• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggungjawab dan Tujuan Audit spesi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tanggungjawab dan Tujuan Audit spesi "

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Presented:

KELOMPOK 4

Fitria Nurhidayah Veronika

Raden Yessy Cinthia Dewi

(2)

Tanggung Jawab Audit

TANGGUNG JAWAB AUDIT

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

(3)

Tanggung Jawab Manajemen

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DIANTARANYA ADALAH :

Mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik

Menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai

Menyajikan laporan keuangan yang wajar

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DIANTARANYA ADALAH :

Mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik

Menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai

(4)

Tanggung Jawab Auditor

SAS 1 menyatakan :

Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material, apakah itu disebabkan oleh kekeliruan ataupun kecurangan. Karena sifat bukti audit dan karakteristik kecurangan, auditor bertanggung jawab untuk mendeteksi salah saji material. Namun auditor tidak bertanggung jawab untuk memperoleh kepastian yang layak atas salah saji yang tidak material bagi laporan keuangan dapat dideteksi.

SAS 1 menyatakan :

(5)

Tanggung Jawab Auditor

Standar-standar tentang tanggung jawab auditor :Salah saji material vs tidak material

Auditor bertanggung jawab untuk memperoleh kepastian yang layak bahwa ambang batas materialitas telah dipenuhi

Keyakinan yang memadai

Auditor bertanggung jawab atas kepastian yang layak, tetapi tidak absolut

Kekeliruan vs kecurangan

Auditor bertanggung jawab untuk mendeteksi mana yang merupakan kekeliruan dan yang kecurangan

Standar-standar tentang tanggung jawab auditor :

Salah saji material vs tidak material

Auditor bertanggung jawab untuk memperoleh kepastian yang layak bahwa ambang batas materialitas telah dipenuhi

Keyakinan yang memadai

Auditor bertanggung jawab atas kepastian yang layak, tetapi tidak absolut

Kekeliruan vs kecurangan

(6)

Tanggung Jawab Auditor

Skeptisme profesional

Auditor bertanggung jawab untuk memiliki sikap yang penuh dengan keingintahuan serta penilaian kritis atas bukti audit

Kecurangan yang berasal dari pelaporan keuangan

yang curang vs misapropriasi aktiva

Auditor bertanggung jawab untuk mendeteksi kecurangan yang material

Tindakan ilegal

Didefinisaikan sebagai pelanggaran terhadap hukum atau peraturan pemerintah selain kecurangan. Terdiri dari tindakan ilegal yang berdampak langsung dan tindakan ilegal yang berdampak tidak langsung

Skeptisme profesional

Auditor bertanggung jawab untuk memiliki sikap yang penuh dengan keingintahuan serta penilaian kritis atas bukti audit

Kecurangan yang berasal dari pelaporan keuangan

yang curang vs misapropriasi aktiva

Auditor bertanggung jawab untuk mendeteksi kecurangan yang material

Tindakan ilegal

(7)

Tanggung Jawab Auditor

Tanggung jawab auditor untuk menemukan dan

melaporkan tindakan ilegal :

Pengumpulan Bukti Jika Tidak Ada Alasan Untuk

Percaya Bahwa Ada Tindakan Ilegal yang Berdampak Tidak Langsung

Pengumpulan Bukti dan Tindakan Lainnya Apabila Ada

Alasan untuk Mempercayai Bahwa Tindakan Ilegal yang Berdampak Langsung atau Tidak Langsung Telah Terjadi

Tindakan Apabila Auditor Mengetahui suatu Tindakan

Ilegal

Tanggung jawab auditor untuk menemukan dan

melaporkan tindakan ilegal :

Pengumpulan Bukti Jika Tidak Ada Alasan Untuk

Percaya Bahwa Ada Tindakan Ilegal yang Berdampak Tidak Langsung

Pengumpulan Bukti dan Tindakan Lainnya Apabila Ada

Alasan untuk Mempercayai Bahwa Tindakan Ilegal yang Berdampak Langsung atau Tidak Langsung Telah Terjadi

Tindakan Apabila Auditor Mengetahui suatu Tindakan

(8)

Siklus Laporan Keuangan

Pembagian siklus untuk mensegmentasi audit:Siklus penjualan dan penagihan

Siklus akuisisi dan pembayaranSiklus penggajian dan personaliaSiklus persediaan dan pergudangan

Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali

Pembagian siklus untuk mensegmentasi audit:

Siklus penjualan dan penagihanSiklus akuisisi dan pembayaranSiklus penggajian dan personaliaSiklus persediaan dan pergudangan

(9)
(10)

Tujuan Audit

Tujuan dari audit atas laporan

keuangan oleh auditor independen

(11)

Asersi Manajemen

Asersi Manajemen

(12)

Asersi Manajemen untuk Setiap Kategori

Asersi

12 Asersi Tentang Kelas Transaksi dan

Peristiwa Asersi Tentang Saldo Akun Asersi Tentang Penyajian dan Pengungkapan Keterjadian - Transaksi dan peristiwa

yang dicatat telah terjadi dan bersangkutan dengan entitas tersebut

Eksistensi - Aktiva, kewajiban, dan ekuitas

yang ada Keterjadian dan hak serta kewajiban - Peristiwa dan transaksi yang diungkapkan telah terjadi dan bersangkutan dengan entitas itu

Kelengkapan - Semua transaksi dan

peristiwa yang harus dicatat telah dicatat Kelengkapan - Semua aktiva, kewajiban, dan kepentingan ekuitas yang harus dicatat sudah dicatat

Kelengkapan - Semua pengungkapan yang harus dimasukan dalam laporan keuangan telah dicantumkan

Keakuratan - Jumlah dan data lain yang bersangkutan dengan transaksi dan peristiwa yang dicatat telah di catat dengan benar

Penilaian dan alokasi - Aktiva, kewajiban, dan kepentingan ekuitas dimasukkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang tepat dan setiap hasil penyesuaian penilaian dicatat dengan tepat.

Keakuratan dan penilaian - Informasi keuangan dan yang lain telah diungkapkan secara tepat dan pada jumlah yang tepat

Klasifikasi - Transaksi dan peristiwa telah

dicatat dalam akun yang tepat Klasifikasi dan dapat dipahami - Informasi keuangan dan yang lain telah disajikan dan diuraikan secara tepat serta pengungkapan telah dinyatakan dengan jelas

Cutoff - Transaksi dan peristiwa telah dicatat dalam periode akuntansi yang benar

(13)

Tujuan Audit

Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi :

Tujuan audit umum

1. Keterjadian – Transaksi yang dicatat memang ada 2. Kelengkapan – Transaksi yang terjadi telah dicatat

3. Keakuratan – Transaksi yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar

4. Posting dan Pengihtisaran – Transaksi yang dicatat dimasukan ke dalam file induk & diikhtisarkan dengan benar

5. Klasifikasi – Transaksi yang dicatat dalam jurnal klien telah diklasifikasikan secara tepat

6. Penetapan waktu – Transaksi telah dicatat pada tanggal yang benar

Tujuan audit khusus berkaitan dengan setiap kelas transaksi, Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi :

Tujuan audit umum

1. Keterjadian – Transaksi yang dicatat memang ada 2. Kelengkapan – Transaksi yang terjadi telah dicatat

3. Keakuratan – Transaksi yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar

4. Posting dan Pengihtisaran – Transaksi yang dicatat dimasukan ke dalam file induk & diikhtisarkan dengan benar

5. Klasifikasi – Transaksi yang dicatat dalam jurnal klien telah diklasifikasikan secara tepat

6. Penetapan waktu – Transaksi telah dicatat pada tanggal yang benar

(14)

Tujuan Audit

Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo :

Tujuan audit umum

1. Eksistensi – Jumlah yang tercantum memang ada 2. Kelengkapan – Jumlah yang ada telah dicantumkan

3. Keakuratan – Jumlah yang tercantum telah dinyatakan dengan benar

4. Klasifikasi – Jumlah yang tercantum dalam daftar klien telah diklasifikasikan dengan tepat

5. Cutoff – Transaksi yang mendekati tanggal neraca telah dicatat pada periode yang tepat

6. Hubungan yang rinci – Rincian saldo sesuai dengan file induk 7. Nilai yang dapat direalisasi – Aktiva yang telah dicantumkan

dalam jumlah yang diestimasi akan direalisasi 8. Hak dan Kewajiban

Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo :Tujuan audit umum

1. Eksistensi – Jumlah yang tercantum memang ada 2. Kelengkapan – Jumlah yang ada telah dicantumkan

3. Keakuratan – Jumlah yang tercantum telah dinyatakan dengan benar

4. Klasifikasi – Jumlah yang tercantum dalam daftar klien telah diklasifikasikan dengan tepat

5. Cutoff – Transaksi yang mendekati tanggal neraca telah dicatat pada periode yang tepat

6. Hubungan yang rinci – Rincian saldo sesuai dengan file induk 7. Nilai yang dapat direalisasi – Aktiva yang telah dicantumkan

