• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPER KIMIA UNSUR UNSUR LOGAM GOLONGAN T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PAPER KIMIA UNSUR UNSUR LOGAM GOLONGAN T"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PAPER KIMIA UNSUR

UNSUR LOGAM GOLONGAN TRANSISI

GOLONGAN IIIB DAN IVB

KELOMPOK 2

Eka Vany Anggraeni 24030111120016 Lathoiful Isyaroh 24030111120012

Ratna Dewi 24030111130023

Warnengsih 24030111120020 Ira Eka Fatmawati 24030111120014

Alva Wulandari 24030111120017

Budi Kusuma Putra 24030111130030 M. Facrizal Sukmana 24030111130028

Anwar Jaman 24030111120022

Prabowo Agia Wicaksono 24030111130025

Jurusan Kimia

(2)

Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat-Nya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah ini berjudul “Unsur Logam Golongan Transisi Golongan IIIB dan IVB”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Unsur.

Makalah ini membahas mengenai logam transisi khususnya logam transisi golongan III dan IV serta analisisnya. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih juga secara khusus disampaikan kepada ibu Sriatun, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Kimia Unsur.

Saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sarana pembelajaran bagi kita di masa yang akan datang.

Semarang, September 2011

(3)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...3

1.1 Latar Belakang...3

1.2 Tujuan...8

BAB II PEMBAHASAN...9

2.1 Scandium...10

2.2 Yitrium...15

2.3 Lanthanum...18

2.4 Titanium 2.5 BAB III PENUTUP...23

3.1 Kesimpulan...23

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyusunan sistem periodik unsur telah mengalami banyak penyempurnaan. Mulai dari Antoine Lavosier, J. Newslands, O. Mendeleev hingga Henry Moseley.

1. Pengelompokan Unsur Menurut Lavoisier

Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia. Pengelompokan unsur tersebut berdasarka sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non logam. Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam kelompok unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda.

Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor, oksigen, azote ( nitrogen ), dan hidrogen. Unsur-unsur yang etrgolong logam adalah sulfur, fosfor, karbon, asam klorida, asam flourida, dan asam borak. Adapun unsur-unsur logam adalah antimon,perak, arsenik, bismuth. Kobalt, tembaga, timah, nesi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina, tobel, tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong unsur tanah adalah kapur, magnesium oksida, barium oksida, aluminium oksida, dan silikon oksida.

Kelemahan dari teori Lavoisior : Penglompokan masih terlalu umum

kelebihan dari teori Lavoisior : Sudah mengelompokan 33 unsur yang ada berdasarka sifat kimia sehingga bisa di jadikan referensi bagi ilmuan-ilmuan setelahnya.

2. Pengelompokan unsur menurut J.W. Dobereiner

Pada tahun 1829, J.W. Dobereiner seorang profesor kimia dari Jerman mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya.

(5)

Unsur pembentuk garam dan massa atomnya, yaitu c1 = 35,5 Br = 80, dsn I = 127. unsur pembentuk alkali dan massa atomnya. Yaitu Li = 7, Na = 23dan K = 39.

Dari pengelompokan unsur-unsur tersebut, terdapat suatu keteraturan. Setiap tiga unsur yang sifatnya mirip massa atom ( A r ) unsur yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga.

Oleh karena itu, Dobereiner mengambil kesimpulan bahwa unsur-unsur dapat di kelompokan ke dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang di sebut triade.

Triade

A r Rata-Rata A r unsur pertama dan ketiga

Kelemahan dari teori ini adalah pengelompokan unsur ini kurang efisian dengan adanya beberapa unsur lain dan tidak termasuk dalam kelompok triad padahal sifatnya sama dengan unsur dalam kelompok triefd tersebut.

Kelebihan dari teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsure yang sifatnya mirip massa Atom (Ar) unsure yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata di massa atom unsure pertama dan ketiga.

3. Hukum Oktaf Newlands

J. Newlands merupakan orang pertama yang mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Newlands mengumumkan penemuanya yang di sebut hukum oktaf.

Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur.. Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Daftar unsur yang disusun oleh Newlands berdasarkan hukum oktaf diberikan pada tabel 1.1

Di sebut hokum Oktaf karena beliau mendapati bahwa sifat-sifat yang sama berulang pada setiap unsure ke delapan dalam susunan selanjutnya dan pola ini menyurapi oktaf music.

(6)

1. H 2. Li 3. Be 4. B 5. C 6. N 7. O

8. F 9. Na 10. MG 11. Al 12. Si 13. P 14. S

15. Cl 16. K 17. Ca 18. Ti 19. Cr 20. Mn 21. Fe

22. Co&

Nl

23. Cu 24. Zn 25. Y 26. ln 27. As 28. Se

29. Br 30. Cu 31. Sr 32. Sr 33. Zr 34. Bi &

Mo

35. Po &

Hukum oktaf newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan. Jika diteruskan, teryata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Ti mempunya sifat yang cukup berbeda dengan Al maupun B.

Kelemahan dari teori ini adalah dalam kenyataanya mesih di ketemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak cocok untuk unsur yang massa atomnya sangat besar.

4. Sistem periodik Mendeleev

Pada tahun 1869 seorang sarjana asal rusia bernama Dmitri Ivanovich

mendeleev, berdasarkan pengamata terhadap 63 unsur yang sudah dikenal ketika itu,

(7)

Sebagaimana dapat dilihat pada gambar di atas, Mendeleev mengkosongkan beberapa tempat. Hal itu dilakukan untuk menetapkan kemiripan sifat dalam golongan. Sebagai contoh, Mendelev menempatkan Ti (Ar = 48 ) pada golongan IV dan membiarkan golongan III kosong karena Ti lebih mirip dengan C dan Si, dari pada dengan B dan Al. Mendeleev meramalkan dari sifat unsur yang belum di kenal itu. Perkiraan tersebut didasarkan pada sifat unsurlain yang sudah dikenal, yang letaknya berdampingan baik secara mendatar maupun secara tegak. Ketika unsur yang diramalkan itu ditemukan, teryata sifatnya sangat sesuai dengan ramalan mendeleev. Salah satu contoh adalah germanium ( Ge ) yang ditemukan pada tahun 1886, yang oleh Mendeleev dinamai ekasilikon.

