• Tidak ada hasil yang ditemukan

slhd buku 1 slhd buku 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "slhd buku 1 slhd buku 1"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERI NTAH PROVI NSI GORONTALO

BADAN LINGKUNGAN HIDUP, RISET DAN TEKNOLOGI INFORMASI

(BALIHRISTI)

STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

PROVINSI GORONTALO

(2)

STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

PROVINSI GORONTALO

2012

Diterbitkan oleh:

Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi I nformasi

( BALI HRI STI )

(3)

ii  GUBERNURGORONTALO

SAMBUTAN

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan tersusunnya Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Provinsi Gorontalo Tahun 2013 sesuai dengan yang direncanakan.

Laporan SLHD merupakan sarana publik untuk melakukan pengawasan Tata Praja Lingkungan (Good Environmental Governance) di daerah. SLHD sebagai landasan publik untuk berperan dalam menentukan kebijakan pembangunan berkelanjutan bersama-sama dengan lembaga eksekutif, legislative dan yudikatif. Laporan ini menyajikan data dan informasi kondisi lingkungan hidup; permasalahan; hasil pemantauan dan evaluasi; serta program dan kebijakan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Provinsi Gorontalo.

Saya yakin masih terdapat kekurangsempurnaan dalam laporan ini, namun demikian saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan terlibat dalam penyusunan laporan ini. Semoga Karya Nyata kita dalam mewujudkan percepatan pembangunan diberbagai bidang serta peningkatan ekonomi masyarakat yang berkeadilan di Provinsi Gorontalo terus berlanjut dimasa mendatang.

Wabillahi Taufik Walhidayah

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Gorontalo, Oktober 2013

Gubernur,

TTD

(4)

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunianya BALIHRISTI Provinsi Gorontalo dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Provinsi Gorontalo tahun 2013.

Laporan SLHD merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap lingkungan hidup sebagai akuntabilitas publik dengan menggunakan pendekatan P-S-R (Pressure, State, Response).

Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD), diharapkan dapat memberikan informasi dibidang lingkungan hidup khususnya di wilayah Provinsi Gorontalo, sehingga sehingga dapat meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjukNya serta memberikan kekuatan kepada kita semua dalam melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Kepala Badan,

TTD

Ir. NONTJE LAKADJO

(5)

STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

PROVINSI GORONTALO

2013

Diterbitkan oleh:

Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi I nformasi

( BALI HRI STI )

(6)

GUBERNURGORONTALO

SAMBUTAN

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan tersusunnya Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Provinsi Gorontalo Tahun 2013 sesuai dengan yang direncanakan

Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) merupakan amanat Undang – Undang Nomor 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang mewajibkan Pemerintah Pusat dan Daerah untuk melaksanakan penyusunan laporan tentang pengelolaan lingkungan hidup dan menyebarluaskannya kepada masyarakat.

Laporan SLHD merupakan sarana publik untuk melakukan pengawasan Tata Praja Lingkungan (Good Environmental Governance) di daerah. SLHD sebagai landasan publik untuk berperan dalam menentukan kebijakan pembangunan berkelanjutan bersama-sama dengan lembaga eksekutif, legislative dan yudikatif. Laporan ini menyajikan data dan informasi kondisi lingkungan hidup; permasalahan; hasil pemantauan dan evaluasi; serta program dan kebijakan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Provinsi Gorontalo.

Saya yakin masih terdapat kekurangsempurnaan dalam laporan ini, namun demikian saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan terlibat dalam penyusunan laporan ini. Semoga Karya Nyata kita dalam mewujudkan percepatan pembangunan diberbagai bidang serta peningkatan ekonomi masyarakat

yang berkeadilan di Provinsi Gorontalo terus berlanjut dimasa mendatang.

Wabillahi Taufik Walhidayah

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Gorontalo, 2013

Gubernur,

(7)

iii  Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang

Maha Kuasa, karena atas izin dan perkenan-Nya BALI HRI STI

Provinsi Gorontalo dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Provinsi Gorontalo

tahun 2013.

Laporan SLHD merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap

lingkungan hidup sebagai akuntabilitas publik dengan menggunakan pendekatan P-S-R

(Pressure, State, Response).

Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD), diharapkan dapat memberikan

informasi dibidang lingkungan hidup khususnya di wilayah Provinsi Gorontalo,

sehingga sehingga dapat meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup.

Akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan

petunjukNya serta memberikan kekuatan kepada kita semua dalam

melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Kepala Badan,

(8)

HALAMAN SAMPUL ... i

SAMBUTAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... I-1 A. Gambaran Umum Provinsi Gorontalo ... I-2

B. Isu-Isu Utama Lingkungan di Provinsi Gorontalo ... I-4

BAB II KONDISI LINGUNGAN & KECENDERUNGANNYA ... II-1 A. LAHAN DAN HUTAN ... II-1

B. KEANEKARAGAMAN HAYATI ... II-7

C. AIR ... II-22

D. UDARA ... II-47

E. LAUT, PESISIR DAN PANTAI ... II-53

F. IKLIM ... II-63

G. BENCANA ALAM ... II-65

BAB III TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN ... III-1 A. KEPENDUDUKAN ... III-1

B. PEMUKIMAN ... III-6

C. KESEHATAN ... III-10

D. PERTANIAN ... III-11

E. INDUSTRI ... III-15

F. PERTAMBANGAN ... III-16

G. ENERGI ... III-19

(9)

v  J. LIMBAH B3 ... III-24

BAB IV PENGELOLAAN LINGKUNGAN ... IV-1 A. REHABILITASI LINGKUNGAN ... IV-1

B. AMDAL ... IV-3

C. PENEGAKAN HUKUM ... IV-4

D. PERAN SERTA MASYARAKAT ... IV-5

E. KELEMBAGAAN ... IV-8

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Persentase Kemiringan Lereng Lahan Provinsi Gorontalo ... II- 3

Tabel 2.2. Luas Kawasan Hutan Provinsi Gorontalo menurut

SK Menhut No 325 Tahun 2010 ... II-4

Tabel 2.3. Luas lahan kritis di Provinsi Gorontalo ... II-5

Tabel 2.4. Keadaan Flora dan Fauna yang Dilindungi Provinsi Gorontalo. II-9

Tabel 2.5. Tipe Ekosistem Kawasan TNBNW ... II-12

Tabel 2.6. Status Mutu Air Sungai Paguyaman ... II-29

Tabel 2.7. Status Mutu Air Sungai Bone ... II-33

Tabel 2.8. Status Mutu Air Sungai Buladu ... II-35

Tabel 2.9. Status Mutu Air Sungai Taluduyunu ... II-38

Tabel 2.10. Status Mutu Air Sungai Bolango ... II-40

Tabel 2.11. Luas dan Kedalaman Danau Limboto ... II-42

Tabel 2.12. Luas dan Volum air Danau Limboto menurut elevasi. ... II-42

Tabel 2.13. Parameter Pengukuran Udara di Provinsi Gorontalo... II-47

Tabel 2.14. Kualitas Udara di Titik Pantau Kab. Pohuwato ... II-48

Tabel 2.15. Kualitas Udara di Titik Pantau Kab. Boalemo ... II-49

Tabel 2.16. Kualitas Udara di Titik Pantau Kab. Bone Bolango ... II-49

Tabel 2.17. Kualitas Udara di Titik Pantau Kab. Gorontalo ... II-50

Tabel 2.18. Kualitas Udara di Titik Pantau Kab. Gorontalo Utara ... II-51

Tabel 2.19. Kualitas Udara di Titik Pantau Kota Gorontalo 2011 ... II-52

Tabel 2.20. Kondisi Terumbu Karang di Provinsi Gorontalo ... II-53

Tabel 2.21. Status Mutu Air Laut di Perairan Terumbu Karang di

Kawasan Teluk Tomini Tahun 2008 ... II-56

Tabel 2.22. Status Kondisi Hutan Mangrove Teluk Tomini

di Provinsi Gorontalo 2008 ... II-57

Tabel 2.23. Status Mutu Air Laut di Perairan Ekosistem Mangrove

di Kawasan Teluk Tomini 2008 ... II-58

Tabel 2.24. Status Mutu Air Laut di Perairan Padang Lamun di

Kawasan Teluk Tomini 2008 ... II-60

(11)

vii  Tabel 2.26. Status Mutu Air Laut di Perairan Wisata Bahari di

Kawasan Teluk Tomini Tahun 2008 ... II-62

Tabel 3.1. Jumlah Penduduk Gorontalo, Perumbuhan dan

Kepadatannya menurut Kabupaten/Kota tahun 2012 ... III-2

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Peta Administrasi Provinsi Gorontalo ... I-1

Gambar 1.2. Danau Limboto, dilihat dari Dembe Kota Gorontalo. ... I-7

Gambar 2.1. Persentase Luas Daerah menurut Kabupaten/Kota

di Provinsi Gorontalo ... II-1

Gambar 2.2. Grafik penggunaan lahan di Provinsi Gorontalo 2012 ... II-2

Gambar 2.3. Peta Kawasan Hutan Provinsi Gorontalo ... II-3

Gambar 2.4. Persentase luas lahan (ha) berdasarkan tingkat ke-kritisan

di Provinsi Gorontalo ... II-5

Gambar 2.5. Persentase Konversi Hutan di Provinsi Gorontalo. ... II-6

Gambar 2.6. Bunga bangkai di Kecamatan Tapa Kabupaten

Bone Bolango ... II-8

Gambar 2.7. Babirusa, fauna endemik Sulawesi. ... II-14

Gambar 2.8. Mangga Dulamayo ... II-15

Gambar 2.9. Ikan-ikan Danau Limboto ... II-17

Gambar 2.10. Ikan Nike ... II-21

Gambar 2.11. Peta Sungai Paguyaman ... II-27

Gambar 2.12. Peta Sungai Bone ... II-30

Gambar 2.13. Sungai Buladu ... II-33

Gambar 2.14. Peta Sungai Buladu ... II-34

Gambar 2.15. Peta Sungai Taluduyunu ... II-37

Gambar 2.16. Danau Limboto, foto udara ... II-41

Gambar 2.17. Peta Batimetri Danau Limboto ... II-43

Gambar 2.18. Peta Peyebaran Eceng Gondok di Danau Limboto ... II-44

Gambar 2.19. Pengerukan Danau Limboto ... II-45

Gambar 2.20. Peta sebaran terumbu karang di Perairan Provinsi

Gorontalo ... II-53

Gambar 2.21. Kondisi terumbu karang Teluk Tomini di

Provinsi Gorontalo ... II-55

Gambar 2.22. Lokasi-Lokasi Pemantauan Kualitas Air Laut ... II-61

(13)