(15)

Tujuan Audit

Tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan

pengungkapan :

Tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan biasanya identik dengan asersi manajemen untuk penyajian dan pengungkapan yang telah dituliskan sebelumnya.

Tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan

pengungkapan :

(16)

Fase Proses Audit

Merencanakan dan merancang pendekatan audit Fase I

Fase II

Fase III

Fase IV

Melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi

Melaksanakan prosedur analitis dan pengujian rincian saldo

(17)

Fase Proses Audit

Fase I :

Memperoleh pemahaman tentang entitas dan lingkungannya

Memahami pengendalian internal dan menilai resiko pengendalian Menilai resiko salah saji yang material

Fase II :

Auditor menguji keefektifan pengendalian dengan pengujian sampel

dan melakukan verifikasi pencatatan transaksi

Fase I :

Memperoleh pemahaman tentang entitas dan lingkungannya

 Memahami pengendalian internal dan menilai resiko pengendalian

Menilai resiko salah saji yang material

Fase II :

Auditor menguji keefektifan pengendalian dengan pengujian sampel

(18)

Fase Proses Audit

Fase III :

Prosedur analitis (analytical proceduce) menggunakan perbandingan

dan hubungan untuk menilai apakah saldo akun atau data lainnya telah masuk akal

Pengujian atas rincian saldo (Tests of details of balances)

merupakan prosedur spesifik yang ditujukan untuk menguji salah saji moneter pada saldo-saldo dalam laporan keuangan

Fase IV :

Auditor menggabungkan informasi yang diperoleh guna mencapai

kesimpulan menyeluruh tentang apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Proses yang subjektif ini sangat mengandalkan pada pertimbangan profesional auditor. Apabila audit telah selesai dilakukan, akuntan publik harus menerbitkan laporan audit untuk melengkapi laporan keuangan yang dipublikasikan oleh klien.

Fase III :

Prosedur analitis (analytical proceduce) menggunakan perbandingan

dan hubungan untuk menilai apakah saldo akun atau data lainnya telah masuk akal

Pengujian atas rincian saldo (Tests of details of balances)

merupakan prosedur spesifik yang ditujukan untuk menguji salah saji moneter pada saldo-saldo dalam laporan keuangan

Fase IV :

Auditor menggabungkan informasi yang diperoleh guna mencapai

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan fungsional merupakan hubungan yang didasari dengan fungsi yang dimiliki oleh masing-masing pemerintah. Hubungan tersebut saling memengaruhi dan bergantung

Identifikasi bahaya adalah suatu proses kajian kualitatif untuk mengetahui adanya potensi bahaya dari suatu peralatan, proses, lingkungan kerja, material atau

Berdasarkan hasil ujicoba, meskipun ukuran data yang hampir sama dan waktu query yang cenderung sedikit lebih tinggi, namun model dan algoritma yang diusulkan dianggap

Kelurahan Kebonsari memiliki topografi yang menarik karena dilalui oleh dua sungai yaitu Sungai Mergan dan Sungai Sukun yang letaknya berada di kawasan timur Kebonsari.Akan

Judul : Pemberdayaan Pramuniaga Toko Batik Danarhadi Gajahmada Semarang Melalui Praktek Berbahasa Inggris untuk Tujuan Khusus Peningkatan Pelanggan Asing. Program : Pengabdian

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan,. Sekolah

Pasal 134: Setiap Orang yang melakukan Produksi Pangan Olahan tertentu untuk diperdagangkan, yang dengan sengaja tidak menerapkan tata cara pengolahan Pangan yang

“ KARAKTERISTIK BIOFISIKOKIMIA TANAH SAWAH DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN AZOLLA DAN BIOCHAR ” ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk