• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATA KULIAH AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MATA KULIAH AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MATA KULIAH: AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

DOSEN : Dr. Hj. Nuzulul Hidayati, SE.,Ak.,MM

DAMPAK DARI KASUS ENRON TERHADAP

PROFESIONALISME AKUNTAN DAN ETIKA BISNIS

Disusun Oleh

Kusuma Indawati

NPM 1060030044

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI Y.A.I

(2)

DAMPAK DARI KASUS ENRON TERHADAP

PROFESIONALISME AKUNTAN DAN ETIKA BISNIS

PENDAHULUAN

Fungsi auditor independen tak hanya memastikan bahwa laporan keuangan sebuah perusahaan sesuai dengan aturan dan standar akutansi, tapi juga memberi investor maupun kreditor gambaran yang fair serta akurat tentang apa yang terjadi. Sebagai profesi yang mengemban public trust (kepercayaan publik), organisasi profesi akuntan akhir-akhir ini sering dituding kurang berpihak kepada kepentingan publik. Hal ini diakibatkan telah terjadi beberapa kasus manipulasi laporan keuangan yang melibatkan akuntan publik yang seharusnya menjadi pihak independen. Kondisi ini membuat masyarakat mempertanyakan kredibilitas profesi akuntan publik. Erosi kepercayaan terhadap profesi akuntansi semakin meningkat, padahal eksistensi profesi sangat bergantung pada kepercayaan masyarakat sebagai pengguna jasa profesi.

Kepercayaan masyarakat perlu dipulihkan dan hal itu sepenuhnya tergantung pada praktek profesional dan etika bisnis yang dijalankan para akuntan. Banyak contoh perusahaan dunia yang akhirnya hancur karena tidak mengindahkan aspek profesionalisme dan etika dalam bisnis misalnya Enron Corporation dan KAP Arthur Andersen. Padahal, kedua perusahaan itu memiliki aset ratusan triliun, namun dalam sekejap ambruk akibat mengesampingkan nilai-nilai dalam berbisnis.

Enron Corporation

(3)

tidak ada kaitannya dengan industri energi. Diversifikasi usaha tersebut, antara lain meliputi future transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan. Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar.

KAP Arthur Andersen

KAP Arthur Andersen adalah sebuah perusahaan jasa akuntansi yang berbasis di Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan oleh Arthur Andersen pada tahun 1913. Arthur Andersen termasuk kedalam kelompok The Big Five, yang terbentuk sejak bulan juli 1998. Arthur Andersen juga menjadi auditor beberapa perusahaan raksasa seperti perusahaan energi terbesar dunia yaitu Enron, Merck, WorldCom, KPNQwest, dan sejumlah rekanan besar lainnya. Arthur Andersen juga menjalankan bisnis assurance service.

PERMASALAHAN

(4)

yang hanya bisa di akses oleh fihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk praktek akuntansi dan bisnis tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada publik.

2. Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out sourcing secara total atas fungsi internal audit perusahaan.

3. Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semula adalah partner KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan.

4. Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.

5. Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen.

6. Pada awal tahun 2001 patner KAP Andersen melakukan evaluasi terhadap kemungkinan mempertahankan atau melepaskan Enron sebagai klien perusahaan, mengingat resiko yang sangat tinggi berkaitan dengan praktek akuntansi dan bisnis enron. Dari hasil evaluasi di putuskan untuk tetap mempertahankan Enron sebagai klien KAP Andersen.

7. Salah seorang eksekutif Enron di laporkan telah memepertanyakan praktek akunting perusahaan yang dinilai tidak sehat dan mengungkapkan kekhawatiran berkaitan dengan hal tersebut kepada CEO dan partner KAP Andersen pada pertengahan 2001. CEO Enron menugaskan penasehat hukum perusahaan untuk melakukan investigasi atas kekhawatiran tersebut tetapi tidak memperkenankan penasehat hukum untuk mempertanyakan pertimbangan yang melatarbelakangi akuntansi yang dipersoalkan. Hasil investigasi oleh penasehat hukum tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada hal-hal yang serius yang perlu diperhatikan. 8. Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan

(5)

menjadi rugi $644 juta. Para analis dan reporter kemudian mencari tahu lebih jauh mengenai beban $1 miliar tersebut, dan ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh CFO Enron.

9. Pada tanggal 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan perusahaan ke pengadilan dan memecat 5000 pegawai. Pada saat itu terungkap bahwa terdapat hutang perusahaan yang tidak di laporkan senilai lebih dari satu milyar dolar. Dengan pengungkapan ini nilai investasi dan laba yang di tahan (retained earning) berkurangdalamjumlahyangsama.

10. Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron (penghambatan terhadap proses peradilan ).

11. Dana pensiun Enron sebagian besar diinvestasikan dalam bentuk saham Enron. Sementara itu harga saham Enron terus menurun sampai hampir tidak ada nilainya

12. KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor enron pada pertengahan juni 2002. sementara KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah berakhir pada saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001.

13. KAP Andersen diberhentikan sebagai auditor enron pada pertengahan juni 2002. sementara KAP Andersen menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron telah berakhir pada saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001.

14. CEO Enron, Kenneth Lay mengundurkan diri pada tanggal 2 Januari 2002 akan tetapi masih dipertahankan posisinya di dewan direktur perusahaan. Pada tanggal 4 Pebruari Mr. Lay mengundurkan diri dari dewan direktur perusahaan. 15. Tanggal 28 Pebruari 2002 KAP Andersen menawarkan ganti rugi 750 Juta US

(6)

16. Pemerintahan Amerika (The US General Services Administration) melarang Enron dan KAP Andersen untuk melakukan kontrak pekerjaan dengan lembaga pemerintahan diAmerika.

17. Tanggal 14 Maret 2002 Departemen Kehakiman Amerika memvonis KAP Andersen berrsalah atas tuduhan melakukan penghambatan dalam proses peradilan karena telah menghancurkan dokumen-dokumen yang sedang diselidiki.

18. KAP Andersen terus menerima konsekwensi negatif dari kasus Enron berupa kehilangan klien, pembelotan afiliasi yang bergabung dengan KAP yang lain dan pengungkapan yang meningakat mengenai keterlibatan pegawai KAP Andersen dalam kasus Enron.

19. Tanggal 22 Maret 2002 mantan ketua Federal Reserve, Paul Volkcer, yang direkrut untuk melakukan revisi terhadap praktek audit dan meningkatkan kembali citra KAP Andersen mengusulkan agar manajeman KAP Andersen yang ada diberhentikan dan membentuk suatu komite yang diketuai oleh Paul sendiri untuk menyusun manajemen baru.

20. Tanggal 26 Maret 2002 CEO Andersen Joseph Berandino mengundurkan diri dari jabatannya

(7)

DAMPAK DARI KASUS ENRON

Ditinjau Dari Perspektif Profesionalisme Akuntan

1. Arthur Andersen, merupakan kantor akuntan publik yang melakukan Audit terhadap laporan keuangan Enron Corp. Dalam melakukan penugasannya, KAP Andersen tidak hanya melakukan manipulasi laporan keuangan Enron, tetapi juga melakukan tindakan tercela dengan menghancurkan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan kasus Enron. Arthur Andersen memusnahkan dokumen pada periode sejak kasus Enron mulai mencuat ke permukaan, sampai dengan munculnya panggilan pengadilan. Walaupun penghancuran dokumen tersebut sesuai kebijakan internal Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar hukum dan menyebabkan kredibilitas Arthur Andersen hancur. Disini Andersen telah ingkar dari sikap profesionalisme sebagai akuntan independen dengan melakukan tindakan knowingly and recklessly yaitu menerbitkan laporan audit yang salah dan menyesatkan (deception of information).

2. Sebagai auditor, Arthur Andersen seharusnya memeriksa dengan obyektivitas dan independensi yang tinggi, namun karena terbujuk oleh uang mereka malah terlibat dalam manipulasi laporan keuangan Enron yang pada akhirnya merugikan banyak pihak sampai milyaran dolar AS. Sungguh luar biasa kecurangan ini sampai-sampai disebut sebagai kecurangan akuntansi terbesar dalam abad ke 20.

3. Arthur Andersen sebagai konsultan tidak menjunjung nilai-nilai profesionalisme yang seharusnya mereka jaga. Sesungguhnya Arthur andersen mengetahui apa yang dilakukan oleh Enron tidaklah benar. Namun, Arthur Andersen memberikan penilaian bahwa Enron telah menyajikan laporan keuangan dengan akurat.

