• Tidak ada hasil yang ditemukan

Master Plan e Government Pemerintah Daer (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Master Plan e Government Pemerintah Daer (1)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

MASTER PLAN e-Government PEMERINTAH DAERAH

KABUPATEN KLATEN

Oleh

Muhammad Fairuzabadi1 Erizal2

1Dosen Program Studi Teknik Informatika, Universitas PGRI Yogyakarta 2Dosen Program Studi Teknik Informatika, Universitas Respati Yogyakarta

ABSTRAK

e-Government dapat diaplikasikan pada pada semua ranah pemerintahan, mulai dari administrasi publik, legislative bahkan yudikatif. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan public yang cepat dan efektif, bahkan dapat mewujudkan proses kepemerintahan yang lebih demokratis.

Pengembangan e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten diarahkan agar tercapai tujuan berikut ini, yaitu: (1) Untuk menjamin keterpaduan sistem pengelolaan dan pengolahan dokumen dan Informasi elektronik dalam rangka membuka akses kepada Informasi dan layanan Kabupaten Klaten yang transparan. (2) Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi Informasi dan komunikasi dalam proses penyelenggaraan Kabupaten Klaten. (3) Terciptanya kegiatan penyelenggaraan birokrasi dan pelayanan publik yang bersih, transparan dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif sehingga menghasilkan sebuah layanan prima. (4) Perbaikan organisasi, sistem manajemen, budgeting dan proses kerja pemerintahan.

Master Plan e-Government ini disusun dalam rangka perencanaan pengembangan, sehingga berhasil atau tidaknya perencanaan ini tergantung faktor komitmen dari dalam Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten itu sendiri. Oleh karena itu diharapkan komitmen dari semua pihak yang terkait dalam e-Government agar implementasi e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten bisa terlaksana dengan baik dan efektif. Diharapkan Master plan e-Government ini dapat diimplementasikan dengan baik sehingga tercapai kinerja pemerintah yang bersih, transparan dan akuntabel.

PENDAHULUAN

Perkembangan Tekologi Informasi telah diimplementasikan secara luas dalam membantu proses kerja suatu organisasi. Tidak terkecuali di dalam organisasi pemerintah, implementasi teknologi Informasi dan komunikasi memberikan dampak yang signifikan dalam kesuksesan pengelolaan birokrasi. Implementasi teknologi Informasi dan komunikasi di pemerintahan dikenal dengan istilah e-Government. Pemerintahan elektronik atau e-Government (berasal dari kata Bahasa Inggris electronics government, juga disebut e-gov, digital government, online government atau dalam konteks tertentu transformational government) adalah penggunaan teknologi Informasi oleh pemerintah untuk memberikan Informasi dan pelayanan bagi warganya, baik terkait urusan bisnis, atau hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan.

Menurut PBB (2006), e-Government didefinisikan sebagai penggunaan Internet and the world-widweb dalam rangka pelayanan Informasi dari pemerintah kepada masyarakat. Sedangkan definisi e-Government menurut Jeong (2007), e-Government adalah pemanfaatan teknologi Informasi dan komunikasi untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan kepada masyakarat, yang dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai elemen dari pemangku kepentingan.

(2)

2

Hubungan antara pemerintah dan customer (pelanggan) dapat dalam e-Government dapat diwujudkan dengan model Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government (G2G). Model hubungan G2C menggunakan prinsip Customer Relationship Management (CRM) untuk meningkatkan efektifitas pelayanan kepada masyarakat. Pada pengembangan e-Government yang lebih luas, pemanfaatan teknologi Informasi dan komuniasi tidak dibatasi hanya pada penggunaan internet, namun ada beberapa perangkat lainnya yang bisa digunakan seperti telephone, fax, PDA, SMS text messaging, MMS, wireless networks, Bluetooth, CCTV, tracking systems, biometric identification (seperti finger print) , road traffic management, identity cards, smart cards, TV and radio, email, media sosial, newsgroups and electronic mailing lists, online chat, and teknologi instant messaging.

