Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Sekolah
Dengan Standar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Berbasis Open Source
LAPORAN TUGAS AKHIR
Telah disetujui sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
Oleh :
AYU PARAMITA ARIFIN PUTRI
J2F 004 261
Program Studi Ilmu Komputer
Jurusan Matematika Fakultas MIPA
ABSTRAKSI
Berisi kalimat-kalimat utama yang masing-masing menjelaskan: - Latar belakang dan tujuan tugas akhir
- Metode yang diterapkan - Hasil yang dicapai
KATA PENGANTAR
PERSEMBAHAN
Syukur kepada Tuhan YME.
Terima kasih untuk pihak UNDIP, MIPA, Matematika, Ilmu Komputer Terima kasih untuk keluarga
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...I-11.1 Latar Belakang...I-1 1.2 Rumusan Masalah...I-3 1.3 Batasan Masalah...I-3 1.4 Tujuan...I-3 1.5 Sistematika Penulisan...I-4
BAB II DASAR TEORI...II-1
2.3.4 Implementasi...II-13 2.3.5 Pengujian...II-13 2.3.5.1 Metode Black Box...II-13 2.3.6 Pemeliharaan...II-14 2.4 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)...II-14 2.4.1 Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)...II-15 2.4.2 Penilaian Kelas...II-15 2.4.3 Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah...II-16 2.4.4 Penyusunan KTSP...II-16 2.4.5 Strukutur Muatan KTSP...II-17 2.4.5.1 Mata Pelajaran...II-17 2.4.5.2 Muatan Lokal (Mulok)...II-22 2.4.5.3 Pengembangan Diri...II-22 2.4.5.4 Pengaturan Beban Belajar...II-23 2.4.5.5 Ketuntasan Belajar...II-24 2.4.5.6 Kenaikan Kelas dan Kelulusan...II-24 2.4.5.7 Penjurusan...II-25 2.4.5.8 Pendidikan Kecakapan Hidup...II-25 2.4.5.9 Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global...II-25 2.4.6 Pengembangan Silabus...II-26 2.4.6.1 Pengertian Silabus...II-26 2.4.6.2 Penyusunan Silabus...II-26 2.4.7 Pengembangan Laporan Hasil Belajar (LHB)...II-27 2.4.7.1 Pengertian LHB...II-27 2.4.7.2 1Penyusunan LHB...II-28
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN...III-32
3.1.3.4 Rancangan Data...III-53 3.1.4 Kebutuhan Fungsi...III-54 3.1.4.1 DCD...III-54 3.1.4.2 DFD Level I...III-55 3.1.4.3 DFD Level II Proses 1.1 Administrasi...III-57 3.1.4.4 DFD Level II Proses 1.2 Kesiswaan...III-58 3.1.4.5 DFD Level II Proses 1.3 Kurikulum...III-60 3.1.4.6 DFD Level II Proses 1.4 Akademik...III-61 3.1.4.7 DFD Level II Proses 1.5 Laporan Hasil Belajar...III-63 3.1.4.8 DFD Level III Proses 1.1.1 Master Data Sekolah...III-65 3.1.4.9 DFD Level III Proses 1.2.4 Pencatatan Nilai Ekskul...III-66 3.1.4.10 DFD Level III Proses 1.3.4 Setting Kurikulum...III-67 3.1.4.11 DFD Level III Proses 1.4.5 Analisa Jurusan...III-68 3.1.5 Rancangan Fungsi...III-69 3.1.5.1 Fungsi Master Data Sekolah...III-69 3.1.5.2 Fungsi Analisa Jurusan...III-69 3.1.6 Rancangan Antarmuka...III-70 3.1.6.1 Rancangan Antarmuka Pengguna...III-70 3.1.6.2 Rancangan Antarmuka Perangkat Keras...III-70 3.1.6.3 Rancangan Antarmuka Perangkat Lunak...III-71 3.1.6.4 Rancangan Antarmuka Komunikasi...III-71
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN...IV-1
4.1 Pembangunan Solusi...IV-1 4.1.1 Lingkungan Pembangunan...IV-1 4.1.2 Implementasi Rancangan Data...IV-1 4.1.3 Implementasi Rancangan Fungsi...IV-1 4.1.4 Implementasi Rancangan Antarmuka...IV-1 4.2 Rencana Pengujian...IV-2 4.2.1 Lingkungan Pengujian...IV-2 4.2.2 Prosedur Pengujian...IV-2 4.3 Pengujian dan Analisis Hasil Uji...IV-2 4.3.1 Pelaksanaan Pengujian...IV-2 4.3.2 Analisis Hasil Uji...IV-2
BAB V PENUTUP...V-1
5.2 Saran...V-1
DAFTAR PUSTAKA...vi LAMPIRAN...viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pendefinisan kebutuhan fungsional dalam SRS... II-5
Tabel 2.2 Komponen Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu untuk Kelas X... II-18
Tabel 2.3 Komponen Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu untuk Kelas XI dan XII Program IPA... II-19
Tabel 2.4 Komponen Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu untuk Kelas XI dan XII Program IPS... II-20
Tabel 2.5 Komponen Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu untuk Kelas XI dan XII Program Bahasa... II-21
Tabel 3.1 Keterunutan Kebutuhan dan Rancangan... III-35
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 waterfall diagram... II-3
Gambar 2.2 Model Sekuensial Linear... II-4
Gambar 2.3 Entitas, atribut, dan relasi... II-6
Gambar 2.4 Kardinalitas one to one... II-7
Gambar 2.5 Kardinalitas one to many... II-8
Gambar 2.6 Kardinalitas many to many... II-8
Gambar 2.7 Simbol-simbol dalam ERD... II-10
Gambar 2.8 Simbol-simbol dalam DFD... II-11
Gambar 2.9 Form Silabus... II-27
Gambar 2.10 Form LHB komponen penilaian Mata Pelajaran... II-28
Gambar 2.11 Form LHB Komponen Penilaian Ketercapaian Kompetensi Peserta Didik... II-30
Gambar 2.12 Form LHB Komponen Penilaian Pengembangan Diri /Eksul, Ketidakhadiran, dan
Kepribadian... II-31
Gambar 3.1 Perspektif produk... III-34
Gambar 3.2 Entity Relationship Diagram SIMSEKO... III-38
Gambar 3.3 Phisycal Data Model... III-53
Gambar 3.4 Context Diagram (DFD Level 0)... III-54
Gambar 3.5 DFD level II proses 1.1 administrasi... III-57
Gambar 3.6 DFD level II proses 1.2 kesiswaan... III-58
Gambar 3.7 DFD level II proses 1.3 kurikulum... III-60
Gambar 3.8 DFD level II proses 1.4 akademik... III-62
Gambar 3.9 DFD level III proses 1.1.1 Master Data Sekolah... III-65
Gambar 3.10 DFD level III proses 1.2.4 Pencatatan Nilai Ekskul... III-66
Gambar 3.11 DFD level III proses 1.3.4 Setting Kurikulum... III-67
DAFTAR SIMBOL
Simbol Arti
SIMSEKO Sistem Informasi Manajemen Sekolah KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KD Kompetensi Dasar
SMA Sekolah Menengah Atas
SKL Standar Kompetensi Lulusan
SK Standar Kompetensi
Mulok Muatan Lokal
LHB Laporan Hasil Belajar
AMK Akhlak Mulia dan Kepribadian
Mapel Mata Pelajaran
SRS Software Requirement Spesification
ERD Entity Relationship Diagram
DFD Data Flow Diagram
DCD Data Context Diagram
PL Perangkat Lunak
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Gambar DFD Level I
Lampiran B : Gambar DFD Level II Proses 1.5 Laporan Hasil Belajar
Lampiran C : Master Laporan Hasil Belajar Peserta Didik SMA Negeri 2
Semarang
Lampiran D : Syarat Kenaikan Kelas dan Penjurusan Tahun Pelajaran
2007/2008
Lampiran E : Struktur Program Kurikulum SMA 2 Semarang Tahun
Pelajaran 2008/2009
Lampiran F : KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) Semester 2 Tahun
Pelajaran 2007/2008 SMA 2 Semarang
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Saat ini dengan berkembangnya Teknologi Informasi, menuntut
setiap orang untuk mendapatkan informasi dan komunikasi dengan cepat
dan tepat guna. Dunia pendidikan pun ikut terbantu dengan keberadaan
Teknologi Informasi, sebagai salah satu fasilitas pendukung suksesnya
proses belajar mengajar. E-learning menjadi bentuk Teknologi Informasi
yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya.
