Pendahuluan
Latar Belakang
Kita paham bahwa suatu penemuan ada untuk mempermudah kehidupan kita sehari-hari. Adanya inovasi dan pemikiran baru dapat menciptakan suatu penemuan baru. Semua manusia berpotensi untuk sekedar mempunyai ide baru dan inovasi baru atau bahkan menciptakan suatu penemuan baru. Selama individu tersebut berpikir kritis akan lingkungannya dan memiliki suatu inspirasi untuk mempermudah kehidupan manusia, suatu penemuan baru mampu tercipta. Begitu pula dengan kita. Sebagai warga negara Indonesia, sebenarnya kita pun mampu menciptakan suatu inovasi baru bahkan penemuan baru. Begitu banyak penemu dari Indonesia yang mampu berpikir kritis dan kreatif sehingga menciptakan berbagai penemuan baru. Namun, kita tidak menikmati hasil penemuannya, bahkan sedikit dari kita yang mendengar “berita bahagia” akan suatu penemuan yang berasal dari Indonesia. Sudah sepantasnya suatu penemuan baru kita syukuri karena hal tersebut mampu mempermudah kehidupan kita kedepannya. Namun yang terjadi adalah kita seperti acuh tak acuh akan penemuan mereka. Tidak ada rasa menghargai dan melindungi dari kita dan yang lebih parah lagi, pemerintah Indonesia seakan tidak menjamin hasil penemuan-penemuan tersebut. Maka seiring berjalannya waktu, berita akan suatu penemuan dan inovasi di Indonesia luput dari perhatian kita dan penemu-penemu tersebut seakan “malas” berinovasi ke depannya, karena tidak adanya rasa dihargai dan diakui. Sudah sepantasnya kita menghargai dan bersyukur karena masih ada orang yang berusaha menemukan penemuan baru.
Tujuan dan Manfaat
Proyek DIKTI kami memiliki beberapa tujuan, antara lain menerapkan penemuan-penemuan cerdas dalam kehidupan sehari-hari agar kehidupan lebih efektif dan efisien. Langkah selanjutnya pemerintah dapat menghargai hasil karya penemuan orang Indonesia. Di sisi lain, para penemu mendapatkan balas jasa, keuntungan dan penghasilan atas karya yang mereka buat. Diharapkan dari pemberian keuntungan pada penemuan-penemuannya, para penemu dapat terpacu untuk menghasilkan penemuan dan karya lainnya dan memicu orang-orang lainnya agar dapat menghasilkan suatu inovasi dan penemuan baru. Setelah tujuan yang kami tuliskan ada beberapa manfaat yang kita rumuskan antara lain:
Menjadi wadah berkumpulnya penemu-penemu Indonesia Memajukan riset dan teknologi di Indonesia
Penemuan yang masuk terjamin perlindungannya oleh Badan-Badan terkait Memajukan perekonomian negara serta menaikkan laju pertumbuhan devisa
negara atas penemuan-penemuan tersebut (yang telah diproduksi)
Gagasan
Kondisi Terkini
Pada masa sekarang ini, banyak masyarakat Indonesia yang secara otodidak menciptakan penemuan atau membuat sebuah inovasi baru. Penemuan dan inovasi tersebut bisa dibilang sebagai sesuatu yang baru dan membuat kita tercengang. Namun, karena diasuh secara otodidak, banyak penemuan yang tidak “tembus” ke media sehingga tidak diberitakan. Memang, ada beberapa yang mampu diberitakan media, namun kembali lagi, hanya ada beberapa orang yang benar-benar peduli akan pemberitaan tersebut, dan ada beberapa orang yang bersifat acuh dengan berita tersebut. Lalu setelah adanya pemberitaan tersebut, seakan berita tersebut tenggelam dan tidak ada kelanjutan dari penemuan tersebut. Pembuatan yang otodidak membuat seorang penemu tidak mampu mengembangkan penemuannya lebih baik lagi dan tidak mampu memproduksi penemuannya tersebut secara massal. Ada beberapa kasus tentang penemuan yang tidak dilindungi serta tidak tersebar luas dan tidak diproduksi secara massal. Yang lebih mencengangkan adalah para penemu ini masih berstatus pelajar, ini berarti mereka masih sangat muda dan memiliki banyak potensi kedepannya. Berdasarkan informasi yang kami lansir dari Kompas.com kami memperoleh informasi mengenai penemuan-penemuan unik namun tidak diproduksi dan ada pula yang sudah siap di produksi. Berikut adalah contoh-contoh penemuan yang hanya mencapai tahapan “jadi” belum beranjak ke tahapan “produksi”.