KERANGKA DASAR PEMIKIRAN

Sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten yaitu Terwujudnya Klaten yang Toto Titi Tentrem Kerto Raharjo serta misinya yaitu:

1) Mengupayakan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat ( wareg,wasis,wisma dan wutuh).

2) Mengupayakan rasa aman lahir dan batin serta tercukupinya kebutuhan materiil dan spiritual dan meningkatkan keimanan,ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3) Meningkatkan partisipasi masyarakat dan penghargaan serta aktualisasi diri dalam pembangunan. 4) Menumbuhkan kehidupan perekonomian yang dinamis dengan menumbuhkan kehidupan

perekonomian rakyat yang berbasis sumber daya lokal, menjaga kelestarian hidup, serta mengurangi kemiskinan.

5) Penerapan pengarusutamaan gender dalam berbagai fungsi Pemerintahan. 6) Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak pelaku pembangunan.

7) Mewujudkan tata pemerintahan yang baik yang didukung sumber daya yang memadai. 8) Mendorong otonomi desa dan menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan.

Maka konsep pengembangan infrastruktur teknologi Informasi diarahkan kepada pemanfaatan semaksimal mungkin sumberdaya Informasi yang telah ada sebagai modal utama dalam mengembangkan e-government. Pengembangan e-Government diharapkan selain akan meningkatkan pemanfaatan system Informasi yang dimiliki, juga diharapkan meningkatkan layanan publik dan operasional pengelolaan pemerintahan secara lebih efektif dan efisien.

Secara garis besar konsep pengembangan e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten adalah:

“Pemaanfaatan TIK untuk keterpaduan pengelolaan Informasi dalam rangka perbaikan organisasi menuju tercapainya layanan prima melalui mutu layanan public yang bersih dan transparan.”

Pengembangan e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten diarahkan agar tercapai tujuan berikut ini, yaitu:

1) Untuk menjamin keterpaduan sistem pengelolaan dan pengolahan dokumen dan Informasi elektronik dalam rangka membuka akses kepada Informasi dan layanan Kabupaten Klaten yang transparan. 2) Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi Informasi dan komunikasi dalam

proses penyelenggaraan Kabupaten Klaten.

3) Terciptanya kegiatan penyelenggaraan birokrasi dan pelayanan publik yang bersih, transparan dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif sehingga menghasilkan sebuah layanan prima. 4) Perbaikan organisasi, sistem manajemen, budgeting dan proses kerja pemerintahan.

(3)

3

dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten tanpa harus datang secara fisik ke kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten atau SKPD yang berada di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten. DI samping itu, layanan G2C diharapkan dapat menjadi wahana sosialisasi dan edukasi dari pemerintah kepada masyarakat. Umpan baliknya adalah sumbang saran dan aduan dari masyarakat terkait bagaimana pelayanan pemerintah kepada masyarakat selama ini.

Pengembangan e-Government dilandasi oleh 4 (empat) infrastruktur utama, meliputi: 1) Organisasi.

2) Organisasi merupakan suprastruktur e-Government yang berperan dalam mengendalikan jalannya system e-Government. Pola kepemimpinan dalam organisasi (leadership) yang baik, pengelolaan sumberdaya manusia (human resources) yang sesuai dengan kompetensi, dan regulasi yang memadai akan menentukan baik buruknya perjalanan e-Government di suatu lembaga.

3) Koneksi antar komponen yang terlibat dalam e-Government dalam bentuk perangkat networking yang memuat protokol komunikasi, topologi, teknologi dan keamanan merupakan modal wajib bagi terselenggaranya e-Government.

4) Informasi yang memuat struktur data, format data, metoda berbagi data (data sharing), dan sistem pengamanannya adalah konseptual system yang wajib diperlihara agar tercapai kualitas validitas data. 5) Aplikasi, adalah infrastruktur berupa antar muka (interface), dan aplikasi back office.

Landasan pengembangan e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten:

1) Komitmen dari semua komponen penyelenggaran e-Government untuk mencapai tujuan dan sasaran e-Government.

