• Tidak ada hasil yang ditemukan

AHSP GALIAN LERENG TANAH LUNAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "AHSP GALIAN LERENG TANAH LUNAK "

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN WORKSHOP

PPST - AHSP

KELOMPOK KERJA UMUM

BAHAN DAN GEOTEKNIK

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS

BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Volume I: Umum

Bagian – 1: Pekerjaan Tanah

ICS 93.020

BIDANG SUMBER DAYA AIR

RPT0

(2)

DAFTAR ISI

Daftar Isi ... i

Kata Pengantar ... ii

Pendahuluan... iii

1. Ruang Lingkup ... 1

2. Acuan Normatif ... 1

3. Istilah dan Definisi ... 1

4. Ketentuan dan Persyaratan ... 2

5. Indeks Tenaga, Bahan dan Peralatan ... 2

5.1 Secara Manual menggunaan Tenaga Manusia ... 2

5.2 Secara Mekanisasi Menggunakan Alat-Alat Berat ... 9

Lampiran-A Contoh Soal Pembuatan Saluran dengan Cara Manual ... 15

Lampiran-B Contoh Soal Pembuatan Saluran dengan Cara Mekanis ... 18

(3)

KATA PENGANTAR

Konsep pedoman ini merupakan hasil kajian dari berbagai pedoman analisa harga satuan

pekerjaan dan referensi-referensi yang ada. Konsep ini selanjutnya akan dibahas pada

Kelompok Umum dari Gugus Kerja Pendayagunaan Sumber Daya Air Bidang Bahan dan

Geoteknik pada Sub-Panitia Teknis Sumber Daya Air yang berada di bawah naungan Panitia

Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, Departemen Pekerjaan Umum.

Proses pembahasan yang akan dimulai dari Kelompok Bidang Keahlian Bahan dan

Geoteknik, Rapat Gugus Kerja, Rapat Teknis dan Rapat Konsensus pada tingkat

Sub-Panitia Teknis Sumber Daya Air yang kemudian Rapat Penetapan pada Sub-Panitia Teknis

sesuai dengan mekanisme proses pembuatan pedoman di Departemen Pekerjan Umum.

Pelaksanaan pembahasan untuk masing-masing tingkatan harus dihadiri oleh anggota

panitia, nara sumber, konseptor dan tim editor dari permusan pedoman ini. Komposisi

anggota panitia dan nara sumber harus memperhatikan keterwakilan para pemangku

kepentingan yaitu antara lain: pemerintah, pakar, konsumen dan produsen dengan

komposisi yang seimbang.

Dalam pelaksanaan workshop ini diharapkan masih banyak masukan dari berbagai

pemangku kepentingan untuk penyempurnaanya agar pedoman yang disusun ini dapat

menjadi panduan pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur SDA yang aplikatif.

(4)

PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang-undang No. 7 tahun 2004, tentang Sumber Daya Air bahwa

pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana sumber daya air harus berdasarkan

norma, standar, pedoman dan manual (NSPM). Sehubungan dengan hal tersebut, pada saat

ini telah tersusun NSPM yang umumnya mengenai tata cara perencanaan, cara uji mutu

pekerjaan dan spesifikasi teknis bahan serta konstruksi dari bangunan air yang akan

dibangun.

Namun berkenaan dengan amanat undang-undang tersebut di atas selain NSPM tersebut

perlu juga adanya suatu pedoman analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) untuk berbagai

unit atau komponen bangunan yang akan dibangun. Selama ini AHSP yang ada dan telah

dikenal orang yaitu Analisa BOW (Burgelike Openbare Werken) yang dibuat pada zaman

Belanda yaitu sekitar tahun 1921 dengan berdasarkan kemampuan tenaga manusia dan

ketersediaan bahan yang ada saat itu.

Sehubungan dengan kondisi saat ini, baik dari penggunaan teknologi pembangunannya juga

adanya tuntutan akuntabilitas keuangan, maka tuntutan akan adanya suatu AHSP yang

dibakukan sebagai pedoman ini, nantinya diharapkan akan dijadikan panduan pembuatan

harga satuan pekerjaan untuk berbagai kegiatan pembangunan sarana dan prasarana

Ke-PU-an khususnya di Bidang Sumber Daya Air.

Pemberlakuan dari Keppres No. 80/2005 memformulasikan komponen harga satuan

pekerjaan meliputi komponen bahan, tenaga kerja atau upah, dan alat bantu. Sehubungan

Komponen-komponen tersebut termasuk pula berbagai komponen kecil-kecil yang cukup

rumit jika dirinci lebih jauh, maka cukup dirinci perlu komponen overhead yang ditetapkan

sebesar 5%. Maka perhitungan harga satuan pekerjaan secara keseluruhan adalah

komponen-komponen tersebut diatas yaitu bahan, tenaga kerja atau upah, dan alat bantu

merupakan suatu real cost yang ditambah overhead 5% serta keuntungan 10% dari real

(5)

Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum

Bagian – 1. Pekerjaan Tanah

1 RUANG LINGKUP

Pedoman ini menetapkan besaran indeks komponen harga satuan pekerjaan tanah yang meliputi: bahan bangunan, indeks tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap unit satuan volume pekerjaan tanah baik secara manual (tenaga manusia) dan juga secara mekanis (alat berat)

Pedoman ini meliputi pekerjaan galian tanah biasa, tanah keras, tanah berbatu, lumpur, dan tanah cadas yang didalamnya termasuk kedalaman galian, pengangkutan serta penimbunan baik secara manual dan juga mekanis.

2 ACUAN NORMATIF

- Pd. T. xx – xxxx.A Pedoman Spesifikasi Teknik, Volume I: Umum, Bagian – 1. Pekerjaan Tanah.

3 ISTILAH DAN DEFINISI

3.1. Analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) adalah kumpulan indeks-indeks komponen harga satuan pekerjaan berupa kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan satuan unit atau volume pekerjaan;

3.2. Faktor konversi adalah faktor perbandingan volume persatuan berat antara tanah hasil pengerjaan dengan tanah dalam kondisi lepas.

3.3. Galian tanah berbatu adalah galian tanah pada lapisan tanah yang mengandung batu.

3.4. Galian tanah biasa adalah galian tanah pada lapisan tanah yang dapat digali dengan cangkul.

3.5. Galian tanah cadas adalah galian tanah pada lapisan tanah keras yang dapat digali dengan bantuan alat pemecah.

3.6. Galian tanah keras adalah galian tanah pada lapisan tanah padat tidak mudah pecah yang dapat dikerjakan dengan bantuan alat pemecah.

3.7. Galian tanah lumpur adalah galian tanah pada lapisan tanah lunak dan berair.

3.8. Harga satuan dasar ialah harga masing-masing tenaga kerja, bahan dan peralatan di lokasi pekerjaan, misal upah tukang kayu Rp 50.000/hari; harga bahan batu kali Rp 150.000/m3, dan alat pahat beton Rp 7.500/buah.

3.9. Harga satuan pekerjaan (HSP) adalah harga yang harus dibayar untuk menyelesaikan satu jenis pekerjaan. HSP merupakan hasil perkalian antara indeks kebutuhan tenaga kerja, bahan dan perlatan dengan harga dasarnya masing-masing.

3.10. Indeks (kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan) ialah kebutuhan berbagai tenaga kerja, bahan dan peralatan yang dihitung berdasarkan hasil kajian lapangan untuk berbagai variasi kondisi lapangan.

3.11. Pekerjaan secara manual atau tenaga manusia adalah pekerjaan yang dibuat/dikerjakan dengan tenaga manusia tanpa peralatan mesin.

