3.;*:i#
\
.2
,s.
z1Jlt,,
s
Penelitian,
sEHrhrfiR
Pendidilnn
hrfisrfiHfir
dan
Penenrpffi tllPA
s
No.
:
18741H34.13/PS/2009
fifieriQgn
Egpafa:
Drs. Al.
Malyanto
Jurdik
Fisika
FMIPA
UNY
setagai'
@r;mr;knllh
dengan
judul
:
Pengembangan Model KBSB
(Keterampilan
Berpikir
dan
Strategi
Berpikir)
Melalui
Pembelajaran
Sains
Realistik
Untuk
Peningkatan
Aktivitas Hands-On
dan Minds-On Siswa
diselenggarakan oleh
FMIPA UNY
dalam
rangka
DIES
NATALIS UNY
ke-45,
pada
tanggal
16 Mei 2009
di Gedung Seminar
Fakultas Matematika
dan
llmu
Pengetahuan
Alam
Universitas Negeri Yogyakarta
'MBngetahui
,Dekan FNI{PA UNY,
':.
Dr'.'-lniSwan
NlP.
131791367
Ql
htrry
n',1"
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
Penelitian, Penf,idikan,
dan
Penerapan
MIPA
Tanggal 16 Mei 2009, FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
ISBN
i
97
8-979-96880-5-
7
Bidang:
o
Matematika
dan
Pendidikan
Matematika
o
Fisika
dan Pendidikan
Fisika
o
Kimia
dan
Pendidikan
Kimia
o
Biologi
dan
Pendidikan
Biologi
Tema:
"Revitalisasi
MIPA
dan Pendidikan
MIPA Dalam
Rangka
Penguatan
Kapasitas Kelembagaan
dan Profesionalisme
Menuju Woild
Class
Universitll'
Fakultas
Matematika
dan Ilmu
Pengetahuan Alam
Universitas
Negeri Yogyakarta
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
Penelitian,
Pendidikan,
dan Penerapan
MIPA
Tanggal 16 Mei 2009, FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
ISBN
:
97
B-979-96880-s-7
Tim
Editor:
1.
Ariyadi
Wijaya,
M.Sc
2.
Denny Darmawan,
M.Sc
3.
Regina
Tutik,
M.Si
4.
Tri Atmanto,
M.Si
5.
Sabar Nurohman,
M.Pd
Tema:
"Revitalisasi
MIPA
dan
Pendidikan
MIPA
Dalam Rangka
Penguatan
Kapasitas Kelembagaan
dan Profesionalisme
Menuju
World
Class
Universitll'
Fakultas Matematika dan
Ilmu
Pengetahuan
Alam
Prositlitrg Setninur Nasiottul Peneliticut, Penditlikun tletn Penerupun MIPA, Fukuhus MIPA, Universitus Negeri Yogy,akurtu, I6 Mei 2009
PENGEMBANGAN
MODEI,
KBSP
(KETERAMPILAN BERPIKIR
DAN
STRATEGI BERPIKIR)
MELALUI
PEMBELAJARAN
SAINS
REALISTIK
UNTUK PENINGKATAN
AKTIVITAS
HANDS.ON DAN
MIN
Oleh:
Al.
Maryanto'') clan Pujianto"')Abstrak
Penelitian
ini
bertu.juan untuk nrcngernbangkan strategi KBSBrneningkatkan keterampilan berpikir siswa dan prestasi belajar. Adapun penelitian adalah siswa SMPN 2 Sentolo kelas 3 sebanyak 30 siswa.
Penelitian
ini
merupakan penelitian pengembangan.Model
pengembanganmenggunakan model 4D yang terdiri dari tahap define, design, develop dan disseminate.
Data dianalisis menggunakan sistem peningkatan skor melalui guitt score. Aktivitas
siswa
selama pembelajaran ditunjukkan dengan persentase kegiatan meliputi mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan menanggapi pertanyaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan strategi KBSB telah dapat
meningkatkan aktivitas
huttls
ott
dan mindson
siswa. Peningkatan keterampilanberpikir ditunjukkan dengan ketercapaian gain score sebesar 0,36.
