aspek Hidrologi

No. Deskripsi Klasifikasi Bobot

1 Hidrologi; Kuantitas Air (lt/dt) 5 – 10 1

10,1 – 15 2

>15 3

Sumber : Analisa, 2008

b). Aksesibilitas dibagi menjadi 2 klasifikasi yaitu : Tabel 6.3 Aspek Aksesibilitas

No. Deskripsi Klasifikasi Bobot

1 Aksebilitas

1.1 Jarak sumber air ke pengguna >5 km 1

2,5 – 5 km 2

<2,5 km 3

1.2 Akses jalan menuju sumber air Berat (pegunungan)

1

Sedang

(jalan setapak)

2

Mudah

(jalan lebar/aspal)

(4)

c). Sistem Penyedia Air Baku Eksisting.

Tabel 6.4 Aspek Sistem Penyedia Air Baku Eksisting

No. Deskripsi Klasifikasi Bobot

1 Sistem Penyedia Air Baku Eksisting Sudah mencukupi 1

Kurang mencukupi 2

Belum ada 3

Sumber : Analisa, 2008

d). Fungsi yaitu kegunaan dari sumber air yang ada, sebagai berikut : Tabel 6.5 Aspek Fungsi

No. Deskripsi Klasifikasi Bobot

1 Fungsi Irigasi 1

Irigasi dan Air Baku 2

Air Baku 3

Sumber : Analisa, 2008

e). Kondisi sumber air pada waktu sekarang, yaitu : Tabel 6.6 Aspek Kondisi Sumber Air

No. Deskripsi Klasifikasi Bobot

1 Kondisi sumber air Kering 1

Menyusut 2

Baru 3

Sumber : Analisa, 2008

(5)

Tabel 6.7 Kriteria Kelayakan dan Pembobotan Analisis Penentuan Prioritas Perencanaan Sumber Air Baku di Kecamatan Gunem

No Deskripsi Klasifikasi

Rangking Bobot

SUMBER AIR (S.A)

Irigasi dan air

minum 2 2 2 2 2 2

(6)

Dari hasil pembobotan tersebut ternyata Waduk Panohan memperoleh bobot tertinggi, sehingga Waduk Panohan diambil sebagai sumber air untuk pemenuhan air baku di Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang. Adapun data secara umum Waduk Panohan adalah sebagai berikut :

Tabel 6.8 Sumber Air dengan Bobot Tertinggi

No Prioritas

Nama Sumber Air

Desa Kecamatan Debit untuk Air Baku (Lt/dt)

Daerah Pelayanan

1 Waduk Panohan

Panohan Gunem 30.00 Kecamatan Gunem

Sumber : Balai Besar PSDA Jawa Tengah

Waduk Panohan direncanakan sebagai air baku dan irigasi di Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang. Untuk data teknis seperti terlihat pada tabel 6.9.

Tabel 6.9 Data Teknis Waduk Panohan di Kecamatan Gunem

No Panjang

Sumber : Balai Besar PSDA Jawa Tengah, 2007

6.2.1 Besarnya Debit yang Diandalkan

Merupakan debit Waduk Panohan dengan probabilitas terlampui 80%. Debit ini digunakan untuk menghitung keseimbangan air dengan cara debit andalan dikurangi kebutuhan air irigasi dan air baku. Adapun data debit andalan Waduk Panohan ( m3/detik ) sebagai berikut :

Tabel 6.10 Debit Andalan Waduk Panohan ( m3/dt )

Qp jan Feb mar apr mei jun jul agst sept okt nov des

(7)

6.3 PERHITUNGAN NERACA KEBUTUHAN AIR DAN

KETERSEDIAAN AIR

Analisis ketersediaan air ( water availability ) bertujuan untuk menentukan besarnya air yang tersedia atau debit andalan. Debit andalan sendiri adalah debit dari sungai atau waduk yang bisa diandalkan dapat terjadi pada waktu-waktu tertentu. Debit andalan dipakai sebagai debit rencana untuk memenuhi kebutuhan air dari suatu kegiatan seperti pertanian, air minum, pembangkit listrik tenaga air, industri, dan lain-lain.

Perhitungan neraca air berfungsi untuk mengetahui apakah debit yang dibutuhkan untuk kebutuhan air sebesar 24.241 liter / detik = 0.024 m3 / detik dapat mencukupi. Perhitungan neraca air dapat dihitung dengan mengurangkan debit yang tersedia dengan debit air yang dibutuhkan, dan apabila debit yang tersedia masih tersisa artinya debit air tersebut memang mencukupi untuk penyediaan air bersih di Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang.

Tabel 6.11 Perhitungan Neraca Air berdasarkan Debit Andalan Waduk Panohan

No. Bulan

Kebutuhan Air Neraca Air Selisih

Air

(Inflow) Inflow - Outflow

Lt/dt Lt/dt Lt/dt Lt/dt Lt/dt

9 September 188,5 24,241 212,741 86 -126,741

10 Oktober 89,3 24,241 113,541 267 153,459

11 November 509,9 24,241 534,141 502 -32,141

12 Desember 285,6 24,241 309,841 622 312,159

Sumber : Analisis Perhitungan,2008

Keterangan : [c] = Sumber dari BAPPEDA Kab. Rembang, 2007. [d] = Perhitungan pada BAB V

[e] = [c] + [d]

(8)

Dari perhitungan neraca air di atas (tabel 6.10), diketahui ada nilai defisit air total sebesar 627,846 lt/dt dan nilai kelebihan air total sebesar 1816,654 lt/dt. Jika nilai kelebihan air dikurangi nilai defisit air bernilai positif maka kebutuhan air tercukupi. Hasil dari perhitungan yaitu 1816,654 lt/dt – 627,846 lt/dt = 1188,808 lt/dt, sehingga air mencukupi.

