• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUPOKSI DAN VISI MISI DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUPOKSI DAN VISI MISI DAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

DINAS PERKEBUNAN PROVINSI NTB

(Sesuai Peraturan Gubernur NTB Nomor 21 Tahun 2008)

1. Kepala Dinas (Pasal 383)

a. Kepala Dinas Perkebunan mempunyai tugas memimpin, melakukan koordinasi pengawasan dan pengendalian dalam penyelenggaraan kegiatan di bidang perkebunan yang merupakan urusan pemerintahan provinsi dan tugas pembantuan yang diberikan pemerintah kepada Gubernur serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan.

b. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir (a), Kepala Dinas Perkebunan menyelenggarakan fungsi :

 Perumusan kebijakan teknis urusan pemerintahan bidang perkebunan

 Pembinaan dan pelaksanaan tugas urusan pemerintahan bidang perkebunan

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas perkebunan

2. Sekretariat

a. Sekretariat (Pasal 384)

 Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan, umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan pemeliharaan kantor.

(2)

 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi :

 Pelaksanaan persiapan perumusan kebijakan dan koordinasi

 Pengelolaan urusan keuangan

 Pelaksanaan pembinaan administrasi dalam arti melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan, kerumahtanggaan dan keprotokolan.

b. Sekretariat (Pasal 385)

 Sekretariat, membawahi :

a. Subbagian Program dan Pelaporan b. Subbagian Keuangan

c. Subbagian Umum dan Kepegawaian

 Masing-masing subbagian dipimpin kepala subbagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris.

c. Sekretariat (Pasal 386)

 Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas menyiapkan bahan Perumusan Kebijakan, Koordinasi, Perencanaan dan Penyusunan Program Pengumpulan dan Analisis Data, Evaluasi Program dan Pelaporan.

 Rincian tugas subbagian program dan pelaporan, adalah sebagai berikut :

a. Menyiapkan bahan dalam rangka perumusan kebijakan, program dan pelaporan

b. Menghimpun dan menganalisa data dalam rangka Program dan Pelaporan.

(3)

d. Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan subbagian program dan pelaporan.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

d. Sekretariat (Pasal 387)

 Subbagian keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan

 Rincian tugas subbagian keuangan adalah sebagai berikut : a. Mengumpulkan / mengolah data keuangan untuk bahan

penyusunan laporan keuangan

b. Menyiapkan bahan usulan dan pemberhentian pemimpin kegiatan, kuasa pimpinan kegiatan, bendaharawan dan atasan langsungnya.

c. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan anggaran belanja dinas baik rutin maupun pembangunan.

d. Mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan serta penyiapan tindak lanjut

e. Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan subbagian keuangan

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

e. Sekretariat (Pasal 388)

(4)

d. Melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan

e. Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan subbagian umum dan kepegawaian

f. Melaksakanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

3. Bidang Pengelolaan Lahan

a. Bidang Pengelolaan Lahan (pasal 389)

 Bidang Pengelolaan Lahan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam penetapan rumusan kebijakan dan pedoman teknis/petunjuk pelaksanaan tugas-tugas perluasan areal dan pengembangan produksi perkebunan serta pendukungnya yaitu pengembangan SDM.

 Bidang Pengelolaan Lahan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pengelolaan Lahan menyelenggarakan fungsi :

1. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan evaluasi dalam pelaksanaan perluasan areal perkebunan; 2. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan

evaluasi dalam pelaksanaan pengembangan produksi perkebunan;

3. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan evaluasi dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia perkebunan.

b. Bidang Pengelolaan Lahan (pasal 390)

(5)

2. Seksi Pengembangan Produksi;

c. Bidang Pengelolaan Lahan Pasal (391)

 Seksi Perluasan Areal mempunyai tugas penetapan sasaran perluasan areal, pemetaan dan potensi pengelolaa lahan perkebunan, pengaturan dan penerapan kawasan perkebunan terpadu, penetapan dan pengawasan tata ruang dan tata guna lahan perkebunan wilayah provinsi.