(6)

3.13. Satuan pekerjaan adalah satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas, volume dan unit.

3.14. Tanah adalah semua jenis material tanah, mulai dari tanah lunak (lumpur) sampai tanah keras (batuan).

3.15. Timbunan tanah adalah proses penimbunan tanah baik secara manual atau secara mekanis

3.16. Upah kerja adalah biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, didapat dari hasil perkalian jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dengan harga dasar satuan upah untuk masing-masing tingkat keahliannya.

3.17. Variable time adalah waktu yang dibutuhkan peralatan saat bekerja seperti moving, hauling, gusur, ambil posisi yang nilainya sangat bervariasi.

4 SINGKATAN ISTILAH

Singkatan Kepanjangan Istilah

cm centimeter Satuan panjang

kg kilogram Satuan berat

m atau m’ Meter panjang Satuan panjang

m2 Meter persegi Satuan luas

m3 Meter kubik Satuan volume

OH Orang hari Satuan tenaga kerja per-hari

OB Orang bulan Satuan tenaga kerja per-bulan

LS Lump sum Satuan volume paket pekerjaan

5 KETENTUAN DAN PERSYARATAN

Persyaratan umum dalam pedoman penyusunan analisa harga satuan pekerjaan ini adalah :

a) Besaran indeks kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan ini berlaku untuk seluruh Indonesia. Besaran harga satuan pekerjaan mungkin berbeda untuk masing-masing daerah yang berdasarkan harga satuan dasar bahan dan upah tenaga kerja sesuai dengan kondisi setempat sesuai dengan.

b) Besaran indeks dihitung berdasarkan spesifikasi bahan dan cara pengerjaan serta produktivitas setiap jenis pekerjaan sesuai dengan standar atau pedoman yang berlaku secara nasional ataupun kondisi setempat.

c) Volume pekerjaan dapat dihitung berdasarkan gambar teknis yang telah disetujui (misal gambar detail desain/shop drawing/as built drawing), atau besaran volume pekerjaan (BoQ) yang telah tertera pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).

d) Jam kerja efektif untuk para tenaga kerja diperhitungkan selama 7(tujuh) jam per hari.

e) Indeks bahan, upah (tenaga) dan juga ada yang termasuk peralatannya ini dipakai untuk menghitung harga satuan pekerjaan.

f) Harga satuan pekerjaan adalah hasil AHSP ditambah maksimum 15%-nya yang merupakan komponen 5% overhead cost dan keuntungan 10%.

6 INDEKS KOMPONEN HARGA SATUAN PEKERJAAN

Pelaksanaan tanah ini meliputi pekerjaan galian dan timbunan tanah yang dapat dilaksanakan baik secara manual dengan tenaga manusia dan juga secara mekanisasi.

6.1 SECARA MANUAL MENGGUNAKAN TENAGA MANUSIA

(7)

Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,05

Mandor OH 0,005

A.2 1 m2 Tebas tebang berupa memotong dan membersihkan lokasi dari tanaman/ tumbuhan

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,05

mandor OH 0,005

A.3 1 Pohon, Cabut tunggul tanaman keras minimum diameter 15 cm dengan membuang sisa tunggul kayu dan akar-akar nya

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,05

mandor OH 0,005

B. Analisa harga satuan pekerjaan galian tanah B.1 Uitset trase saluran pembawa dan pembuang

1 m1 Uitset trase saluran pembawa tersier dan pembuang

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,04

Juru Ukur OH 0,04

Peralatan Water pas bh 0,001

B.2 Pasang profil melintang galian tanah jarak 50 m pada ruas saluran yang lurus 1 m’ Pasang profil melintang galian tanah jarak 50 m pada ruas saluran yang lurus

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan Kaso 4/6 cm m3 0,005

Papan 2/20 m3 0,005

Paku kg 0,2

Tenaga Kerja Tukang kayu OH 0,05 Kepala tukang kayu OH 0,05

Pekerja OH 0,05

Mandor OH 0,005

Peralatan Water pas bh 0,001

B.2 Pasang profil melintang galian tanah jarak 25 m pada ruas saluran tikungan 1 m’ Pasang profil melintang galian tanah jarak 25 m pada ruas saluran tikungan

Kebutuhan Satuan Indeks

Bahan Kaso 4/6 cm m3 0,01

B.3 Galian tanah biasa

a) 1 m3 Galian tanah biasa pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan3 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,4

(8)

b) 1 m3 Galian tanah biasa pada saluran sedalam lebih besar 1m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan3 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,526

mandor OH 0,053

c) 1 m3 mengangkut hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,33

mandor OH 0,01

d) 1 m3 mengangkut hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516

mandor OH 0,05

e) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25

mandor OH 0,06

B.4 Galian tanah keras

a) 1 m3 Galian tanah keras dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,625

mandor OH 0,06

Peralatan Jack Hammer bh 0,01

b) 1 m3 Galian tanah keras dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,775

mandor OH 0,07

Peralatan Jack Hammer bh 0,01

c) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

(9)

d) 1 m3 mengangkut hasil galian tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516

mandor OH 0,05

e) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25

mandor OH 0,06

B.5 Galian tanah berbatu

a) 1 m3 Galian tanah berbatu pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,833

mandor OH 0,083

b) 1 m3 Galian tanah berbatu pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Tukang gali OH 1,083

mandor OH 0,108

c) 1 m3 mengangkut hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,33

mandor OH 0,01

d) 1 m3 menggangkut hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516

mandor OH 0,05

e) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25

mandor OH 0,06

(10)

a) 1 m3 Galian tanah lumpur pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,833

mandor OH 0,083

b) 1 m3 Galian tanah lumpur pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Tukang gali OH 1,083

mandor OH 0,108

c) 1 m3 menggangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,33

mandor OH 0,01

d) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516

mandor OH 0,05

e) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25

mandor OH 0,06

B.7 Galian tanah cadas

a) 1 m3 Galian tanah cadas dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Tukang gali OH 1,25

mandor OH 0,125

b) 1 m3 Galian tanah cadas dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Tukang gali OH 1,4

mandor OH 0,14

(11)

Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,33

mandor OH 0,01

d) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516

mandor OH 0,05

e) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25

mandor OH 0,06

B.8 Peledakan Batuan

Peleaksanaan peledakan batuan biasanya harus dilakukan oleh suatu badan yang berwenang atau perusahaan yang telah mempunyai izin resmi misalnya PT. Dahana. Perhitungan biaya untuk cara ini, sangat ditentukan oleh tingkat kekerasan atau jenis batuannya, posisi lokasi dan dimensi batuannya. Untuk keperluan harga satuan diperlukan deskripsi kondisi-kondisi tersebut yang kemudian akan dapat dihitung harga satuannya dari pelaksana peledakannya.

C. ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH

C.1 1 m3 Timbunan tanah dengan bahan tanah telah tersedia di lokasi rencana timbunan termasuk perataan dan pemadatan.

a) 1 m3 Timbunan tanah

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,4

mandor OH 0,04

b) 1 m3 Pemadatan tanah

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,5

mandor OH 0,05

C.2 1 m3 mengangkut bahan tanah timbunan dari daerah pengambilan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan pemadatan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,33

mandor OH 0,01

C.4 1 m3 mengangkut bahan tanah timbunan dari daerah pengambilan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan pemadatan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516

(12)

C.5 1 m3 mengangkut bahan tanah timbunan dari daerah pengambilan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks

Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25

mandor OH 0,06

6.2 SECARA MEKANISASI MENGGUNAKAN ALAT-ALAT BERAT

Pekerjaan tanah secara mekanisasi yang dalam hal ini menggunakan alat-alat berat diantaranya Buldozer, Excavator, Shovel, Loader, Scraper, Dump Truck dan lainnya; untuk perhitungan harga satuannya dianalisa dengan cara menghitung produksi peralatannya dengan berbagai variabel kondisinya. Untuk menghitung harga satuan pekerjaan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Inventarisasi Data

2) Evaluasi dan Analisis Data-data 3) Menentukan Metode Pelaksanaan 4) Analisis Produksi Alat

5) Analisis Kebutuhan Alat

6) Analisis Biaya Penggunaan Alat 7) Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan

A. Inventarisasi Data

Inventarisasi data meliputi antara lain : 1) Desain, ukuran dan spesifikasi teknis. 2) Topografi atau keadaan medan.

