BAHAN WORKSHOP
PPST - AHSP
KELOMPOK KERJA UMUM
BAHAN DAN GEOTEKNIK
RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS
BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Volume I: Umum
Bagian – 1: Pekerjaan Tanah
ICS 93.020
BIDANG SUMBER DAYA AIR
RPT0
DAFTAR ISI
Daftar Isi ... i
Kata Pengantar ... ii
Pendahuluan... iii
1. Ruang Lingkup ... 1
2. Acuan Normatif ... 1
3. Istilah dan Definisi ... 1
4. Ketentuan dan Persyaratan ... 2
5. Indeks Tenaga, Bahan dan Peralatan ... 2
5.1 Secara Manual menggunaan Tenaga Manusia ... 2
5.2 Secara Mekanisasi Menggunakan Alat-Alat Berat ... 9
Lampiran-A Contoh Soal Pembuatan Saluran dengan Cara Manual ... 15
Lampiran-B Contoh Soal Pembuatan Saluran dengan Cara Mekanis ... 18
KATA PENGANTAR
Konsep pedoman ini merupakan hasil kajian dari berbagai pedoman analisa harga satuan
pekerjaan dan referensi-referensi yang ada. Konsep ini selanjutnya akan dibahas pada
Kelompok Umum dari Gugus Kerja Pendayagunaan Sumber Daya Air Bidang Bahan dan
Geoteknik pada Sub-Panitia Teknis Sumber Daya Air yang berada di bawah naungan Panitia
Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, Departemen Pekerjaan Umum.
Proses pembahasan yang akan dimulai dari Kelompok Bidang Keahlian Bahan dan
Geoteknik, Rapat Gugus Kerja, Rapat Teknis dan Rapat Konsensus pada tingkat
Sub-Panitia Teknis Sumber Daya Air yang kemudian Rapat Penetapan pada Sub-Panitia Teknis
sesuai dengan mekanisme proses pembuatan pedoman di Departemen Pekerjan Umum.
Pelaksanaan pembahasan untuk masing-masing tingkatan harus dihadiri oleh anggota
panitia, nara sumber, konseptor dan tim editor dari permusan pedoman ini. Komposisi
anggota panitia dan nara sumber harus memperhatikan keterwakilan para pemangku
kepentingan yaitu antara lain: pemerintah, pakar, konsumen dan produsen dengan
komposisi yang seimbang.
Dalam pelaksanaan workshop ini diharapkan masih banyak masukan dari berbagai
pemangku kepentingan untuk penyempurnaanya agar pedoman yang disusun ini dapat
menjadi panduan pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur SDA yang aplikatif.
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-undang No. 7 tahun 2004, tentang Sumber Daya Air bahwa
pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana sumber daya air harus berdasarkan
norma, standar, pedoman dan manual (NSPM). Sehubungan dengan hal tersebut, pada saat
ini telah tersusun NSPM yang umumnya mengenai tata cara perencanaan, cara uji mutu
pekerjaan dan spesifikasi teknis bahan serta konstruksi dari bangunan air yang akan
dibangun.
Namun berkenaan dengan amanat undang-undang tersebut di atas selain NSPM tersebut
perlu juga adanya suatu pedoman analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) untuk berbagai
unit atau komponen bangunan yang akan dibangun. Selama ini AHSP yang ada dan telah
dikenal orang yaitu Analisa BOW (Burgelike Openbare Werken) yang dibuat pada zaman
Belanda yaitu sekitar tahun 1921 dengan berdasarkan kemampuan tenaga manusia dan
ketersediaan bahan yang ada saat itu.
Sehubungan dengan kondisi saat ini, baik dari penggunaan teknologi pembangunannya juga
adanya tuntutan akuntabilitas keuangan, maka tuntutan akan adanya suatu AHSP yang
dibakukan sebagai pedoman ini, nantinya diharapkan akan dijadikan panduan pembuatan
harga satuan pekerjaan untuk berbagai kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
Ke-PU-an khususnya di Bidang Sumber Daya Air.
Pemberlakuan dari Keppres No. 80/2005 memformulasikan komponen harga satuan
pekerjaan meliputi komponen bahan, tenaga kerja atau upah, dan alat bantu. Sehubungan
Komponen-komponen tersebut termasuk pula berbagai komponen kecil-kecil yang cukup
rumit jika dirinci lebih jauh, maka cukup dirinci perlu komponen overhead yang ditetapkan
sebesar 5%. Maka perhitungan harga satuan pekerjaan secara keseluruhan adalah
komponen-komponen tersebut diatas yaitu bahan, tenaga kerja atau upah, dan alat bantu
merupakan suatu real cost yang ditambah overhead 5% serta keuntungan 10% dari real
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum
Bagian – 1. Pekerjaan Tanah
1 RUANG LINGKUP
Pedoman ini menetapkan besaran indeks komponen harga satuan pekerjaan tanah yang meliputi: bahan bangunan, indeks tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap unit satuan volume pekerjaan tanah baik secara manual (tenaga manusia) dan juga secara mekanis (alat berat)
Pedoman ini meliputi pekerjaan galian tanah biasa, tanah keras, tanah berbatu, lumpur, dan tanah cadas yang didalamnya termasuk kedalaman galian, pengangkutan serta penimbunan baik secara manual dan juga mekanis.
2 ACUAN NORMATIF
- Pd. T. xx – xxxx.A Pedoman Spesifikasi Teknik, Volume I: Umum, Bagian – 1. Pekerjaan Tanah.
3 ISTILAH DAN DEFINISI
3.1. Analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) adalah kumpulan indeks-indeks komponen harga satuan pekerjaan berupa kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan satuan unit atau volume pekerjaan;
3.2. Faktor konversi adalah faktor perbandingan volume persatuan berat antara tanah hasil pengerjaan dengan tanah dalam kondisi lepas.
3.3. Galian tanah berbatu adalah galian tanah pada lapisan tanah yang mengandung batu.
3.4. Galian tanah biasa adalah galian tanah pada lapisan tanah yang dapat digali dengan cangkul.
3.5. Galian tanah cadas adalah galian tanah pada lapisan tanah keras yang dapat digali dengan bantuan alat pemecah.
3.6. Galian tanah keras adalah galian tanah pada lapisan tanah padat tidak mudah pecah yang dapat dikerjakan dengan bantuan alat pemecah.
3.7. Galian tanah lumpur adalah galian tanah pada lapisan tanah lunak dan berair.
3.8. Harga satuan dasar ialah harga masing-masing tenaga kerja, bahan dan peralatan di lokasi pekerjaan, misal upah tukang kayu Rp 50.000/hari; harga bahan batu kali Rp 150.000/m3, dan alat pahat beton Rp 7.500/buah.
3.9. Harga satuan pekerjaan (HSP) adalah harga yang harus dibayar untuk menyelesaikan satu jenis pekerjaan. HSP merupakan hasil perkalian antara indeks kebutuhan tenaga kerja, bahan dan perlatan dengan harga dasarnya masing-masing.
3.10. Indeks (kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan) ialah kebutuhan berbagai tenaga kerja, bahan dan peralatan yang dihitung berdasarkan hasil kajian lapangan untuk berbagai variasi kondisi lapangan.
3.11. Pekerjaan secara manual atau tenaga manusia adalah pekerjaan yang dibuat/dikerjakan dengan tenaga manusia tanpa peralatan mesin.
