Aulia Djatnika || Universitas Pertahanan Indonesia
Teori Hubungan Internasional: Pengertian dan Fungsi || Page 1 of 2
Teori Hubungan Internasional: Pengertian, Fungsi
1oleh Aulia Djatnika
Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana Jurusan Diplomasi Pertahanan Fakultas Strategi Pertahanan – Universitas Pertahanan Indonesia
Pengertian dan Fungsi Teori Hubungan Internasional
International Relations Studies atau Studi Hubungan Internasional (Studi HI) Pertama kali
digagas oleh Dewan Hubungan Internasional (Chair of International Relations) di Universitas
Wales pada tahun 1919. (Linklater, 1996, p. 5) Artinya, Studi HI baru diakui sebagai disiplin ilmu
baru pada akhir Perang Dunia II (PD II). Studi HI muncul dari kegelisahan para pemikirnya untuk
mengakhiri perang. Dengan kata lain, Studi HI tidak dapat dilepaskan dengan bahasan mengenai
mengapa perang terjadi dan bagaimana mengakhiri atau menghindari perang dalam artian luas.
Tidak ditetapkan satu pengertian baku dari teori HI. Beberapa varian pandangan pemikir
tentang teori dalam HI setidaknya dapat tergambar dari beberapa pengertian berikut (Linklater,
1996, p. 11): Wight yang mengatakan bahwa Teori dalam HI adalah tradisi pemikiran mengenai
hubungan antara negara-negara; Waltz yang menjelaskanteori dalam HI adalah hukum yang
mengidentifikasi hubungan yang serupa atau yang dimungkinkan terjadi; atau Hollis & Smith yang
mendeskripsikan teori dalam HI berfungsi untuk mengihtisarkan, menggeneralisasikan dan
menghubungkan.
Teori HI berniat untuk menjawab berbagai pertanyaan seperti: mengapa suatu negara
membuat senjata dan mengancam satu sama lain selama masa damai?; Mengapa suatu negara
melakukan perang?; dan mengapa, banyak terjadi konflik dalam sistem internasional secara
umum? (Chernoff, 2007, p. 35) Terdapat tiga pembagian sifat dari teori dalam HI. Ketiganya terus
Aulia Djatnika || Universitas Pertahanan Indonesia
Teori Hubungan Internasional: Pengertian dan Fungsi || Page 2 of 2
berkembang menurut perkembangan kehidupan internasional. Ketiga pembagian tersebut adalah
teori empiris, teori normative dan teori kritis. Teori empiris artinya teori dalam HI digunakan
dalam kerangka observasi atau uji hipotesis dari kehidupan dunia. Teori normative artinya teori
dalam HI yang membahas pemikiran tentang bagaimana perwujudan dunia yang seharusnya.
Teori kritis artinya teori dalam HI yang merupakan kritik dari ideology masa kini yang
berkarakter lebih bebas, memungkinkan perubahan dan lebih bertitik berat pada otonomi manusia.
(Linklater, 1996, p. 11) Teori kritis muncul dalam perkembangan Studi HI kekinian. Kekuatan
dasar menurut HI kekinian adalah kapasitas aktor untuk berkerjasama dan perkembangan teknologi untuk mengatasi permasalahan global.(Griffiths, O’challagan & Roach, 2007:viii)
Teori dalam HI dapat digunakan oleh negara sebagai dasar pengambilan kebijakan dalam
menghadapi perkembangan dunia yang begitu cepat berubah (Saeri, 2012). Berkembangnya
realasi negara sebagai aktor mula-mula dalam ilmu HI mengakibatkan perkembangan fungsi dari
Ilmu HI. Ilmu HI yang pada mulanya memiliki fungsi terbatas pada bagaimana mencegah atau
mengakhiri terjadinya perang antar negara di lingkungan international kemudian berkembang
menjadi banyak fungsi. Diantaranya untuk memahami perilaku negara, melakukan refleksi atau
kritik terhadap pemikiran Ilmu HI sebelumnya, dan memahami kehidupan dalam lingkungan
internasional yang tidak terbatas pada hubungan antar negara namun juga factor lain yang
mempengaruhinya.
Daftar Bacaan
Chernoff, F. (2007). Theory and Metatheory in International Relations. New York: Palgrave Macmillan.
Dunne, T., Kurki, M., & Smith, S. (2010). International Relations Theories: Discipline and Diversity. Oxford: Oxford University Press.
Kitch, C. (1997). Changing Theoretical Perspectives on Women's Media Images: the Emergence of Patterns in a New Area of Historical Scholarship. Journalism and Mass Communication Quarterly 14, No. 3, 477-489. Linklater, S. B. (1996). Theories of International Relations. New York: St Martin's Press.
Petschaur, A. V. (2000). A Failure that Transformed Russia: the 1991-1994 Demcratic State-Building Experiment in Chechnya. International Social Science Review 75, No.1-2, 15.
Saeri, M. (2012). Teori Hubungan Internasional: Sebuah Pendekatan Paradigmatik. Jurnal Transnasional, Volume 3, No.2, 4.