Walapun saat ini masih juga terdapat beda pendapat mengenai penerapan
education online dalam sekolah yang menyebutkan bahwa dibutuhkan
adanya sebuah mesin, programer,dan perangkat lunak yang lebih hebat
bila dibandingkan dengan kemampuan dan usaha dari seorang guru dan
siswa. Berangkat dari sini maka dibutuhkan kualitas teknologi yang lebih
hebat daripada kualitas pengalaman belajar dan hasil yang diperolehnya.
Sehingga, sekolah sebagai tempat memperoleh pendidikan harus
mengeluarkan dana dan infrastruktur yang tidak sedikit.
Proses Belajar Mengajar (PBM) merupakan suatu aktivitas yang
memegang peranan penting dalam pendidikan. Karena melalui proses
tersebut pendidikan akan dicapai tujuan pendidikan dalam bentuk
No.20 pasal 3 tahun 2003 menyebutkan ”Pendidikan nasional bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman, bertakwa, kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”. Tercapainya tujuan pendidikan di
atas akan ditentukan oleh berbagai unsur yang menunjang yaitu siswa
yang berusaha mengembangkan dirinya seoptimal mungkin melalui
kegiatan belajar, tujuan sebagai sesuatu yang diharapkan setelah adanya
kegiatan belajar mengajar, dan guru yang mengusahakan terciptanya
situasi tepat dalam mengajar sehingga terjadi sebuah proses pengalaman
belajar.
Mengingat betapa pentingnya fungsi dan peranan dari lembaga
pendidikan ini diperlukan suatu sistem manajemen yang dapat mengelola
dan memudahkan setiap praktek penyelenggaraan pengajaran baik dari sisi
seorang guru, siswa,maupun pegawai pelaksana tata usaha rumah tanggga
suatu sekolah. Sistem manajemen sekolah konvensional, sering ditemukan
permasalahan-permasalahan berupa kesalahan penginputan data siswa,
daftar nilai siswa, kesalahan pengaturan jadwal, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini dibutuhkan suatu tertib manajemen pengelolaan data dan
informasi yang dimiliki sekolah secara benar dan teratur untuk tercapainya
mutu dan penyelenggaraan pendidikan secara efisien. Melalui penerapan
Manajemen Berbasis Sekolah akan nampak karakteristik lainnya dari
desentaristik, regulasi pendidikan menjadi lebih sederhana, peningkatan
manajemen, pengelolaan informasi akan lebih mengarah ke semua
kelompok kepentingan sekolah, dan lain sebagainya.
I.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah :
1. Bagaimana proses manajemen pendidikan di sekolah ?
2. Bagaimana struktur dan alur sistem informasi manajemen pendidikan ?
3. Bagaimana Sistem Akademik yang mengikuti standar Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) ?
I.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah sistem manajemen
akademik sekolah yang dapat diterapkan bagi Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri 2 Semarang dengan standar Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) meliputi proses penilaian, tranasaksi akademik
pembuatan Laporan Hasil Belajar, Silabus, administrasi data guru ,dan
siswa.
I.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas akhir berupa sistem informasi
manajemen sekolah ini adalah :
1. Membantu menciptakan suatu tata tertib manajemen sekolah yang baik
2. Memudahkan dan mengefisiensikan kerja dari setiap unsur dan aspek
penyelenggara pendidikan dari tataran siswa, guru, dan tata usaha
3. Meningkatkan peran masyarakat untuk ikut serta mengontrol dan menjaga
kualitas layanan pendidikan lebih secara tranparan.
I.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam tugas akhir ini terbagi
dalam beberapa pokok pembahasan, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penulisan tugas
akhir, metodologi, dan sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Berisi penjelasan singkat konsep-konsep yang
mendukung pengembangan sistem berupa
pengertian sistem informasi, paradigma rekayasa
perangkat lunak,dan penjelasan standar penilaian
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
BAB III ANALISIS dan PERANCANGAN
Membahas hasil proses pengembangan perangkat
lunak dari tahap requirement, tahap analisis,dan
tahap disain.
Membahas hasil proses pengembangan perangkat
lunak dari tahap implementasi dan rincian pengujian
perangkat lunak dengan metode black box.
BAB V KESIMPULAN dan SARAN
Berisi kesimpulan yang diambil berkaitan dengan
pembangunan sistem dan saran-saran untuk
BAB II
DASAR TEORI
II.1 Sistem Informasi
II.1.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A.Leich dan K.Roscoe
Davis adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan [JOG1999].
II.1.2 Komponen Sistem Informasi
Komponen Sistem Informasi [LAD2005] terdiri dari :
1. Hardware, merupakan perangkat keras yang berfungsi sebagai
mesin berupa peralatan penyimpanan data, input/output, dan
komunikasi data.
2. Software, merupakan kumpulan dari perintah/ fungsi yang ditulis
dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer
melaksanakan tugas tertentu.
3. Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan
4. Manusia, adalah mereka yang terlibat dalam kegiatan sistem
informasi seperti operator, pemimpin sistem informasi dan
sebagainya.
5. Prosedur, menghubungkan berbagai perintah dan aturan yang akan
menentukan rancangan dan penggunaan sistem informasi.
II.1.3 Sistem Informasi Manajemen Sekolah (SIMSEKO)
SIMSEKO adalah suatu sistem berbasis komputer yang berguna
untuk mengolah dan mengorganisasikan data yang dimiliki oleh sekolah
sehingga menjadi informasi yang berguna bagi sekolah itu sendiri.
SIMSEKO merupakan salah satu dari penyedia fasilitas pendidikan dalam
menunjang kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan teknologi
informasi. SIMSEKO ini dibangun bagi kebutuhan sekolah akan
pengelolaan data dan informasi sekolah melalui teknologi informasi untuk
memudahkan institusi sekolah, siswa dan guru, serta masyarakat
memperoleh informasi yang akurat dan cepat tentang perkembangan
sekolah tersebut.
II.2 Rekayasa Perangkat Lunak
II.2.1 Definisi Rekayasa Perangkat Lunak
Menurut IEEE-1993 rekayasa perangkat lunak adalah aplikasi dari
operasi, dan pemeliharaan perangkat lunak yaitu aplikasi dari rekayasa
perangkat lunak [PRE2002].
II.2.2 Proses Perangkat Lunak
Proses perangkat lunak adalah sebuah kerangka proses umum yang
dibangun dengan mendefinisikan sejumlah kecil aktivitas kerangka kerja
yang diaplikasikan ke semua proyek perangkat lunak, tanpa melihat
kompleksitasnya [PRE2002].
II.3 Paradigma Rekayasa Perangkat Lunak Model Sekuensial
Linear / Waterfall Model
Model sekuensial linear sering disebut juga dengan siklus
kehidupan klasik atau waterfall model. Sekuensial linear mengusulkan
sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik
dan sekuensial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada
seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan.
II.3.1 Rekayasa Sistem
Rekayasa sistem mendefinisikan pemodelan sistem informasi .
pandangan sistem disini penting untuk menjelaskan bagaimana perangkat
lunak harus berhubungan dengan elemen-elemen lain seperti perangkat
lunak, manusia, dan database. Pressman menyebutkan bahwa rekayasa
dan analisis sistem menyangkut pengumpulan kebutuhan pada tingkat
sistem dengan sejumlah kecil analisis serta desain tingkat puncak
[PRE2002].
Gambar 2.2 Model Sekuensial Linear
II.3.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
II.3.2.1 Software Requirement Spesification (SRS)
Pada tahap analisis kebutuhan perangkat lunak dilakukan
penyusunan SRS. Pada tahap awal SRS disebutkan tujuan dari perangkat
lunak dan dideskripsikan ke dalam suatu fungsi-fungsi komputer
(computer based system). SRS adalah dokumen yang berisi deskripsi
lengkap mengenai apa kemampuan software (what) tanpa menjelaskan
bagaimana (how) software akan melaksanakan kemampuan tersebut
830-1998. Setiap requirement dalam SRS diberikan unique identifier
label sebagai penanda ketika requirement tersebut dimanipulasi (added,
changed, deleted). Berikut tabel 2.1 menjelaskan standar pendifinisian
kebutuhan fungsional dalam SRS :
Tabel 2.1 Pendefinisan kebutuhan fungsional dalam SRS
SRS ID Deskripsi
SRS - XXXX – FXX ………..