Kelemahan dari teori ini adalah masih terdapat unsur-unsur yang massanya lebih besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil. Co : Telurium (te) = 128 di kiriIodin (I)= 127. hal ini dikarenakan unsur yang mempunyai kemirpan sifat diletakkan dalam satu golongan. Kelemahan dari teori ini adalah pemebetulan massa atom. Sebelumnya massa atom. Sebelumnya massa atom In = 76 menjadi 113. selain itu Be, dari 13,5 menjadi 9. U dari 120 menjadi 240 . selain itu kelebihannya adalah peramalan unsur baru yakni meramalkan unsur beseerta sifat-sifatnya.

5. Sistem Periodik Modern dari Henry G. Moseley

Pada awal abad 20, pengetahuan kita terhadap atom mengalami perkembangan yang sangat mendasar. Para ahli menemukan bahwa atom bukanlah suatu partikel yang tak terbagi melainkan terdiri dari partikel yang lebih kecil yang di sebut partikel dasar atau partikel subatom. Kini atom di yakini terdiri atas tiga jenis partikeldasar yaitu proton, elektron, dan neuron. Jumlah proton merupakan sifat khas dari unsur, artinya setiap unsur mempunyai jumlah proton tertentu yang berbeda dari unsur lainya. Jumlah proton dalam satu atom ini disebut nomor atom. pada 1913, seorang kimiawan inggris bernama Henry Moseley melakukan eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar-X.

Berdasarkan hasil eksperimenya tersebut, diperolehkesimpulan bahwasifat dasar atom bukan didasari oleh massa atom relative, melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton. Ha tersebut diakibatkan adanya unsur-unsur yang memiliki massa atom berbeda, tetapi memiliki jumlah proton sama atau disebut isotop.

(8)

penyempurnaan hukum periodik Mendeleev, yang di sebut juga sistem periodik bentuk panjang.

Sistem periodik modern disusun berdasarkan kebaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Lajur-lajur horizontal, yang disebut periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atom ; sedangkan lajur-lajur vertikal, yang disebut golongan, disusun berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdriri atas 7 periode dan 8 golongan. Setiap golongan dibagi lagi menjadi 8 golongan A( IA-VIIIA ) dan 8 golongan B (IB – VIIIB).

Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan golongan B disebut golongan transisi. Golongan-golongan juga dapat ditandai dengn bilangan 1 sampai dengan 18 secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini maka unsur transisi terletak pada golongan 3 sampai golongan 12. Pada periode 6 dan 7 terdapat masing-masing 14 unsur yang disebut unsur-unsur transisi dalam, yaitu unsur-unsur antanida dan aktinida. Unsur-unsur transisi dalam semua termasuk golongan IIIB. Unsur-unsur lantanida pada periode 6 golongan IIIB, dan unsur-unsur aktinida pada periode 7 golongan IIIB. Penempatan unsur-unsur tersebut di bagian bawah tabel periodik adalah untuk alasan teknis, sehingga daftar tidak terlalu panjang.

1.2 Tujuan

(9)

BAB II

PEMBAHASAN

Golongan B merupakan golongan yang memiliki elektron valensi pada orbital d, unsur-unsur dalam golongan ini merupakan logam. Untuk Golongan IIIB sampai dengan golongan VIIB mencirikan elektron ns2 dan (n-1)d(1s/d 5), untuk lebih jelasnya, kita ambil contoh Golongan IIIB memiliki elektron valensi 4s2, 3d1,

(10)

lantanida. Demikianpula pada pengisian orbital 6d, maka orbital 5f terisi terlebih dahulu dan terdapat 14 unsur lainnya yang dikenal deret Aktinida.

Untuk golongan VIIIB memiliki 3 kolom, sehingga untuk golongan VIII memiliki tiga kemungkinan elektron valensi pada orbital d. Secara umum elektron valensinya adalah ns2 dan (n-1)d(6s/d 8), tiga kemungkinan tersebut adalah, d6, d7 dan d8. Sebagai contoh unsur Fe (Besi) memiliki 4s2, 3d6, Kobal (Co) dengan elektron valensi 4s2, 3d7, dan Nikel (Ni) memiliki elektron valensi 4s2, 3d8. Sedangkan untuk golongan IB dan IIB, memiliki elektron valensi masing-masing 4s2, 3d9, dan 4s2, 3d10.

Untuk menyederhanakan penggolongan unsur dapat kita lakukan dengan memperhatikan elektron valensi yang dimiliki oleh unsur tersebut, meliputi unsur blok s, yaitu yang memiliki elektron valensi pada orbital s. Blok p adalah unsur yang memiliki elektron valensi pada orbital p, blok d dengan elektron valensi pada orbital p dan blok f yang memiliki elektron valensi pada orbital f, lihat Gambar 4.3.

1. Skandium (Sc)

Simbol : Sc

Radius Atom : 1.62 Å

Volume Atom : 15 cm3/mol

(11)

Titik Didih : 3109 K Radius Kovalensi : 1.44 Å Struktur Kristal : Heksagonal Massa Jenis : 2.99 g/cm3

Konduktivitas Listrik : 1.5 x 106 ohm-1cm-1 Elektronegativitas : 1.36

Konfigurasi Elektron : [Ar]3d1 4s2 Formasi Entalpi : 16.11 kJ/mol Konduktivitas Panas : 15.8 Wm-1K-1 Potensial Ionisasi : 6.54 V

Titik Lebur : 1814 K

Bilangan Oksidasi : 3

Kapasitas Panas : 0.568 Jg-1K-1 Entalpi Penguapan : 304.8 kJ/mol

Sejarah

(Latin: scandia, Scandinavia). Mendeleev telah memprediksi keberadaan unsur ekaboron berdasarkan prinsip sistim periodik yang ditemukannya. Unsur ini diperkirakan memiliki berat atom antara 40 (kalsium) dan 48 (titanium). Elemen skandium ditemukan oleh Nilson pada tahun 1878 di dalam mineral-mineral euxenite

dan gadolinite, yang belum pernah ditemukan dimanapun kecuali di Skandinavia. Dengan memproses 10 kg euxenite dan hasil sampingan mineral-mineral langka lainnya, Nilson berhasil memproduksi 2 gram skandium oksida murni. Ilmuwan-ilmuwan berikutnya kemudian menunjukkan bahwa skandium yang ditemukan Nilson sama dengan ekaboronnya Mendeleev.

Sumber-sumber

(12)

Unsur ini juga ditemukan dalam hasil sampingan setelah ekstrasi tungsten dari

Zinwald wolframite dan di dalam wiikite dan bazzite.