Kata kunci: keterampilan berpikir, aktivitas luutds on dan minds ott
")Staf Pengajar Jurdik Fisika
FMIPA UNY
PendahuluanPembelajaran sains
di
sekolah salah satunya bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswadalam
berpikir, bertindak
danberperilaku
layaknya seorang saintist.Tujuan
ini
sesuai dengankarakteristik ilrrru sains yang merupakan ihnu yang eksperimental dan banyak berhubungan dengan
gejala--qejala alam yang sering ditenrukan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Guru dituntut
harus
kreatif
dalam menemukan dan menerapkanmodel
pembelajaranyang
sesuai agar tujuanpembelajaran sains
di
sekolahini
dapat tercapai.Hasil
observasiawal
menunjukkan bahwa pelaksanaan prosesbelajar
mengajar khususnyapada pembelajaran sains
di
SMPN2
Sentolo selamaini
pada umumnya kurang mengoptimalkanaspek
berpikir
kritis
yang
ada padadiri
siswa. Berdasarkanhasil diskusi yang telah
dilakukandengan guru setempat dapat diungkap bahwa siswa cenderung menerima apa yang diberikan oleh
guru dan
lebih
bersifat pasif selama proses pembelajaran. Kejadian ataupun fenomena alam yangsering ditemukan
oleh
siswadi
lingkungan tempat tinggalnya sebenarnya merupakan salah satusumber belajar yang dapat digunakan oleh guru dalam rangka mengaktifkan keterampilan
berpikir
kristis
siswa. Strategi
KBSB
(Keterampilan Berpikir dan Strategi
Berpikir)
yang
di
dalampenerapannya menekankan pada upaya guru untuk mengaktifkan keterampilan berpikir
kritis
siswamelalui
strategiberpikir yang baik
merupakan salah satusolusi yang
sesuaiuntuk
menjawabpermasalahan
ini.
Pengajarandan pembelajaran
berdasarkanKBSB
memerlukan strategi danpendekatan yang terencana agar ia dapat mengembangkan kemampuan
berpikir
pelajar guru dapatmengkombinasikan model
KBSB
ini
dengan fenomena alamdi
lingkungan tempattinggal
siswasebagai sumber belajar.
Berpikir
biasanya dikaitkan dengan aktivitas seperti mengingat, merenung, membuat keputusan,meramal,
membuatperkiraan,
membayangkan,menilai,
mempercayaidan
sebagainya. Untukmemudahkan pengajaran dan pembelajaran yang bermakna, konsep yang
jelas
mengenai berpikir,keterampilan dan strategi berpikir perlu ada dalam pembelajaran sains.
Melalui
strategi penerapan,KBSB
dipelajari bersama standarisi
mata pelajaran yang telah dijabarkan dalamkurikulum
yangberlaku. Walau
bagaimanapundalam
menerapkanKBSB
bersama standarisi,
perubahan danpenyesuaian perlu dilakukan dalam aktivitas pengajaran dan pembelajaran agar siswa mendapatkan
suatu pembelajaran bermakna Qnecmingftil
leaming)
yang akan menjadikan siswa senang belajarQo-ufull leuming).
AI. Muryunlo tlan Pujitutto/Pengetnbungut Model KBSB
Strategi
KBSB
berupa kegiatanrealistik
(fenomena alam yang terjadidi
lingkungan tempattinggal siswa) dapat mengembangl.In hans-on dan sekaligus rninds-on siswa.
Untuk itulah
makadipandang sangat perlu menerapkan KBSB dalam proses belajar mengajar sains. Pada penelitian ini
akan dicoba diterapkan pada rnata pelajaran sains kelas
VII
(SLTP). PenerapanKBSB
sejak awaldiharapkan rnampu mengarahkan siswa
untuk memiliki
dasar yang kuat dalam men-eemban-ekanketerampilan
berpikirnya
sehing-ea bermanfaatuntuk
pendidikandi
tingkat lanjut.
Penelitian iniberupaya meningkatkan
mutu
isi,
masukan, prosesdan hasil
pendidikandi
sekolah khr:susnyaSekolah Menengah
Pertama (SMP)
sehingga proses pendidikan dan pembelajaran yang inovatifdan hasil belajar yang lebih baik dapat diwujudkan secara sistematis.
Tuiuan
PenelitianSejalan dengan permasalahan yang akan
diteliti
maka tujuan dari penelitianini
adalah untukmengembangkan strategi KBSB yang dapat meningkatkan keterampilan
belpikir
siswa dan prestasibelajar.
Keterampilan Berpikir
dan StrategiBerpikir
dalam SainsTerdapat
lima peringkat
rancangan kegiatanyang
khususuntuk
menerapkanKBSB
dalampengajaran dan pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam merancang strategi, kaidah,
teknik atau aktivitas
di
dalam kelas. Kelima rancangan tersebut adalah:l.
Keterampilan berpikir dan strategi berpikir diperkenalkan.2. Keterampilan berpikir dan strategi berpikir dipraktekkan dengan bimbingan guru.
3. Keterampilan
belpikir
dan strategi berpikir dipraktekkan tanpa bimbingan guru.4. Keterampilan
berpikir
dan strategi beqpikir diaplikasikan ke situasi barudan
dikembangkandengan bimbingan guru.
5. Keterampilan berpikir digunakan bersama dengan keketerarnpilan yang lain untr.rk rnencapai
tugas berpikir
Kelima peringkat rancangan kegiatan penerapan
KBSB
dapat digunakan dalam pernbelajaranuntuk
membantusiswa
menguasaimateri
pelajaran.Untuk
menentukirn kebermaknaan dalanr penerapan, guru perlu mengenal terlebih dahuluKBSB
yang hendak diterapkan dan juga perin-qkatdalam rancangan kegiatan.
Proses
Berpikir
Apabila anda berhadapan dengan sesuatu objek, anda secara otomatis akan muncul pertanyaan
pada
diri
sendiri. Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul adalah:l.
Apakah obyek itu?2. Apakah kegunaannya?
3. Bagaimana menggunakannya?
4. Adakah ia memberi manfaat?
Apabila
anda bertanya padadiri
sendiri dan mencari jawabannya, anda sedang dalam prosesberyikir. Untuk mencari jawaban, anda menggunakan aspek berikut:
l.
Pengetahuan (apa yang anda tahu tentang obyek itu?)2. Keterampilan
kognitif
(bertanya padadiri
sendiri tentang obyek itu)3. Sikap dan
nilai
(keinginan untuk mengetahui tentang obyek itu)Dengan demikian
prosesberpikir melibatkan interaksi
antara pengetahuan, keterampilankognitif
serta sikap dannilai
dalamdiri
individu seperti yang digambarkan dalam gambar berikut :Prositling Setninur Nusiotrul Pettelititut, Pentlitlikan tlatt Petrentputt MIPA, Fakultus MIPA. Univct'siras Negeri Yogy*urtu. 16 Mei 2009
Keterampilan
Berpikir Kritis. Kreatif
dan StrategiBerpikir
di
atastelah
disusun mengikutihierarki. Terdapat dua prinsip yang biasa digunakan untuk menentukan hierarki ini. Prinsip pertama
KBSB
disusun mengikut urutan dari mudah ke kompleks, prinsip keduaKBSB
disusun mengikutkeperluan prasyarat. Namun susunan
ini
adalahtidak
ri-eid. PenyusunanKBSB
mengikuti hierarkiuntuk membantu guru merancang aktivitas pengajaran clan pembelajaran dengan lebih baik.
Hakikat
SainsSains dapat diartikan secara berbeda menurut sudut pandan-e yang dipergunakan. Sains sering
didefinisikan sebagai kurnpr.rlan intbr'r.rasi
ilmiah.
Ada ilrrruwirn yang memanclan-enya sebagai suatumetode untuk menguji hipotesis. Sedan_ukan seoran-q
lilosof
nrenrirndan-enya sebagai cara bertanyatentan-q kebenaran
dari
apa yangkita
ketahui. Semua panclanganitu
aclalirh sahih. tetapimasing-masing hanya menunjr.rkkan sebagian dari clefinisi sains. Kebulatan atau gabungan dari pandan-ean
tersebut
cukup mewakili
pen-qertiansains
sehin-egadapat
di-uunakarn seba-eaidefinisi
yangkomprehensif. Oleh karena
itu
sains harus dipandang sebagai caraberpikir
untuk memahami alam,sebagai cara
untuk
melakukan penyelidikan, dan sebagai kumpulan pengetahuan.Hal
ini
sesuaidengan apa yang dikemukakan oleh Collete dan Chiappetta (1994) yang menyatakan bahwa sains
pada hakikatnya merupakan kumpulan pengetahuan ( u body ofknox,letlge), cara atau jalan berpikir
(a way of thinking), dan cara untuk penyelidikan (n w,ay of inve.stigating).
l.
Sains sebagai kumpulan pengetahuan ( a bod.v o.f hrowledge)Hasil penemuan dari kegiatan kreatif para ilmuwan selama berabad-abad dikumpulkan dan
disusun secara sistematik
menjadi
kumpulan pengetahuanyang
dikelompokkan sesuai denganbidang kajiannya, misalnya Sains,
Biologi, Kimia
dan
sebagainya.Dalam sains,
kumpulanpengetahuan tersebut dapat berupa fakta, konsep, prinsip,hukum, teori, ataupun model. 2. Sains sebagai cara atau jalan berpikir (a way o.f thinking)
Sains merupakan aktivitas manusia yang ditandai dengan proses
berpikir
yang berlangsungdalam
pikiran
orang-orang yan-s berkecimpung dalam bidangitu.
Kegiatan mental para ilmuwan memberikan gambaran tentang rasaingin
tahu (curiousiry) dan hasrat manusiauntuk
memahamifenomena alam. Kecenderun-ean para
ilmuwan untuk
menemukan sesuatu tampaknya terdorongatau termotivasi oleh rasa percaya bahwa hukum-hukunr alam dapat
disusun dari
hasil observasiKETERAMPILAN
BERPIKIR
Membandingkan &membedakan
Mengurrpulkan dan
mengelompokkan
Mencirikan
Membuat urutan Menganalisis
Menilai
Membuat kesimpulan
I I I I t
'
Mengungkapkan ide.
Men_eaitkanr
Mernbuat inf-erensi.
Meramalkanr
Membuat hipotesis.
Mensintesis.
Menganalogikanr
MengkreasiKETERAMPILAN
KRITIS
KETERAMPILAN
KREATIF
KETERAMPII,AN
BERPIKIR
r
Mengkonsepsikant
Menyelesaikan masalahr
Membuat keputusanAl. Mun'unto tlut Pujionto/Petrgentbutt,q,utt Motlel KBSB
dan dijelaskan melalui
fikiran
dan alasan. Selainitu,
rasa percaya bahwa alirm semestaini
dapatdifahami juga didorong oleh keinginan untuk menemukan sesuatu. Rasa
ingin
tahu tersebut tampakpada anak-anak
yang
secara konsisten melakukan eksplorasi terhadap lingkungan mereka danserinnya mereka bertanya, "Men-eapa?" sesuatu dapat terjadi.
3. Sains sebagai cara untuk penyelidikan Qt vt'ut'
of
ittvestigcttittg)Sains sebagai cara penyelidikan menrberikan
ilustrasi
tentan-q pendekatan-pendekatan yan-udigunakan dalam menyusun pengetahuan.
Di
dalam sainskita
mengeniil banyak metode, yangmenunjukkan usaha manusia untuk rnenyelesaikan masalah. Sejumlah metode yang digunakan oleh
para ilmuwan tersebut mendasarkan pada observasi dan prediksi, misalnya pada astronomi. Metode
yan_e
lain
mendaasarkan pada ke_uiatan laboratorium atau eksperimenyang
memfokuskan pada hubungan sebab akibat.Pendekatan
Kontekstual
dan Konsep PembelajaranBermakna
Pendekatan kontekstual (cottte.ttuul Teoclting cutcl Leantirtg (CTL)) merupakan konsep belajar
yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa
dan
mendorong
siswa
membuat hubungan
antara
pengetahuanyang
dimilikinya
denganpenerapannya
dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluargadan
masayarakat. Dengankonsep
itu,
hasil penbelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Strategi pembelajaran lebihdipentingkan daripada hasil. Diungkapkan dalam laporan CORD (1999), Teaching
scienceContextually:
The Conterstone
of
Tec'hPrep. Waco: Center
of
Occupational
Resarch andDevelopment (http://www.cord.org) bahwa, pembelajaran kontekstual adalah kaedah pembelajaran
yang
menggabungkanisi
atau
materi
pernbelajarandengan pengalaman
harian
individu, masyarakatdan dunia kerja.
Kaidah
ini
menyediakan pembelajaran secarakongkrit
yangmelibatkan aktivitas lnttcls-on dan tnitrel.r-ort.
Menurut teori penrbelajaran secara kontekstual. pelrrbelajaran hanya berlaku
bila
siswa dapatmemproses infbrmasi atau pen-qetahuan baru dengan cara
yang
bernrakna kepada mereka. Otakseseorang
akan
mencobanrencari
rnakna clalanrkonteks dengan
rnembuatketerkaitan
yangbermakna
dan
relevan
den-uanlingkungan clisekitarnyii.
Teori
penrbelajaran
kontekstnirlmenekankan pada berbagai aspek
di
sekitar lingkungan belajarbaik
di
ruang kelas,dunia
kerja,maupun dikehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran akan menjadi lebih bermakna
jika
infbrrnasidisampaikan dalam konteks yang menyeluruh dan bermakna kepada siswa (Pusat Perkembangan
Kurikulum
Kementrian Pendidikan Malaysia, 2003).Dalam kaitannya dengan pembelajaran bermakna Secret of Artcient Chinese
Art
of Motivatiort(http://ateec.eiccd.cc.ia.us/2000/themes/ctlinfo.html),
mengungkapkan
mengenai
ciri-ciri
keberhasilan dalam pelajaran sebagai berikut :
Sedangkan bentuk pembelajaran yang dilakukan dalam pendekatan kontekstual adalah :
Kita Belajar
:lain
lain
Prosiding Setninur Nusiotrul Penelitian, Pendidikun dut Penerapun MIPA, Fukultus MIPA, Universitus Negeri Yog1,1111rrr,r,, I6 Mei 2009
Relating
,
yaitu
menghubungkan atau mengaitkan pengetahuan baru dengan pengalamanhidup
b.
E.rperiencing, yaitu belajar dalam bentuk mengalami kegiatan melalui prediksi, penemuandan reka
cipta.
,c.
Applying,
yaitu
belajar
dalam konteks
bagaimana pengetahuanatau informasi
yangdiperoleh dapat digunakan dalam situasi yang lain.
d.
Cooperating,
yaitu
belajar dalam
konteks
bekerjasama,
saling
berdiskusi
danberkomunikasi.
e. Trcutsfering, yaitu belajar dalam konteks memindahkan pen-eetahuan yang
imiliki
pada yanglain.
Metode
Penelitian
a. Setting Penelitian
Penelitian
ini
dilaksanakandi
Yogyakarta dengan melibatkan2
orang dosenpeneliti
dan
2orang
guru yang
menjadimitra
dalam penerapanKBSB
dalam
pembelajaran sainsdi
SLTP
.Kegiatan utama
dilakukan
di
sekolahyang dijadikan
tempat kegiatanyaitu SLTPN
2
SentoloKulonprogo. Kelas yang digunakan sebagai ujicoba
terdiri dari
30 orang siswa. Waktu penelitiandilaksanakan
selama
l0
bulan efektif
mulai dari
persiapan, pelaksanaan, sampai pelaporan.Persiapan dilakukan dengan mendiagnosis permasalahan belajar siswa dan proses belajar mengajar
sains, membuat
rancangan penerapanKBSB,
mempersiapkan perangkat pembelajaran sertapembuatan instrumen dan alat
ukur,
dilaksanakandi
Fakultas Matematika danIlmu
PengetahuanAlam (FMIPA)
UNY.
Pelaksanaandilakukan mulai bulan Maret 2008 dan
diakhiri
bulanNovember 2008.
Pelaksanaanpenelitian
di
sekolahdilakukan
selama3
kali
meliputi
diskusidengan guru mengenai substansi materi dan rencana perlakuan pada kelas perlakuan, pelaksanaan
perlakuan dan evaluasi dampak hasil penrberian perlakuan pada kelas ujicoba.
b. Desain Penelitian
Berdasarkan
tujuan yang
ingin
dicapai maka
penelitian
ini
merupakan
penelitianpengembangan (Research
and
Development). AdapLrn pen-eemban-{andilakukan
menggunakanmodel
4D
(Jbur-D ntoclel).
Model
ini
meliputi
serangkaiantahap
pengembangan meliputi pendefinisian (define), perancangan (clesign), pengembangan (clevelop) dan ujicoba (disseminate).Rancangan
ini
dipilih
karena selama penelitiantidak
memungkinkan untuk mengubah kelas yangtelah ada. Rancangan eksperimennya disajikan pada diagram berikut ini.
Al. Maryctnto dut Pujitutto/Pettgentbungan Model KBSB
PERANCANGAN
BENTUK
I PRODUK.
Pemilihan pola dan fbrmatperangkat
I Rancangan awal pembelajaran.
Seleksi tbrmatPENERAPAN
I PROSES.
Ujicoba kelassesungguhnya
I'
Observasi.
revtslGambar
l.
Bagan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 4-DSumber: Thiagarajan, Semmel (197 4)
Validitas
danReliabilitas Instrumen
Validitas
danreliabilitas
instrumen ditentukan dengan menggunakan serangkaian analisis. Untuk mengetahuireliabilitas instrumen
digunakanrumus KR-21. Rumus KR-21
digunakan karenamasing-masing
butir
soal
memiliki
tingkat
kesukaranyang
relatif
sama.Validasi
instrumendilakukan
denganvalidasi konstruk
menggunakananalisis daya beda. Untuk menguji
dayapembeda secara
signifikan
digunakanrumus /-/esl. Hasil dari
pengujianreliabilitas
instrumenmenggunkan
rumus
KR-21
diperoleh koefisien reliabilitas
sebesar0,1l;
0,66 dan
0,04.Berdasarkan
nilai
koefisien tersebut maka dapat dinyatakan bahwa instrumen reliabel.Untuk menguji daya pembeda secara signifikan digunakan rumus /-fest sbb.:
t-sgnb Keterangan:
Xr
v,
ll1 rl2 S1 S2 Sgabdimana .sn,,,
=
=
nilai
rerata dari kelompok skor tinggi =nilai
rerata dari kelompok skor rendah= banyaknya subjek pada kelompok skor tinggi
= banyaknya subjek pada kelompok skor rendah
= simpangan baku kelompok skor tinggi
= simpangan baku kelompok skor rendah
= simpangan baku gabungan
Adapun
uji
validitas instrumen menggunakan daya beda diperoleh besarnyat
hitungdari
ketigainstrumen berturut-turut
6,19;
11,04 dan 9,05.Nilai
ini
lebih
besardari
t
tabel sehingga dapatdikatakan bahwa instrumen valid dan dapat digunakan sebagai alat penggali data.
IDENTIFIKASI MASALAH
'
Permasalahan pembelajaran di lielas yangberkaitan dengan pola pikir siswa
.
Pendefinisian kebutuharr pembelajaranANALISIS SITUASI
.
Kondisi sekolah.
Kelengkapan media.
Keadaan siswaPENGEMBANGAN
-
Diskusi dengan guru kelas-
Wawancara dengan siswaPROSES
.