2) Dukungan anggaran untuk kesinambungan penyelenggaran e-Government.

3) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam penyelenggaran e-Government. 4) Kebijakan yang mendukung optimalisasi penyelenggaraan e-Government.

5) Ketersediaan standar terkait data, Informasi, dan teknologi dalam penyelenggaraan e-Government Skema e-Government Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten :

Gambar 1. Skema e-Government Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten

Prioritas dalam pengembangan e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten diarahkan kepada:

1) Tersampaikannya Informasi yang dibutuhkan masyarakat terkait kebijakan dan edukasi melalui web site resmi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten serta SKPD yang berada di bawah .

2) Tersampaikannya sumbang saran dan aduan dari masyarakat kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten.

3) Tersedianya system terintegrasi di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten untuk pemanfaatan data sharing.

(4)

4

Konsep Integrasi Sistem Informasi

Konsep pengintegrasian dilakukan dalam 2 tahap:

1) Pengintegrasian sistem Informasi yang ada saat ini melalui antar muka (interface) tanpa merubah sistem yang digunakan

2) Pengintegrasian sistem Informasi kedalam satu kesatuan pada setiap lembaga pemerintah.

CETAK BIRU PENGEMBANGAN Perencanaan Kebijakan dan Regulasi

Kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan diharapkan dapat memberi arah dan mendorong pemanfaatan TIK agar berjalan optimal. Kebijakan yang dapat ditempuh dalam pengembangan e-Government

1) Visi dan misi yang dijabarkan dengan jelas dan terdokumentasi dalam bentuk surat keputusan,peraturan, regulasi, kebijakan, pedoman, rencana strategis, atau bentuk dokumen resmi lainnya.

2) Strategi penerapan kebijakan TIK yang dituangkan dalam bentuk rencana kerja, program, atau bentuk dokumen resmi lainnya.

3) Standar atau panduan yang berkaitan dengan pemanfaatan TIK secara umum maupun secara spesifik dalam bidang-bidang tertentu.

4) Peraturan terkait dengan pemanfaatan TIK untuk menjamin kelangsungan program pengembangan dan pemanfaatan TIK.

5) Skala Prioritas penerapan TIK yang dilaksanakan . 6) Evaluasi/manajemen risiko TIK yang diterapkan. 7) Panduan mengenai manajemen perubahan.

Tabel 1. Panduan Manajemen Perubahan

No. Nama Regulasi Jenis Regulasi

1. Visi dan misi pengembangan e-Government Surat Keputusan Bupati 2. Panduan yang berkaitan dengan pemanfaatan TIK

(Panduan Pengembangan Sistem, pengembangan infrastruktur)

3. Instruksi pemanfaatan TIK di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten

Surat Keputusan Bupati

4. Panduan manajemen perubahan Surat Keputusan Bupati

Perencanaan Kelembagaan dan Organisasi

Perencanaan organisasi dimaksudkan agar terdapat unit yang berwenang dan bertanggung jawab atas pengembangan dan pemanfaatan TIK yaitu :

1) SKPD yang khusus menangani IT, minimal terdiri dari fungsi infrastruktur perangkat keras dan infrastruktur perangkat lunak.

2) Penyusunan dokumen yang memberikan rumusan yang jelas mengenai Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI).

3) Adanya Sistem dan Prosedur Kerja yang lengkap dan terdokumentasi untuk melaksanakan hal-hal yang terkait dengan pemanfaatan dan pengembangan TIK.

4) Adanya kelengkapan unit dan aparatur untuk mendukung pemanfaatan dan pengembangan TIK yang memadai dari segi jumlah, kompetensi, jenjang karir, maupun status kepegawaian.

5) Adanya program pengembangan Sumber Daya Manusia TIK yang terencana dan terlaksana

Kantor Pengelola Data Elektornik

(5)

5

perangkat keras/lunak yang merupakan komponen bagi terselenggaranya system Informasi. Sumber daya Informasi terdiri dari :

1) Ahli Informasi (Information Specialist) 2) Perangkat keras

3) Perangkat lunak 4) Perangkat komunikasi 5) Pengguna/Operator

Struktur organisasi yang dapat disusun berdasarkan model tersentralisasi.