Kebanyakan skandium sekarang ini diambil dari throtvitite atau diekstrasi sebagai hasil produksi pemurnian uranium. Skandium metal pertama kali diproses pada tahun 1937 oleh Fischer, Brunger dan Grienelaus yang mengelektrolisis cairan

eutectic kalium, litium dan skandium klorida pata suhu 700 dan 800 derajat Celcius. Kabel tungsten dan genangan seng cair digunakan sebagai elektroda dalam graphite crucible. Skandium muruni sekarang ini diproduksi dengan cara mereduksi skandium florida dengan kalsium metal.

Produksi pertama 99% skandium metal murni diumumkan pada tahun 1960. Skandium adalah unsur golongan IIIB yang berada pada periode 4. Skandium merupakan bagian dari unsur transisi. Skandium ditemukan oleh Lars Nilson pada tahun 1879 di Swedia. Skandium ditemukan dalam mineral euxenite, thortveitile, thortvetile dan gadoline di Skandinavia dan Madagaskar. Lars Fredik Nilson dan timnya tidak sadar tentang prediksinya pada sumber pada tahun 1879, yang menyelidiki logam yang terdapat sedikit di bumi. Dengan analisis spektra mereka menemukan unsur baru dalam mineral bumi. Mereka menamakan scandium dari bahasa Latin Scandia yang berarti Scandinavia dan dalam proses isolasi, mereka memproses 10 kg euxenite, menghasilkan sekitar 2 g scandium oksida murni (Sc2O3). Elemen ini diberi nama Skandium karena untuk menghormati Negara Skandinavia tempat ditemukannya unsur ini. Dmitri Mendeleev menggunakan periodik unsur tahun 1869 untuk memprediksikan keadaan dan sifat dari tiga unsur yang disebut ekaboron. Fischer, Brunger, dan Grinelaus mengolah scandium untuk pertama kalinya pada tahun 1937, dengan elektrolisis potassium, litium, dan scandium klorida pada suhu 700-800ºC.

1.1 Sifat Fisika

(13)

Titik didih : 3021 K Bentuk (25°C) : padat Warna : putih perak

1.2 Sifat Atomik 1. Nomor atom : 21 2. Nomor massa : 44,956

3. Konfigurasi electron : [Ar] 3d1 4s2 4. Volume atom : 15 cm3/mol

5. Afinitas elektron : 18,1 kJ/mol 6. Keelektronegatifitasan : 1,36

7. Energi ionisasi : - pertama : 631 kJ/mol - kedua : 1235 kJ/mol - ketiga : 2389 kJ/mol 8. Bilangan oksidasi utama : +3

9. Bilangan oksidasi lainnya : +1, +2 10. Bentuk Kristal : Hexagonal Unit Cell

Pada keadaan padat scandium mempunyai struktur kristal hexagonal.

1.3 Sifat Kimia

1.3.1 Reaksi dengan air

Skandium ketika dipanaskan maka akan larut dalam air membentuk larutan yang terdiri dari ion Sc (III) dan gas hidrogen

2Sc(s) + 6H2O(aq) 2Sc3+(aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g)

1.3.2 Reaksi dengan oksigen

Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk scandium (III)oksida

4Sc(s) + 3O2(g) 2Sc2O3(s)

(14)

Skandium sangat reaktif ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk trihalida

2Sc(s) + 3F2(g) 2ScF3(s)

2Sc(s) + 3Cl2(g) 2ScCl3(s)

2Sc(s) + 3Br2(l) 2ScBr3(s)

2Sc(s) + 3I2(s) 2ScI3(s)

1.3.4Reaksi dengan asam

Skandium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Sc (III) dan gas hidrogen

2Sc(s) + 6HCl(aq) 2Sc3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g)

1.4 Aplikasi

Salah satu bentuk senyawa yang ditemukan dalam unsure Skandium adalah Skandium Clorida (ScCl3), dimana senyawa ini dapat ditemukan dalam lampu halide, serat optic, keramik elektrolit dan laser. Logam ini juga dapat diperoleh melalui proses elektrolisis dengan reaksi sebagai berikut :

2ScCl3 (s) 2Sc (s) + 3 Cl3 (g)

elektrolisa ini berasal dari leburan dari potassium, lithium, scandium klorida pada suhu 700-800 0C. Penelitian ini dilakukan oleh Fischer, Brunger, Grieneisen. Aplikasi utama dari unsure scandium dalah sebagai alloy alumunium-skandium yang dimanfaatkan dalam industri aerospace dan untuk perlengkapan olahraga ( sepeda, baseball bats) yang mempunyai kualitas yang tinggi. Aplikasi yang lain adalah pengunaan scandium iodida untuk lampu yang memberikan intensitas yang tinggi. Sc2O3 digunakan sebagai katalis dalam pembuatan Aseton.

1.5 Efek Bagi Kesehatan dan Lingkungan

(15)

kerusakan pada liver jika terakumulasi dalam tubuh. Bersama dengan hewan air, Sc dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel, sehingga memberikan pengaruh

negatif pada reproduksi dan sistem syaraf.

Sc dapat mencemari lingkungan, terutama dari industri petroleum dan dari pembuangan perabot rumah tangga. Sc secara terus-menerus terakumulasi di dalam tanah, hal ini akan memicu terkonsentrasinya di dalam tubuh manusia dan hewan.

2. Yitrium

Simbol : Y

Radius Atom : 1.78 Å

Volume Atom : 19.8 cm3/mol

Massa Atom : 88.9059

Titik Didih : 3611 K

Radius Kovalensi : 1.62 Å Struktur Kristal : Heksagonal Massa Jenis : 4.47 g/cm3

Konduktivitas Listrik : 1.8 x 106 ohm-1cm-1 Elektronegativitas : 1.22

Konfigurasi Elektron : [Kr]4d1 5s2 Formasi Entalpi : 17.15 kJ/mol Konduktivitas Panas : 17.2 Wm-1K-1 Potensial Ionisasi : 6.38 V

Titik Lebur : 1795 K

Bilangan Oksidasi : 3

Kapasitas Panas : 0.3 Jg-1K-1 Entalpi Penguapan : 393.3 kJ/mol

Sumber

Yitrium terdapat dalam mineral-mineral langka di bumi. Hasil analisis bebatuan bulan yang dibawa awak antariksa misi Apollo menunjukkan kandungan tinggi itrium. Secara komersil, itrium diambil dari pasir monazite yang mengandung unsur ini sebanyak 3%, dan dari bastnasite yang mengandung 0,2%. Wohler

(16)

chloride dengan kalium. Logam ini diproduksi secara komersil dengan mereduksi fluorida dengan logam kalsium. Ia dapat juga dipersiapkan dengan tehnik lain.

