13 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang mampu menciptakan hubungan yang akrab pada konteks soial yang berada pada situasi sosial yang akan diteliti, serta memiliki kepekaan melihat setiap gejala yang ada pada obyek penelitian (situasi sosial).
Teknik pengambilan data menggunakan triangulasi (gabungan) yang terdiri dari tiga tahap yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan 4 tahapan yaitu data colektion, data reduction, data display dan conclution. Analisa data kualitatif dilakukan secara induktif berkesinambungan serta menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dan transferbilitaas hasil penelitian (Sugiyono, 2007: 41). B. Subyek dan Lokasi Penelitian
Subyek penelitian terdiri dari 6 siswa SD kelas 4 di SD N Sumberjo, SD N Ketanggi, dan SD N Mondoteko di Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Subyek penelitian berusia antara 9 – 10 tahun. Adapun hal yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan subyek penelitian adalah :
1. Kesediaan subyek untuk terlibat dalam penelitian.
2. Persetujuan dari orang tua subyek bahwa anaknya diperbolehkan mengikuti kegiatan penelitian.
3. Kesanggupan subyek untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.
4. Pertimbangan untuk membuat sebanyak mungkin variasi jawaban siswa sehingga ditemukan skim yang bervariasi.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan atau mentafsirkan istilah – istilah yang ada dalam penelitian. Adapun definisi operasional yang terdapat dalam penelitian ini adalah :
D. Tabel Instrumen Penelitian
Tabel 2
Instrumen Penelitian
P : Peneliti S : Subyek
a, b, c : bentuk pecahan
No Bentuk
Penambahan
Tipe soal Soal / Pertanyaan
1. a + = □ Bilangan bulat+pecahan
1) 2+ = …
2) 8 + = …
3) adik mempunyai 6 roti, lalu
kakak memberi adik
rotinya untuk adik. Berapakah roti adik sekarang?
Pecahan + pecahan (dengan penyebut sama)
1) = …
2) = …
3) Paman memecah semangka, lalu diberikan
kepada Dito bagian,
diberikan kepada Nani
bagian. Berapakah semangka yang diberikan paman pada Dito dan Nani? Pecahan + pecahan
( penyebut berbeda )
1) = …
2) = …
3) Ibu memanen jagung
dikebun sebanyak kg,
kemudian memanen ketela
sebanyak bagian.
NO Bentuk Penambahan
Tipe Soal Pertanyaan
Paman kepada Dito dan Nani?
Pecahan + pecahan ( penyebut berbeda )
4) = …
5) = …
6) Ibu memanen jagung
dikebun sebanyak kg,
kemudian memanen ketela
sebanyak bagian.
Berapakah jumlah semangka yang diberikan paman kepada Dito dan Nani?
2. a + □ = c Bilangan bulat+pecahan
1) 1 + ... =
2) 5 + ... =
3) Sari mempunyai melon sebanyak 4 buah, lalu ibu memberi melon lagi kepada Sari sehingga jumlah melon Sari
sekarang 4 buah,
Berapakah melon yang diberikan ibu pada Sari? Pecahan + pecahan
(dengan penyebut sama)
1)
2)
3) Bibi memberikan kepada
Ratna kentang sebanyak
kg , lalu bibi juga memberi kentang kepada Galih. Sehingga kentang yang diberikan kepada Ratna
dan Galih sebanyak kg.
NO Bentuk penambahan
Tipe soal Pertanyaan
Pecahan + pecahan (penyebut berbeda)
1)
2)
3) Ayah memberi kg
kelengkeng kepada adik, ayah juga memberikan kelengkeng kepada kakak. Sehingga kelengkeng yang diberikan kepada adik dan
kakak sebanyak
kg, jadi berapakah kelengkeng yang diberikan ayah kepada kakak?
□ +b = c Bilangan bulat+ pecahan
1)
2)
3) Bela mempunyai roti, kemudian Doni memberi
roti kepada Bela bagian.
Jadi Bela mempunyai 6
roti. Berapakah jumlah roti Bela semula sebelum diberi oleh Doni?
Pecahan + pecahan (dengan penyebut
sama)
1)
2)
3) Pak Anto mempunyai rambutan. Kemudian tetangga pak Anto datang kerumah memberi
rambutan sebanyak kg,
jadi rambutan pak Anto
bertambah menjadi kg.
NO Bentuk Penambahan
Tipe soal Pertanyaan
Pecahan + pecahan (penyebut berbeda)
1) 2)
3) Dina membeli jeruk, kemudian membeli apel
sebanyak kg. Jumlah
berat jeruk dan apel yaitu
kg. Berapakah berat jeruk
yang dibeli oleh dina?
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa triangulasi / gabungan. Triangulasi terdiri dari penggabungan 3 teknik yaitu observasi, wawancara klinis, dan dokumentasi.
Observasi yang digunakan yaitu observasi partisipan (Sugiyono, 2007: 204). Observasi ini, melibatkan peneliti dengan kegiatan penyelesaian soal-soal penambahan bilangan pecahan yang diberikan oleh peneliti. Selama melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh siswa, dan ikut merasakan suka dukanya. Adanya partisipasi ini akan diperoleh data yang lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak pada siswa dalam menyelesaikan soal penambahan bilangan pecahan.
Proses observasi dan wawancara menggunakan kamera video sebagai dokumentasinya untuk memantau serta meneliti segala sesuatu yang terjadi selama pengamatan dan penelitian berlangsung sehingga tidak ada satupun percakapan yang terlewatkan dan segala tingkah laku siswa yang tidak diucapakan dapat diamati pula. Misalnya berupa gerakan-gerakan tangan, pandangan mata sewaktu membilang ataupun yang lainnya. F. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan meliputi 4 tahap, yakni data collection, data reduction, data display, conclution drawing/ verification. (Huberman dalam Sugiyono, 2007: 337).
Pertama data collection memindahkan video wawancara selama siswa menyelesaikan soal penambahan bilangan pecahan kedalam bentuk tertulis secara rinci dan teliti. Kedua, data reduction yaitu mendeskripsikan identitas subyek, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, menentukan bentukan pola-pola perilaku yang ditunjukkan oleh masing-masing subyek selama mengerjakan soal penambahan bilangan pecahan. Ketiga, data display setelah data direduksi langkah selanjutnya yaitu menyajikan data dengan mengelompokkan pola-pola perilaku yang ditunjukkan siswa dalam menyelesaikan soal penambahan bilangan pecahan kedalam pola-pola yang sama dengan tujuan agar data dapat terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan yang sama. Keempat, conclution merumuskan skim berdasarkan pola tingkah laku yang telah dikenal pasti.
Analisis ini hanya akan dibahas jenis-jenis skim penambahan bilangan pecahan yang dimiliki oleh siswa. Pada kajian ini tentu saja dapat terjadi bahwa seorang siswa mempunyai lebih dari sebuah skim penambahan bilangan pecahan tetapi biasanya ada sebuah skim yang dominan bagi seorang siswa tersebut.
Data collection Data reduction