ix  Gambar 2.25. Peta daerah rawan banjir di Provinsi Gorontalo ... II-65

Gambar 2.26. Rumah dan lahan terendam banjir di Limboto ... II-63

Gambar 2.27. Jumlah kejadian banjir di Gorontalo menurut bulan

selama tahun 2012 ... II-67

Gambar 2.28. Anak-anak bermain di depan rumah saat banjir

di Sungai Bolango ... II-67

Gambar 2.29. Korban banjir mengungsikan peralatan ke tempat

yang kering ... II-68

Gambar 2.30. Korban banjir beristirahat di jalan ... II-68

Gambar 2.31. Pengemudi bentor menuci bentor ... II-69

Gambar 2.32. Pengguna jalan terpaksa berputar menghindari area banjir II-63

Gambar 2.33. Sampah dibawa arus banjir menumpuk di jembatan ... II-63

Gambar 3.1. Rumah adat Gorontalo, Dulohupa ... III-1

Gambar 3.2. Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan menurut

Kabupaten/Kota tahun 2012 ... III-2

Gambar 3.3. Piramida penduduk Gorontalo tahun 2012 ... III-3

Gambar 3.4. Siswa SD menyeberangi sungai menuju sekolah ... III-4

Gambar 3.5. Suasana belajar di sebuah Sekolah Dasar ... III-4

Gambar 3.6. Kampus UNG ... III-5

Gambar 3.7. Gedung Rektorat Universitas Gorontalo di Limboto ... III-5

Gambar 3.8. Nelayan mengangkat ikan hasil tangkapan di Pusat

Pelelangan Ikan Gorontalo ... III-6

Gambar 3.9. Nelayan di Danau Limboto ... III-6

Gambar 3.10. Jumlah rumah tangga perikanan di Provinsi Gorontalo

tahun 2011-2012 ... III-7

Gambar 3.11. Salah satu hunian penduduk miskin ... III-7

Gambar 3.12. Truk pengangkut sampah menuju KIPS Talumelito ... III-9

Gambar 3.13. KIPS Talumelito dan TPA Pohuwato ... III-9

Gambar 3.14. Jumlah tenaga kesehatan di Provinsi Gorontalo

tahun 2012... III-10

Gambar 3.15. Rumah Sakit dr. Aloei Saboe ... III-10

Gambar 3.16. Gedung sementara Rumah Sakit dr. Ainun Hasri Habibie.... III-11

(14)

Gambar 3.19. Perkebunan kelapa di pesisir Sungai Bone ... III-13

Gambar 3.20. Grafik trend perkembangan produksi jagung

tahun 2007 - 2011 ... III-13

Gambar 3.21. Lahan pertanian di perkotaan berubah menjadi pemukiman III-14

Gambar 3.22. Pabrik tepung kelapa ... III-16

Gambar 3.23. Perusahaan Tambang PT. Gorontalo Mineral ... III-16

Gambar 3.24. PETI ... III-17

Gambar 3.25. Pemantauan PETI ... III-18

Gambar 3.26. Salah SPBU di Kota Gorontalo ... III-19

Gambar 3.27. Pilihan sumber energi masyarakat ... III-20

Gambar 3.28. ‘Oto sewa’ ... III-20

Gambar 3.29. Terminal 1942 Andalas ... III-21

Gambar 3.30. Kapal membongkar muatan di Pelabuhan Gorontalo ... III-21

Gambar 3.31. Kawasan Wisata Pantai Botutonuo di Bone Bolango ... III-22

Gambar 3.32. Perkampungan Terapung Suku Bajo ... III-23

Gambar 3.33. Hotel Maqna ... III-23

Gambar 4.1. Ruang terbuka hijau di halaman RS. dr. Hasri

Ainun Habibie, Limboto ... IV-1

Gambar 4.2. Ruang terbuka hijau di Kabila, Bone Bolango ... IV-2

Gambar 4.3. Penanaman pohon di halaman Kantor Bupati

Gorontalo Utara ... IV-2

Gambar 4.4. Suasana Rapat komisi Amdal Provinsi Gorontalo ... IV-3

Gambar 4.5. Penindaklajutan pengaduan masyarakat ... IV-4

Gambar 4.6. Kegiatan lingkungandi Sekolah Adiwiyata ... IV-6

Gambar 4.7. Pelatihan Pemanfaatan sedimen Danau Limboto

untuk batu bata ... IV-6

Gambar 4.8. Grafik Anggaran pengelolaan lingkungan hidup Balihristi .... IV-7

(15)

I - 1 -

BAB I

PENDAHULUAN

Pemanf aat an sumber daya al am diharapkan dapat memacu pembangunan Provinsi

Goront al o di l ain pihak j uga diharapkan l est ari sehingga pembangunan dapat

berkel anj ut an. Pengel ol aan sumberdaya al am dan l ingkungan hidup yang t idak dil akukan

sesuai dengan daya dukungnya dapat menimbul kan krisis pangan, krisis air, krisis energi

dan kerusakan l ingkungan. Sumberdaya al am di Provinsi Goront al o saat ini menghadapi

t ant angan dan t ekanan yang semakin kuat dan nyat a.

A. GAMBARAN UMUM PROVINSI GORONTALO

a. Let ak Geografis dan Luas Wilayah

Provinsi Goront al o dibent uk berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 t ahun 2000, dan

secara administ rat if t erpisah dari Provinsi Sul awesi Ut ara sej ak t anggal 16 Februari 2001.

Provinsi Goront al o t erl et ak di Pul au Sul awesi bagian Ut ara memil iki 1 kot a dan 5

Kabupat en.

(16)

Bent angan geograf i berada di ant ara 121°23’ – 123°43’ Buj ur Timur dan 0°19’ –

1°15’ Lint ang Ut ara, dengan l uas 12. 435 km 2 dan j uml ah penduduk t ahun 2012 t ercat at

1, 084, 192 j iwa.

Bat as-bat as wil ayah Provinsi Goront al o yait u:

 Sebelah Ut ara berbat asan dengan Kabupat en Buol dan Tol i Tol i (Sul awesi Tengah dan Laut Sul awesi).

 Sebel ah Barat berbat asan dengan Kabupat en Parigi Mout ong (Sulawesi Tengah).  Sebel ah Timur berbat asan dengan Kabupat en Bol aang Mongondow Ut ara dan

Bol aang Mongondow Selat an (Sul awesi Ut ara).  Sebelah Sel at an berbat asan dengan Teluk Tomini.

b. Kondisi Geologi

Wil ayah Kot a Goront al o, secara geol ogis t erdiri at as endapan danau, bat u gamping,

deorit bone, dan bat u gunung api. Di Kot a Ut ara didominasi ol eh endapan danau; di Kot a

Barat , disamping dit emukan endapan danau, j uga t erdapat bat u gamping t erumbu; di Kot a

Sel at an t erdapat diorit bone dan bat uan gunung. Berdasarkan Pet a Geol ogi dari Direkt orat

Geol ogi (Tj et j e Appandi, 1977) di Kot a Goront al o dij umpai bat uan gunung api (berupa

breksi gunung api, t uf a, dan l ava yang mengandung bat u apung berwarna kuning); bat uan

gamping koral berwarna put ih, pej al pada perbukit an; bat uan beku t erobosan Granodiorit ,

dij umpai menerobos bat uan gunung api maupun bat u gamping t erj al di wil ayah Kot a

Sel at an; dan al l uvium berupa l umpur, pasir dan kerikil pada sat uan morf ol ogi darat an.

Wil ayah Kabupat en Goront al o dibangun ol eh bat uan granodiorit e, rhiol it e, andesit ,

basal t , al l uvium, est uarine marine dan f andef osit . Sement ara, wil ayah Kabupat en

Pohuwat o t erdiri at as sedimen l epas. Sedimen l epas banyak t ersebar di Kecamat an

Paguyaman, Kecamat an Til amut a, dan Kecamat an Paguat bagian sel at an. Sedimen padu

banyak dit emukan di Kecamat an Paguyaman bagian ut ara, Kecamat an Til amut a bagian

t engah dan ut ara. Kecamat an Popayat o umumnya memil iki banyak bat uan beku mal ihan.

Wil ayah Kabupat en Boal emo dibangun ol eh bat uan granodiorit e, rhiolit e, andesit ,

basal t , al l uvium, est uarine marine dan f andef osit . Sement ara, wil ayah Kecamat an

Til amut a banyak t ersebar sedimen l epas, sedimen padu.

Sement ara di wil ayah Kabupat en Goront al o Ut ara berdasarkan pet a sat uan l ahan

(17)

I - 3 - Bogor, bahwa f ormasi geol ogi yang t erdiri dari Breksi Wubudu, Diorit e dan Vul kanik

Bilungal a.

c. Topografi

Permukaan t anah di Provinsi Goront al o sebagian besar adal ah perbukit an dan

pegunungan dengan ket inggian yang berbeda-beda. Gunung Tabongo yang t erl et ak di

Kabupat en Boal emo merupakan gunung yang t ert inggi dengan ket inggian 2. 100 m di at as

permukaan l aut . Sedangkan Gunung Lit u-Lit u yang t erl et ak di Kabupat en Goront al o

merupakan gunung t erendah dengan ket inggian 884 m di at as permukaan l aut . Di samping

mempunyai banyak gunung, provinsi ini j uga memil iki banyak sungai. Sungai t erpanj ang

adal ah Sungai Paguyaman yang t erlet ak di Kabupat en Boal emo dengan panj ang aliran 99, 3

km. Sungai t erpendek adal ah Sungai Bol ont io dengan panj ang al iran 5, 3 km yang t erl et ak

di Kabupat en Goront al o Ut ara.

