JURNAL
ANALISIS TEORI EKONOMI KELEMBAGAAN PADA E-COMMERCE (PERDAGANGAN ONLINE)
UNTUK MEMENUHI UJIAN AKHIR SEMESTER EKONOMI KELEMBAGAAN
Disusun oleh :
YUNIA MUFATTIRO 155020100111010
Dosen Pengampu :
Dr. ASFI MANZILATI , S.E , M.E.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ANALISIS TEORI EKONOMI KELEMBAGAAN PADA E-COMMERCE (PERDAGANGAN ONLINE)
Yunia Mufattiro
Jurusan Ilmu Ekonomi , Fakultas ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Malang [email protected]
Abstrak . Tulisan dibawah ini mempergunakan teori yang ada di Ekonomi Kelembagaan untuk mengidentifikasi atau menganalisis esensi e-commerce dengan menjelaskannya permasalahan dan manfaat dilihat dari segi teoritisnya .Yang Mana Pada era dewasa ini perdagangan secara online ( E-commerce ) sudah menjadi satu kesatuan dengan kehidupan masyarakat , yang mana memudahkan bagi produsen serta konsumen dalam melakukan transaksi .Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kaitan teori ekonomi kelembagaan yang ada pada perdagangan online (e –commerce) serta menganalisis probelmatika yang ada serta melihat manfaat yang ada didalamnya .Urgensi dari penelitian ini adalah agar masyarakat dapat memperoleh pengetahuan tentang e commerce dari sudut pandang ekonomi agar dapat mempertimbangkan untuk lebih berdaya saing , dan terhindar dari resiko – resiko negatif dari Perdagangan Online .
Kata Kunci : Teori ekonomi kelembagaan , e-commerce, jual beli online PENDAHULUAN
Ketergantungan kehidupan masyarakat modern di era global saat ini identik dengan global communication network. Kegiatan mulai dari akan tidur hingga bangun tidur hampir seluruhnya berkaitan dengan akses internet. Mulai dari para pelajar, mahasiswa, guru, dosen, professional muda, pegawai dan terutama sekarang ini pedagang, yang mana konsep perdagangan saat ini sudah jauh dari konsep perdagangan awal yaitu barter. Munculah Perdagangan elektronik yang merupakan model transaksi dengan karakteristik yang berbeda dengan model transaksi konvensional, apalagi dengan daya jangkau yang tidak hanya lokal tapi juga bersifat global. Metode baru tersebut mampu menghasilkan bisnis secara langsung ataupun sering disebut online. Melalui transaksi perdagangan ini, konsep perdagangan yang telah ada dapat berubah menjadi konsep telemarketing, yaitu perdagangan jarak jauh dengan meng-gunakan internet (Dikdik M. Arief Mansur 2005: 144). Selain itu, dengan konsep tersebut dapat diketahui kualitas dan kuantitas barang dan jasa yang diinginkan meski secara virtual dan tanpa dibatasi oleh wilayah.
lagi biaya transportasi dan akomodasi, diharap hal ini dapat menghemat biaya, yang pada akhirnya diharapkan harga jual dapat lebih bersaing. Saat ini hampir seluruh produk dapat diperdagangkan melalui internet. Pemanfaatan perdagangan melalui perusahaan yang bergerak di bidang jasa penjualan seperti berniaga.com dengan atau sejenisnya yang menampung seluruh produk individu. Ini dapat disamakan secara fisik dengan gedung Mall. Ada juga yang menjual atau mengiklankan produknya melalui social media . Namun Perdagangan Online ( E-commerce) juga memberikan banyak manfaat beserta permasalahan yang akan kita lihat dari sudut pandang Ekonomi Kelembagaan .yang didalamnya terdapat teori tentang Biaya Transaksi , informasi Asimetris , kontrak ,Eksternalitas , teori pertumbuhan ekonomi dan strategi pembangunan ekonomi .