Gambar 2. Struktur organisasi yang dapat disusun berdasarkan model tersentralisasi.

PENTAHAPAN PENGEMBANGAN (E-Government Road Map)

Pentahapan pengembangan mengikuti metodologi meliputi tahap (1) Publikasi, (2) Interaksi, (3) Transaksi, dan (4) Integrasi. Proses ini menyesuaikan kondisi existing dan arah pengembangan e-goverment menuju kondisi ideal yang diharapkan. Tahapan-tahapan lebih menunjukkan keterkaitan domain aplikasi-aplikasi masing-masing SKPD, sehingga dalam penerapannya bisa saja dilakukan tidak hanya serial namun dilakukan secara paralel tergantung kebutuhan dan prioritas yang telah direncanankan. Prosentase ketercapaian pengembangan e-goverment yang diharapkan menuju kondisi ideal seperti tergambar pada Tabel 2.

KPDE

Pengembangan & Standar Sistem

Pengembangan SDM

Jaringan

Aplikasi

Database Bidang Pengembangan

Sistem

Bidang Pemeliharaan Sistem

Keuangan

Kepegawaian

(6)

6

Tabel 2. Roadmap

Tahapan Pengembangan 2016 2017 2018 2019 2020 Sosialisasi konsep e-Government 100%

Penerapan reformasi birokrasi 20% 20% 20%` 20% 20% Pengembangan infrastruktur hardware dan jaringan 20% 20% 20%` 20% 20% Penyusunan regulasi e-Government 40% 30% 30%

Penyusunan sistem Informasi terintegrasi 40% 30% 30% Pembentukan unit organisasi pengelola IT 100%

Peningkatan kompetensi SDM 20% 20% 20%` 20% 20% Penyusunan portal web SKPD 20% 20% 20%` 20% 20% Penyusunan sistem Informasi SKPD 20% 20% 20%` 20% 20%

Pemeliharaan sistem 100% 100% 100% 100% 100%

Sosialisasi konsep e-Government

Langkah pertama yang penting untuk dilakukan adalah membangkitkan kesadaran dan kebutuhan dari setiap SKPD bahwa dalam menjalankan tupoksi diperlukan suatu aplikasi yang dapat mempermudah dan meningkatkan kinerja serta kualitas output layanannya. Kesamaan pandangan bahwa aplikasi menjadi salah satu bagian dari kebutuhan kerja di setiap SKPD menjadi modal yang sangat penting dalam menghindari ketimpangan sistem yang sangat mungkin terjadi. Bisa dibayangkan jika ada satu SKPD yang memiliki aplikasi membutuhkan data dan Informasi dari SKPD lain yang semua dataya masih di atas kertas, maka yang terjadi adalah ketimpangan dalam sistem yang secara keseluruhan berdampak buruk terhadap kinerja sistem. Proses sosialiasasi ini betul-betul sudah terlaksana di tahun pertama (2015).

Penerapan reformasi birokrasi

Penerapan reformasi birokrasi diarahkan pada pengembangan aplikasi yang termasuk kelompok aplikasi layanan pemerintahan (G2G) diutamakan pada aplikasi yang mendukung terjadinya perubahan cara dan budaya kerja para aparatur dalam menjalankan tugas melayani masyarakat. Penerapan aplikasi G2G dilaksanakan secara bertahap dengan peningkatan 20% persen pertahun. Pengembangan portal kabupaten akan dilakukan setiap tahun sehingga dapat dilakukan penyesuaian terhadap fitur-fitur yang telah dikembangkan oleh masing-masing SKPD. Pengembangan aplikasi untuk G2G dirancang seperti pada tabel berikut.