3.13. Satuan pekerjaan adalah satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas, volume dan unit.
3.14. Tanah adalah semua jenis material tanah, mulai dari tanah lunak (lumpur) sampai tanah keras (batuan).
3.15. Timbunan tanah adalah proses penimbunan tanah baik secara manual atau secara mekanis
3.16. Upah kerja adalah biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, didapat dari hasil perkalian jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dengan harga dasar satuan upah untuk masing-masing tingkat keahliannya.
3.17. Variable time adalah waktu yang dibutuhkan peralatan saat bekerja seperti moving, hauling, gusur, ambil posisi yang nilainya sangat bervariasi.
4 SINGKATAN ISTILAH
Singkatan Kepanjangan Istilah
cm centimeter Satuan panjang
kg kilogram Satuan berat
m atau m’ Meter panjang Satuan panjang
m2 Meter persegi Satuan luas
m3 Meter kubik Satuan volume
OH Orang hari Satuan tenaga kerja per-hari
OB Orang bulan Satuan tenaga kerja per-bulan
LS Lump sum Satuan volume paket pekerjaan
5 KETENTUAN DAN PERSYARATAN
Persyaratan umum dalam pedoman penyusunan analisa harga satuan pekerjaan ini adalah :
a) Besaran indeks kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan ini berlaku untuk seluruh Indonesia. Besaran harga satuan pekerjaan mungkin berbeda untuk masing-masing daerah yang berdasarkan harga satuan dasar bahan dan upah tenaga kerja sesuai dengan kondisi setempat sesuai dengan.
b) Besaran indeks dihitung berdasarkan spesifikasi bahan dan cara pengerjaan serta produktivitas setiap jenis pekerjaan sesuai dengan standar atau pedoman yang berlaku secara nasional ataupun kondisi setempat.
c) Volume pekerjaan dapat dihitung berdasarkan gambar teknis yang telah disetujui (misal gambar detail desain/shop drawing/as built drawing), atau besaran volume pekerjaan (BoQ) yang telah tertera pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
d) Jam kerja efektif untuk para tenaga kerja diperhitungkan selama 7(tujuh) jam per hari.
e) Indeks bahan, upah (tenaga) dan juga ada yang termasuk peralatannya ini dipakai untuk menghitung harga satuan pekerjaan.
f) Harga satuan pekerjaan adalah hasil AHSP ditambah maksimum 15%-nya yang merupakan komponen 5% overhead cost dan keuntungan 10%.
6 INDEKS KOMPONEN HARGA SATUAN PEKERJAAN
Pelaksanaan tanah ini meliputi pekerjaan galian dan timbunan tanah yang dapat dilaksanakan baik secara manual dengan tenaga manusia dan juga secara mekanisasi.
6.1 SECARA MANUAL MENGGUNAKAN TENAGA MANUSIA
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,05
Mandor OH 0,005
A.2 1 m2 Tebas tebang berupa memotong dan membersihkan lokasi dari tanaman/ tumbuhan
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,05
mandor OH 0,005
A.3 1 Pohon, Cabut tunggul tanaman keras minimum diameter 15 cm dengan membuang sisa tunggul kayu dan akar-akar nya
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,05
mandor OH 0,005
B. Analisa harga satuan pekerjaan galian tanah B.1 Uitset trase saluran pembawa dan pembuang
1 m1 Uitset trase saluran pembawa tersier dan pembuang
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,04
Juru Ukur OH 0,04
Peralatan Water pas bh 0,001
B.2 Pasang profil melintang galian tanah jarak 50 m pada ruas saluran yang lurus 1 m’ Pasang profil melintang galian tanah jarak 50 m pada ruas saluran yang lurus
Kebutuhan Satuan Indeks
Bahan Kaso 4/6 cm m3 0,005
Papan 2/20 m3 0,005
Paku kg 0,2
Tenaga Kerja Tukang kayu OH 0,05 Kepala tukang kayu OH 0,05
Pekerja OH 0,05
Mandor OH 0,005
Peralatan Water pas bh 0,001
B.2 Pasang profil melintang galian tanah jarak 25 m pada ruas saluran tikungan 1 m’ Pasang profil melintang galian tanah jarak 25 m pada ruas saluran tikungan
Kebutuhan Satuan Indeks
Bahan Kaso 4/6 cm m3 0,01
B.3 Galian tanah biasa
a) 1 m3 Galian tanah biasa pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,4
b) 1 m3 Galian tanah biasa pada saluran sedalam lebih besar 1m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,526
mandor OH 0,053
c) 1 m3 mengangkut hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,33
mandor OH 0,01
d) 1 m3 mengangkut hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516
mandor OH 0,05
e) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25
mandor OH 0,06
B.4 Galian tanah keras
a) 1 m3 Galian tanah keras dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,625
mandor OH 0,06
Peralatan Jack Hammer bh 0,01
b) 1 m3 Galian tanah keras dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,775
mandor OH 0,07
Peralatan Jack Hammer bh 0,01
c) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
d) 1 m3 mengangkut hasil galian tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516
mandor OH 0,05
e) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25
mandor OH 0,06
B.5 Galian tanah berbatu
a) 1 m3 Galian tanah berbatu pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,833
mandor OH 0,083
b) 1 m3 Galian tanah berbatu pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Tukang gali OH 1,083
mandor OH 0,108
c) 1 m3 mengangkut hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,33
mandor OH 0,01
d) 1 m3 menggangkut hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516
mandor OH 0,05
e) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25
mandor OH 0,06
a) 1 m3 Galian tanah lumpur pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,833
mandor OH 0,083
b) 1 m3 Galian tanah lumpur pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Tukang gali OH 1,083
mandor OH 0,108
c) 1 m3 menggangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,33
mandor OH 0,01
d) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516
mandor OH 0,05
e) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25
mandor OH 0,06
B.7 Galian tanah cadas
a) 1 m3 Galian tanah cadas dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Tukang gali OH 1,25
mandor OH 0,125
b) 1 m3 Galian tanah cadas dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Tukang gali OH 1,4
mandor OH 0,14
Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,33
mandor OH 0,01
d) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516
mandor OH 0,05
e) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25
mandor OH 0,06
B.8 Peledakan Batuan
Peleaksanaan peledakan batuan biasanya harus dilakukan oleh suatu badan yang berwenang atau perusahaan yang telah mempunyai izin resmi misalnya PT. Dahana. Perhitungan biaya untuk cara ini, sangat ditentukan oleh tingkat kekerasan atau jenis batuannya, posisi lokasi dan dimensi batuannya. Untuk keperluan harga satuan diperlukan deskripsi kondisi-kondisi tersebut yang kemudian akan dapat dihitung harga satuannya dari pelaksana peledakannya.
C. ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH
C.1 1 m3 Timbunan tanah dengan bahan tanah telah tersedia di lokasi rencana timbunan termasuk perataan dan pemadatan.
a) 1 m3 Timbunan tanah
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,4
mandor OH 0,04
b) 1 m3 Pemadatan tanah
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,5
mandor OH 0,05
C.2 1 m3 mengangkut bahan tanah timbunan dari daerah pengambilan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan pemadatan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,33
mandor OH 0,01
C.4 1 m3 mengangkut bahan tanah timbunan dari daerah pengambilan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan pemadatan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516
C.5 1 m3 mengangkut bahan tanah timbunan dari daerah pengambilan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25
mandor OH 0,06
6.2 SECARA MEKANISASI MENGGUNAKAN ALAT-ALAT BERAT
Pekerjaan tanah secara mekanisasi yang dalam hal ini menggunakan alat-alat berat diantaranya Buldozer, Excavator, Shovel, Loader, Scraper, Dump Truck dan lainnya; untuk perhitungan harga satuannya dianalisa dengan cara menghitung produksi peralatannya dengan berbagai variabel kondisinya. Untuk menghitung harga satuan pekerjaan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Inventarisasi Data
2) Evaluasi dan Analisis Data-data 3) Menentukan Metode Pelaksanaan 4) Analisis Produksi Alat
5) Analisis Kebutuhan Alat
6) Analisis Biaya Penggunaan Alat 7) Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
A. Inventarisasi Data
Inventarisasi data meliputi antara lain : 1) Desain, ukuran dan spesifikasi teknis. 2) Topografi atau keadaan medan.
3) Jenis atau karakter atau fisik material bahan pekerjaan.
4) Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan. 5) Personalia atau kualifikasi personalia menyangkut operator dan mekanik.
6) Lain-lain misalnya, bahan pendukung seperti air minum, air pendingin mesin, mandi dan cuci serta ketersediaan suku cadang.
A.1 Spesifikasi teknis
Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan tanah, pertama-tama harus dilakukan pekerjaan perencanaan pelaksanaan kegiatan yang diasumsikan sesuai dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Sesuai dengan spesifikasi teknik bahan timbunan harus sudah ditentukan secara pasti
b. Hasil pemadatan harus mencapai minimum 90% berat isi kering standar proctor SNI 03-1742-1989, Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk Tanah.
c. Hasil stripping top soil harus dibuang ke tempat yang telah ditentukan d. Selama proses pemadatan, tanggul harus dilindungi dari hujan.
A.2 Desain, ukuran dan Topografi atau Keadaan Permukaan Lokasi Pembuatan Saluran dan Tanggul
a. Desain dan ukuran/dimensi termasuk gambar dan potongan dari berbagai bangunan yang yang akan dibuat harus sudah fix
b. Sesuai dengan spesifikasi teknik bahan timbunan,harus sudah dipastikan akan diambil dari borrow area seperti pada peta topografi.
Material untuk bahan urugan yang akan dipadatkan harus ditentukan lokasinya sesuai dengan peta topografi serta masing-masing jenis materialnya harus memenuhi spesifikasi teknisnya, misalnya saja faktor-faktor diantaranya untuk swell < 45%, shrinkage < 10%, Berat Jenis bank > 1.200 kg/m3 dan loose > 1.000 kg/m3, seperti Tabel B.1.
A.4 Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melaksanakan pekerjaan
Untuk menghitung produktifitas berbagai peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan harus diketahui spesifikasi teknisnya. Berbagai parameter yang perlu ditampilkan sebagai indikator dari spesifikasi teknis diantaranya: Merek, Daya mesin, Draw Bar Pull, Harga Pokok Pembelian, Umur operasi, Daya (berat) angkut/dorong, Dimensi dan Kapasitas blade, Kecepatan maju/mundur, Kecepatan putar, Kemampuan tanjak dan umur ekonomis, seperti Tabel B.2.
A.5 Kualifikasi personalia manajemen, operator dan mekanik
Data kualifikasi manajer atau site engineer termasuk juga operator dan mekanik tentang background pendidikan, pengalaman efektif serta Job Factor seperti Tabel B.3.
A.6 Data Lain-lain
Berbagai data lain yang diperlukan diantaranya: lokasi sumber air untuk keperluan air bersih serta untuk pemadatan; ketersediaan bahan bakar jika lokasi pekerjaan cukup terpencil perlu ada stock sendiri; serta suku cadang peralatannya.
B. Evaluasi dan Analisis Data-data
Kondisi pekerjaan harus dievaluasi dan dianalisis untuk memperhitungkan pengaruhnya terhadap tingkat produktifitas peralatan yang akan digunakan. Beberapa parameter yang perlu ditinjau adalah diantaranya: Altitude lokasi, Volume Pekerjaan, Topografi medan lapangan dan lingkungan, Jumlah hari kerja yang tersedia, Kondisi atau sifat fisik material, Kondisi untuk masing-masing jenis peralatan, seperti Tabel B.4.
C. Menentukan Metode Pelaksanaan
Untuk mementukan metode pelaksanaan umumnya yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan ialah tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya yang menyangkut hal-hal sebagai berikut:
1) Tepat Waktu : Pola pengoperasian peralatan sedemikian rupa sehingga produksi alat maximum per satuan waktu tanpa over load dengan waktu non produktif sekecil mungkin atau dengan kata lain mengupayakan waktu produktif maximum atau waktu non produktif minimum.
2) Tepat Mutu : Pemilihan peralatan yang tepat untuk tiap jenis pekerjaan maupun medan lapangan.
3) Tepat Biaya : Mengusahakan management peralatan yang mudah melalui: • Jumlah tiap jenis peralatan dan kombinasinya yang sesuai
• Mengurangi merk yang beragam.
• Mengutamatakan penggunaan peralatan berfungsi ganda (multi purpose).
D. Analisis Produksi Alat
Armada peralatan yang akan digunakan sesuai metoda kerja terdiri dari :
- Bulldozer;
E. Analisis Kebutuhan Jumlah Alat
Untuk mengefisienkan waktu atau memaksimumkan produktifitas, maka perlu di analisis berapa peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Analisis ini bersesuaian dengan prinsip tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya, untuk itu maka dianalisis berbagai jenis pekerjaan yang terkait berapa jumlah alat, lokasi, kondisi medan serta lingkungannya sebagai berikut:
a) Pekerjaan stripping top soil pada bakal saluran b) Pekerjaan stripping top soil di borrow area c) Pekerjaan galian saluran
d) Pekerjaan galian borrow area dengan power shovel e) Pekerjaan pembuangan hasil galian dengan dump truk f) Pekerjaan pengangkutan material dengan dump truck. g) Pekerjaan penghamparan
h) Pekerjaan Penyiraman
i) Pekerjaan Pemadatan dengan Vibroller Compactor
j) Pekerjaan akhir (finishing) tanggul, cutting dengan excavator
Dan kemudian Rekaareaulasi Analisis Kebutuhan Alat yang meliputi berbagai aspek yang diperhitungkan adalah sebagai berikut:
a) Stripping top soil rencana saluran
b) Pekerjaan galian saluran
c) Stripping top soil borrow area
d) Pengambilan bahan dari borrow area
e) Pembuatan dan pemadatan tanggul
f) Finishing
F. Analisa Biaya Per-Jam Pengunaan Alat
Untuk analisa biaya per-jam penggunaan alat yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1). DATA 1. Merk 2. Model/Type
3. Tenaga ; N (m3)
4. Kapasitas ; q (m3)
5. Umur Ekonomis (Thn) 6. Jam kerja per tahun ; h (jam) 7. Harga Pokok; (Rp) x 1000 8. Harga bahan pokok, Hbp:
- Ban (Rp) x 1000 - Pipa-pipa (Rp) x 1000 - Rubber Sleeve (Rp) x 1000 - Ponton apung (Rp) x 1000
9. Harga sisa HS = 10% (HP-Hbp) Rp. x 1000 10. Harga Penyusutan (HP-Hbp-Hs) Rp. x 1000
2). ANALISA BIAYA
1. Bahan bakar BBM = Hbbm(Rp/jam) E
0,8.N.S
... (04)
2. Bahan Oil Pelumas a. Mesin
c. Hidraulic Oil
(Rp/jam)
c). Biaya Pemeliharaan/Peralatan
BPP = f (Rp/jam)
Dari biaya yang tertera pada butir a) + b) + c), jumlah keselurahannya adalah TOTAL BIAYA PENGGUNAAN PERALATAN (Rp/jam)
Sehubungan dengan Analisis Biaya Per-Jam Penggunaan Alat, kemudian dilakukan Rekaareaulasi Hasil Analisis yang meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a) Stripping top soil rencana saluran b) Galian Saluran
c) Striping Borrow area
d) Pengambilan bahan dari borrow area e) Penghamparan bahan
f) Penyiraman g) Pemadatan h) Finishing tanggul
G. Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya yaitu butir A s.d F, maka dibuat Harga Satuan Pekerjaan yaitu dengan mengisi Formulir Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan di bawah ini untuk pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:
a) Pembuatan Saluran
b) Pembuatan Badan Tanggul c) Finising Badan Tanggul
JENIS PEKERJAAN :
URAIAN PEKERJAAN : 1.