Revisi'
Uji coba.
Analisis TriangulasiDEVELOP
DESSEMINATE
(n,
-
l)s,t +
(n,
-l)srz
Prosiding Seminur Nasiouul Peuelitiuu, Pentlitlikutt tlcut Peneruputt MIPA, Fttkultns MIPA, Universitas Negeri Yogl,akarlu,
l6
Mei 2009Pembahasan
r: Keterampilan berpikir merupakan salah satu jenis keterampilan yang diperlukan oleh siswa
dalam mengamati, memahami dan menyelesaikan suatu permasalahan dalam proses pembelajaran.
Latar
belakang kemampuandan karakteristik siswa
yan-e berbeda-beda menyebabkan adanyakeragaman
car berpikir
siswa.
Keterampilanberpikir
sangat dibutuhkandalam
setiap prosespembelajaran termasuk
di
dalamnya pembelajaran sains(lPA).
Karakteristik mata pelajaran sains
(IPA
)
yang menuntut adanya keterampilan proses danpemecahan masalah menggunakan metode
ilmiah
menyebabkansiswa
harus terbiasaberpikir
secara scientist. Pemikiran dengan cara
ini
tidak
akan terbentr.rk pada polapikir
siswajika
tidak diajarkanoleh guru
sejakdini. Guru
harusmemilih
pendekatan ),an-q tepat dalam mengajarkankonsep sains
(IPA)
di
kelas agar keterampilan
berpikir dan
strategi
berpikir
siswa
dapatberkembang secara optimal.
Pembelajaran sains
(IPA)
di
SMPN
2
Sentolo kabupaten Ktrlonprogo selamaini
sudahmengupayakan pemilihan pendekatan pembelajaran yang menunjang keterampilan
berpikir
siswa.Pendekatan yang telah dilakukan selama
ini
kurang mengoptimalkan ketercapian hasil belajar sains(IPA)
seluruh siswa. Tes kemampuan awal(pre
tes) yang telah dilakukandi
kelas menunjukkanbahwa rerata
skor
yang diperoleh siswa
beradadi
bawah
6
yakni 5,3.
Penerapan KBSP (KeterampilanBelpikir
StrategiBerpikir) di
dalam kelas menunjukkan adanya responpositif
darisiswa.
Hal
ini
dapatdilihat dari
keaktifannyauntuk
bertanya, menanggapi permasalahan yangdiajukan oleh guru dan mengajukan kesimpulan pada setiap akhir diskusi. Keterampilan
ini
munculkarena
KBSB
menggunakan Lembar Kegiatan Siswa(LKS)
yangdi
dalamnya menuntun siswauntuk menganalisa suatu permasalahan menggunakan pemikiran yang logis.
Pada penelitian
ini
digunakanLKS
mengenai bioteknolo,ei khususnya pangan dan teknikpengolahannya.
Materi LKS dibagi ke
dalam beberapa sub-snb ternayakni
pembuatan kedelai,pembuatan ikan asin, pembuatan manisan buah dan perrrbuatan tape singkong. Keterampilan yang
harus
dikuasai
siswa dalam
kegiatan
rnenggunakanLKS
ini
meliputi
mengidentifikasipermasalahan, mendeskripsikan teknik pengolahan pangan. mengidentifikasi alat dan bahan yang
diperlukan,
mengajukanhipotesis,
mengamati. menyusun proseclurkerja dan
menyimpulkanberdasarkan analisa pemikiran. Adapun aktivitas siswa selarna pernbela-jaran yang mencerminkan
ketercapaian pada setiap sub komponen keterampilan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi permasalahan
Keterampilan
ini
diukur
menggunakan instrumenLKS
pada setiapsub materi
Bioteknologi. Instrumenini
menyajikan cerita singkat tentang kondisi (f'enomena) yang terjadidi
sekitar tempattinggal siswa berkaitan
dengan pangandan
pengolahannya.Siswa
diminta
mengidentifikasipermasalahan-permasalahan apa saja yang
timbul
berkaitan dengantopik
tersebut. Hasil pekerjaansiswa pada kedua kelas dapat dijabarkan dalam tabel berikut:
Tabel
l
Sebaranidentifikasi
nMateri
Permasalahan yangditemukan
siswal.
Pembuatan
tempekedelai
1. Melimpahnya jumlah kedelai saat panen
2. Turunnya harga kedelai saat panen
3. Terbatasnya penggunaan kedelai bagi
pemenuhan kebutuhan pangan
4. Minimnya pengetahuan penduduk tentang pengolahan kedelai
5. Belum diketahuinya teknik pengawetan
kedelai
2.