Isotop

Itrium alami memiliki satu isotop 89Y. Ada 19 isotop itrium yang labil.

Yttrium merupakan unsur golongan IIIB yang berada pada periode 5. Yttrium termasuk dalam logam transisi. Yttrium ditemukan oleh peneliti dari Finlandia bernama Johan Gadolin tahun 1794 dan diisolasi oleh Friedrich Wohler tahun 1828 berupa ekstrak tidak murni yttria dari reduksi yttrium klorida anhidrat (YCl3) dengan potassium.

Johan Gadolin Friedrich Wohler

Yttria (YCl3) adalah oksida dari yttrium dan ditemukan oleh Johan Gadolin tahun 1794 dalam mineral gadolinite dari Yttreby, Swedia. Tahun 1843 seorang ahli kimia Swedia Carl Mosander dapat menunjukkan bahwa yttria dapat terbagi menjadi oksida-oksida dalam tiga unsur yang berbeda disebut Yttria. Penambangan yang terletak di dekat desa Ytterby yang menghasilkan beberapa mineral antara lain erbium, terbium, ytterbium, dan yttrium memiliki nama yang sama dengan desa tersebut.

Carl Mosander

Senyawa ini diberi nama Yttrium karena untuk menghormati kota Ytterby di Swedia. Senyawa ini ditemukan pada barang tambang yang jarang ditemukan di bumi (termasuk monazite, xenotime, Yttria). Senyawa ini tidak ditemukan dalam keadaan bebas di bumi.

A. Sifat Fisika

(17)

3. Titik didih : 3537 K 4. Bentuk (25°C) : padat 5. Warna : perak

B. Sifat Atomik 1. Nomor atom : 39 2. Nomor massa : 88,91

3. Konfigurasi elektron : [Kr] 4d1 5s2 4. Volume atom : 19,8 cm3/mol 5. Afinitas elektron : 29,6 kJ/mol 6. Keelektronegatifitasan : 1,22

7. Energi ionisasi : - pertama : 615,6 kJ/mol - kedua : 1181 kJ/mol

- ketiga : 1979,9 kJ/mol

8. Bilangan oksidasi utama : +3 9. Bilangan oksidasi lainnya : +2

10. Bentuk Struktur : Hexagonal Unit Cell

Pada keadaan padat Yttrium mempunyai struktur kristal hexagonal.

C. Sifat Kimia

Sifat kimia dari Yttrium adalah: o Reaksi dengan air

Ketika dipanaskan maka logam Yttrium akan larut dalam air membentuk larutan yang terdiri dari ion Y (III) dan gas hidrogen

2Y(s) + 6H2O(aq) 2Y3+(aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g) o Reaksi dengan oksigen

Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk Yttrium (III)oksida

4Y(s) + 3O2(g) 2Y2O3(s) o Reaksi dengan halogen

(18)

2Y(s) + 3F2(g) 2YF3(s) 2Y(s) + 3Cl2(g) 2YCl3(s) 2Y(s) + 3Br2(g) 2YBr3(s) 2Y(s) + 3I2(g) 2YI3(s) o Reaksi dengan asam

Yttrium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Y (III) dan gas hidrogen

2Y(s) + 6HCl(aq) 2Y3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g)

D. Aplikasi

Senyawa Yttrium biasanya ditemukan dalam bentuk senyawa

- Yttrium Allumunium garnet Y3All5O12 senyawa ini digunakan sebagai laser selain itu untuk perhiasan yaitu stimulan pada berlian.

- Yttrium(III)Oksida Y2O3 senyawa ini digunakan untuk membuat YVO4 ( Eu + Y2O3) dimana phosphor Eu memberikan warna merah pada tube TV berwarna. Yttrium oksida juga digunakan untuk membuat Yttrium-Iron-garnet yang dimanfaatkan pada microwave supaya efektif

- Selain itu Yttrium juga digunakan untuk meningkatkan kekuatan pada logam alumunium dan alloy magnesium. Penambahan Yttrium pada besi membuat nya mempunyai efektifitas dalam bekerja.

E. Efek bagi Kesehatan dan Lingkungan

Bahaya Yttrium jika bereksi dengan udara adalah jika terhirup oleh manusia dapat menyebabkan kanker dan jika terakumulasi dalam jumlah berlebih dalam tubuh menyebabkan kerusakan pada liver. Pada binatang air terpaan scandium

menyebabkan kerusakan pada membrane sel, yang berdampak pada system reproduksi dan fungsi pada system saraf. Skandium tidak beracun tetapi beberapa dari senyawa scandium bersifat karsinogenik pada manusia selain itu dapat menyebabkan kerusakan pada liver jika terakumulasi dalam tubuh.

(19)

3. Lanthanum

Simbol : La

Radius Atom : 1.38 Å

Volume Atom : 22.5 cm3/mol

Massa Atom : 138.906

Titik Didih : 3737 K

Radius Kovalensi : 1.25 Å Struktur Kristal : Heksagonal Massa Jenis : 6.15 g/cm3

Konduktivitas Listrik : 1.9 x 106 ohm-1cm-1 Elektronegativitas : 1.1

Konfigurasi Elektron : [Xe]5d1 6s2 Formasi Entalpi : 11.3 kJ/mol Konduktivitas Panas : 13.5 Wm-1K-1 Potensial Ionisasi : 5.58 V

Titik Lebur : 1191 K

Bilangan Oksidasi : 3

Kapasitas Panas : 0.19 Jg-1K-1 Entalpi Penguapan : 399.57 kJ/m

Sumber

Lantanium ditemukan dalam mineral-mineral bumi yang langka seperti cerite, monazite, allanite, dan batnasite. Monazite dan bastnasite adalah bijih-bijih utama yang mengandung lantanium (25% dan 38%). Logam misch, yang digunakan pada korek api mengandung 25% lantanium. Ketersediaan lantanium dan logam-logam rare-earth lainnya telah meningkat dalam beberapa waktu belakangan. Logam ini dapat diproduksi dengan cara mereduksi anhydrous fluoride dengan kalsium.