Keterangan :
SRS : Sotfware Requirement Spesification
XXX : Nick name sistem yang dibangun
FXX : F adalah fungsional dapat optional berupa NF
(Non Fungsional), XX adalah nomor urut fungsi tersebut
II.3.2.2 Kebutuhan Data
II.3.2.2.1 Entitas , Atribut, dan Relasi
Entitas, atribut, dan relasi merupakan tiga informasi model data
yang saling berhubungan. Dimana entitas merupakan individu yang
mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari
sesuatu yang lain [FAT2007]. Sebagai contoh seorang guru , siswa, kelas,
kurikulum , dan lain sebagainya. Sekelompok entitas yang sejenis dan
berada dalam lingkup yang sama membentuk sebuah himpunan entitas.
Sebagai contoh dalam himpunan entitas mata pelajaran terdapat entitas
Setiap entitas memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik
dari entitas tersebut. Sebuah atribut atau beberapa atribut dari entitas harus
dapat menjadi pengidentifikasi data, dimana atribut pengidentifikasi ini
selanjunya disebut sebagai kunci. Sebagai contoh dalam entitas siswa
sering digunakan atribut nomor induk siswa (nis) menjadi kunci utama
pengenal.
Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas.
Sebagai contoh relasi antara entitas siswa dan mata pelajaran disebut relasi
mempelajari. Penamaan relasi ini perlu memperhatikan analisis
keterhubungan antara dua entitas atau lebih. Berikut gambar 2.3 contoh
keterhubungan entitas siswa dan entitas mata pelajaran :
Gambar 2.3 Entitas, atribut, dan relasi
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang
dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas lain. Kardinalitas
relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas dapat berupa :
a. one to one
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhuhungan
dengan paling banyak dengan satu entitas pada himunan entitas B, dan
begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan B berhubungan
dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
Berikut gambar 2.4 menjelaskan kardinalitas relasi one to one :
Gambar 2.4 Kardinalitas one to one
b. one to many
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat
berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi
tidak sebaliknya dimana setiap entitas pada himpunan entitas B
berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas A. Berikut gambar 2.5 menjelaskan kardinalitas relasi one to
Gambar 2.5 Kardinalitas
one to many
c. many to many
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga
sebaliknya , dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat
berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A. Berikut
gambar 2.6 menjelaskan kardinalitas relasi many to many :
Gambar 2.6 Kardinalitas many to many
Model entity relationship yang berisi komponen-komponen himpunan
entitas dan himpunan relasi masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang
merepresentasikan seluruh fakta dari keadaan sebenarnya, yang dapat
digambarkan dengan lebih sistematis menggunakan ERD [FAT2007].
ERD pada mulanya diusulkan oleh peter Chen untuk disain sistem database
relasional [BAG2003]. Notasi-notasi simbolik di dalam ERD yang dapat
digunakan adalah :
1. Persegi panjang, menyatakan himpunan entitas
2. Lingkaran / elips, menyatakan Atribut (atribut yang berfungsi
sebagai key digaris bawahi)
3. Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi
4. Garis, sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan
himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atribut
5. Kardinalitas relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang
atau dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu ke satu, dan
N untuk relasi satu ke banyak, atau M dan N untuk relasi banyak ke
banyak).
Gambar 2.7 Simbol- simbol dalam ERD
II.3.2.3 Kebutuhan Fungsional
II.3.2.3.1 Data Flow Diagram (DFD)
DFD memberikan indikasi bagaimana data ditransformasi pada
saat data bergerak melalui sistem. DFDadalah sebuah teknik grafis yang
menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan
pada saat data bergerak dari input menjadi output [PRE2002].
Notasi dasar yang digunakan dalam DFD adalah :
1. Persegi panjang, digunakan untuk merepresentasikan sebuah entitas
eksternal
2. Lingkaran, digunakan untuk merepresentasikan sebuah proses 3. Anak panah, digunakan untuk merepresentasikan gerakan informasi
dari satu bagian ke bagian lain dalam sistem
4. Garis dobel, merepresentasikan sebuah penyimpanan data/data
store.
Gambar 2.8 Simbol-simbol dalam DFD
II.3.2.3.2 Data Context Diagram (DCD)
DFD tingkat 0, yang disebut juga dengan model sistem
fundamental atau DCD merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai
sebuah buble tunggal dengan data input dan output yang ditunjukkan oleh
anak panah yang masuk dan keluar secara beruntun. Proses tambahan
(buble) dan jalur aliran informasi direpresentasikan pada saat DFD tingkat
0 dipartisi untuk mengungkap detail yang lebih.
II.3.3 Perancangan
Disain perangkat lunak berada pada inti teknik dari proses rekayasa
perangkat lunak dan diaplikasikan tanpa memperhatikan model proses
perangkat lunak yang digunakan. Masing-masing elemen model analisis
yang diperlukan memberikan informasi untuk menciptakan suatu model
[PRE2002]. Hasil dari perancangan dituangkan dalam suatu software
design description (sdd). Elemen –elemen proses perancangan terdiri dari
[PUJ2004] :
1. Perancangan data, merupakan transformasi model data yang
dihasilkan oleh proses analisis menjadi struktur data yang
dibutuhkan pada saat implementasi
2. Perancangan arsitektur, merupakan definisi keterkaitan
3. Perancangan antar muka, merupakan penjabaran komunikasi
internal perangkat lunak, antar perangkat lunak dengan sistem di
luarnya, dan antara perangkat lunak dengan usernya.
4. Perancangan prosedur, merupakan transformasi elemen structural
dari arsitektur program menjadi definisi struktur
II.3.3.1 Perancangan Data
Pada tahap perancangan data memilih representasi lojik dari objek
data yang ditemukan pada proses analisis. Hasil perancangan data adalah
struktur data siap diprogram, struktur basis data siap dibuat oleh
pemrogram, dan prosedur atau operasi untuk mengakses data.
II.3.3.2 Perancangan Antar Muka
Pada tahap perancangan antar muka terfokus pada perancangan
antar muka antara modul-modul perangkat lunak, perangkat lunak dengan
sumber informasi (entitas eksternal), dan antara manusia (pemakai) dengan
komputer. Jenis-jenis perancangan antar muka yang diperlukan adalah
antar muka untuk input parameter proses,output proses,input data, output
data, dan antar muka untuk pesan-pesan [PUJ2004].
II.3.4 Implementasi
Hasil dari tahap perancangan kemudian diterjemahkan ke dalam
bentuk mesin yang bisa dibaca. Kemudian dilakukan generasi/pembuatan
kode secara mekanis. Implementasi dilakukan dengan mengumpulkan
II.3.5 Pengujian
Fokus pengujian terletak pada logika internal perangkat lunak
dengan memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada
eksternal fungsional yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan
kesalah-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan
memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang
dibutuhkan[PRE2002].
II.3.5.1 Metode Black Box
Pengujian difokuskan pada fungsionalitas perangkat lunak tanpa
pengetahuan struktur internal program (source code) [PUJ2004].
Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori
fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan
dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja,
inisialisasi dan kesalahan terminasi.
Pelaksanaan pengujian cenderung diaplikasikan selama tahap akhir
pengujian. Domain informasi menjadi perhatian pada pengujian dengan
menggunakan metode black box, dengan mengaplikasikan serangakain
test case berdasarkan software requirement specification yang telah dibuat.
II.3.6 Pemeliharaan
Pemeliharan dilakukan sebagai akibat dari perubahan-perubahan
perangkat lunak setelah disampaikan kepada pelanggan, sehingga
peripheral atau karena pelanggan memerlukan perkembangan fungsional
[PRE2002]. Pada tahap pemeliharaan setiap fase program sebelumnya
diaplikasikan kembali dan tidak membuat yang fase baru lagi.