LITERATURE REVIEW
Analisis ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan menggunakan pendekatan kajian literature dan juga menggunakan studi putaka. Pendekatan teori/konsep dilakukan dengan merujuk dari beberap sumber, seperti buku, jurnal ilmiah, dan internet. Semua uraian gagasan yang ada digabungkan dalam satu susunan.
Definisi E-commerce
E-commerce dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik (Munir Fuady, 2005: 407). Electronic Commerce di definisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk,jasa, dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan computer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet. Electronic Commerce(Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission(Hildamizanthi. 2011) .E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).Proses yang ada dalam E-commerce adalah sebagai berikut :
a. Presentasi elektronis (pembuatan website) untuk produk dan layanan. b. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
c. Otomatisasi akun pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun nomor Kartu Kredit). d. Pembayaran yang dilakukan secara Langsung (online) dan penanganan transaksi.
Jenis-jenis Transaksi dalam E-Commerce
Berdasarkan sifatnya, seluruh kegiatan transaksi dalam e-commerce dapat dibedakan menjadi enam jenis kategori (Munir Fuady, 2005: 408), yaitu:
a. Transaksi Business to Business (B2B) adalah transaksi perdagangan melalui internet yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan. Transaksi bisnis ini hanya terjadi di antara rekan (partner) bisnis saja, yaitu perusahaanperusahaan yang telah memiliki hubungan kerjasama yang erat dan telah saling mengenal. Transaksi bisnis ini sifatnya tertutup karena informasi hanya diberikan pada rekan bisnis.
1. Sifatnya terbuka untuk umum, dimana informasi atau penawaran disebarkan secara umum dan setiap orang dapat mengaksesnya;
2. Layanan yang diberikan juga bersifat umum dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh banyak orang;
3. Konsumen memegang inisiatif untuk melakukan pemesanan, sedangkan produsen harus siap merespon permintaan konsumen.
c. Consumer to Consumer (C2C) adalah transaksi dimana konsumen menjual produk secara langsung kepada konsumen lainnya. Salah satu contoh adalah seorang individu yang mengiklankan barang atau jasa, pengetahuan, maupun keahliannya di salah satu situs lelang. d. Consumer to Bussines (C2B) adalah individu yang menjual produk atau jasa kepada organisasi dan individu yang mencari penjual dan melakukan transaksi.
Teori Ekonomi Kelembagaan : 1. Informsi Asimetris
Informasi Asimetris merupakan kondisi dimana ketidaksetaraan informasi atau pengetahuan (unequal knowledge ) yang dialami oleh pelaku-pelaku (parties) untuk melakukan transaksi di pasar . Terdapat dua bentuk dasar informasi asimetris yang dapat dibedakan. Yang pertama adalah Hidden Knowledge mengacu pada situasi di mana satu pihak memiliki informasi lebih lanjut dari pihak lain pada kualitas (atau "tipe") dari barang yang diperdagangkan atau kontrak variabel. Yang kedua yakni Hidden Action adalah ketika salah satu pihak dapat mempengaruhi "kualitas" dari barang yang diperdagangkan atau kontrak variabel dengan beberapa tindakan dan tindakan ini tidak dapat diamati oleh pihak lain.
2. Kontrak
Kontrak secara umum menggambarkan kesepakatan satu pelaku untuk melakukan tindakan yang memiliki nilai ekonomi kepada pihak lain , tentunya dengan konsekuensi adanya tindakan balasan atau pembayaran . Terdapat lembaga hukum yang berperan sebagai agen penegakan kontrak dari luar yang mengatur kontrak, walaupun kinerja lembaga hukum seringkali mendapatkan hambatan. Transaksi e-commerce juga merupakan suatu perjanjian jual beli sama dengan jual beli konvensioal yang biasa dilakukan masyarakat pada umumnya. Hanya saja terletak perbedaan pada media yang digunakan.Pada transaksi konvensional media yang digunakan yakni dengan menggunakan kertas (paper based transaction) dan dokumen-dokumen yang digerakan yakni paper document sedangkan pada transaksi ecommerce, jual beli dilakukan secara paperless transaction dengan menggunakan dokumen digital (digital document) adapun fungsi dari dokumen perjanjian jual beli tersebut yaitu untuk memberikan kepastian hukum bagi para pihak. Agar para pihak mengetahui dengan jelas akan hak dan kewajibannya.