Isotop

Lantanium alami adalah campuran dua isotop yang stabil, 138La dan 139La. 23 isotop lantanium lainnya radioaktif.

(20)

ketika dia mengubah komposisi sampel cerium nitrat dengan memanaskan dan mereaksikan garamnya dengan mencairkan asam nitrat. Dari hasil reaksi tersebut lalu mengisolasinya yang disebut lantana. Lanthanum diisolasi dalam bentuk murni tahun 1923.

Carl Gustav Mosander Kemudian dia memberi nama dengan “Lanthana” yang berarti “tersembunyi”. mineral tersebut sekarang dikenal dengan sebagai Lanthanum oksida, La2O3 . logam murninya tidak / belum dapat diisolasi hingga mencapai tahun 1923.

Lanthanum adalah unsur pertama dalam satu seri unsur-unsur yang disebut dengan “Lanthanida”.yang sering disebut dengan gol “rare earth” atau mineral langka. Y dan La hampir selalu tergabung dengan gol Lanthanida. La berwarna putih silver, lunak, dan cukup mudah diiris dengan pisau biasa. Seluruh logam dalam gol IIIB mudah timbul bercak noda jika dalam udara, dan mudah terbakar seperti : La2O3.

Lanthanum merupakan dasar yang paling kuat dari semua lanthanida dan sifatnya membuat Mosander mengisolasi dan memurnikan garam-garam dari unsur tersebut.

Pemisahannya dioperasikan secara komersial meliputi pengendapan dari basa lemah larutan nitrat dengan penambahan magnesium oksida atau gas ammonia. Pemurnian lanthanium tetap pada kondisi larutan. Cara lain kristalisasi fraksional dibuat oleh Dimitry Mendeleev, dalam bentuk ganda ammonium nitrat tetrahidrat, yang digunakan untuk memisahkan lanthanum yang memiliki kelarutan kecil dari didymium yang memiliki kelarutan lebih besar di tahun 1870. Sistem tersebut digunakan secara komersial dalam proses pemurnian lanthanum sampai perkembangan metode ekstraksi pelarut yang dimulai tahun 1950. Seperti pada pemurnian lanthanum, ammonium nitrat direkristalisaikan dari air. Lanthanum relatif mudah dimurnikan, sejak hanya terdapat satu lantanida yang berdekatan yaitu cerium yang sangat mudah lepas sesuai dengan ikatan valensinya.

A. Sifat Fisika

1. Densitas : 6,17 g/cm3 2. Titik leleh : 1193,2 K 3. Titik didih : 3693 K 4. Bentuk (25°C) : padat 5. Warna : putih perak

B. Sifat Atomik 1. Nomor atom : 57 2. Nomor massa : 138,91

(21)

4. Volume atom : 22,5 cm3/mol 5. Afinitas elektron : 50 kJ/mol 6. Keelektronegatifitasan : 1,1

7. Energi ionisasi : - pertama : 538,1 kJ/mol - kedua : 1067 kJ/mol

- ketiga : 1850 kJ/mol

8. Bilangan oksidasi utama : +3 9. Bilangan oksidasi lainnya : +2

10. Bentuk Kristal : Double Hexagonal Unit Cell

C. Sifat Kimia o Reaksi dengan air

Lantanum cukup elektropositif dan bereaksi secara lambat dengan air dingin tapi cukup cepat jika bereaksi dengan air panas membentuk lanthana hidroksida dan gas hidrogen

2La(s) + 6H2O(g) 2La(OH)3(aq) + 3H2(g) o Reaksi dengan oksigen

Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk Lanthana (III)oksida

4La(s) + 3O2(g) 2La2O3(s) o Reaksi dengan halogen

Logam lanthanum bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk lanthana ( III) halida

2La(s) + 3F2(g) 2LaF(s) 2La(s) + 3Cl2(g) 2LaCl(s) 2La(s) + 3Br2(g) 2LaBr(s) 2La(s) + 3I2(g) 2LaI(s) o Reaksi dengan asam

Yttrium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Y (III) dan gas hidrogen

2La(s) + 3H2SO4(aq) 2La3+(aq) + 3SO42-(aq) + 3H2(g)

(22)

Jarang sekali logam La murni atau senyawa oksidanya mempunyai kegunaan yang spesifik. Karena unsur-unsur kimia mempunyai kesamaan maka mereka sangat sulit untuk dipisahkan. Campuran tersebut akan lebih termaanfaatkan dari pada bentuk murninya. sebagai contoh : “misch metal” adalah campuran dari beberapa “rare earth” dan biasa digunakan untuk “lighter flints’ dan bentuk oksidasinya juga digunakan dalam phosphor layar televisi (LaMgAl11O19 ) dan beberapa peralatan flouresen serupa.

La2O2 digunakan untuk membuat kaca optic khusus (kaca adsorbsi infra merah, kamera dan lensa teleskop). Jika La ditambahkan di dalam baja maka akan

meningkatkan kelunakan dan ketahanan baja tersebut. La digunakan sebagai material utama dalam elektroda karbon (carbon arc electrodes). Garam-garam La yang terdapat dalam katalis zeolit digunakan dalam proses pengkilangan minyak bumi , karena La dapat menstabilkan zeolit pada temperatur tinggi.

Salah satu kegunaan senyawa-senyawa gol Lanthanida adalah pada industri perfilman untuk penerangan dalam studio dan proyeksi.

Lantanum dapat mengadsorbsi gas H2 sehingga logam ini disebut dengan “hydrogen sponge” atau sepon hydrogen. Gas H2 tersebut terdisosiasi menjadi atom H, yang mana akan mengisi sebagian ruangan (interstice) dalam atom-atom La. Ketika atom H kembali lepas ke udara maka mereka kembali bergabung membentuk ikatan H-H.

E. Efek Bagi Kesehatan dan Lingkungan

La sangat berbahaya jikak kabut dan asapnya terhirup bersama masuknya oksigen serta dalam jangka waktu yang lama, akan dapat menyebabkan emboli.

Jika menghirup La maka seseorang dapat terkena penyakit kanker paru-paru. Jika terakumulasi dalam tubuh maka La dapat mengancam organ liver.

La dapat mencemari lingkungan, terutama dari industri petroleum dan dari pembuangan perabot rumah tangga. La secara terus-menerus terakumulasi di dalam tanah, hal ini akan memicu terkonsentrasinya di dalam tubuh manusia dan hewan.