Inf ormasi menyangkut j enis t anah yang mencakup sel uruh wil ayah Provinsi

Goront al o saat ini hanya t ersedia dalam skal a Tanah Tinj au (skal a 1 : 250. 000) dengan

sist em kel asif ikasi Dudal dan Suprat oharj o. Meskipun demikian, di l okasi t ert ent u,

khususnya di Kabupat en Goront al o, t el ah t ersedia dat a sampai skal a semi det ail

berdasarkan sist em Taxonomi Tanah. Inf ormasi menyangkut kondisi t anah dal am skal a

Provinsi, t erut ama didasarkan pada Pet a Tanah Tinj au yang ada. Inf ormasi dari pet a t anah

semi det ail dimanf aat kan j ika t erj adi keraguan dal am pengambil an keput usan perunt ukan

kawasan, khususnya unt uk l okasi yang t ermasuk wil ayah Kabupat en Goront al o.

Berdasarkan Pet a Tanah Tinj au t ersebut , di Provinsi Goront al o dit emukan t anah

yang dikl asif ikasikan sebagai Al uvial , Grumusol , Andosol , Lat osol , Podsol ik dan Lit osol .

Berdasarkan sif at -sif at nya, t anah-t anah ini mempunyai kemampuan l ahan (pot ensi

pengembangan sebagai kawasan at au l ahan budidaya dan f akt or penghambat ) yang

bervariasi dari rendah sampai t inggi. Tanah Al uvial yang t erbent uk pada t opograf i dat ar,

sebagai cont oh, memil iki pot ensi yang besar unt uk dibudidayakan, wal aupun di sej uml ah

l okasi t ert ent u mempunyai hambat an yang serius dal am hal drainase permukaan. Tanah

Lit hosol di l ain pihak, sel ain t idak l ayak unt uk dibudidayakan, karena dangkal dan berbat u,

j uga sangat peka t erhadap erosi dan proses degradasi.

Berdasarkan pet unj uk t eknis yang diberikan sesuai SK Ment eri Pert anian No.

837/ Kpt s/ Um/ 1980, t anah Lit hosol (berdasarkan Pet a Tanah Tinj au t erdapat di Kabupat en

(18)

erosi dan diperunt ukkan hanya sebagai kawasan hut an l indung. Sement ara, t anah-t anah

l ainnya dinil ai bol eh dibudidayakan, t et api dengan t et ap memperhat ikan pengendal ian

f akt or-f akt or pembat as masing-masing.

Berdasarkan hasil survei dan pemet aan t anah t ingkat t inj au (skal a 1 : 250. 000) yang

dil akukan ol eh Pusat Penel it ian Tanah dan Agrokl imat , Bogor (1992), t anah di wil ayah

Kabupat en Goront al o t ermasuk dal am ordo (menurut Taxonomi Tanah, USDA): Al f isol s

(dominan), Incept isol s, Ent isol s, Vert isol s dan Mol l isol s. Kel as kemampuannya bervariasi

dari Kel as I sampai Kel as VIII dengan f akt or pembat as dominan berupa bahaya erosi dan di

beberapa l okasi berupa drainase.

Jika didasarkan pada kondisi t anah, kebanyakan l ahan di wil ayah Provinsi Goront al o

dapat dibudidayakan, kecual i yang dikl asif ikasikan sebagai Lit hosol , wal aupun sebagian di

ant aranya memerl ukan usaha pengel ol aan yang spesif ik, berdasarkan kendal a

masing-masing. Yang menj adi pembat as ut ama bagi pengembangannya adal ah f akt or kondisi

l ereng.

B. ISU-ISU UTAMA LINGKUNGAN DI PROVINSI GORONTALO

Sal ah sat u modal pembangunan daerah adal ah sumberdaya al am yang sangat

t erbat as. Secara umum, hampir sel uruh pot ensi sumberdaya al am dan komponen

l ingkungan hidup di Provinsi Goront al o cenderung mengal ami penurunan kual it as dan

kuant it asnya dari wakt u ke wakt u. St at us Lingkungan Hidup Provinsi Goront alo 2013

mengungkap secara umum pot ret l ingkungan hidup, khususnya dal am hubungannya dengan

pembangunan sert a upaya-upaya pengel ol aan l ingkungan hidup di era ot onomi daerah.

Beberapa permasal ahan l ingkungan hidup di Provinsi Goront al o yang harus segera

dit angani adalah kerusakan Danau Limbot o, penurunan kualit as air sungai dan danau akibat

erosi, penambangan emas t anpa izin (PETI), perusakan hut an dan l ahan, kerusakan

t erumbu karang dan mangrove, rendahnya t ingkat ket aat an kegiat an dan at au usaha unt uk

mel akukan upaya pengel ol aan l ingkungan, kebersihan dan kehij auan kot a (cl ean and green

cit y) yang bel um merat a ant ar Kabupat en/ Kot a, kesadaran masyarakat t erhadap

kel est arian l ingkungan hidup masih rendah, l ongsor dan banj ir yang t erj adi set iap t ahun.

Danau Limbot o yang merupakan sal ah sat u ‘landmark’ ekosist em Provinsi Goront al o

(19)

I - 5 - ket inggian 4, 5 m diat as permukaan l aut (dpl ) dan memil iki l uas ± 3000 ha (penel it ian t ahun

2002). Penel it ian t erdahul u pada t ahun 1962 mel aporkan l uas Danau Limbot o j auh l ebih

besar yakni 4250 ha. Ini merupakan sebuah degradasi ekosist em yang sangat

memprihat inkan. Semakin l uasnya t ut upan gul ma eceng gondok di permukaan air danau

menj adi pencemar biol ogis yang semakin mempercepat pendangkal an danau Limbot o.

Upaya pel est arian dengan pengerukan danau sudah dimul ai pemerint ah. Peran sert a

masyarakat unt uk melest arikan danau dil akukan mel al ui pel at ihan unt uk memanf aat kan

eceng gondok dan sedimen danau.

Gambar 1. 2. Danau Limbot o, dil ihat dari Dembe Kot a Goront al o.

Provinsi Goront al o memil iki banyak sungai kecil dan besar. Diant aranya yang ut ama

adal ah Sungai Bone, Sungai Bol ango, Sungai Paguyaman, Sungai Bul adu, dan Sungai

Tal uduyunu. Beberapa diant ara sungai-sungai ini t el ah mengal ami pencemaran mul ai dari

t ercemar ringan sampai t ercemar sedang. Kerusakan sungai berupa sediment asi akibat

berbagai kegiat an di segmen hul u sepert i pel adangan yang berpindah-pindah, pembuangan

l imbah domest ik dari pemukiman yang padat di daerah sempadan sungai, dan kegiat an

Pert ambangan Emas Tanpa Ij in (PETI). Masyarakat di sekit ar sungai masih membuang

l imbah rumah t angga dan l imbah kegiat an PETI l angsung ke badan air mengakibat kan

t urunnya kual it as air sungai. Hal ini t ampak dari peningkat an kadar Hg, BOD, COD, E. col i

dan Col if om.

Pada kual it as t anah umumnya t anah krit is di Provinsi Goront al o adalah lahan yang

(20)

penambangan gal ian C, berupa pasir gunung dan produksi bat u bat a. Beberapa penduduk

masih mel aksanakan akt if it as pert anian secara int ensif dil ahan-l ahan krit is t anpa adanya

perl akuan konservasi. Hal ini berimpl ikasi kerusakan l ingkungan khususnya bent angan l ahan

di daerah t ersebut dan dampak negat if bagi daerah di bawahnya. Secara umum, l ahan

krit is merupakan sal ah sat u indikat or adanya degradasi l ingkungan, sebagai akibat dari

berbagai j enis pemanf aat an sumberdaya l ahan yang kurang bij aksana di dal am Unit Daerah

Al iran Sungai (DAS). Lahan krit is yang t erdapat di dal am suat u DAS, sebagaimana karakt er

dari ruang DAS it u sendiri disamping mempunyai dampak l okal yait u produkt ivit as l ahan

dan kesej aht eraan masyarakat rendah, j uga mempunyai ef ek ekst ernal sepert i kej adian

banj ir, t anah l ongsor dan rusaknya berbagai f asil it as publ ik di bagian hil ir.

Bencana al am yang sering t erj adi di Pr ovinsi Goront al o adal ah banj ir. Lokasi

kej adian ada di set iap Kabupat en dan Kot a. Masalah ut ama t erj adi bencana banj ir set iap

t ahun di Kot a Goront al o yait u adal ah penyusut an dan pendangkal an sebagian besar daerah

di Danau Limbot o yang beral ih menj adi pemukiman dan l ahan pert anian, dan kerusakan

pada DAS Bol ango-Bone. Banj ir bandang dan t anah l ongsor yang sering t erj adi merupakan

indikasi rusaknya daerah t angkapan air di bagian hul u.

Masal ah sampah masih menj adi persoal an yang t iada hent inya. Pert ambahan

penduduk dan arus urbanisasi yang pesat t el ah menyebabkan t imbul an sampah pada

perkot aan semakin t inggi dan harus dikel ol a set iap hari. Di sat u sisi kemampuan

pemerint ah rendah sement ara di sisi l ain kesadaran masyarakat j uga rendah. Bahkan

sebagian masyarakat menganggap bahwa masal ah sampah t anggung j awab pemerint ah

semat a. Sebagian masyarakat j uga beranggapan sampah bukanl ah masalah bil a t idak

berada di sekit arnya. Wal aupun pemerint ah Daerah Kot a Goront al o t el ah memberikan

pel ayanan dengan memungut ret ribusi sampah yang rendah namun kesadaran masyarakat

dapat dikat akan masih bel um opt imal mengenai masal ah sampah. Pengangkut an sampah ke

TPA j uga t erkendal a j uml ah kendaraan yang kurang mencukupi dan kondisi peral at an yang

sudah t ua. Masalah lainnya adalah pengelol aan TPA yang t idak sesuai dengan kaidah-kaidah

yang ramah l ingkungan dan bel um dit erapkannya pendekat an reduce, reuse dan recycl e (3

R).