3. Eksternalitas
negatif akan terjadi apabila pengaruh sampingannya bersifat menganggu dapat berupa gangguan kecil hingga ancaman besar.
4. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi menjadi salah satu aspek terpenting dalam pembangunan ekonomi karena menunjukkan ekonomi kinerja ekonomi secara keseluruhan. Tentunya, terdapat berbagai cara untuk mencapainya, salah satunya melalui perspektif kelembagaan. Dibagi dalam 2 Pendekatan Yaitu pendekatan statis dan pendekatan dinamis. Pada Pendekatan Statis, fungsi produksi dari Harrod-Domar dan Solow memfokuskan pertumbuhan ekonomi pada faktor-faktor produksi, yakni stok modal dan tenaga kerja. Teori ini menganggap teknologi sebagai given dan tidak mengalami perubahan. Maka dari itu, pendekatan ini disebut statis. Sedangkan Pendekatan dinamis berupa perubahan teknologi , dimana teknologi pada pendekatan ini termasuk dalam variabel endogen yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
5. Strategi Pembangunan Ekonomi
Strategi pembangunan ekonomi yang populer dijalani oleh semua negara di dunia tidak lain adalah mencoba mengomparasikan antara strategi pembangunan ekonomi berbasis keunggulan komparatif dan kompetitif. suatu negara memiliki keunggulan komparatif jika dalam kegiata-kegiatan ekonominya banyak menggunakan faktor-faktor produktif yang relatif lebih tersedia atau murah terdapat di negara itu daripada negara-negara yang merupakan mitra perdagangannya. Kemudian konsep tersebut banyak menimbulkan kritik karena dianggap tidak lagi relevan serta terlampau sempit ruang lingkupnya, sehingga kurang memadai untuk mencakup determinan-determinan pokok yang menentukan keberhasilan ekonomi. Oleh karenanya, konsep keunggulan komparatif harus diganti dengan keunggulan kompetitif yang memperhitungkan semua faktor pokok yang mempengaruhi daya saing suatu perusahaan atau industri, sehingga lebih berguna bagi perumusan kebijakan ekonomi. Faktor daya saing itu adalah persaingan sehat antarindustri, adanya diferensiasi produk, dan kemampuan teknologi. Konsep keunggulan kompetitif juga sering dimaknai sebagai proses di mana perusahaan mampu menggunakan sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki dalam menciptakan keunikan dan derajat kesulitan bagi pelaku lain untuk mengikuti/mengimitasi sehingga memberikan nilai tambah/lebih bagi pelanggannya.
PEMBAHASAN
Perbedaan Perdagangan Konvensional Vs Perdagangan Online ( E-commerce)
Dan Pada era sekarang kita mengenal Perdagangan online yang merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari dewasa ini bahkan patut dikembangkan karena membawa banyak sekali perubahan positif dalam dunia jual beli .Jika ada yang bilang bahwa Perdagangan online hanya sebatas trend yang akan menghilang , namun nampaknya tidak seperti demikian karena perkembangan e-commerce ini bergerak dinamis sesuai dengan kebutuhan masyarakat jadi dapat dibilang perdagangan online akan terus berkembang semakin canggih seiring dengan ditemukannya teknologi teknologi mutakhir . E-commerce adalah sebuah tempat terjadinya berbagai aktivitas perdagangan atau jual beli barang dan jasa yang terhubung dalam suatu jaringan dalam hal ini adalah jaringan internet.Ketika melakukan transaksi di sebuah toko offline, adanya kebebasan memilih barang yang akan kita beli. Terkadang kita perlu memasukkan barang yang kita beli ke dalam keranjang belanja lalu kita menyerahkan keranjang belanja tersebut ke pada kasir untuk dihitung total dari belanja kita.