Bersama dengan hewan air, La dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel, sehingga memberikan pengaruh negatif pada reproduksi dan sistem syaraf. La sangat mudah

terakumulasi dalam otot.

(23)

1. Sejarah

Titanium adalah unsur kimia dalam sistem periodik yang mempunyaisimbol Ti dannomor atom22. Ia sejenislogam peralihanberwarna putih keperakan yang ringan, kuat, berkilau, dan tahan kakisan (termasuklah ketahanan

terhadapair lautdanklorin). Titanium digunakan dalamaloiringan dan kuat (terutamanya bersamabesidanaluminium) manakala sebatiannya yang paling lazim,titanium dioksida, digunakan dalam pewarna putih.

Unsur ini wujud dalam pelbagai jenis mineral dan sumber utamanya adalah rutil danil menit, yang teragih secara meluas atas permukaan Bumi. Terdapat dua bentuk alotrop dan lima isotop yang wujud secara semula jadi bagi unsur ini; 46Ti sehingga ke 50Ti dengan 48Ti merupakan yang paling berlimpah(73.8%). Salah satuciri utama titanium adalah ia sekuatkeluliwalaupun dengan hanya

60%ketumpatannya. Sifat-sifat titanium adalah secara kimia dan fizikalnya serupa dengan zirkonium.

Titanium ditemui di Creed, Cornwall di England oleh ahli geologi amatur Reverend William Gregor pada 1791. Beliau mengiktiraf kehadiran

unsur baru ini dalam iaituilmenit,dan menamakannya menachite, sempena mukim berdekatan Manaccan [3]. Pada sekitar masa yang sama, Franz Joseph Muller juga menghasilkan bahan yang sama, tetapi tidak dapat mengenalinya. Unsur ini ditemui kembali secara berasingan beberapa tahun kemudian oleh ahli kimia Jerman Martin Heinrich Klaproth dalam bijih rutil. Klaproth mengesahkannya sebagai unsur baru dan pada 1795 menamakannya sempena Titan dalam mitologi Yunani.

Unsur ini amat sukar disarikan daripada bijihnya sejak bertahun lamanya. Logam titanium tulen (99.9%) pertama kalinya disediakan pada tahun

1910olehMatthew A. Hunter melalui pemanasan TiCl 4 dengan natrium dalam bom keluli pada suhu 700–800 °C dalam proses Hunter . Logam titanium tidak digunakan di luar makmal sehinggalah 1946 apabilaWi lliam Ju st in Krol l membuktikan bahwa titanium boleh dihasilkan secara komersil dengan menurunkan titanium tetraklorida dengan magnesium dalam p ro se s Kroll, yaitu proses yang masih digunakan pada hari ini.

(24)

daripada memanfaatkannya. Walau dengan usaha-usaha ini,Amerika Syarikat memperoleh jumlah titanium yang besar apabila sebuah syarikatEropah menubuhkan perwakilan bagi membolehkan agensi perisikan luar negeriA.S. untuk membelinya. Malahan, titanium bagipesawat peninjauA.S.SR-71yang sangat berjaya, diperolehi daripada Kesatuan Soviet pada kemuncak Perang Dingin.Sehingga 1956 penghasilan hasil keluaran kilang titanium adalah lebih daripada 6million kg/setahun.

2. Sumber

Titanium ditemukan di meteor dan di dalam matahari. Bebatuan yang diambiloleh misi Apollo 17 menunjukkan keberadaan TiO2 sebanyak 12,1%. Garis-garistitanium oksida sangat jelas terlihat di spektrum bintang-bintang tipe M. Unsur inimerupakan unsur kesembilan terbanyak pada kerak bumi. Titanium selalu ada dalam igneous rocks (bebatuan) dan dalam sedimen yang diambil dari bebatuan tersebut. Ia juga terdapat dalam mineral rutile, ilmenite dan sphene dan terdapa tdalam titanate dan bijih besi. Titanium juga terdapat di debu batubara,

dalamtetumbuhan dan dalam tubuh manusia. Logam ini hanya dikutak-kutik dilaboraturium sampai pada tahun 1946, Kroll menunjukkan cara

memproduksititanium secara komersil dengan mereduksi titanium tetraklorida dengan magnesium. Metoda ini yang dipakai secara umum saat ini. Selanjutnya logam titanium dapatdimurnikan dengan cara medekomposisikan iodanya.

3. Sifat-sifat

Titanium dikenali kerana ketahannya yang baik terhadap kakisan; ia mempunyai daya tahan yang hampir sama seperti platinum, yaitu dapat menahan serangan asid, gasklorinlembap, dan larutan garam biasa. Titanium tulen

tidak larutdalam air tetapi larut dalam asid pekat. Sebagai sejenisunsur logam, ia juga dikenali kerana nisbah kekuatan kepada beratnya yang tinggi. Ia adalah unsur ringan, kuat dan berketumpatan rendah sehinggakan, apabila berkeadaan tulen,adalah agak mulur (terutamanya dalam persekitaran bebasoksigen), mudah ditempa, berkilau dan berwarna putih kelogaman.Takat leburnyayang secara bandingannyaagak tinggi membuatkannya sesuai sebagailogam refraktori.

(25)

dua kali ganda lebih kuat berbanding aluminium aloi 6061-T6; angka-angka ini boleh berubah denganketaranya akibat komposisi aloi yang berbeza-beza dan pembolehubah pemprosesan.Ia dirangkumkan hanya sebagai garis panduan.

Logam ini membentuk salutan oksida pelindung

dan pasif (menyebabkannyatahan kakisan) apabila terdedah kepada suhu ternaik dalam udara, tetapi pada suhu bilik ia tahan sebam (kusam). Logam ini, yang terbakar apabila dipanaskan dalamudara bersuhu 610 °C atau lebih (membentuk titanium dioksida), juga adalah sala hsatu daripada sebilangan unsur yang terbakar dalam gas nitrogen tulen (terbakar pada800 °C dan membentuk ti tanium nitrida). Titanium tahan terhadap asid sulfurik danas id hi dr ok lorik cair, dan juga gasklorin, larutanklorida, dan kebanyakanas id organi k . Ia paramagnet(tertarik sedikit

kepadamagnet) dan mempunyaikerintangan elektrik dankekonduksian habayang sangat rendah. Eksperimen menunjukkan bahawa titanium semulajadi

menjadisangatradioaktif apabila dibedil dengandeuteron, memancarkan kebanyakannya positron dan sinar gama keras.