II.4 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu
pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Pengembangan kurikulum
secara berdiversifikasi dimaksudkan untuk memungkinkan penyesuaian
program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan
potensi yang ada di daerah.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan [DEP2007]. KTSP
memiliki aspek yang berbeda jika dibandingkan dengan kurikulum
berbasis kompetensi atau jenis kurikulum lainnya. Perbedaan tersebut
terletak pada kegiatan belajar mengajar, penilaian, dan pengelolaan
(SK) dan Kompetensi dasar (KD) yang dikembangkan berdasarkan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
II.4.1 Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
KBM pada KTSP berpusat pada peserta didik, mengembangkan
kreativitas, menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang,
menyediakan pengalaman belajar yang beragam, serta belajar melalui
berbuat atau tindakan. KTSP dari sisi penilaian kelas dilakukan oleh guru
untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi yang ditetapkan,
bersifat internal, bagian dari pembelajaran, dan sebagai bahan untuk
peningkatan mutu hasil belajar.
II.4.2 Penilaian Kelas
Penilaian kelas ini berorientasi pada kompetensi, mengacu pada
patokan, ketuntasan belajar, dilakukan melalui berbagai cara antara lain :
1. Kumpulan kerja siswa
2. Hasil karya
3. Penugasan
4. Unjuk kerja
5. Tes tulis
II.4.3 Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah
Pengelolaan kurikulum berbasis sekolah KTSP mengacu pada visi
pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber daya lainnya untuk
meningkatkan mutu hasil belajar. Pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum, disesuaikan dengan aspek-aspek satuan pendidikan, potensi
daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan keadaan peserta didik.
II.4.4 Penyusunan KTSP
Acuan operasional dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan meliputi :
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
6. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
7. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
8. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
9. Tuntutan dunia kerja
10. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
11. Agama
12. Dinamika perkembangan global
13. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
14. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
15. Kesetaraan jender
II.4.5 Strukutur Muatan KTSP
KTSP memiliki struktur muatan meliputi sub komponen mata
pelajaran, muatan lokal, kegiatan pengembangan diri, pengaturan beban
belajar, ketuntasan belajar, kenaikan kelas dan kelulusan, penjurusan,
pendidikan kecakapan hidup, serta pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan global [DEP2007].
II.4.5.1 Mata Pelajaran
Mata pelajaran dalam KTSP berisi struktur kurikulum tingkat
sekolah yang disusun berdasarkan kebutuhan siswa dan sekolah terkait
dengan upaya pencapaian SKL. Pengembangan Struktur Kurikulum
dilakukan dengan cara antara lain :
1. Mengatur alokasi waktu pembelajaran tatap muka seluruh mata
pelajaran wajib dan pilihan Ketrampilan/ bahasa asing lain.
17. Memanfaatkan 4 jam tambahan untuk menambah jam
pembelajaran pada mata pelajaran tertentu atau menambah mata
pelajaran baru.
18. Mencantumkan jenis mata pelajaran muatan lokal dalam
struktur kurikulum.
19. Tidak boleh mengurangi mata pelajaran yang tercantum dalam
standar isi.
Berikut adalah contoh struktur program pengajaran SMA KTSP
Tabel 2.2 Komponen Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu untuk Kelas X
Komponen Alokasi Waktu
Semester 1 Semester 2 A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Bahasa Inggris 4 4
5 Matematika 5 5
6 Fisika 3 3
7 Biologi 3 3
8 Kimia 3 3
9 Sejarah 1 2
10 Geografi 2 1
11 Ekonomi 3 3
12 Sosiologi 2 2
13 Seni Budaya (program pilihan) 2 2
a. Seni Musik b. Seni Rupa
14 Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan 2 2
15 Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2
16 Bahasa Asing 1 1
B. Muatan Lokal
17 Bahasa Jawa 1 1
C.Pengembangan Diri 2*) 2
jumlah 42
2*) ekuivalen 2 jam pembelajaran
Pada kelas X, siswa belum melakukan penjurusan program IPA,IPS
maupun Bahasa. Sedangkan pada kelas XI dan XII, siswa akan melakukan
penjurusan kelas. Berikut adalah contoh struktur program pengajaran SMA
KTSP untuk kelas XI dan XII program IPA , yang dijelaskan dalam tabel
Tabel 2.3 Komponen Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu untuk Kelas XI dan XII Program IPA
Komponen
Alokasi Waktu
Kelas XI Kelas XII
Semester
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 2 2 2 2
10 Seni Budaya (program pilihan) 2 2 2 2
a. Seni Musik b. Seni Rupa 11
PendidikanJasmani,
Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2
12
Teknologi Informasi dan
Komunikasi 2 2 2 2
13
Keterampilan Bahasa Asing lain
- Bahasa Jepang 1 1 -
-B. Muatan Lokal
14 Bahasa Jawa 1 1 -
-15 Design Web - - 1 1
C.Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
jumlah 42 42 42 42
2*) ekuivalen 2 jam pembelajaran
Berikut adalah contoh struktur program pengajaran SMA KTSP
Tabel 2.4 Komponen Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu untuk Kelas XI dan XII Program IPS
Komponen
Alokasi Waktu
Kelas XI Kelas XII
Semester
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 2 2 2 2
2
Pendidikan
Kewarganegaraan 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4
Jasmani,Olahraga dan
Kesehatan 2 2 2 2
12
Teknologi Informasi dan
Komunikasi 2 2 2 2
13
Keterampilan Bahasa Asing lain
- Bahasa Jepang 1 1 -
-B. Muatan Lokal
14 Bahasa Jawa 1 1 -
-15 Komputer Akuntansi - - 1 1
C.Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
jumlah 42 42 42 42
2*) ekuivalen 2 jam pembelajaran
Berikut adalah contoh struktur program pengajaran SMA KTSP
untuk kelas XI dan XII program Bahasa , yang dijelaskan dalam Tabel 2.5
Komponen Mata Pelajaran Dan Alokasi Waktu Untuk Kelas XI Dan XII
Tabel 2.5 Komponen Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu untuk Kelas XI dan XII Program Bahasa
Komponen
Alokasi Waktu
Kelas XI Kelas XII
Semester
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 2 2 2 2
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 5 5 5 5
11 Pendidikan Jasmani, Olahraga danKesehatan 2 2 2 2 1
2
Teknologi Informasi dan
Komunikasi 2 2 2 2
1 3
Keterampilan Bahasa Asing lain - Bahasa Jepang
2 2 2 2
B. Muatan Lokal 1
4 Bahasa Jawa 2 2 1 1
C.Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
jumlah 42 42 42 42
2*) ekuivalen 2 jam pembelajaran
II.4.5.2 Muatan Lokal (Mulok)
Muatan lokal berisi tentang jenis, strategi pemilihan dan
pelaksanaan mulok yang diselenggarakan oleh sekolah dalam
1. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah.
20. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
21. Substansi yang akan dikembangkan, materinya tidak sesuai
menjadi bagian dari mata pelajaran lain, atau terlalu luas substansinya
sehingga harus dikembangkan menjadi mata pelajaran tersendiri;
22. Merupakan mata pelajaran wajib yang tercantum dalam
struktur kurikulum.
23. Bentuk penilaiannya kuantitatif (angka).
24. Setiap sekolah dapat melaksanakan mulok lebih dari satu jenis
dalam setiap semester, mengacu pada minat dan atau karakteristik
program studi yang diselenggarakan di sekolah
25. Siswa boleh mengikuti lebih dari satu jenis mulok pada setiap
tahun pelajaran, sesuai dengan minat dan program mulok yang
diselenggarakan sekolah.
II.4.5.3 Pengembangan Diri
Bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
kemampuan, bakat, minat peserta didik, dan kondisi sekolah.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran dan tidak perlu
dibuatkan SK,KD, dan silabus. Kegiatan pengembangan diri dapat
1. Bimbingan konseling, kehidupan pribadi, sosial, kesulitan belajar, karir
2. Ekstra kurikuler, Pengembangan kreativitas, kepribadian siswa, seperti
Kepramukaan, Kepemimpinan, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) .
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi atau dibimbing oleh guru
kelas atau mata pelajaran,konselor atau Guru BK atau tenaga kependidikan
lain.
II.4.5.4 Pengaturan Beban Belajar
Berisi tentang jumlah beban belajar per mata pelajaran, per minggu
per semester dan per tahun pelajaran yang dilaksanakan di sekolah, sesuai
dengan alokasi waktu yang tercantum dalam struktur kurikulum. Sekolah
dapat mengatur alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran pada semester
ganjil dan genap dalam satu tahun pelajaran sesuai dengan kebutuhan,
tetapi jumlah beban belajar per tahun secara keseluruhan tetap.