Tabel 3. Pengembangan Aplikasi Untuk G2G

Aplikasi G2G 2016 2017 2018 2019 2020

Portal Kabupaten x x x x x

Sistem Informasi Perencanaan Daerah (SIMPER)

x x

SIM Akuntansi Daerah (SIMAK) x x

SIM Kepegawaian Daerah (SIMPEG) x x

SIM Keuangan Daerah (SIMDA) x x

SIM Arsip Daerah x x

SIM Asset dan Barang Daerah x x

(7)

7

Pengembangan infrastruktur hardware dan jaringan

Berdasarkan rancangan kebutuhan infrastruktur maka disusun jadwal tahapan pembangunan dan pengembangan infrastruktur. Perangkat pada Data Center rencananya akan diadakan pada tahun pertama. Sedangkan untuk kebutuhan di tingkat SKPD yang jumlahnya cukup besar, akan diadakan secara bertahap mulai tahun 2016. Diperkirakan pembenahan sistem jaringan dan peningkatan kapasistas dapat diselesaikan pada akhir tahun 2017, sehingga pada tahun-tahun berikutnya akan lebih ditekankan kepada kegiatan pengelolaan dan pemeliharan jaringan yang ada. Peningkatan pengembangan infrastruktur direncanakan 20% pertahun dengan jumlah disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas pengembangan aplikasi e-goverment. Penjadwalan peta pengembangan infrastruktur dapat dilihat pada tabel berikut.

(8)

8

Perangkat 2016 2017 2018 2019 2020

Data Center

File Server (termasuk Software) x x

Mail server (termasuk Software) x x

DNS & proxy server (termasuk Software) x x

Web server (termasuk OS) x x

Database server (termasuk OS) x x

Back up server (termasuk OS) x x

Internet Connection VPN (Bandwith) x x x x x

Koneksi Jaringan (Pusat & SKPD)

Router-VPN & security x x x

Catalist & switch x x x

Rack mount x x x

DNOC Room equipment x x x

Installation x x x

UPS x x x x x

Tower x x x

Antenna pada Tower x x x

Fiber Optic x x x x x

Converter x x

Segmen STP x x

Switch 24 Port w/ 2 port FO x x x x x

UPS -FO x x

Installation FO x x

Installation terminasi x x

Perangkat di Masing-masing SKPD

Application Server (termasuk software) x x x x

UPS x x x x x

PC Desktop (termasuk OS & Software) x x x

Notebook (termasuk OS & Software) x x x

Scanner+Printer x x

Digital Camera x x

LCD Projector x x

(9)

9

Perangkat 2016 2017 2018 2019 2020

Cable x x x x x

Penyusunan Sistem Informasi Terintegrasi

Aplikasi yang berorientasi kepada layanan publik (masyarakat dan dunia usaha) juga mendapatkan prioritas untuk dikembangkan di tahun 2015 sebesar 40%, di tahun 2015 sebesar 30% dan tahun 2016 sebesar 30%. Prioritas penyusunan sistem Informasi yang terintegrasi dengan harapan agar masyarakat dapat segera memanfaatkan layanan dalam mendukung aktivitasnya. Khusus untuk aplikasi yang menjadi domain pengembangan aplikasi G2C dan aplikasi G2B, akan dimonitor setiap tahun dan disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan

Tabel 5. Monitoring Aplikasi G2C dan G2B

Aplikasi G2C dan G2B 2016 2017 2018 2019 2020 Layanan Konsultasi/Aduan Masyakarat x

Layanan Jamkesda Online x x

Layanan kartu kuning online x

Layanan Konsultasi/Aduan Masyakarat x

Link dengan SKPD x

Pembuatan Hak CIpta Produk Online x x

Perizinan online x

Perpus Online x

Peta Fasilitas Pelayanan Kesehatan di kab Klaten x

Peta Kuliner Kab Klaten x

Peta sekolah/perguruan tinggi di Kab Sleman x

Peta Wisata & Situs Budaya Kab Klaten x

PPDB Online x

(10)

10

Pembentukan unit organisasi pengelola IT

Pembentukan unit organisasi pengelola IT sudah harus terpenuhi 100% diawal tahun untuk menjamin keterlaksanaan pentahapan pengembangan e-goverment. Jumlah personil disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan e-goverment. Struktur yang mengkoordinir oleh KPDE dengan unit organisasi sebagai berikut.