Unsur ini merupakan alotrop dimorf dengan bentuk alfa heksagonalnya berubah menjadi beta kubus secara perlahan-lahan pada sekitar 880°C. Apabila ia merah membara, logam ini bergabung dengan oksigen, dan apabila menjangkau 550 °C akan bergabung dengan klorin. Ia bertindak balas dengan halogen-halogen lain dan menyerap hidrogen. Titanium murni merupakan logam putih yang sangat

bercahaya. Ia memiliki berat jenis rendah, kekuatan yang bagus, mudah dibentuk dan memiliki resistansikorosi yang baik. Jika logam ini tidak mengandung oksigen, ia ductile. Titaniummerupakan satu-satunya logam yang terbakar dalam nitrogen dan udara.

Titanium juga memiliki resistansi terhadap asam sulfur dan asam hidroklorida yang larut,kebanyakan asam organik lainnya, gas klor dan solusi klorida. Titanium murnidiberitakan dapat menjadi radioaktif setelah dibombardir dengan deuterons. Radiasiyang dihasilkan adalah positrons dan sinar gamama. Logam ini dimorphic. Bentuk alfa heksagonal berubah menjadi bentuk beta kubus secara perlahan-lahan pada suhu880 derajat Celcius. Logam ini terkombinasi dengan oksigen pada suhu panas merahdan dengan klor pada suhu 550 derajat Celcius. Logam titanium tidak bereaksidengan fisiologi tubuh manusia ( physiologically inert ). Titanium oksida murni memiliki indeks refraksi yang tinggi dengan dispersi optik yang lebih tinggi daripada berlian.

4. Reaksi

(26)

Titanium akan bereaksi dengan air membentuk Titanium dioksida dan hydrogen.

Ti(s) + 2H2O(g) → TiO2(s) + 2H2(g)

 Reaksi dengan Udara

Ketika Titanium dibakar di udara akan menghasilkan Titanium dioksida dengan nyala putih yang terang dan ketika dibakar dengan Nitrogen murni akan menghasilkan Titanium Nitrida.

Ti(s) + O2(g) → TiO2(s)2Ti(s) + N2(g) →TiN(s)  Reaksi dengan Halogen

Reaksi Titanium dengan Halogen menghasilkan Titanium Halida. Reaksi denganFluor berlangsung pada suhu 200°C.

Ti(s) + 2F2(s) → TiF4(s) Ti(s) + 2Cl2(g) → TiCl4(s) Ti(s) + 2Br2(l) → TiBr4(s) Ti(s) + 2I2(s) → TiI4(s)

 Reaksi dengan Asam

LogamTitanium tidak bereaksi dengan asam mineral pada temperatur normal tetapi denganasam hidrofluorik yang panas membentuk kompleks anion (TiF6)3- 2Ti(s) + 2HF (aq) → 2(TiF6)3-(aq) + 3 H2(g) + 6 H+(aq)

 Reaksi dengan Basa

Titanium tidak bereaksi dengan alkali pada temperatur normal, tetapi pada keadaan panas.

5. Kegunaan dan Aplikasi

Kira-kira 95% penghasilan titanium digunapakai dalam

(27)

salutan penuras) atau dalam saput tingkap pada bangunan, yang apabila terdedah kepada cahayaultra ungu (sama ada daripada matahari atau buatan manusia) dan kandunganlembapan dalam udara, akan mengubah pencemaran udara tidak

berturasmenjadiradikal hidroksil.

Oleh sebab sifat-sifatnya seperti mempunyaikekuatan tegangan tinggi (walau pada suhu tinggi), ringan, daya tahan kakisan yang luar biasa, dan kebolehan untuk menahan suhu lampau;aloititanium digunakan pada pesawat, p lat pe risai, kapalangkatan laut,kapal angkasa lepas, dan peluru berpandu. Ia digunakan dalam aloikeluli untuk mengurangkan saiz butiran dan sebagai penyahoksida, dan dalam keluli tahan karat untuk mengurangkan kandungankarbon.

Titanium sering dialoikan bersama aluminium (untuk menghaluskan saiz butiran), vanadium, tembaga(untukmengeraskannya), besi, mangan, molibdenum dan logam-logam lain.Paip titanium terkimpal digunakan dalam industri kimia oleh sebab dayatahan kakisannya dan kini dilihat mempunyai penggunaan meningkat dalam penggerudian petroleum, terutamanya luar pesisir, oleh sebab kekuatan, keringanandan daya tahan kakisannya.Titanium yang dialoikan bersama vanadium digunakan dalam kulit luaran pesawat terbang, pengadang bahang api, peralatan pendaratan, dan saluran hidraulik. Dijangkakan 58 ton logam ini digunakan dalamBoeing 777,43 ton dalam747, 18 ton dalam737, 24 ton

dalamAir bus A34 0, 17 ton dalamA330dan 12 ton dalamA320, menurut laporan tahunan 2004 oleh Perbadanan Logam-logamTitanium (Ti ta nium Met al s Co

rp or ati on). Secara amanya, model terbaru menggunakan lebih banyak dan badan lebar menggunakanterbanyak.A380mungkin menggunakan 77 ton, termasuk kira-kira 10 or 11 ton pada enjin-enjinnya.Penggunaan titanium dalam barangan pengguna sepertirak et ten is,kayugolf , basikal,radas makmal, cincin belah rotan, dan komputer riba menjadi semakin lazim.Pengunaan-penggunaan lain:

 Oleh sebab daya tahannya yang baik terhadapair laut, ia digunakan untuk menghasilkan aci perejang dan pemasangan dan dalam pe nuk ar hab

a loji penyahgaramdan pemanas-pendinginakuariumair masin, dan baru-baru ini pisau juru selam.

 Kerana kekuatannya dan kelengaiannya terhadap air laut, dan juga karana longgokan bijih yang besar di Russia, ia merupakan bahan utama

(28)

selam ketentaraan terdalam sehingga ke hari ini, kelas Alfa dan Mike, dan juga kelas Typhoon.

 Ia digunakan untuk menghasilkan batu permata buatan manusia yang secara relatifnya agak lembut.

Titanium tetraklorida (TiCl4), sejenis cecair tak berwarna, digunakan untuk memendarronakacadan karana ia mengeluarkan wasap dengan kuatnya dalam udara lembap, ia juga digunakan sebagai pengadang asap dan dalam penulisan pada langit.