(8)

Ditinjau Dari Perspektif Etika Profesi dan Bisnis

1. Dari kasus tersebut bisa saya simpulkan bahwa Enron dan KAP Arthur Andersen sudah melanggar kode etik yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar. Mungkin saja pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan keuntungan bagi Enron, tetapi akhirnya dapat menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur Andersen. Dalam kasus ini, KAP yang seharusnya bisa bersikap independen tidak dilakukan oleh KAP Arthur Andersen. Karena perbuatan mereka inilah, kedua-duanya menuai kehancuran dimana Enron bangkrut dengan meninggalkan hutang milyaran dolar sedangakn KAP Arthur Andersen sendiri kehilangan independensinya dan kepercayaan dari masyarakat. Selain itu juga berdampak pada karyawan yang bekerja di KAP Arthur Andersen dimana mereka menjadi sulit untuk mendapatkan pekerjaan akibat kasus ini.

2. Andersen sebagai KAP telah menciderai kepercayaan dari pihak stockholder atau principal untuk memberikan suatu fairrness information mengenai pertanggungjawaban dari pihak agent dalam mengemban amanah dari principal. Pihak agent dalam hal ini manajemen Enron telah bertindak secara rasional untuk kepentingan dirinya (self interest oriented) dengan melupakan norma dan etika bisnis yang sehat

3. Pihak manajemen Enron telah melakukan berbagai macam pelanggaran praktik bisnis seperti Deception, discrimination of information, dan coercion, bribery serta keluar dari prinsip good corporate governance. Akhirnya Enron harus menuai suatu kehancuran yang tragis dengan meninggalkan hutang milyaran dolar. 4. Enron telah melakukan tindakan yang melanggar etika. Mereka membujuk

(9)
(10)

tidak meningkat, perusahaan mendapatkan laba yang tinggi dari penjualan kontrak dan aset lain kepada entitas ini, dan bahkan pendapatan meningkat setiap tahunnya. Dalam kasus tersebut, Enron adalah perusahaan yang telah melanggar etika pengungkapan dalam laporan keuangan. Terdapat hal-hal yang tidak diungkapkan oleh perusahaan dengan tujuan untuk mencari keuntungan sepihak. 5. Enron melakukan praktek-praktek yang rakus, licik, dan menghalalkan segala cara

untuk meraih keuntungan setinggi-tingginya. Jelas praktek tersebut melanggar etika walaupun belum tentu melanggar hukum yang berlaku.

6. Fungsi auditor independen tak hanya memastikan bahwa laporan keuangan sebuah perusahaan sesuai dengan aturan dan standar akutansi, tapi juga memberi investor maupun kreditor gambaran yang fair serta akurat tentang apa yang terjadi. Andersen gagal di dua lapangan itu

Ditinjau Dari Kelemahan Standar Akuntansi

1. Sistem pengendalian intern

a. Persyaratan kewajiban manajemen untuk menyusun prosedur dan pengendalian transaksi derivatif tersebut diatur dalam GAAP (Standar Akuntansi Keuangan di Amerika Serikat), sedangkan di Indonesia diatur dalam PSAK 55: Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. Prosedur pengendalian tersebut ada, tapi dilanggar oleh manajemen, dan baru terungkap pada saat terakhir sebelum Enron pailit. Dugaan tersebut berdasarkan alasan munculnya bukti pengakuan kerugian yang tidak dapat ditutup-tutupi lagi seperti yang dilakukan direksi Enron yang terus-menerus melaporkan kinerja tinggi guna memacu meningkatnya nilai pasar perseroan, sehingga dalam jangka waktu sekitar empat tahun nilai pasar naik sebesar $50 miliar.

(11)

pasar perusahaan. Kasus Enron dengan ciri pemberian opsi saham secara masif tidak hanya kepada karyawan kunci, bahkan komite audit, karyawan biasa, serta program pensiun karyawan juga diberikan dalam beberapa alternatif, antara lain pensiun dengan memperoleh opsi saham perusahaan.

Dengan opsi saham semacam itu, setiap individu dalam perusahaan menjadi serba salah bila berusaha mengungkapkan ketidakberesan praktik/transaksi perusahaan yang dapat mengakibatkan anjloknya harga sahamnya. Karena akan merugikan tidak hanya pemegang saham mayoritas, tetapi hampir seluruh karyawan Enron dan dan pensiunannya. Bagi pejabat kunci dan anggota komite audit, selain menimbulkan benturan kepentingan untuk mengungkapkan fakta yang sebenarnya terjadi sekaligus mengamankan nilai saham dari opsi yang menjadi haknya masing-masing.

c. Penjualan saham dalam skala besar oleh pihak orang dalam.