Pel ibat an masyarakat dal am pengel ol aan sampah menj adi. Berbagai program dan

kegiat an yang l ingkungan yang dil akukan pemerint ah daerah Provinsi dan kabupat en kot a

kepada masyarakat t erus dil akukan. Beberapa penghargaan at as upaya it u menunj ukkan

(21)

I - 7 - Sel ain it u paya mel ibat kan dunia pendidikan dal am pengel ol aan l ingkungan dil akukan

mel al ui program Adiwiyat a. Peningkat an j uml ah sekol ah yang menerima penghargaan

Adiwiyat a t ingkat nasional dari 3 di t ahun 2011 menj adi 8 sekol ah di t ahun 2013

(22)

BAB II

KONDISI

 

LINGKUNGAN

 

DAN

 

KECENDERUNGANNYA

A. Lahan dan Hutan

Hut an dan l ahan merupakan sumberdaya al am yang mempunyai berbagai f ungsi baik

ekol ogi, ekonomi, sosial maupun budaya, yang diperl ukan unt uk menunj ang kehidupan

manusia dan makhl uk hidup l ainnya. Ol eh karena it u perl u dil akukan pengendal ian

kerusakan dan pencemaran l ahan dan hut an.

a. Lahan

Lahan merupakan ekosist em darat an yang t erdiri dari l ingkungan f isik dan biot ik,

sert a daya dukungnya berkait an dengan perikehidupan dan kesej aht eraan hidup manusia.

Lingkungan f isik mencakup rel ief (t opograf i), ikl im, t anah, dan air. Sedangkan l ingkungan

biot ik mel iput i hewan, t umbuhan, dan manusia.

Luas daerah Provinsi Goront al o adal ah 1. 243. 500 ha yang berada di 6 wil ayah

kabupat en/ kot a. Daerah t erl uas adal ah kabupat en Pohuwat o yait u 445. 560 ha at au 35, 83%

area dan l ahan t erkecil adal ah Kot a Goront al o dengan l uas 6. 596 ha at au 0, 53 %.

Persent ase Luas Daerah menurut Kabupat en/ Kot a di Provinsi Goront al o diperlihat kan

dal am Gambar 2. 1.

Gambar 2. 1. Persent ase Luas Daerah menurut Kabupat en/ Kot a di Provinsi Goront al o.

13.97%

(23)

I I - 2 - Sel anj ut nya keenam Kabupat en Kot a ini secara administ rasi dibagi kedal am 77

kecamat an dan 732 desa dan kel urahan. Desa t erbanyak ada di Kabupat en Goront al o dan

Kabupat en Bone Bolango.

Menurut hasil anal isis pet a penut upan l ahan 2011-2012 Direkt orat Jenderal

Pl anol ogi Hut an yang dil akukan Bal ai Pemant apan Kawasan Hut an Provinsi Goront al o,

Penggunaan l ahan di wil ayah Provinsi Goront al o t erbesar adal ah sebagai hut an yait u 59, 85%

l ahan at au 720, 606 ha. Lal u diikut i ol eh l ahan kering sel uas 291807 ha at au 24, 23%, sawah

2, 99%, perkebunan 2, 25% dan non pert anian 10, 23%.

Persent ase t ut upan l ahan di Goront al o disaj ikan pada Gambar 2. 2

  Gambar 2. 2. Graf ik penggunaan l ahan di Provinsi Goront al o 2012

Sedangkan menurut pengol ahan dat a ci t ra sat el it ol eh Dinas Kehut anan dan

Pert ambangan t ahun 2009 t erl ihat penggunaan l ahan 60, 8% darat an di Goront al o

merupakan kawasan hut an, l ahan unt uk non pert anian sebesar 1, 32% (15. 796 ha),

pert anian l ahan kering 18, 5% (220. 684 ha), perkebunan 2, 3% (27. 150 ha) dan sawah 2, 8%

(33431 ha) sert a pengunaan l ahan l ai nnya sebesar 14% (168. 935 ha).

Lahan di Goront alo memil iki kelerengan yang beragam. Kel as l ereng t erbesar adal ah

Kelas E dengan kemiringan >40% yait u mel iput i 68, 65% l ahan. Kel erengan kel as A dengan

(24)

Tabel 2. 1. Persent ase Kemiringan Lereng Lahan Provinsi Goront al o

Sumber : RPJMD Pr ov Gor ont al o 2012 - 2017

No  Kelas 

Lereng 

Kemiringan 

(%) 

Luas 

(Ha) 

Persentase 

(%) 

1  A  0‐2  128,552  10.52  2  B  2‐8  74,122  6.07  3  C  8‐15  66,528  5.45  4  D  15 ‐ 40  113,997  9.33  5  E  > 40  838,355  68.63 

  Persentase (%)  1,221,554  100   

b. Hutan

Hut an adal ah suat u kesat uan ekosist em ber upa hamparan l ahan berisi sumber daya

al am hayat i yang didominasi pepohonan dal am persekut uan al am l ingkungannya, yang sat u

dengan l ainnya t idak dapat dipisahkan. Kawasan hut an adal ah wil ayah t ert ent u yang

dit unj uk dan at au dit et apkan ol eh Pemerint ah unt uk dipert ahankan keberadaannya sebagai

hut an t et ap.

Luas kawasan hut an di Provinsi Goront al o dit et apkan mel al ui SK Menet eri

Kehut anan RI No. 325/ Menhut -II/ 2010 t ent ang Penunj ukan Kawasan Hut an Provinsi Gambar 2. 3 Pet a Kawasan Hut an Provinsi Goront alo. (Sumber RTRW Prov. Goront al o,

(25)

I I - 4 - hut an l indung (HL) sel uas 204. 608 ha (24, 8%); hut an konservasi 196. 653 ha (23, 8%); hut an

produksi t erbat as (HPT) 251. 097 ha (30, 5%); hut an produksi t et ap (HP) 89. 879 ha (10, 9%)

dan hut an produksi konversi (HPK) 82. 431 ha (10%).

Tabel 2. 2. Luas Kawasan Hut an Provinsi Goront al o menurut SK Menhut No 325 Tahun 2010

Perubahan st at us kawasan hut an di wil ayah Provinsi Goront al o berdasarkan SK

Ment eri Kehut anaan RI No. 324/ Menhut -II/ 2010 t ent ang Perubahan perunt ukan kawasan

hut an menj adi bukan kawasan hut an adal ah sel uas ± 22. 605 Ha, Perubahan ant ar f ungsi

kawasan hut an sel uas ± 55. 553 Ha, dan penunj ukan bukan kawasan hut an menj adi kawasan

hut an sel uas ± 3. 787 Ha di kabupat en Goront al o, Kabupat en Boal emo, Kabupat en Bone

Bol ango dan Kabupat en Goront al o Ut ara.

Berdasarkan dat a RTRW Provinsi Goront al o 2010-2030, kawasan hut an di Provinsi

Goront al o t erdiri at as Cagar Al am 39846 ha, Taman Nasional 156251 ha, Hut an Lindung

203073 ha, Hut an Produksi 90453 ha, Hut an Produksi Terbat as 253064 ha Hut an Produksi

Konservasi 79743 ha. Dengan demikian kawasan l indung dan konservasi di Provinsi

Goront al o akan dipert ahankan menj adi 399. 170 ha. Kawasan ini t erdiri dari kawasan

l indung nasional sel uas 196. 097 ha dan kawasan l indung provinsi sel uas 203. 073 ha. Ol eh

karena it u unt uk mengant isipasi perkembangan penduduk dan pembangunan akan

dil akukan perubahan kawasan hut an menj adi kawasan budidaya secara bert ahap. Dengan

demikian perbandingan perunt ukan kawasan yakni 16. 28% kawasan konservasi, 16. 79%

kawasan l indung, dan 67% kawasan budidaya.

Sebaran j enis penut up l ahan bil a dit inj au dari kondisi l ereng adal ah sebagai berikut :

(26)

t erbuka berada pada l ahan dat ar dengan lereng <8%; sedang semak bel ukar dapat dij umpai

pada l ereng 8-45%, biasanya berupa l ahan t andus yang krit is.

Tabel 2. 3. Luas l ahan krit is di Provinsi Goront al o

Kabupaten/Kota  Luas (km2)  Kritis  (Ha) 

Gorontalo  214348  70076  32.69 27.18 

Gorontalo Utara  214186  75358  35.18 29.23 

Gorontalo Kota  6596  4432  67.19 1.72 

Pohuwato  445560  26005  5.84 10.09 

Provinsi Gorontalo  1243500  257816  20.73 100.00   

Dat a l ahan krit is menurut Dinas Kehut anan dan Pert ambangan Provinsi Goront al o

sebanyak 257. 816 ha l ahan masuk kat egori krit is dengan 29, 2% berada di Kabupat en

Gront al o Ut ara, diikut i 27, 18% di Kabupat en Goront al o,

Berdasarkan anal isis BP DAS Bone Bol ango, l ahan di Provinsi Goront al o dikat egorikan

20. 361 ha (1, 6%) dal am kondisi t idak krit is, 370. 475 ha (30%) pot ensi krit is, 586. 594 ha

(47, 5%) agak krit is, 185. 152 ha (15%) krit is, dan 72. 545 ha (5, 9%) sangat krit is. DAS yang

pal ing t inggi j uml ah l ahan sangat krit isnya adal ah DAS Bat udaa Pant ai mencapai 18, 7% dari

l uas area DAS diikut i ol eh DAS Sumal at a mencapai 14, 3%.

 

Gambar 2. 4 Persent ase l uas l ahan (ha) berdasarkan t ingkat ke-krit isan di Provinsi

Goront al o.

(27)

I I - 6 - Luas l ahan krit is di Provinsi Goront al o pada hut an konservasi sebesar 92. 353 ha

(46, 74%), Hut an l indung 59. 434 ha (35, 91%), Hut an produksi 52. 915 ha (52, 56%), hut an

produksi t erbat as 152. 200 ha (44, 44%), dan hut an konversi sebesar 14. 683 ha (72, 80%).

Penebangan hut an pada f ungsi hut an adal ah sbb : pada hut an produksi sebesar 483, 1 Ha,

pada hut an l indung, 165, 4 Ha, dan pada hut an konservasi sebesar 197, 6 Ha.

Mel uasnya l ahan krit is di Goront al o disebabkan oleh beberapa hal ant ara l ain:

 Perambahan dan penebangan hut an secara ill egal (ill egal logging)  Konversi hut an menj adi l ahan pert anian dan perkebunan

 Perladangan berpindah  Pembakaran hut an dan l ahan

 Penambangan Emas t anpa Izin (PETI) di areal hut an.

Dampak perluasan lahan krit is yait u:

 Terj adinya banj ir dibeberapa l okasi.  Penurunan produkt ivit as l ahan l ahan.