 Rincian tugas Seksi Perluasan Areal,adalah sebagai berikut : a. Penetapan sasaran perluasan areal;

b. Pemetaan dan potensi pengelolaan lahan perkebunan; c. Pengaturan dan penerapan kawasan perkebunan

terpadu;

d. Penetapan dan pengawasan tata ruang dan tata guna lahan perkebunan wilayah provinsi;

e. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

d. Bidang Pengelolaan Lahan (Pasal 392)

 Seksi pengembangan Produksi mempunyai tugas Pengembangan, Rehabilitasi, Konservasi, Optimalisasi dan Pengendalian Perkebunan

 Rincian tugas Seksi Pengembangan produksi adalah sebagai berikut :

a. melaksanakan pengembangan produksi perkebunan b. melaksanakan rehabilitasi produksi perkebunan c. melaksanakan konservasi perkebunan

(6)

e. melaksanakan pengendalian perkebunan

f. melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan

e. Bidang Pengelolaan Lahan (Pasal 393)

 Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pelatihan mempunyai tugas pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan terhadap SDM perkebunan.

 Rincian tugas Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pelatihan, adalah sebagai berikut :

a. pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan. b. Pelatihan dan penyuluhan terhadap SDM perkebunan. c. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

4. Bidang Pengembangan Usaha

a. Bidang Pengembangan Usaha (Pasal 394)

 Bidang Pengembangan Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam penyelenggaraan fungsinya. Penataan rumusan kebijakan dan pedoman teknis/petunjuk pelaksanaan tugas-tugas pelayanan perijinan dan investasi,pengolahan, pasca panen dan pemasaran hasil,serta kemitraan dan kelembagaan usaha di bidang perkebunan.

 Bidang Pengembangan Usaha dipimpin oleh Kepala Bidang

yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(7)

a. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan investasi dan perijinan usaha perkebunan.

b. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengolahan, pasca panen dan pemasaran hasil usaha perkebunan.

c. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kemitraan dan kelembagaan usaha perkebunan.

b. Bidang Pengembangan Usaha (Pasal 395)

 Bidang Pengembangan Usaha, membawahi : a. Seksi Pelayanan perizinan dan Inventasi;

b. Seksi Pengolahan Pasca Panen dan Pemasaran Hasil;

c. Seksi Kemitraan dan Kelembagaan Usaha.

 Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengembangan Usaha.

c. Bidang Pengembangan Usaha (pasal 396)

 Seksi Pelayanan Perizinan dan Investasi mempunyai tugas menyebarkan informasi peluang investasi, pemberian ijin usaha perkebunan lintas kabupaten/kota, serta pemantauan dan pengawasan terhadap ijin usaha lintas kabupaten/kota.

 Rincian tugas Seksi Pelayanan Perizinan dan Investasi,

adalah sebagai berikut :

a. Menyebarkan informasi peluang investasi;

b. Pemberian ijin usaha perkebunan llintas kabupaten / kota;

(8)

d. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

d. Bidang Pengembangan Usaha (Pasal 397)

 Seksi Pengolahan Pasca Panen dan Pemasaran Hasil mempunyai tugas melaksanakan bimbingan peningkatan mutu hasil perkebunan, bimbingan penanganan pasca panen, penyebarluasan dan pemantauan penerapan teknologi panen dan pasca panen, pengawasan standar unit pengolahan, penyebarluasan informasi pasar,serta pemantauan dan evaluasi harga pasar komoditas perkebunan di wilayah provinsi.

 Rincian tugas Seksi Pengolahan Pasca Panen dan Pemasauan Hasil adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan bimbingan peningkatan mutu hasil perkebunan;

b. Bimbingan penanganan pasca panen;

c. Penyebarluasan dan pemantauan penerapan teknologi panen dan pasca panen;

d. Pengawasan standar unit pengolahan; e. Penyebarluasan informasi pasar;

f. Pemantauan dan evaluasi harga pasar komoditas perkebunan di wilayah provinsi;

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

e. Bidang Pengembangan Usaha (Pasal 398)

(9)

 Rincian tugas Seksi Kemitraan dan Kelembagaan Usaha, adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan bimbingan kelembagaan usaha tani;

b. Manajemen usaha tani dan pola kerjasama kemitraan usaha tani;

c. Bimbingan pemantauan dan pemerikasaan hygiene dan sanitasi lingkungan usaha perekebunan di wilayah provinsi

d. Melakukan tugas lain yang diberikan atasan

5. Bidang Perlindungan Sarana Dan Prasarana

a. Bidang Perlindungan Sarana Dan Prasarana (Pasal 399)

 Bidang Perlindungan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam penyelenggaraan fungsinya, penetapan rumusan kebijakan dan pedoman teknis/ petunjuk pelaksanaan tugas-tugas perlindungan tanaman, perlindungan gangguan usaha, serta sarana dan prasarana perkebunan

 Bidang Perlindungan Sarana dan Prasarana dipimpin oleh kepala bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas.