Tabel 6. Struktur Yang Mengkoordinir Oleh KPDE Dengan Unit Organisasi

Bidang Sub Bidang

Bidang Pengembangan Sistem Pengembangan dan Standar Sistem Pengembangan SDM

Bidang Pemeliharaan Sistem Pemeliharaan Jaringan Pemeliharaan Aplikasi Pemeliharaan Database

Tata Usaha Keuangan

Kepegawaian Perencanaan

Peningkatan kompetensi SDM

Peningkatan menyangkut pelatihan dan pengembangan kompetensi maupun keahlian seluruh jajaran sumber daya manusia di berbagai lini pemerintahan bahkan ditingkat publik, tidak hanya di tingkat unit organisasi pengelolaan IT. Peningkatan kompetensi dilakukan secara bertahap di setiap tahun sebesar 20%. Kegiatan-kegiatan dapat dilakukan dalam bentuk:

1) Penyusunan Petunjuk Teknis dan Kerangka Umum e-Government

2) Penyusunan Buku Standard Kompetensi e-Gov dalam bidang TI di Lingkungan Pemda: a) Buku Standarisasi Kompetensi e-goverment dalam bidang TI

b) Buku Peta Prioritas Tingkat Kompetensi yang harus dimiliki oleh e-goverment jangka pendek, menengah, dan panjang dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi berdasarkan pengelompokkan kondisi Pemda

c) Buku Program Diklat, Workshop, Seminar, dan Lokakarya e-Government

3) Lokakarya Pengkajian Kebijakan Pengembangan e-Government bidang TI di Lingkungan Pemda 4) Sosialisasi Buku Standard Kompetensi

5) Pelatihan pemenfaatan Aplikasi e-goverment

6) Pelatihan peningkatan kompetensi bagi unit organisasi pengelola IT

Waktu pelaksanaan kegiatan ini disesuaikan dengan perkembangan penerapan e-goverment dan tingkat kompetensi stakeholders.

Penyusunan portal web dan Sistem Informasi SKPD

(11)

11

Tabel 7. Konten Tambahan Masing-Masing SKP

SKPD Konten Khusus dan Sistem Informasi Sekertariat DPRD Forum aspirasi masyarakat kepada wakil rakyat

Sekertariat Daerah Informasi Kegiatan dan sosialisasi program/kebijakan SKPD Link dengan SKPD

Download peraturan perundangan Kab Klaten Dinas Pendidikan PPDB Online

Peta sekolah/perguruan tinggi di Kab Sleman Dinas Kesehatan Gawat Darurat Call Center

Info Bed Kosong RS (terintegrasi dengan RS) Layanan Jamkesda Online

Peta Fasilitas Pelayanan Kesehatan di kab Klaten DINSOSNAKERTRANS Layanan kartu kuning online

DUKCAPIL KTP online

KIPEM online

DISBUDPAR PO Peta Wisata & Situs Budaya Kab Klaten Peta Kuliner Kab Klaten

DISPERINDAGKOP & UMKM

Pembuatan Hak Cipta Produk Online

BAPPEDA Sistem Informasi Profil Daerah

Badan Lingkungan Hidup Sms gateway untuk forum komunikasi SISWAMAS Forum Komunikasi SISWAMAS (E-Government Implementation Plan) Strategi pengembangan e-Government

1) Meningkatkan dukungan organisasi terhadap pelaksanaan dan pengembangan e-Government. 2) Menigkatkan komitmen dan kapasitas SDM dan dalam mengelola e-Government.

3) Efektifitas dalam pemanfaatan TIK namun efisien dalam sumber daya. 4) Melaksanakan reformasi birokrasi secara bertahap dan berkesimbungan.

5) Peningkatan peran serta masyarakat, swasta, dan perguruan tinggi dalam pengembangan e-Government.