 Menurunnya keanekaragaman hayat i dit andai berkurangnya popul asi hewan endemik Goront al o sepert i babi rusa, anoa, dan ayam hut an.

 Erosi t anah yang mengarah pada proses penggurunan.  Menurunnya kual it as air sungai.

Gambar 2. 5. Persent ase Konversi Hut an di Provinsi Goront al o.

Kerusakan hut an yang t erdat a ol eh Dinas Kehut anan penyebab ut amanya adal ah

pel adang berpindah yang mengakibat kan 81, 7% dan kebakaran hut an mengakibat kan 18%

(28)

dari kerusakan yang t erj adi. Penyebab l ainnya adalah ill egal l ogging, dan perambahan

hut an.

B. KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayat i adal ah keanekaragaman berbagai makhl uk hidup mul ai dari

hewan, t umbuhan, dan mikroorganisme, t ermasuk gen yang dimil iki, sert a ekosist em yang

menj adi l ingkungan hidupnya. Keanekaragaman hayat i ial ah f ungsi-f ungsi ekol ogi at au

l ayanan al am, berupa l ayanan yang dihasil kan ol eh sat u spesies dan/ at au ekosist em (ruang

hidup) yang memberi manf aat kepada spesies l ain t ermasuk manusia.

Di Provinsi Goront al o t erdapat 16 f l ora khas yait u: (1) Gadung (Bit ule, Ondot e),

Dioscorea Hispida Dennt s, dari f amil i Di oscor eaceae, t anaman ini dapat dimakan umbinya, (2) nam nam, Namu namu, Cynomet ra Caulif lora L. f amil i Caesal pi ni aceae,

ordo Rosal es; (3) Belimbing Buluh, B. bot ol, Averrhoa Bilimbi L, f amil i Oxal i daceae; (4) Mangga embacang, Dul amayo, Mangif era Caesia Jack ex Wall, f amil i Anacar di aci ae; (5) Kapul asan, Bol angaso, Nephelium Rambout an-ake (labill) (Nephelium Mut abile BI), (At inggol a), f amil i Sapi ndaceae, (6) Durian, Duea, Durio Zibet hinus Murr, f amili

Bombacaceae; (7) Rukem, Lobe-l obe; Flacourt ia inermis Roxb, f amil i Fl acour t i aceae; (8) Mol ahengo, Eugenia Densif lora Dut hie, f amili Myr t aceae; (9) Buni, Takut i, Ant idesma Bunius Spreng, f amil i Euphor bi aceae; (10) Pisang Tanduk, Musa Paradisiaca, f amili

Musaceae; (11) Srikaya, Annona Squamosa L. f amil i Annonaceae; (12) Aren, Pohon saguer, Seho, Bagiso, Arenga Pinnat a (Wurmb) Merr, f amil i Ar ecaceae; (13) Ceremai, Til i, Cerme, Phyllant hus Acidus (L. ) Skeels, f amil i Euphor bi aceae; (14) Jagung, Bint e, Zea Mays L. ; (15) Padi l ading, Oryza Sat iva L. f amil i Poaceae; (16) Sukun, Amu, Art ocarpus alt ilis f amil i Mor aceae.

Tanaman-t anaman t ersebut sebagian mul ai l angka, akan t et api masih dapat

dit emukan di beberapa t empat . Kel angkaan t ersebut sel ain disebabkan ol eh popul asinya

yang rendah, j uga disebabkan beberapa hal , sebagai berikut :

(1) masuknya t umbuhan buah-buahan eksot is sepert i mangga arumanis, manal agi dan gol ek

yang rasanya enak sert a berbuah cepat ;

(2) Terj adi pergeseran cit a rasa t erut ama generasi muda yang l ebih menyukai buah anggur

daripada t akut i at au l il i;

(29)

I I - 8 - (4) Program pemerint ah sepert i menanam j agung hibrida yang produksinya l ebih

menj anj ikan dibandingkan dengan j agung l okal .

Sedangkan j enis f auna yang dil indungi di Goront al o mencakup 8 (del apan) j enis

hewan menyusui, 18 (del apan bel as) j enis burung, 10 (sepul uh) j enis rept il , 3 (t iga) j enis

kat ak, 5 (l ima) j enis ikan, 3 (t iga) j enis keong, 2 (dua) j enis serangga, dan sat u j enis

kal aj engking. Diant aranya berst at us endemik dan t erancam punah. Tabel 2. 3 memuat

keadaan hewan dan t umbuhan yang dil indungi di provinsi Goront al o.

(30)

Tabel 2. 4 Keadaan Flora dan Fauna yang Dilindungi Provinsi Goront alo

No. Golongan Nama spesies Status

1. Hewan menyusui 1. Babi Rusa Hewan Langka

2. Burung Rangkong Hewan Langka

3. Burung Raja Udang

2. Katak Rana Celebensis Belimpah

3. Katak Limnonectes Modestus Berlimpah

5. Ikan 1. Ikan Paus Hewan Langka

3. Batu Laga/Siput Hijau Hewan Langka

7. Serangga 1. Kupu-kupu Raja Hewan Langka

2. Tawon Hewan Langka

3. Kalajengking Hewan Langka

8. Tumbuh-tumbuhan 1. Kantong Semar Terancam

(31)

I I - 10 -

a. Kabupaten Bone Bolango

Taman Nasional Bogani Nani Wart abone yang t erl et ak di Kabupat en Bone Bol ango

merupakan wil ayah pengel ol aan hut an yang pent ing. Sej ak Tahun 1982, Pemerint ah

Republ ik Indonesia t el ah menet apkan perubahan st at us beberapa kawasan suaka al am

menj adi t aman nasional diant aranya cagar al am Uj ung Kul on dan Bal uran.

Syarat suat u kawasan dit et apkan menj adi kawasan l indung dan kawasan konservasi

menurut MacKi nnon dkk (1993) adal ah apabi l a memi l i ki ci r i -ci r i ber i kut : 1). kar akt er i st i k

Berdasarkan krit eria t ersebut maka suat u unit manaj emen kawasan konservasi, baik

yang dit et apkan sebagai kawasan suaka al am (Cagar Al am dan Suaka Margasat wa) maupun

kawasan pelest arian al am (Taman Nasional , Taman Hut an Raya, Taman Wisat a Al am)

secara berkel anj ut an perl u dit inj au ul ang kerangka pengelol aan, mel al ui sist em

perencanaan yang memadai. Pengel oaan Taman Nasional sebagai sal ah sat u bent uk

kawasan pel est arian al am dengan berbagai f ungsi memerl ukan perencanaan yang baik.

Taman Nasional merupakan aset bangsa dan menj adi bagian kawasan hut an yang

memil iki st rat egi yang pent ing unt uk dij aga kel est ariannya. Ada beberapa krit eria

kel est arian hut an yang t idak t erl epas dari f ungsi konservasi, produksi, sosial dan

ekosist em, yait u: st at us areal yang memil iki dasar hukum j el as; t egakan hut an yang

memadai unt uk suat u ekosist em; pengat uran pemanf aat an (apabil a memang diperl ukan

t idak berl ebihan dengan kemampuannya); di l akukan perl indungan, pemel iharaan dan

rehabil it asi dibeberapa bagian kawasan t ert ent u yang diperl ukan; dan memil iki organisasi

personal yang ef ekt if dan ef isien.

Tuj uan penet apan hut an l indung yait u unt uk mel indungi dan membina suat u

kawasan yang karena kondisi wil ayahnya (keler engan, j enis t anah, dan int ensit as curah

huj an). Fungsi ut ama hut an l indung adal ah unt uk keperl uan konservasi t anah dan air

dal am kait annya dal am pengat uran t at a ai r, pencegahan banj ir dan erosi sert a

pemel iharaan kesuburan t anah, di samping it u dapat dimanf aat kan pul a sebagai sarana

(32)

Terkait dengan f ungsi t ersebut , TNBNW memil iki mul t i-manf aat sebagai beriku :

1). Perlindungan hidrol ogi;

2). Perlindungan kesuburan t anah dan produkt ivit as l ahan;

3). Pengat uran st abil it as ikl im, media penyerbukan al ami bagi veget asi dan

t anaman;

4). Perlindungan sumberdaya genet ik;

5). Laborat orium bagi penel it ian dan pendidikan;

6). Obyek rekreasi dan wisat a al am.

Kawasan l indung di Kabupat en Bone Bol ango berdasarkan spasial ekol ogis sel uas

134. 156, 83 Ha. Dari l uasan t ersebut , kawasan konservasi Taman Nasional Bogani Nani

Wart abone luasnya sebesar 104. 744 ha. Penet apan Kawasan ini menj adi kawasan

konservasi, didasarkan pada kekhasan yang di mil iki ol eh ekosist em dari kawasan t ersebut .

Ekosist em yang memil iki karakt erist ik yang khas, dapat dit andai ol eh ket inggian t empat

dari muka l aut yang t inggi, suhu yang sej uk, l ereng yang curam, curah huj an yang rel at if

t inggi, rawan t erhadap l ongsor dan bencana gunung api dan kekhasan sat wa dan

ekosist emnya. Kekhasan t ersebut memberi kan ket erbat asan dal am pemanf aat an ol eh

manusia sehingga memerl ukan suat u pol a pengel ol aan yang spesif ik.

Ada beberapa masal ah yang mendasar yang t erj adi di kawasan TNBNW, yait u:

(1) Di kawasan konservasi dan hut an l indung t erdapat permukiman penduduk yang

secara administ rasi, pemerint ah daerah menet apkan sebagai bagian Desa di wil ayahnya;

(2) Perambahan hut an/ perl adangan;

(3) Pembakaran hut an;

(4) Penebangan dan pemburuan l iar.

(5) Penambang emas t anpa ij in (PETI) mel akukan penambangan secara t radisional ;

Perubahan kondisi t aman nasional dengan adanya kerusakan dan pemanf aat an yang

menyimpang dari f ungsi ut amanya perl u di l akukan perbaikan at au rehabil it asi. Namun

inf ormasi t ent ang kondisi Taman Nasional Bogani Nani Wart abone sampai saat ini bel um

banyak t ersedia, ut amanya kondisi ekosist em unik yait u f l ora dan f auna endemik

dikawasan t ersebut . Di dal am kawasan TNBNW t erdapat 4 (empat ) t ipe ekosist em ut ama

(Tabel 2. 4).