Pembuatan
manlsan buahL
Beraneka ragam jenis buah dapat ditemukandi Indonesia
2. Melimpahnya buah-buahan saat panen
3. Buah mudah membusuk
4. Turunnya harga buah-buahan selama panen
5. Terbatasnva oensetahuan tentans
laha
ditemukan
siswa3. Pembuatan ikan asin
4.
Pembuatan singkon-ql.
Indonesia kaya akan sumberdaya laut2. Banyak mata pencaharian penduduk
Indonesia sebagai nelayan
3. Ikan kaya akan protein
4. Melimpahnya jumlah ikan pada
musirn-musim tertentu
5. Tingginya permintaan ikan di dunia
6. Terbatasnya pengetahuan tentang teknik
pengawetan ikan
I . Indonesia ne-qara a-qrans
2. Singkong mudah tumbuh
di
Indonesia3. Singkong merupakan sumber kabohidrat
selain beras
4. Masa tanam singkong relatif singkat
5. Singkong umumnya hanya digunakan
sebagai bahan tepung tapioka
6. Belum dipahaminya teknik pengolahan
sinskons sebasai bahan oansan alternatif
A l. M o t), ct ttt r t tl tut P ttj i tutt o/ P e n g e m ba n g
ut
M o tl e I K B S BBerdasarkan Tabel
di
atas dapat diketahui bahwa keterampilan siswa dalam mengidentifikasisuatu permasalahan telah muncul selama pembelajaran. Permasalahan yang ditemukan oleh siswa
menggunakan
LKS
dalam kelas yang diajar berdasarkanKBSB relatif
lebih banyak. Rerata siswadapat nrenentukan 5 permasalahan berdasarkan topik cerita singkat yang diberikan guru dalam LKS.
Belr.rrn banyaknya permasalirhan yang ditemukan oleh siswa dikarenakan siswa kuran-e menggali
lebih
banyak permasarlahanyang muncul
di
Iingkun-qan tempattinggalnya
karenapara
siswatersebut berpikiran kalau permasalahan yang ditemukan terbatas pada teknik pen_qawetan saja tanpa
nreninjalt
aspeklainnya seperti
nrekanisme pemerolehannya. komponen apasajl
yang
terkaitden-gannya dan aspek lain yang sebenarnya berhubun-ean erat dengern permasalahan yang diberikan oleh guru.
b. Mendeskripsikan teknik pengolahan
Pada keterarnpilan mendeskripsikan
teknik
pengolahan pangan siswa mengalami kendaladalam
menuliskanteknik
pengolahan panganyang
dipahaminya.Siswa belum mengerti
betulbeberapa teknik yang digunakan dalam pengolahan bahan pangan. Hal
ini
dapat dilihat dari sebaranjawaban siswa yang
tidak
menyebutkan beberapateknik
pengolahan seperti istilah fermentasi danpengasapan. Siswa memahami
istilah
pengasapan dengan makna pangan yang dihasilkan selalumengeluarkan asap.
c.
Mengidentifikasi alat dan bahanMengidentifikasi alat dan bahan yang digunakan dalam pengolahan pangan dimaksudkan
agar siswa paham tentang
jenis alat
apa sajayang
dibutuhkanuntuk
prosesbioteknologi.
Olehkarena bentuk perintah dalam
LKS
yang digunakan guru menghendaki agar siswa menggambarkandan
menyebutkanalat
dan
bahanyang digunakan maka tingkat
pengetahuansiswa
tentangketerampilan
ini
dapat terekam denganjelas. Siswa telah
dapat menyebutkanalat dan
bahanmeskipun
tidak
disebutkan secara lengkap.
Siswa
mengalami
kesulitan
ketika
dimintamenggambarkan alat dan bahan tersebut. Hal
ini
dapatdilihat
dari hasil pekerjaan siswa pada LKSyang umumnya
tidak
dapat
atau belum
mengilustrasikanalat
dan bahan yang
disebutkan.Berdasarkan
fakta
ini
dapat diungkapkan bahwa siswa sebenarnyatelah
mengenalalat
tersebutmelalui informasi yang mereka dapatkan secara lisan akan tetapi belum melihatnya secara nyata.
d. Mengajukan hipotesis
Kemampuan
siswa dalam
mengajukan hipotesisdiukur
menggunakansoal
pada LKS.Siswa diminta membuat prediksi atau perkiraan mengapa suatu kejadian dapat terjadi atau diminta
untuk menduga apa yang akan terjadi
jika
suatu bahandiberi
perlakuan tertentu. Hasil pekerjaansiswa menunjukkan bahwa siswa berani mengajukan.
Hal
ini
dapatdilihat
dari pernyataan siswadalam mengajukan hipotesis lebih senang menggunakan bahasa sendiri dan disusun tanpa mengutip
dari pernyataan guru atau kalimat yang ditemukannya di buku.