Alokasi waktu kegiatan praktik adalah 2 Jam Pelajaran (JPL)
praktik di sekolah setara dengan 1 JPL tatap muka, dan 4 JPL praktik di
luar sekolah setara dengan 1 JPL tatap muka (Sekolah Menengah
Kejuruan).
II.4.5.5 Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) per mata pelajaran diatur oleh
sekolah masing-masing dengan ketuntasan belajar ideal untuk setiap
indikator adalah 0 – 100 %, dengan batas kriteria ideal minimum 75 %.
mempertimbangkan kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas dan
SDM.
II.4.5.6 Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Standar
kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan
untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah
kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Kenaikan
kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kenaikan kelas
didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semester 2, dengan
mempertimbangkanseluruh SK/KD yang belum tuntas pada semester 1
harus dituntaskan sebelum akhir semester 2. Peserta didik dinyatakan tidak
naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan
belajar minimal lebih dari 3 mata pelajaran.Peserta didik dinyatakan tidak
naik ke kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan
belajar minimal lebih dari 3 mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri
II.4.5.7 Penjurusan
Penentuan Penjurusan dilakukan mulai akhir semester 2 kelas X.
Pelaksanaan Penjurusan Program IPA,IPS, dan Bahasa dimulai di semester
1 kelas XI. Penjurusan dilakukan berdasarkan atas pilihan peserta didik
(minat),kemampuan akademik, dan potensi peserta didik.
II.4.5.8 Pendidikan Kecakapan Hidup
Substansi kecakapan hidup yaitu kecakapan personal, sosial,
akademik dan atau vokasional. Untuk kecakapan vokasional, dapat
diperoleh dari satuan pendidikan yang bersangkutan, antara lain melalui
mata pelajaran keterampilan.
II.4.5.9 Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah program
pendidikan yang dikembangkan dengan memanfaatkan keunggulan lokal
dan kebutuhan daya saing global. Substansinya mencakup aspek ekonomi,
budaya, bahasa, TIK, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat
bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
II.4.6 Pengembangan Silabus
II.4.6.1 Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau
kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu yang mencakup standar
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar [DEP2007].
II.4.6.2 Penyusunan Silabus
Silabus untuk setiap mata pelajaran disusun berdasarkan jumlah
alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama
penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Penyusunan ini
didasarkan pada alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun,
dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekolompok. Berikut gambar
2.9 menjelaskan form penyusunan silabus dengan standar Kurikulum
tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) :
Gambar 2.9 Form Silabus
Pengembang silabus dilakukan oleh guru kelas/mata pelajaran,
kelompok guru kelas/mata pelajaran, dan kelompok kerja guru.
kegiatan pembelajaran, indikator berdasarkan KD, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar.
II.4.7 Pengembangan Laporan Hasil Belajar (LHB)
II.4.7.1 Pengertian LHB
LHB adalah rangkuman dari nilai hasil tagihan (tugas-tugas,
ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan nilai-nilai
harian lainnya) selama semester berlangsung sebagai diagnosis hasil
belajar peserta didik dan umpan balik KBM di sekolah.
II.4.7.2 1Penyusunan LHB
LHB terdiri atas komponen penilaian mata pelajaran (nilai
pengetahuan,praktik,sikap/afektif), ketercapaian kompetensi peserta
gambar 2.10 menjelaskan form LHB dengan standar Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan :
Gambar 2.10 Form LHB komponen penilaian Mata Pelajaran
Cara pengisian Laporan Hasil Belajar dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Nilai ketuntasan belajar untuk aspek pengetahuan dan praktik
dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat, dengan rentang 0 – 100. 2. Ketuntasan belajar setiap indikator ditetapkan berkisar antara 0-100 %.
Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75 %.
3. Kolom Pengetahuan diisi dengan nilai kumulatif dari hasil pencapaian
SK dan KD setiap mata pelajaran dan muatan lokal per semester. Nilai
ini ditulis secara kuantitatif dalam bentuk bilangan bulat dan huruf. 4. Kolom Praktik diisi dengan nilai kumulatif dari hasil pencapaian SK dan
per semester. Nilai ini ditulis secara kuantitatif dalam bentuk bilangan
bulat dan huruf.
5. Kolom sikap/afektif diisi dengan hasil penilaian aspek sikap/afektif pada
setiap mata pelajaran dan muatan lokal melalui pengamatan
pembelajaran selama proses berlangsung per semester. Nilai
sikap/afektif dicantumkan dalam bentuk predikat, dengan klasifikasi
tinggi, sedang dan rendah (motivasi dan minat belajar, sikap, kerjasama,
disiplin), untuk nilai yang terkait dengan mata pelajaran dan muatan
lokal dapat menggunakan predikat amat baik, baik , cukup dan kurang. 6. Pada kolom ketercapaian kompetensi diisi dengan uraian
singkat/deskripsi yang menggambarkan tingkat pencapaian kompetensi
(baik yang telah tuntas atau yang belum tuntas).
7. Tabel pengembangan diri diisi dengan jenis pengembangan diri
(kegiatan kreativitas) yang diikuti oleh peserta didik dan dalam kolom
keterangan diisi dengan penilaian aspek sikap/afektif yang difokuskan
pada perubahan perilaku peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pengembangan diri.
8. Tabel Ketidakhadiran pada kolom keterangan diisi dengan lama waktu
(hari, jam atau satuan waktu lainnya)
9. Tabel Kepribadian pada Kolom keterangan diisi dengan predikat prestasi
kepribadian (amat baik, baik, cukup, atau kurang) peserta didik, dan
deskripsi tentang sikap/perilaku peserta didik yang paling dominan baik
positif maupun negatif.
Berikut gambar 2.11 akan menjelaskan form LHB Siswa Kolom
Berikut gambar 2.12 akan menjelaskan form LHB Siswa Kolom
Penilaian Pengembangan Diri /Eksul, Ketidakhadiran, dan Kepribadian :
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN
III.1 Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan akan menjelaskan mengenai gambaran umum,
prespektif produk Sistem Informasi Manajemen Sekolah (SIMSEKO) di
SMA Negeri 2 Semarang, kebutuhan data, kebutuhan fungsional, dan
kebutuhan perancangan antar muka.
III.1.1Gambaran Umum
SIMSEKO SMA Negeri 2 Semarang dibangun dengan
menggunakan perangkat lunak open source berbasis web. Sistem ini
nantinya akan diletakkan pada ruangan akademik yang dapat digunakan
oleh para guru mata pelajaran, wali kelas, pembina ekstrakurikuler, dan
guru bimbingan konseling dengan otoritas penuh dibawah pengawasan
wakil kepala sekolah bagian akademik. SIMSEKO dapat digunakan untuk
mengatur kegiatan akademik dan kurikulum sekolah , serta pembuatan
laporan hasil belajar siswa. Pembangunan database difokuskan hanya
pada elemen data guru, siswa, mata pelajaran, dan kegiatan belajar
mengajar berdasarkan laporan hasil belajar dengan standar Kurikulum
III.1.1.1 Perspektif Sistem Lama
Pengisian nilai mata pelajaran mid semester dan semester pada
LHB dilakukan dengan tahapan - tahapan sebagai berikut :
1. Guru mata pelajaran mengisi form leger penilaian PPK,
praktek, dan sikap
2. Guru pembina ekstrakurikuler mengisi form penilaian
ekstrakulikuler siswa pada form leger nilai ekstrakulikuler
3. Form leger penilaian mata pelajaran dan ekstrakulikuler
kemudian diserahkan kepada wakil kepala sekolah bagian
akademik untuk diperiksa
4. Form leger yang telah diperiksa kemudian diserahkan kepada
wali kelas untuk disalin ke LHB masing-masing siswa
Pengisian absensi dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai
berikut :
1. Setiap hari sekretaris kelas mengisi form absensi kelas
2. Kemudian form absensi kelas diserahkan kepada guru BK di
hari sabtu
3. Guru BK bertugas merekap absensi siswa setiap semester pada
form rekap absensi kelas
4. Form rekap absensi kelas diserahkan kepada wali kelas untuk
III.1.1.2 Perspektif Sistem Baru
Perspektif produk SIMSEKO SMA Negeri 2 Semarang dapat
dilihat pada gambar 3.1 sebagai berikut :
Gambar 3.13 Perspektif produk
SIMSEKO dibangun berdasarkan arsitektur three tier yang secara umum
presentation tier terdiri atas General User Interface (GUI) administrasi,
kesiswaan, kurikullum, akademik, dan LHB . SIMSEKO dibangun sebagai
perangkat lunak berbasis web yang terdiri atas 3 standar protokol HTML, HTTP,
dan jaringan TCP/IP. HTML bekerja untuk membangun dan mempresentasikan
informasi dengan menggunakan aplikasi web browser. TCP/IP merupakan prokol
jaringan yang mentransfer data dari perangkat lunak melalui internet. Pada bagian
business logic tier terdapat scripting engine PHP 4.0. Scripts php yang menyatu
dengan HTML dieksekusi di WEBSERVER. Artinya semua sintaks yang
dieksekusi akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke
browser hanya hasilnya saja. Pada bagian backend tier, phpMyAdmin merupakan
Database Management System yang mengatur cara penyimpanan data.