Soerj ani pada t ahun 1997 mel akukan penel i t ian di l okasi penambangan menemukan

f l ora-f l ora yang perl u disel amat kan, yait u: 1). Dyospyros caul if l ora (Ebenaceae) kayu

(33)

I I - 12 - sedikit terbuka. Pada  ketinggian  1600 m  ditemukan  lumut  yang menempel pada pohon. Vegetasi bawah  terpelihara dan tidak terkena kebakaran 

Ket er angan: Jenis f l ora di dal am t i pe hut an sekunder mel i put i Pi per adundum, Mel ast oma mal abat hr i cum; Lant ana camar a, dan Musa sp, sert a t ut upan r erumput an

l ebat .

Jenis-j enis f l ora yang khas dan memil iki nil ai cukup t inggi dari segi konservasi

maupun pot ensi pengembangannya ant ara l ain: bunga bangkai; hanj uang hij au; berbagai

j enis rot an dan pal em, paku-pakuan; beberapa j enis anggrek; beberapa j enis t umbuhan

berkayu yang pot ensial unt uk usaha kehut anan sepert i: cempaka, kenanga, agat his, kayu

hit am, kayu besi, eucal ypt hus, dan beberapa j enis bambu.

Jenis f l ora yang dominan di kawasan TNBNW adal ah j enis-j enis Ficus. Jenis-j enis f l ora

(34)

e. Famil ia Sapot aceae: Pal aqui um spp

f . Fami l i a St ercul i aceae: Scephi um sp, Pt er soper mum sp dan Her i t r i a sp.

Jeni s-j eni s l ain yang t umbuh di hut an huj an dat ar an rendah pada t anah Al l uvi al ,

ant ar a l ai n adal ah: Pomet i a pi nnaca; Oct omel es sumat r ana; Duabanga mol uccana; Fi cus

sp; Eugeni a sp; Di schopi a sp; Ar t ocar pus sp.

Barrie (2007) mel aporkan bahwa: “ Corpse flowers or Tit an Arum (amor phophal l us

t i t anum) have been f ound in Tul abol o vi l l age, Bone Bolango Dist rict , Gorontalo Province,

nort hern Sul awesi Isl and. The f l ower, which l ooked l ike Raf f l esi a Ar nol di i f lower, usuall y

bl oomed in rainy season. “ In t he rainy season, l ocal resident s` pl ant at ion areas are usual l y

covered f ul l y by hundreds of ‘ corpse f l owers` , which produce bad smell , ” . The l ocal

aut horit ies coul d check t he f lowers t o conf irm t heir species and promot e t hem f or a t ourist

at t ract ion. ` Corpse` f lowers are f ound only in Indonesia` s equat orial t ropical rainf orest s of

Sumat ra, Kalimantan and Java isl ands. It was first discovered in Sumatra by Italian

botanist Odoardo Beccari in 1878”.

Sebagai zona r i mba, di kawasan ini t erdapat berbagai j enis f lora dan f auna. Jenis

f l ora yang dapat dit emukan, di ant aranya: sekit ar 400 j enis pohon, 241 j enis t umbuhan

t inggi, 120 j enis paku-pakuan, 100 j enis t umbuhan l umut , sert a 90 j enis anggrek, t ermasuk

f amil i Or r chi de (anggrek put ih). Sement ara j enis f auna, di ant aranya: 24 j enis mamal ia,

125 j enis aves, 11 j enis rept il ia, 2 j enis amf ibia, 38 j enis kupu-kupu, 200 j enis kumbang,

dan 19 j enis ikan.

Keist imewaan TNBNW ini t erl et ak pada keanekaragaman t umbuhan (f l ora) dan

sat wa (f auna) yang sebagian besar merupakan t umbuhan dan sat wa khas (endemik) Pul au

Sul awesi. Di kawasan ini dit emukan berbagai macam t umbuhan khas dan l angka, sepert i:

Palem Mat ayangan (Phol i docar pus i hur ), kayu hitam (Di ospyr os cel ebi ca), kayu besi

(Int si a spp. ), kayu kuning (Ar cangel i si a f l ava), dan bunga bangkai (Amor phophal l us

companul at us). Beberapa sat wa khas, sepert i: monyet hitam/ yaki (Macaca ni gr a-ni gr a),

(35)

I I - 14 - Babirusa (Babyr ousa babyr ousa) yang bert umbuh sepert i babi, mempunyai t aring

panj ang yang mel engkung ke at as dan t idak makan umbi-umbian, t et api makan buah-buah

yang j at uh; anoa besar (Bubal us depr esi cor nus). Anoa kecil (Bubal us quar -l esi ) sering

disebut sebagai kerbau kerdil . Musang sulawesi (Macr ogal i di a musschenbr oecki i ) sudah

sul it sekal i dit emui. Kuskus beruang (Phal anger ur si nus) dan kuskus kerdil (Phal anger

cel ebensi s) adal ah mamal ia yang hidup bergant ung di pepohonan. Beber apa r agam j enis

kel el awar j uga dit emukan dan sal ah sat u j enis di ant ar anya di duga sebagai j eni s endemik

Sul awesi.

Jenis aves yang pal ing unik adal ah burung mal eo (Macrosephal on mal eo). Burung

mal eo (Macrocephal on) adal ah sal ah sat u sat wa endemik yang merupakan maskot kawasan

ini. Burung ini sangat unik, ukuran badannya hampir sama dengan ayam, bahkan t el urnya 6

kali l ebih berat t el ur ayam. Burung ini mel et akkan t elurnya di dal am t anah at au pasir

sedalam 30-40 cm di sekit ar sumber air panas yang ada di kawasan ini. Anak burung mal eo

yang baru berumur sat u hari muncul dari dal am t anah at au pasir. Burung mal eo

(macrocephal on) sal ah sat u sat wa khas (endemik) yang merupakan maskot kawasan ini.

Selain at raksi burung maleo, berbagai obyek wisat a l ain yang ada di kawasan ini, yait u: air

(36)

Jenis endemik l ainnya adal ah j ul ang sul awesi (Rhyt icet os cassidix), burung berparuh

besar yang memiliki warna bul u hit am, ekor dan paruh kuning, sert a berj ambul merah.

Burung ini t ermasuk bert ubuh pal ing besar dibandingkan dengan 54 j enis rangkong yang

t ersebar di daerah t ropis Asia dan Af rika.

Lokasi TNBNW secara administ at if , t erl et ak di ant ara dua provinsi, yakni di

Kabupat en Bol aang Mongondow, Provinsi Sul awesi Ut ara dan di Kecamat an Suwawa dan

Bonepant ai, Kabupat en Bone Bol ango, Provinsi Goront al o. Secara keseluruhan pengelolaan

Taman Nasional Bogani Nani Wart abone t erdiri at as 3 Seksi yang membawahi 11 Resort ,

dan khusus wil ayah Goront al o dikel ol a ol eh Seksi Konservasi Wil ayah I Limbot o yang t erdiri

at as : Resort Bone Pant ai; Resort Bone; Resort Bol ango; Resort Tul abol o-Pinogu.

Curah huj an di kawasan TNBNW berkisar ant ara 1. 700 hingga 2. 200 mm/ t ahun dan

t emperat ur udara berkisar ant ara 21, 5 °C hi ngga 31 °C. Di kawasan ini t erj adi musim

penghuj an ant ara bul an November hingga Apri l , sedangkan musim kemarau t erj adi ant ara

bul an April hingga November. Wakt u baik unt uk berkunj ung ke kawasan ini, yait u bul an

April sampai dengan Sept ember.

(37)

I I - 16 -

b. Kabupaten Gorontalo

Wil ayah Kabupat en Goront al o memil iki area berl ereng dat ar hingga t erj al , dengan

j enis penut up l ahan berupa hut an, kebun campuran, semak, bel ukar, l ahan t erbuka,

permukiman, sawah, t ubuh air dan rerumput an. Berbagai veget asi yang berada di wil ayah

provinsi sebagian besar dapat dit emukan di wil ayah Kabupat en Goront al o. Cont oh j

enis-j enis f l ora pent ing, ant ara l ain adal ah sebagai berikut :

1. Cyanomet r a Caul i f l or a (Caesal -pi ni aceae) at au Namu-namu, pohon

2. Aver r hoa Bi l i mbi L. (Oxal i daceae) at au Balimbing Bot ol, pohon

3. Mangi f er a Caesi a (Anacar di aceae) at au Dul amayo, pohon, dit emukan di Kecamat an

Tapa.

4. Nephel i um Muabi l e (Sapi ndaceae) at au Rambut an Hut an, pohon,

5. Fl acour t i a Iner mi s (Fl acour t i aceae) at au Lobe-l obe, pohon

6. Eugeni a Densi f l or a (Myr t aceae) at au Molahengo, pohon

7. Ant i desma Buni us (Euphor bi aceae) at au Takut i, pohon

8. Annona Squamosa (Annonaceae) at au Srikaya, pohon

9. Phyl l ant hus Aci dus (Euphor bi aceae) at au Til i, pohon

10. Ar t ocar pus Al t i l i s (Mor aceae) at au Amu, pohon

11.Zea Mays (Poaceae) at au Kikimoput io, herba

Danau Limbot o merupakan danau yang t erlet ak dal am DAS Limbot o yang merupakan

sal ah sat u DAS dal am Wil ayah Sungai Limbot o-Bolango-Bone memil iki keragaman hayat i

yang t inggi. Ada 17 spesies ikan dari 12 f amil i, t erdiri dari 9 j enis ikan asl i dan 8 j enis ikan

int roduksi yang t erdapat di danau t ersebut .