2.
3.
4.
5.
KUANTITAS PEKERJAAN :
PRODUKSI ALAT Q = m3 /jam
No. URAIAN SATUAN KUANTITAS Harga Satuan
Dasar JUMLAH I. BAHAN
1. 2. 3. 4. 5.
II. TENAGA KERJA 1. Mandor/Pengawas
2. Pengatur/Kepala Tukang 3. Pekerja/Tukang 4. Pekerja/Laden III. PERALATAN
1. 2. 3. 4. 5.
SUB TOTAL
IV. BIAYA UMUM dan KEUNTUNGAN 10% Termasuk Biaya tidak langsung
V. JUMLAH HARGA atau BIAYA; B (Rp/jam)
VI. HARGA SATUAN PEKERJAAN;
Q B
LAMPIRAN – A (informatif) CONTOH SOAL
PEMBUATAN SALURAN DENGAN CARA MANUAL
Pekerjaan pembuatan saluran panjang 1 km yang harus diselesaikan dalam waktu 6 bulan terdiri dari: a. Pekerjaan galian dengan kedalaman 2 m dan hasil galian dibuang sejauh 150 m, volume galian
50.000 m3
b. Pembuatan tanggul dengan bahan tanah diambil dari Borrow Area dengan jarak angkut 120 m,
volume timbunan tanggul 20.000 m3
c. Kondisi jalan kerja (jalan hantar) adalah tanah biasa (asli alam) merupakan hamparan rumput.
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
Dalam perhitungan ini diambil harga satuan bahan/upah/peralatan sebagai harga satuan dasar seperti pada Tabel A.1.
1. 1 m1 Uitset trase saluran pembawa tersier dan pembuang
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar
(Rp) 2. 1 m’ Pasang profil melintang galian tanah jarak 50 m pada ruas saluran yang lurus
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar
(Rp)
Keuntungan dan Overhead 1.938,60
Harga satuan pekerjaan 14.862,60
3. 1 m’ Pasang profil melintang galian tanah jarak 25 m pada ruas saluran tikungan
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar
(Rp)
Keuntungan dan Overhead 3.860,70
4. 1 m3 Galian tanah biasa pada saluran sedalam kurang dari 1 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut kurang dari 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar
(Rp)
Keuntungan dan Overhead 2.075,40
Harga satuan pekerjaan 15.911,40 5. 1 m3 Galian tanah biasa pada saluran sedalam 1m sampai dengan 2 m dan membuang
hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih dari 3 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar
(Rp)
Keuntungan dan Overhead 2.731,95
Harga satuan pekerjaan 20.944,95
6. 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar
(Rp)
Keuntungan dan Overhead 6.038,10
Harga satuan pekerjaan 46.292,10
7. 1 m3 Timbunan tanah (hanya mengatur bentuk timbunan)
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar
(Rp)
Keuntungan dan Overhead 2.075,40
Harga satuan pekerjaan 15.911,40
8. 1 m3 Pemadatan tanah (tanah telah ditebar/dibentuk sesuai dengan desain)
Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar
(Rp)
Keuntungan dan Overhead 2.594,25
Lampiran A.1 HARGA SATUAN DASAR TENAGA KERJA DAN BAHAN
No. U r a i a n Satuan Harga Satuan Dasar
(Rp) Ket. I. Tenaga Kerja
1 P e k e r j a OH 30.000,00
2 T u k a n g OH 40.500,00
3 Kepala Tukang OH 45.000,00
4 M a n d o r OH 45.900,00
5 Jaga Malam OH 21.600,00
II. Bahan
1 Pasir Urug m3 75.600,00 2 Pasir Pasang m3 100.800,00 3 Pasir Beton m3 118.800,00 4 Batu kali / Batu belah m3 91.800,00 5 Batu Pecah 5/7 m3 106.200,00 6 Batu Pecah 2/3 m3 118.800,00 7 Batu Pecah ½ m3 127.800,00
8 Batu Bata bh 360,00
9 Semen ( PC ) 50 kg 51.300,00 15 Kayu Papan Borneo Super m3 540.000,00 16 Kayu balok Borneo Super m3 510.000,00 17 Kayu Papan Terentang/Albasiah m3 390.000,00 18 Besi Beton φ 10 mm 12 m’ 49.815,00 19 Besi Beton φ 12 mm 12 m’ 71.442,00 20 Kawat Beton kg 10.800,00 22 Besi Siku L -40.40.3,6 6 m’ 202.320,00 23 Besi Plat Tebal 1 mm; 1,2 x 2,4 m lbr 180.000,00 24 Paku 5 – 10 cm kg 7.800,00 26 Paku Triplex kg 8.400,00
27 I j u k kg 14.400,00
33 Triplex Tebal 4 mm lbr 40.800,00 34 Triplex Tebal 9 mm lbr 55.200,00
37 Eternit lbr 10.200,00
43 Meni Besi kg 9.000,00
45 Dempul Tembok kg 9.000,00
46 Amplas lbr 1.500,00
48 Kran Air bh 18.000,00
LAMPIRAN – B (informatif)
CONTOH SOAL
PEMBUATAN SALURAN DENGAN CARA MEKANIS
Pekerjaan pembuatan saluran panjang 10 km yang harus diselesaikan dalam waktu 3 bulan terdiri dari:
d. Pekerjaan galian dengan kedalaman 3 m dan hasil galian dibuang sejauh 1.000 m, volume galian
150.000 m3
e. Pembuatan tanggul dengan bahan tanah diambil dari Borrow Area dengan jarak angkut 8 km,
volume tanggul 70.000 m3
f. Kondisi jalan kerja (jalan hantar) adalah tanah biasa (asli alam) merupakan hamparan rumput.