Kelebihan dari Perdagangan Online adalah pada perdagangan online,modal yang diperlukan Tidak Terlalu besar sampai jutaan rupiah. Paling minim biaya koneksi ke internet atau warnet. Tidak memerlukan pembelian stok barang atau memikirkan tersedianya stok (kecuali yang ingin memperdagangkan produk sendiri).sehingga siapa saja dapat melakukan perdagangan tanpa perlu modal seperti menjadi reseller yang menjual barang dengan bermodalkan kreatifitas dalam memasarkan barang tersebut dalam media sosial dll. Selain itu juga menghemat waktu dan biaya dikarenakan apabila memiliki seorang customer / konsumen yang berada jauh di luar pulau, tentunya customer tersebut akan merasa kesulitan untuk berbelanja atau melakukan transaksi perdagangan dengan produsen / pedagang dikarenakan terpaku pada penjualan toko offline. Yang mna ini akan membuang banyak waktu, tenaga dan biaya perjalanan.Tetapi tidak demikian halnya jika Produsen juga memiliki sebuah toko online selain toko offline . Customer/ konsumen tinggal memilih produk yang dipesan melalui website toko online yang disajikan dalam bentuk gambar, kemudian mengisi form pemesanan barang, membayar dengan menggunakan sistem transaksi, dan barang akan di antar oleh jasa pengiriman barang tepat pada waktu yang telah ditentukan.. Di toko online atau perdagangan online, Produsen tidak perlu secara terus menerus menanti datangnya calon pembeli, sebab transaksi pemesanan dapat dilakukan melalui email atau sistem yang telah ada dalam toko online tersebut.
Kekurangan Perdagangan Online ialah dikarenakann transaksi dilakukan tidak secara langsung tatap muka dan harganya tidak bisa ditawar seperti halnya contoh : Lazada.co.id, Amazon.com, Rakuten.co.id etc. mereka hanya memiliki discount untuk beberapa barang dengan ketentuan tertentu yang berlaku.Pembayarannya menggunakan atm ataupun kartu credit dan juga Tidak bisa langsung menyentuh ataupun merasakan kualitas brang secara langsung hanya saja biasanya dijelaskan untuk jenis bahan ataupun barang yang akan dibeli oleh konsumen.Karena sistem pengiriman biasanya biaya yang dikeluarkan untuk barang yang akan dibeli belum termasuk pajak untuk proses pengiriman (biaya pengiriman) sesuai dengan dimana konsumen itu tinggal.E-commerce pembelanjaannya lebih mudah karena tidak harus keluar rumah atau datang ke toko utnuk membeli barangnya dan bisa dilakukan dimana saja selama ada koneksi internet.Didalam Perdagangan online sangat mungkin terjadinya penipuan , pemberian informasi yang palsu .
Analisis Teori Ekonomi Kelembagaan pada Perdagangan Online (E-commerce)
banyak ditemui dibandingkan dengan jenis transaksi E-commerce lainnya. Transaksi B2C mempunyai karakteristik sebagai berikut ,Sifatnya terbuka untuk umum, dimana informasi atau penawaran disebarkan secara umum dan setiap orang dapat mengaksesnya; Layanan yang diberikan juga bersifat umum dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh banyak orang;Konsumen memegang inisiatif untuk melakukan pemesanan, sedangkan produsen harus siap merespon permintaan konsumen..
-Teori Kontrak ( gambaran transaksi Business to consumer )
Kontrak elektronik biasa disebutnya, lahir secara prinsip sama dengan lahirnya kontrak secara konvesional . Namun bedanya kontrak elektronik ini tidak dilakukan secara langsung atau dengan bertatap muka melainkan melalui alat lain berbentuk digital untuk mengentauin proses penerimaan penawaran seperti komunikasi melalui e-mail , kontrak melalui website . atau perjanjaian via telepon , sms , atau media sosial lainnya . yang mana di Indonesia suatu perjanjian baik yang dilakukan secara konvensional maupun secara eletronik adalah sah apabila memenuhi unsur unsur sebagaimana disyratkan dalam Pasal 1320-1337 KUH perdata .