(12)

2. Proses manajemen risiko dalam memitigasi risiko.

Menurut ISO, manajemen risiko suatu organisasi hanya dapat efektif bila mampu menganut prinsip-prinsip bahwa manajemen risiko harus memberi nilai tambah, menyediakan informasi terbaik, transparan, inklusif serta harus memfasilitasi terjadinya perbaikan dan peningkatan organisasi secara berlanjut.

Dalam kasus Enron, proses manajemen risiko terabaikan oleh pihak manajemen. Hal ini terlihat dari:

a. Tindakan dan perilaku yang tidak sehat dari manajemen Enron berperan besar dari kebangkrutan perusahaan

b. Telah terjadi pelanggaran terhadap norma etika corporate governance dan

corporate responsibility oleh manajemen perusahaan

c. Perilaku manajemen Enron merupakan pelanggaran besar-besaran terhadap kepercayaan yang diberikan kepada perusahaan.

d. Adanya Deception Information yang dilakukan pihak manajemen Enron maupun KAP Arthur Andersen. Mereka mengetahui tentang praktek akuntansi dan bisnis yang tidak sehat. Tetapi demi trust dari investor dan publik, kedua belah pihak merekayasa laporan keuangan mulai dari tahun 1985 sampai dengan Enron menjadi hancur berantakan.Bahkan CEO Enron saat menjelang kebangkrutannya masih tetap melakukan Deception dengan menyebutkan bahwa Enron secara berkesinambungan memberikan prospek yang sangat baik.

SOLUSI

(13)

di Amerika Serikat tetapi bagi semua orang/pihak. Oleh karena itu kiranya penulis dapat memberikan rekomendasi sebagai berikut:

1. Penegakan hukum oleh pihak-pihak yang berkompeten baik dalam bidang etika bisnis, etika profesional, serta bidang terkait lainya (perlindungan hukum bagi

whitstleblower), disamping perbaikan peraturan (regulation) sehingga tidak ada celah bagi siapapun untuk melakukan tindakan diluar koridor yang telah ditetapkan.

2. Etika harus mendapat tempat yang penting bagi semua pihak dalam semua tatanan kehidupan termasuk dalam dunia bisnis.

3. Penegakan Good Corporate Governance bisa menjadi perangkat untuk membantu perusahaan menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi. Tujuan akhir penerapan GCG bukan sekadar pemenuhan prosedur dan berjalannya sistem, melainkan terkawalnya keberlanjutan usaha yang berlandaskan pilar-pilar kejujuran, transparansi, pertanggungjawaban, akuntabilitas, independensi dan keadilan.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Aren and Loebbecke. Auditing Pendekatan Terpadu, edisi Indonesia, cetakan kedua. Jakarta: Salemba Empat, 1997.

Bapepam, Peraturan No VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan Yang Memberikan Jasa Audit di PasarModal.

Tunggal, Amin Widjaja. Forensic Audit.

http://uppi.wordpress.com/2008/04/10/skandal-enron/

http://www.coso.org

http://www.associatedcontent.com/article/100479/the_enron_scandal_the_crime_ candal.html

www.chron.com/news/specials/enron/ - Amerika Serikat

www.guardian.co.uk/business/enron

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) aspek diksi yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea Hirata; (2) nilai pendidikan karakter

online shop dan selebriti inStagram di media sosial instagram telah sah sebagaimana ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata, dimana dalam kontrak telah memuat

(b) Kesalahan yang berlaku kepada lafaz ayat dan merosakkan makna (c) Kesalahan yang berlaku pada makna ayat dan hukum-hukum tajwid. Berapakah rukun utama

Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,907 atau kategori yang memiliki hubungan sangat kuat positif; dan (4) Ada hubungan yang positif

[r]

refutation text yang dikembangkan sebagai media untuk meremediasi miskonsepsi pada materi momentum dan impuls layak digunakan. Secara khusus hasil penelitian dapat

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”

Permasalahan yang dibahas berkaitan dengan bagaimana para dalang wayang kulit Jawa Timuran menanggapi eksistensi pertunjukan wayang kulit gaya Surakarta yang tidak