PENYELESAIAN
Pekerjaan tersebut diatas harus diselesaikan tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
I Inventarisasi Data
II Evaluasi dan Analisis Data-data III Menentukan Metode Pelaksanaan IV Analisis Produksi Alat
V Analisis Kebutuhan Alat
VI Analisis Biaya Penggunaan Alat VII Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
B. 1. Inventarisasi Data
Inventarisasi data meliputi antara lain : 1) Desain, ukuran dan spesifikasi teknis. 2) Topografi atau keadaan medan.
3) Jenis atau karakter atau fisik material bahan pekerjaan.
4) Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan. 5) Personalia atau kualifikasi personalia menyangkut operator dan mekanik. 6) Lain-lain misalnya, bahan pendukung seperti air minum, air pendingin mesin,
mandi dan cuci serta pencicilan lokasi dan ketersediaan suku cadang.
1). Desain, ukuran dan spesifikasi teknis
a. Bahan timbunan harus diambil dari Borrow area yang telah ditentukan
b. Hasil pemadatan harus mencapai cone index 15 dan tidak boleh retak atau pecah. c. Stripping top soil harus dituangkan ke tempat yang telah ditentukan
17 dari 50 2). Topografi dan Keadaan Permukaan Lokasi Pembuatan Saluran dan Tanggul
3). Jenis Material bahan pekerjaan
No. Lokasi Spesifikasi Nilai
1. Daerah galian bakal Tanah Liat
saluran Swell factor (Sf) 43 % volume
Shrinkage factor (Sh.f) 10 % volume
Berat Jenis (BJ): Bank; 2.020 kg/m3
Loose, 1.660 kg/ m3
2. Daerah Borrow Area Tanah Biasa
- Swell Factor 25%
- Srinkkage factor 10%
- Berat Jenis: Bank; 1.900 kg/ m3
dry
2.020 kg/ m3wet
loose 1.510 kg/ m3
dry
1.600 kg/ m3wet
- cone index 15 - Static atau dynamic load 4 ton
- Kecepatan lintas 1,5 km/jam
Jumlah lindasan n = 2 (single drum)
= 1(double drum)
- tebal perlapis 0,2
3. Top soil Berat Jenis: Bank 1.370 kg/ m3
Loose 950 kg/ m3
4). Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melaksanakan pekerjaan
Jenis Peralatan Loader No. Spesifikasi Teknis Satuan
Bulldozer Excavator Dumptruck
Track Whell Compactor
Power Shovel
Belt Conveyor
Keterangan 1 Merek Merek Komatsu Komatsu Isuzu Komatsu Komatsu Barata Priestman
Model D50A-16 PC-200 TXD-40 D-44.S W-40 MGD-100 120 MK II
21 dari 50
Jenis Peralatan Loader No. Spesifikasi Teknis Satuan
Bulldozer Excavator Dumptruck
Track Whell Compactor
Power Shovel
Belt Conveyor
Keterangan
18 Buck, Blade fill factor; (Bf) Utk material
Easy 1,1-0,9 1-1,1 1-1,1 1-1.1 Tanah asli
Average 0,9-0,7 0,9-1 0.95-1.0 0.85-0.25 Rather Difficult 0,7-0,6 0,8-9,0 0.9-0.95 0.8-0.85 Difficult 0,6-0,4 0,4-0,5 0.85-0.9 0.75-0.8 19 Dumping height (Dh) m 6,365 2.6 2.6 20 Dumping reach (Dr) m 0.94 0.94
21 Frequency (Fr) HZ 54
22 Dinamic Power (DP) x 1000 kgt 4
23 Kemampuan Tanjak (KT) Derajat 35 20 38 24 Umur Ekonomis Thn 5 5 5 5 5 3 5 jam 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 6.000 10.000 Catatan :
5°). Data Operator Dan Mekanik
Kualifikasi
Operator Mekanik No. Jenis Peralatan
Sertifikat Perjalanan Sertifikat Pengalaman 1. Bulldozer STM 8000 jam STM 8000 jam
SIMP (III)
2. Excavator STM 4500 jam STM 4000 jam (Back Hoe & Shovel) SIPP II
3. Loader STM 2500 jam STM 3500 jam
SIMPI SIPP I
4. Dump Truck STM 3500 jam STM 2500 jam
SIM
5. Compactor STM 5000 jam STM 2500 jam
SIMP (II) SIPP
6. Motor Scraper 7. Belt Conveyor
8. Water Tanker STM 2500 jam STM 2500 jam
SIM
5b). Data Porject Manager Curriculum Vitae
1. Nama : Ir. Rezzy Miller 2. Diposisikan pada proyek
Ini sebagai : Manager
3. Pendidikan :
a. Formal : S1 – Teknik
b. Informal : 1. Construction Management 2. Engineering Management 3. Small Project Management
No. Posisi Pada Proyek Nilai Proyek 1. Manager Irigasi Sumut Rp. 500.000.000,- 2. Manager Irigasi Baro Raya Rp. 1.500.000.000,-
3. Manager P3DR Rp. 1.350.000.000,-
6). Data Lain-lain
1. Sumber Air : Air dapat diperoleh + 50 m Base Camp dengan menggunakan pompa untuk keperluan air minum, mandi dan cuci dan untuk pekerjaan pemadatan dapat diperoleh dari sungai + 500 m dari site tanggul dengan menggunakan water tanker.
2. Bahan Bakar : Lokasi/ site cukup terpencil + 250 km dari kota (sumber bahan baker) jadi perlu Fuel Tanker untuk penyediaan bahan bakar baik untuk stock maupun untuk distribusi ke site peralatan operasi.
B.
2
Ev
alu
asi dan
Anali
s
is Dat
a
-dat
Tabel B. Kualifikasi Personalia
No. Materi Sasaran
Evaluasi Evaluasi Jenis Alat Kualifikasi
1. Operator dan Mekanik Berdasarkan :
1. Kriteria klasifikasi operator dan mekanik
D. Truck Bulldozer
Cukup Trampil
2. Data/Curriculum operator dan mekanik, maka kualifikasi adalah sbb:
Excavator Loader Compactor Water Tanker Shovel
Baik Cukup Baik Sedang Baik
2. Manajemen Berdasarkan
1. Kriteria klasifikasi manajemen 2. Data atau CV Manajer:
Faktor manajemen dengan kualifikasi baik
Faktor Manajemen FM = 0,90
Catatan: Cuaca berdasarkan Ramalan Cuaca antara Juni sampai Agustus 1995, cuaca terang dan panas dengan temperatue rata-rata 32°C, Panas sedikit berdebu
Tabel B. Job Faktor
FAKTOR No.
Eco EAM Em EM
E Total
1. Dump Truck 0,737 0,805 1,1 G,90 0,587
2. Bulldozer 0,830 0,852 1,1 0,90 0,70
3. Excavator 0,783 0,852 1,1 0,90 0,66
4. Track Loader 0,737 0,805 1,1 0,90 0,587
6. Wheel Loader 0,737 0,805 1,1 0,90 0,587
6. Compactor 0,783 0,805 - 0,90 0,567
7. Power Shovel 0,783 0,852 1,1 0,90 0,66
B.3 Menentukan Metode Pelaksanaan
Dasar Pertimbangan
A. Tepat Waktu : Pola pengoperasian peralatan sedemikian rupa sehingga produksi alat maximum per satu satuan waktu tanpa over load dengan waktu non produktif sekecil mungkin atau dengan kata lain mengusahakan waktu produktif maximum dan waktu non produktif minimum.