Namun ternyata kontrak perdagangan online ini juga beresiko dimana jika terdapat pelangggaran kontrak sering kali menyulitkan pihak ketiga ( pengadilan ) untuk memberikan bukti sebgai dasar keputusan . Akibat kemungkinan adanya Asimestris informasi pada proses bertransaksi . dimana masyarakat berbondong-bondong belanja on line karena merupakan sesuatu yang baru. Karena tidak adanya tatap muka antara penjual dan pembeli, karena pembeli/konsumen tidak dapat memlihat secara langsung barang yang akan dibeli, sehingga jika terjadi kekecewaan saat barang sudah diterima, pihak konsumen tidak dapat mengklaim karena berada dipihak yang lemah, konsumen hanya menjadi obyek yang dieksploitasi dari produsen. Jika terjadi klaim, Produsen akan berkilah jika produk yang dijualnya sudah dengan rinci diberi spesifikasi.Beberapa Produsen memanfaatkan keinginan konsumen yang menginginkan kemudahan dalam berbelanja kebutuhan dan keinginannya. Menggunakan kecanggihan visual teknologi dan informasi, membuat sebuah produk akan semakin menarik. Kemanjaan yang luar biasa disediakan untuk konsumen.
Bagi konsumen, sebenarnya melakukan kegiatan shoping karena kesibukan pekerjaan, karena kemacetan di jalan membuat belanja on line menjadi pilihan. Belanja on line tidak dapat dilkukan oleh semua orang, yang dapat mengoperasikan computer, yang memiliki hand phone jenis tertentu dan akses internet yang dapat melakukannya. Dimana biasanya yang menguasai informasi adalah produsen atau pedagang sedangkan konsumen biasanya percaya akan informasi tertulis yang ada karena tidak ada wujud riilnya kemudian Saat transaksi terjadi dan barang sudah di terima, barang yangnya ternyata tidak sesuai dengan speech, kebanyakan kasus yang ada konsumen tidak dapat mengklaim atau mengembalikan barang tersebut .
mendapatkanpembayaran setelah barang pesanan mereka kirimkan kepada konsumen sebab uang dari konsumen dan pemerintah juga harus turut andil dalam permasalahn yang terjadi pada perdagangan online . Badan Pengawasan dalam pergangan elektronik atau e-commerce perlu difungsikan dengan maksimal.Hal ini untuk mngawasi dan mengantisipasi para pelaku bisnis yang fiktif dan tidak bertanggung jawab khususnya toko online harus punya ijin dalam menawarkan dagangannya atau jasanya dalam internet dan syarat- syarat tersebut harus dipenuhi. Dengan demikian tujuan antara pelaku bisnis dan konsumen dapat tercapai. Meskipun sudah diketahui bahwa transaksi di e-commerce dilindungi oleh KUHPerdata dan UUITE .
kita juga mengenal Biaya Transaksi yang merupakan salah satu alat analisis yang popular dalam ilmu ekonomi kelembagaan. Ekonomi biaya transaksi ini digunakan untuk mengukur efisien atau tidaknya suatu desain kelembagaan. Semakin tinggi biaya transaksi yang terjadi dalam kegiatan ekonomi (transaksi), maka semakin tidak efisien kelembagaan yang didesain.Bisa dibilang perdagangan secara online telah mengurangi alokasi biaya transaksi bagi produsen , biaya pemasaran berkurang dan lebih efisien dikarenan kegiatan marketing bisa dilakukan melalui internet , kegiatan kontrak atau perjanjian pun dapat berlangsung melalui digital seperti email , website dan lain sebagainya ini jika kita membicarakan transaksi busineess to consumer .