Alat Penyaring Sampah
“Alat ini menarik sampah, mengangkatnya, lalu terkumpul di bak penampung yang ada di bagian paling belakangnya,” ujar Nurina.
Detektor Telur Busuk
Wisnu, pelajar SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah. Detektor telur busuk adalah temuan pertamanya yang mampu mencuri perhatian dunia, dengan dilengkapi sensor. Wisnu membuat senter yang dilengkapi sensor cahaya dan kalibrator. Bila cahaya tembus, maka akan menyala lampu hijau. Bila gelap, lampu akan menyala merah dan berbunyi. Temuannya juga sampai mendapatkan perhatian dari para penggiat industri yang hendak membeli hak ciptanya.
“Ada yang minta kontak saya, menanyakan alat saya dijual berapa ringgit. Ada juga yang mengatakan kalau bisa alat ini dibuat otomatis,” ujar Wisnu.
Sepatu Anti Pelecehan Seksual
“Posisi switch-nya on, lalu nyala menggunakan komponen sirkuit. Dari baterei 9 volt, akan mengalir ke sirkuit, di dalam komponen sirkuit tegangan dinaikkan dan diubah menjadi arus listrik yang mencapai 450 volt,” ujar Hibar.
"Bahan ini efektif menyerap dan menyimpan suhu panas hingga 21 persen," kata Nara. Selama satu tahun terakhir, Nara merancang karyanya ini dengan dibantu sang ayah yang berprofesi sebagai guru. "Dengan air banyak kekurangan, antara lain terlalu berat, bersuara, dan air perlu diganti dalam waktu tertentu," tambahnya.
Helm berpendingin sempat dilirik beberapa perusahaan produsen helm. Tetapi, Nara hanya memilih satu perusahaan yang dinilainya memiliki kemampuan menerjemahkan keinginannya secara teknis. "Menurut kami, perusahaan ini sepertinya juga memiliki itikad baik untuk memproduksi dan memasarkan," kata ayah Nara, Gunawan Siswoyo.
Solusi yang pernah ditawarkan
Kami terinspirasi oleh sebuah acara televisi swasta, di acara televisi tersebut cukup dikatakan “unik”, karena menguji suatu hasil penemuan dari seorang penemu, jika layak untuk diproduksi maka penemu tersebut dipertemukan dengan produsen yang sanggup memproduksi massal penemuan tersebut. Sehingga penemuan-penemuan dapat menjadi efektif dan berguna bagi kehidupan manusia serta mampu memberikan penghargaan berupa keuntungan bagi penemu tersebut. Kami harap dengan diterapkannya teori ini, maka penemu-penemu Indonesia mampu berkarya lebih jauh lagi dan berinovasi serta memacu orang lain untuk berkarya dan menemukan penemuan baru.
Seberapa Jauh Kondisi Terkini
Berdasarkan pengamatan kami, seperti yang sudah kami katakan bahwa kondisi penemu-penemu di Indonesia saat ini hanya sampai pada tahap “jadi”, belum banyak yang mencapai tahap “Produksi”. Selain itu banyak penemuan yang belum memiliki hak cipta sehingga dapat di plagiasi pihak lain dan kebanyakan penemuan yang dibuat secara otodidak sehingga menghambat kemajuan pengembangan serta tidak mampu diproduksi secara massal. Kendala terbesar yang kami hadapi yakni tidak adanya kelanjutan kabar dari penemu-penemu bangsa Indonesia, seolah tidak sampai di telinga kami bahkan lebih parahnya lagi apabila hak penemuan mereka di ambil oleh negara lain. Menurut kami, dengan adanya suatu penemuan dapat menjadi potensi besar bagi perkembangan bangsa ini. Semakin kreatif masyarakat berkarya semakin besar perubahan yang akan dialami oleh bangsa ini. Dalam kondisi seperti ini kami mengharapkan adanya suatu badan yang melindungi sekaligus memperhatikan kelangsungan cerita dari suatu penemuan yang dicetuskan oleh masyarakat Indonesia.
akan dibiayai oleh produsen tersebut. Diharapkan dengan adanya sistematis tersebut, BAPNEI dapat menjalin kerjasama dengan pemerintah dan pihak lain lalu mampu menjual hasil temuan yang berguna bagi masyarakat.
