• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rancang Bangun Infrared Reflowsoldering Berbasis Mikrokontroler T1 612004075 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rancang Bangun Infrared Reflowsoldering Berbasis Mikrokontroler T1 612004075 BAB I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Permasalahan

Dalam beberapa tahun terakhir ini Surface Mount Technology (SMT) telah

menjadi pilihan dari teknologi manufaktur. Ini dikarenakan SMT lebih murah

dibanding proses through-hole klasik, dan ukuran pcb yang dibutuhkan menjadi

lebih kecil atau minimalis. Hal ini sangat berguna untuk pembuatan perangkat

jinjing, rangkaian digital berkecepatan tinggi serta peralatan yang memanfaatkan

frekuensi radio [16, h.1].

SMT adalah teknologi mengenai cara atau metode untuk menyusun

komponen-komponen elektronik secara langsung pada permukaan PCB.

Sedangkan komponen-komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, dioda,

transistor, IC, yang terpasang pada PCB dengan menggunakan SMT ini disebut

sebagai Surface Mount Device (SMD). Dilihat dari segi ukuran, komponen SMD

berukuran lebih kecil daripada komponen yang sama [14]. Sebagai contoh, dapat

dilihat pada Gambar 1.1 dan Gambar 1.2.

Melakukan penyolderan komponen SMD menggunakan alat solder klasik

memang bukanlah hal yang tidak mungkin. Namun berdasarkan sangatlah rumit

serta membutuhkan ketelitian yang tinggi. Teknik penyolderan dengan

menggunakan blower merupakan solusi yang banyak digunakan saat ini dalam

(2)
[image:2.595.102.496.111.638.2]

Gambar 1.1. LED jenis SMD [5]

Gambar 1.2. Resistor jenis SMD [13]

Blower merupakan salah satu varian dari solder. Disebut blower karena

proses penggunaannya menggunakan udara. Umumnya terdapat 2 pengaturan

(3)

yang akan dikeluarkan melalui mata solder, dan pengaturan berikutnya merupakan

tekanan udara yang akan dipancarkan. Kedua pengatur ini bekerja secara linier

satu sama lain. Semakin tinggi suhu udara yang dipancarkan, akan bertambah kuat

lagi jika dinaikkan tekanan udara yang akan dikeluarkan. Adapun spesifikasi

blower yang umum digunakan adalah:

• Solder uap welding remover untuk soldering dan desoldering

komponen SMD yang sangat kecil.

• Dapat digunakan untuk heat shirt tube.

Heat energy test dan heat processing.

• Temperatur dapat diatur dari 100ºC sampai 540ºC.

• Dengan rangkaian anti-statik untuk melindungi kerusakan

komponen.

Namun penyolderan komponen SMD menggunakan teknik blower

memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

• Penyolderan dilakukan per komponen, tidak secara keseluruhan

PCB.

• Masih bersifat manual atau dengan kata lain tidak memiliki kontrol

umpan balik secara otomatis.

• Penentuan selesai dilakukannya penyolderan masih berdasarkan

hasil dari penerimaan indera penglihatan dari si penyolder

Untuk itu pada skripsi ini akan dibuat sebuah reflow oven soldering

memanfaatkan oven listrik, menggunakan ceramic infrared heater sebagai elemen

(4)

SMD dengan mengacu pada standard reflow profile yang dikeluarkan oleh Actel

Corporation [18].

1.2 Tujuan

Merancang dan merealisasikan infrared reflowsoldering dengan

memanfaatkan oven listrik, menggunakan ceramic infrared heater sebagai elemen

pemanas dan mikrokontroler sebagai pengendali utamanya.

1.3 Spesifikasi Alat

Sesuai dengan surat tugas skripsi yang telah dikeluarkan oleh Fakultas

Teknik Elektronika dan Komputer Program Studi Teknik Elektronika Universitas

Kristen Satya Wacana Salatiga nomor 02/I.3/FTEK/II/2012 dan Surat Keputusan

Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer nomor 07/Kep/D/FTEK/V/2012

tentang Perubahan Judul dan Spesifikasi Surat Tugas Skripsi serta mengacu pada

Surat Keputusan Fakultas Teknik dengan nomor 01/Kep./B/FT/IV/2008 tentang

Kolokium Lanjut Skripsi Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana,

spesifikasi tugas akhir dalam bentuk perancangan sebagai berikut :

1. Metode pemanasan adalah memanfaatkan oven yang diubah fungsi

menjadi infrared reflow oven.

2. Menggunakan mikrokontroler sebagai control utama dari keseluruhan

sistem.

3. Mempunyai dua mode pengoperasian, yaitu mode default dan mode

manual. Proses penyolderan mode default beroperasi sesuai dengan

(5)

Actel Co. Proses penyolderan mode manual beroperasi sesuai dengan

nilai-nilai parameter suhu dan waktu yang ditentukan oleh si pengguna.

4. Parameter nilai-nilai suhu dan waktu yang ditentukan pada mode manual

meliputi preheating, heating, soldering, keep, cooling down, dengan

kriteria sebagai berikut:

• Suhu saat operasi preheating berkisar antara 100°C-150°C. Waktu

operasi preheating berkisar antara 60-120 detik dengan rata-rata

kenaikan suhu maksimum 3°C/detik.

• Suhu saat operasi heating berkisar antara 183°C-217°C. Waktu

operasi heating berkisar antara 60-150 detik dengan rata-rata

kenaikan suhu maksimum 3°C/detik.

• Suhu saat operasi soldering dan keep berkisar antara 225°C-250°C

selama 30 detik.

5. Target suhu saat operasi cooling down adalah 25°C dengan rata-rata

penurunan suhu maksimum 6°C/detik.

6. Dimensi modul pengendali utama adalah 25 cm × 20 cm × 20 cm.

7. Menggunakan catu daya dari PLN yaitu 220-230 VAC, 50 Hz.

8. Menggunakan LCD grafik sebagai penampil grafik perubahan suhu

terhadap waktu secara real-time.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini secara garis besar terdiri dari lima

bab, yaitu :

(6)

Berisi latar belakang permasalahan, tujuan, spesifikasi sistem, dan

sistematika penulisan.

2. BAB II LANDASAN TEORI

Berisi pembahasan teori – teori penunjang perancangan sistem.

3. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

Berisi perancangan sistem yang meliputi perangkat keras maupun

perangkat lunak.

4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Berisi pengujian sistem beserta analisa sebagai pengukur tingkat

keberhasilan sistem terhadap spesifikasi sistem.

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar

Gambar 1.1. LED jenis SMD [5]

Referensi

Dokumen terkait

Program Studi Diploma Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi.. Universitas Kristen Satya Wacana

Laporan Tugas Akhir ini disusun guna untuk memperoleh gelar Ahli Madya Komputer pada Program Studi Diploma Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi

Untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh Ijasah Sarjana Teknik Elektro. FAKULTAS TEKNIK ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER PROGRAM STUDI

Laporan tugas akhir ini disusun guna untuk memperoleh gelar Ahli Madya Komputer pada Program Studi Diploma Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas

gelar Ahli Madya Komputer pada Program Studi Diploma Teknik. Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas

mendapatkan gelar Ahli Madya Komputer pada Program Studi Diploma Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.. Penulis juga

Laporan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Komputer pada Pro- gram Studi Diploma Teknik Informatika Fakultas

Program Studi Diploma Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi.. Universitas Kristen Satya Wacana