 Di samping menjadi pigmen yang penting, titanium dioksida juga digunakandalam pelindung matahari oleh sebab ketahannya terhadap ultraungu.

 Karena ia dianggap lengai secara fisiologi, logam ini digunakan

dalamimplan peng gantian sendiseperti sendi lesung pinggul, pembuatan peralatan perubatan dan dalam lapis paip/tangki dalam pemprosesan makanan.Oleh sebabtitanium tidak feromagnet, pesakit dengan implan titanium boleh diperiksadengan selamatnya menggunakan peng imejan resonans magne t(sesuai untuk implan jangka panjang).

 Titanium juga digunakan untuk peral atan pembedahan yang digunakan dalam pembedahan dengan panduan imej.

 Kelengaiannya dan kebolehannya untuk menjadi warna yang

menarik menyebabkan menjadi logam popular untuk menindik badan.

(29)

 Aloi titanium digunakan dalam bingkai kaca mata. Bingkai-bingkai ini agak mahal, tetapi juga tahan lama. Aloi-aloi tradisional danal oi

inga tan bentuk digunakan dalam aplikasi ini.

 Kebanyakan backpacker menggunakan peralatan titanium, termasuk perkakasdapur, alat makan, lantera dan pancang khemah. Walaupun sedikit mahal berbanding alternatif keluli atau aluminium tradisional, bahan buatan titanium inisecara ketaranya lebih ringan tanpa menjejaskan kekuatan. Akan tetapi sifatterma perkakas dapur titanium membuatkannya tidak sesuai sebagai aplikasimemasak yang lebih khusus.

 Titanium mempunyai penggunaan yang meningkat dalam aci kayulacrosse.

 Titanium digunakan dengan meningkatnya dalam kekisi topi keledar kriket.

 Titanium boleh dianodkan untuk menghasilkan beraneka warna. Sejarah

HAFNIUM

1. Sejarah

(Hafinia, nama Latin untuk Kopenhagen) Beberapa tahun sebelum

ditemukannya unsur ini di tahun 1932 (oleh D. Costerdan G. von Hevesey), Hafnium diperkirakan muncul dalam berbagai jenis mineral. Sesuai dengan teori Bohr, unsur baru ini diasosiasikan dengan zirkonium. Akhirnya unsur ini berhasil diidentifisikan sebagai zirkon dari Norway, dengan analisis spektroskopi sinar X. Ia dinamakan sesuai sengan kota dimana unsur ini ditemukan. Kebanyakan mineral zirkonium mengandung 1- 5% hafnium.

Hafnium pada awalnya dipisahkan dari zirkonium dengan cara rekristalisasi berulang-ulang amonium atau kalium fluorida oleh von Hevesey dan Jantzen. Logam hafnium pertama kali dipersiapkan oleh van Arkel dan deBoer dengan cara

menyalurkan uap tetraiodida di atas filamen tungsten yang dipanaskan. Hampir semua logam hafnium sekarang ini diproduksi dengan cara mereduksi tetraklorida dengan magnesium atau dengan sodium (proses Kroll).

(30)

Hafnium merupakan logam ductile dengan warna terang perak. Sifat-sifatnya sangat ditentukan oleh keberadaan unsur zirkonium. Dari semua unsur, zirkonium dan hafnium merupakan dua elemen yang sangat sulit dipisahkan. Walau sifat kimia mereka sangat serupa satu sama lain, berat jenis zirkonium sekitar setengah hafnium. Hafnium yang hampir murni sudah pernah diproduksi dengan zirkonium sebagai unsur yang masih terkandung di dalamnya (impurity).

Hafnium telah berhasil dicampur dengan besi, titanium, niobium, tantalum dan beberapa logam lainnya. Hafnium karbida merupakan refractory binary composition, dan nitridanya merupakan the most refractory of all known metal nitrides (m.p. 3310 C). Pada suhu 700 derajat Celcius hafnium mengabsorsi hidrogen untuk membentuk komposisi HfH1.86.

Hafnium memiliki resitansi terhadapa alkali, tetapi pada suhu tinggi bereaksi dengan oksigen, nitrogen, karbon, boron, sulfur, dan silikon. Halogen bereaksi secara langsung untuk membentuk tetrahalida.

3. Reaksi Pada Logam Hafnium

Logam Hafnium resistan terhadap kondisi alkali, namun Hafnium bereaksi dengan Halogen membentuk Hafnium Tetrahalides, misalnya HfCl4, Hf f4.

Selain itu, pada temperature tinggi, Hafnium dapat bereaksi dengan Oksigen membentuk HfO2, dengan Nitrogen membentuk HfN yang mana mempunyai titik didih 3305oC, dengan Karbon membentuk HfC, dengan Melting Point mendekati 3890oC ,dan Boron, Silikon serta Sulfur.

Reaksi dengan Air

Tidak bereaksi dengan Air di bawah kondisi normal. Reaksi dengan Udara

Hf (s) + O2 (g) → HfO2 (s) Reaksi dengan Halogen Hf (s) +2F2 (g) → HfF4 (s)

4. Kegunaan

(31)

Hafnium digunakan dalam bola lampu gas dan pijar serta merupakan getter efisien untuk mengambil oksigen dan nitrogen.

5. Penanganan

(32)

BAB III

PENUTUP

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Andy. 2009. “Kimia Unsur Golongan Transisi Periode Keempat”. Dalam http://andykimia03.wordpress.com/2009/10/15/kimia-unsur-golongan-transisi-periode-keempat/.

Mohsin, y. 2006. Titanium. http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/titanium/ Mohsin, Y . 2006.

(34)

Noname. 2010a. “Unsur Golongan IIIB”. Dalam http://neverendingstory-chems08.blogspot.com/2010/03/unsur-golongan-iiib.html.

Noname. 2010b. “Unsur Golongan IVB”. Dalam

http://neverendingstory-chems08.blogspot.com/2010/03/setelah-kemaren-udah-posting-tentang.html.

Nurdiyah, F dan Lis Prihatini.R.2008.UNSUR

GOLONGANIVB.http://orybun.blogspot.com/2008/12/unsur-golongan-iv-b.html

Raditya, R. 2010. Sintesis ZrO2 dan dan Aplikasi di

Kehidupan.http://www.scribd.com/doc/28850526/Sintesis-ZrO2-dan-aplikasi-di-kehidupan

Reza, D., H. Suryo, D. Hardityawan, dan Selly . 2009. Unsur transisi Periode

Referensi

Dokumen terkait