Manajemen data dilakukan dengan menggunakan bahasa SQL.
III.1.2Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
Berikut tabel 3.1 akan menjelaskan keterunutan kebutuhan dan
rancangan SIMSEKO SMA Negeri 2 Semarang :
Tabel 3.6 Keterunutan Kebutuhan dan Rancangan
SRS Id Nomor
Fungsi Keterangan
SRS – SIMSEKO F01 Administrasi :
Mastering data sekolah,guru, dan pengguna
SRS – SIMSEKO F02 Kesiswaan :
1. Mastering data siswa dan pembina 2. Ekstrakurikuler :
a. Sistem dapat melakukan mastering data ekstrakurikuler
b. Sistem dapat melakukan pencatatan nilai ekstrakulikuler siswa
Lanjutan tabel 3.1 Keterunutan Kebutuhan dan Rancangan
SRS Id Nomor
Fungsi
Keterangan
3. Organisasi :
a. Sistem dapat melakukan mastering data organisasi kesiswaan
b. Sistem dapat melakukan pencatatan nilai organisasi siswa
SRS – SIMSEKO F03 Kurikulum :
1. Sistem dapat melakukan mastering data mata pelajaran
2. Sistem dapat melakukan mastering data komponen penilaian AMK
3. Sistem dapat melakukan pengaturan silabus berdasarkan mata pelajaran
4. Sistem dapat melakukan pengaturan struktur mata pelajaran
5. Sistem dapat melakukan pengaturan penempatan guru berdasarkan mata pelajaran per kelas yang diikuti siswa untuk semester tertentu
SRS – SIMSEKO F04 Kegiatan Akademik Sekolah :
1. Sistem dapat melakukan mastering jenis kelas berupa jenis kelas IPA, IPS, dan Bahasa
2. Sistem dapat melakukan pengaturan buka tutup tahun ajaran
3. Sistem dapat melakukan pengaturan buka tutup semester 4. Sistem dapat melakukan analisa jurusan dengan prosedur
berupa :
a. Pencatatan rekomendasi jurusan siswa oleh guru Bimbingan Koseling
b. Pencatatan pilihan minat siswa
c. Rekomendasi jurusan berdasarkan persyaratan nilai mata pelajaran
SRS – SIMSEKO F05 Laporan Hasil Belajar :
1. Sistem dapat melakukan pencatatan rekapitulasi absensi siswa per semester
2. Sistem dapat melakukan pengisian nilai mata pelajaran siswa per semester
3. Sistem dapat melakukan pengisian nilai praktikum siswa per mata pelajaran dan per semester
4. Sistem dapat melakukan pengisian nilai afektif siswa per mata pelajaran dan per semester
5. Sistem dapat melakukan pencatatan keterangan kompetensi siswa per mata pelajaran dan per semester 6. Sistem dapat melakukan pencatatan keterangan penilaian
10 komponen akhlak mulia dan kepribadian
7. Sistem dapat melakukan pengisian catatan wali kelas untuk siswa per semester
SRS – SIMSEKO F06 Sistem dapat melakukan pencetakan Laporan Hasil Belajar
Siswa per mid semester
SRS – SIMSEKO F07 Sistem dapat melakukan pencetakan Laporan Hasil Belajar
III.1.3Kebutuhan Data
Pada tahap ini akan dijelaskan mengenai ERD, DFD, kamus data
dari database SIMSEKO SMA Negeri 2 Semarang.
III.1.3.1 ER Diagram
Pada ERD SIMSEKO terdapat 14 entitas yaitu jurusan, siswa,
pelajaran,organisasisiswa, guru, kompetensi, detailkompetensi, kelas,
kelasdetail, ekstrakurikuler, prestasiekskul,organisasisiswa, pembina,
AMK dan memiliki 14 relasi yaitu minatsiswa, rekomendasibk, nilaiamk,
nilaippk, keteranganorgsiswa, kbm, unitajar, absensi,
keteranganekskulsiswa, dijabarkan, catatanwalikelas, memiliki, wali.
Berikut gambar 3.2 akan menjelaskan entitas dan relasi dalam ERD
Gambar 3.14 Entity Relationship Diagram SIMSEKO keterangan org
absensi
SISWA KELASDETAIL
catatanwali kelas
SISWA KELASDETAIL
III.1.3.2 Data Object Description
Deskripsi antar entitas :
Entitas :
- SISWA
Atribut :
nis,nama,sex,agama,tgl_lahir,telepon,alamat,namaayah,pekerjaan_aya
h, namaibu, pekerjaan_ibu, alamat_ortu
- KELASDETAIL
Atribut :idkelasdetail
Relasi :
- absensi
Atribut : nis,nomorkelas,semester,sakit,ijin,alpa,
Kardinalitas :
- N -1
Satu siswa hanya memiliki satu absensi nomorkelas dan satu
nomorkelas dapat memiliki absensi oleh lebih dari satu siswa
minatsiswa
SISWA JURUSAN
Entitas :
- SISWA
Atribut :
nis,nama,sex,agama,tgl_lahir,telepon,alamat,namaayah,pekerjaan_aya
h, namaibu, pekerjaan_ibu, alamat_ortu
- KELASDETAIL
Atribut :nomorkelasdetail
Relasi :
- Catatan wali kelas
Atribut : idcatwali,nis,semester,keterangan,nomorkelas
Kardinalitas :
- N -1
Satu siswa hanya mendapatkan catatan wali kelas dari satu
nomorkelas dan satu nomorkelas memberikan catatan wali kelas untuk
lebih dari satu siswa
Deskripsi antar entitas :
Entitas :
- SISWA
rekomendasibk
SISWA JURUSAN
nis,nama,sex,agama,tgl_lahir,telepon,alamat,namaayah,pekerjaan_aya
h, namaibu, pekerjaan_ibu, alamat_ortu
- JURUSAN
Atribut :idjurusan,namajurusan
Relasi :
- minatsiswa
Atribut : idminat,idjurusan,nis
Kardinalitas :
- N - M
Satu siswa dapat memilih minat lebih dari satu jurusan dan satu
jurusan dapat menjadi pilihan minat lebih dari satu siswa
Deskripsi antar entitas :
Entitas :
- SISWA
Atribut :
nis,nama,sex,agama,tgl_lahir,telepon,alamat,namaayah,
pekerjaan_ayah, namaibu, pekerjaan_ibu, alamat_ortu
- JURUSAN
Atribut :idjurusan,namajurusan
Relasi :
nilaippk
SISWA PELAJARAN
Atribut : idrekomendasi,idjurusan,nis,keterangan
Kardinalitas :
- N - M
Satu siswa direkomendasibk lebih dari satu jurusan dan satu jurusan
menjadi rekomendasibk untuk lebih dari satu siswa
Deskripsi antar entitas :
Entitas :
- SISWA
Atribut :
nis,nama,sex,agama,tgl_lahir,telepon,alamat,namaayah,pekerjaan_aya
h, namaibu, pekerjaan_ibu, alamat_ortu
- PELAJARAN
Atribut : idmapel,nama,status
Relasi :
- nilaippk
Atribut : nis,nilaimid,nilaisemester,nilaiharianmid,nilaihariansemester,
semester,idmapel,nilaipraktikum,nilaiafektif,tahunjar
Kardinalitas :
nilaiamk
SISWA AMK
keteranganorg
SISWA ORGANISASI
SISWA Satu siswa mendapatkan nilaippk lebih dari satu pelajaran dan satu
pelajaran memberikan nilaippk untuk lebih dari satu siswa
Deskripsi antar entitas :
Entitas :
- SISWA
Atribut :
nis,nama,sex,agama,tgl_lahir,telepon,alamat,namaayah,pekerjaan_aya h, namaibu, pekerjaan_ibu, alamat_ortu
- AMK
Atribut :idamk,namaamk
Relasi :
- nilaiamk
Atribut :,nis,semester,ket_amk
Kardinalitas :
- N - M
Satu siswa mendapatkan nilaiamk lebih dari satu amk dan satu amk memberikan nilaiamk untuk lebih dari satu siswa
Deskripsi antar entitas :
Entitas :
PRESTASIEKS KUL
SISWA EKSTRAKURIK
ULER keteranganekskul
Atribut :