3) Jenis atau karakter atau fisik material bahan pekerjaan.

4) Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan. 5) Personalia atau kualifikasi personalia menyangkut operator dan mekanik.

6) Lain-lain misalnya, bahan pendukung seperti air minum, air pendingin mesin, mandi dan cuci serta ketersediaan suku cadang.

A.1 Spesifikasi teknis

Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan tanah, pertama-tama harus dilakukan pekerjaan perencanaan pelaksanaan kegiatan yang diasumsikan sesuai dengan spesifikasi sebagai berikut:

a. Sesuai dengan spesifikasi teknik bahan timbunan harus sudah ditentukan secara pasti

b. Hasil pemadatan harus mencapai minimum 90% berat isi kering standar proctor SNI 03-1742-1989, Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk Tanah.

c. Hasil stripping top soil harus dibuang ke tempat yang telah ditentukan d. Selama proses pemadatan, tanggul harus dilindungi dari hujan.

A.2 Desain, ukuran dan Topografi atau Keadaan Permukaan Lokasi Pembuatan Saluran dan Tanggul

a. Desain dan ukuran/dimensi termasuk gambar dan potongan dari berbagai bangunan yang yang akan dibuat harus sudah fix

b. Sesuai dengan spesifikasi teknik bahan timbunan,harus sudah dipastikan akan diambil dari borrow area seperti pada peta topografi.

(13)

Material untuk bahan urugan yang akan dipadatkan harus ditentukan lokasinya sesuai dengan peta topografi serta masing-masing jenis materialnya harus memenuhi spesifikasi teknisnya, misalnya saja faktor-faktor diantaranya untuk swell < 45%, shrinkage < 10%, Berat Jenis bank > 1.200 kg/m3 dan loose > 1.000 kg/m3, seperti Tabel B.1.

A.4 Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melaksanakan pekerjaan

Untuk menghitung produktifitas berbagai peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan harus diketahui spesifikasi teknisnya. Berbagai parameter yang perlu ditampilkan sebagai indikator dari spesifikasi teknis diantaranya: Merek, Daya mesin, Draw Bar Pull, Harga Pokok Pembelian, Umur operasi, Daya (berat) angkut/dorong, Dimensi dan Kapasitas blade, Kecepatan maju/mundur, Kecepatan putar, Kemampuan tanjak dan umur ekonomis, seperti Tabel B.2.

A.5 Kualifikasi personalia manajemen, operator dan mekanik

Data kualifikasi manajer atau site engineer termasuk juga operator dan mekanik tentang background pendidikan, pengalaman efektif serta Job Factor seperti Tabel B.3.

A.6 Data Lain-lain

Berbagai data lain yang diperlukan diantaranya: lokasi sumber air untuk keperluan air bersih serta untuk pemadatan; ketersediaan bahan bakar jika lokasi pekerjaan cukup terpencil perlu ada stock sendiri; serta suku cadang peralatannya.

B. Evaluasi dan Analisis Data-data

Kondisi pekerjaan harus dievaluasi dan dianalisis untuk memperhitungkan pengaruhnya terhadap tingkat produktifitas peralatan yang akan digunakan. Beberapa parameter yang perlu ditinjau adalah diantaranya: Altitude lokasi, Volume Pekerjaan, Topografi medan lapangan dan lingkungan, Jumlah hari kerja yang tersedia, Kondisi atau sifat fisik material, Kondisi untuk masing-masing jenis peralatan, seperti Tabel B.4.

C. Menentukan Metode Pelaksanaan

Untuk mementukan metode pelaksanaan umumnya yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan ialah tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya yang menyangkut hal-hal sebagai berikut:

1) Tepat Waktu : Pola pengoperasian peralatan sedemikian rupa sehingga produksi alat maximum per satuan waktu tanpa over load dengan waktu non produktif sekecil mungkin atau dengan kata lain mengupayakan waktu produktif maximum atau waktu non produktif minimum.

2) Tepat Mutu : Pemilihan peralatan yang tepat untuk tiap jenis pekerjaan maupun medan lapangan.

3) Tepat Biaya : Mengusahakan management peralatan yang mudah melalui: • Jumlah tiap jenis peralatan dan kombinasinya yang sesuai

• Mengurangi merk yang beragam.

• Mengutamatakan penggunaan peralatan berfungsi ganda (multi purpose).

D. Analisis Produksi Alat

Armada peralatan yang akan digunakan sesuai metoda kerja terdiri dari :

- Bulldozer;

(14)

E. Analisis Kebutuhan Jumlah Alat

Untuk mengefisienkan waktu atau memaksimumkan produktifitas, maka perlu di analisis berapa peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Analisis ini bersesuaian dengan prinsip tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya, untuk itu maka dianalisis berbagai jenis pekerjaan yang terkait berapa jumlah alat, lokasi, kondisi medan serta lingkungannya sebagai berikut:

a) Pekerjaan stripping top soil pada bakal saluran b) Pekerjaan stripping top soil di borrow area c) Pekerjaan galian saluran

d) Pekerjaan galian borrow area dengan power shovel e) Pekerjaan pembuangan hasil galian dengan dump truk f) Pekerjaan pengangkutan material dengan dump truck. g) Pekerjaan penghamparan

h) Pekerjaan Penyiraman

i) Pekerjaan Pemadatan dengan Vibroller Compactor

j) Pekerjaan akhir (finishing) tanggul, cutting dengan excavator

Dan kemudian Rekaareaulasi Analisis Kebutuhan Alat yang meliputi berbagai aspek yang diperhitungkan adalah sebagai berikut:

a) Stripping top soil rencana saluran

b) Pekerjaan galian saluran

c) Stripping top soil borrow area

d) Pengambilan bahan dari borrow area

e) Pembuatan dan pemadatan tanggul

f) Finishing

F. Analisa Biaya Per-Jam Pengunaan Alat

Untuk analisa biaya per-jam penggunaan alat yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

1). DATA 1. Merk 2. Model/Type

3. Tenaga ; N (m3)

4. Kapasitas ; q (m3)

5. Umur Ekonomis (Thn) 6. Jam kerja per tahun ; h (jam) 7. Harga Pokok; (Rp) x 1000 8. Harga bahan pokok, Hbp:

- Ban (Rp) x 1000 - Pipa-pipa (Rp) x 1000 - Rubber Sleeve (Rp) x 1000 - Ponton apung (Rp) x 1000

9. Harga sisa HS = 10% (HP-Hbp) Rp. x 1000 10. Harga Penyusutan (HP-Hbp-Hs) Rp. x 1000

2). ANALISA BIAYA

(15)

1. Bahan bakar BBM = Hbbm(Rp/jam) E

0,8.N.S

... (04)

2. Bahan Oil Pelumas a. Mesin

c. Hidraulic Oil

(Rp/jam)

c). Biaya Pemeliharaan/Peralatan

BPP = f (Rp/jam)

Dari biaya yang tertera pada butir a) + b) + c), jumlah keselurahannya adalah TOTAL BIAYA PENGGUNAAN PERALATAN (Rp/jam)

Sehubungan dengan Analisis Biaya Per-Jam Penggunaan Alat, kemudian dilakukan Rekaareaulasi Hasil Analisis yang meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a) Stripping top soil rencana saluran b) Galian Saluran

c) Striping Borrow area

d) Pengambilan bahan dari borrow area e) Penghamparan bahan

f) Penyiraman g) Pemadatan h) Finishing tanggul

G. Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan

Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya yaitu butir A s.d F, maka dibuat Harga Satuan Pekerjaan yaitu dengan mengisi Formulir Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan di bawah ini untuk pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:

a) Pembuatan Saluran

b) Pembuatan Badan Tanggul c) Finising Badan Tanggul

(16)

JENIS PEKERJAAN :

URAIAN PEKERJAAN : 1.