Sedangkan berdasarkan data dari PDAM Kabupaten Rembang, direncanakan pengambilan debit untuk air baku sebesar 30 liter/detik dari Waduk Panohan. Maka dapat dilihat pada Tabel 6.12 di bawah ini :

Tabel 6.12 Perhitungan Neraca Air berdasarkan Debit Waduk Panohan

Uraian Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Normal

19.725 19.841 19.980 20.096 20.234 20.386 20.526 20.643 20.783 20.904 21.079 ( lt/dt )

FHM

22.684 22.817 22.977 23.110 23.269 23.444 23.605 23.739 23.900 24.040 24.241 ( lt/dt )

FJP

34.519 34.722 34.965 35.168 35.410 35.676 35.921 36.125 36.370 36.582 36.888 ( lt/dt )

Ketersediaan

30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 ( lt/dt )

Kelebihan (FHM)

7.316 7.183 7.023 6.890 6.731 6.556 6.395 6.261 6.100 5.960 5.759 ( lt/dt)

Kehilangan (FHM)

25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% ( lt/dt)

Besarnya kehilangan

1.829 1.796 1.756 1.723 1.683 1.639 1.599 1.565 1.525 1.490 1.440 ( lt/dt)

Kelebihan (FHM)

5.487 5.387 5.267 5.168 5.048 4.917 4.796 4.696 4.575 4.470 4.319 ( lt/dt)

Sumber : Analisis Perhitungan, 2008

(9)

6.4 BANGUNAN-BANGUNAN YANG DIPERLUKAN

Bangunan yang diperlukan dalam perencanaan pemenuhan air baku di Kecamatan Gunem, harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada sekarang. Bangunan yang akan direncanakan sebagai berikut :

P ra S ed im en t G rou n d R eserv o ir

S = Jarak O u tlet W adu k P ano h an k e G ro un d R eserv oir S edim ent

F iltrasi W adu k P anohan

S un gai G rub ugan

S un gai G rub ug an

O utlet

Intak e

Jem b atan

P eng elak

Jalan / P u ncak B end ung an

U T A R A

Jalan / P un cak B en du ngan

S = 1 7 3 0 m

P elim pah

P ipa T ran sm isi

Gambar 6.2 Layout Jaringan Pipa Transmisi Dari Outlet Waduk Panohan - Reservoir 1) Instalasi Pengolahan Air (IPA)

(10)

Tabel 6.13 Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Baku di Waduk Panohan

No Parameter Satuan Hasil

Pemeriksaan Metode

Baku Mutu

Air Bersih Keterangan

FISIKA Sumber : BAPPEDA, 2008

Dari hasil pemeriksaan kualitas air, diketahui parameter yang tidak sesuai dengan ketentuan yaitu parameter kekeruhan air sehingga perlu ada pengolahan air. Bangunan IPA direncanakan terdiri dari :

a) Bangunan Prasedimen b) Bangunan Sedimen

c) Bangunan Filtrasi / Penyaringan

Kapur

(11)

2) Ground Reservoir

(12)

1,000 T.M. AIR MAKSIMAL

500 SCREEN Ø 8" ( SARINGAN ) PIPA OVERFLOW Ø 8"

( PIPA PEMBUANG )

0.05%

200 ( VENTILASI UDARA )

SALURAN PEMBUANG UDARA Ø 4" GIP

500

–

OUTLET Ø 8" ( PIPA PENGELUARAN )

PENGURAS Ø5"

( MANHOLE )

LUBANG RESERVOIR 80x80 cm

PAS.BATA 1pc : 2ps LANTAI KERJA TEBAL 10 cm

SIRTU DIPADATKAN

GATEVALVE Ø 8"( KERAN )

250

Gambar

Tabel 6.1 Data Sumber Air di Kecamatan Gunem
Gambar 6.1 Peta Jaringan Pipa PDAM Kabupaten Rembang.
Tabel 6.2 Aspek Hidrologi
Tabel 6.6 Aspek Kondisi Sumber Air
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Pemenuhan Air Baku Untuk Kota Tegal Pendahuluan.

Cara ini dipakai dengan jalan mencari informasi yang dipercaya tentang tinggi muka air banjir maksimum yang pernah terjadi.. Banyak sungai belum mempunyai stasiun duga muka air

menjadi suatu data debit dari sungai tersebut mencukupi maka berarti. debit sungai tersebut dapat dipergunakan sebagai

Mengetahui rencana pengembangan tingkat layanan, sistem transmisi dan reservoir, yang sesuai dengan pertumbuhan penduduk Kecamatan Batang dengan memperhatikan kondisi lapangan

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana ( Strata – 1 ). Jurusan Teknik Sipil Ekstensi Fakultas Teknik

1) Apabila diminta oleh pengguna jasa, penyedia jasa wajib mengajukan usulan biaya untuk melaksanakan perintah perubahan. 2) Direksi teknis wajib menilai usulan biaya

Tujuan kegiatan adalah merencanakan detail desain pemanfaatan mata air sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kecamatan Plantungan, Singorojo dan Sukorejo

Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa debit dari mata air yang digunakan sebagai air baku dalam sistem penyediaan air bersih mencukupi, bahkan masih