B. Tepat Mutu : Pemilihan peralatan yang tepat untuk tiap jenis pekerjaan maupun medan lapangan.
C. Tepat Biaya : Mengusahakan management peralatan yang mudah melalui:
- Jumlah tiap jenis peralatan dan kombinasinya yang sesuai
- Mengurangi merk yang beragam.
- Mengutamatakan penggunaan peralatan berfungsi ganda (multi purpose).
Dengan pertimbangan di atas maka pekerjaan dilakukan dengan metoda sebagai berikut:
1). Stripping Top Soil pada Bakal Saluran
Stripping top soil atau pengupasan direncana lokasi saluran dilakukan secara memanjang dengan merubah posisi blade bulldozer dari melintang menjadi serong (angle) sebesar 55° sesuai spesifikasi alat.
Dengan demikian pengupasan dilakukan secara continous loading untuk menghidarkan waktu non produktif bulldozer pada masa gerakan mundur apabila pengupasan dilakukan melintang selanjutnya dalam hal ini pembuangan hasil pengupasan menjadi beban excavator pada waktu proses penggalian dimana excavator sekaligus berfungsi sebagai loader terhadap Dump Track.
2). Pekerjaan Galian Saluran
Permukaan hasil pengupasan tidak boleh rusak dan mengingat lebar atas permukaan saluran hanya 9 m masih lebih kecil dari jarak jangkauan excavator 10.7 m, maka penggalian dapat dilakukan dari 1 (satu) sisi saluran dengan sudut swing untuk dumping ke Dump Truck 180".
dilakukan dalam beberapa grup yang sesuai dan bekerja secara simultan (paralel) pekerjaan galian dimulai saat pekerjaan pengupasan selesai.
3). Pekerjaan di Borrow Area 3.1 Pengupasan
Pekerjaan pengupasan di borrow area dengan luas yang cukup untuk bahan timbunan dilakukan setelah selesai pengupasan rencana lokasi bakal saluran dengan memindahkan bulldozer ke borrow area area dari daerah saluran. Setelah selesai, kemudian bulldozer dipindahkan ke daerah timbunan untuk pekerjaan penghamparan.
3.2 Pengambilan Bahan Timbunan
Bahan timbunan dalam kondisi asli sehingga penggunaan track atau wheel loader kurang efektif. Karena itu, sebagai pemuat ke dump truck digunakan excavator tipe power shovel.
4). Pekerjaan Pembuatan Tanggul
Memperhatikan ukuran design badan tanggul dengan lebar atas 5 m dan lebar dasar 11 m dan tingkat kepadatan pada tiap titik harus sama, sementara bulldozer sebagai penghampar memerlukan ruang gerak ber-manuver, serta sifat pisik tanah akan melar pada waktu prose pemadatan, maka material bahan tanggul dihamparkan dan dipadatkan dengan lebar 11 m lapis demi lapis. Mempertimbangkan keadaan medan lapangan dan arah aliran/distribusi bahan tanggul maka untuk memudahkan pengoperasian, terlebih dahulu dibangun badan tanggul A menyusul kemudian badan tanggul B.
B.4 Analisis Produksi Alat
Armada peralatan yang akan digunakan sesuai metoda kerja terdiri dari :
- Bulldozer;
- Excavator;
- Dump Truck;
- Compactor;
- Water Tanker.
Dalam analisis ini akan ditampilkan : 1. Analisis produksi per unit alat. 2. Jumlah unit yang dibutullkan
1). Analisis Produksi Alat
DAERAH GALIAN
1. Bulldozer
No. Subject Formulasi Data Hasil
1. Draw bar pull side dump P = Gvw x Kt (kg) Stripping top soil (gaya dorong buang = (Bo+Bm) x Kt saluran. sampling). = (Bo+Bj.q Cos a) Kt
Kt = 0,9 P = 9907.25 kg
Bo = 10,000 kg P.spec = 12.300 kg Bj = 950 kg/m' P < P.spec.
a q = 1,85 m3 belum terjadi slip.
a = 550
P kg
2. Kecepatan dorong V V= N.75 3600 N = 100 Hp V = 2,97 kg/jam
(km/jam) P x 1000 P = 9907.25 V.spec = 2,7 km/jam
dengan F2
3. Produksi (Countinous Q = Cos.aV Sf = 0,30 Q = 1542 m3/jam B
loading (1+Sf ) G = 0,70
Q m'/jam) V = 2700 m/jam
Catatan : Disini cycle time tidak diperhitungkan karena continous loading.
2. Excavator
No. Subject Formulasi Data Hasil
l. Cycle time actual Cta Cta= Ctspec x r Galian saluran Cta= 0.286 mcnit
(mcnit) = Ctspec x r Ctspec = 0,26
r = 1.1
Produksi Q = 60.Q,E Sf = 43 % Q = m3 B/Jam
Q(m3B/Jam) Cta(I+Sf) Cta=0,286 =67,78
Q = 0,7 m3
= 60.Q.E.CF G =0.66
3. Dump Truck
No. Subject Formulasi Data Hasil
I. Rimpul membawa Pa= (GVW x RR - GUW Sin a) 2/3 Daerah galian Pa = 210 kg
muatan Pa (kg) GVW = Bo + q.Bj RR = 50 kg/ton
Bo = 11,4 ton
q = 5,7 m3 Bj = 1,66 ton/m3
a = 20
2. Rimpul kosong Pk=(GVW xRR+GVW Sin a) 2/3 Pk = 645 kg
Pk (kg) GVW = Bo
3. Kccepatan angkut V a = N . 7 5 x 3,6 N = 125 Hp Va = 160 km/jam
Va (km/jam) Pa Pa= 210 kg V spec= 12.0 (F4)
digunakan P4 dengan
42,3% power dan
Va = 68 km/jam
4. Krcepatan balik
(kosong) Vk = N . 75 x 3,6 Vk = 52.3 km/jam
vk (km/jam) Pa V spec =35 F3)
Cycle time Ct (menit) Ct W aiting time (W t + W t = ±f 0,5 menit Ct = 5,91
loading Exc't Loading time (Lt) + Lt = qdtX C tex
Carry time (Cat) + y ex
Dumpling time (dt) q dt = 5,7 m3 Return time (Ft) q ex = 0,7 m3
Fix time (F2) Ctex = 0,286
it
= 0,5 + 2,32 + 0,88 + 0,3 + 1, Cat = D x 60
Va
Va = 68 km/jam
dt =±0,3 menit
Dt = D x 60
VX
Vk = 35 km/jam
Ft =±0,2 menit
6. Produksi Q = 60.q.E q = 5,7 m3 Q = 23,74cm3 B/jam
Q (m3 B/jam) Ct(I+St) E = 0,587 = 33,94m31/jam
= 60.qxE xCF CF = 0,699
2). Analisis Produksi Daerah Borrow Area 1. Bulldozer
No. Subject Formulasi Data Hasil
1. Draw bar pull PId = GVW x Kt (datar) Stripping top Soil borrow area Pld = 10,581 kg
2. Kecepatan dorong
Vd(km/jam) 1000
No. Subject Formulasi Data Hasil
3. Dump Truk