2.

3.

4.

5.

KUANTITAS PEKERJAAN :

PRODUKSI ALAT Q = m3 /jam

No. URAIAN SATUAN KUANTITAS Harga Satuan

Dasar JUMLAH I. BAHAN

1. 2. 3. 4. 5.

II. TENAGA KERJA 1. Mandor/Pengawas

2. Pengatur/Kepala Tukang 3. Pekerja/Tukang 4. Pekerja/Laden III. PERALATAN

1. 2. 3. 4. 5.

SUB TOTAL

IV. BIAYA UMUM dan KEUNTUNGAN 10% Termasuk Biaya tidak langsung

V. JUMLAH HARGA atau BIAYA; B (Rp/jam)

VI. HARGA SATUAN PEKERJAAN;

Q B

(17)

LAMPIRAN – A (informatif) CONTOH SOAL

PEMBUATAN SALURAN DENGAN CARA MANUAL

Pekerjaan pembuatan saluran panjang 1 km yang harus diselesaikan dalam waktu 6 bulan terdiri dari: a. Pekerjaan galian dengan kedalaman 2 m dan hasil galian dibuang sejauh 150 m, volume galian

50.000 m3

b. Pembuatan tanggul dengan bahan tanah diambil dari Borrow Area dengan jarak angkut 120 m,

volume timbunan tanggul 20.000 m3

c. Kondisi jalan kerja (jalan hantar) adalah tanah biasa (asli alam) merupakan hamparan rumput.

Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan

Dalam perhitungan ini diambil harga satuan bahan/upah/peralatan sebagai harga satuan dasar seperti pada Tabel A.1.

1. 1 m1 Uitset trase saluran pembawa tersier dan pembuang

Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar

(Rp) 2. 1 m’ Pasang profil melintang galian tanah jarak 50 m pada ruas saluran yang lurus

Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar

(Rp)

Keuntungan dan Overhead 1.938,60

Harga satuan pekerjaan 14.862,60

3. 1 m’ Pasang profil melintang galian tanah jarak 25 m pada ruas saluran tikungan

Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar

(Rp)

Keuntungan dan Overhead 3.860,70

(18)

4. 1 m3 Galian tanah biasa pada saluran sedalam kurang dari 1 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut kurang dari 3 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar

(Rp)

Keuntungan dan Overhead 2.075,40

Harga satuan pekerjaan 15.911,40 5. 1 m3 Galian tanah biasa pada saluran sedalam 1m sampai dengan 2 m dan membuang

hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih dari 3 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar

(Rp)

Keuntungan dan Overhead 2.731,95

Harga satuan pekerjaan 20.944,95

6. 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan.

Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar

(Rp)

Keuntungan dan Overhead 6.038,10

Harga satuan pekerjaan 46.292,10

7. 1 m3 Timbunan tanah (hanya mengatur bentuk timbunan)

Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar

(Rp)

Keuntungan dan Overhead 2.075,40

Harga satuan pekerjaan 15.911,40

8. 1 m3 Pemadatan tanah (tanah telah ditebar/dibentuk sesuai dengan desain)

Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar

(Rp)

Keuntungan dan Overhead 2.594,25

(19)

Lampiran A.1 HARGA SATUAN DASAR TENAGA KERJA DAN BAHAN

No. U r a i a n Satuan Harga Satuan Dasar

(Rp) Ket. I. Tenaga Kerja

1 P e k e r j a OH 30.000,00

2 T u k a n g OH 40.500,00

3 Kepala Tukang OH 45.000,00

4 M a n d o r OH 45.900,00

5 Jaga Malam OH 21.600,00

II. Bahan

1 Pasir Urug m3 75.600,00 2 Pasir Pasang m3 100.800,00 3 Pasir Beton m3 118.800,00 4 Batu kali / Batu belah m3 91.800,00 5 Batu Pecah 5/7 m3 106.200,00 6 Batu Pecah 2/3 m3 118.800,00 7 Batu Pecah ½ m3 127.800,00

8 Batu Bata bh 360,00

9 Semen ( PC ) 50 kg 51.300,00 15 Kayu Papan Borneo Super m3 540.000,00 16 Kayu balok Borneo Super m3 510.000,00 17 Kayu Papan Terentang/Albasiah m3 390.000,00 18 Besi Beton φ 10 mm 12 m’ 49.815,00 19 Besi Beton φ 12 mm 12 m’ 71.442,00 20 Kawat Beton kg 10.800,00 22 Besi Siku L -40.40.3,6 6 m’ 202.320,00 23 Besi Plat Tebal 1 mm; 1,2 x 2,4 m lbr 180.000,00 24 Paku 5 – 10 cm kg 7.800,00 26 Paku Triplex kg 8.400,00

27 I j u k kg 14.400,00

33 Triplex Tebal 4 mm lbr 40.800,00 34 Triplex Tebal 9 mm lbr 55.200,00

37 Eternit lbr 10.200,00

43 Meni Besi kg 9.000,00

45 Dempul Tembok kg 9.000,00

46 Amplas lbr 1.500,00

48 Kran Air bh 18.000,00

(20)

LAMPIRAN – B (informatif)

CONTOH SOAL

PEMBUATAN SALURAN DENGAN CARA MEKANIS

Pekerjaan pembuatan saluran panjang 10 km yang harus diselesaikan dalam waktu 3 bulan terdiri dari:

d. Pekerjaan galian dengan kedalaman 3 m dan hasil galian dibuang sejauh 1.000 m, volume galian

150.000 m3

e. Pembuatan tanggul dengan bahan tanah diambil dari Borrow Area dengan jarak angkut 8 km,

volume tanggul 70.000 m3

f. Kondisi jalan kerja (jalan hantar) adalah tanah biasa (asli alam) merupakan hamparan rumput.

PENYELESAIAN

Pekerjaan tersebut diatas harus diselesaikan tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

I Inventarisasi Data

II Evaluasi dan Analisis Data-data III Menentukan Metode Pelaksanaan IV Analisis Produksi Alat

V Analisis Kebutuhan Alat

VI Analisis Biaya Penggunaan Alat VII Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan

B. 1. Inventarisasi Data

Inventarisasi data meliputi antara lain : 1) Desain, ukuran dan spesifikasi teknis. 2) Topografi atau keadaan medan.

3) Jenis atau karakter atau fisik material bahan pekerjaan.

4) Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan. 5) Personalia atau kualifikasi personalia menyangkut operator dan mekanik. 6) Lain-lain misalnya, bahan pendukung seperti air minum, air pendingin mesin,

mandi dan cuci serta pencicilan lokasi dan ketersediaan suku cadang.