 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, bidang perlindungan sarana dan prasarana menyelenggarakan fungsi :

a. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan perlindungan tanaman perkebunan

(10)

c. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan dan pemanfaatan sarana dan prasarana perkebunan.

b. Bidang Perlindungan Sarana Dan Prasarana (Pasal 400)

Bidang Perlindungan Sarana Dan Prasarana, membawahi :

a. Seksi Perlindungan Tanaman b. Seksi Perlindungan Usaha

c. Seksi Sarana dan Prasarana Perkebunan

 Masing-masing seksi dipimpin oleh kepala seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala bidang perlindungan sarana dan prasarana

c. Bidang Perlindungan Sarana Dan Prasarana (Pasal 401)

 Seksi perlindungan tanaman mempunyai tugas melakukan pemantauan dan pengamatan daerah yang diduga sebagai sumber OPT, penyediaan dukungan pengendalian, eradikasi tanaman dan bagian tanaman, serta pengaturan dan pelaksanaan penanggulangan wabah hama dan penyakit menular di wilayah provinsi

 Rincian tugas seksi perlindungan tanaman adalah sebagai berikut :

a. Menyiapkan bahan bimbingan, pengamatan, peramalan, identifikasi, pengendalian dan analisis dampak kerugian organisme pengganggu tanaman / fenomena iklim wilayah provinsi

(11)

eksploitasi OPT serta wabah hama penyakit menular tanaman wilayah provinsi

c. Menyiapkan bahan penyebaran informasi keadaan serangan OPT / fenomena iklim dan rekomendasi pengendaliannya di wilayah provinsi

d. Menyampaikan bahan penyediaan dukungan pengendalian, eradikasi tanaman dan bagian tanaman wilayah provinsi

e. Menyiapkan bahan penanganan gangguan usaha perkebunan wilayah provinsi

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

d. Bidang Perlindungan Sarana Dan Prasarana (Pasal 402)

 Seksi perlindungan usaha mempunyai tugas melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap ketersediaan, peredaran, penggunaan, dan standar mutu pertisida pada

d. Melakukan tugas lain yang diberikan atasan.

e. Bidang Perlindungan Sarana Dan Prasarana (Pasal 403)

(12)

 Rincian tugas Seksi sarana dan Prasarana perkebunan, adalah sebagai berikut :

 Menyiapkan bahan inventarisasi dan identifikasi lokasi pengembangan kawasan terpadu wilayah provinsi;

 Menyiapkan bahan bimbingan, sosialisasi pelaksanaan survey, investigasi dan desain pada pengembangan jalan produksi dan pengembangan irigasi pada lahan perkebunan;

 Menyiapkan bahan penetapan dan pengawasan tata ruang lahan perkebunan;

 Menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk pelaksanaan jalan produksi pada areal perkebunan;

 Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pengembangan jalan produksi dan pengembangan irigasi pada areal lahan perkebunan;

(13)

Visi Misi

Gubernur dan Wakil Gubernur NTB

Visi :

“Terwujudnya masyarakat Nusa Tenggara Barat yang beriman dan berdaya saing (NTB BerSaing)”

Misi :

1. Mengembangkan Masyarakat Madani yang berakhlak mulia, berbudaya, menghormati pluralitas dan kesetaraan gender; 2. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang

berkeadilan, terjangkau dan berkualitas;

3. Menumbuhkan ekonomi pedesaan berbasis sumberdaya lokal dan mengembangkan investasi dengan mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan;

4. Melakukan percepatan pembangunan infrastruktur strategis dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi;

(14)

Visi Misi

Dinas Perkebunan Provinsi NTB

Visi :