No. Subject Formulasi Data Hasil
1 Rimpull membawa muatan Pa (kg) 3500
3 Kecepatan angkut
Va (km/jam) 3500 3.6
4 Kecepatan angkut rata-rata Vra (km/jam)
5 Kecepatan kosong
Vk (km/jam) 3500 3.6
3). Analisis Produksi Daerah Pembuatan Tanggul
1. Bulldozer
No. Subject Formulasi Data Hasil
1 Drawbar pull P (kg) loading
Pa = GVW x KT GVW = Bo + ( qdt.Bj)
Kt = 0.6 Bo = 10 ton qdt = 5.7 m3 Bj = 1,51 ton/m3
Pa = 11,164 kg Pspec = 12,300 kg Pa < Pspec
2 Kecepatan gusur
V (km/jam) loading 3.6
Pa N.75 Va= ×
N = 110 NP Pa = 11.164
V = 2,6 km/ jam Vspec = 2,6 (F1)
3 Produksi Continous Loading Q (m3 B/ Jam)
) 1 ( sf VxAXE Q
+ =
A = ℓ + 1
A = 0,744 m2 E = 0,70 St = 0,25 Shf = 0,10 CF = 0,8
ℓ = 3,72 t = 0,2
2. Water Tanker
No. Subject Formulasi Data Hasil
1 Rimpull, angkut air (kg) Pa = (GW x RR + GUW x sin a) 2/3
3 Kecepatan angkut
Va (km/jam) 3.6
Pa N.75 Va= ×
N =125 Hp 38.43 km/jam (F2)
4 Kecepatan kosong
Vk (km/jam) 3.6
No. Subject Formulasi Data Hasil
1. Produksi V = adalah kecapatan lintas t = adalah tebal tanah gembur E = adalah job efisiensi n = adalah jumlah lintasan
37 dari 50
REKALKULASI HASIL ANALISIS PRODUKSI
Produksi (m3 B/jam) No Pekerjaan
Bulldozer Backhoe Power
shovel
Dump truk
Water Tanker
Vibrator Roller
Keterangan
1 Stripping top soil rencana saluran 1.542 - - - - -
2 Stripping top soil borrow area 13 - - - - -
3 Galian saluran - 67.8 - 23.74 - -
4 Pengambilan bahan dari borrow area - - 82.1 7.77 - -
5 Pembuatan dan pemadatan tanggul
- Penghamparan 1.083 - - - - -
- Penyiraman - - - - 12.05
- Pemadatan - - - 139.8
B.5. Analisis Kebutuhan Jumlah Alat
1. Pekerjaan stripping top soil pada bakal saluran :
1. Volume pekerjaan : V = 47.336 m3 B
1. Untuk menentukan jumlah alat dari 1,76 untu menjadi 1 atau 2 unit diperlukan analisis ekonomi agar diperoleh nilai benefit optimal
2. Dalam buku ini tidak ditampilkan
2. Pekerjaan galian saluan
1. Volume pekerjaan :
a. Volume design : V1 = 150.000 m3 B.
b. Volume stripping : V2 = 47.336 m3 B.
c. Jadi volume V = V1 + V2 = 197.336 m3 B.
2. Pekerjaan selesai :
a. Waktu tersedia : 72 hari
b. Waktu stripping : -2 hari
c. Waktu finishing : -3 hari +
Jadi pekerjaan selesai : 67 hari
: 536 hari
3. Produksi alat excavator
Back hoe : 67,8 m3 B/jam
Diterapkan …n = 6 unit excavator
3. Pekerjaan pembuangan hasil galian dengan dump truk.
1. Perbandingan keseimbangan excavator dengan dump truck :
23,74
4. Pekerjaan stripping top soil di borrow area
1. Volume pekejaan V = 10.413 m3 B
3. Produksi Bulldozer Q = 13 m3 B/jam
5. Pekerjaan galian Borrow area dengan power shovel
1. Volume pekerjaan V = 81.666 m3 B
2. Pekerjaan selesai :
a. Waktu tersedia : 72 hari
1. Untuk menetapkan alat dari 1,48 unit menjadi 1 atau 2 unit diperlukan analisis ekonomi agar diperoleh nilai benefit optimal.
2. Dalam buku ini tidak ditampilkan.
6. Pekerjaan pengangkutan material dengan dump truck.
1. Perbandingan keseimbangan excavator dengan dump truck :
7,77
7. Pekerjaan penghamparan
1. Volume pekejaan V = 81.666 m3 B
2. Pekerjaan stripping selesai T = 69 hari
= 552 jam
8. Pekerjaan Penyiraman
1. Volume pekerjaan V = 81.666 B
2. Masa penyelesaian T = 69 hari
= 552 jam
3. Perbandingan air dengan material r = 120 l/m3 B
4. Produksi Water Tanker Q = 12,05 m3/jam
5. Jumlah Water Tanker
12,05x552
Catatan : Harus 2 unit atau tidak dapat 1 unit agar proses pemedatan tidak terganggu karena kelembaban tanah merupakan fungus waktu.
9. Pekerjaan Pemadatan dengan Vibroller Compactor
1. Volume Pekerjaan V = 81.666 m3 B
2. Masa penyelesaian T = 69 hari
= 552 jam
3. Produksi Compactor Q = 139,8 m3 B/jam
4. Jumlah Compactor per lintasan nL
552
Ditetapkan n = 5 unit compactor, dengan konsekuensi
lembur beberapa jam sebagai konpensasi dari 0,31 unit.
10. Pekerjaan akhir (finishing) tanggul, cutting dengan excavator
1. Volume Pekerjaan V = 39.408 m3 B
2. Masa penyelesaian
6
4. Jumlah Compactor per lintasan nL
90,96
41 dari 50
REKAAREAULASI ANALISIS KEBUTUHAN ALAT
Bulldozer Back Hoe P. Shovel D.Truck Vib.Roller W. Tanker No. Jenis Pekerjaan Jml.
Unit HARI Jml. Unit HARI
Jml.
Unit HARI Jml.
Unit HARI Jml.
Unit HARI Jml.
Unit HARI
Keterangan
1. Stripping top soil rencana saluran 2 2 - - - - 2. Pekerjaan galian saluran - - 6 60.6 - - 18 - - - 3. Stripping top soil borrow area 2 50 - - - - 4. Pengambilan bahan dari borrow area - - - - 2 62.16 22 62.16 - - - - 5. Pembuatan dan pemadatan tanggul 1 62.16 - - - 5 62.16 2 62,16
Konse
p
P
d
.
T.
x
x
-x
xxx.A
42
dari
5
43 dari 50
B.6 Analisis Biaya Per Jam Pengunaan Alat
J e n i s P e r a l a t a n No. URAIAN
Bulldozer Back Hoe Dump
Truk P. Shovel
W.
Tanker Compactor
Keterangan 7. Harga Pokok; (Rp) x 1000 177,000 238,000 57,000 132,000 33,000 19,000 8. Harga bahan pokok, Hbp:
- Ban (Rp) x 1000 - - 1,800 - 1,800 - - Pipa-pipa (Rp) x 1000 - - - -
- Rubber Sleeve (Rp) x 1000 - - - -
- Ponton apung (Rp) x 1000 - - - -
9. Harga sisa HS = 10% (HP-Hbp) Rp. x 1000 17,700 23,800 5,520 13,200 3,120 1,900 10. Harga Penyusutan (HP-Hbp-Hs) Rp. x
1000
159,300 214,200 49,680 118,800 28,080 17,100
II. ANALISIS BIAYA
A Biaya pemilikan
J e n i s P e r a l a t a n No. URAIAN
Bulldozer Back Hoe Dump
Truk P. Shovel
W.