1). Desain, ukuran dan spesifikasi teknis

a. Bahan timbunan harus diambil dari Borrow area yang telah ditentukan

b. Hasil pemadatan harus mencapai cone index 15 dan tidak boleh retak atau pecah. c. Stripping top soil harus dituangkan ke tempat yang telah ditentukan

(21)

17 dari 50 2). Topografi dan Keadaan Permukaan Lokasi Pembuatan Saluran dan Tanggul

(22)
(23)

3). Jenis Material bahan pekerjaan

No. Lokasi Spesifikasi Nilai

1. Daerah galian bakal Tanah Liat

saluran Swell factor (Sf) 43 % volume

Shrinkage factor (Sh.f) 10 % volume

Berat Jenis (BJ): Bank; 2.020 kg/m3

Loose, 1.660 kg/ m3

2. Daerah Borrow Area Tanah Biasa

- Swell Factor 25%

- Srinkkage factor 10%

- Berat Jenis: Bank; 1.900 kg/ m3

dry

2.020 kg/ m3wet

loose 1.510 kg/ m3

dry

1.600 kg/ m3wet

- cone index 15 - Static atau dynamic load 4 ton

- Kecepatan lintas 1,5 km/jam

Jumlah lindasan n = 2 (single drum)

= 1(double drum)

- tebal perlapis 0,2

3. Top soil Berat Jenis: Bank 1.370 kg/ m3

Loose 950 kg/ m3

(24)

4). Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melaksanakan pekerjaan

Jenis Peralatan Loader No. Spesifikasi Teknis Satuan

Bulldozer Excavator Dumptruck

Track Whell Compactor

Power Shovel

Belt Conveyor

Keterangan 1 Merek Merek Komatsu Komatsu Isuzu Komatsu Komatsu Barata Priestman

Model D50A-16 PC-200 TXD-40 D-44.S W-40 MGD-100 120 MK II

(25)

21 dari 50

Jenis Peralatan Loader No. Spesifikasi Teknis Satuan

Bulldozer Excavator Dumptruck

Track Whell Compactor

Power Shovel

Belt Conveyor

Keterangan

18 Buck, Blade fill factor; (Bf) Utk material

Easy 1,1-0,9 1-1,1 1-1,1 1-1.1 Tanah asli

Average 0,9-0,7 0,9-1 0.95-1.0 0.85-0.25 Rather Difficult 0,7-0,6 0,8-9,0 0.9-0.95 0.8-0.85 Difficult 0,6-0,4 0,4-0,5 0.85-0.9 0.75-0.8 19 Dumping height (Dh) m 6,365 2.6 2.6 20 Dumping reach (Dr) m 0.94 0.94

21 Frequency (Fr) HZ 54

22 Dinamic Power (DP) x 1000 kgt 4

23 Kemampuan Tanjak (KT) Derajat 35 20 38 24 Umur Ekonomis Thn 5 5 5 5 5 3 5 jam 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 6.000 10.000 Catatan :

(26)

5°). Data Operator Dan Mekanik

Kualifikasi

Operator Mekanik No. Jenis Peralatan

Sertifikat Perjalanan Sertifikat Pengalaman 1. Bulldozer STM 8000 jam STM 8000 jam

SIMP (III)

2. Excavator STM 4500 jam STM 4000 jam (Back Hoe & Shovel) SIPP II

3. Loader STM 2500 jam STM 3500 jam

SIMPI SIPP I

4. Dump Truck STM 3500 jam STM 2500 jam

SIM

5. Compactor STM 5000 jam STM 2500 jam

SIMP (II) SIPP

6. Motor Scraper 7. Belt Conveyor

8. Water Tanker STM 2500 jam STM 2500 jam

SIM

5b). Data Porject Manager Curriculum Vitae

1. Nama : Ir. Rezzy Miller 2. Diposisikan pada proyek

Ini sebagai : Manager

3. Pendidikan :

a. Formal : S1 – Teknik

b. Informal : 1. Construction Management 2. Engineering Management 3. Small Project Management

No. Posisi Pada Proyek Nilai Proyek 1. Manager Irigasi Sumut Rp. 500.000.000,- 2. Manager Irigasi Baro Raya Rp. 1.500.000.000,-

3. Manager P3DR Rp. 1.350.000.000,-

6). Data Lain-lain

1. Sumber Air : Air dapat diperoleh + 50 m Base Camp dengan menggunakan pompa untuk keperluan air minum, mandi dan cuci dan untuk pekerjaan pemadatan dapat diperoleh dari sungai + 500 m dari site tanggul dengan menggunakan water tanker.

2. Bahan Bakar : Lokasi/ site cukup terpencil + 250 km dari kota (sumber bahan baker) jadi perlu Fuel Tanker untuk penyediaan bahan bakar baik untuk stock maupun untuk distribusi ke site peralatan operasi.

(27)

B.

2

Ev

alu

asi dan

Anali

s

is Dat

a

-dat

(28)
(29)
(30)
(31)

Tabel B. Kualifikasi Personalia

No. Materi Sasaran

Evaluasi Evaluasi Jenis Alat Kualifikasi

1. Operator dan Mekanik Berdasarkan :

1. Kriteria klasifikasi operator dan mekanik

D. Truck Bulldozer

Cukup Trampil

2. Data/Curriculum operator dan mekanik, maka kualifikasi adalah sbb:

Excavator Loader Compactor Water Tanker Shovel

Baik Cukup Baik Sedang Baik

2. Manajemen Berdasarkan

1. Kriteria klasifikasi manajemen 2. Data atau CV Manajer:

Faktor manajemen dengan kualifikasi baik

Faktor Manajemen FM = 0,90

Catatan: Cuaca berdasarkan Ramalan Cuaca antara Juni sampai Agustus 1995, cuaca terang dan panas dengan temperatue rata-rata 32°C, Panas sedikit berdebu

Tabel B. Job Faktor

FAKTOR No.

Eco EAM Em EM

E Total

1. Dump Truck 0,737 0,805 1,1 G,90 0,587

2. Bulldozer 0,830 0,852 1,1 0,90 0,70

3. Excavator 0,783 0,852 1,1 0,90 0,66

4. Track Loader 0,737 0,805 1,1 0,90 0,587

6. Wheel Loader 0,737 0,805 1,1 0,90 0,587

6. Compactor 0,783 0,805 - 0,90 0,567

7. Power Shovel 0,783 0,852 1,1 0,90 0,66

(32)

B.3 Menentukan Metode Pelaksanaan

Dasar Pertimbangan

A. Tepat Waktu : Pola pengoperasian peralatan sedemikian rupa sehingga produksi alat maximum per satu satuan waktu tanpa over load dengan waktu non produktif sekecil mungkin atau dengan kata lain mengusahakan waktu produktif maximum dan waktu non produktif minimum.

B. Tepat Mutu : Pemilihan peralatan yang tepat untuk tiap jenis pekerjaan maupun medan lapangan.

C. Tepat Biaya : Mengusahakan management peralatan yang mudah melalui:

- Jumlah tiap jenis peralatan dan kombinasinya yang sesuai

- Mengurangi merk yang beragam.

- Mengutamatakan penggunaan peralatan berfungsi ganda (multi purpose).

Dengan pertimbangan di atas maka pekerjaan dilakukan dengan metoda sebagai berikut:

1). Stripping Top Soil pada Bakal Saluran

Stripping top soil atau pengupasan direncana lokasi saluran dilakukan secara memanjang dengan merubah posisi blade bulldozer dari melintang menjadi serong (angle) sebesar 55° sesuai spesifikasi alat.