Permukaan perairan danau dit umbuhi enceng gondok dan rerumput an, yang t erj adi

karena proses sediment asi di dasar danau. Luas sebaran eceng gondok dan t anaman l ainnya

mencapai sekit ar 70 % dari l uasan danau. Eceng gondok t erdapat dibagian t engah, barat ,

ut ara dan t enggara. Konsent rasi t erbesar berada dibagian t engah. Penyebaran eceng

gondok dan j enis t anaman mengapung l ainnya sangat dipengaruhi ol eh musim. Eceng

(38)

(a)

(b) (c)

Gambar. 2. 9. Ikan-ikan endemik Danau Limbot o : (a) Manggabai (b) Ikan Saribu (c) Hul uu.

c. Kabupa t e n Gor on t al o Ut ar a

Dil okasi ini j uga t erdapat pos pengamat an dan perl indungan j enis t umbuhan dan

hewan ol eh dinas kehut anan. Pada l okasi ini dit emukan hampir 35 j enis pohon dengan j enis

pohon yang dominan adal ah Nant u (Pal aquium obt usif ol ium Burck), Cempaka, Merant i dan

Pangi (Panggium edul e Reinw). Beberapa f l ora dan f auna yang di t emukan disepanj ang

bant aran Sungai Bul adu diant aranya ; 21 j enis pohon diant aranya Bambu Biasa, Bambu

kuning, Aren, Kel apa, Mangga, Sukun, Nangka, Ikan: Gabus, Bel ut , Lel e, Payangga, Hul u’ u,

Muj air, Nike, Mikrozoobent os, Siput air, Kepit ing, Udang, dan Keong.

Keanekaragaman hayat i pant ai unt uk j enis manggrove di pant ai ut ara yang dominan

adal ah Rhizophora api cul at a dan Aegi cer as cor ni cul at um. Di Kecamat an Anggrek, dil akukan

(39)

I I - 18 - Pul au Payunga dan Pul au Saronde, dit emukan ada beberapa j enis veget asi l amun yang

t ermasuk dal am kondisi yang sangat baik, yang pada umumnya didominasi oleh Enhal us dan

Thal l asi a. Di Pul au Saronde j uga dit emukan j enis Cymodocea ser r ul at a.

d. Kabu pa t e n Boal e m o

Kabupat en Boal emo memil iki Suaka Marga Sat wa Nant u. Hut an Nant u sangat pent ing

bagi masyarakat Goront al o sebagai daerah t angkapan air dan menj adi hul u Sungai

Paguyaman, sal ah sat u sungai besar (panj ang 99. 3 km) di Sul awesi bagian ut ara. Jenis

t anaman pada bagian hul u sungai ini t erdapat berbagai j enis kayu-kayuan, diant aranya:

agat is, nant u, j at i, rot an, kel apa, bambu, pisang, mangga, kemiri, kapuk, dan nangka.

Hut an Nant u merupakan habit at t erbaik berbagai j enis sat wa l iar sepert i babirusa,

anoa, Macaca heckii, t arsius dan l ebih dari 90 j enis burung, t ermasuk 35 j enis yang

endemik Sul awesi. Dal am Hut an Nant u t erdapat kol am Adudu, mat a air panas asin

mengandung bel erang yang disukai berbagai j enis sat wa l iar, t erut ama babi rusa. Menurut

DR. Ir. Lynn Cl ayt on, penel it i asal Inggris yang t el ah mel akukan penel it ian di Hut an Nant u

sel ama 20 t ahun sej ak t ahun 1988, diperkirakan sat wa babirusa ke kol am unt uk

memperol eh berbagai mineral , mel indungi perut mereka agar t idak menj adi t erl al u asam

dan perl indungan dari racun yang ada di bij i buah “ Pangi” , sal ah sat u makanan kesukaan

babirusa. Babirusa dan sat wa hut an Nant u sangat t erancam ol eh perdagangan daging

hewan l iar unt uk dij ual ke pasar-pasar di Minahasa, Sul awesi Ut ara.

e. Kabupa t e n Poh uw at o

Sungai Tal uduyunu mel ewat i Kot a Marisa Kabupat en Pohuwat o. Sungai ini

t ermasuk pada t ipe subsekuen yang bersif at Permanen berbent uk (U l ebar) sampai (U)

dengan pol a aliran (Orient asi di Pet a). Kondisi f isik sungai Taluduyunu mempunyai t ingkat

kedal aman pada bagian hul u dan hil ir mencapai 100 cm, l ebar sungai bagian hul u 90 m dan

bagian hil ir 20 m. Kecepat an arus 102, 3 m3/ det ik bagian hul u dan 1, 17 m3/ det ik bagian

hil ir, Debit air cukup besar yang mengal ir dari wil ayah hul u 102, 3 m3/ det ik bagian hil ir

23, 4 m3/ det ik.

Lokasi al iran sungai Tal uduyunu l ahan sudah di j adikan dial ih f ungsi menj adi

perkebunan j agung rakyat dan t anaman t ebu ol eh masyarakat . Jenis t anaman pada bagian

(40)

budidaya sepert i kel apa, bambu, pisang, mangga, kemiri, kapuk, dan nangka. Sedang j enis

f auna yang t erdapat dikawasan al iran Sungai Tal uduyunu sepert i : Buaya, ul ar, rangkong,

kel el awar, kera, babirusa, ayam hut an. Wil ayah pert ambangan Gunung Pani berada pada

Kawasan Cagar Al am Panua, yang merupakan perl indungan burung mal eo (panua). Kondisi

di l apangan, kawasan bagian t imur perbukit an Gunung Pani berupa hut an l ebat , bagian

barat sebagian t ert ut up hut an, perl adangan dan sebagian berupa pemukiman.

Berdasarkan dat a yang diperol eh bahwa Provinsi Goront al o secara kesel uruhan

kawasan hut annya menunj ukkan t ingkat keanekaragaman j enis t umbuhan dan hewan yang

cukup t inggi meskipun kawasan-kawasan t ersebut pernah diekspl oit asi ol eh perusahan

kayu, namun kondisi veget asi masih memungkinkan unt uk proses regenerasi al ami sehingga

t egakan hut an menj adi pul ih kembal i.

f. Kot a Goront alo

Jenis t anaman yang t erdapat di kot a Goront al o menyebar di sel uruh wil ayah

kecamat an dengan j uml ah bervariasi. Tumbuhan yang umum dit emukan adal ah j enis

t anaman obat dan t anaman hias yang dit anam di pekarangan rumah at au di kebun.

Perkembangan Kot a Goront al o sebagai pusat kegiat an Jasa dan perdagangan menyebabkan

perubahan l ahan-l ahan t erbuka hij au menj adi pemukiman, perkant oran, hot el , dan

t empat -t empat usaha. Pemukiman t erbat as l ahannya, sehingga unt uk memanf aat kan l ahan

pekarangan yang sempit , masyarakat menanam t anaman berpohon kecil at au menanam

pohon-pohon dal am pot . Jenis t umbuhan yang banyak dit anam adal ah t anaman obat ,

t anaman hias dan t anaman buah. Sel ain dapat mencipt akan suasana sej uk dan indah, j uga

berf ungsi sebagai bahan-bahan bumbu dapur dan obat al ami.

Tumbuhan yang dimanf aat kan sebagai t anaman obat dan t anaman hias diant aranya

adal ah cempaka (Michel ia champaka), j empiring (Gardena sp), kamboj a (Pl ummeria

accuminat a), kembang sepat u (Hibiscus sp), kemuning (Murraya panicul at a), kumis kucing

(Ort hosiphon spicat us), l idah buaya (Al oe vera), pohon merah, (Euphorbia pul cherrima),

puring (Codiacum sp), soka (Ixora sp), t apak dara (Vinca rosea) dan l ain-l ain. Sedangkan

t anaman buah diant aranya adal ah mangga (Mangif era indica), al pokat (Porsea odorat um),

j ambu bij i (Psidium guaj ava), j eruk nipis (Cit rus aurant if ol ia), nangka (Art hocarpus

het erophyl l a), rambut an (Nephel ium l appaceum), dan sawo kecik (Manikaya kauki).

Beberapa j enis t anaman dit anam unt uk penghij auan kot a dan t anaman hias j uga

(41)

I I - 20 - bungur (Lagerst romia sp), kembang kert as (Bougenvil l ea spect abil is), kel apa (Cocos

nucif era), pal m raj a (Oreodoxa regia), angsana (Pt erocarpus indicus), ket apang dan l

ain-l ain.

Jenis pohon yang dit anam memil iki beberapa aspek (f ungsi), misal nya t anaman

beraspek est et ika sepert i Jempiring (Gardena sp), Kembang kert as (Bougenvil l ea

spect abil is) , Varigat a (Varigat a sp), Gl odog Tiang, Kel apa (Cocos nucif era) dan Puring

Bangkok (Codiaeum sp), Pal m raj a (Oreodoxa regia), Anggrek Bandung, Kana Presiden,

Sansivera dan l ain-l ain. Terdapat j uga t anaman yang memil iki aspek konservasi sepert i

Angsana (Pt erocarpus indicus), Gendayaan, Spat udia, Mahoni (Sweit enia mahagoni),

Kembang Kuning dan Ket apang.

Keanekaragaman hayat i sat wa darat an di wil ayah Kot a Goront al o t erdapat spesies

yang mel iput i kel as amf ibi, rept il , aves, dan mamal ia. Spesies amf ibi yang dit emukan

adal ah Rana sp dan Buf o sp. Jenis rept il yang dit emukan mel iput i biawak (Varanus

sal vat or) dit emukan t erut ama di bagian ut ara Kot a Goront al o, bungl on (Bronchocel a

j ubat a), sert a iguana (Iguana iguana) yang sudah j arang dit emukan, sement ara j enis kadal

(Mabouya mul t if asciat a) dan t okek (Gecko gecko) masih sering dij umpai. Spesies rept il

yait u Kura-kura (Cuora amboinensis) dan Penyu (Chel onia sp. ) dit emukan di perairan Pant ai

Goront al o meskipun sudah l angka, sedangkan 4 j enis Ul ar (Lycodon aul icus, Pt yas karros,

Acrochordus granul at us dan Cerberus rhynchops) dapat dit emukan di beberapa t empat .

Jenis unggas (Aves) yang dapat dit emukan di wil ayah Kot a Goront al o diant aranya

ayam (Gal l us gal l us) dan bebek (Anas sp) yang cukup berl impah, dipel ihara penduduk

dal am skal a kecil at au pet ernakan karena ni lai ekonomisnya t inggi, sert a ayam (Gall us

varrius) hut an di wil ayah pinggiran kot a, sement ara spesies merpat i (Col umba l ivi a)

dipel ihara penduduk.