Tanker Compactor
Keterangan
0,8.N.S 6,686.8 6,140.5 8,020.8 6,315.9 8,020.8 696.1
Hbbm = 385 Rp / l untuk contoh ini
2. Bahan Oil Pelumas
45 dari 50
J e n i s P e r a l a t a n No. URAIAN
Bulldozer Back Hoe Dump
Truk P. Shovel
W.
Tanker Compactor
Keterangan
C Biaya Pemeliharaan/Peralatan
BPP = f (Rp/jam)
(HP 15,930 21,420 5,130 11,880 2,970 2,058.3 Sudah
termasuk biaya mekanik TOTAL BIAYA PENGGUNAAN PERALATAN
(Rp/jam)
REKALKULASI HASIL ANALISIS
No Uraian Jenis Peralatan Jumlah Alat
Produksi Alat per
unit
Satuan
Biaya Peralatan (Rp/jam/unit)
1. Stripping top soil rencana saluran Bulldozer 2 1,542 m3 B/jam 53,728
2. Galian Saluran Back Hoe 6 67,8 m3 B/jam 68,728
Dump Truck 18 23,74 m3 B/jam 29,917
3. Striping Borrow area Bulldozer 2 13 m3 B/jam 53,728
4. Pengambilan bahan dari borrow area Power Shovel 2 73.9 m3 C/jam 45,815
Dump Truck 22 6,993 m3 C/jam 29,917
5. Penghamparan bahan Bulldozer 1 974,87 m3 C/jam 53,728
6. Penyiraman Water Tanker 2 12,05 m3 C/jam 23,499
7. Pemadatan Vibroller 5 127.6 m3 C/jam 5,243
8. Finishing tanggul Power Shovel 2 73.9 m3 C/jam 45,815
B.7. Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
JENIS PEKERJAAN : PEMBUATAN SALURAN
URAIAN PEKERJAAN : 1. Stripping top soil dengan Bulldozer
2. Galian dengan Back Hoe 3. Pembuangan dengan D. Truck 4. Pengawas 1 orang
5. Pengatur 5 orang 6. Pekerja 10 orang
KUANTITAS PEKERJAAN : V = 197.336 m3 B
PRODUKSI B. HOE, 6 UNIT : Q = 67,8 m3 B/jam unit exc.
No. Uraian Satuan Kuantitas
Harga Satuan
Dasar
Jumlah Harga
I. BAHAN
1. - - - -
2. - - - -
3. - - - -
4. - - - -
5. - - - -
II. TENAGA
1. Mandor orang 1 1,250 1,250
2. Tukang orang 5 1,000 5,000
3. Pekerja orang 10 800 8,000
III. ALAT
1. Bulldozer unit 2 53,728 107,456
2. Back Hoe unit 6 68,830 412,980
3. D. Truck unit 18 29,917 538,506
Sub-total 1,073,192
IV. BIAYA UMUM dan KEUNTUNGAN ; 10% 107,319.2
V. JUMLAH HARGA B (Rp/jam) 1,180,511
VI. =
∑
n
1
B n.Qp
1
JENIS PEKERJAAN : PEMBUATAN BADAN TANGGUL
URAIAN PEKERJAAN : 1. Stripping top soil dengan Bulldozer
2. Pengambilan bahan dengan P. Shovel 3. Pengangkutan bahan D. Truck
4. Penghamparan dengan Bulldozer 5. Penyiraman dengan W. Tanker 6. Pemadatan dengan V. Roller 7. Pengawas 2 orang
8. Pengatur 3 orang 9. Pekerja 10 orang
KUANTITAS PEKERJAAN : V = 81.666 m3 B
= 73,500 m3 C
PRODUKSI; 2 μ P. Shovel : Q = 73,9 m3 C/jam unit exc.
No. Uraian Satuan Kuantitas
Harga Satuan
Dasar
Jumlah Harga
I. BAHAN
1. - - - -
2. - - - -
3. - - - -
4. - - - -
5. - - - -
II. TENAGA
1. Mandor orang 2 1,250 1,250
2. Tukang orang 3 1,000 5,000
3. Pekerja orang 10 800 8,000
III. ALAT
1. Bulldozer unit 2 53,728 107,456
2. P. Shovel unit 2 45,815 91,630
3. D. Truck unit 22 29,917 538,506
4. W. Tanker unit 2 23,499 46,998
5. V. Roller unit 5 5,243 26,215
Sub-total 943,973
IV. BIAYA UMUM dan KEUNTUNGAN ; 10% 94,397
V. JUMLAH HARGA B (Rp/jam) 1,038,370
VI. =
∑
n
1
B n.Qp
1
JENIS PEKERJAAN : FINISHING BADAN TANGGUL
URAIAN PEKERJAAN : 1. Pembuatan dilakukan dengan 2 μ P.
Shovel dan 5 μ B.Hoe
2. Hasil pemotongan di buang di sisi luar tanggul secara bebas
3. Pengawas 1 orang 4. Pengatur 2 orang 5. Pekerja 5 orang
KUANTITAS PEKERJAAN : V = 39.408 m3 B
= 35,476,2 m3 C
PRODUKSI; P. Shovel 2 unit : Q = 73,9 m3 C/jam unit
B. Hoe 6 unit : Q = 61,02 m3 C/jam unit
: Q = 67,46 m3 C/jam unit
No. Uraian Satuan Kuantitas
Harga Satuan
Dasar
Jumlah Harga
I. BAHAN
1. - - - -
2. - - - -
3. - - - -
4. - - - -
5. - - - -
II. TENAGA
1. Mandor orang 1 1,250 1,250
2. Tukang orang 2 1,000 2,000
3. Pekerja orang 5 800 4,000
III. ALAT
1. P. Shovel unit 2 45,815 91,630
2. B. Hoe unit 6 68,830 412,980
Sub-total 504,610
IV. BIAYA UMUM dan KEUNTUNGAN ; 10% 50,461
V. JUMLAH HARGA B (Rp/jam) 555,071
VI. =
∑
n
1
B n.Qp
1
Bibliografi
ARS Group, 1982, Analisa Upah dan Bahan BOW (Burgerlijke Openbare Werken), Bandung.
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, 1979, Dokumen tender Jaringan Irigasi, Jakarta.
Jun Achmadi Mukomoko, Ir. 1973, Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, CV. Gaya Media Pratama, Jakarta.
Zainal A. Z, 2001, Analisis bangunan, menghitung anggaran biaya bangunan, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ditjen Pengairan, Pedoman Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan dengan menggunakan Peralatan (P2HSPP) Suplemen P.5, Juli 1999.
Direktorat Jenderal Pengairan, Metode Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi Pengairan, Maret 1994.
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, 1979, Dokumen tender Jaringan Irigasi, Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-06: Manajemen Biaya Pelaksanaan Konsruksi, Desember 2005.
Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-08: Manajemen Logistik dan Peralatan, Desember 2005.
A. Soedradjat S., Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan (Cara Modern). Penerbit Nova, Bandung, 1994.
A. Soedradjat S., Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan (Cara Modern) Lanjutan. Penerbit Nova, Bandung, 1994.