Dengan demikian pengupasan dilakukan secara continous loading untuk menghidarkan waktu non produktif bulldozer pada masa gerakan mundur apabila pengupasan dilakukan melintang selanjutnya dalam hal ini pembuangan hasil pengupasan menjadi beban excavator pada waktu proses penggalian dimana excavator sekaligus berfungsi sebagai loader terhadap Dump Track.

2). Pekerjaan Galian Saluran

Permukaan hasil pengupasan tidak boleh rusak dan mengingat lebar atas permukaan saluran hanya 9 m masih lebih kecil dari jarak jangkauan excavator 10.7 m, maka penggalian dapat dilakukan dari 1 (satu) sisi saluran dengan sudut swing untuk dumping ke Dump Truck 180".

(33)

dilakukan dalam beberapa grup yang sesuai dan bekerja secara simultan (paralel) pekerjaan galian dimulai saat pekerjaan pengupasan selesai.

3). Pekerjaan di Borrow Area 3.1 Pengupasan

Pekerjaan pengupasan di borrow area dengan luas yang cukup untuk bahan timbunan dilakukan setelah selesai pengupasan rencana lokasi bakal saluran dengan memindahkan bulldozer ke borrow area area dari daerah saluran. Setelah selesai, kemudian bulldozer dipindahkan ke daerah timbunan untuk pekerjaan penghamparan.

3.2 Pengambilan Bahan Timbunan

Bahan timbunan dalam kondisi asli sehingga penggunaan track atau wheel loader kurang efektif. Karena itu, sebagai pemuat ke dump truck digunakan excavator tipe power shovel.

(34)

4). Pekerjaan Pembuatan Tanggul

Memperhatikan ukuran design badan tanggul dengan lebar atas 5 m dan lebar dasar 11 m dan tingkat kepadatan pada tiap titik harus sama, sementara bulldozer sebagai penghampar memerlukan ruang gerak ber-manuver, serta sifat pisik tanah akan melar pada waktu prose pemadatan, maka material bahan tanggul dihamparkan dan dipadatkan dengan lebar 11 m lapis demi lapis. Mempertimbangkan keadaan medan lapangan dan arah aliran/distribusi bahan tanggul maka untuk memudahkan pengoperasian, terlebih dahulu dibangun badan tanggul A menyusul kemudian badan tanggul B.

(35)

B.4 Analisis Produksi Alat

Armada peralatan yang akan digunakan sesuai metoda kerja terdiri dari :

- Bulldozer;

- Excavator;

- Dump Truck;

- Compactor;

- Water Tanker.

Dalam analisis ini akan ditampilkan : 1. Analisis produksi per unit alat. 2. Jumlah unit yang dibutullkan

1). Analisis Produksi Alat

DAERAH GALIAN

1. Bulldozer

No. Subject Formulasi Data Hasil

1. Draw bar pull side dump P = Gvw x Kt (kg) Stripping top soil (gaya dorong buang = (Bo+Bm) x Kt saluran. sampling). = (Bo+Bj.q Cos a) Kt

Kt = 0,9 P = 9907.25 kg

Bo = 10,000 kg P.spec = 12.300 kg Bj = 950 kg/m' P < P.spec.

a q = 1,85 m3 belum terjadi slip.

a = 550

P kg

2. Kecepatan dorong V V= N.75 3600 N = 100 Hp V = 2,97 kg/jam

(km/jam) P x 1000 P = 9907.25 V.spec = 2,7 km/jam

dengan F2

3. Produksi (Countinous Q = Cos.aV Sf = 0,30 Q = 1542 m3/jam B

loading (1+Sf ) G = 0,70

Q m'/jam) V = 2700 m/jam

Catatan : Disini cycle time tidak diperhitungkan karena continous loading.

2. Excavator

No. Subject Formulasi Data Hasil

l. Cycle time actual Cta Cta= Ctspec x r Galian saluran Cta= 0.286 mcnit

(mcnit) = Ctspec x r Ctspec = 0,26

r = 1.1

Produksi Q = 60.Q,E Sf = 43 % Q = m3 B/Jam

Q(m3B/Jam) Cta(I+Sf) Cta=0,286 =67,78

Q = 0,7 m3

= 60.Q.E.CF G =0.66

(36)

3. Dump Truck

No. Subject Formulasi Data Hasil

I. Rimpul membawa Pa= (GVW x RR - GUW Sin a) 2/3 Daerah galian Pa = 210 kg

muatan Pa (kg) GVW = Bo + q.Bj RR = 50 kg/ton

Bo = 11,4 ton

q = 5,7 m3 Bj = 1,66 ton/m3

a = 20

2. Rimpul kosong Pk=(GVW xRR+GVW Sin a) 2/3 Pk = 645 kg

Pk (kg) GVW = Bo

3. Kccepatan angkut V a = N . 7 5 x 3,6 N = 125 Hp Va = 160 km/jam

Va (km/jam) Pa Pa= 210 kg V spec= 12.0 (F4)

digunakan P4 dengan

42,3% power dan

Va = 68 km/jam

4. Krcepatan balik

(kosong) Vk = N . 75 x 3,6 Vk = 52.3 km/jam

vk (km/jam) Pa V spec =35 F3)

Cycle time Ct (menit) Ct W aiting time (W t + W t = ±f 0,5 menit Ct = 5,91

loading Exc't Loading time (Lt) + Lt = qdtX C tex

Carry time (Cat) + y ex

Dumpling time (dt) q dt = 5,7 m3 Return time (Ft) q ex = 0,7 m3

Fix time (F2) Ctex = 0,286

it

= 0,5 + 2,32 + 0,88 + 0,3 + 1, Cat = D x 60

Va

Va = 68 km/jam

dt =±0,3 menit

Dt = D x 60

VX

Vk = 35 km/jam

Ft =±0,2 menit

6. Produksi Q = 60.q.E q = 5,7 m3 Q = 23,74cm3 B/jam

Q (m3 B/jam) Ct(I+St) E = 0,587 = 33,94m31/jam

= 60.qxE xCF CF = 0,699

(37)

2). Analisis Produksi Daerah Borrow Area 1. Bulldozer

No. Subject Formulasi Data Hasil

1. Draw bar pull PId = GVW x Kt (datar) Stripping top Soil borrow area Pld = 10,581 kg

2. Kecepatan dorong

Vd(km/jam) 1000

No. Subject Formulasi Data Hasil

(38)

3. Dump Truk

No. Subject Formulasi Data Hasil

1 Rimpull membawa muatan Pa (kg) 3500

3 Kecepatan angkut

Va (km/jam) 3500 3.6

4 Kecepatan angkut rata-rata Vra (km/jam)

5 Kecepatan kosong

Vk (km/jam) 3500 3.6

(39)

3). Analisis Produksi Daerah Pembuatan Tanggul

1. Bulldozer

No. Subject Formulasi Data Hasil

1 Drawbar pull P (kg) loading

Pa = GVW x KT GVW = Bo + ( qdt.Bj)

Kt = 0.6 Bo = 10 ton qdt = 5.7 m3 Bj = 1,51 ton/m3

Pa = 11,164 kg Pspec = 12,300 kg Pa < Pspec

2 Kecepatan gusur

V (km/jam) loading 3.6

Pa N.75 Va= ×

N = 110 NP Pa = 11.164

V = 2,6 km/ jam Vspec = 2,6 (F1)

3 Produksi Continous Loading Q (m3 B/ Jam)

) 1 ( sf VxAXE Q

+ =

A = ℓ + 1

A = 0,744 m2 E = 0,70 St = 0,25 Shf = 0,10 CF = 0,8

ℓ = 3,72 t = 0,2

(40)