- Eksternalitas
Kenapa membahas eksternalitas disini ? dikarenakan ternyata dengan adanya Perdagangan Online ini telah menimbulka eksternalitas baik positif maupun negatif . dimana mulai banyak peluang peluang usaha baru seperti jasa pengiriman barang yang mana tanpa harus takut letak . kemudian sirkulasi perputaran uang secara non tunai semakin masiv , arus perdagangan pun jadi lebih cepat dan efisen . Namun Eksternalitas negatif yang ditimbulkan adalah menyebabkan antusiasime masyarakat pada produk terntentu yang transaksinya secara konvensional mulai berkurang . jika kita amati dewasa ini banyak sekali gerai toko toko baju tutup dikarenakan kalah pamor dengan toko toko online . tapi meski demikan baik Perdagangan konvensional dan Perdagangan online tetap memiliki pangsa pasar dan tetap harus didukung keduanya oleh pemerintah .
- Teori Pertumbuhan Ekonomi dan Strategi Pembangunan Ekonomi
pelaku lain untuk mengikuti/mengimitasi sehingga memberikan nilai tambah/lebih bagi pelanggannya.yang mana menggunakan teknologi didalamnya sehingga produktivitas produsen lebih optimum sehingga menyebabkan daya tarik dan daya beli konsumen juga turut meningkat
KESIMPULAN
Teknologi internet mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian dunia. Internet membawa perekonomian dunia memasuki babak baru yang lebih populer dengan istilah digital economic atau perekonomian digital. Makin banyak kegiatan perekonomian dilakukan melalui media internet, misalnya perdagangan yang semakin banyak mengandalkan e-commerce sebagai media transaksi. Dalam analisis yang berdasarkan teori Ekonomi Kelembagaan masih ditemukan adanya Asimetris Informasi di dalam perdagangan online .Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikatakan bahwa penting sekali untuk mengemukakan perlindungan terhadap transaksi elektronik. Karena bisa dianalisi bahwasana E-commerce memiliki keunggulan kompetitif sehingga memiliki daya saing serta dalam berperan dalam pertumbuhan ekonomi dengan pendekatan dinamisnya dan selain itu juga diharapkan adanya dukungan dari semua pihak dalam tumbuh kembangnya e-commerce ( perdagangan online ) dengan design web yang bagus dan informative, perlindungan konsumen dalam penggunaan, transaksi atau perdagangan dalam E-commerce diasuransikan, adanya pengawasan khusus dalam e-commerce, terutama tentang informasi yang jelas toko online hal ini untuk mengantisipasi adanya toko online fiktif, Diadakan pihak penjamin antara pelaku usaha dan konsumen yang terpercaya, sebagai contoh seperti bank garansi . kemudia penghimbauan agar konsumen lebih hati-hati dan teliti terutama dalam memilih pengusaha toko online dan barang atau jasa yang dibeli.
Dikarenakan Perdagangan online menjadi suatu kebutuhan dari masyarakat pada era dewasa ini . makan perlu diperbaiki dan diawasi oleh kelembagaan yang ada . meski bukanlah prioritas pada masa sekarang dikarenakan masih ada perdagangan secara konvensional . Namun Negara berkembang seperti Indonesia patut bersiap menghadapi kedinamisan zaman .
DAFTAR PUSTAKA
Yustika, Ahmad Erani. 2012. Ekonomi Kelembagaan : Paradigma, Teori, dan Kebijakan. Jakarta. Erlangga.
Nugroho, Adi.2006. E-Commerce Memahami Perdagangan Di Dunia Maya. Bandung:Informatika.
Nur Azizatil Ajibah,Perlindungan Konsumen Dalam Traksaksi Melalui E-Commerce(Tinjuan Hukum Islam).Jurisprudensi, vol1 no.1, Desember 2017
Ajibah, Nur Azizatil.2004.Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Melalui E-Commerce, Jurisprudence,vol 1,Desember 2017. 76-98.
Chirku, A. & R. Kauffman, 2000. Reintermediation Strategies in Business-to-Consumer Electronic Commerce. Int. Journal of Electronic Commerce, 4(4), pp.7-42.
Lee, R., 1998. Towards open electronic contracting. Int. Journal of Electronic Markets, pp3-8.