nis,nama,sex,agama,tgl_lahir,telepon,alamat,namaayah,pekerjaan_aya
h, namaibu, pekerjaan_ibu, alamat_ortu
- ORGANISASISISWA
Atribut :idorganisasi,nama
Relasi :
- keteranganorg
Atribut : idket_org,nis,ket_org
Kardinalitas :
- N - M
Satu siswa mendapatkan keteranganorg lebih dari satu organisasisiswa
dan satu organisasisiswa memberikan keteranganorg untuk lebih dari
satu siswa
Deskripsi antar entitas :
Entitas :
- SISWA
Atribut :
nis,nama,sex,agama,tgl_lahir,telepon,alamat,namaayah,pekerjaan_aya
memiliki EKSTRAKURI
KULER PEMBINA
- EKSTRAKURIKULER
Atribut :idekskul,namaekskul
- PRESTASIEKSKUL
Atribut : idprestasi,idket_ekskul,prestasi
Relasi :
- keteranganekskulsiswa
Atribut :nis,idket_ekskul,idekskul,semester,ket_ekskul
Kardinalitas :
- N -M-M
Satu siswa mendapatkan keteranganorg untuk beberapa
ekstrakurikuler dan keteranganorg untuk beberapa prestasieksul dan
satu ekstrakurikuler memberikan keteranganorg dan prestasiekskul
untuk beberapa siswa
Deskripsi antar entitas :
Entitas :
- EKSTRAKURIKULER
Atribut :
idekskul,nama
- PEMBINA
wali
GURU KELASDETAIL
Relasi :
- memiliki
Atribut : idpembina,idekskul
Kardinalitas :
- 1 - 1
Satu ekstrakurikuler memiliki satu pembina dan satu pembina
memiliki satu ekstrakurikuler
Deskripsi antar entitas :
Entitas :
- GURU
Atribut :
idguru,nama,nip,nama,sex,tgl_lahir,telepon,alamat,agama,jabatan
- KELASDETAIL
Atribut :nomorkelas
Relasi :
- wali
Atribut : idguru,nomorkelas
Kardinalitas :
KELASDETAIL
GURU PELAJARAN
kbm
Satu guru menjadi wali satu kelasdetail dan satu kelasdetail diwalikan
satu guru
Deskripsi antar entitas :
Entitas :
- GURU
Atribut :
idguru,nama,nip,nama,sex,tgl_lahir,telepon,alamat,agama,jabatan
- PELAJARAN
Atribut : idmapel,nama,status
- KELASDETAIL
Atribut :nomorkelas
Relasi :
- kbm
Atribut : idkbm,idmapel,idguru,nomorkelas,semester
Kardinalitas :
- M – N – N
Satu guru mendapatkan kbm untuk beberapa pelajaran dan beberapa
menjabarkan
KELAS KELASDETAIL
beberapa kelas detail,serta satu kelasdetail mendapatkan kbm beberapa
guru dan beberapa pelajaran.
Deskripsi antar entitas :
Entitas :
- kelas
Atribut :
namakelas
- kelasdetail
Atribut :nomorkelas
Relasi :
- menjabarkan
Atribut : namakelas,nomorkelas
Kardinalitas :
- 1 - M
Satu kelas menjabarkan beberapa kelasdetail dan satu kelasdetail
KOMPETENSI
KELAS PELAJARAN
unitajar
Deskripsi antar entitas :
Entitas :
- kelas
Atribut :
namakelas
- pelajaran
Atribut : idmapel,nama,status
- kompetensi
Atribut :idkompetensi,standarkompetensi,idunitajar
Relasi :
- unitajar
Atribut : idunitajar,idmapel,namakelas,semester,kkm,namakelas
Kardinalitas :
- M – N– N
Satu kelas mendapatkan unitajar untuk beberapa pelajaran dan
beberapa kompetensi,satu pelajaran merupakan unitajar untuk
beberapa pelajaran dan beberapa kompetensi,serta satu kompetensi
menjabarkan
KOMPETENSI DETAILKOMPE
TENSI
Deskripsi antar entitas :
Entitas :
- KOMPETENSI
Atribut :idkompetensi,standarkompetensi,idunitajar
namakelas
- DETAILKOMPETENSI
Atribut : iddetailkompetensi,kompdasar,materi,kegiatan,indikator,
penilaian,alokasiwaktu,sumber
Relasi :
- menjabarkan
Atribut : idkompetensi,iddetailkompetensi
Kardinalitas :
- 1 - M
Satu kompetensi menjabarkan beberapa detailkompetensi dan satu
detailkompetensi merupakan penjabaran satu kompetensi
III.1.3.3 Kamus Data
Deskripsi dari entitas dan atribut data yang terbentuk dapat dilihat
Tabel 3.7 Kamus Data
Entitas / Atribut Data Deskripsi
SISWA entitas untuk data siswa
nis digit nomor yang digunakan untuk mewakili nomor induk siswa
GURU entitas untuk data guru
idguru digit nomor yang digunakan untuk mewakili identitas guru
KELAS entitas untuk jenis kelas terdiri dari : IPA, IPS, BAHASA
namakelas nama kelas
KELAS DETAIL entitas untuk nomor kelas terdiri dari : X, XI IPA 1..n,XI IPS
1..n,XI BAHASA 1..n,XII IPA 1..n,XII IPS 1..n,XII BAHASA 1..n
nomorkelas nomor kelas untuk setiap jenis dari nama kelas
PELAJARAN entitas untuk data mata pelajaran
idmapel digit nomor yang digunakan untuk mewakili identitas mata
pelajaran
status keterangan status pelajaran yang memiliki praktikum terdiri dari :
1. Praktikum (penanda praktikum) 2. – (penanda tanpa praktikum)
KOMPETENSI entitas untuk silabus pelajaran
Idkompetensi digit nomor untuk mewakili identitas kompetensi pelajaran
DETAILKOMPETENSI entitas untuk penjelasan lebih lanjut dari kompetensi pelajaran
iddetailkompetensi digit nomor untuk mewakili identitas detail kompetensi
Idunitajar digit nomor untuk mewakili identitas unit ajar dari pelajaran
semester keterangan semester terdiri dari: I dan II
tahunajar keterangan tahun ajar
nilaimid digit nilai angka yang menunjukkan kemampuan siswa pada
waktu ujian akhir mid semester range : 0 - 100
nilaisemester digit nilai angka yang menunjukkan kemampuan siswa pada
waktu ujian akhir semester range : 0 - 100
nilaiharianmid digit nilai angka yang menunjukkan kemampuan siswa pada
waktu ujian harian mid semester terdiri atas lima kali nilaiharianmid
range : 0 - 100
nilaihariansemester digit nilai angka yang menunjukkan kemampuan siswa pada
waktu ujian harian semester terdiri atas lima kali nilaihariansemester
range : 0 - 100
nilaipraktikum digit nilai angka yang menunjukkan kemampuan siswa pada
praktikum range : 0 - 100
nilaiafektif digit nilai huruf yang menunjukkan kemampuan sikap siswa pada
pelajaran terdiri atas nilai huruf A,B, dan C dengan range : A: 85-100 B: 75-84 C:65-74
AMK entitas aspek akhlak mulia dan kepribadian disingkat amk terdiri
dari : kedisiplinan,kebersihan,kesehatan, tanggung jawab,sopan santun,percaya diri,kompetitif, hubungan sosial, kejujuran, pelaksanaan ibadah ritual
idamk digit nomor untuk mewakili identitas aspek amk
ket_amk berisi keterangan nilai amk yang menunjukkan kemampuan
Lanjutan tabel 3.2 Kamus Data
Entitas / Atribut Data Deskripsi
JURUSAN entitas untuk pilihan jurusan siswa
idjurusan digit nomor untuk mewakili pilihan jurusan siswa terdiri dari :
1. IPA 2.IPS 3.BAHASA
idrekomendasi digit nomor untuk mewakili identitas rekomendasi pilihan
jurusan dari BK
keterangan merupakan keterangan alasan dan hal-hal lain mengenai pilihan