2. Water Tanker

No. Subject Formulasi Data Hasil

1 Rimpull, angkut air (kg) Pa = (GW x RR + GUW x sin a) 2/3

3 Kecepatan angkut

Va (km/jam) 3.6

Pa N.75 Va= ×

N =125 Hp 38.43 km/jam (F2)

4 Kecepatan kosong

Vk (km/jam) 3.6

No. Subject Formulasi Data Hasil

1. Produksi V = adalah kecapatan lintas t = adalah tebal tanah gembur E = adalah job efisiensi n = adalah jumlah lintasan

(41)

37 dari 50

REKALKULASI HASIL ANALISIS PRODUKSI

Produksi (m3 B/jam) No Pekerjaan

Bulldozer Backhoe Power

shovel

Dump truk

Water Tanker

Vibrator Roller

Keterangan

1 Stripping top soil rencana saluran 1.542 - - - - -

2 Stripping top soil borrow area 13 - - - - -

3 Galian saluran - 67.8 - 23.74 - -

4 Pengambilan bahan dari borrow area - - 82.1 7.77 - -

5 Pembuatan dan pemadatan tanggul

- Penghamparan 1.083 - - - - -

- Penyiraman - - - - 12.05

- Pemadatan - - - 139.8

(42)

B.5. Analisis Kebutuhan Jumlah Alat

1. Pekerjaan stripping top soil pada bakal saluran :

1. Volume pekerjaan : V = 47.336 m3 B

1. Untuk menentukan jumlah alat dari 1,76 untu menjadi 1 atau 2 unit diperlukan analisis ekonomi agar diperoleh nilai benefit optimal

2. Dalam buku ini tidak ditampilkan

2. Pekerjaan galian saluan

1. Volume pekerjaan :

a. Volume design : V1 = 150.000 m3 B.

b. Volume stripping : V2 = 47.336 m3 B.

c. Jadi volume V = V1 + V2 = 197.336 m3 B.

2. Pekerjaan selesai :

a. Waktu tersedia : 72 hari

b. Waktu stripping : -2 hari

c. Waktu finishing : -3 hari +

Jadi pekerjaan selesai : 67 hari

: 536 hari

3. Produksi alat excavator

Back hoe : 67,8 m3 B/jam

Diterapkan …n = 6 unit excavator

3. Pekerjaan pembuangan hasil galian dengan dump truk.

1. Perbandingan keseimbangan excavator dengan dump truck :

23,74

4. Pekerjaan stripping top soil di borrow area

1. Volume pekejaan V = 10.413 m3 B

(43)

3. Produksi Bulldozer Q = 13 m3 B/jam

5. Pekerjaan galian Borrow area dengan power shovel

1. Volume pekerjaan V = 81.666 m3 B

2. Pekerjaan selesai :

a. Waktu tersedia : 72 hari

1. Untuk menetapkan alat dari 1,48 unit menjadi 1 atau 2 unit diperlukan analisis ekonomi agar diperoleh nilai benefit optimal.

2. Dalam buku ini tidak ditampilkan.

6. Pekerjaan pengangkutan material dengan dump truck.

1. Perbandingan keseimbangan excavator dengan dump truck :

7,77

7. Pekerjaan penghamparan

1. Volume pekejaan V = 81.666 m3 B

2. Pekerjaan stripping selesai T = 69 hari

= 552 jam

8. Pekerjaan Penyiraman

1. Volume pekerjaan V = 81.666 B

2. Masa penyelesaian T = 69 hari

= 552 jam

3. Perbandingan air dengan material r = 120 l/m3 B

(44)

4. Produksi Water Tanker Q = 12,05 m3/jam

5. Jumlah Water Tanker

12,05x552

Catatan : Harus 2 unit atau tidak dapat 1 unit agar proses pemedatan tidak terganggu karena kelembaban tanah merupakan fungus waktu.

9. Pekerjaan Pemadatan dengan Vibroller Compactor

1. Volume Pekerjaan V = 81.666 m3 B

2. Masa penyelesaian T = 69 hari

= 552 jam

3. Produksi Compactor Q = 139,8 m3 B/jam

4. Jumlah Compactor per lintasan nL

552

Ditetapkan n = 5 unit compactor, dengan konsekuensi

lembur beberapa jam sebagai konpensasi dari 0,31 unit.

10. Pekerjaan akhir (finishing) tanggul, cutting dengan excavator

1. Volume Pekerjaan V = 39.408 m3 B

2. Masa penyelesaian

6

4. Jumlah Compactor per lintasan nL

90,96

(45)

41 dari 50

REKAAREAULASI ANALISIS KEBUTUHAN ALAT

Bulldozer Back Hoe P. Shovel D.Truck Vib.Roller W. Tanker No. Jenis Pekerjaan Jml.

Unit HARI Jml. Unit HARI

Jml.

Unit HARI Jml.

Unit HARI Jml.

Unit HARI Jml.

Unit HARI

Keterangan

1. Stripping top soil rencana saluran 2 2 - - - - 2. Pekerjaan galian saluran - - 6 60.6 - - 18 - - - 3. Stripping top soil borrow area 2 50 - - - - 4. Pengambilan bahan dari borrow area - - - - 2 62.16 22 62.16 - - - - 5. Pembuatan dan pemadatan tanggul 1 62.16 - - - 5 62.16 2 62,16

(46)

Konse

p

P

d

.

T.

x

x

-x

xxx.A

42

dari

5

(47)

43 dari 50

B.6 Analisis Biaya Per Jam Pengunaan Alat

J e n i s P e r a l a t a n No. URAIAN

Bulldozer Back Hoe Dump

Truk P. Shovel

W.

Tanker Compactor

Keterangan 7. Harga Pokok; (Rp) x 1000 177,000 238,000 57,000 132,000 33,000 19,000 8. Harga bahan pokok, Hbp:

- Ban (Rp) x 1000 - - 1,800 - 1,800 - - Pipa-pipa (Rp) x 1000 - - - -

- Rubber Sleeve (Rp) x 1000 - - - -

- Ponton apung (Rp) x 1000 - - - -

9. Harga sisa HS = 10% (HP-Hbp) Rp. x 1000 17,700 23,800 5,520 13,200 3,120 1,900 10. Harga Penyusutan (HP-Hbp-Hs) Rp. x

1000

159,300 214,200 49,680 118,800 28,080 17,100

II. ANALISIS BIAYA

A Biaya pemilikan

(48)

J e n i s P e r a l a t a n No. URAIAN

Bulldozer Back Hoe Dump

Truk P. Shovel

W.

Tanker Compactor

Keterangan

0,8.N.S 6,686.8 6,140.5 8,020.8 6,315.9 8,020.8 696.1

Hbbm = 385 Rp / l untuk contoh ini

2. Bahan Oil Pelumas

(49)

45 dari 50

J e n i s P e r a l a t a n No. URAIAN

Bulldozer Back Hoe Dump

Truk P. Shovel

W.