Komunit as burung di wil ayah Kot a Goront al o l ebih didominansi ol eh j enis-j enis burung

air, di ant aranya: Pecuk-padi bel ang (Phal acrocorax melanoleucos), Pecuk ular asia

(Anhinga mel anogast er), Cangak abu (Ardea cinerea), Kunt ul besar (Egret t a al ba), Kunt ul

perak (Egret t a int ermedia), Bl ekok sawah (Ardeol a speciosa), Kowak mal am kel abu

(Nyct icorax nyct icorax), Gaj ahan besar (Numenius arquat a), Trinil semak (Tringa gl areol a)

dan Raj a udang erasia (Al cedo sp).

Jenis-j enis yang menyebar secara merat a pada hampir sel uruh kawasan adal ah dari

f amil i Ardeidae sepert i : Cangak l aut (Ardea sumat rana), Cangak abu (Ardea cinerea),

Cangak merah (Ardea purpurea), Kunt ul besar (Egret t a al ba), Kunt ul perak (Egret t a

(42)

nyct icorax), Gaj ahan besar (Numenius arquat a), Raj a udang biru (Al cedo coerul escens),

Belibis kembang (Dendrocygna arcuat a), dan Kakat ua (Cacat ua sp).

Keanekaragaman j enis burung di wil ayah Kot a Goront alo, baik burung darat an

maupun burung air t ergol ong t inggi. Sedangkan dari keut uhan dan perkembangan

popul asinya sudah menurun. Beberapa j enis burung sudah t idak muncul l agi pada habit at

yang diamat i, yang dit emui pun popul asinya j uga sangat menurun.

Jenis mamal ia t erdiri dari hewan-hewan pel iharaan di kawasan pemukiman, hewan

t ernak yang dibudidayakan, maupun liar. Beberapa spesies mamalia sepert i Musang

(Paradoxurus hermaphrodit us) sudah j arang dit emukan.

Keragaman hayat i t umbuhan perairan di wil ayah Kot a Goront al o mel iput i veget asi

al ga l aut , dan l amun yang dit emukan di sepanj ang wil ayah l aut an dan pesisir pant ai Kot a

Goront al o. Veget asi mangrove sudah t idak dit emukan akibat berubah j adi pemukiman

penduduk disepanj ang pant ai Kot a Goront al o.

St at us sumber daya makro-al ga yang ada di wil ayah ini masih cukup baik, hal ini

disebabkan ol eh t ingkat ekspl oit asi t erhadap sumber daya t ersebut masih rel at if rendah.

Jenis-j enis makro-al ga t ersebut banyak yang bel um dit el it i t ent ang f ungsi dan kegunaan

sumber daya ini.

 

 

   

 

 

 

(a) (b)

Gambar. 2. 10. Ikan Nike, (a) Fot o nike (b) Nel ayan menangkap ikan nike di Tel uk

Goront al o

Keanekaragaman Hayat i Ikan di Ekosist em Pesisir dan Laut an berupa Kerapu l umpur

(Eunephil us sp), Baronang (Siganus j avus), Bandeng (Chanos chanos), dan Kakap (Lat es

(43)

I I - 22 - Bubara, l ayang, nike, kakap, cakal ang, ekor kuning, t ongkol oci, t amako, ant oni,

mal al ugis, sert a t andipang.

Jenis ikan t awar yang dij umpai diant aranya banyak hidup di danau Limbot o sepert i

ikan nil a, muj air, gabus, ikan mas, koan, kepit ing dan udang sert a j enis ikan endemik

danau Limbot o sepert i ikan payangga, hul uu, dan ikan manggabai. Sebagian j enis ikan-ikan

air t awar ini j uga hidup di sungai Bone, Sungai Bol ango, dan Sungai Tamal at e yang

mel int asi Kot a Goront al o.

C. AIR

Air merupakan sumber kehidupan yang t idak dapat t ergant ikan ol eh apapun j uga.

Tanpa air manusia, hewan dan t anaman t idak akan dapat hidup. Air t erdapat di Wil ayah

Sungai/ WS at au DAS dan Cekungan Air Tanah (CAT). Air menj adi Isu dan Indikat or Ut ama

Ekosist em DAS dengan j argon masal ah Too Much, Too Li t t l e, dan Too Di r t y. Dimana t oo

much menyebabkan banj ir, t oo l it t l e menimbul kan kekeringan, dan t oo dirt y menimbul kan

masal ah pencemaran.

1 . Su m be r daya Ai r Pe r m u k aa n

Wil ayah Provinsi Goront al o memil iki t iga Daerah Al iran Sungai (DAS) ut ama,

masing-masing DAS Randangan, DAS Paguyaman dan DAS Limbot o Bol ango Bone. Di l uar dari ket iga

DAS ut ama t ersebut , j uga dit emukan banyak DAS-DAS kecil l ainnya yang umumnya t erdapat

di hampir sel uruh wil ayah pegunungan di pinggiran kawasan pant ai. Ai r dari DAS-DAS kecil

ini bermuara di Tel uk Tomini unt uk DAS di bagian Sel at an Provinsi dan di Laut Sul awesi

unt uk DAS di bagian Ut ara Provinsi.

Sungai-sungai kecil yang bermuara di ut ara ant ara l ain S. Bulont io, S. Bol iohut o, S.

Sumal at a, S. Dul akapa, S. Bul ut o, S. Buluoka, S. Monano, S. Tol ongio, S. Il angat a, S.

Kwandang dan S. Bubode. Sungai-sungai yang bermuara di sel at an ant ara l ain S. Tamboo,

S. Tombulil at o, S. Sogisadaa, S. Tal udaa, S. Sinabayuga, S. Pot oil a, S. Bobaa, S. Tumbihe

dan Sungai Til amut a. Dua sungai kecil l ainnya, yait u S. Tal uhubongo dan S. Dut ul a Dua

bermuara di Danau Limbot o yang airnya sel anj ut nya mengal irkan airnya ke Tel uk Tomini.

Sungai-sungai kecil t ersebut berasal dari j aj aran Pegunungan Til ong Kabil a,

(44)

dari 520 m (G. Pobol u) sampai 2. 065 m (G. Bol i ohut o). Karena kepent ingannya yang sangat

vit al , berikut ini akan diuraikan l ebih j auh ket iga DAS ut ama di Provinsi Goront al o.

1 . 1 . Da e r ah Al i r a n Su nga i Ra ndanga n

DAS ini mel int asi Kecamat an Popayat o, Mari sa dan Paguat dan bermuara di pant ai

Marisa. Luas DAS ini adalah sekit ar 290. 000 ha dengan panj ang sungai ut ama sekit ar 115

km. Mayorit as (sekit ar 80 %) dari wil ayah DAS ini berada pada daerah dengan t opograf i

berbukit dan bergunung dengan kemiringan l ereng > 40 %, sehingga seyogyanya harus

diperunt ukkan sebagai kawasan l indung.

Oleh karena pola aliran sungai DAS ini adal ah denrit ik dan pararel , air yang dial irkan

dengan cepat mencapai hil ir. Akibat nya, wil ayah hil ir DAS menj adi rent an banj ir .

Kerusakan l ahan dan erosi di wil ayah hul u, mi sal nya karena kegiat an penambangan at au

pert anian, akan menghasil kan t ingkat sediment asi yang t inggi di wil ayah hil ir. Oleh karena

it u, pengel ol aan l ahan dan kegiat an usaha di wil ayah hul u perl u dil akukan mel al ui program

yang disusun berdasarkan perencanaan yang t epat dan dil aksanakan dengan konsekwen.

Pengel ol aan DAS Randangan secara t epat menj adi sangat pent ing karena t iga al asan.

Pert ama, karena di wil ayah hul u DAS t erdapat sumber daya al am yang pot ensial , khususnya

unt uk pert anian, pet ernakan dan pert ambangan, yang bil a dikel ol a dengan t epat akan

berguna bagi masyarakat . Pemanf aat an sumberdaya al am di wil ayah hul u DAS, bil a t idak

dikel ol a dengan benar, akan memberi konf l i k bagi kepent ingan keberadaan DAS l ainnya,

t ermasuk resiko banj ir dan sediment asi. Kedua, wil ayah hil ir DAS ini merupakan daerah

pot ensial bagi pert anian dan perikanan. Ket iga, DAS Randangan merupakan sumber air

ut ama unt uk mendukung berbagai kegiat an pengembangan di Kabupat en Pohuwat o.

1 . 2 . Da e r ah Al i r a n Su nga i ( DAS) Paguyam a n

DAS Paguyaman mel int asi dua kabupat en, di bagian barat nya adal ah wil ayah

Kabupat en Boal emo, sedangkan di sebel ah t imurnya Kabupat en Goront al o. Adapun

wil ayah yang dil ewat i adal ah Kecamat an Ti l amut a, Paguyaman, dan Tibawa, kemudian

bermuara di Tel uk Paguyaman. DAS ini memil iki l uas sekit ar 250. 000 ha. Sungai ut ama DAS

ini yang panj angnya sekit ar 99, 3 km. Sedi kit nya 70 % dari wil ayah DAS mempunyai

t opograf i bergunung sampai berbukit dengan kemiringan l ereng > 40 %.

Dengan t opograf i berbukit dan pegunungan ini, sungai ut ama DAS Paguyaman

berbent uk l embah dal am, sehingga mampu menampung debit al iran air t inggi. Tidak

diperol eh dat a debit sungai di provinsi ini, t et api berdasarkan hasil pengukuran ol eh PLN

Gambar

Tabel 2.4 Keadaan Flora dan Fauna yang Dilindungi Provinsi Gorontalo
Tabel 2.5  Tipe Ekosist em Kawasan TNBNW
Gambar 2.7. Babirusa, fauna endemik Sulawesi.
Gambar 2.8 Mangga Dulamayo 
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hal ini sesuai hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, harga, dan evaluasi kualifikasi untuk seluruh peserta yang dievaluasi sebagaimana terlampir pada pengumuman

[r]

DAFTAR HASIL EVALUASI PENAWARAN ADMINISTRASI, TEKNIS, HARGA, DAN EVALUASI KUALIFIKASI UNTUK SELURUH PESERTA YANG DIEVALUASI.

[r]

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 04 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah bahwa

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah dilakukan evaluasi oleh Pokja ULP Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya yang dibentuk berdasarkan surat keputusan Bupati Aceh Jaya Nomor

[r]