“Terwujudnya agribisnis perkebunan yang tangguh, berdaya saing dan berkelanjutan”

Tangguh mengandung pengertian mengembangkan agribisnis yang unggul dalam persaingan, dinamis dalam pembangunan dan tahan menghadapi gejolak ekonomi  Berdaya saing mengandung pengertian bahwa

pengembangan agribisnis dilaksanakan dengan berorientasi pasar, berbasis pada sumber daya yang memiliki keunggulan kompetitif, serta memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi

Berkelanjutan mengandung pengertian bahwa pengembangan agribisnis mampu merespon pasar secara efektif dan efisien dan berorientasi jangka panjang, menerapkan teknologi ramah lingkungan serta dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha

Misi :

(15)

1. Mengembangkan agribisnis berbasis lahan kering dengan teknologi ramah lingkungan untuk menghasilkan komoditas yang sesuai dengan permintaan pasar

2. Meningkatkan kualitas dan nilai tambah produksi, serta meningkatkan daya serap pasar domestik dan ekspor

3. Mempertahankan kontinuitas kuantitas dan kualitas produksi untuk meningkatkan daya saing produk agribisnis perkebunan

(16)

RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

UPTD Balai Perbenihan Tanaman Perkebunan (BPTP)

(Sesuai Peraturan Gubernur NTB Nomor 23 Tahun 2008)

Tugas Pokok dan Fungsi

1. UPTD Balai Perbenihan Tanaman Perkebunan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam pengaturan dan pengawasan perbenihan tanaman perkebunan di wilayah provinsi

2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD balai Perbenihan Tanaman Perkebunan menyelenggarakan Fungsi :

a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang perbenihan tanaman perkebunan;

b. Melaksanakan urusan perbenihan tanaman perkebunan; c. Identifikasi dan pengembangan varietas unggulan local; d. Pemantauan dan pengawasan peredaran benih dan

standar mutu benih;

e. Pengawasan dan sertifikasi benih perkebunan

f. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan

Susunan Organisasi

1. Susunan Organisasi UPTD Balai Perbenihan Tanaman Perkebunan, terdiri dari :

(17)

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Bagan Organisasi UPTD Balai perbenihan Tanaman Perkebunan Sebagaimana tercantum dalam lampiran LII yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini

Uraian Tugas

1. Kepala UPTD mempunyai Tugas memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD balai perbenihan tanaman perkebunan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan Perundang-undangan.

2. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai Perbenihan Tanaman Perkebunan

(18)

RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

UPTD Balai Produksi dan Pengolahan Hasil

Perkebunan (BPPHP) Puyung

(Sesuai Peraturan Gubernur NTB Nomor 23 Tahun 2008)

Tugas Pokok dan Fungsi

1. UPTD Balai Produksi dan pengolahan hasil Perkebunan mempunyai tugas membantu kepala Dinas Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam produksi dan pengolahan hasil perkebunan

2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) UPTD Balai Produksi dan pengolahan hasil Perkebunan menyelenggarakan Fungsi :

a. Melakukan pembinaan proses produksi pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;

b. Melakukan ujicoba terhadap pengembangan teknik budidaya dan jenis komoditi perkebunan;

c. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan  Susunan Organisasi

1. Susunan organisasi UPTD Balai Produksi dan pengolahan hasil perkebunan, terdiri dari :

a. Kepala UPTD;

b. Subbagian Tata Usaha;

(19)

2. Bagan Organisasi UPTD Balai Prodiksi dan Pengolahan Hasil Perkebunan sebagaimana tercantum dalam Lampiran LIII yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur.

Uraian Tugas

1. Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Produksi dan Pengolahan Hasil Perkebunan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan perundang-undangan.

(20)

RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

UPTD Balai Laboratorium Perlindungan Tanaman

Perkebunan (BLPTP) Narmada

(Sesuai Peraturan Gubernur NTB Nomor 23 Tahun 2008)

Tugas Pokok dan Fungsi

1. UPTD Balai Laboratorium Pelindungan Tanaman Perkebunan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam pelaksanaan pengamatan dan peramalan OPT.