Prosiclitrg Seminar Nosional Penelitian, Pentlidikcut dun Peneruptut MIPA, Fakultus MIPA, Uttiversitus Negeri Yogycrkartu, I6 Mei 2009
e. Mengamati
objek
\
::Keterampilan mengamati suatu
objek
yang diberikan
oleh
guru
dilakukan
denganmembandingkan bahan pangan
yang belum diolah dan
bnhan panganhasil
pengolahan. Siswadiminta
membandingkannya kemudian menuliskan perbedaan dan persamaannya.Hasil
pekerjaansiswa menunjukkan bahwa siswa telah dapat melakukan pengamatan dengan baik. Siswa mampu
menggolong-nggolongkan keadaan awal dan keadaan akhir suatu objek pengamatan.
f.
Menyusun prosedur kerjaOleh karena
di
dalam kelas siswadituntut
untuk melakukan atau mendemonstrasikan apayang telah dilakukan nrasyarakat
di
sekitar tempat tinggalnya dalam mengolah bahan pangan makaketerampilan siswa muncul dengan baik. Siswa menggunakan kalimat dengan kata-kata menurut
bahasa
yang
dipahaminya.Meski
berupakalimat singkat akan tetapi kalimat
tersebut dapatmenggambarkan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan agar diperoleh suatu produk yang
baik.
g. Menyimpulkan berdasarkan analisa pemikiran
Tahap
akhir dari
kegiatan yang harus dibuat siswa adalah membuat kesimpulan denganmempertimbangkan alasan-alasan yang dipahaminya. Siswa dapat membuat kesimpulan dengan bagus dikarenakan menyertakan alasan-alasannya. Hal
ini
terjadi karena pada pembelajaran KBSB siswa harus selalumemikirkan
apa yang dianggapnya sebagai suatu masalah dan mengapa haltersebut dianggap sebagai suatu masalah serta kemungkinan pemecahan dari masalah tersebut.
Selain beberapa keterampilan seperti diuraikan
di
atas, dapat diungkap bahwa siswa dalamkelas eksperimen
lebih aktif
di
dalam kelas.Hal
ini
dapatdilihat dari
persentase keaktifannyadalam beberapa keterampilan yang diamati. Persentase tersebut adalah lD%o,55Vc dan 457o untuk
kelas
eksperimendan pada kelas kontrol berturut-turut
adalah Soo/a, 40Vodan
257o. Fokuspengamatan pada
tiga
keterampilan siswa selama pembelajaranyakni
mengajukan pertanyaan,menjawab pertanyaan
dan
menanggapi pertanyaan. Keti-eanyadiamati
menggunakan lembarpengamatan. Pengamatan
dilakukan
selama proses pembelajaran berlangsungbaik
pada kelaseksperimen maupun kelas kontrol.
Beberapa
data hasil
pengamatandi
atas menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakanKBSB tidak
hanya melatihkan aktivitas minds on siswa tetapijuga
melatihkan aktivitas hands onsiswa. Siswa
tidak
hanyadituntut
aktif
menggunakan keterampilanberpikir
dalam memecahkanpermasalahan akan tetapi juga dituntut untuk terampil menggunakan eksperimen sederhana dalam
rangka menguji atau menemukan jawaban atas permasalahan yang diberikan guru.
Penutup
Berdasarkan data hasil penelitian dan
uji
statistik yang telah dilakukan maka dapat disimpulkanbahwa
pengembanganstrategi KBSB dapat
meningkatkan keterampilanberpikir dan
prestasibelajar fisika siswa. Adapun besarnya peningkatan dilihat dari gain scorenya adalah 0,36.
Referensi
Azwar,
S.
2002. Tes Prestasi Fungsi
dan
PengetnbanganPengukuran Prestasi
Belajar.Yogyakarta: Pustaka Pelaj ar
Collete,
Alfrene T.
&
Chiapetta, EugeneL.
1994. Science Instructiortin
the Middle and SecondarySchool.3''t Ed. New
York:
Macmillan Publishing Company.CORD
(1999), Teaching scienceContextually:
The Crnerstoneof
Tech Prep.Waco: Center of
Occupational
Resarch and Development(http://www.cord.org)
Mardapi, J. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.Yogyakarta:
Mitra
CendekiaMeltzer,
David E.
(2002)."The
Relationship Beetwen Mathemathic Preparation and ConceptualLearning
Gain in
Physics:A
Possible"Hidden Variable"
in
Diagnostic Pretest Scores."American Journal of Physics 70 (
I2). Hlm
1259-1261 .Al. Maryutto tlur Pujianto/Pengentbangun Model KBSB
Pusat
Perkembangan
Kurikulum
Kementrian Pendidikan
Malaysia.20D3. Penerapqn KBSBp ada p e ngaj
aran
s ai n s. (www.myschoolnet.com.)http://ateec.eiccd.cc.ia.us/2000/themes/ctlinfo.html, Secret of Ancienr Chinese Art of Motivatiott