Tanker Compactor

Keterangan

C Biaya Pemeliharaan/Peralatan

BPP = f (Rp/jam)

(HP 15,930 21,420 5,130 11,880 2,970 2,058.3 Sudah

termasuk biaya mekanik TOTAL BIAYA PENGGUNAAN PERALATAN

(Rp/jam)

(50)

REKALKULASI HASIL ANALISIS

No Uraian Jenis Peralatan Jumlah Alat

Produksi Alat per

unit

Satuan

Biaya Peralatan (Rp/jam/unit)

1. Stripping top soil rencana saluran Bulldozer 2 1,542 m3 B/jam 53,728

2. Galian Saluran Back Hoe 6 67,8 m3 B/jam 68,728

Dump Truck 18 23,74 m3 B/jam 29,917

3. Striping Borrow area Bulldozer 2 13 m3 B/jam 53,728

4. Pengambilan bahan dari borrow area Power Shovel 2 73.9 m3 C/jam 45,815

Dump Truck 22 6,993 m3 C/jam 29,917

5. Penghamparan bahan Bulldozer 1 974,87 m3 C/jam 53,728

6. Penyiraman Water Tanker 2 12,05 m3 C/jam 23,499

7. Pemadatan Vibroller 5 127.6 m3 C/jam 5,243

8. Finishing tanggul Power Shovel 2 73.9 m3 C/jam 45,815

(51)

B.7. Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan

JENIS PEKERJAAN : PEMBUATAN SALURAN

URAIAN PEKERJAAN : 1. Stripping top soil dengan Bulldozer

2. Galian dengan Back Hoe 3. Pembuangan dengan D. Truck 4. Pengawas 1 orang

5. Pengatur 5 orang 6. Pekerja 10 orang

KUANTITAS PEKERJAAN : V = 197.336 m3 B

PRODUKSI B. HOE, 6 UNIT : Q = 67,8 m3 B/jam unit exc.

No. Uraian Satuan Kuantitas

Harga Satuan

Dasar

Jumlah Harga

I. BAHAN

1. - - - -

2. - - - -

3. - - - -

4. - - - -

5. - - - -

II. TENAGA

1. Mandor orang 1 1,250 1,250

2. Tukang orang 5 1,000 5,000

3. Pekerja orang 10 800 8,000

III. ALAT

1. Bulldozer unit 2 53,728 107,456

2. Back Hoe unit 6 68,830 412,980

3. D. Truck unit 18 29,917 538,506

Sub-total 1,073,192

IV. BIAYA UMUM dan KEUNTUNGAN ; 10% 107,319.2

V. JUMLAH HARGA B (Rp/jam) 1,180,511

VI. =

n

1

B n.Qp

1

(52)

JENIS PEKERJAAN : PEMBUATAN BADAN TANGGUL

URAIAN PEKERJAAN : 1. Stripping top soil dengan Bulldozer

2. Pengambilan bahan dengan P. Shovel 3. Pengangkutan bahan D. Truck

4. Penghamparan dengan Bulldozer 5. Penyiraman dengan W. Tanker 6. Pemadatan dengan V. Roller 7. Pengawas 2 orang

8. Pengatur 3 orang 9. Pekerja 10 orang

KUANTITAS PEKERJAAN : V = 81.666 m3 B

= 73,500 m3 C

PRODUKSI; 2 μ P. Shovel : Q = 73,9 m3 C/jam unit exc.

No. Uraian Satuan Kuantitas

Harga Satuan

Dasar

Jumlah Harga

I. BAHAN

1. - - - -

2. - - - -

3. - - - -

4. - - - -

5. - - - -

II. TENAGA

1. Mandor orang 2 1,250 1,250

2. Tukang orang 3 1,000 5,000

3. Pekerja orang 10 800 8,000

III. ALAT

1. Bulldozer unit 2 53,728 107,456

2. P. Shovel unit 2 45,815 91,630

3. D. Truck unit 22 29,917 538,506

4. W. Tanker unit 2 23,499 46,998

5. V. Roller unit 5 5,243 26,215

Sub-total 943,973

IV. BIAYA UMUM dan KEUNTUNGAN ; 10% 94,397

V. JUMLAH HARGA B (Rp/jam) 1,038,370

VI. =

n

1

B n.Qp

1

(53)

JENIS PEKERJAAN : FINISHING BADAN TANGGUL

URAIAN PEKERJAAN : 1. Pembuatan dilakukan dengan 2 μ P.

Shovel dan 5 μ B.Hoe

2. Hasil pemotongan di buang di sisi luar tanggul secara bebas

3. Pengawas 1 orang 4. Pengatur 2 orang 5. Pekerja 5 orang

KUANTITAS PEKERJAAN : V = 39.408 m3 B

= 35,476,2 m3 C

PRODUKSI; P. Shovel 2 unit : Q = 73,9 m3 C/jam unit

B. Hoe 6 unit : Q = 61,02 m3 C/jam unit

: Q = 67,46 m3 C/jam unit

No. Uraian Satuan Kuantitas

Harga Satuan

Dasar

Jumlah Harga

I. BAHAN

1. - - - -

2. - - - -

3. - - - -

4. - - - -

5. - - - -

II. TENAGA

1. Mandor orang 1 1,250 1,250

2. Tukang orang 2 1,000 2,000

3. Pekerja orang 5 800 4,000

III. ALAT

1. P. Shovel unit 2 45,815 91,630

2. B. Hoe unit 6 68,830 412,980

Sub-total 504,610

IV. BIAYA UMUM dan KEUNTUNGAN ; 10% 50,461

V. JUMLAH HARGA B (Rp/jam) 555,071

VI. =

n

1

B n.Qp

1

(54)

Bibliografi

ARS Group, 1982, Analisa Upah dan Bahan BOW (Burgerlijke Openbare Werken), Bandung.

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, 1979, Dokumen tender Jaringan Irigasi, Jakarta.

Jun Achmadi Mukomoko, Ir. 1973, Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, CV. Gaya Media Pratama, Jakarta.

Zainal A. Z, 2001, Analisis bangunan, menghitung anggaran biaya bangunan, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ditjen Pengairan, Pedoman Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan dengan menggunakan Peralatan (P2HSPP) Suplemen P.5, Juli 1999.

Direktorat Jenderal Pengairan, Metode Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi Pengairan, Maret 1994.

Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, 1979, Dokumen tender Jaringan Irigasi, Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-06: Manajemen Biaya Pelaksanaan Konsruksi, Desember 2005.

Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-08: Manajemen Logistik dan Peralatan, Desember 2005.

A. Soedradjat S., Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan (Cara Modern). Penerbit Nova, Bandung, 1994.

A. Soedradjat S., Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan (Cara Modern) Lanjutan. Penerbit Nova, Bandung, 1994.

Gambar

gambar detail desain/shop drawing/as built drawing), atau besaran volume pekerjaan
Tabel B.1.
Gambar B.1  Perspektif Kondisi Permukaan Lokasi Pembuatan Saluran dan Tanggul
Gambar B.2  Penampang Potongan  Lokasi Pembuatan Saluran dan Tanggul
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengetahui produktivitas masing-masing alat berat untuk pekerjaan galian yaitu excavator dan dump truck , selanjutnya yang akan dilakukan adalah mengaji

Dalam pelaksanaan pekerjaan galian tanah ini penggunaan alat berat belum memenuhi kategori optimal karena dengan kombinasi alat yang tidak sesuai dengan menggunakan 1

- Dari hasil analisa kuesioner didapatkan hasil bahwa jenis kecelakaan kerja pada pekerjaan galian tanah yang paling sering terjadi adalah terperosok ke dalam galian

Pengujian yang kedua yaitu penambahan kolom pasir sebagai drainase vertikal sedalam 25 cm dimana penurunan cukup besar sampai hari ke 6 dengan total penurunan 3,99

Studi dilakukan pertama- tama dengan perhitungan manual untuk mencari dimensi pondasi dan kedalaman galian perlu serta besarnya daya dukung tanah, kemudian dilakukan analisis

Dengan adanya perubahan koefisien pada peraturan yang baru, membuat harga galian tanah mekanis menjadi lebih murah yang membuat pelaku konstruksi mengeluhkan hal tersebut.. Maka

Namun faktor keamanan teras pada vertical interval galian 7 m masih lebih rendah dibandingkan dengan faktor keaman lereng aslinya, ini mungkin dikarenkan vertical

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,