2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Balai Laboraturium Perlindungan Tanaman Perkebunan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang laboratorium perlindungan tanaman perkebunan; b. Pengkajian dan analisis OPT tanaman perkebunan; c. Identifikasi, pemetaan dan peramalan OPT;

d. Penyebaran informasi keadaan serangan OPT;

e. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.  Susunan Organisasi

1. Susunan Organisasi UPTD Balai Laboraturium Perlindungan Tanaman Perkebunan, terdiri dari :

(21)

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Kelompok Jabatan fungsional.

2. Bagan Organisasi UPTD Balai Laboraturium Perlindungan Tanaman Perkebunan sebagaimana tercantum dalam Lampiran LIV yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Uraian Tugas

1. Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai Laboraturium Perlindungan Tanamam Perkebunan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan perundang-undangan.

2. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai Laboratorium Perlindungan Tanaman Perkebunan.

(22)

Visi Misi

Gubernur dan Wakil Gubernur NTB

Visi :

“terwujudnya masyarakat Nusa Tenggara Barat yang beriman dan berdaya saing ( NTB BerSaing)

Misi :

1. Mengembangkan Masyarakat Madani yang berakhlak mulia, berbudaya, menghormati pluralitas dan kesetaraan gender; 2. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang

berkeadilan, terjangkau dan berkualitas;

3. Menumbuhkan ekonomi pedesaan berbasis sumber daya lokal dan mengembangkan investasi dengan mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan;

4. Melakukan percepatan pembangunan infrastruktur strategis dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi;

(23)

Visi Misi

Dinas Perkebunan Provinsi NTB

Visi :

“ terwujudnya agribisnis perkebunan yang tangguh, berdaya saing dan berkelanjutan”

 Tangguh mengandung pengertian mengembangkan agribisnis yang unggul dalam persaingan, dinamis dalam pembangunan dan tahan menghadapi gejolak ekonomi  Berdaya saing mengandung pengertian bahwa

pengembangan agribisnis dilaksanakan dengan berorientasi pasar, berbasis pada sumber daya yang memiliki keunggulan kompetitif, serta memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi

 Berkelanjutan mengandung pengertian bahwa

pengembangan agribisnis mampu merespon pasar secara efektif dan efisien dan berorientasi jangka oanjang, menerapkan teknologi ramah lingkungan serta dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha.

(24)

Untuk mencapai harapan yang terkandung dalam visi tersebut, maka misi pembangunan perkebunan di Nusa Tenggara Barat ditetapkan sebagai berikut :

1. Mengembangkan agribisnis berbasis lahan kering dengan teknologi ramah lingkungan untuk menghasilkan komoditas yang sesuai dengan permintaan pasar

2. Meningkatkan kualitas dan nilai tambah produksi, serta meningkatkan daya serap pasar domistik dan ekspor

3. Mempertahankan kontinuitas kuantitas dan kualitas produksi untuk meningkatkan daya saing produk agribisnis perkebunan

Referensi

Dokumen terkait

Setiap barang yang diterima oleh gudang diperiksa kesesuaiannya dengan faktur pembelian.. Setiap terjadinya suatu transaksi pembelian dicatat dalam

(1) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan kebijakan teknis operasional, mengkoordinasikan, melaksanakan kerja sama dan mengendalikan pelaksanaan

(1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada UPTD Balai Produksi Benih Tanaman Pangan mempunyai tugas pokok membantu tugas kepala UPTD dalam merencanakan dan

Material Pada Pasangan Dinding Bata Ringan Dengan Drywall System Di Proyek Pembangunan Gedung Tinggi (Studi Kasus ; Hotel Alila SCBD, Jakarta). Penyusunan tugas akhir ini

Lembaga penggiat qurban telah berdiri pada tahun 2006 dalam bentuk yang sederhana, sekedar mengumpulkan hewan qurban dari beberapa orang yang ikut pengajian

perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Walikota Batu Nomor 56 Tahun 2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 107 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang berumur 18-24 tahun didapatkan 13 orang dengan IMT underweight, dimana

Sedangkan Zat berbahaya yang digunakan untuk menyatukan serbuk hitam agar menjadi emas yaitu air raksa, kandungannya ini akan menimbulkan zat pencemar di dalam air sungai Batang