Pihak dan Kontribusi
Dalam menciptakan usulan mengenai Badan Pengembangan Penemuan Indonesia (BAPNEI), yaitu badan yang melindungi dan menguji kelayakan suatu penemuan serta mempertemukan penemu dengan produsen, ada beberapa pihak yang dirasa perlu dijalin kerjasama. Pihak tersebut perlu dijalin kerjasama berkaitan dengan penemuan yang masuk. Perlu adanya pihak yang menjamin adanya hak cipta akan sebuah penemuan, lalu perlu adanya pihak yang mengembangkan penemuan tersebut. Berikut perincian pihak-pihak yang membantu Badan Pengembangan Penemuan Indonesia:
Badan Intelijensi Negara
adalah lembaga pemerintah nonkementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang intelijen. Dalam badan yang kami usulkan ini, BIN berfungsi sebagai pelindung karena penemuan-penemuan tersebut adalah perkembangan teknologi negara dan hal tersebut adalah sebuah rahasia negara yang tidak boleh diketahui negara lain;
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
adalah sebuah unsur pelaksana Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang Hak Kekayaan Intelektual. Dalam badan yang kami usulkan ini, DJHKI berfungsi sebagai penjamin hak cipta penemuan-penemuan yang masuk ke badan yang kami usulkan ini;
Asosiasi Profesor Indonesia
adalah sebuah persatuan para profesor-profesor di seluruh Indonesia. Dalam badan yang kami usulkan ini, API berfungsi sebagai penguji kelayakan dan pihak yang berusaha mengembangkan penemuan yang masuk ke badan yang kami usulkan ini;
Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia
adalah kementerian yang membidangi urusan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Dalam badan yang kami usulkan ini, RISTEK berfungsi sebagai pihak yang menaungi dan mengasuh penemuan yang masuk serta bekerjasama dengan API untuk menguji dan mengembangkan penemuan yang masuk ke badan yang kami usulkan ini;
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
adalah kementerian yang membidangi urusan transportasi. Dalam badan yang kami usulkan ini, KEMENHUB berfungsi sebagai pihak yang menaungi penemuan yang berkaitan dengan transportasi yang masuk ke dalam badan yang kami usulkan ini;
Ahli Gizi
Langkah Strategis
BADAN PENGEMBANGAN PENEMUAN INDONESIA (BAPNEI)
Alat/ Bahan yang akan diuji
Alat/ Bahan yang akan diuji diberi hak cipta penuh atas ciptaannya Tidak
Memenuhi kriteria produksi
Lolos
Produsen terkait dengan hasil
Tidak Ada penemuan dan siap
memproduksi
Ada
Memberi gambaran hasil penemuan
Ditolak kepada calon
produsen
Disetujui
Mengembangkan potensi serta
menerima konsultasi perihal penemuan terkait
Kesimpulan
Hasil PenemuanPencarian
Produsen Pengujian
Layak Produksi Perlindungan
Hak Cipta
Presentasi
Pengembangan
Gagasan yang diajukan
penemuannya. Apabila hasil temuannya ditolak, maka akan ada 2 alternatif. Penemu harus mengembangkan penemuannya lalu membenahi presentasinya, atau pihak BAPNEI akan mencarikan produsen lainnya. Setelah disetujui maka akan ada pengembangan hasil temuan tersebut bersama dengan pihak API dan RISTEK untuk kelayakan produksi massal. Setelah siap produksi maka penemuan tersebut akan diproduksi secara massal dan dipasarkan di tengah-tengah masyarakat.
Prediksi Hasil
Daftar Pustaka
Asosiasi Profesor Indonesia (2013, Desember 9). Diakses dari: http://www.api-profesor.org/
Black Innovation (2013, Desember 7). Nominasi 10 besar. Diakses dari:
http://www.blackxperience.com/index.php? page=blackinnovationawards/nomination
Black Innovation (2013, Desember 7). Tentang Black Innovation. Diakses dari:
http://www.haritsthinkso.com/2010/02/apa-sih-black-innovation-award-itu.html
Detik.com (2013, Desember 7). 5 Temuan Hebat Anak Indonesia yang Juara di Malaysia. Diakses dari :http://detik.com/content/2013/05/13/10/120628
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (2013, Desember 9). Diakses dari: www.dgip.go.id
Invention Intervention (2013, Desember 6). About Invention Intervention. Diakses dari:
http://www.historyasia.com/tvshows/Invention-Intervention/about.html;jsessionid=4E1F86E1E619721A8FADFAC6EBFE3CC0
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (2013, Desember 9). Diakses dari:www.dephub.go.id
Kementerian Riset dan Teknologi (2013, Desember 9). Diakses dari: www.ristek.go.id
Kompas Edukasi (2013, Desember 6). Helm Berpendingin Karya Siswa SMP Segera Dipasarkan. Diakses dari:
http://edukasi.kompas.com/read/2012/07/19/1155182/Helm.Berpendingin.Ka rya.Siswa.SMP.Segera.Dipasarkan