Rencana Implementasi

Rencana implementasi e-Government mengacu kepada pentahapan pengembangan e-Government secara nasional dan disesuaikan dengan kondisi yang ada di setiap lembaga pemerintah. Jangka waktu penerapan e-Government di setiap lembaga bervariasi sesuai dengan kondisi yang ada serta tetap dalam kerangka rencana penerapan e-Government secara nasional.

Rekomendasi

Rekomendasi di bidang organisasi dan manajemen

1) Sosialisasi konsep e-Government Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten dengan semboyan Klaten Go Online.

(12)

12

3) Tersedia anggaran yang memadai dan berkesinambungan dalam pengelolaan dan pengembangan teknologi Informasi dan komunikasi baik di tingkat Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten maupun SKPD.

4) Penguatan pengelolaan TIK di tingkat SKPD, khususnya di Subbag program dan Informasi, baik dari sisi anggaran maupun sumber daya manusia.

5) Penempatan SDM sesuai kompetensi dalam mengelola e-Government. 6) Komitmen yang dimulai secara top down.

7) Sosialisasi dan penerapan reformasi birokrasi secara bertahap, terus menerus, dan berkesinambungan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang bersih dan transparan dan akuntabel.

8) Membuka ruang konsultasi dan layanan aduan dari masyarakat demi penyempurnaan pelayanan Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten kepada masyarakat serta melakukan monitoring dan analisis terhadap layanan tersebut.

9) Kerjasama yang saling menguntungkan antara pemerintah dengan perguruan tinggi dan bisnis dalam mengembangkan e-Government.

Rekomendasi di Bidang Teknologi

1) Pengembangan Infrastruktur TIK harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Keamanan system

b. Ketersediaan SDM yang kompeten untuk pemeliharaan sistem. c. Tersedia Mekanisme Disaster Recovery System

2) Pengembangan infrastruktur data dan aplikasi memperhatikan prinsip-prinsip berikut: a. Integrasi

b. Penerapan SDLC (system development life cycle) dalam pengembangan system c. Securitas data dan aplikasi

3) Layanan portal SKPD harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :

4) Pengembangan web harus disertai dokumentasi pengembangan yang lengkap yang memungkinkan pihak lain melakukan pengembangan berdasarkan petunjuk dalam dokumen tersebut.

5) Web terintegrasi dengan database SKPD. Dengan memperhatikan factor keamanan data, integrasi dilakukan tidak secara langsung, namun memanfaatkan middleware yang menghubungkan antara database web dengan database SKPD.

6) Teknologi kecepatan akses user terhadap web sebaiknya lebih diprioritaskan daripada tampilan web. 7) Web memiliki ruang masukan dari masyarakat berupa layanan konsultasi / aduan.

8) Respon time terhadap masukan masyarakat melalui media web pada fitur ruang konsultasi / layanan aduan perlu ditetapkan.

9) Dilakukan updating web secara rutin baik dari sisi konten (berita, artikel, atau download konten) maupun fitur.

PENUTUP

Demikian Master Plan e-Government Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten ini disusun agar dapat menajdi pedoman dalam menerapkan pengembangan e-Government secara realistis dan terukur.

Perlu disadari bahwa teknologi Informasi sedemikian cepatnya berkembang, sehingga pada master plan ini tidak menyinggung secara mendetail persyaratan teknologi yang harus digunakan dengan tujuan agar master plan ini lebih luwes untuk diimplementasikan.

Master Plan e-Government ini disusun dalam rangka perencanaan pengembangan, sehingga berhasil atau tidaknya perencanaan ini tergantung factor komitmen dari dalam Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten itu sendiri. Oleh karena itu diharapkan komitmen dari semua pihak yang terkait dalam e-Government agar implementasi e-Government di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten bisa terlaksana dengan baik dan efektif. Diharapkan Master plan e-Government ini dapat diimplementasikan dengan baik sehingga tercapai kinerja pemerintah yang bersih, transparan dan akuntabel.

(13)

13

DAFTAR PUSTAKA

Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (2000), Garis-garis Besar Kebijakan Teknologi Informasi Nasional, Jakarta.

Departemen Komunikasi dan Informasi (2003). Keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi No.57 Tahun 2003 Tentang Panduan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan E-Government Lembaga. Jakarta. Departemen Komunikasi dan Informasi (2003).

Departemen Komunikasi dan Informatika (2003), Panduan Manajemen Sistem Dokumen Elektronik,Versi 1.0, Jakarta.

Departemen Komunikasi dan Informatika (2003), Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal Pemerintah,Versi 1.0, Jakarta.

Departemen Komunikasi dan Informatika (2004), Blue Print Sistem Aplikasi e-Government, Jakarta. Departemen Komunikasi dan Informasi No.41 Tahun 2007 Tentang Panduan Umum Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional. Jakarta.

Dwi A. Noerharijanti, Handayani Tjandrasa.(2010), Perencanaan Strategis Teknologi Informasi Pelayanan Pendidikan Nonformal dan Informal pada BPPNFI Regional IV. Seminar Nasional Pascasarjana X ITS, 2010, Surabaya.

Habibie Muhammad. (2009), Perencanaan Strategis Sistem Informasi : Studi Kasus Pemerintah Kabupaten Tegal. Tesis Magister Teknologi Informasi, Universitas Indonesia, Jakarta.

Indrajit, E. Richardus, 2004, e-Government in Action (Ragam Kasus Implementasi Sukses di Berbagai Belahan Dunia), ANDI, Yogyakarta.

Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government.

Internal Staff.(2007), TOGAF for IT Planning, Technical Workshop, Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Jakarta.

Jogiyanto. (2005), Sistem Informasi Strategik : Untuk Keunggulan Kompetitif, Penerbit ANDI, Yogyakarta. Juardi, tahun (2010). Penerapan Analisis SWOT Guna Penyusunan Rencana Induk E-Government

Kabupaten Kaur.

Kaplan, Norton. (1996), The Balanced Scorecard : Translating Strategy Into Action. Harvard Busines Press. Kominfo, (2003), Inpres No 3 tahun 2003 tentang pedoman penerapan e-Government, Kementerian

Komunikasi dan Informasi, Muara Enim.

Gambar

Gambar 1. Skema e-Government Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten
Tabel 1. Panduan Manajemen Perubahan
Gambar 2. Struktur organisasi yang dapat disusun berdasarkan model tersentralisasi.
Tabel 2. Roadmap
+4

Referensi

Dokumen terkait

Korelasi modal, sumberdaya manusia, akuntabilitas, hukum, iklim usaha, infrastruktur dan akses dengan omset UMKM kota Padang 81,7% (kuat) dan modal, sumberdaya

Pola penggunaan pestisida untuk setiap jenis komoditas subsektor hortikultura berbeda, dengan kata lain terdapat perbedaan dasar pertimbangan pelaksanaan

Bagainana antara cara berlaku jujur terhadap diri sendiri. Sama seperti yang kami ungkapkan sebelumnya. Berikut cara bersikap jujur. 1) Lakukanlah sejak masih

Dalam penelitian ini peneliti berfokus pada masalah proses perencanaan pembelajaran PAI dalam membentuk kepribadian muslim di SMPN 1 Sumbergempol, serta

Tidak adanya hasil pencapaian kabupaten dengan predikat sangat baik karena mengingat target untuk pencapaian tahun 2012 ini yaitu 50% untuk indikator

Biguanid mempunyai efek penurukan kadar glukosa darah melalui penurunan produksi glukosa di hati ( glukoneogenesis ), meningkatkan penggunaan glukosa di.. jaringan

Hipotesis l c yang inenyataltan bahwa kepuasan lterja merupakan variabel mediating antara keadilan distributif terhadap keinginan berpindah pada staf karyawan tingkat

Allow : semua yang tidak dilarang berdasarkan aturan firewall akan diperboehkan Cara kerja firewall sebenarnya hanyalah dengan mengamati paket data yang dilewatkan dan