• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMILIHAN MESIN PADA BAGIAN SIGARET KRETEK MESIN (SKM) PT FILASTA DENGAN METODE BINARY INTEGER PROGRAMMING - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PEMILIHAN MESIN PADA BAGIAN SIGARET KRETEK MESIN (SKM) PT FILASTA DENGAN METODE BINARY INTEGER PROGRAMMING - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEMILIHAN MESIN PADA BAGIAN SIGARET

KRETEK MESIN (SKM)

PT FILASTA DENGAN METODE

BINARY INTEGER PROGRAMMING

NAMA : DWI TIARA ANNUR

NIM : L2H 003 632

PEMBIMBING I : Purnawan Adi W., ST, MT

PEMBIMBING II : Sriyanto, ST, MT

ABSTRAK

PT Filasta merupakan sebuah perusahaan produsen rokok yang berlokasi di Kudus, Jawa Tengah. Sampai dengan tahun 2007 perusahaan ini menjalankan proses produksinya dengan dua shift kerja. Namun keputusan manajemen pusat mengharuskan perusahaan ini untuk memangkas waktu produksinya menjadi 1 shift kerja. Untuk dapat menghasilkan jumlah produk yang telah ditargetkan, PT Filasta harus menambah kapasitas produksi yang dimilikinya. Karenanya dilakukan pemilihan mesin dengan mesin-mesin yang menjadi alternatif pemilihan adalah mesin-mesin yang saat ini telah digunakan pada PT Filasta dan beberapa mesin tambahan yang dapat di beli dari PT Djarum. Kriteria pemilihan mesin yang digunakan adalah minimasi biaya dengan batasan kebutuhan kapasitas ada harus dapat terpenuhi.

Analisis pemilihan mesin ini dilakukan dengan menggunakan metode binary integer programming. Binary integer programming adalah sebuah model penyelesaian matematis yang memungkinkan hasil penyelesaian kasus pemrograman linear yang berupa bilangan pecahan diubah menjadi bilangan biner (0 dan 1) tanpa meninggalkan optimalitas penyelesaian. Penggunaan metode binary integer programming ini dilakukan karena variabel keputusan pada persoalan ini adalah mesin-mesin yang tidak dapat dinilai dalam bentuk pecahan. Selain itu setiap mesin hanya berjumlah satu buah. Formulasi model matematis yang dihasilkan melibatkan 14 variabel dan tiga nilai parameter. Setiap variabel yang ada mewakili mesin-mesin yang menjadi alternatif dalam pemilihan. Sedangkan nilai-nilai parameter yang digunakan adalah nilai rated capacity, kebutuhan kapasitas pada setiap tahapan proses, serta nilai EUAC mesin.

Dari hasil pengolahan model matematis dengan program QS, didapatkan bahwa nilai fungsi tujuan solusi optimum yang dihasilkan adalah sebesar Rp 2.267.061.000. Solusi optimum ini dapat dihasilkan dengan pengalokasian masin-mesin CM 45, CM 46, CM 47, HP26 SW02, HP38 SW08, HP45 SW05, HP63 SW64, dan HP64 SW78.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem delivery supply saat ini pada PT Toyota Astra Motor – Assy Plant dirasakan tidak efisien, hal ini dapat terlihat pada lintas delivery supply yang menunjukkan area parkir

Hal ini berarti bahwa proses transformasi input menjadi output pada proses cutting yang dilakukan oleh mesin cuting di semua car line belum optimal atau bahan baku

Terdapat beberapa saran yang dapat digunakan sebagai bahan untuk mengembangkan sistem ini menjadi lebih baik dan sempurna, pertama, pada pembuatan aplikasi ini hanya

Secara umum daya berbanding lurus dengan luas piston sedang torsi berbanding lurus dengan volume langkah.Parameter tersebut relatif penting digunakan pada mesin yang berkemampuan

Validasi dari sinyal yang dihasilkan oleh wireless smart sensor perlu dilakukan lebih lanjut sehingga apabila alat ini digunakan untuk mendeteksi kesehatan suatu mesin hasilnya

Secara umum daya berbanding lurus dengan luas piston sedang torsi berbanding lurus dengan volume langkah.Parameter tersebut relatif penting digunakan pada mesin yang berkemampuan

Tetapi bila asam lemak trans terdapat dalam kadar yang tinggi dan pada saat bersamaan konsumsi asam linoleat rendah, maka asam lemak trans akan menjadi substrat alternatif

Penelitian ini bisa dijadikan bahan acuan bagi para kandidat kepala daerah yang akan maju dalam pemilihan gubernur, bisa juga digunakan sebagai referensi atau bahan pijakan