jurusan yang direkomendasikan BK untuk siswa
sakit digit nilai angka yang menunjukkan jumlah hari sakit siswa
ijin digit nilai angka yang menunjukkan jumlah hari ijin tidak
bersekolah siswa
alpha digit nilai angka yang menunjukkan jumlah hari tanpa
keterangan/bolos siswa
idcatwali digit nomor untuk mewakili identitas catatan wali kelas kepada
siswa
keterangan merupakan keterangan yang berisi catatan wali kelas kepada
siswa
ORGANISASI entitas untuk mewakili organisasi siswa di sekolah (OSIS)
idorganisasi digit nomor untuk mewakili identitas organisasi siswa
idket_org digit nomor untuk mewakili identitas keterangan nilai organisasi
siswa
ket_org berisi keterangan nilai keakftifan yang menunjukkan kemampuan
siswa pada kegiatan OSIS
EKSTRAKULIKULER entitas ekstrakurikuler siswa
idekskul digit nomor untuk mewakili identitas ekstrakurikuler siswa
idket_ekskul digit nomor untuk mewakili identitas keterangan ekskul
ket_ekskul berisi keterangan nilai keakftifan yang menunjukkan kemampuan
siswa pada kegiatan ekstrakulikuler
PRESTASIEKSKUL entitas yang mewakili catatatan prestasi ekstrakurikuler siswa
idprestasi digit nomor untuk mewakili identitas catatan prestasi
ekstrakuliker siswa
prestasi berisi keterangan catatan prestasi ekstrakuliler siswa
PEMBINA entitas yang mewakili data pembina ekstrakurikuler
III.1.3.4 Rancangan Data
Gambar 3.15 Phisycal Data Model
Pada model data fisik terdapat dua puluh sembilan tabel yang
terbentuk. Tabel-tabel tersebut terdiri dari tabel absensi, afektif,
kelas_detail, keterangan_ekskul, keterangan_org, keterangankompetensi,
kompetensi,master_amk, minat, nilaiamk, nilaipraktik,
organisasi,pelajaran, pembina, ppk, prestasi_ekskul, rekomendasi_bk,
sekolah,semester, siswa, thn_ajar, unitajar.
III.1.4Kebutuhan Fungsi
Dalam implementasinya DFD (Data Flow Diagram) untuk
membangun sistem ini akan di breakdown menjadi 2 decomposition (DFD
Level 2).
data tahun ajar
nomor kelas
Pada DCD seluruh External interactors akan mengakses satu sistem simseko. External interactors tersebut adalah wakepsek akademik, guru
mata pelajaran,pembina ekskul,wali kelas dan bimbingan konseling.
Untuk masuk sistem Eksternal Interactors harus memiliki id yang diberi
otoritas oleh sistem. Wakepsek akademik memiliki otoritas untuk
membuat master data sekolah, guru, user, siswa, pembina, ekstrakurikuler,
mata pelajaran,amk, kelas,daftar kelas. Selain itu, wakepsek akademik
juga memiliki otoritas dalam hal setting struktur mata pelajaran, kkm,
tahun ajaran, semester, dan dapat melihat data nilai siswa (keterangan
ekstrakurikuler, prestasi, organisasi, rekomendasi BK,minat,absensi, ppk,
praktikum,afektif,keterangan kompetensi,amk,catatan wali kelas). Guru
mata pelajaran memiliki otoritas memasukkan dan melihat data
silabus,nilai ppk, nilai praktikum, nilai afektif,dan keterangan kompetensi
dari siswa. Pembina ekskul memiliki otoritas melihat dan memasukkan
data nilai ekskul dan prestasi dari siswa. Wali kelas memiliki otoritas
melihat dan memasukkan data nilai amk, nilai organisasi, dan catatan wali
kelas. Sedangkan bimbingan konseling memiliki otoritas melihat dan
memasukkan data absensi,rekomendasi jurusan, dan minat siswa.
III.1.4.2 DFD Level I
DFD level 1 dapat dilihat pada lampiran A. Pada DFD level 1 ini
terbagi menjadi lima proses yaitu administrasi, akademik, kesiswaan,
kurikulum ,dan laporan hasil belajar dengan penjelasan sebagai berikut :
Wakepsek akademik memiliki otoritas untuk memasukkan data
sekolah,guru, dan user. 2. Proses akademik
Wakepsek akademik memiliki otoritas untuk memasukkan data kelas,
daftar kelas, setting tahun ajar (buka/tutup),dan setting
semester(buka/tutup).
Bimbingan konseling memiliki otoritas untuk memasukkan data minat
siswa dan rekomendasi bk. 3. Proses Kesiswaan
Wakepsek akademik memiliki otoritas untuk memasukkan data
siswa,pembina,ekstrakulikuler,dan organisasi.
Pembina ekskul memiliki otoritas untuk memasukkan data nilai
ekskul,dan pencatatan prestasi siswa.
Wali kelas memiliki otoritas untuk memasukkan data nilai organisasi. 4. Proses Kurikulum
Wakepsek akademik memiliki otoritas untuk memasukkan
mapel,amk,setting kkm, dan setting kbm.
Guru mata pelajaran memiliki otoritas untuk memasukkan data silabus. 5. Proses Laporan Hasil Belajar
Wakepsek akademik memiliki otoritas untuk mencetak LHB.
Guru mata pelajaran memiliki otoritas untuk memasukkan data nilai
mapel,nilai praktikum,nilai afektif,dan keterangan kompetensi . Wali kelas memiliki otoritas untuk memasukkan data nilai amk dan
catatan wali kelas.
Bimbingan konseling memiliki otoritas untuk memasukkan data rekap
absensi siswa. 6. Proses Login
Merupakan proses otentifikasi user untuk masuk sistem. Proses ini
III.1.4.3 DFD Level II Proses 1.1 Administrasi
DFD Level II dari sistem dapat dilihat pada gambar 3.5 DFD level
II proses 1.1 administrasi.
iduser iduser
iduser [iduser]
[data user] [data user] [data guru] master data
sekolah
+
guru 1.1.2
master data guru
+
user 1.1.3
master data user
+
login
Gambar 3.17 DFD level II proses 1.1 administrasi
Pada DFD level II proses 1.1 administrasi dibagi menjadi tiga
proses yaitu master data sekolah, guru, dan user . Wakepsek akademik
memiliki otoritas untuk memasukkan data sekolah,guru,dan user dengan
melalui proses login terlebih dahulu.
III.1.4.4 DFD Level II Proses 1.2 Kesiswaan
DFD Level II dari sistem dapat dilihat pada gambar 3.6 DFD level
[nilai organisasi] master data
siswa +
pembina 1.2.2
master data pembina
+
ekskul 1.2.3
master data ekskul
+
pembina ekskul
keterangan ekskul siswa 1.2.4
penc atatan nilai ekskul
keterangan org siswa organisasi siswa 1.2.7
penc atatan nilai organisasi
+
1.2.6 master data
organisasi siswa
+ laporan hasil belajar
login
Gambar 3.18 DFD level II proses 1.2 kesiswaan
Pada DFD Level II proses 1.2 kesiswaaan dibagi menjadi tujuh
proses yaitu master data siswa,master data pembina,master data
ekskul,pencatatan nilai ekskul,pencatatan prestasi ekskul,master data
organisasi,dan pencatatan nilai organisasi dengan penjelasan sebagai
berikut :
1. Proses master data siswa